PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam
kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang
sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun
untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama,
melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para
anggotannya.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam
rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi
terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan perkumpulan-perkumpulan Koperasi.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di
dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki
kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan
Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi
khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh
pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko
guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar 1945 .
Cita-cita Koperasi memang sesuai dengan susunan kehidupan rakyat Indonesia. Meski
selalu mendapat rintangan, namun Koperasi tetap berkembang. Seiring dengan
perkembangan masyarakat, berkembang pula perundang-undangan yang digunakan.
Perkembangan dan perubahan perundang-undangan tersebut dimaksudkan agar dapat selalu
mengikuti perkembangan jaman. Sesuai latar belakang di atas maka penulis memilih judul
tesis: Kehidupan Koperasi di Indonesia .
B. Perumusan Masalah
Di dalam penulisan karya ilmiah ini diperlukan sumber informasi yang luas agar
didalam penulisannya dapat memberikan arah yang menuju pada tujuan yang ingin dicapai,
sehingga dalam hal ini diperlukan adanya perumusan masalah yang akan menjadi pokok
pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah ini agar dapat terhindar dari kesimpangsiuran
dan ketidak konsistenan di dalam penulisan. Permasalahan yang timbul dalam perkoperasian
sangat luas dan beragam. Karena itu, dalam karya ilmiah ini dipilih beberapa pokok
permasalahan yang diidentifikasi, yaitu:
1. Bagaimanakah sejarah perkembangan Koperasi di Indonesia?
2. Apakah pengertian koperasi?
3. Bagaimana lambang dan ciri-ciri koperasi?
4. Bagaimana unsur-unsur koperasi?
5. Bagaimana fungsi dan peran koperasi?
6. Bagaimana peranan koperasi dalam perekonomian indonesia?
7. Bagaimana prinsip, asas dan tujuan koperasi?
8. Bagaimana landasan koperasi di Indonesia?
9. Bagaimana bentuk dan jenis koperasi?
10. Bagaimana tingkatan dan perangkat organisasi koperasi?
11. Bagaimana modal dan cara mendirikan koperasi?
12. Bagaimana kelebihan dan kelemahan koperasi?
13. Apakah pengertian koperasi sekolah?
14. Bagaimana ciri-ciri, tujuan dan fungsi koperasi sekolah?
15. Bagaimana landasan pokok koperasi sekolah?
16. Bagaimana ketentuan keanggotaan, kepengurusan, serta modal dan lapangan usaha koperasi
sekolah?
17. Bagaimana struktur organisasi koperasi, dasar-dasar pertimbangan pendirian koperasi, serta
kelebihan dan kelemahan koperasi sekolah?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan koperasi di Indonesia;
2. Untuk mengetahui pengertian koperasi
3. Untuk mengetahui lambang dan ciri-ciri koperasi.
4. Untuk mengetahui unsur-unsur koperasi.
5. Untuk mengetahui fungsi dan peran koperasi.
6. Untuk mengetahui peranan koperasi dalam perekonomian indonesia.
7. Untuk mengetahui prinsip, asas dan tujuan koperasi.
8. Untuk mengetahui landasan koperasi di Indonesia.
9. Untuk mengetahui bentuk dan jenis koperasi.
10. Untuk mengetahui tingkatan dan perangkat organisasi koperasi.
11. Untuk mengetahui modal dan cara mendirikan koperasi.
12. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan koperasi.
13. Untuk mengetahui pengertian koperasi sekolah.
14. Untuk mengetahui ciri-ciri, tujuan, dan fungsi koperasi sekolah.
15. Untuk mengetahui landasan pokok koperasi sekolah.
16. Untuk mengetahui ketentuan keanggotaan, kepengurusan, serta modal dan lapangan usaha
koperasi sekolah.
17. Untuk mengetahui struktur organisasi koperasi, dasar-dasar pertimbangan pendirian koperasi,
serta kelebihan dan kelemahan koperasi sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pengertian Koperasi
a. Pengertian Koperasi Menurut Istilah
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata co yang berarti bersama
dan operation (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama.
Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang
mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan
dengan maksud mensejahterakan anggota.
b. Pengertian Koperasi Menurut Undang Undang
UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia)
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.
c. Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :
1. Dr. Fay ( 1980 )
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri
atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri
sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya
sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap
organisasi.
2. R.M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya
sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.
3. Prof. R.S. Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan
oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka
atas dasar nir laba atau dasar biaya.
Jadi, Koperasi adalah Asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha
bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar
dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh
anggotanya.
C. Lambang Koperasi
L. Bentuk Koperasi
Koperasi terdiri dari dua bentuk, yaitu Koperasi Primer dan Koperasi
Sekunder. Koperasi Primer adalah Koperasi yang beranggotakan orang seorang,
yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang. Koperasi primer memiliki
otonomi untuk mengatur sendiri jenjang tingkatan, nama, dan norma-norma yang mengatur
kehidupan koperasi sekundernya.
Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum
koperasi yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi yang telah berbadan
hukum. Koperasi sekunder didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas,
dan mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya.
Oleh sebab itu, pendirian koperasi sekunder harus didasarkan pada kelayakan untuk mencapai
tujuan tersebut.
M. Jenis Jenis Koperasi
A. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya :
1. Koperasi Konsumsi,
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya. Yang pasti
barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah dibandingkan di tempat lain,
karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Contoh-contoh koperasi
konsumen adalah kopkar/kopeg, Koperasi Pegawai Indosat (Kopindosat), KPRI adalah
Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ).
2. Koperasi Produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, di sini anggota berperan sebagai
pemilik dan pekerja koperasi. Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku,
penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu serta
membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut. Misalnya Koperasi Produksi
Kerja, misalnya dapat berupa kajian rumah tangga, pertanian, dan sebagainya. Anggota
sebagai pekerja dan sekaligus pemilik. Koperasi Produksi Pengusaha (Produsen), Contohnya
koperasi produsen tahu dan tempe (kopti), koperasi produksi kerajinan (koprinka).
3. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para
anggotanya. Misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. Tentu bunga yang dipatok
harus lebih rendah dari tempat meminjam uang yang lain. Contoh koperasi jasa angkutan
yang anggotanya para pemilik angkutan, yaitu Koperasi Wahana Kalpika (KWK),
Kowanbisata, Kopaja (di Jakarta), Koperasi Angkutan Bekasi (Koasi); koperasi perumahan
yang memberi jasa sewa rumah; koperasi pelistrikan yang memberi jasa aliran listrik kepada
anggotanya; koperasi asuransi yang memberi jasa jaminan kepada anggotanya yaitu asuransi
jiwa, pinjaman dan kebakaran.
4. Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan
oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik
dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
B. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
1. Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20
orang perseorangan. Contoh Koperasi Pasar Agung dan Koperasi Pasar Kemiri
2. Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi
serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Contoh
gabungan dari koperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi pasar yang ada di kota
Depok.
C. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya
1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu
menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung
(menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya
jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan
usaha koperasi dapat dikatakan dari, oleh, dan untuk anggota. Contoh Kospin Jasa
Pekalongan, KSP Kodanua, KSP Kowika Jaya, Jakarta dan KSP Arta Prima di Ambarawa,
Magelang.
2. Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-
macam. Anggota KSU adalah orang-orang yang bertempat tinggal diwilayah itu.Misalnya,
unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga
masyarakat, unit produksi, unit wartel. Contohnya KUD.
3. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan
sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian,
dan perabot rumah tangga. Contoh kopkar dan koperasi pegawai (KPRI), serta KSU dan
KUD.
4. Koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya
sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan
pemasaran. Contoh Koperasi Pengrajin Susu Bandung Selatan (KPBS).
D. Koperasi berdasarkan keanggotaannya
1. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat
pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama
pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat
pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis
pertanian. Contoh Puskud Mina Lestari Jatim.
2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), koperasi ini beranggotakan para
pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN).
KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri (anggota). KPRI
dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.
3. Koperasi Pasar (Koppas), Koperasi ini beranggotakan para pedagang pasar. Pada
umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang
berkaitan dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan barang dagangan.
Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar (Puskoppas) yang bertujuan
memberikan bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di wilayah binaannya.
4. Koperasi Sekolah, memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan
siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah,
seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan
semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa
antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.
N. Tingkatan dalam Koperasi
Tingkat organisasi dalam koperasi adalah sebagai berikut:
1. Koperasi Primer
Koperasi Primer adalah badan usaha koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
orang-seorang. Orang-orang ini berkumpul untuk memikirkan bagaimana memecahkan
masalah yang mereka hadapi secara bersama-sama. Mereka ini tentunya terdiri dari orang-
orang yang memiliki kepentingan sama dan pandangan hidup yang serupa. Koperasi primer
ini dapat terbentuk sekurang-kurangnya oleh 20 orang.
2. Pusat Koperasi
Pusat koperasi adalah kumpulan dari sedikitnya 5 koperasi primer yang memiliki sifat
atau bidang usaha sama atau sejenis. Pengurus pusat koperasi adalah wakil-wakil dari
koperasi primer, ditambah tenaga ahli yang digaji. Pusat Koperasi ini daerah kerjanya
adalah Daerah Tingkat II (tingkat Kabupaten). Misalnya pusat koperasi konsumsi, pusat
koperasi unit desa, pusat koperasi batik. Penggabungan koperasi primer yang sama seperti
ini dimaksudkan untuk menggalang persatuan dan menghindari persaingan di antara
koperasi yang melakukan kegiatan sejenis, membantu penjualan produk koperasi primer,
menyebarluaskan cita-cita koperasi agar lebih memasyarakat dan usaha lain yang berkaitan
dengan usaha memperbaiki dan memajukan kehidupan anggota.
3. Gabungan Koperasi
Gabungan Koperasi gabungan terdiri atas paling sedikit 3 pusat koperasi yang telah
berbadan hukum. Gabungan Koperasi ini daerah kerjanya adalah
Daerah Tingkat I (Tingkat Propinsi). Tugas utama gabungan koperasi adalah menyediakan
informasi bagi koperasi-koperasi anggotanya. Informasi-informasi tersebut dapat berupa
majalah atau bulletin lainnya. Selain itu, gabungan koperasi bertugas menyelenggarakan
lembaga-lembaga pendidikan bagi anggota, pengurus dan pegawai-pegawai yang bertugas di
koperasi.
4. Induk Koperasi
Induk koperasi terdiri atas paling sedikit 3 gabungan koperasi yang merupakan koperasi
tingkat nasional. Induk Koperasi ini daerah kerjanya adalah Ibukota Negara Republik
Indonesia (tingkat Nasional). Mengingat tingkatnya sudah nasional sifat dari anggota induk
koperasi tidak harus sama. Induk Koperasi seperti ini biasa dinamakan Induk Koperasi
Nasional atau Pusat Koperasi nasional.
Tugas utama induk koperasi adalah:
1) Mengeluarkan majalah yang memuat pengumuman-pengumuman, peristiwa-peristiwa serta
hal-hal lain yang menyangkut koperasi dan perkembangan koperasi pada umumnya.
2) Menyelenggarakan penyuluhan, bimbingan dan bahkan pendidikan koperasi bagi anggota
dan pengurus koperasi.
3) Menyebarkan cita-cita dan semangat koperasi, terutama kepada anggota koperasi dan
masyarakat pada umumnya.
SARAN
Semakin berkemmbangnya zaman harus membuat koperasi lebih tertantang untuk
membenahi fasilitas dan sumber daya manusia serta manajemen lebih baik. Karena kalau
tidak koperasi akan terus meredup apalagi di jaman era globalisasi sekrang ini. Dibuthkan
juga sosialisasi dan pendidikan koperasi kepada masyarakat agar dapat melahirkan kader-
kader koperasi yang dapat diandalkan. Diharapkan juga kerja sama dari pemerintah dan
gerakan koperasi itu sendiri untuk dapat membuat koperasi menjadi lebih baik sehingga
koperasi dapat memenuhi kebutuhan masayarakat dan dapat mewujudkan kesejahtraan para
anggotanya dan juga masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA