Nama : Yanto Francius Berklein Siallagan

NPM : 2014210099
Kelas : Reg 2 5B J/S
Prodi : Teknik Elektro

Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri sendiri
dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya,
keluarganya, masyarakat, bangsa dan negaranya, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak
berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia
menjadi ketergantungan pada orang lain, kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara
lainnya. Istilah kewirausahaan, kata dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang
dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between.

Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan

seseorang aktor yang memimpin proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap
dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi
yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya
melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada. Dalam definisi tersebut
ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian
menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Istilah wirausaha dan
wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak
berbeda.

Seiring maraknya pengangguran yang ada di Indonesia ini menuntut kita untuk
membuat atau membuka lapangan pekerjaan dengan seluas-luasnya. Dengan membuka usaha
kita dapat mempersempit pengangguran. Maka untuk membuat membentuk calon pengusaha
yang baik kita perlu mempelajari Kewirausahaan. Melalui pelajaran kewirausahaan
diharapkan mampu mengubah pemikiran masyarakat Indonesia bahwa dengan menjadi
pengusaha kita dapat membantu serta memenuhi kehidupan sebagaimana semestinya. Dengan
adanya laporan observasi ini, maka kami telah sedikit membantu dalam mengihupkan
kembali rasa dan mendorong pembaca untuk tergerak dalam kegiatan berwirausaha dengan
melihat kegiatan serta bagaimana melihat peluang dalam berwirausaha.

Usaha Mikro Kecil Menengah atau sering disebut UMKM, merupakan usaha
perdagangan baik makanan ataupun industri kreatif dan juga berupa jasa atau penyewaaan
yang dikelola oleh badan usaha maupun perorangan itu sendiri yang merujuk pada usaha
ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2008. Pemerintah telah mengelompokkan jenis usaha berdasarkan kriteria aset dan
omset sesuai pada Undang-Undang yang telah dibuat. Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) dewasa ini meningkat karena sifatnya yang cukup fleksibel dan dapat
dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut permintaan pasar.
Di beberapa waktu belakangan ini produktivitas masyarakat kian meningkat seiring
dengan perkembangan zaman. Namun dibalik padatnya aktivitas, banyak temuan inovasi
terbaru untuk memudahkan aktivitas sehari-hari, seperti ojek online untuk transportasi,
aplikasi pesan makanan secara online, sampai maraknya usaha laundry untuk membantu
memudahkan kebutuhan masyarakat yang seringkali dipusingkan dengan pakaian menumpuk
dan tidak kering-kering, tidak ada waktu untuk mencuci karena memiliki aktivitas sehari-hari
yang begitu padat sehigga tidak semua dapat menyempatkan diri untuk mencuci, cuaca yang
tidak menentu di Indonesia yang beriklim tropis sering kali membuat pakaian yang dicuci
pagi hari ketika sore berubah menjadi basah terkena hujan karena ditinggal pemiliknya
bekerja, terlebih bagi mahasiswa yang aktif organisasi dan memiliki tugas kuliah dari dosen
yang bertumpuk-tumpuk membuat mereka enggan untuk mencuci dan lebih
mempercayakannya kepada jasa tukang cuci atau pengusaha laundry dengan alasan
menghemat waktu. Selera warga kota yang menginginkan bajunya bersih, rapi, dan wangi
dalam sekejap jadi celah bisnis menggiurkan. Bisnis laundry merupakan salah satu jenis
UMKM dalam industri rumahan bidang jasa yang sedang berkembang saat ini. Laundry
menyediakan jasa pencucian pakaian mulai proses pencucian hingga pengeringan dan hingga
tahap penyelesaian dimana pakaian diberikan kepada konsumen sesuai dengan yang
diharapkan. Permintaan terhadap bisnis laundry ini semakin meningkat terutama dikarenakan
di era sekarang banyak masyarakat yang menginginkan hal yang instan dan tidak merepotkan
diri sendiri. Sehingga jasa laundry menjadi salah satu alternatif untuk menghemat waktu
dalam melakukan pekerjaan. Tingginya tingkat permintaan terhadap jasa pelayanan laundry
menjadi salah satu pendorong para masyarakat untuk berbisnis laundry. Di samping itu bisnis
laundry merupakan suatu bisnis yang tergolong mudah karena resiko yang dihadapi minim di
bandingkan bisnis lainnya. Bisnis laundry juga dapat dilakukan di rumah sendiri sehingga
tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak untuk menyewa tempat untuk melakukan bisnis
ini. Proses pencucian dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual menggunakan tangan
dan menggunakan mesin cuci, karena seiring perkembangan zaman banyak para pengusaha
laundy
telah meninggalkan pencucian menggunakan cara manual dan berganti menggunakan mesin
cuci dikarenakan proses pencucian lebih cepat dan tidak memerlukan tenaga kerja yang
banyak. Setiap UMKM laundry mempunyai waktu pengerjaan yang berbeda-beda dari proses
pencucian sampai setrika, dan menyesuaikan dengan request service yang diminta dari para
konsumen mempengaruhi waktu dan ongkos pengerjaan.
Di kota Pangkalan susu tepatnya pada kecamatan Beras Basah, Kab.Langkat terdapat
beberapa UMKM yang dikelola oleh masyarakat sendiri secara pribadi contoh usaha Laundry
yang didirikan oleh salah satu masyarakat di kota Pangkalan Susu.

Nama Pemilik : Caca

Nama Usaha : GOKIL Laundry
Usia : 28 tahun
Usaha : Jasa Laundry
Motto Usaha : Bersih, Wangi, Rapi
Tahun berdiri : 2020
Latar belakang : Belum ada usaha sejenis di lingkungan tersebut
Jumlah karyawan : 3 orang
Platform digital : Instagram, Facebook, Whatsapp
Dompet digital : Transfer bank
Photo Usaha
Analisis SWOT
Faktor Internal STRENGTH WEAKNESS
1. Harga terjangkau 1. Modal besar untuk
2. Pesaing Sedikit pendistribusian dan
3. Proses Cepat pengadaan bahan baku
4. Target pasar luas 2. Promosi produk kurang
3. Jasa mudah ditiru olehn
kompetitor lain
4. Butuh banyak pegawai untuk
5. Biaya yang cukup besar
untuk maintenance mesin
produksi
6. Sering tertukar
Faktor Eksternal 7. Kurang dikenal, karena
kurang promosi
OPPORTUNITY Strategi SO Strategi WO
1. Banyaknya konsumen 1) Bahan baku 1. Melakukan kerjasama dengan
dari semua kalangan terstandarisasi SNI vendor untuk meamngaks
usia 2) Meminimalkan waste, biaya produksi
2. Permintaan jasa laundry untuk mematok harga 2. Sosial media sebagai media
meningkat terjangkau. promosi dan brandung
3. Media sosial dapat 3) Inovasi varian produk perusahaan
menjangkau siapa saja untuk memenuhi 3. Produksi secara teratur dan
sebagai media promosi demand mengadakan sistem lembur
4) Sosial media sebagai 4. Untuk mengurangi kecacatan
alat untuk riset pasar produksi, proses sortir
5) Laundry memiliki dilakukan dengan ketat
target yang luas dari
semua kalangan usia,
sehingga hal tersebut
dapat menjanjikan
keuntungan bagi
vendor atau retail
untuk bekerja sama
 THREATS Strategi ST Strategi WT
1. Persaingan harga dengan 1. Melakukan quality 1) Menggunakan jasa iklan
kompetitor improving sesuai SNI komersil sebagai bentuk
2. Kompetitor selalu untuk meningkatkan untuk mengendalikan tren
melakukan pembaruan kepercayaan pasar
dan peningkatan kualitas pelanggan 2) Arini Laundry sudah
jasa 2. Menghindari waste memiliki rencana periodik
3. Harga bahan dan juga untuk menekan biaya untuk melakukan pelatihan
biaya proses produksi produksi skill karyawan, hal ini dirasa
yang semakin mahal 3. Target pasar yang dapat meningkatkan kualitas
4. Kompetitor memiliki luas, akan dapat kerja serta kemampuan
distributor diberbagai menutup biaya multitasking
daerah produksi dengan 3) Arini Laundry mulai
inovasi produk melakukan perencanaan
4. Selalu beradaptasi untuk memperluas pasar ke
dengan tren pasar luar daerah,
5. Memperkuat
pemasaran