Anda di halaman 1dari 19

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PERTANIAN JAMAN MODERN


(Bertani di atap gedung merupakan solusi untuk masalah pertanian
yaitu semakin berkurangnya lahan untuk bertani )
BIDANG KEGIATAN
PKM-GT
Diusulkan oleh :
Redno Pebrina Simamora

2701101100482015

Lisa Oktavia Br Napitupulu


Arike
Futi

2401101500572015

2101101102472015
140310090019

2015

UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan

: Pertanian Jaman Modern (Bertani di atap gedung


merupakan solusi untuk masalah pertanian
yaitu semakin berkurangnya lahan untuk
bertani )

2. Bidang Kegiatan
: PKM GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap
: Lisa Oktavia Br Napitupulu
NPM
: 240110150057
Jurusan
: Teknik Pertanian
Universitas/Institut/Politeknik
: Universitas Padjadjaran
Alamat Rumah dan No. HP
: Jalan Suplir 2 no. 67 blok 5 Rt. 9 Rw. 5
Kencana

4.
5.
a.
b.
c.

Rancaekek Kabupaten Bandung


Alamat e-mail
: Lisaoktavia_napitupulu@yahoo.com
Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 Orang
Dosen Pendamping
:
Nama Lengkap dan Gelar
:NIDN
:Alamat Rumah dan No. Tel./Hp
:Menyetujui
Ketua Tim

Lisa Oktavia Br Napitulu


NIM. 240110150057

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
RINGKASAN.........................................................................................................iv
1. PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Tujuan dan Manfaat.........................................................................................2


2. GAGASAN..........................................................................................................2
A. Kondisi Energi di Indonesia...........................................................................2
B. Solusi yang Pernah Ditawarkan.......................................................................4
C. Energi alternatif dari Asirila............................................................................5
D. Pihak pihak yang terkait...............................................................................5
E. Langkah-langkah Strategis Pemanfaatan Auman Sirila...................................6
a. Penyediaan lahan dan pengembangbiakan....................................................6
b. Penelitian dan penyediaan fasilitas, sarana, prasarana.................................6
c. Kerjasama dengan pihak pemerintah maupun asing....................................6
d. Sosialisasi kepada masyarakat......................................................................7
3. KESIMPULAN....................................................................................................7
A. Energi Asirila sebagai solusi energi alternatif.................................................7
B. Teknik Implementasi Gagasan.........................................................................8
Gambar 1..........................................................................................................8
Gambar 2..........................................................................................................8
C. Prediksi Hasil yang akan Dicapai....................................................................9
Daftar pustaka........................................................................................................10

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan suatu karya tulis yang berbentuk
suatu usulan.
Karya tulis ini kami buat setelah kami berunding untuk memecahkan masalah yang ada di
Indonesia sebagai usulan . Karya Tulis ini kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin
untuk memenuhi salah satu tugas sebagai mahasiswa baru .
Kami juga nengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat berperan penting
dalam proses pembuatan karya tulis ini . Akhirnya , semoga karya tulis ini dapat bermanfaat
dikemudian hari . Kami menyadari sebagai manusia tidak luput dari kekurangan. Oleh karena
itu , kami akan menerima jika ada saran maupun kritik terhadap karya tulis yang telah kami
susun ini .

Bandung,

Oktober 2015

Penyusun

(iii)

RINGKASAN

Judul : Pertanian Jaman Modern (Bertani di atap gedung merupakan solusi untuk
masalah pertanian yaitu semakin berkurangnya lahan untuk bertani )

Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara agraris dengan keanekaragaman hayati yang sangat
beragam . Hal ini sangat memungkinkan menjadikan negara Indonesia sebagai negara
agraris terbesar di dunia. Di Negara agraris seperti Indonesia , pertanian mempunyai
kontribusi penting baik terhadap perekonomian maupun terhadap pemenuhan kebutuhan
pokok masyarakat, apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk yang berarti
bahwa kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat. Selain itu ada peran tambahan
dari sector pertanian yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat yang sebagian besar
sekarang berada dibawah garis kemiskinan .
Di Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam
struktur pembangunan perekonomian nasional. Namun, sektor ini merupakan sektor yang
kurang mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Mulai
dari proteksi, kelembagaan permodalan, hingga kebijakan lain yang belum sepenuhnya
menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan pertanian yang belum terarah
tujuannya bahkan justru semakin menjerumuskan sektor ini pada keterpurukan. Meski demikian
sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan tenaga kerja dan sebagian
besar penduduk kita tergantung padanya.
Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat
menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan
kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting
dari keseluruhan pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa
pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: potensi Sumber
Daya Alam yang besar dan beragam, bangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar,
besarnya bangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan
hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis
pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada kenyataannya

sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin.
Hal ini mengindikasikan bahwa bukan saja kurangnya memberdayakan petani tetapi juga
terhadap sektor pertanian secara keseluruhan itu sendiri
Lahan pertanian merupakan salah satu sector utama dalam bertani . Jika tidak ada lahan ,
bagiamana dapat bertani ? namun dari tahun ke tahun lahan pertanian di Indonesia semakin
berkurang , dari beralih fungsi lahan menjadi perumahan , pabrik pabrik dan juga mal-mal .
Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat akibat kurangnya pengetahuan masyarakat dan
kebiasaan masyarakat, terutama di pedesaan yang cenderung memiliki banyak anak semakin
memperparah keadaan pertanian di Indonesia. Lahan pertanian semakin menyempit akibat
peralihan lahan pertanian menjadi perumahan-perumahan penduduk. Kebutuhan pendudukan
akan tempat tinggal semakin lama semakin bertambah. Ditambah lagi, pembangunan fasilitas
umum yang semakin banyak seperti pasar modern dan mall-mall semakin menggerus lahan
pertanian. Oleh karena itu, penyempitan lahan pertanian akibat konversi lahan pertanian ke non
pertanian semakin tak terhindarkan lagi.
Berdasarkan permasalahan di atas gagasan untuk bertani di atas gedung sangat di butuhkan
. Tidak membutuhkan teknologi canggih , dan biaya yg mahal . Siapa yang tahu beberapa tahun
kedepan lahan pertanian semakin menipis bahkan tidak ada , sedangkan pertumbuhan penduduk
semakin banyak , sehingga jika dipikirkan bagaimana kita makan ? bukan hanya padi , namun
tanaman lain juga dapat di tanam di atas gedung .

1.2 Tujuan dan Manfaat


Tujuan : Menyelesaikan masalah pertanian di Indonesia (salah satunya lahan pertanian yang
semakin berkurang )
Manfaat : Mempermudah masyarakat untuk bertani untuk beberapa tahun kedepan , karena
diperkirakan lahan pertanian beberapa tahun kedepan akan semakin menipis, sedangkan
konsumsi bahan pangan untuk Indonesia sangan tinggi.

BAB II GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian
Pertanian merupakan salah satu sektor andalan dari Negara Indonesia. Sebagian
penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Hal tersebut ditunjang dengan keadaan
lahan pertanian Indonesia yang subur karena berada di kawasan tropis. Namun, kini permasalah
besar terkait lahan pertanian yang semakin menyempit semakin menurunkan produksi petani
Indonesia. Penyempitan lahan pertanian yang terjadi di wilayah Indonesia antara lain disebabkan
oleh pengalih fungsian lahan pertanian ke non pertanian. Penggunaan lahan di Indonesia tidak
hanya digunakan sebagai pemukiman dan lahan pertanian, tetapi juga untuk kawasan industri
dan lainnya. Berikut penggunaan lahan dan luas lahan yang digunakan di Indonesia :
No
1
2
3
4
5
6
7

Penggunaan Lahan
Permukiman
Industri
Sawah
Lahan Kering
Perkebunan
Hutan
Semak Belukar/Alang-

Hektar (ha)
3.637.300
128.650
8.123.850
9.954.270
18.721.410
126.584.710
15.488.120

%
1,89
0,07
4,22
5,17
9,73
65,80
8,05

alang
8
Tanah Tandus/rusak
1.323.940
0,69
9
Danau/ Sungai
3.406.640
1,77
10
Lain-lain
5.015.760
2,61
Total
192.384.650
100.0
Tabel 1. Luas lahan di Indonesia Berdasarkan Penggunaannya
Sumber BPS
Dari data di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2006 penggunaan lahan untuk pertanian
masih sangat banyak yaitu untuk sawah 4,22 % dan untuk perkebunan 9,73 %. Sedangkan untuk
daerah pemukiman hanya 1,89 %.
Namun, sekarang penggunaan lahan untuk pertanian mengalami penurunan. Berdasarkan Data
Katalog BPS, Juli 2012, Angka Tetap (ATAP) tahun 2011, untuk produksi komoditi padi
mengalami penurunan produksi Gabah Kering Giling (GKG) hanya mencapai 65,76 juta ton
dan lebih rendah 1,07 persen dibandingkan tahun 2010. Jagung sekitar 17,64 juta ton pipilan
kering atau 5,99 persen lebih rendah tahun 2010, dan kedelai sebesar 851,29 ribu ton biji kering

atau 4,08 persen lebih rendah dibandingkan 2010, sedangkan kebutuhan pangan selalu
meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk Indonesia.
Sumber daya lahan merupakan sumber daya yang penting bagi pembangunan pertanian,
masalah penurunan kuantitas dan kualitas lahan di Indonesia dibutuhkan metode penanganan
yang ekstra dibantu dengan teknologi-teknologi terkini untuk memaksimalkan potensi lahan
yang cukup besar di Indonesia.
Berkurangnya lahan pertanian menyebabkan bertambahnya pengangguran. Sebab, tidak
semua orang dapat bekerja di kantor atau instansi. Banyak di antara penduduk di Indonesia
menggantungkan hidupnya pada hasil panen yang diperoleh dari lahan yang telah digarapnya.
Selain itu, tingkat pendidikan yang rendah dan kemampuan yang dimiliki juga terbatas atau
merupakan warisan keluarga yang mengharuskan mereka memilih bercocok tanam sebagai suatu
pekerjaan.
Mengingat bahwa pertanian merupakan sektor yang penting antara lain dalam penyedia
bahan pangan dan penyerapan tenaga kerja, dalam kondisi seperti sekarang ini dengan lahan
yang terbatas menuntut petani dan pemerintah bekerjasama mencari suatu terobosan baru untuk
mengatasi menyempitnya lahan pertanian.
Lahan pertanian, identik dengan wilayah pedesaan yang corak mata pencahariannya
bergerak di sektor agraris. Penyempitan lahan pertanian merupakan suatu istilah yang digunakan
untuk menggambarkan suatu kondisi dimana lahan pertanian di pedesaan sudah banyak
berkurang. Di Indonesia sendiri, masalah tersebut sudah terjadi selama bertahun-tahun. Menurut
data dari Dinas Pertanian dan Peternakan, dari tahun 1999-2002 diperkirakan mencapai 330.000
ha atau setara dengan 110.000 ha/tahun.
Lahan pertanian di Indonesia menurut data Kementerian Pertanian (Kementan) tiap tahun
menyusut kisaran 50-100 ribu hektar per tahun. Penyusutan ini dikarenakan alih fungsi menjadi
lahan industri, perumahan dan perkantoran.

Luasan lahan pertanian secara nasional sekitar 8,1 Juta hektar. Namun luasan itu merupakan hasil
survey pada tahun 2012. Kondisi saat ini diyakini semakin merosot karena banyaknya alih fungsi
lahan pertanian, khususnya di wilayah pulau Jawa.
2.2 Solusi yang pernah di tawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk memperbaiki keadaan
pencetus gagasan

Untuk mengatasi penyusutan lahan pertanian, Kementan (pihak pemerintah ) tiap tahun
menambah luasan lahan pertanian dengan membuka kawasan Hak Pengguna Lahan (HPL) yang
tidak lagi berhutan. Tiap tahun sekitar 40 ribu hektar lahan berhasil dibuka oleh Kementan.
Upaya ini dilakukan semata untuk memenuhi jumlah pasokan pangan nasional.
Kebutuhan pangan nasional sebesar 33 juta ton beras per tahun. Sedangkan produksinya 70 juta
ton lebih gabah kering panen. Kondisi ini sebenarnya kebutuhan pangan nasional surplus.
Bahkan sebagian beras nasional ada yang di imporr. Jika ada Impor itu hanya untuk stok
cadangan nasional dan jumlahnya dibatasi tidak lebih dari 3,5 juta ton per tahun.

2.3 Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan Yang
di Ajukan
Melalui gagasan Pertanian Jaman Modern ( Bertani di atap gedung ) salah satu
masalah pertanian Indonesia yang akan kita jumpai di tahun tahun yang akan datang yaitu
penyempitan lahan pertanian bahkan dilihat dari penyusutan lahan pertanian tiap tahunnya , bisa
jadi beberapa tahun kedepan lahan pertanian akan semakin sedikit .
Jika sawah tidak ada lagi karena alih fungsi lahan lalu di mana padi dan beberapa komoditi
tanaman dapat di tanam . Melalui gagasan ini padi dan komoditi tanaman dapat di tanaman di
atap gedung ataupun atap rumah . Tidak sesulit yang dipikirkan , hanya membutuhkan tanah ,
pengairan (memakai air yang biasa di gunakan ) .
Tidak hanya petani saja yang dapat menanam , tapi orang biasa juga dapat menanam padi dan
komoditi tanaman lainnya .
2.4

BAB III SIMPULAN


3.1 Gagasan yang di ajukan
Pertanian Jaman Modern Bertani di Atap Gedung ini merupakan solusi untuk
memecahkan suatu masalah pertanian yang semakin membesar yaitu semakin menyempitnya
lahan pertanian . Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat membuat lahan pertanian

semakin sedikit yaitu karena beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk dan juga industriindustri. Dengan itu kita dapat menanam padi ataupun tanaman komoditi lain di atap gedung .

3.2 Teknik Implementasi Gagasan


Bertani di jaman modern ini dilakukan di atap gedung, bukan saja di atap gedung namun
di atas rumah pun bisa dilakukan . Gedung atau rumah yang akan digunakan atapnya haruslah
dibuat datar (atau di cor) bukan mengguakan genteng atau asbes. Lalu membuat pinggiran yang
menutupi sekelilingnya kira-kira setinggi 1.5 meter , untuk tanah yang ditaruh kurang lebih
setinggi 50 cm. Pinggiran yang dibuat disekelilingnya bertujuan untuk menahan angin yang
terjadi di atas agar tidak merusak tanaman tanaman nyang ditanam. Lalu untuk pengairan dapat
dilakukan dengan cara biasa yaitu mengaliri tanaman dengan air yang di ambil di gedung atau di
rumah tersebut .

Gambar .1 Dokumen Pribadi

3.3 Prediksi hasil yang akan di peroleh


Dengan bertambahnya tahun, Indonesia memiliki banyak perubahan contoh
semakin sempitnya lahan untuk dijadikan tempat bertani , sebab penduduk Indonesia setiap
tahun bertambah jadi dengan adanya solusi ini kita dapat membantu masyarakat. Dengan adanya
satu daerah saja atau beberapa daerah yang telah membuat tempat tinggalnya dijadikan tempat

bertani maka semakin banyak masyarakat yang mengikutinya sebab tidak setiap saat lahan di
Indonesia ada karena semakin banyak penduduk semakin banyak pemukiman. Metode ini sudah
pernah dibuat diluar negeri yang memanfaatkan atap rumahnya dijadikan sebagai lahan pertanian
mereka dapat membantu kehidupannya dan hasilnya dapat dijadikan ekonomi di keluarganya ,
jadi metode ini dapat mebantu ekonomi Indonesia yang setiap saat penduduknya bertambah dan
dengan adanya metode ini juga bisa dapat memotivasi sebagai masyarakat dalam negeri maupun
luar negeri untuk membantu kehidupanya.

Daftar Pustaka
http://heni-wulan.blogspot.com/2013/06/masalah-pertanian-dan-panganindonesia_13.html
http://lilisstyrini.blogspot.com/2013/12/bab-i-pendahuluan-1.html

http://www.jatimprov.go.id/site/alih-fungsi-lahan-pertanian-susut-hingga-100ribu-hektar-pertahun/

LAMPIRAN
Biodata Ketua
1. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
2.
Jenis Kelamin
3.
Program Studi
4.
NIM
5.
Tempat dan Tanggal Lahir

Lisa OKtavia Br Napitupulu


Perempuan
Teknik Pertanian

240110150057
Surabaya , 22 Oktober 1997

6.

Email

7.

Nomor Telepon / Hp

Lisaoktavia_napitupulu@yahoo.
com
08988156925

2. Riwayat Pendidikan
Nama Institut
Jurusan
Tahun Masuk-lulus

SD
SDN Bojong
Beraja
2003-2009

SMP
SMPN 3
Rancaekek
2009-2012

3. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama
Pertemuan Judul
Artikel
Ilmiah/Seminar
Ilmiah

SMA
SMAN 6
Bandung
IPA
2012-2015

Waktu dan Tempat

4. Penghargaan dalam sepuluh tahun terakhir (dari pemerintah , asosiasi , atau


institusi lainnya)
N
Jenis
Institusi Pemberi
Tahun
o
Penghargaan
Penghargaan
1.
2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan , saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratn
dalam pengajuan Hibah PKM-GT pertanian jaman modern
(bertani di atap gedung merupakan solusi untuk masalah pertanian yaitu semakin berkurangnya
lahan untuk bertani ) .
Jatinangor, 12 Oktober 2015
Pengusul,

Lisa Oktavia Br Napitupulu


Biodata Anggota
1. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
2.
Jenis Kelamin
3.
Program Studi
4.
NIM
5.
Tempat dan Tanggal Lahir

6.
7.

Email
Nomor Telepon / Hp

2. Riwayat Pendidikan
Nama Institut
Jurusan
Tahun Masuk-lulus

SD
SDN
2003-2009

SMP
SMPN
2009-2012

3. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama
Pertemuan Judul
Artikel
Ilmiah/Seminar
Ilmiah

SMA
SMAN
IPA
2012-2015

Waktu dan Tempat

4. Penghargaan dalam sepuluh tahun terakhir (dari pemerintah , asosiasi , atau


institusi lainnya)
N
Jenis
Institusi Pemberi
Tahun
o
Penghargaan
Penghargaan
1.
2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan , saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratn
dalam pengajuan Hibah PKM-GT pertanian jaman modern
(bertani di atap gedung merupakan solusi untuk masalah pertanian yaitu semakin berkurangnya
lahan untuk bertani ) .
Jatinangor, 12 Oktober 2015
Pengusul,

Redno Pebrina Simamora


Biodata Anggota
1. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
2.
Jenis Kelamin
3.
Program Studi
4.
NIM
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
6.
Email

7.

Nomor Telepon / Hp

2. Riwayat Pendidikan
Nama Institut
Jurusan
Tahun Masuk-lulus

SD
SDN
2003-2009

SMP
SMPN
2009-2012

3. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama
Pertemuan Judul
Artikel
Ilmiah/Seminar
Ilmiah

SMA
SMAN
IPA
2012-2015

Waktu dan Tempat

4. Penghargaan dalam sepuluh tahun terakhir (dari pemerintah , asosiasi , atau


institusi lainnya)
N
Jenis
Institusi Pemberi
Tahun
o
Penghargaan
Penghargaan
1.
2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan , saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratn
dalam pengajuan Hibah PKM-GT pertanian jaman modern
(bertani di atap gedung merupakan solusi untuk masalah pertanian yaitu semakin berkurangnya
lahan untuk bertani ) .
Jatinangor, 12 Oktober 2015
Pengusul,

Arike
Biodata Anggota
1. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
2.
Jenis Kelamin
3.
Program Studi
4.
NIM
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
6.
Email
7.
Nomor Telepon / Hp

2. Riwayat Pendidikan
Nama Institut
Jurusan
Tahun Masuk-lulus

SD
SDN
2003-2009

SMP
SMPN
2009-2012

3. Pemakalahan Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama
Pertemuan Judul
Artikel
Ilmiah/Seminar
Ilmiah

SMA
SMAN
IPA
2012-2015

Waktu dan Tempat

4. Penghargaan dalam sepuluh tahun terakhir (dari pemerintah , asosiasi , atau


institusi lainnya)
N
Jenis
Institusi Pemberi
Tahun
o
Penghargaan
Penghargaan
1.
2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan , saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratn
dalam pengajuan Hibah PKM-GT pertanian jaman modern
(bertani di atap gedung merupakan solusi untuk masalah pertanian yaitu semakin berkurangnya
lahan untuk bertani ) .
Jatinangor, 12 Oktober 2015
Pengusul,

Futi
Susunan Organisasi Pembagian Tugas

No

Nama /NPM

Progam Studi

Alokasi
Waktu
(hari)

Uraian Tugas

Teknik
Pertanian

21

240110150122

Membuat bagian inti


yang terdiri dari :
pendahuluan,
gagasan , kesimpulan.

Redno Pebrina
Simamora
240110150108

Teknik
Pertanian

21

Membuat bagian inti


yang terdiri dari :
pendahuluan,
gagasan , kesimpulan.

Lisa Oktavia Br
Napitupulu
240110150057

Teknik
Pertanian

21

Membuat bagian inti


yang terdiri dari :
pendahuluan,
gagasan , kesimpulan.

Teknik
Pertanian

21

Membantu membuat
sajian kedalam power
point untuk
dipersentasikan.

4
240110150118

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI / PELAKSANA


Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama
: Lisa Oktavia Br Napitupulu
NPM
: 240110150057
Program Studi
: Teknik Pertanian
PerguruanTinggi
: Universitas Padjadjaran
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM GagasanTertulis kelompok saya
dengan judul: Pertanian Jaman Modern (bertani di atap gedung merupakan solusi untuk

masalah pertanian yaitu semakin berkurangnya lahan untuk bertani ) bersifat original dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas
negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Jatinangor, 13 Oktober 2015
Yang menyatakan,

Lisa Oktavia Br Napitupulu


NPM : 240110150057

Anda mungkin juga menyukai