LAPORAN HASIL DISKUSI MANDIRI KEPERAWATAN MATERNITAS
(PRESENTASI KELOMPOK 11, 12 DAN 13)
Hari/ Tanggal diskusi : Jumat/23 September 2020
Waktu : 10.30-13.00 Jumlah Mahasiswa : (Presensi kehadiran & bukti SS terlampir) Dosen : Sri Lestari DA,SKp,Ns,MKes Moderator Diskusi : Mila Yuli Astutik Notulen : Qothrunnadaa Hasil Diskusi : 1. Kelompok 11 (Infertilitas) Anggota Kelompok : 1. Anissa Umi Zaenab (20210109132) 2. Endah Dwi Astuti (20210109267) 3. Nadya Farinyna S. (20210109506) 4. Titah Mustika W. (20210109342) Presenter : Nadya Farinyna S Pertanyaan dan Jawaban : 1. Penanya : Yoga Rizkiyanto Pada intervensi medis masalah infertil salah satunya adalah menggunakan teknik invertilis asi infitro seberapa tingkat keberhasilan teknik tersebut dan faktor apa saja yang mempeng aruhi keberhasilan teknik invertilisasi infitro ? Terima kasih Jawaban : Dijawab oleh : Anissa Umi Zaenab Bayi tabung atau disebut juga in vitro fertilization pada tahun 2016 tercatatlebi dari 7000 kasus bayi tabung di Indonesia, angka keberhasilan 28 persen atau 1701 siklus dari 6092 s iklus baru tanpa mempertimbangkan factor usia, masalah infertilitas dan prosedur bayi tab ung yang digunakan. Sementara 1551 siklus beku keberhasilan hamil mencapai 478 siklus atau 30 persen presentasi didapat tanpa melibatkan factor usia, masalah infertilitas dan teb al endometrium saat dilakukan transfer kedalam rahim. Kesimpulannya, peluang keberhas ilan bayi tabung adalah 1 : 3. Peluang ini semakin meningkat jika factor usia diperhitungk an. Semakin muda usia, semakin tinggi pula kesempatan hamil melalui bayi tabung. Pelua ng keberhasilan pada kelompok usia dibawah 35 tahun mencapai 35 persen, jika usia diata s 42 tahun hanya 6,7 persen. Faktor- factor yang mempengaruhi keberhasilan bayi tabung antara lain menanamkan lebih dari satu embrio, mengonsumsi vitamin D, kekurangan vita min D pada prosedur dapat mendapatkan hasil IVF yang buruk, gaya hidup sehat, dan usia.
2. Kelompok 12 (Kekerasan pada perempuan)
Anggota Kelompok : 1. Annisa Maula Fadila (P27220020230) 2. Faishol Afifi (P27220020246) 3. Najma Nuzul Afira (P27220020261) 4. Tri Andriani Cholifa (P27220020275) Presenter : Tri Andriani Cholifa Pertanyaan dan Jawaban : 1. Penanya : Dinda Shagun Selama pandemi Covid-19, jumlah kekerasan terhadap anak dan perempuan di Jawa Timu r meningkat dratis. Hingga Juli 2020, jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempu an di Jatim yang mencapai hampir 700 kasus. Jumlah tersebut dihimpun dari sistem pelap oran online kekerasan perempuan dan anak yang dikembangkan Provinsi Jatim. apakah ad a korelasi antara situasi pandemi dengan kejadian kekerasan pada perempuan dan anak? L alu bagaimana alur pengupayaan perlindungan hukum bagi korban kekerasan? Jawaban : Dijawab Oleh : Tri Andriani Cholifa Menurut kelompok ada korelasi antara pandemic dengan kekerasan, terdapat kasus nyata a nak remaja bersekolah dirumah dengan daring. Orang tua bekerja (ibu dari anak tersebut), kemudian anak dan bapak tiri tinggal dirumah karena ayah tiri tidak bekerja efek pandemi. Akhirnya terjadi kasus pelecehan pada remaja usia 15 tahun tersebut. Alur pengupayaan p erlindungan hukum bagi korban kekerasan adalah kita sebagai perawat melakukan eduksi pada keluarga atau anggota yang mengalami, atau laporkan pada RT RW atau di kepolisia n terdapat unit PPA supaya dibuat visum ke RS atau pelayanan kesehatan dan diproses sec ara hukum. 2. Penanya : Rifqi Aini Bagaimana pendapat kelompok tentang sterotip perempuan yang selalu dikambing hitamk an dalam misal poligami, kesuburan serta perselingkuhan? Bagaimana tanggapan kelomp ok karena selma ini kekerasan lebih diakui secara fisik ? Jawaban : uu no 23 th 2004 ada bbrp kekerasan pd perempuan(fisik, seksual,ekono mi, psikologi) Perempuan dan pasangan hrs slg memahami pemikiran masing-masing. Keduanya hrs dib eri edukasi dan pendidikan Pada masyarakat bahwa kesetaraan gender adlh masing- masing hrs menempatkan diri pd kodratnya, hak kewajiban masing-masing harus terpenuh i Dijawab Oleh : Tri Andriani 3. Penanya : Chori Bagas Menyambung pertanyaan dari Dinda, Bagaimana pendapat kelompok tentang dikeluarkan nya RUU PKS dari prolegnas ? Lantas apa yg akan dihadapi dengan ditundanya atau di ke luarkannya RUU PKS dari prolegnas? Jawaban : pendapat kelompok tidak setuju krn diharapkan uu dpt menangani kekerasan seksual, melindungi dan memulihkan korban, menindak pelaku kekerasan. Jika RUU ditunda dikhawatirkan semakin banyak kekerasan yang terjadi pada perempuan. Dijawab Oleh : Najma Nuzul
3. Kelompok 13 (Sistem rujukan dan BPJS)
Anggota Kelompok : Apri Rahmawati P27220020231 Faza Lailatul H P27220020247 Nova Rima Imani P27220020262 Uswatun Kasanah P27220020276
Presenter : Nova Rima Imani
Pertanyaan dan Jawaban : 1. Penanya : Sari Apriliyana Seperti yg diketahui bahwa masih banyak masyarakat yg mengikuti jaminan kesehatan (b pjs) tapi tidak menggunakannya dengan alasan lama dan beda pelayanan. Padahal seharus nya jaminan kesehatan memudahkan semua org untuk mendapatkan perawatan dengan m aksimal. Bagaimana tanggapan kelompok dan peran perawat dalam hal konselor pada ma syarakat terima kasih. Jawaban : Pada prinsipnya seluruh rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta merupakan badan usaha kesehatan yang menjalankan pelayanan dengan prinsip keuntungan.Yang dimana dengan memakai citra program pemerintah itu adalah ‘gratis’, seolah pemerintah itu dermawan bila menyelenggarakan program tersebutNamun dalam menjalankan pelayanannya, pihak RS masih terikat dengan berbagai aturan yang ketat yang disebut dengan kode etik profesi medis.Jadi dalam hal ini mereka bertujuan tidak hanya serta merta mencari keuntungan semata, akan tetapi mereka mempunyai prinsip- prinsip kemanusiaan dan cara melayani pasien yang diwajibkan oleh negara. Dijawab Oleh : Faza Lailatul H. 2. Penanya : Devi Ratna Apakah ada peraturan bpjs mengenai syarat atau kriteria persalinan pasien untuk diterima sebagai pasien bpjs saat akan melakukan persalinan? Soalnya dulu kakak saya mau persalinan masuk igd , setelah dicek baru pembukaan 2, ke mudian dari pihak medis meyuruh pulang terlebih dahulu padahal kakak saya saat itu sud ah kesakitan, karena kata pihak medis, syarat persalinan menggunakan bpjs harus pembu kaan 4 terlebih dahulu. Mungkin sepengetahuan kelompok bisa menjelaskan sedikit tenta ng hal tersebut Jawaban : Menurut kelompok kami, ada beberapa kriteria persalinan dalam kondisi gawat darurat, seperti perdarahan, ketuban pecah dini, kejang dalam kehamilan, gawat janin dan kondisi mengancam jiwa ibu dan bayinya. Mungkin ketika keluarga mb devi itu masuk ke poli kandungan, akan di sarankan untuk rawat inap. Karena biasanya proses pembukaan dari 1-3/4 itu lebih lama atau lambat dibandingkan dengan kalau pembukaan 4 keatas seperti itu, dan ketika pengalaman praktikp Dijawab Oleh : Uswatun Khasanah 3. Penanya : Hany Suryani Menurut pandangan kelompok tentang isu defisit bpjs yang kurang lebihnya mempengaru hi pelayanan bpjs itu sendiri. Bagaimana cara mengoptimalkan pelayanan bpjs dengan ko ndisi seperti sekarang, karena di daerah masih mengalami keterlambatan pencairan klaim bpjs yang berpengaruh pada operasional RS dan jasa medis. Jawaban : Beberapa langkah yang dapat diambil sebagai upaya pemecahan permasalahan defisit pembiayaan JKN yang dapat dilakukan antara lain: 1) menaikkan nominal iuran yang disesuaikan dengan perhitungan aktuaria secara faktual, 2) meningkatkan jumlah peserta JKN, 3) mendorong kepatuhan peserta mandiri dalam mengiur, 4) meninjau ulang beberapa layanan pada penyakit katastropik, 5) optimalisasi peran FKTP dalam melakukan pelayanan, menata kembali sistem rujukan, 6) meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan BPJS Kesehatan dan penyelenggara layanan kesehatan, dan 7) pemerintah perlu menambah kontribusinya dalam pembiayaan JKN baik dengan cara menambah jumlah peserta PBI maupun lainnya Dijawab Oleh : Apri Rahmawati LAMPIRAN