USULAN PENELITIAN
Oleh :
YULIA MAULANI
NPM : 114120027
USULAN PENELITIAN
Oleh :
YULIA MAULANI
NPM : 114120027
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengesahkan
1. Dr. Alfandi, Ir., Msi, selaku Pembimbing I, yang selalu meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan memberikan arahan dalam
penyusunan usulan penelitian ini.
2. Yayat Rahmat Hidayat, SP., M.Agr selaku Pembimbing II atas kesabarannya
serta selalu meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan
memberikan arahan dalam penyusunan usulan penelitian ini.
3. Dodi Budirokhman, SP., MTA., Ketua Program Studi Agribisnis atas segala
pengarahannya yang diberikan selama penulis berada di Program Stydu
Agribinsnis Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati.
4. Hj. Tety Suciaty, Ir. MP., sebagai dosen wali yang selalu meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran untuk membimbing dan memberikan arahan dalam
penyusunan usulan penelitian ini.
5. Dr. Achmad Faqih, SP., MM. sebagai dekan Fakultas Pertanian Universitas
Swadaya Gunung Jati Cirebon, yang meluangkan waktu, tenaga dan fikiran
untuk memberi arahan dalam penyusunan usulan penelitian ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen, rekan-rekan mahasiswa di lingkungan Fakultas
Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dan semua pihak yang
telah membantu yang tidak mungkin disebutkan satu per satu.
i
ii
7. Dinas Pangan, Petanian, Kelautan dan Perikanan Kota Cirebon serta divisi
bagian Ketahanan Pangan dan Gizi.
8. Kelompok Wanita Tani KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) di
Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon yang telah membantu penulis
mengumpulkan data dan informasi selama peneliti melakukan penelitian.
9. Rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya disampaikan kepada kedua
orangtua, serta saudara-saudara yang selalu setia membantu dan mendoakan
penulis dalam studi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kepenulisan Skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran
membangun dari para pembaca.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat ridho
dan balasan yang setimpal dari Allah SWT, dan semoga tulisan ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan semua tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan semua
pembaca pada umumnya, Aamiin.
Cirebon, 2018
Penulis
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
iii
iv
LAMPIRAN .......................................................................................................... 56
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
vii
I. PENDAHULUAN
kompetisi dalam penggunaan lahan (alih fungsi lahan), kurangnya minat dalam
ketika penduduk meningkat maka secara tidak langsung permintaan akan pangan
Cirebon.
1
2
dibarengi dengan jumlah produktivitas bahan pangan pokok. Seperti pada tabel 2,
tabel 3, dan tabel 4 tentang hasil panen pada empat tahun terakhir yang
mengalami penurunan.
yang menurun terjadi di daerah perkotaan terjadi karena dimana lahan-lahan yang
fungsi ke sektor lain atau setara 22 hektar setiap harinya. Alih fungsi lahan juga
terjadi di Kota Cirebon.Kota Cirebon merupakan salah satu kota di Jawa Barat
dimana terjadi alih fungsi lahan, terbukti oleh penuturan Maharani Dewi sebagai
dalam kurun waktu setahun, lahan pertanian di Kota Cirebon menyusut sekitar 20
hektare. Dimana, total lahan pertanian di Kota Cirebon pada tahun lalu mencapai
Alih fungsi lahan mendesak lahan yang sempit agar dimanfaatkan sebaik
dan mengelola lahan pekarangan, tak hanya bagi masyarakat pedesaan namun
2012 tentang Pangan telah mengamanatkan dalam beberapa pasal antara lain Pasal
dengan cepat melalui basis kearifan lokal serta kerjasama integrasi antara
Rumah Pangan Lestari (KRPL), (2) Model pengembangan pangan pokok lokal
(MP3L), serta (3) Sosialisasi dan promosi P2KP (Petunjuk Teknis Gerakan
suatu model pemanfaatan pekarangan dan lahan sempit sebagai tempat produksi
meskipun banyak lahan alih fungsi dan terbatasnya lahan pertanian yang
merupakan salah satu upaya dalam pemantapan ketahanan pangan dimulai dari
suatu program berasal dari internal yaitu individu Kelompok Wanita Tani (KWT)
yang didasarkan karena kualitas sumber daya manusia (SDM) yang belum
kurang memotivasi untuk budidaya yang baik (Dedeh, 2018). Program KRPL
individu adalah kunci terbesar dalam pencapaian keberhasilan dan kendala lain
ini terlihat adanya kelemahan, karena penetapan strategi hanya memusatkan pada
dan komitmen pemerintah pusat terlebih lagi pemerintah pusat telah memberikan
adanya demplot karena terciptanya demplot sebagai media belajar dan praktek;
tersedianya tanaman toga dan pangan serta membentuk lingkungan asri dan
Menurut data program kerja Badan Ketahanan Pangan Kota Cirebon 2017,
P2KP atau Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) hanya tiga kelurahan yang
terdapat satu Kelompok Wanita Tani (KWT) yaitu Kelurahan Pegambiran sudah
tidak aktif lagi (sudah tidak terdapat demplot atau kebun bibit).
pada Kelompok Wanita Tani Bunga Semboja sudah tidak memiliki kebun bibit
kelompok Bunga Semboja dan Melati.Oleh sebab itu peneliti mencoba menelaah
KRPL?
3. Bagi penyuluh dan dinas atau instansi terkait kajian peneliti ini dapat
4. Bagi anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dapat sebagai acuan dan
mengenai KRPL.
fungsi sosial lainnya. Sementara, semua fasilitas sangat membutuhkan lahan yang
dengan kondisi pertanian seperti ini, ketahanan pangan makin sulit dicapai.
Pertanian harus berubah seiring dengan kemajuan teknologi untuk masa depan
yang lebih baik. Melalui urban farming (berkebun di kota) menurut Widyawanti
hewan ternak di dalam dan di sekitar wilayah kota besar atau kota kecil untuk
9
menjadi salah satu cara dalam menyikapi terbatasnya lahan di perkotaan besar
termasuk kota Cirebon. Pemanfaatan lahan sempit, pekarangan kosong dan tidak
terawat dapat diubah menjadi lahan produktif yang dapat menghasilkan income
Kelompok Wanita Tani (KWT) dan instansi baik ditingkat pusat maupun daerah,
10
sangat penting dan merupakan salah satu faktor dari berhasil atau tidaknya
hubungan yang terjalin antara pihak penyuluh dengan anggota KWT, serta
lahan, pegalaman usaha tani, Interaksi dengan penyuluh, dan Pemanfaatan media
signifikan dengan kompetensi petani lahan sempit adalah (1) Pendidikan formal,
(2) Luas lahan dan (3)Pemanfaatan media informasi. Sedangkan yang tidak
berhubungan secara signifikan adalah: (1) Umur, (2) Pelatihan, dan (3)
perempuan tani.
banyak pihak dan komitmen pemerintah pusat, serta dukungan penuh pemerintah
adalah terletak pada proses penyuluhan. Menurut Muhd Nur Sangadji,dkk (2011)
dibentuk oleh keempat komponen tersebut berada pada posisi tinggi. Penilaian
masyarakat merasa puas dengan teknik yang dilakukan selama ini dan kapasitas
Wanita Tani dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari. Faktor internal
pendapatan, lama menetap, luas pekarangan, dan jenis pekerjaan. Faktor eksternal
dalam buku panduan yang berjudul “Serba Serbi KRPL” menjelaskan bahwa
sarana dan prasarana, PRA (Partisipaory Rural Apreasial) atau pemahaman secara
dukungan stakeholder.
berikut:
anggota rumah tangga (RPL). Pada setiap kelompok dibangun kebun bibit
yang diarahkan menjadi cikal bakal kebun bibit desa. Kebun bibit yang
rumah bibit.
tempat belajar dan tempat praktek pemanfaatan pekarangan yang disusun dan
Pangan Lestari (KRPL) yang diterapkan pada Kelompok Wanita Tani yang
gambar1.
1.5. Hipotesis
sebagai upaya menjadikan suasana kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi
masyarakat untuk mampu dan berani bersuara (voice) serta kemampuan dan
16
17
dapat mencakup pada ruang bidang aspek sosial, ekonomi, kesehatan, politik dan
budaya.
manusia yang menengah dan atas. Hal tersebut dapat terjadi bila mereka diberikan
menggantungkan hidup mereka pada bantuan pihak luar, baik pemerintah maupun
organisasi-organisasi non-pemerintah.
akuntabilitas.
18
pangan dan gizi keluarga, mengingat selama ini pekarangan belum dimanfaatkan
19
termasuk lahan tidur, galengan, maupun tanah kosong yang tidak produktif.
kabupaten atau kota, serta dikoordinasikan bersama dengan aparat kabupaten atau
pangan dan gizi di tingkat keluarga atau rumah tangga.Hasil dari usaha
pangan masyarakat untuk membentuk pola konsumsi pangan yang baik. Upaya
perlu dijalin kerja sama kemitraan dengan pihak swasta yang antara lain bisa
berupa Corporate Social Responsibility (CSR) atau Program Kemitraan dan Bina
seperti pendidikan dengan sosialisasi baik kepada anak usia dini maupun kepada
Konsep KRPL terutama pada tingkat provinsi dan kabupaten atau kota dilakukan
Gubernur dan bupati atau walikota sebagai integrator utama memiliki peranan
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, gerakan P2KP ini juga ditujukan untuk
beragam, bergizi seimbang dan aman guna menunjang hidup sehat, aktif dan
2017).
21
sumber pangan dan gizi keluarga, upaya ini dilakukan dengan membudidayakan
berbagai jenis tanaman sesuai kebutuhan pangan keluarga seperti aneka umbi,
sayuran, buah, serta budidaya ternak dan ikan sebagai tambahan untuk
keluarga pada suatu lokasi kawasan perumahan atau warga yang saling berdekatan
sehingga akan dapat terbentuk sebuah kawasan yang kaya akan sumber pangan
(local wisdom) sehingga kelestarian alam pun tetap terjaga. Implementasi kegiatan
pangan, dan toga, serta ternak dan ikan, secara berkesinambungan untuk
22
memenuhi kebutuhan pangan dan gizi sehari hari, serta menambah pendapatan
keluarga.
kelompok dibangun kebun bibit yang diarahkan menjadi cikal bakal kebun bibit
desa.Kebun bibit yang dimaksud dalam kegiatan KRPL adalah membangun dalam
a) Luas kebun bibit ini berkisar minimal 25m² atau disesuaikan dengan lahan
yang tersedia;
b) Kebun bibit desa sebaiknya terletak di lahan milik desa, atau kelompok tani;
c) Lokasi kebun bibit diusahakan terletak pada daerah yang strategis sehingga
d) Bibit yang dikembangkan adalah bibit tanaman sayuran, buah, dan umbi-
2. Pengembangan Demplot
Demplot adalah kawasan atau area yang terdapat dalam kawasan KRPL
yang berfungsi sebagai lokasi percontohan, temu lapang, tempat belajar dan
(pangan sumber karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan lemak) untuk pihak
c. Di dalam lahan demplot juga dapat dibuat kolam ikan dan kandang ternak
d. Lahan demplot diusahakan tidak berlokasi terlalu jauh dari tempat tinggal
langsung di pekarangan;
serta menjadi daya tarik bagi orang lain untuk melakukan replikasi.Penataan yang
24
1) Strata 1 (kategori sempit) : Luas pekarangan < 100 m², atau tanpa pekarangan
kangkung dsb; toga misalnya laos, jahe, kencur, sirih; umbi-umbian misalnya
ubi jalar, ubi kayu, talas, mbote, garut dan lainnya yang mempunyai pangsa
pasar dan subtitusi sumber karbodhidrat; ternak ayam buras; budidaya ikan air
kangkung dsb; toga misalnya laos, jahe, kencur, sirih; umbi-umbian misalnya
ubi jalar, ubi kayu, talas, mbote, garut dan lainnya yg mempunyai pangsa pasar
dan subtitusi sumber karbohidrat; budidaya ikan air tawar misalnya lele, nila,
penumbuhan KRPL menjadi bagian utama dan merupakan skala prioritas, karena
seperti menjadi bagian dari motivator dalam adopsi dan pengenalan teknologi
tani.Peran ganda wanita tani ini sangat strategis dalam peningkatan produktivitas
usaha tani dan berpotensi untuk meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan
seorang seperti umur, pendidikan formal dan nonformal, masa kerja atau
2.4.1. Umur
dan efesiensi belajar langsung maupun tidak langsung. Umur 25 tahun adalah
umur yang optimal untuk belajar. Pada umur 46 tahun, kemampuan belajar mulai
menurun dan akan menurun drastis pada umur 60 tahun. Variasi umur yang
dimiliki oleh anggota akan juga berpengaruh pada kompetensi dan kinerjanya.
belajar. Orang yang memiliki banyak pengalaman akan lebih mudah mempelajari
sesuatu.
menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah.
Pendidikan terbagi tiga jalur antara lain, (1) Pendidikan formal (pendidikan
melaui bentuk sekolah), (2) Pendidikan non formal (pendidikan luar sekolah yang
non formal ialah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, di luar sistem
penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani
yang memiliki masa kerja atau pengalaman kerja adalah yang dipandang lebih
disimpulkan bahwa masa kerja atau pengalaman kerja adalah keahlian atau
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang pada suatu bidang pekerjaan yang
diperoleh dengan belajar dalam suatu kurun waktu tertentu yang tentunya dilihat
dari kemampuan intelegensi, baik pengalaman yang berasal dari luar maupun dari
dalam organisasi.
seseorang menekuni suatu bidang tertentu, pengetahuannya tentang bidang itu pun
pribadinya dan kinerja serta etos kerjanya. Pengalaman yang banyak membentuk
yang datang dari luar suatu sistem sosial. Sifat ini terbentuk karena adanya
akomodasi dan adaptasi terhadap ide, gagasan atau informasi dan berasal dari luar
atau tempat lain. Sikap-sikap ini adalah sumber belajar yang dapat mempertajam
28
2.4.5. MotivasiKerja
diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri, dorongan
tersebut bermaksud agar orang tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang
sebelumnya (Ridwan: 2013). Motivasi juga bisa diartikan sebagai sebuah alasan
Penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu sosial yang mempelajari sistem
dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud
perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang
lebih baik sesuai dengan yang diharapkan. Penyuluhan dapat diartikan sebagai
suatu sistem pendidikan yang bersifat nonformal di luar sistem sekolah yang
mejadi 3 kelompok (UU No.16 Tahun 2006 tentang sistem penyuluhan pertanian,
3. Penyuluh swadaya yaitu petani atau warga masyarakat yang secara suka
biasa dijalankan oleh para petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu
arah (two way traffic) antara pengetahuan yang dibutuhkan petani dan
pengalaman yang biasa dilakukan oleh petani dan Pengalaman baru yang terjadi
pada pihak para ahli dan kondisi kenyataan dialami petani.Karena itu, fungsi
dan regional agar dapat diikuti dan dilaksanakan oleh petani, sehingga program-
program masyarakat petani yang disusun dengan itikad baik akan berhasil dan
jangka panjang adalah terjadi peningkatan taraf hidup masyarakat, maka hal ini
hanya dapat dicapai apabila para petani dalam masyarakat telah melakukan
a. Better farming, mau dan mampu mengubah cara-cara usaha taninya dnegan
c. Better living, hidup menjadi lebih baik dengan mampu menghemat, tidak
alternative lain dalam usaha, misal mendirikan industry rumah tangga yang
pemikiran yang bersumber pada kebijakan moral tentang segala sesuatu yang akan
dan harus diterapkan dalam praktik. Falsafah pertanian harus berpijak pada
sendiri.Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan sehubungan dengan falsafah
penyuluhan tersebut.
31
1. Penyuluh harus bekerja sama dengan masyarakat, dan bukan bekerja untuk
masyarakat.
mendorong kemandirian.
masyarakat.
TEACH (Pendidikan)
masyarakat setempat.
32
3. Penyuluhan adalah proses dua arah dan harus merupakan pendidikan yang
berkelanjutan.
diharapkan dapat memperoleh informasi yang berkaitan dengan usaha tani mereka
bagaimana mereka sebaiknya berusaha tani yang benar, melakukan budidaya yang
tepat dan baik sehingga produktivitas meningkat. Pada proses penyuluhan ini,
sesuatu yang belum diketahui untuk dilaksanakan atau diterapkan dalam rangka
bagian dari penerangan kepada masyarakat yang tidak tahu atau belum
33
dan sikap mental, sehingga mereka tahu, mau dan mampu melaksanakan
keterampilan sekaligus sikap mental yang menjurus kepada tindakan atau kerja
menerapkan suatu teknologi mereka tau benar apa, bagaimana sebaiknya sesuatu
kemandirian.
34
sosial adalah pandangan bahwa perubahan hanya akan terjadi apabila ada campur
tangan orang lain, baik institusi pemerintah maupun non pemerintah dalam
2.6. Strategi
mencapai suatu perubahan atau rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat
memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi diartikan langkah-
langkah atau tindakan yang dilaksanakan untuk tercapainya suatu sasaran (misi)
Strategi yaitu suatu pola yang direncanakan atau kebijakan yang akan
yang akandiambil demi tercapainya tujuan yang ditetapkan. Secara umum strategi
menuju tujuan akhir. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlihat dalam
kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan dan sarana penunjang kegiatan (Majid,
2016).
pemahaman.
yang dikehendaki. Strategi penyuluhan yang dipilih akan sangat tergantung pada
KRPL paling tidak ada empat tahapan yaitu (1) Sosialisasi secara terstruktur, (2)
dukungan sarana dan prasarana; (3) Dukungan Stakeholder atau dukungan banyak
pihak, (4) Pendampingan secara periodik, (BPTP Jawa Timur, 2012) adapun
ditinjau pada adalah proses penyuluhan (sosialisasi yang terstruktur, adanya media
Tahap awal yang sangat penting untuk mensukseskan suatu program adalah
berjenjang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing pelaku.
Pada tahapan ini akan terjadi proses pemahaman suatu konsep/program yang akan
di implementasikan. Apabila tahapan ini sudah dilakukan dengan baik dan benar,
paling tidak para pelaku sudah mempunyai bekal keilmuan tentang program yang
akan dilaksanakan.
kecamatan, desa, dan pelaku) biasanya tidak cukup dilakukan hanya sekali, karena
hal ini terkait dengan pemahaman informasi yang bersifat baru. Proses
ataulokasi. Mengingat pentingnya tahapan ini, maka para pelaku yang terlibat
mulai dari pelaku penujang (para pemangku kepentingan), pelaku inti (petugas
lapang dan local champion), dan pelaku sasaran (target) harus mengikuti secara
(PRA)/ pemahaman pedesaan secara partisipatif. Maksud dan tujuan dari kegiatan
yang ada di masyarakat. Setelah informasi tersebut tergali secara baik, langkah
SDM dan SDA yang ada di lokasi pelaksanaan, dan menyusun solusi untuk
dengan pelaku di lapangan. Tahapan ini sangat demokratis sekali karena hasil
Apabila tahapan ini sudah dilaksanakan dengan baik dan benar maka ada dua
keuntungan yang akan diperoleh yakni pelaku akan merasa nyaman dalam
anggota yang bertanya tentang mengelola lahan ataupun sebagainya dan mampu
tanggap.
4. Proses Penyuluhan
penyuluhan dapat efektif dalam menjangkau sasaran khalayak. Terlebih lagi pada
bahwa unsur “arus balik” merupakan aspek yang sangat penting untuk mengukur
sejauh mana pesan komunikasi mendapatkan reaksi atau respon dari khalayak
sasaran. Bila pesan komunikasi kita memperoleh tanggapan dari khalayak, maka
dapat dikatakan bahwa apa yang kita sampaikan itu telah mencapai sasaran karena
lapangan dan kondisi kekinian yang terjadi disekitar.Dari hasil analisis tersebut,
berjalannya KRPL di lapangan adalah keberadaan stake holders mulai dari tingkat
swasta. Para staker holders saling berkoordinasi dan bersinergi dalam menumbuh
lokasi yang telah ditentukan secara bersama-sama (BPTP Jawa Timur, 2012).
antara lain: pemilihan lokasi yang selektif dan efektif yang didasarkan pada
misalnya bergulir, dan mendorong para pelaku RPL untuk menambah volume dan
diri seseorang bukan pekerjaan ringan.Kondisi ini hampir terjadi dalam semua lini
pengamatan sekilas di beberapa lokasi KRPL ada dua kondisi yang terjadi
terhadap pelaku KRPL.Pertama, pelaku RPL tidak merasa asing dengan aktivitas
tanaman yang di tanam yaitu tumbuh dengan subur.Kedua, pelaku RPL merasa
tidak percaya diri dalam melakukan aktivitas tanam menanam walaupun sudah
Belajar dari dua kondisi tersebut maka para pelaku RPL tidak bisa
yang dikemukakan dari para pelaku RPL adalah tetap dilakukan pendampingan
oleh petugas walaupun tidak seintensif seperti pada tahap awal kegiatan
40
dimulai.Oleh karena itu perlu beberapa kegiatan yang sifatnya rutin antara pelaku
dan petugas.Sehingga setiap ada pertemuan atau supervisi misalnya, selalu ada hal
baru yang harus dibahas, disamping untuk mengikat adanya hubungan yang
merasakan nilai manfaat dari aktivitas yang dilakukan dan pendampingan secara
Cirebon.
Kota Cirebon.
Waktu usulan penelitian dilakukan bulan Januari– Mei 2018, terhitung dari
dengan teknik penelitian survey cross sectional yang merupakan jenis survey yang
mengamati objek penelitian, baik satu maupun beberapa variabel dengan cara
menghimpun pada satu masa yang sama. Pengukuran dilakukan terhadap karakter
tertentu dari satu objek atau kelompok variabel penelitian (Indrawan dkk, 2017).
41
42
a. Umur anggota adalah umur anggota yang dinyatakan dalam tahun (skala
terdekat. Umur dibagi menjadi lima katagori: (a) sudah tidak produktif =
– 49 tahun (d) sangat produktif = 30 – 39 tahun dan (e) 20-29 tahun = belum
produktif.
skor tertinggi jika pengalaman lebih lama dan tingkat berpengaruhnya lebih
besar.
formal dan nonrmal diukur dengan menggunakan data kualitatif menjadi data
kuantitatif (skala likert) dimana nilai terendah diberi nilai 1 dan tertinggi
d. Pengetahuan dan Pemanfaatan media masa serta informasi yang datang dari
luar. Sifat ini terbentuk karena adanya akomodasi dan adaptasi terhadap ide,
gagasan atau informasi dan berasal dari luar atau tempat lain. Penilaian
43
adalah dorongan dari tiap individu untuk mengusahakan mengelola lahan dan
adalah skor, dimana skor disini adalah menilai strategi yang diterapkan oleh
terendah diberi nilai 1 dan tertinggi diberi nilai 5, dimana 1 = sangat rendah, 2
bibit dan tanaman. Kebun bibit dibangun untuk tujuan memproduksi bibit
dimana skor disini adalah menilai manfaat pelaksanaan program KRPL dimana
45
nilai terendah diberi nilai 1 dan tertinggi diberi nilai 5, dimana 1 =sangat rendah, 2
subjek penelitian.Jika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus
(Sugiyono, 2017).
kelompok Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yaitu 45 orang terdiri dari3
kelompok dengan anggota pada kelompok KRPL Kemala sebanyak 15 orang dan
anggota KRPL Melati 15 orang. Selain dua kelompok tersebut juga akan
dilakukan pengambilan sampel kelompok KRPL yang sudah tidak aktif yaitu
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada
pengumpul data (dari responden langsung memberi data kepada pengumpul data),
dan sumber sekunder adalah bersumber dari studi kepustakaan dan data dari
dijawab. Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis kuesioner atau angket langsung yang tertutup karena responden hanya
tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar.
terdahulu dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang
dilakukan.
𝑛 (∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 )−(∑ 𝑥𝑖 .∑ 𝑦𝑖 )
rxy =
√[𝑛 (∑ 𝑥𝑖2 )−(∑ 𝑥𝑖 )2 ] [𝑛 (∑ 𝑦𝑖2 )−(∑ 𝑦𝑖 )2 ]
Sumber: Sugiyono (2017:183)
48
Keterangan:
r = Koefisien korelasi 𝑌𝑖 = Jumlah nilai Y
𝑥𝑖 = Jumlah skor variabel x n = jumlah responden
Jika r hitung ≥ r tabel atau jika nilai sig < 0,05 maka instrumen atau item-item
Jika r hitung ≤ r tabel atau jika nilai sig > 0,05 maka instrumen pertanyaan
Semua butir pertanyaan pada X1, X2 dan Y adalah valid (dapat dilihat
pada lampiran 3, lampiran 4 dan lampiran 5 dan tabel validitas pada lampiran 6)
berikut:
𝑘 ∑ 𝜎𝑖2
∝= (1- )
𝑘−1 𝜎𝑥2
Keterangan:
K = Jumlah soal atau pertanyaan
∝= Variansi setiap pertanyaan ∑ 𝜎𝑖2 = Jumlah seluruh variansi
setiap soal atau pertanyaan
𝜎𝑥2 = Variansi total tes
Tabel 6Hasil Perhitungan Reliabilitas Kuisioner X1 dan X2
Cronbach’s Cronbach’s alpa
Keterangan Variabel
alpha >0,60
Pada tabel diatas terlihat bahwa hasil uji realibilitas pada X1 dan X2
reliabel atau nyata, dikarenakan hasil perhitungan terlihat alpha croncbach >0,60.
Cronbach’s Cronbach’s
Keterangan Variabel
alpha alpa >0,60
0,899 0,6 Reliable Keberhasilan Program (Y)
Sumber Data : Analisis Data 2018
Pada tabel diatas terlihat bahwa hasil uji realibilitas pada Y reliabel atau
sebesar 0,899.
memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini
Keterangan :
Dengan panjang interval 16% dan persentase terendah 20% dapat dibuat
Kriteria tingkat
Kriteria Kriteria Keberhasilan
penerapan
Interval karakteristik Pelaksanaan program
strategi
anggota KRPL
penyuluhan
84 % - 100% Sangat Tinggi Sangat Baik Sangat Tinggi
68% - 83 % Tinggi Baik Tinggi
52%-67% Cukup Cukup Baik Cukup
36-%51% Rendah Kurang Baik Rendah
20%-35% Sangat Rendah Tidak Baik Sangat Rendah
terikatnya (Y) dihubungkan atau dijelaskan lebih dari satu variabel, mungkin dua,
tiga, dan seterusnya variabel bebas (X1, X2, X3, ..., Xn) namun masih
51
Lestari (KRPL). Bentuk umum persamaan regresi linear berganda dapat dituliskan
sebagai berikut:
Y= a+𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2 +e
Keterangan:
yang tidak dimasukkan dalam persamaan. Nilai ini biasanya tidak dihiraukan
program SPSS.
1. Uji F
melihat pada anova yang membandingkan Mean Square dari regression dan mean
pengujian :
I. Jika nilai Sig F < 0,05 atau jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka hipotesis diterima
II. Jika nilai Sig F > 0,05 atau jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Hipotesis ditolak
(Y) dan persamaan tersebut tidak dapat diterima sebagai pendukung secara
simultan.
2. Uji t
dependennya.
Kriteria pengujian :
I. Jika nilai Sig. t < 0,05 atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka hipotesis diterima , artinya
dependen.
II. Jika nilai Sig. t > 0,05 atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka hipotesis ditolak, artinya
dependen.
3. Keofisien Determinasi
terikat. Nilai koefisien determinasi adalah 0 < R²< 1. Jika R² mendekati 1, maka
adalah nol (0) berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
Kd = R² x 100
54
DAFTAR PUSTAKA
54
55
Rohimah SN, Rosnita dan Kausar. 2015. Persepsi Anggota Kelompok Wanita
Tani Terhadap Program Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-Krpl)
Di Kabupaten Siak.Jom Faperta Vol 2 No 1.Press.Riau. Universitas Riau.
56
Lampiran 2 Kuisioner
Instrument kuisioner I (Data Responden): jawab sesuai keadaan sekarang.
I. Data Responden
1. Nama :
2. Kelompok KRPL :
3. Umur :
4. Pekerjaan :
5. Luas Pekarangan :
Instrument kuisioner II (Karakteristik Individu): Jawab sesuai kondisi dan karakterstik
individu sesuai dengan keadaan sekarang. Untuk jawaban sudah dikelompokan dari a-
e.silang atau bulatkan jawaban yang menurut ibu benar.
X1 (karakteristik Individu) skor (14-70)
A. Umur
1. Pada kelompok umur berapa ibu melaksanakan kegiatan KRPL?
a. 20 – 29 tahun
b. 30 - 39 tahun
c. 40 - 49 tahun
d. 50 - 59 tahun
e. Diatas 60 tahun
2. Apakah umur ibu sangat mendukung terhadap keberhasilan pelaksanaan program
KRPL?
a. Sangat Tidak setuju, karena banyak kerjaan masih ngurus anak kecil. (1)
b. Tidak setuju, karena (2)
c. Cukup setuju, karena (3)
d. Setuju, karena (4)
e. Sangat setuju, karena di umur sekarang terdapat banyak waktu senggang. (5)
B. Pengalaman Mengelola Tanaman / Budidaya
1. Berapa lamakah pengalaman ibu dalam budidaya tanaman sehingga berpengaruh
terhadap keberhasilan pelaksanaan program
a. Tidak ada pengalaman (1)
b. < 1 tahun (2)
c. 1 - 2 tahun (3)
d. 3 – 4 tahun (4)
e. Lebih dari 5 tahun (5)
57
58
2. Apakah ibu merasa mampu dan yakin sehingga tercapai keberhasilan pelaksanaan
lahan program KRPL?
a. Tidak yakin dan tidak mampu (1)
b. Kurang yakin dan kurang mampu (2)
c. Cukup yakin dan cukup mampu (3)
d. Mampu dan yakin (4)
e. Sangat yakin dan sangat mampu (5)
3. Apakah ibu mengikuti pelaksanaan program dengan motivasi tinggi dalam rangka
mencapai tujuan keberhasilan pelaksanaan program KRPL?
a. Tidak setuju (1)
b. Kurang setuju (2)
c. Cukup setuju (3)
d. Setuju (4)
e. Sangat setuju (5)
4. Apakah menurut ibu mengelola lahan (budidaya) atau pelaksanaan program KRPL
menarik?
a. Tidak menarik (1)
b. Kurang menarik (2)
c. Cukup menarik (3)
d. Menarik (4)
e. Sangat menarik (5)
Pada Instrumen kuisioner III (Strategi penyuluhan): kuisioner ini menguraikan penilaian
anggota atau responanggota tentang penyuluhan yang telah diterapkan oleh penyuluh dan
instansi terkait demi berjalannya dan berlangsungnya program program KRPL. Silang atau
coret salah satu dari poin a-e.
pert1 pert2 pert3 pert4 pert5 pert6 pert7 pert8 pert9 pert10 pert11 pert12 pert13 pert14 total
pert1 Pearson Correlation 1 .505* .414 .392 .534* .542* .416 .257 .514* .277 .416 .257 .514* .277 .677**
Sig. (2-tailed) .023 .069 .087 .015 .014 .068 .274 .020 .237 .068 .274 .020 .237 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert2 Pearson Correlation .505 *
1 .468 *
.648 **
.475 *
.447 *
.431 .096 .055 .453 *
.431 .096 .055 .453 *
.613**
Sig. (2-tailed) .023 .038 .002 .034 .048 .058 .689 .819 .045 .058 .689 .819 .045 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert3 Pearson Correlation .414 .468 *
1 .532 *
.226 .220 .835 **
.475 *
.459 *
.225 .835 **
.475 *
.459 *
.225 .724**
Sig. (2-tailed) .069 .038 .016 .338 .352 .000 .034 .042 .340 .000 .034 .042 .340 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert4 Pearson Correlation .392 .648** .532* 1 .415 .423 .571** .101 .110 .245 .571** .101 .110 .245 .589**
Sig. (2-tailed) .087 .002 .016 .069 .063 .009 .673 .644 .299 .009 .673 .644 .299 .006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert5 Pearson Correlation .534* .475* .226 .415 1 .742** .134 .354 .299 .508* .134 .354 .299 .508* .648**
Sig. (2-tailed) .015 .034 .338 .069 .000 .572 .126 .201 .022 .572 .126 .201 .022 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert6 Pearson Correlation .542 *
.447 *
.220 .423 .742 **
1 .225 .344 .525 *
.570 **
.225 .344 .525 *
.570 **
.727**
Sig. (2-tailed) .014 .048 .352 .063 .000 .340 .138 .017 .009 .340 .138 .017 .009 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert7 Pearson Correlation .416 .431 .835 **
.571 **
.134 .225 1 .329 .511 *
.367 1.000 **
.329 .511 *
.367 .746**
Sig. (2-tailed) .068 .058 .000 .009 .572 .340 .157 .021 .112 .000 .157 .021 .112 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert8 Pearson Correlation .257 .096 .475* .101 .354 .344 .329 1 .426 .471* .329 1.000** .426 .471* .615**
Sig. (2-tailed) .274 .689 .034 .673 .126 .138 .157 .061 .036 .157 .000 .061 .036 .004
67
68
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert9 Pearson Correlation .514* .055 .459* .110 .299 .525* .511* .426 1 .202 .511* .426 1.000** .202 .674**
Sig. (2-tailed) .020 .819 .042 .644 .201 .017 .021 .061 .393 .021 .061 .000 .393 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert10 Pearson Correlation .277 .453* .225 .245 .508* .570** .367 .471* .202 1 .367 .471* .202 1.000** .669**
Sig. (2-tailed) .237 .045 .340 .299 .022 .009 .112 .036 .393 .112 .036 .393 .000 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert11 Pearson Correlation .416 .431 .835 **
.571 **
.134 .225 1.000 **
.329 .511 *
.367 1 .329 .511 *
.367 .746**
Sig. (2-tailed) .068 .058 .000 .009 .572 .340 .000 .157 .021 .112 .157 .021 .112 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert12 Pearson Correlation .257 .096 .475 *
.101 .354 .344 .329 1.000 **
.426 .471 *
.329 1 .426 .471 *
.615**
Sig. (2-tailed) .274 .689 .034 .673 .126 .138 .157 .000 .061 .036 .157 .061 .036 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert13 Pearson Correlation .514* .055 .459* .110 .299 .525* .511* .426 1.000** .202 .511* .426 1 .202 .674**
Sig. (2-tailed) .020 .819 .042 .644 .201 .017 .021 .061 .000 .393 .021 .061 .393 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert14 Pearson Correlation .277 .453* .225 .245 .508* .570** .367 .471* .202 1.000** .367 .471* .202 1 .669**
Sig. (2-tailed) .237 .045 .340 .299 .022 .009 .112 .036 .393 .000 .112 .036 .393 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
total Pearson Correlation .677 **
.613 **
.724 **
.589 **
.648 **
.727 **
.746 **
.615 **
.674 **
.669 **
.746 **
.615 **
.674 **
.669 **
1
Sig. (2-tailed) .001 .004 .000 .006 .002 .000 .000 .004 .001 .001 .000 .004 .001 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert1 pert2 pert3 pert4 pert5 pert6 pert7 pert8 pert9 per10 per11 per12 per13 total
pert1 Pearson Correlation 1 .649** .647** .643** .633** .463* .541** .645** .342 .426* .488* .643** .890** .861**
Sig. (1-tailed) .001 .001 .001 .001 .020 .007 .001 .070 .031 .015 .001 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert2 Pearson Correlation .649** 1 .703** .738** .685** .419* .474* .585** .266 .368 .379* .738** .713** .807**
Sig. (1-tailed) .001 .000 .000 .000 .033 .017 .003 .129 .055 .050 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert3 Pearson Correlation .647** .703** 1 .569** .822** .497* .584** .693** .252 .359 .419* .569** .694** .834**
Sig. (1-tailed) .001 .000 .004 .000 .013 .003 .000 .142 .060 .033 .004 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert4 Pearson Correlation .643** .738** .569** 1 .583** .311 .486* .532** .358 .368 .307 1.000** .577** .800**
Sig. (1-tailed) .001 .000 .004 .004 .091 .015 .008 .060 .055 .094 .000 .004 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert5 Pearson Correlation .633** .685** .822** .583** 1 .537** .639** .651** .502* .099 .238 .583** .638** .811**
Sig. (1-tailed) .001 .000 .000 .004 .007 .001 .001 .012 .339 .156 .004 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert6 Pearson Correlation .463* .419* .497* .311 .537** 1 .201 .523** .141 .390* .402* .311 .477* .589**
Sig. (1-tailed) .020 .033 .013 .091 .007 .198 .009 .277 .045 .040 .091 .017 .003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert7 Pearson Correlation .541** .474* .584** .486* .639** .201 1 .631** .255 .228 .024 .486* .410* .682**
Sig. (1-tailed) .007 .017 .003 .015 .001 .198 .001 .139 .166 .460 .015 .036 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert8 Pearson Correlation .645** .585** .693** .532** .651** .523** .631** 1 .589** .384* .280 .532** .583** .840**
70
Sig. (1-tailed) .001 .003 .000 .008 .001 .009 .001 .003 .047 .116 .008 .004 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pert9 Pearson Correlation .342 .266 .252 .358 .502* .141 .255 .589** 1 -.175 .068 .358 .303 .463*
Sig. (1-tailed) .070 .129 .142 .060 .012 .277 .139 .003 .231 .388 .060 .097 .020
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per10 Pearson Correlation .426* .368 .359 .368 .099 .390* .228 .384* -.175 1 .470* .368 .370 .498*
Sig. (1-tailed) .031 .055 .060 .055 .339 .045 .166 .047 .231 .018 .055 .054 .013
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per11 Pearson Correlation .488* .379* .419* .307 .238 .402* .024 .280 .068 .470* 1 .307 .604** .493*
Sig. (1-tailed) .015 .050 .033 .094 .156 .040 .460 .116 .388 .018 .094 .002 .014
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per12 Pearson Correlation .643** .738** .569** 1.000** .583** .311 .486* .532** .358 .368 .307 1 .577** .800**
Sig. (1-tailed) .001 .000 .004 .000 .004 .091 .015 .008 .060 .055 .094 .004 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per13 Pearson Correlation .890** .713** .694** .577** .638** .477* .410* .583** .303 .370 .604** .577** 1 .821**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .004 .001 .017 .036 .004 .097 .054 .002 .004 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
total Pearson Correlation .861** .807** .834** .800** .811** .589** .682** .840** .463* .498* .493* .800** .821** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .020 .013 .014 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per1 per2 per3 per4 per5 per6 per7 per8 per9 per10 totalY
per1 Pearson Correlation 1 .719** .718** .725** .705** .461* .617** .714** .407 .390 .889**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .041 .004 .000 .075 .090 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per2 Pearson Correlation .719** 1 .703** .738** .685** .419 .474* .585** .266 .368 .795**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .001 .066 .035 .007 .257 .110 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per3 Pearson Correlation .718** .703** 1 .569** .822** .497* .584** .693** .252 .359 .846**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .009 .000 .026 .007 .001 .284 .120 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per4 Pearson Correlation .725** .738** .569** 1 .583** .311 .486* .532* .358 .368 .762**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .009 .007 .182 .030 .016 .121 .111 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per5 Pearson Correlation .705** .685** .822** .583** 1 .537* .639** .651** .502* .099 .839**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .007 .015 .002 .002 .024 .677 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per6 Pearson Correlation .461* .419 .497* .311 .537* 1 .201 .523* .141 .390 .603**
Sig. (2-tailed) .041 .066 .026 .182 .015 .395 .018 .554 .089 .005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per7 Pearson Correlation .617** .474* .584** .486* .639** .201 1 .631** .255 .228 .724**
Sig. (2-tailed) .004 .035 .007 .030 .002 .395 .003 .278 .333 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per8 Pearson Correlation .714** .585** .693** .532* .651** .523* .631** 1 .589** .384 .876**
72
Sig. (2-tailed) .000 .007 .001 .016 .002 .018 .003 .006 .094 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per9 Pearson Correlation .407 .266 .252 .358 .502* .141 .255 .589** 1 -.175 .484*
Sig. (2-tailed) .075 .257 .284 .121 .024 .554 .278 .006 .462 .031
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
per10 Pearson Correlation .390 .368 .359 .368 .099 .390 .228 .384 -.175 1 .481*
Sig. (2-tailed) .090 .110 .120 .111 .677 .089 .333 .094 .462 .032
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
totalY Pearson Correlation .889** .795** .846** .762** .839** .603** .724** .876** .484* .481* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .005 .000 .000 .031 .032
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
73
74
Cronbach's
Alpha N of Items
.863 14
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.897 13
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.899 10