KASRIANI
G211 13 019
Nama : Kasriani
TIM PENGUJI
District)
1
Kasriani, 2 Sitti Bulkis, 2Tamzil Ibrahim
1
Students, 2Lecturer of Agribusiness Program
Social Economy Agriculture Departement
Agriculture Faculty, Hasanuddin University
Makassar, South Sulawesi 90245
Email : Kasriani15@yahoo.com
Data Pribadi
Nama : Kasriani
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Email : kasriani15@yahoo.com
Formal
pula mengirimkan salawat dan salam kepada Junjungan Kita Nabi besar
Universitas Hasanuddin.
mengakui bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
para pembaca dan semua pihak yang terkait untuk penyempurnaan karya
dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga jasa baik dan amal bakti
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, berkat rahmat
kepada Allah SWT, satu dari berbagai nikmat yang selalu diberikan Allah
SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang
kepintaran seperti sekarang ini beserta para keluarga, sahabat, dan para
akan terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan dari beberapa pihak
baik moril dan materil. Pada kesempatan ini penulis ingin menghanturkan
kasih banyak atas segala bantuan, perhatian, doa, motivasi, kasih sayang,
temui mulai dari tahap persiapan hingga tahap penyelesaian akhir skripsi
ini. Namun, Alhamdulillah berkat usaha dan kerja keras serta bimbingan,
arahan, kerjas sama, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak maka
sebesar-besarnya kepada:
akademik, terima kasih atas setiap waktu yang diberikan untuk ilmu,
selama ini baik sewaktu kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.
kedepannya.
3. Prof. Dr. Ir. Rahim Darma, M.S., Ir. A. Amrullah, M.Si. dan Ir. Nurdin
Lanuhu, M.P. selaku penguji yang telah memberikan kritik dan saran
tingkah laku yang penulis lakukan selama ini baik sewaktu kuliah dan
4. Ibu Dr. Ir. Saadah, M.Si. selaku panitia ujian sarjana dan Ibu Ni Made
Viantika S. SP, M.Agb. selaku panitia seminar hasil penelitian dan Ibu
besarnya atas kesalahan serta tingkah laku penulis lakukan selama ini
sesuai dengan apa yang diperlukan penulis serta izin yang diberikan
besarnya jika ada kesalahan penulis baik dari segi perilaku dan
jika ada kata dan perbuatan yang tidak berkenang di hati bapak dan
dan untuk teman-teman RUMPI terima kasih atas waktu, saran, serta
Penulis
DAFTAR ISI
pertanian.
sektor tersebut untuk bersaing pada abad yang akan datang. Berdasarkan
data statistik yang ada, saat ini sekitar 75% penduduk Indonesia tinggal di
tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor, antara lain luas lahan yang
sumber daya manusia petani Sulawesi Selatan adalah petani yang sejak
dahulu hingga saat ini. Dengan dukungan potensi sumber daya alam dan
2015 sebesar 5,29 juta ton. Bila dibandingkan dengan produksi padi pada
tahun 2014 yaitu 5,27 juta ton, terjadi kenaikan sebanyak 18,6 ribu ton
pertanian. Luas areal pertanian / luas panen mencapai 140.644 ha, masa
upaya dari semua pihak mulai dari petani, kelompok tani dan semua yang
padi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor extern dan intern.
Faktor intern itu sendiri terdiri dari faktor sosial dan ekonomi. Faktor sosial
tanggungan keluarga, luas lahan dan ada tidaknya usaha tani lain yang
dimiliki petani.
masalah yang dialami sektor pertanian saat ini. Salah satu langkah
yang mana fungsi kelompok tani tersebut adalah sebagai kelas belajar
kelompok tani, karena dalam hal ini besar manfaatnya bagi mereka yang
adalah:
perannya ?
petani.
interaksi yang terjadi bersifat relatif tetap dan mempunyai struktur tertentu.
hubungan interen yang mendekati stabil, yang terdiri atas: (1) suatu
dari, oleh, dan untuk petani dengan karakteristik saling mengenal, akrab,
yaitu (39%) terdapat di Jawa, dan diikuti oleh Sumatera (30%), Sulawesi
terbentuk atas dasar kesadaran, jadi tidak secara paksa. Kelompok ini
peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu
diantara sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani
serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha taninya
cara) usahatani oleh para anggota kelompok tani sesuai dengan rencana
dan benar.
alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk produksi
berhari pendek, tetapi kebanyak berhari netral dan tumbuh diluar wilayah
tropis, dan javonica yang berhari netral dan tumbuh di wilayah iklim
pasca panen dan pemasaran. Sudah jelas bahwa Indonesia tidak sukses
produksi terdiri dari empat komponen yaitu tanah, modal, tenaga kerja,
masukan yang diberikan (modal) seperti jumlah bibit, pupuk, dan obat-
pemberian, waktu pemberian, dan dosis atau takaran tiap pemberian juga
lain; (a) Menerapkan teknologi tepat guna dan teknologi terobosan, (b)
Hal ini disebabkan oleh petani yang rutin hadir dalam kelompok tidak
tingkat adopsi.
Produktivitas
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir Peran Kelembagaan Kelompok Tani
Dalam Peningkatan Produktivitas Tanaman Padi.
2.6 Definisi Operasional
sebagai berikut:
kelompok kerjasama.
kebutuhan usahataninya.
kesinambungan produktivitas.
rendah (11-16).
(11-16).
(11-16).
rendah (11-16).
(11-16).
20. Peran kelompok tani dalam menciptakan suasana saling kenal dan
saling percaya. Para anggota kelompok tani harus saling kenal dan
(11-16).
(11-16).
rendah (11-16).
(11-16).
pupuk, cara pemakaian dan lain lain dengan cara yang mudah dimiliki
rendah (11-16).
35. Peran kelompok tani dalam meningkatkan kesinambungan
(11-16).
36. Peran kelompok tani dalam mengelola administrasi secara baik. Para
(11-16).
37. Produktivitas adalah hasil persatuan atau satu lahan yang panen dari
Sampel yang ditarik dari populasi untuk pengurus kelompok tani adalah
apabila subjek kurang 100 lebih baik populasi diambil semua sebagai
sampel, tetapi kalau lebih dari 100 maka dapat diambil 10-15% atau 20-
Ni
ni = Xn
N
Dimana :
n : Ukuran Sampel
Tabel 2. Proporsi Responden Penelitian di Desa Awolagading,
Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, 2017.
Populasi
Perhitungan
No Kelompok Tani Anggota Sampel
Proporsi
Kelompok Tani
57
1 Salama 57 X 41 = 5,6 6
411
57
2 Mattampawalie 57 X 41 = 5,6 6
411
66
3 Maccolliloloe 66 X 41 = 6,6 7
411
50
4 Mappieceng 50 X 41 = 4,9 5
411
68
5 Sipatuo 68 X 41 = 6,8 7
411
56
Maccope I X 41 = 5,5 5
6 56
411
57
7 Maccope II 57 X 41 = 5,6 6
411
Jumlah 411 42
Sumber: Data Primer Stelah di olah, 2017
pembulatan ke atas.
3.3 Jenis dan Sumber Data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian
wahana kerjasama, dan unit produksi. Menurut James dan Dean dalam
kuisioner dan setiap item pertanyaan diberikan skor sesuai dengan pilihan
dari dua alternatif pilihan atau tanggapan yaitu Pernah (skor 2),
Tidak Pernah (skor 1), Adapun rincian skor tingkat peranan kelompok tani
1 Kelas Belajar
2 Wahana Kerjasama:
3 Unit produksi:
Jumlah 27 54
Keterangan :
C : Interval Kelas
K : Jumlah Kelas
Xn : Skor Maksimum
Xi : Skor Minimum
1 27-40 Rendah
2 41-54 Tinggi
1. Jika χ2 hitung < χ2 tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak
tanaman padi.
2. Jika χ2 hitung > χ2 tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti
tanaman padi.
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
ibukota kabupaten.. Secara geografis desa ini terbagi atas 3 (tiga) dusun,
4. 2 Keadaan Penduduk
geografi dan ruang tertentu. Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor
Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi
penduduk menurut jenis kelamin didasarkan atas jenis pria dan wanita.
2 Perempuan 526 52
Memilih pekerjaan yang akan kita kerjakan adalah penting sekali sebab
bila salah memilih perkerjaan, kita akan merasa selalu tidak puas dan
Sehingga dari uraian diatas maka kita ketahui bahwa penduduk di Desa
Hampir segala sesuatu yang kita alami merupakan hasil hubungan kita di
dengan presentase 4 %.
4. 3. 1 Sarana Pendidikan
Awolagading tidak cukup memadai hal ini ditunjukkan karena tidak adanya
sarana pendidikan SLTP dan SLTA atau sederajat yang ada pada
presentase 50%.
4. 3. 2 Sarana Peribadatan
sedangkan untuk gereja, pura, dan wihara tidak terdapat di desa tersebut.
Puskesmas.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
petani, (2) tingkat pendidikan petani, (3) pengalaman berusaha tani, (4)
luas lahan, (5) status lahan, dan (6) jumlah tanggungan keluarga.
menjadi tiga kategori umur, yaitu umur 30-42 tahun, 43-55 tahun, 56-68
rata petani responden adalah 45-59 tahun sebanyak 28 orang. Umur yang
memiliki kemampuan bekerja dan berfikir yang lebih tinggi. Hal ini sesuai
lebih mudah dalam menerima inovasi baru. Sedangkan petani yang tidak
produktif dalam hal ini petani yang berumur tua, mempunyai kemampuan
meningkatkan kesejahteraan.
dibagi lima kelompok yaitu tidak sekolah, SD, SMP, SMA, dan S1.
rendah yaitu sebanyak 20 orang atau sekitar 33% tidak sekolah, pada
tingkat SD sebanyak 19 orang atau sekitar 32% pada tinggkat SMP dan
SMA sebanyak 9 orang atau sekitar 15% dan pada tingkat perguruan
tinggi (S1) sebanyak 3 orang atau sekitar 5%. Maka dapat diduga bahwa
pada masa yang akan datang. Petani yang malah berusia muda umumnya
responden paling tinggi yaitu 70% dengan jumlah orang 42 orang. Dan
3 orang.
Dari hasil data yang di dapat bahwa semua anggota kelompok tani
akan lebih baik dan lebih matang dalam hal perencanaan usahatani
kategori yaitu terdiri dari 0,20 - 0,85 dan 0,86 – 1,50 Ha. Klasifikasi luas
lahan petani responden kelompok tani di Desa Tosora dapat di lihat pada
Tabel 14.
yang memiliki luas lahan 0,20 - 0,85 Ha sebanyak 31 orang (52%), dan
kualitas produksinya. Namun luas lahan garapan yang dimiliki petani tidak
petani untuk melakukan kreativitas dan sejumlah inovasi baru dalam hal
menambah ataupun meningkatkan produksi dan pendapatan petani.
Tabel 15.
potensi tersebut, maka kelompok tani perlu di bina dan diberdayakan lebih
desa tersebut mengikuti kegiatan ini. Ketua kelompok tani dipilih dari salah
dilapangan yang diamati adalah (1) kelas belajar, (2) wahana kerjasama,
orang memilih kategori tinggi dan 8 orang memilih kategori rendah. Ada
dua kelompok yang belum paham mengenai kelompok tani karena baru
pertanian.
kelompok tani memilih kategori tinggi. Skor indicator ini tinggi karena
penyuluh.
”Hal ini diakibatkan karena ada beberapa pengurus tidak dapat terus
menerus ikut serta dalam merumuskan kesepakatan, beberpa
pengurus juga memiliki lahan pertanian di daerah lain sehingga
mereka tidak dapat menghadiri pertemuan apabila penentuan waktu
pertemuan bertepatan dengan kepergian mereka yang harus
menetap dalam kurung waktu berbulan-bulan, hingga saat ini juga
belum ada yang bersedia untuk menggantikan tanggung jawab
mereka. (Abdullah, wawancara, Agustus 2017).
kelompok tani sebagai kelas belajar dapat dikatakan tinggi, karena dalam
sepuluh indikator yang harus dicapai hanya empat indikator yang memiliki
lingkungan belajar yang sesuai, dan berperan aktif dalam proses belajar
pengurus kelompok tani di Desa Awolagading dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Tingkat Peran Kelompok Tani dalam Kelas Belajar Menurut
Persepsi Pengurus Kelompok di Desa Awolagading,
Kecamatan awangpone, Kabupaten Bone, 2017.
Jumlah Responden
No. Skor Interval Persentase (%)
(orang)
1. Rendah (11-16) 0 0
2. Tinggi (17-22) 18 100
Jumlah 18 100
informasi, menciptakan iklim belajar yang layak, dan ikut aktif dalam
proses belajar-mengajar.
Adapun indidkator dan jawaban anggota kelompok tani dapat dilihat pada
table berikut :
kebutuhan belajar.
indikator tersebut memiliki skor yang sama yaitu 25 orang memilih kategori
tinggi, tidak dan 17 orang memilih rendah. Yang memilih kategori rendah
tinggi dan 19 orang yang memilih rendah. Hanya yang hadir dalam
kesepakatan.
bahwa kelas belajar hanya dilaksanakan dalam sekali setahun pada saat
musim tanam telah tiba dan tidak pernah dilakukan pertemuan pertemuan
kelompok tani sebagai kelas belajar dapat dikatakan tinggi, karena dalam
tingkat peran kelompok tani dalam kelas belajar untuk anggota kelompok
Tabel 19. Tingkat Peran Kelompok Tani dalam Kelas Belajar Menurut
Persepsi Anggota Kelompok Tani di Desa Awolagading,
Kecamatan awangpone, Kabupaten Bone, 2017.
Jumlah Responden
No. Skor Interval Persentase (%)
(orang)
1. Rendah (11-16) 17 41
3. Tinggi (18-22) 25 59
Jumlah 42 100
tani yang menyatakan peran kelompok tani dalam kelas belajar tergolong
rendah. dan yang menyatakan bahwa peran kelompok tani dalam kelas
belajar tinggi sebanyak 25 orang (59 %). Dapat dikatakan bahwa persepsi
kelompok tani tergolong tinggi karena para anggota kelompok tani telah
Adapun indikator dan jawaban pengurus dapat dilihat pada table berikut :
kategori tinggi dan tidak ada yang memilih rendah untuk indikator
merangkap sebagai sekertaris, belum ada anggota yang ingin dan siap
memilih kategori tinggi dan 6 orang yang memilih rendah. Bagi kelompok
tani yang baru, mereka belum bisa membagi pembagian tugas dengan
jasa pertanian.
tani memilih kategori tinggi. Semua orang yang bekerja sebagai petani
usahataninya.
dan 8 orang yang memilih rendah. Untuk dua kelompok yang baru
Adapun indikator dan jawaban anggota kelompok tani dapat dilihat pada
table berikut.
Tabel 22. Persepsi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran
Kelompok Tani Sebagai Wahana Kerjasama di Desa
Awolagading, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone,
2017.
Kategori Jumlah
No Wahana Kerjasama
Tinggi Rendah Responden
Menciptakan suasana saling kenal dan
1 25 17 42
saling percaya
Menciptakan suasana keterbukaan dalam
2 12 30 42
menyatakan pendapat
Mengatur dan melaksanakan pembagian
3 25 17 42
tugas/kerja
Mengembangkan kedisiplinan dan rasa
4 25 17 42
tanggung jawab
Merencanakan dan melaksanakan
5 25 17 42
musyawarah
Melaksanakan kerjasama penyedia sarana
6 25 17 42
dan jasa
7 Mengadakan pelestarian lingkungan 42 - 42
Mentaati dan melaksanakan kesepakatan
8 25 17 42
yang dihasilkan bersama
Menjalin kerjasama/kemitraan dengan
9 - 42 42
pemasaran hasil
10 Mengadakan pemupukan modal 9 33 42
suasana saling kenal dan saling percaya. Yang memilih kategori rendah
percaya diri mereka dalam menyatakan pendapat, hal ini juga dapat dilihat
Kelima indikator tersebut memiliki skor yang sama, yaitu 25 orang memilih
tani memilih kategori tinggi. Semua orang yang bekerja sebagai petani
peran kelompok tani dalam kelas belajar tinggi sebanyak 25 orang (59%).
telah tergolong tinggi karena sebagian besar anggota kelompok tani telah
kelompok tani.
Adapun indikator dan jawaban pengurus dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 24. Persepsi Pengurus Kelompok Tani Terhadap Peran
Kelompok Tani Sebagai Unit Produksi di Desa
Awolagading, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone,
2017.
Kategori Indetitas
No Unit Produksi
Tinggi Rendah Responden
Mengambil keputusan dalam menentukan
1 pengembangan produksi yang 18 - 18
menguntungkan
Menyusun rencana dan melaksanakan
2 13 5 18
kegiatan bersama
3 Memfasilitasi penerapan teknologi 12 6 18
Menjalin kerjasama dengan kemitraan
4 18 - 18
usahatani
Mengevaluasi kegiatan bersama dan
5 13 5 18
rencana kebutuhan kelompok
Meningkatkan kesinambungan
6 produktifitas dan kelestarian sumberdaya 18 - 18
alam dan lingkungan
7 Mengelola administrasi secara baik 12 6 18
memilih kategori tinggi dan 5 orang memilih kategori rendah. Ada yang
ditempat lain.
dan 6 orang memilih kategori rendah. Hanya satu kelompok yang memiliki
baik.
kelompok tani sebagai unit produksi dapat dikatakan tinggi, karena semua
peran kelompok tani dalam unit produksi untuk pengurus kelompok tani di
Tabel 25. Tingkat Peran Kelompok Tani dalam Unit Produksi Menurut
Persepsi Pengurus Kelompok Tani di Desa Awolagading,
Kecamatan awangpone, Kabupaten Bone, 2017.
Jumlah Responden
No. Skor Interval Persentase (%)
(orang)
1. Rendah (7-10) 0 0
3. Tinggi (11-14) 18 100
Jumlah 18 100
rendah dan yang menyatakan bahwa peran kelompok tani dalam unit
Adapun indikator dan jawaban anggota kelompok tani dapat dilihat pada
table berikut :
kelompok tani sebagai unit produksi dapat dikatakan tinggi, karena dala
tujuh indikator hanya tiga indikator yang dominan memiliki kategori rendah
alam dan lingkungan. Adapun tingkat unit produksi anggota kelompok tani
Tabel 27. Tingkat Peran Kelompok Tani dalam Unit Produksi Menurut
Persepsi Anggota Kelompok Tani di Desa Awolagading,
Kecamatan awangpone, Kabupaten Bone, 2017.
Jumlah Responden
No. Skor Interval Persentase (%)
(orang)
1. Rendah (7-10) 17 41
3. Tinggi (11-17) 25 59
Jumlah 42 100
tani yang menyatakan peran kelompok tani dalam unit produksi tergolong
kelompok tani dalam unit produksi tinggi sebanyak 25 orang (59%). Dapat
tergolong tinggi.
tani yang menyatakan peran kelompok tani tergolong rendah dan anggota
tinggi sebanyak 25 orang (59%). Secara umum dari hasil penelitian ini
ditinjau tiga aspek tolak ukur yaitu kelas belajar, wahana kerjasama, dan
unit produksi, setiap aspek mempunyai daftar pertanyaan dan skor pada
jumlah 34 orang atau sebesar 57%. Sementara yang tinggi dengan skor
keberhasilan kuat akan selalu menerima kritik dan saran dari luar, serta
telah mempersiapkan diri secara matang tentang hal-hal yang akan terjadi
yang masih rendah yaitu hanya sampai pada tingkat sekolah dasar (SD)
bahkan ada yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali.. Selain itu
umum dibagi menjadi tiga kategori yaitu kategori rendah, sedang, dan
tinggi. Peranan kelompok tani di Desa Tosora dapat dilihat pada Tabel 31.
lebih besar dari pada X2 tabel (8,466 < 7,779). Dengan demikian maka Ho
bantuan insentif.
6. 1 Kesimpulan
sebagai berikut :
6. 2 Saran
disarankan:
kelompok tani.
2. Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara pengurus dengan
produktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Identitas Petani Respondendi Desa Awolagading, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, 2017.
2 Muh. Jufri Bendahara 40 laki-laki SMA islam petani tidak ada 10 1,25 milik 4
6 Samire Anggota 63 laki-laki tidak sekolah islam petani tidak ada 30 0,70 milik 2
9 Muh. Nur Ketua/sekertaris 68 laki-laki tidak sekolah islam petani tidak ada 30 1 milik 9
Baharuddi
10 Bendahara 40 laki-laki SD islam petani tidak ada 20 1 milik 9
n
11 Hj. Nurhani Anggota 48 Wanita SD islam petani IRT 10 1 milik 2
14 Baba Anggota 60 laki-laki tidak sekolah islam petani tidak ada 30 0,50 milik 5
15 Gala Anggota 53 laki-laki tidak sekolah islam petani tidak ada 30 0,80 milik 6
16 Beddu Anggota 58 laki-laki tidak sekolah islam petani tidak ada 40 1,50 milik 5
20 Ambo Anggota 60 laki-laki tidak sekolah islam petani tidak ada 30 0,45 milik 3
Kaharuddi
21 Anggota 37 laki-laki tidak sekolah islam petani Peternak 20 0,50 milik 4
n
22 Hj. Mamma Anggota 55 Wanita SD islam petani IRT 30 1 milik 2
30 Hj. Sitti Anggota 68 Wanita tidak sekolah islam petani Peternak 18 0,75 garap 2
Mappidceeng
31 Suti Anggota 73 laki-laki tidak sekolah islam petani Peternak 30 0,70 milik 2
Hj.
32 Anggota 54 Wanita SD islam petani IRT 30 1 milik 4
Bungatang
33 kanna Anggota 55 laki-laki SD islam petani Peternak 30 0,50 milik 3
34 Ambo Upe Anggota 62 laki-laki tidak sekolah islam petani Peternak 35 0,55 milik 2
36 Cillang Sekertaris 53 laki-laki SMP islam Petani tidak ada 15 0,50 milik 5
37 jufri Anggota 41 laki-laki SMP islam petani tidak ada 20 0,50 milik 7
Sipatuo
38 H. Lahabe Anggota 53 laki-laki SD islam petani tidak ada 20 0,70 milik 5
39 Tassa Anggota 50 laki-laki SMP islam petani tidak ada 25 0,50 milik 5
50 Sanuddin Anggota 30 laki-laki SMP islam Petani tidak ada 10 0,70 milik 6
H.
51 Anggota 55 laki-laki tidak sekolah islam petani tidak ada 25 1,25 milik 2
Badullah
52 Darisa Ketua 42 laki-laki SMP islam petani ketu BPD 20 1,50 milik 7
54 Pasinringi Sekertaris 48 laki-laki SMA islam petani tidak ada 20 0,20 milik 7
58 Sakka Anggota 55 laki-laki tidak sekolah islam petani Peternak 20 0,80 milik 4
59 Beddu Anggota 55 laki-laki tidak sekolah islam petani tidak ada 30 1 milik 4
60 H. Landu Anggota 64 laki-laki SD islam Petani tidak ada 25 0,50 milik 5
Lampiran 2
Nilai Skor Peran Kelompok tani dalam Kelas Belajar (Pengurus Kelompok Tani) di Desa
Awolagading, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, 2017.
1 Darwis 22 21 13 56 Tinggi
Salama
2 Muh. Jufri 22 21 13 56 Tinggi
3 Muh. Nur 22 21 13 56 Tinggi
Mattampawalie
4 Baharuddin 22 21 13 56 Tinggi
5 Amir 21 19 13 53 Tinggi
6 Maccolliloloe Baharuddin 18 17 11 46 Tinggi
7 Andu 19 17 13 49 Tinggi
8 Alang 20 19 13 52 Tinggi
9 Mappideceng Setta 18 17 12 47 Tinggi
10 Mina 19 17 12 48 Tinggi
11 Abdullah 22 19 13 54 Tinggi
Sipatuo
12 Cillang 19 18 11 48 Tinggi
Beddu
22 21 14 Tinggi
13 Rahman 57
Maccope I 22 21 14 Tinggi
14 Baharuddin 57
15 Kallang 18 19 12 49 Tinggi
16 Darisa 22 21 14 57 Tinggi
17 Maccope II Diyyang 18 19 12 49 Tinggi
18 Pasinringi 22 21 14 57 Tinggi
Jumlah 368 349 230 947
Interval :
Tinggi : 41 - 54
Rendah : 27 - 40
Lampiran 9
Nilai Keseluruhan Skor Peran Kelompok Tani Berdasarkan Persepsi Anggota
Kelompok Tani di Desa Awolagading, Kecamatan Awangpone, Kabupaten
Bone, 2017
Total Skor Total Skor Total Skor
Nama Kelompok Nama Total
No. Kelas Wahana Unit KategorI
Tani Responden Skor
Belajar Kerjasama Produksi
1 H. Bennu 17 18 12 47 Tinggi
2 Sinring 20 21 14 55 Tinggi
3 Assa 20 21 14 55 Tinggi
Salama
4 Samire 17 18 12 47 Tinggi
5 Haba 11 12 9 32 Rendah
6 Nuraeni 11 12 9 32 Rendah
7 Hj. Nurhani 11 12 9 32 Rendah
8 Bara 20 21 14 55 Tinggi
9 Hj. Ruwaya 11 12 9 32 Rendah
Mattampawalie
10 Baba 19 19 14 52 Tinggi
11 Gala 18 18 12 48 Tinggi
12 Beddu 18 18 12 48 Tinggi
13 Ambo 18 18 11 47 Tinggi
14 Kaharuddin 19 19 13 51 Tinggi
15 Hj. Mamma 11 12 9 32 Rendah
16 Maccolliloloe Rustan 19 19 13 51 Tinggi
17 Tahang 11 12 9 32 Rendah
18 Mustafa 18 18 11 47 Tinggi
19 Hj. St. Amina 11 12 9 32 Rendah
20 Hj. Sitti 11 12 9 32 Rendah
21 Suti 11 12 9 32 Rendah
22 Mappideceng Hj. Bungatang 11 12 9 32 Rendah
23 Kanna 18 18 11 47 Tinggi
24 Ambo Upe 19 19 13 51 Tinggi
25 Jufri 19 21 14 54 Tinggi
26 H. Lahabe 18 18 12 48 Tinggi
27 Tassa 11 12 9 32 Rendah
28 Sipatuo A. idrus 11 12 9 32 Rendah
29 St. Naisa 11 12 9 32 Rendah
30 Beddu Haling 18 18 12 48 Tinggi
31 Hj. Bungadia 11 12 9 32 Rendah
32 Dacing 19 21 14 54 Tinggi
33 Taming 18 18 12 48 Tinggi
34 Maccope I H. Dala 11 12 9 32 Rendah
35 Sanuddin 19 21 14 54 Tinggi
36 H. Badullah 18 18 12 48 Tinggi
37 Basriadi 20 21 14 55 Tinggi
38 Andu 20 21 14 55 Tinggi
39 Aras 18 18 12 48 Tinggi
Maccope II
40 Sakka 11 12 9 32 Rendah
41 Beddu 19 20 12 51 Tinggi
42 H. Landu 11 12 9 32 Rendah
Interval :
Tinggi : 41 - 54
Rendah : 27 - 40
Lampran 10
Jumlah Keseluruhan Skor Peran kelompok Tani di Desa Awolagading, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, 2017
No 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Jumla Rata-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Responden 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 h rata
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 57 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 57 2
3 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 47 2
4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 55 2
5 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 55 2
6 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 47 2
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 57 2
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 57 2
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
12 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 55 2
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
14 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 53 2
15 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 48 2
16 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 48 2
17 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 53 2
18 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 46 2
19 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 49 2
20 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 47 2
21 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 51 2
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
23 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 51 2
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
25 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 47 2
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
27 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 52 2
28 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 47 2
29 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 48 2
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
33 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 47 2
34 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 51 2
35 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 55 2
36 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 49 2
37 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 54 2
38 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 48 2
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
42 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 48 2
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 57 2
45 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 57 2
46 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 49 2
47 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 54 2
48 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 48 2
49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
50 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 54 2
51 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 48 2
52 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 57 2
53 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 49 2
54 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 57 2
55 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 55 2
56 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 55 2
57 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 48 2
58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
59 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 51 2
60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 32 1
Lampiran 11
Hasil Produktivitas Tanaman Padi Kelompok Tani Desa Awolagading, Kecamatan
Awangpone, Kabupaten Bone, 2017
Nama Kelompok Produksi Produktivitas
No Nama Luas Lahan (Ha) Kategori Skor
Tani (Kg) (Kg/Are)
1 Darwis 100 7000 70 Tinggi 2
2 Muh. Jufri 125 8750 70 Tinggi 2
3 H. Bennu 100 5000 50 Rendah 1
4 Sinring 100 6000 60 Sedang 2
5 salama Assa 76 4200 55 Rendah 1
6 Samire 70 4000 57 Tinggi 2
7 Haba 100 5000 50 Rendah 1
8 Nuraeni 50 2000 40 Rendah 1
9 Muh. Nur 100 7000 70 Tinggi 2
10 Baharuddin 100 7000 70 Tinggi 2
11 Hj. Nurhani 100 4000 40 Rendah 1
12 Bara 100 7000 70 Tinggi 2
Mattampawalie
13 hj. Ruwaya 100 4500 45 Rendah 1
14 Baba 50 3000 60 Tinggi 2
15 Gala 80 4500 56 Tinggi 2
16 Beddu 150 8000 53 Rendah 2
17 Amir 100 4000 40 Rendah 1
18 Baharuddin 50 2500 50 Rendah 1
19 Andu 50 2500 50 Rendah 1
20 Ambo 45 2000 44 Rendah 1
21 Kaharuddin 50 2000 40 Rendah 1
22 Maccolliloloe
Hj. Mamma 100 5500 55 Rendah 2
23 Rustan 70 3000 43 Rendah 1
24 Tahang 70 3000 43 Rendah 1
25 Mustafa 65 2800 43 Rendah 1
26 Hj. St. Amina 100 4500 45 Rendah 1
27 Alang 100 4000 40 Rendah 1
28 Setta 60 2500 42 Rendah 1
29 Mina 50 2000 40 Rendah 1
30 Hj. Sitti 75 3500 47 Rendah 1
Mappidceeng
31 Suti 70 3700 53 Rendah 2
32 Hj. Bungatang 100 6000 60 Tinggi 2
33 kanna 50 2000 40 Rendah 1
34 Ambo Upe 55 2200 40 Rendah 1
35 Abdullah 100 7000 70 Tinggi 2
36 Cillang 50 3500 70 Tinggi 2
37 jufri 50 3500 70 Tinggi 2
38 H. Lahabe 70 3500 50 Rendah 1
39 Sipatuo Tassa 50 2500 50 Rendah 1
40 A. idrus 50 2500 50 Rendah 1
41 St. Naisa 50 2500 50 Rendah 1
42 Beddu Haling 30 1700 57 Tinggi 2
43 Hj. Bungadia 25 1000 40 Rendah 1
44 Beddu Rahman 100 7000 70 Tinggi 2
45 Baharuddin 100 7000 70 Tinggi 2
46 Kallang 100 6000 60 Tinggi 2
47 Dacing 100 6500 65 Tinggi 2
Maccope I
48 Taming 100 5500 55 Rendah 2
49 H. Dala 100 5500 55 Rendah 2
50 Sanuddin 70 4700 67 Tinggi 2
51 H. Badullah 125 7500 60 Tinggi 2
52 Maccope II Darisa 150 10500 70 Tinggi 2
53 Diyyang 150 10500 70 Tinggi 2
54 Pasinringi 20 1200 60 Tinggi 2
55 Basriadi 100 5500 55 Rendah 2
56 Andu 100 6000 60 Tinggi 2
57 Aras 80 4500 56 Tinggi 2
58 Sakka 80 4000 50 Rendah 1
59 Beddu 100 6000 60 Tinggi 2
60 H. Landu 50 2500 50 Rendah 1
Interval :
Rendah : 40-55
Tinggi : 56-70
Lampiran 12
Chi-Square Tests
Value df Asymptotic Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Significance sided) sided)
(2-sided)
a
Pearson Chi-Square 8.466 1 .004
b
Continuity Correction 6.877 1 .009
Likelihood Ratio 8.742 1 .003
Fisher's Exact Test .005 .004
Linear-by-Linear 8.325 1 .004
Association
N of Valid Cases 60
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.93.
b. Computed only for a 2x2 table
Lampiran 13
1. Nama :
2. Umur : Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Wanita
4. Pendidikan :
5. Agama :
6. Pekerjaan Utama :
7. Pekerjaan Sampingan :
8. Pengalaman Berusahatani : Tahun
9. Luas Lahan : ha
10. Status Lahan : Milik / Sakap / Garap
11. Jumlah Tanggungan Keluarga : orang
12. Nama Kelompok Tani :
13. Hasil Produksi : Ton/Kg
KUISIONER PENELITIAN
PERAN PENGURUS KELOMPOK TANI TERHADP PRODUKTIVITAS
TANAMAN PADI
DI DESA AWOLAGADING, KECAMATAN AWANGPONE, KABUPATEN
BONE
1. Nama :
3. Umur : Tahun
4. Jenis Kelamin : Laki-laki Wanita
5. Pendidikan :
6. Agama :
7. Pekerjaan Utama :
8. Pekerjaan Sampingan :
9. Pengalaman Berusahatani : tahun
10. Luas Lahan : ha
11. Status Lahan : Milik / Sakap / Garap
12. Jumlah Tanggungan Keluarga : orang
13. Nama Kelompok Tani :
14. Jumlah Produksi : Ton/Kg
DAFTAR PERTANYAAN (KUISIONER)
I. Peran kelompok tani dalam kelas belajar
1. Apakah anda pernah ikut serta menggali dan merumuskan kebutuhan
belajar kelompok anda seperti memaparkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam usahatani anda?
Pernah Tidak Pernah
2. Apakah anda pernah diikut sertakan dalam merencanakan dan
mempersiapkan kebutuhan belajar kelompok anda seperti membantu
mengatur waktu yang tepat dilaksanakannya kelas belajar ?
Pernah Tidak Pernah
3. Apakah anda ikut serta menumbuhkan kedisiplinan dan termotivasi
atas informasi yang disampaikan dalam kelas belajar ?
4. Apakah pertemuan dan pembelajaran dilaksanakan secara kondusif
dan tertib ?
Ya Tidak
5. Apakah anda pernah menghadiri pertemuan dan pembelajaran ?
Pernah Tidak Pernah
6 Dengan siapa anda menjalin kerjasama untuk sumber-sumber
informasi yang diperlukan dalam proses belajar ?
Penyuluh Sesama Petani
7 Apakah pengurus menciptakan iklim/lingkungan belajar yang layak
dan sesuai kebutuhan petani ?
Ya Tidak
8 Apakah pengurus kelompok tani ikut aktif dalam proses belajar-
mengajar, termasuk mendatangkan dan berkonsultasi kepada
kelembagaan penyuluhan pertanian, dan sumber-sumber informasi
lainnya ?
Ya Tidak
9 Apakah anda pernah ikut mengemukakan pendapat maupun masalah
yang anda hadapi ?
Pernah Tidak Pernah
10 Apakah pengurus kelompok tani mengajak anda merumuskan
kesepakatan bersama, baik dalam memecahkan masalah maupun
untuk melakukan berbagai kegiatan kelompok tani ?
Ya Tidak
11 Apakah pengurus mengajak anda dalam merencanakan dan
melaksanakan pertemuan-pertemuan berkala baik di dalam kelompok
tani, antar kelompok tani atau dengan instansi terkait ?
Ya Tidak
II. Peran kelompok tani dalam wahana kerjasama
1. Apakah anda ikut berpartisipasi menciptakan suasana saling kenal,
saling percaya mempercayai dan selalu berkeinginan untuk
bekerjasama terhadap pengurus dan anggota kelompok tani?
Ya Tidak
2. Apakah anda ikut menciptakan suasana keterbukaan dalam
menyatakan pendapat dan pandangan diantara anggota kelompok
tani untuk mencapai tujuan bersama ?
Ya Tidak
3. Apakah pengurus mengatur dan melaksanakan pembagian
tugas/kerja sesuai dengan kesepakatan bersama ?
Ya Tidak
4. Apakah anda ikut mengembangkan kedisiplinan dan rasa
tanggungjawab diantara pengurus dan sesama anggota poktan ?
Ya Tidak
5. Apakah anda pernah ikut merencanakan dan melakukan musyawarah
agar tercapai kesepakatan yang bermanfaat bagi anggota kelompok
tani ? dan setiap kapan dilaksanakan musyawarah ?
Pernah Tidak Pernah
6. Apakah kelompok anda melaksanakan kerjasama dengan penyediaan
sarana produksi dan jasa pertanian untuk kebutuhan anggota ?
Ya Tidak
7. Apakah anda ikut serta melaksanakan kegiatan pelestarian
lingkungan ?
Ya Tidak
8. Apakah anda mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang
dihasilkan bersama dalam kelompok tani ?
Ya Tidak
9. Apakah kelompok anda pernah menjalin kerjasama dan kemitraan
usaha dengan pemasaran hasil usahatani ?
Pernah Tidak Pernah
10. Apakah kelompok anda menjalin kerjasama dan kemitraan usaha
dengan lembaga permodalan ?
Ya Tidak
11. Apakah kelompok anda pernah memberikan pinjaman modal untuk
keperluan pengembangan usaha anggota kelompok tani ?
Pernah Tidak Pernah
III. Peran kelompok tani dalam unit produksi
1. Apakah anda dapat mengambil keputusan dalam menentukan
pengembangan produksi yang menguntungkan berdasarkan informasi
yang tersedia dalam bidang teknologi, sosial, permodalan, sarana
produksi dan sumberdaya alam lainnya ?
Ya Tidak
2. Apakah pengurus pernah mengajak anda ikut menyusun rencana dan
melaksanakan kegiatan bersama, serta rencana kebutuhan kelompok
tani ?
Pernah Tidak Pernah
3. Apakah kelompok anda memberikan fasilitasi penerapan teknologi
(bahan, alat pertanian, cara penggunaan) usahatani oleh para
anggota kelompok tani sesuai dengan rencana kegiatan kelompok tani
?
Ya Tidak
4. Apakah kelompok anda menjalin kerjasama dan kemitraan terkait
dalam pelaksanaan usahatani ?
Ya Tidak
5. Apakah anda ikut serta dalam mengevaluasi kegiatan bersama dan
rencana kebutuhan kelompok tani, sebagai bahan rencana kegiatan
yang akan datang ?
Ya Tidak
6. Apakah anda ikut meningkatkan kesinambungan produktivitas
usahatani dan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan ?
Ya Tidak
7. Apakah pengurus mengelola administrasi secara baik dan benar ?
Ya Tidak
Lampiran 16
Masalah Tujuan
Konsep dan Variabel Data dan Informasi Sumber Data Penyajian Data Analisis Data
Penelitian Penelitian
3. Apakah 1.1 Untuk 1.1.1 Kelas Belajar 1.1.1.1 Tingkat Petani Observasi, Analisis
kelompok menganalisis 1.1.2 Wahana kehadiran responden Pemberian Kuantitatif
tani telah peranan Kerjasama 1.1.2.1 Bentuk yaitu pengurus kuisioner, menggunakan
menjalankan kelompok tani 1.1.3 Unit Produksi dan anggota Wawancara aplikasi ms
partisipasi
tugasnya dalam kelompok tani mendalam excel 2010
sesuai memfasilitasi 1.1.3.1 Aktivitas yang ada di
dengan petani yang Desa
perannya ? dilakukan Awolagading,
Kecamatan
Awangpone,
Kabupaten
Bone
4. Bagaimana 1.2 Untuk 1.2.1 Peran kelompok 1.2.1.1 hasil skoring Petani Pemberian Analisis Chi-
hubungan menganalisis tani dalam 1.2.2.1 hasil responden kuisioner dan Square
antara peran hubungan memfasilitasi produktivitas yaitupengurus wawancara menggunakan
kelompok antara peran petani dan anggota mendalam aplikasi ms
tani dengan kelompok tani 1.2.2 Hasil produksi kelompok tani excel 2010
produktivitas dengan yang ada di dan aplikasi
produktivitas Desa SPSS IBM 24
Awolagading,
Kecamatan
Awangpone,
Kabupaten
Bone
Lampiran 17
MATRIKS HASIL PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
ABSTRAK
Peran Kelompok Tani dalam Meningkatkan Produktivitas Tanaman Padi
(Studi Kasus di Desa Awolagading, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone)
1
Kasriani 2Sitti Bulkis 3Tamzil Ibrahim
Kelompok tani adalah kumpulan petani yang dibentuk atas dasar kesamaan,
kepentingan, kondisi lingkungan, dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan
usaha anggota. Peran kelompok tani merupakan media belajar organisasi dan kerjasama antar
petani. Semua petani harus bergabung kedalam kelompok tani untuk memenuhi kebutuhan
usahataninya. Partisisipasi anggota kelompok tani dalam mengikuti kegiatan kelompok tani
sangat mempengaruhi produktivitas tanaman padi. Terdapat (3) tiga aspek peran yang harus
dijalankan kelompok tani agar tujuannya tercapai yaitu kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit
produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kelompok tani dalam memfasilitasi
petani dan hubungan peran kelompok tani dengan produktivitas tanaman padi. Tempat penelitian
yang dipilih adalah Desa Awolagading, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone. Adapun
sampel pada penelitian ini yaitu 7 (tujuh) kelompok tani yang berjumlah 60 (enam puluh) orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok tani telah menjalankan tugasnya sesuai dengan
perannya karena kelompok tani telah menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya karena
peran kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi menurut
persepsi pengurus kelompok tani untuk kategori tinggi sebanyak 100%, peran kelompok tani
sebagai kelas belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi menurut persepsi anggota kelompok
tani untuk kategori rendah sebanyak 41% dan tinggi sebanyak 59%. Terdapat hubungan yang
signifikan antara peran kelompok tani dan produktivitas tanaman padi karena pengurus
kelompok tani telah mengajak dan memotivasi anggota kelompok tani untuk ikut aktif dalam
kegiatan kelompok tani dan peran kelompok tani sangat mempengaruhi produktivitas karena
yang bergabung dalam kelompok tani akan mudah memperoleh sarana produksi.
1. PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia terdiri atas gugusan pulau-pulau yang jumlahnya ribuan, dimana
wilayah perairan meliputi hampir 2/3 dari keseluruhan wilayah daratan Indonesia. Kehidupan
penduduk Indonesia sebagian besar dari sektor pertanian, terutama penduduk yang berada di
wilayah pedesaan. Areal pertanian juga tersebar sekitar 90% di wilayah pedesaan. Oleh karena
itu, pembangunan ekonomi bangsa juga senantiasa menitikberatkan pada sektor pertanian.
Indonesia sebagai negara berkembang menaruh harapan besar dalam bidang pertanian sebagai
ujung tombak pembangunan ekonomi (Nainjolan, 2005:1).
Menurut Hotmaida (2011:1) pembangunan pertanian Indonesia telah dilaksanakan secara
bertahap dan berkelanjutan dengan harapan dapat meningkatkan produksi pertanian semaksimal
mungkin sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dalam mencapai kesejahteraan,
peningkatan produksi pangan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani merupakan arah
dan tujuan pembangunan pertanian.
Kondisi sosial budaya petani merupakan masalah utama dalam fungsi sektor pertanian di
dalam pembangunan nasional dan kemampuan sektor tersebut untuk bersaing pada abad yang
akan datang. Berdasarkan data statistik yang ada, saat ini sekitar 75% penduduk Indonesia
tinggal di wilayah pedesaan. Lebih dari 54% diantaranya menggantungkan hidup pada sektor
pertanian, dengan pendapatan yang relatif rendah jika dibandingkan dengan penduduk yang
tinggal di perkotaan. Perbedaan tersebut berkaitan erat dengan produktifitas para petani
Indonesia, yang tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor, antara lain luas lahan yang dimiliki,
kebijakan pemerintah dalam hal pemberian insentif kepada petani dan sebagainya (Hotmaida,
2011:3).
Tanaman utama pertanian di Indonesia adalah padi. Padi merupakan tanaman pangan
yang menghasilkan beras sebagai sumber makanan pokok sebagian penduduk
Indonesia.Tanaman padi merupakan tanaman pangan yang banyak dibudidayakan oleh petani
Indonesia dan pernah menjadi salah satu Negara pengekspor beras yaitu dicapainya swasembada
beras (Ashari, 2010).
Sulawesi Selatan memiliki potensi yang sangat strategis dalam pengembangan dan
peningkatan produksi tanaman pangan. Dari aspek sumber daya manusia petani Sulawesi Selatan
adalah petani yang sejak dahulu kala menggantungkan hidup dan penghidupannya pada sektor
pertanian. Potensi strategis lain yang dimiliki Sulawesi Selatan adalah adanya pranata sosial
yang tumbuh dan berkembang dikalangan masyarakat petani itu sendiri dan telah
membudaya/melembaga sejak dahulu hingga saat ini. Dengan dukungan potensi sumber daya
alam dan sumber daya manusia serta keunggulan-keunggulan spesifik yang dimiliki Sulawesi
Selatan ini maka keberhasilan Sulawesi Selatan dalam meningkatkan produksi cukup
menggembirakan.
Kabupaten Bone adalah daerah dengan wilayah sebagian besar pertanian. Luas areal
pertanian / luas panen mencapai 140.644 ha, masa tanam/panen kurang lebih 2 – 3 kali pertahun.
Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa produksi padi di Kabupaten Bone senantiasa mengalami
peningkatan. Peningkatan produksi tersebut tidak lepas dari upaya dari semua pihak mulai dari
petani, kelompok tani dan semua yang terkait dengan pertanian. Dari pihak Pemerintah Daerah
berupa dukungan kebijakan program dan anggaran yang mengarah bagi kemudahan dibidang
pertanian (Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, 2012:6).
Tabel 1
Perkembangan Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Kabupaten Bone
No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Luas Panen (Ha) 140,644 152,663 131,036 155,931 170,359
Tabel 2
Indikator Kelas Belajar dan Jawaban Pengurus Kelompok Tani di Desa Awolagading,
Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, 2017.
No Kelas Belajar Kategori Jumlah
Tinggi Rendah Responden
1 Menggali dan merumuskan kebutuhan belajar 10 8 18
2 Merencanakan dan mempersiapkan kebutuhan 18 - 18
belajar
3 Menumbuhkan kedisiplinan dan motifvasi 18 - 18
anggota
4 Proses pembelajaran dan pertemuan kondusif 18 - 18
dan tertib
5 Menjalin kerjasama dengan sumber informasi 18 - 18
6 Menciptakan lingkungan belajar yang sesuai 18 - 18
7 Berperan aktif dalam proses belajar-mengajar 18 - 18
8 Mengemukakan dan memahami keinginan, 11 7 18
pendapat maupun masalah yang dihadapi
9 Merumuskan kesepakatan bersama 13 5 18
10 Merencanakan dan melaksanakan pertemuan 9 9 18
berkala
Table 2 menunjukkan jawaban yang sama disetiap indikator. Untuk indikator pertama
menggali dan merumuskan kebutuhan belajar 10 orang memilih kategori tinggi dan 8 orang
memilih kategori rendah. Ada dua kelompok yang belum paham mengenai kelompok tani karena
baru terbentuk pada tahun 2017 sehingga belum bisa menggali dan merumuskan kebutuhan
belajar mereka, dua elompok tersebut masih dalam bimbingan penyuluh.
Merencanakan dan mempersiapkan kebutuhan belajar. Semua pengurus kelompok tani
memilih kategori tinggi.
Menumbuhkan kedisiplinan dan motifvasi anggota. Semua pengurus kelompok tani
memilih kategori tinggi. Pengurus kelompok tani telah menumbuhkan kedisiplinan dan motivasi
anggota agar ikut aktif pada kegiatan kelompok.
Proses pembelajaran dan pertemuan kondusif dan tertib. Semua pengurus kelompok tani
memilih kategori tinggi.
Menjalin kerjasama dengan sumber informasi. Semua pengurus kelompok tani memilih
kategori tinggi. Kelompok telah menjalin kerjasama dengan sumber-sumber informasi seperti
penyuluh dan lembaga pertanian.
Menciptakan lingkungan belajar yang sesuai. Semua pengurus kelompok tani memilih
kategori tinggi. Untuk pelaksanaan kelas belajar telah tersedia tempat khusus.
Berperan aktif dalam proses belajar-mengajar. Semua pengurus kelompok tani memilih
kategori tinggi. Skor indicator ini tinggi karena pengurus kelompok telah mendatangkan dan
berkonsultasi dengan penyuluh.
Mengemukakan dan memahami keinginan, pendapat maupun masalah yang dihadapi. 13
orang memilih tinggi, 5 orang memilih rendah.
Merumuskan kesepakatan bersama. 13 orang memilih kategori tinggi dan 5 orang
memilih rendah.
Merencanakan dan melaksanakan pertemuan berkala. 9 orang memilih kategori tinggi
dan 9 orang memilih rendah.
Untuk mengetahui peran kelompok tani dalam kelas belajar khususunya anggota
kelompok, terdapat 10 indikator yang perlu dicapai. Untuk mengetahui tercapainya indikator
tersebut, peneliti mengembangkan 10 indikator tersebut dalam bentuk pertanyaan dan melakukan
proses wawancara pada 42 orang responden. Hasil wawancara yang diperoleh memiliki skor,
kemudian dikategorikan. Adapun indidkator dan jawaban anggota kelompok tani dapat dilihat
pada table berikut :
Tabel 3
Indikator Kelas Belajar dan Jawaban Anggota Kelompok Tani di Desa Awolagading, Kecamatan
Awangpone, Kabupaten Bone, 2017.
No Kelas Belajar Kategori Jumlah
Tinggi Rendah Responden
1 Menggali dan merumuskan kebutuhan belajar 6 36 42
2 Merencanakan dan mempersiapkan kebutuhan - 42 42
belajar
3 Menumbuhkan kedisiplinan dan motifvasi 25 17 42
anggota
4 Proses pembelajaran dan pertemuan kondusif 25 17 42
dan tertib
5 Menjalin kerjasama dengan sumber informasi 25 17 42
6 Menciptakan lingkungan belajar yang sesuai 25 17 42
7 Berperan aktif dalam proses belajar-mengajar 25 17 42
8 Mengemukakan dan memahami keinginan, 12 30 42
pendapat maupun masalah yang dihadapi
9 Merumuskan kesepakatan bersama 23 19 42
10 Merencanakan dan melaksanakan pertemuan - 42 42
berkala
Berdasarkan table 3, terdapat 6 orang memilih kategori tinggi dan 36 orang memilih
rendahi untuk indikator menggali dan merumuskan kebutuhan belajar.
Merencanakan dan mempersiapkan kebutuhan belajar. Semua responden memilih kategori
rendah. Karena ada yang tidak mengetahui pelaksanaan kegiatan kelas belajar da nada juga yang
hanya memperoleh informasi melalui pengumuman yang disampaikan di Masjid.
Menumbuhkan kedisiplinan dan motifvasi anggota. 25 orang memilih kategori tinggi dan
17 orang memilih kategori rendah. Anggota keloanimpok yang memilih rendah adalah anggota
yang tidak mengetahui keikutsertaannya pada kelembagaan kelompok tani. Bahkan ada anggota
kelompok yang menanyakan namanya pada peneliti, apakah tercantum dalam rencana definitive
kebutuhan kelompok (RDKK).
Proses pembelajaran dan pertemuan kondusif dan tertib, menjalin kerjasama dengan
sumber informasi, menciptakan lingkungan belajar yang sesuai, berperan aktif dalam proses
belajar-mengajar. Keempat indikator tersebut memiliki skor yang sama yaitu 25 orang memilih
kategori tinggi, tidak dan 17 orang memilih rendah. Yang memilih kategori rendah adalah
anggota yang memang tidak menghadiri pertemuan atau kelas belajar dan tidak mengetahui
status bergabungnya dalam kelompok.
Mengemukakan dan memahami keinginan, pendapat maupun masalah yang dihadapi. 12
orang memilih kategori tinggi dan 30 orang memilih kategori rendah. hanya ada beberapa petani
yang mampu mengemukakan pendapat atau masalah yang dihadapi di usahataninya, hal ini
diakibatkan karena beberapa anggota tidak menghadiri kelas belajar khususnya bagi kaum
wanita sangat jarang menghadiri kelas belajar karena kurangnya motivasi dan ada beberapa yang
tidak mengetahui status bergabungnya dalam kelompok tani.
Merumuskan kesepakatan bersama. 23 orang memilih kategori tinggi dan 19 orang yang
memilih rendah. Hanya yang hadir dalam kegiatan kelas belajar atau pertemuan yang dapat
merumuskan kesepakatan.
Merencanakan dan melaksanakan pertemuan berkala. Semua responden memilih kategori
rendah. seperti dengan persepsi pengurus bahwa kelas belajar hanya dilaksanakan dalam sekali
setahun pada saat musim tanam telah tiba dan tidak pernah dilakukan pertemuan pertemuan
khusus dalam kelompok tani maupun antar kelompok tani (GAPOKTAN).
Wahana Kerjasama
Untuk mengetahui peran kelompok tani dalam wahan kerjasama khususunya pengurus
kelompok, terdapat 10 indikator yang perlu dicapai. Untuk mengetahui tercapainya indikator
tersebut, peneliti mengembangkan 10 indikator tersebut dalam bentuk pertanyaan dan melakukan
proses wawancara pada 18 orang responden. Hasil wawancara yang diperoleh memiliki skor,
kemudian dikategorikan. Adapun indikator dan jawaban pengurus dapat dilihat pada table
berikut :
Tabel 4
Indikator Wahana Kerjasama dan Jawaban Pengurus Kelompok Tani di Desa Awolagading,
Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, 2017.
No Wahana Kerjasama Kategori Jumlah
Tinggi Rendah Responden
1 Menciptakan suasana saling kenal dan saling 18 - 18
percaya
2 Menciptakan suasana keterbukaan dalam 11 7 18
menyatakan pendapat
3 Mengatur dan melaksanakan pembagian tugas/kerja 12 6 18
4 Mengembangkan kedisiplinan dan rasa tanggung 18 - 18
jawab
5 Merencanakan dan melaksanakan musyawarah 18 - 18
6 Melaksanakan kerjasama penyedia sarana dan jasa 18 - 18
7 Mengadakan pelestarian lingkungan 18 - 18
8 Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang 18 - 18
dihasilkan bersama
9 Menjalin kerjasama/kemitraan dengan pemasaran - 18 18
hasil
10 Mengadakan pemupukan modal 10 8 18
Tabel 4, menunjukkan bahwa 18 pengurus kelompok tani memilih kategori tinggi dan
tidak ada yang memilih rendah untuk indikator menciptakan suasana saling kenal dan saling
percaya. karena para pengurus telah memiliki tugas masing – masing, seperti ketua, bendahara,
dan sekertaris dengan adanya pembagian tugas maka mereka telah saling kenal, percaya dan
mempercayai. Namun ada 3 kelompok tani yang tidak memiliki sekertaris, hal ini mengakibatkan
ketua juga merangkap sebagai sekertaris, belum ada anggota yang ingin dan siap bertanggung
jawab untuk tugas tersebut.
Menciptakan suasana keterbukaan dalam menyatakan pendapat. 11 orang memilih
kategori tinggi, 7 orang yang memilih kategori rendah. Ada beberapa pengurus yang kurang
percaya diri dalam menyatakan pendapat yang dimilikinya.
Mengatur dan melaksanakan pembagian tugas/kerja. 12 orang memilih kategori tinggi
dan 6 orang yang memilih rendah. Bagi kelompok tani yang baru, mereka belum bisa membagi
pembagian tugas dengan baik karna masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman.
Mengembangkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab. Semua pengurus kelompok tani
memilih kategori tinggi. Menurut semua pengurus kelompok tani mereka telah mengembangkan
kedisiplinan dan tanggung jawab masing-masing yang telah dimiliki
Merencanakan dan melaksanakan musnyawarah. Semua pengurus kelompok tani memilih
kategori tinggi. Karena pengurus telah melaksanakan musyawarah setiap musim tanam akan
dimulai.
Melaksanakan kerjasama penyedia sarana dan jasa. Semua pengurus kelompok tani
memilih kategori tinggi. Kelompok tani di Desa Awolagading telah melaksanakan kerjasama
dengan penyedia sarana dan jasa pertanian.
Mengadakan pelestarian lingkungan. Semua pengurus kelompok tani memilih kategori
tinggi. Semua orang yang bekerja sebagai petani tentunya telah melakukan pelestarian
lingkungan dengan usahataninya.
Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama. Semua pengurus
kelompok tani memilih kategori tinggi. Menurut semua pengurus kelompok tani mereka telah
mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama karena semua keputusan-
keputusan yang dibuat dilaksanakan dengan baik.
Menjalin kerja sama/kemitraan dengan pemasaran hasil. Semua pengurus kelompok tani
memilih kategori rendah. kelompok tidak bermitra atau menentukan tempat dimana anggotanya
dalam memasarkan hasil usahataninya.
Mengadakan pemupukan modal. 10 orang memilih kategori tinggi, dan 8 orang yang
memilih rendah. Untuk dua kelompok yang baru terbentung memang belum pernah mendapatkan
bantuan sehingga belum bisa melakukan pemupukan modal.
Untuk mengetahui peran kelompok tani dalam wahana kerjasama khususunya anggota
kelompok, terdapat 10 indikator yang perlu dicapai. Untuk mengetahui tercapainya indikator
tersebut, peneliti mengembangkan 10 indikator tersebut dalam bentuk pertanyaan dan melakukan
proses wawancara pada 42 orang responden. Hasil wawancara yang diperoleh memiliki skor,
kemudian dikategorikan. Adapun indikator dan jawaban anggota kelompok tani dapat dilihat
pada table berikut.
Tabel 5
Indikator Wahana Kerjasama dan Jawaban Anggota Kelompok Tani di Desa Awolagading,
Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, 2017.
No Wahana Kerjasama Kategori Jumlah
Tinggi Rendah Responden
1 Menciptakan suasana saling kenal dan saling 25 17 42
percaya
2 Menciptakan suasana keterbukaan dalam 12 30 42
menyatakan pendapat
3 Mengatur dan melaksanakan pembagian tugas/kerja 25 17 42
4 Mengembangkan kedisiplinan dan rasa tanggung 25 17 42
jawab
5 Merencanakan dan melaksanakan musyawarah 25 17 42
6 Melaksanakan kerjasama penyedia sarana dan jasa 25 17 42
7 Mengadakan pelestarian lingkungan 42 - 42
8 Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang 25 17 42
dihasilkan bersama
9 Menjalin kerjasama/kemitraan dengan pemasaran - 42 42
hasil
10 Mengadakan pemupukan modal 9 33 42
Tabel 5, menunjukkan bahwa 25 orang memilih kategori tinggi, dan 17 orang memilih
kategori rendah untuk indikator menciptakan suasana saling kenal dan saling percaya. Yang
memilih kategori rendah adalah anggota yang tidak mengetahui tentang status mereka yang
bergabung kedalam kelompok tani.
Menciptakan suasana keterbukaan dalam menyatakan pendapat. 12 orang memilih
kategori tinggi dan 30 orang memilih kategori rendah. Banyaknya yang memilih kategori rendah
diakibatkan karena kurangnya percaya diri mereka dalam menyatakan pendapat, hal ini juga
dapat dilihat dari rendahnya pendidikan mereka, serta kurang aktifnya anggota dalam kegiatan
kelompok tani.
Mengatur dan melaksanakan pembagian tugas/kerja, mengembangkan kedisiplinan dan
rasa tanggung jawab, merencanakan dan melaksanakan musyawarah, melaksanakan kerjasama
penyedia sarana dan jasa, melaksanakan kerjasama penyedia sarana dan jasa, mentaati dan
melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama. Kelima indikator tersebut memiliki skor
yang sama, yaitu 25 orang memilih kategori tinggi dan 17 orang memilih kategori rendah. Yang
memilih kategori rendah adalah anggota yang tidak mengetahui tentang status mereka yang
bergabung kedalam kelompok tani.
Mengadakan pelestarian lingkungan. Semua anggota kelompok tani memilih kategori
tinggi. Semua orang yang bekerja sebagai petani tentunya telah melakukan pelestarian
lingkungan dengan usahataninya.
Menjalin kerja sama/kemitraan dengan pemasaran hasil. Semua anggota kelompok tani
memilih kategori rendah. Karena di Kecamatan Awangpone terdapat banyak pabrik beras
sehingga petani dapat menjual langsung hasil usahataninya ke pabrik beras.
Mengadakan pemupukan modal. 9 orang memilih kategori tinggi dan 33 orang memilih
kategori rendah. Hanya beberapa petani mengatakan adanya pemupukan modal, hal ini
diakibatkan karena tingkat kehadiran petani yang rendah dalam pertemuan – pertemuan sehingga
tidak mengetahui tentang pemupukan modal tersebut.
Unit Produksi
Untuk mengetahui peran kelompok tani dalam unit produksi khususunya pengurus
kelompok, terdapat 7 indikator yang perlu dicapai. Untuk mengetahui tercapainya indikator
tersebut, peneliti mengembangkan 7 indikator tersebut dalam bentuk pertanyaan dan melakukan
proses wawancara pada 18 orang responden. Hasil wawancara yang diperoleh memiliki skor,
kemudian dikategorikan. Adapun indikator dan jawaban pengurus dapat dilihat pada table
berikut
Tabel 6
Indikator Unit Produksi dan Jawaban Pengurus Kelompok Tani di Desa Awolagading,
Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, 2017.
No Kategori Indetitas
Unit Produksi
Tinggi Rendah Responden
1 Mengambil keputusan dalam menentukan 18 - 18
pengembangan produksi yang menguntungkan
2 Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan 13 5 18
bersama
3 Memfasilitasi penerapan teknologi 12 6 18
4 Menjalin kerjasama dengan kemitraan usahatani 18 - 18
5 Mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana 13 5 18
kebutuhan kelompok
6 Meningkatkan kesinambungan produktifitas dan 18 - 18
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan
7 Mengelola administrasi secara baik 12 6 18
Tabel 6, menunjukkan bahwa semua pengurus kelompok tani memilih kategori tinggi
untuk indikator mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan produksi yang
menguntungkan. Semua petani tetntunya menginginkan hasil yang menguntungkan.
Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan bersama. 13 orang memilih kategori
tinggi dan 5 orang memilih kategori rendah. Ada yang tidak dapat melaksanakan kegiatan
bersama karena tuntutan pekerjaan ditempat lain.
Memfasilitasi penerapan teknologi. 12 orang memilih kategori tinggi dan 6 orang
memilih kategori rendah. Hanya satu kelompok yang memiliki teknologi mesin yaitu traktor,
untuk kelompok yang lainnya hanya mendapatkan bibit dan pupuk.
Menjalin kerjasama dengan kemitraan usahatani. Semua pengurus kelompok tani memilh
kategori tinggi. Semua kelompok telah menjalin kerjasama terkait pelaksanaan usahatani dengan
penyuluh, lembaga pertanian, dan pengecer pupuk.
Mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhan kelompok. 13 orang memilih
kategori tinggi dan 5 orang memilih kategori rendah. Karena adanya pengurus yang tidak
menetap di Desa Awolagading, jadi terkadang mereka tidak dapat ikut serta dalam mengevaluasi
kegiatan.
Meningkatkan kesinambungan produktifitas dan kelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan. Semua pengurus kelompok tani memilih kategori tinggi. Semua petani tetntunya
menginginkan produktivitas yang terus meningkat.
Mengelola administrasi secara baik. 12 orang memilih kategori tinggi, 6 orang memilih kategori
rendah. Beberapa kelompok yang tidak memiliki bendahara merasa belum bisa mengelola
administrasi dengan baik.
Untuk mengetahui peran kelompok tani dalam unit produksi khususunya anggota
kelompok, terdapat 7 indikator yang perlu dicapai. Untuk mengetahui tercapainya indikator
tersebut, peneliti mengembangkan 7 indikator tersebut dalam bentuk pertanyaan dan melakukan
proses wawancara pada 42 orang responden. Hasil wawancara yang diperoleh memiliki skor,
kemudian dikategorikan. Adapun indikator dan jawaban anggota kelompok tani dapat dilihat
pada table berikut :
Tabel 7
Indikator Unit Produksi dan Jawaban Anggota Kelompok Tani di Desa Awolagading,
Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, 2017.
No Kategori Indetitas
Unit Produksi
Tinggi Rendah Responden
1 Mengambil keputusan dalam menentukan 42 - 42
pengembangan produksi yang menguntungkan
2 Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan 25 17 42
bersama
3 Memfasilitasi penerapan teknologi 19 23 42
4 Menjalin kerjasama dengan kemitraan usahatani 25 17 42
5 Mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana 12 30 42
kebutuhan kelompok
6 Meningkatkan kesinambungan produktifitas dan 42 - 42
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan
7 Mengelola administrasi secara baik 12 30 42
Tabel 7 menunjukkan bahwa semua anggota kelompok tani memilih kategori tinggi untuk
indikator mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan produksi yang
menguntungkan. Semua petani tetntunya menginginkan hasil yang menguntungkan.
Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan bersama. 25 orang memilih kategori
tinggi dan 17 orang memilih kategori rendah. Yang memilih kategori rendah adalah anggota
yang tidak mengetahui tentang status mereka yang bergabung kedalam kelompok tani.
Memfasilitasi penerapan teknologi. 19 orang memilih kategori tinggi dan 23 orang
memilih kategori rendah. Untuk alat mesin pertanian kelompok tidak menyediakan fasilitas
tersebut, karena sebagian besar anggota telah memiliki alsintan, namun untuk bahan pertanian
seperti pupuk, petani dapat membelinya pada kelompok tani dengan harga yang murah.
Menjalin kerjasama dengan kemitraan usahatani. 25 orang memilih kategori tinggi dan 17
orang memilih kategori rendah. Yang memilih kategori rendah adalah anggota yang tidak
mengetahui tentang status mereka yang bergabung kedalam kelompok tani.
Mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhan kelompok. 12 orang memilih
kategori tinggi dan 30 orang memilih kategori rendah. Banyak petani yang mengatakan tidak
dilibatkannya mereka dalam evaluasi, hal ini karena ketidak tahuan mereka tentang kelompok
tani dan ketidak hadiran mereka dalam pertemuan – pertemuan, serta kurangnya komunikasi
antara pengurus dan anggota.
Meningkatkan kesinambungan produktifitas dan kelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan. Semua anggota memilih kategori tinggi. Semua pengurus kelompok tani memilih
kategori tinggi. Semua petani tetntunya menginginkan produktivitas yang terus meningkat.
Mengelola administrasi secara baik. 12 orang memilih kategori tinggi dan 30 orang
memilih kategori rendah. Banyak anggota kelompok yang memilih rendah karena ketidak tahuan
mereka dengan statusnya yang bergabung dalam kelembagaan kelompok tani dan kurangnya
motivasi dalam diri sendiri untuk ikut aktif.
Hubungan Peran Kelompok Tani Terhadap Produktivitas
Dalam penelitian ini hubungan antara peran kelompok tani dalam produktivitas petani
responden kelompok tani di Desa Awolagading secara umum dibagi menjadi tiga kategori yaitu
kategori rendah, sedang, dan tinggi. Peranan kelompok tani di Desa Tosora dapat dilihat pada
Tabel 8.
Tabel 8
Hubungan Peran Kelompok Tani terhadap Produktivitas Tanaman Padi Petani di Desa
Awolagading, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone 2017.
Produktivitas Tanaman Padi Total
Rendah Tinggi
Pengurus Rendah 13 5 18
Kelompok 22% 8% 30 %
Tani Tinggi 15 27 42
25% 45% 70 %
Total 28 32 60
47% 53% 100%
Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square dengan bantuan aplikasi Spss IBM 24
diperoleh nilai Pearson Chi-Square X2 hitung sebesar 8,466.
Dengan taraf kepercayaan α: 10%. Yang berarti nilai X2 hitung lebih besar dari pada X2
tabel (8,466 < 7,779). Dengan demikian maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dari analisis data di
lapangan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peran kelompok tani dengan produktivitas
tanaman padi di Desa Awolagading, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone.
Peran kelompok tani dan produktivitas tanaman padi sangat berhubungan. Petani yang ikut
bergabung kedalam kelompok tani dapat memperoleh sarana produksi dengan mudah, seperti
bibit, pupuk, dan bantuan insentif.
4. Kesimpulan
1. Kelompok tani telah menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya. Dari ketiga indikator
pengukuran, semua indikator menunjukkan peran kelompok tani tergolong tinggi, dengan
melihat persepsi pengurus kelompok tani dan anggota kelopok tani yang sama.
2. Peran kelompok tani dan produktivitas tanaman padi sangat berhubungan karena petani yang
ikut bergabung kedalam kelompok tani dapat memperoleh sarana produksi dengan mudah,
seperti bibit, pupuk, dan bantuan insentif.
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, 2010. Peranan Perbankan Nasional dalam Pembiayaan Sektor Pertanian di Indonesia.
Diakses di http://litbang.deptan.go.id/Ind/pdf, pada tanggal 09 Oktober 2016. Di
Makassar.
Fajrin, Rifky. 20012. Kelembagaan yang Dikembangkan dalam Rangka Mewujudkan Swadaya
Petani. Universitas Brawijaya. Malang
Hotmaida, Ulima. 2010. Peran Kelompok Tani dalam Peningkatan Status Sosial Ekonomi Petani
Padi Sawah. Universitas Sumatra Utara. Medan.
James, A dan J. Dean dalam Iqbal, Mohamad. Peranan Kelompok Tani dalam Meningkatkan
Pendapatan Petani (Studi Kasus di Desa Margamulya Kecamatan Bungku Barat
Kabupaten Morowali). Skripsi. Study Programe, Faculty of Agriculture, Tadulako
University, Palu.
Kukuh. 2009. Beras Untuk Keluarga Miskin, Membahas tentang bagaimana kriteria-kriteria
penerima beras miskin (raskin). UMS, Solo.
Nainjolan, Kaman. 2005. Pertanian Indonesia Kini dan Esok. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.