SKRIPSI
Diajukan oleh:
ERVAN NULHARYADI
NPM. 15.01.03.0.030-1
NAMA MAHASISWA
ERVAN NULHARYADI
NPM : 15.01.03.0.030-1
Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
3
NAMA MAHASISWA
ERVAN NULHARYADI
NPM : 15.01.03.0.030-1
Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
4
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulisan rencana penelitian yang berjudul “IMPLEMENTASI
PENGGUNAAN DANA KRABAT DALAM PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Penggunaan Dana Krabat Di
BUMDes Desa Berare Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa)” dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa rencana penelitian ini telah mendapat banyak
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga memperlancar penyelesaian
penulisan rencana penelitian ini. Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Sosisal Dan Ilmu Politik.
2. Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara
3. Bapak Muhammad Salahuddin, S.Ag., M.Si., selaku dosen
pembimbing I.
4. BAPAK MUSLIM, S.SOS., M.SI., selaku dosen pembimbing II.
Penulis menyadari bahwa penulisan rencana penelitian ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan guna penyempurnaan dimasa mendatang. Akhirnya penulis
berharap semoga rencana penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
dan peneliti yang berminat mengkaji masalah yang sama.
Penulis
6
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL SKRIPSI......................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING......................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................7
C. Tujuan..............................................................................................................7
D. Manfaat penelitian...........................................................................................8
E. Hipotesis..........................................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................10
A. Konsep Implementasi....................................................................................10
B. Konsep Kesejahteraan....................................................................................11
C. Konsep Pemberdayaan Masyarakat...............................................................14
D. Konsep Masyarakat.......................................................................................18
E. Teori Desa......................................................................................................21
F. Konsep Kredit Sahabat...................................................................................22
G. Konsep Kredit................................................................................................26
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................32
A. Jenis Penelitian..............................................................................................32
B. Fokus Penelitian.............................................................................................32
C. Lokasi Penelitian...........................................................................................33
D. Sumber dan Jenis Data..................................................................................33
E. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................35
F. Teknik Analisis Data.......................................................................................36
7
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV.1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan...................................................44
BAB I
PENDAHULUAN
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang
harus memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi pada umumnya. Hal ini
dapat menikmati selisih harga jual produk dengan biaya produksi yang layak
harus disertai dengan upaya penguatan kapasitas dan didukung oleh kebijakan
wilayah pedesaan. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya integrasi sistem dan
struktur pertanian dalam arti luas, usaha perdagangan, dan jasa yang terpadu
dalam Pasal 107 ayat (1) huruf (a) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
asli desa, yang meliputi: 1) hasil usaha desa; 2) hasil kekayaan desa; 3) hasil
asli desa yang sah. Penjelasan Pasal 107 ayat (1) menyebutkan bahwa
antara lain, dengan pendirian Badan Usaha Milik Desa, kerja sama dengan
mengenai BUMDes terdapat pada Pasal 213 ayat (3) Undang-Undang Nomor
suatu lembaga ekonomi modal usahanya dibangun atas inisiatif masyarakat dan
menganut asas mandiri. Ini berarti pemenuhan modal usaha BUMDes harus
BUMDes dapat mengajukan pinjaman modal kepada pihak luar, seperti dari
Pendapatan Asli Desa (PADesa). Berangkat dari cara pandang ini, jika
pendapatan asli desa dapat diperoleh dari BUMDes, maka kondisi itu akan
pendirian BUMDes. Menurut Pasal 1 ayat (6) Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 39 Tahun 2010 Tentang Badan Usaha Milik Desa, diketahui bahwa
Milik Desa (ayat 1) Pembentukan Badan Usaha Milik Desa ditetapkan dalam
2). Bentuk Badan Usaha Milik Desa harus berbadan hukum (ayat 3). Dasar
Salah Satu Program Prioritas Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa 2016 –
mikro di tingkat desa, kecamatan dan kebupaten dengan prinsip akses modal
yang cepat, mudah dan ringan serta berada di tengah masyarakat, sebagai
2. Para pelaku usaha ekonomi produktif (usaha bakulan, kios, kerajinan, dll)
berada didesa Berare berdiri sejak tahun 2000 dengan awal program yaitu
keuangan yang cukup baik. Pada awal tahun 2005, kondisi UPKD mengalami
6
penurunan. Sampai dengan akhir tahun 2006, UPKD Harapan Kita mengalami
macet total dengan administrasi keuangan yang tidak tersedia, kas kosong, dan
masyarakat.
masyarakat kembali, kemudian sosialisasi intensif pihak desa oleh forum resmi
yang mampu terserap kembali sebesar 32,4 juta. Pada awal januari 2008,
transfer kepemilikan ex, dana bergulir dari nasional ke desa dilakukan melalui
menjadi BUMDes LKM Berare dengan PERDES Berare No. 002 Tahun 2009
dengan modal disetor 71,3 juta, anggaran dasar tertanggal 30 Maret 2009.
B. Rumusan masalah
Sumbawa.
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui hal yang dilakukan oleh Pemerintah BUMDes LKM Desa
D. Manfaat penelitian
a. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Strata Satu (S1)
mengadakan penelitian.
2. Manfaat Praktis
E. Hipotesis
Dantes (2012) menyatakan bahwa hipotesis adalah praduga atau asumsi yang
harus diuji melalui data atau fakta yang diperoleh melalui penelitian. Jadi,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Implementasi
1. Pengertian Implementasi
terhadap sesuatu.
kehidupan kenegaraan.
a). Pendapat Cleaves yang dikutip (dalam Wahab 2008;187), yang secara
badan peradilan.
c). Menurut Van Meter dan Van Horn (dalam Wahab, 2008: 65)
keputusan kebijakan.
B. Konsep Kesejahteraan
keuntungan benda. Sejahtera memliki arti khusus resmi atau teknikal (lihat
bantuan finansial, tetapi tidak dapat bekerja, atau yang keadaannya pendapatan
yang dibayarkan biasanya jauh di bawah garis kemiskinan, dan juga memiliki
kondisi khusus, seperti bukti sedang mencari pekerjaan atau kondisi lain,
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
bahwa ada warga negara yang belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya
fungsi sosial sehingga tidak dapat menjalani kehidupan secara layak dan
bermartabat.
sebagai padanan makna dari konsep martabat manusia yang dapat dilihat dari
tingkat kesejahteraan rumah tangga suatu wilayah ada beberapa indicator yang
diukur dari beberapa aspek kehidupan antara lain: 1. Dengan melihat kualitas
hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah, bahan pangan dan sebagianya; 2.
Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh,
lingkungan alam, dan sebagainya; 3. Dengan melihat kualitas hidup dari segi
Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika,
standar hidup dan kesehatan yang memuaskan dan relasi-relasi pribadi dan
untuk meningkatkan taraf hidup manusia manusia, baik itu di bidang fisik,
sesuatu.
15
tapi tidak tepat. Pemberdayaan yang kita maksud adalah memberi “daya”
untuk bergerak secara mandiri. Bertolak pada kedua pendapat diatas dapat
bahwa inti dari pemberdayaan adalah meliputi tiga hal yaitu pengembangan,
Logika ini didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada masyarakat yang sama
16
sekali tanpa memiliki daya. Setiap masyarakat pasti memiliki daya, akan
belum diketahui secara eksplisit. Oleh karena itu daya harus digali dan
(Tri Winari, 1998: 76). Akar pemahaman yang diperoleh dalam diskursus ini
adalah:
mandiri.
yang mereka lakukan tersebut. Lebih lanjut perlu ditelusuri apa yang
kondisi kognitif, konatif, psikomotorik dan afektif, dan sumber daya lainnya
Kondisi afektif adalah merupakan sense yang dimiliki oleh masyarakat yang
c. Tahap-Tahap Pemberdayaan
18
melainkan sampai target masyarakat mampu untuk mandiri, meski dari jauh
di jaga agar tidak jatuh lagi (Sumodiningrat, 2000 dalam Ambar Teguh,
meliputi:
D. Konsep Masyarakat
diri warga kelompok manusia atau suku yang berbeda satu dengan yang
dalam lapisan masyarakat tertentu yang pasti memiliki ciri khas yang berbeda-
beda. Setiap kebudayaan yang hidup dalam suatu kelompok masyarakat dapat
menampilkan suatu corak yang khas terutama terlihat oleh orang luar yang
kebudayaan yang telah hidup dari hari ke hari di dalam lingkungan kebudayaan
Masyarakat dalam makna ini ialah lembaga atau perwujudan subjek pengelola
memiliki arti sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup
dan saling tergantung satu sama lain atau disebut zoon polticon. Dalam proses
konsep masyarakat dan konsep kebudayaan merupakan dua hal yang senantiasa
bersama di mana mereka berdiam pada daerah yang sama, yang sebagian besar
yang sama.
suatu daerah tertentu serta dapat berinteraksi dengan individu lainnya delam
kurun waktu yang cukup lama. Alvin L. Betrand, masyarakat adalah suatu
ahli antropologi R. Linton, setiap selompok manusia yang telah cukup lama
hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya
dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas
tertentu.
yang cukup lama. dan dapat berinteraksi dengan masyarakat lainnya dengan
tujuan untuk mewujudkan keharmonisan dalam satu kesatuan sosial. Maka dari
1. Manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tak ada ukuran
yang mutlak ataupun angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah
21
manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis, angka minimumnya
tersebut.
E. Teori Desa
1. Pengertian Desa
yang berada pada level terenda dari hirarki otonomi daerah di Indonesia,
adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai degan uang, erta
segala sesuatu bik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
penduduk, minimal 2500 jiwa atau 500 kepala kluarga, kedua, faktor luas
investasi, bukan kredit konsumtif, bagi petani miskin yang ada di Desa.
memiliki sawah sendiri/petani yang menggarap sawah orang lain yang bukan
miliknya dengan sistim bagi hasil kepada pemilik, yang dinyatakan dengan
Kemiskinan (TNP2K). Bila petani miskin yang ada di desa tidak terdata pada
data BDT maka dapat dilakukan musyawarah desa untuk dapat mengakses
(BUMDesa) dan dana ini bersifat abadi BUMDesa yang menjadi sumber
Nomor 1 Tahun 2017). KRABAT yang diterima oleh petani miskin dikenakan
bunga sebesar 0% (Nol Per Seratus) atau tanpa bunga. Petani miskin penerima
Rp.5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) untuk setiap petani miskin. Jangka waktu
pinjaman KRABAT adalah sesuai dengan jadwal musim panen atau paling
Sahabat, 2017).
KRABAT Bagi Petani Melalui Badan Usaha Milik Desa. Petunjuk teknis ini
disusun sedemikian rupa sehingga akan tampak perbedaan yang jelas program
24
1. Dasar Pemikiran
2. Dasar Pelaksanaan
3. Ketentuan Umum
5. Pengelolaan KRABAT
7. Pelaporan
8. Force Majeure
c. Pengelolaan KRABAT
Desa.
G. Konsep Kredit
1. Pengertian Kredit
atau suatu barang yang tidak dilakukan secara bersamaan pada saat
datang.
2. Fungsi Kredit
berikut:
3. Tujuan Kredit
tersebut, hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh
Bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang diberikan
kepada nasabah.
memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja.
4. Manfaat Kredit
umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai
jenis, secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi dan
lama dan biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama
suatu perusahaan.
b). Dilihat dari segi tujuan, kredit jenis kredit dilihat dari tujuannya adalah :
tersebut.
jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan
karena itu pemberian fasilitas kreditpun berbeda pula. Jenis kredit ini jika
sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula kredit untuk para
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
menggambarkan situasi atau peristiwa. Jenis penelitian ini secara umum hanya
tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Data deskriptif
B. Fokus Penelitian
yang diangkat. Manfaat lainnya adalah agar peneliti tidak terjebak pada
33
diarahkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi
sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan data
kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan dan urgensi masalah yang
masyarakat
C. Lokasi Penelitian
sebenarnya terjadi dari objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data
geografi dan praktis seperti waktu, biaya, tenaga perlu juga dijadikan
1. Sumber Data
dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan yang didapat dari
2. Jenis Data
Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari dua sumber,
yaitu:
35
masyarakat yg bersangkutan.
literatur dari Badan Pusat Statistik (BPS), internet, surat kabar, jurnal
menurut Sugiyono (2007:209) bila dilihat dari segi cara atau teknik
teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melalui
1. Observasi
2. Wawancara
36
sebagai pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide
dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui
mencatat apa yang dikemukakan oleh informan, oleh karena itu jenis jenis
wawancara terstruktur.
3. Dokumentasi
menganalisis data ini menggunakan teknik analisis data kualitatif, karena data-
analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
37
setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara,
lengkap dan terperinci. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya akan
cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data
yang penting, serta dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang
wawancara yang dituangkan dalam bentuk uraian dengan teks naratif, dan
wawancara.
39
Berikut adalah gambar dari analisis data dan model interaktif menurut
Sumber:sugiyono (2007)
atau kebenaran suatu penilaian akan ditentukan oleh standar apa yang
a. Triangulasi
berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan dan dengan
data, metode, dan teori. Untuk itu, maka peneliti dapat melakukan
dengan cara:
wawancara
dilakukan.
2. Kecukupan Referensial
3. Keteralihan (Transferability)
4. Kebergantungan (Dependability)
mulai dariproses penelitian sampai pada taraf kebenaran data yang didapat.
5. Kepastian (Confimability)
yang dilakukan dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi
sehingga dengan disepakati asil penelitian tidak lagi subjektif tetapi sudah
dan mengumpulkan data kejadian empiris dalam konteks yang sama mengenai
dilapangan mulai dari proses penelitian sampai pada taraf kebenaran data yang
dari data dan derajat ketelitian serta telaah terhadap kegiatan peneliti tentang
keabsahan data.
43
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Hilir, Kabupaten Sumbawa. Desa ini merupakan salah satu dari 10 desa
2016.
44
desa Berare memiliki luas yang paling besar diantara luas wilayah
II, Malili III, dan Olat Po, masing-masing dusun dipimpin oleh masing-
Berare.
45
BPD KEPALA
DESA LPM
H. AHMAD,
SEKRETARIS
DESA
TAJUDDIN R
c. Kependudukan
3.113 jiwa dengan kepadatan per km2 mencapai 586 jiwa. Jumlah
46
sebanyak 1.555 orang. Jumlah penduduk Desa Berare ini mempunyai sex
ratio sebesar 100,19 dengan demikian dari setiap 100 orang perempuan
pedesaan.
pedesaan.
LKM.
48
Berare.
b). Misi
BUPATI
PENGAWAS EKSTERNAL
DEWAN PENGAWAS
H. MASWARANG
MANAGER
DPMD.
b). Persyaratan umum BUMDes yang dapat menerima KRABAT
adalah
BUMDes merupakan BUMDes yang sudah terbentuk dan
dari:
kerajinan, dll).
no.1 tahun 2017 tentang pedoman pengelolan kredit sahabat bagi petani
masyarakat
mendorong masyarakat sehingga tidak ada pilihan lain selain bumdes yang
sertifikat”.
52
meminjam modal untuk usaha ke Bank, bunga yang di berikan bank terlalu
ketetapan. Maka dari pada itu, ada masyarakat yang masih merasa belum
beliau, yaitu
53
saya hanya bisa meminjam modal maksimal Rp. 1 juta. Dengan jumlah
saya”.
biasanya saya gunakan untuk usaha tani. Mulai dari penyiapan lahan, trus
tercukupi”.
Berare berupaya keras dalam kelancaran program ini dalam agar warga
masyarakat desa berare dapat hidup sejahtera seperti apa yang di harapkan.
54
yang saya dapat dari modal KRABAT memberikan keuntungan dua kali
Desa Berare.
yaitu:
pelayanan yang sangat baik. Dan kemudian hal yang paling begitu di
manajernya”.
dan ingin melakukan pinjaman modal, jika saat itu masih sempat untuk di
berikan, maka kami akan berikan meskipun jam kerja kami sudah habis
dan lewat dari yang telah di tentukan. Pemerintah BUMDes pun akan
usaha beserta keringanan bunga dalam pelunasannya. Seperti apa yang telah
masyarakat Desa Berare. Hanya saja harus ada jaminan, karna untuk
memberikan bunga 25% sampai dengan 30% yang ada di sekitar dalam
BAB V
A. Kesimpulan
tahun 2017 tentang pedoman pengelolan kredit sahabat bagi petani miskin
untuk masyarakat miskin sebagai upaya mewujudkan desa bebas rentenir serta
Berare berupaya keras dalam kelancaran program ini dalam agar warga
masyarakat desa berare dapat hidup sejahtera seperti apa yang di harapkan.
2. upaya yang di lakukan untuk memajukan BUMDes LKM Desa Berare lebih
BUMDes LKM Desa Berare memberikan pelayanan yang sangat baik. Dan
kemudian hal yang paling begitu di junjung tinggi adalah kejujurannya, baik itu
memberikan bunga 25% sampai dengan 30% yang ada di sekitar dalam desa.
B. Saran
1. Terkait dengan dana krabat di harapkan pemerintah bumdes lkm desa berare
DAFTAR PUSTAKA