Anda di halaman 1dari 2

Semenjak adanya kampung inggris di Desa Pelem dan Desa Tulungrjo

perubahan nilai-nilai kebersamaan masyarakat mulai berkurang, hali ini terjadi


karena perubahan pola pikir masyarakat dari pola pikir yang materialistik dan
pragmatis yang disebabkan oleh sisi negatif dari terbukanya lahan usaha ini. Hal
ini menyebabkan nilai gotong royong mulai berkurang dan membuat adanya
kesenjangan sosial yang menyebabkan kecemburuan sosial diantara masrakat.
Sebelumnya masyarakat bermata pencaharian menjadi petani atau buruh tani,
sekarang menjadi pemilik kos atau pengelola kursus, warung makan, jasa.
Sebenarnya perkembangan kampung inggris menimbulkan dampak ekonomi
masyarakat meningkat drastis, tetapi perkembangan ini tidak dinikmati seluruh
warga akibat kurang mampunya sebagian masyarakat dalam beradaptasi. Hal ini
juga menimbulkan nilai kepedulian terhadap sesama berkurang masyarakat yang
berekonomi menengah ke atas yaitu pemilik lembaga kursus yang kebanyakan
pendatang baru dan pemilik kos-kosan menjadi individual. Kelompok masyarakat
menegah ke atas hanya berpartisipasi dengan menyumbang dana pada saat tertentu
seperti hari besar islam dan kegiatan kampung lain, kepedulian mereka pada
keamanan dan ketertiban serta moralitas berkurang. Hal itu terbukti dengan
berkurangnya nilai kepatuhan masyarakat terhadap aturan. Pada tahun 2011
tercatat terdapat 83 lembaga kursus bahasa inggris. Dari sekian banyaknya
lembaga tersebut hanya 2 % yang memiliki ijin resmi mendirikan lembaga kursus.
Selain itu kebiasaan para pendatang yang sering nongkrong di kafe, pulang larut,
dan pergaulan bebas antar lawan jenis juga membuat budaya asli seperti
gotongroyong dan pengajian berkurang, selain itu karena penggunaan bahasa
inggris di sekitar lembaga kursus juga sebenarnya mempengaruhi berkurangnya
penggunaan bahasa asli daerah yang dapat menghilangkan nilai-nilai budaya .
Namun sisi positif dengan adanya kampung inggris ini sebagian masyarakat juga
menjadi termotivasi dengan pelestarian tradisi lokal. Masyarakat juga menjadi
lebih peduli terhadap pendidikan. Para pedagang di sekitar juga diberikan pelatihan
bahasa inggris yang dilakukan berdasarkan permintaan mereka sendiri
menyesuaikan jam kerja mereka. Infrastruktur, hunian, dan teknologi penunjang
hidup menjadi lebih baik. Harga tanah di sekitar kampung inggris menjadi lebih
mahal untuk ukuran desa. Dengan adanya kampung inggris pula menjadikan
meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat seperti penyewaan rumah kos,
warung makan, dan penyediaan jasa karena banyaknya turis lokal maupun manca
negara yang berkunjung untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai