Anda di halaman 1dari 39

Kompetensi Agen (Fasilitator) Pemberdayaan Masyarakat

Dena Aryanti
181102020997
denaayanti@gmail.com

Abstrak

Dalam rangka mengembangkan profesi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat


beserta sistem penjaminan kualitas terhadap kinerjanya, maka keberadaan
sertifikasi profesi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat mutlak diperlukan.
Sebagai salah satu syarat pembentukan profesi Fasilitator Pemberdayaan
Masyarakat dan melalui serangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai
pemangku kepentingan telah disusun dan disepakati Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia terdiri dari 3 bagian komptensi. Kompetensi umum,
kompetensi inti , dan kompetensi pilihan.

Pendahuluan

Pada zaman modern seperti sekarang ini, komptensi seseorang sangat amat
di perlukan. Kompetensi itu sendiri adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu
tugas/pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai
dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. Kompetensi bagi beberapa profesi
menjadi persyaratan penting dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.
Masalah kompetensi itu menjadi penting, karena kompetensi menawarkan suatu
kerangka kerja organisasi yang efektif dan efisien dalam mendayagunakan
sumber-sumber daya yang terbatas.

Salah satu yang harus memiliki kompetensi ialah fasilitator, fasilitator


adalah seseorang yang membantu sekelompok orang memahami tujuan
bersamamereka, membuat rencana guna mencapai tujuan tersebut tanpa
mengambil posisi tertentudalam diskusi. Beberapa fasilitator akan mencoba
membantu kelompok dalam mencapai consensus pada setiap perselisihan yang
sudah ada sebelumnya atau muncul dalam rapat sehingga memiliki dasar yang
kuat untuk tindakan di masa depan. (Sumber : Wikipedia).

1
Dalam pemberdayaan masyarakat terdapat Fasilitator dalam pemberdayaan
masyarakat (FM) yaitu yang merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk
melakukan proses pemberdayaan masyarakat di desa sasaran baru dalam
halsosialisasi program, perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan secara
aktif.

Masalah yang terjadi dimasyarakat saat ini bahwa untuk menjadi seorang
fasilitator itu sangatlah mudah, setiap orang bisa menjadi fasilitator terlepas
apakah mereka memiliki kemampuan dan menguasai dibidangnya atau tidak,
apakah seorang fasilitator tersebut menjalankan perannya dengan baik atau
tidak.Itulah yang saat ini menjadi suatu masalah yang harus dipecahkan agar
setiap fasilitator membawa pengaruh atau perubahan terhadap masyarakat yang
diberdayakan.

Beberapa hal mengenai peran seorang fasilitator dalam masyarakat yakni


memberi kesempatan yang luas agar masyarakat mampu secara mandiri
melakukan identifikasi kebutuhan dan analisis situasi kemudian memetakan untuk
kepentingan perencanaan, fasilitator harus menghindari dominasi fasilitator dalam
mengambil solusi, melainkan sebagai penyeimbang dan pengarah saja agar solusi
yang diambil efektif.

Pada faktanya saat ini fasilitator tidak menjalankan perannya sebagaimana


mestinya meski sebagian fasilitator dapat menjalankan perannya dengan baik dan
dapat membawa perubahan bagi masyarakat, namun ada saja fasilitator yang tidak
menjalankan perannya dan tidak membawa pengaruh bagi masyarakat ataupun
lingkungan yang menjadi tempat pemberdayaannya.Sementara yang dibutuhkan
masyarakat adalah seseorang yang mempu membawa dampak suatu perubahan
bagi masyarakat dan lingkungan.

Sebagai salah satu syarat pembentukan profesi Fasilitator Pemberdayaan


Masyarakat dan melalui serangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai
pemangku kepentingan maka penulis akan menjelaskan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat..

2
3
Pembahasan

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) terbagi atas 3 (tiga)


kelompok kompetensi, yaitu: kelompok kompetensi umum, kelompok kompetensi
inti dan kelompok kompetensi khusus. Ketiga kelompok kompotensi tersebut
dapat dilihat dalam Tabel 3 di bawah ini

Kompetensi umum
SJK.PM01.001.01 Membangun Relasi Sosial
SJK.PM01.002.01 Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumberdaya
yang Ada di Masyarakat
SJK.PM01.003.01 Mengembangkan Kesadaran Masyarakat untuk
Berubah Menuju Kehidupan yang Lebih Baik
SJK.PM01.004.01 Mengembangkan Kapasitas sebagai Fasilitator
SJK.PM01.005.01 Meningkatkan Aksesibilitas Antar Pemangku
Kepentingan
SJK.PM01.006.01 Membangun Visi dan Kepemimpinan
Masyarakat
Kompetensi inti
SJK.PM02.001.01 Membangun Jejaring dan Kemitraan
SJK.PM02.002.01 Membangun Solidaritas Sosial
SJK.PM02.003.01 Mengembangkan
Kapasitas  Kelembagaan  Masyarakat dan
Pemerintahan Lokal
SJK.PM02.004.01 Memperkuat  Posisi Tawar Masyarakat
SJK.PM02.005.01 Merancang  Perubahan Kehidupan Masyarakat
SJK.PM02.006.01 Mengelola Pembelajaran di Dalam Masyarakat
SJK.PM02.007.01 Menyiapkan Kader Pemberdayaan Masyarakat
SJK.PM02.008.01 Mengembangkan Kemandirian Masyarakat
SJK.PM02.009.01 Mengelola Konflik di Dalam Masyarakat
SJK.PM02.010.01 Mengembangkan Sistem Kontrol Sosial
Kompetensi pilihan

4
SJK.PM03.001.01 Mengembangkan Inovasi Pemberdayaan
Masyarakat
SJK.PM03.002.01 Memfasilitasi Penerapan
Inovasi Pemberdayaan Masyarakat
di Bidang/Sektor Kegiatan Tertentu

Uraian Unit Kompetensi

Kompetensi Umum

KODE UNIT : SJK.PM01.001.01

JUDUL UNIT : Membangun Relasi Sosial

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,keterampilan


dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
membangun relasi sosial

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Orang-orang kunci diidentifikasi.


1. Melakukan pendekatan
1.2 Perkenalan dengan masyarakat dilakukan.
sosial
1.3 Kepercayaan masyarakat dibangun.
2.1 Komunikasi sosial dilakukan.
2.2 Pemangkukepentingan diidentifikasi.
2. Membangun hubungan
2.3 Karakteristik pemangku
sosial dengan pemangku
kepentingan dikenali.
kepentingan
2.4 Interaksi dengan berbagai kelompok.
Pemangku kepentingan dikembangkan.
3. Mengembangkan relasi 3.1 Harapan antar pemangku
sosial kepentingan diidentifikasi.
3.2 Sinergi kepentingan antar
kelompok pemangku kepentingan  dibangun.
3.3 Jaringan antar pemangku

5
kepentingan dikembangkan.

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan 3
informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT :SJK.PM.01.002.01

JUDUL UNIT : Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumberdaya yang Ada di


Masyarakat

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada
dimasyarakat.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1.    Mengidentifikasi potensi 1.1 DISKRIPSI  potensi sumberdaya
sumber daya yang ada (alam, manusia, sarana dan prasarana,
di  masyarakat kelembagaan) diidentifikasi.
1.2 Potensi sumberdaya (alam,
manusia, kelembagaan, sarana dan
prasarana) dianalisis.
1.3 Gagasan pemanfatan sumberdaya
(alam, manusia, sarana dan prasarana,
kelembagaan) dipetakan.
1.4 Pola pemanfaatan sumberdaya (alam,

6
manusia, kelembagaan, sarana dan
prasarana) diidentifikasi.
2.1 Inovasi bagi
2.    Memberi pilihan inovasi bagi
optimalisasi  pemanfaatan sumberdaya
optimalisasi  pemanfaatan
dikenali.
sumberdaya yang ada di
2.2 Pengujian inovasi dilakukan.
masyarakat
2.3 Hasil pengujian didemonstrasikan.
2.4 Tanggapan masyarakat dievaluasi.
3.1 Gagasan dan inovasi pemanfaatan
sumberdaya (alam, manusia, sarana dan
prasarana, kelembagaan) disampaikan
3.    Menerapkan pemanfaatan
kepada pihak terkait.
sumberdaya yang ada di
3.2 Penerapan inovasi dilaksanakan.
masyarakat
3.3 Kemungkinan dampak negatif dalam
pemanfaatan sumberdaya diminimalisir.
3.4Sistem pemantauan dan evaluas
pemanfaatan sumberdaya dikembangkan.

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

Mengumpulkan, menganalisis dan


1. 3
mengorganisasikan informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 1

Seperti yang disebutkan dalam buku Oos, 2014. Kompetensi dalam


memahami potensi sasaran adalah kemampuan individu dalam mengidentifikasi
sumberdaya yang dapat dikembangkan sesuai tuntutan masyarakat sebagai sasaran

7
Pemberdayaan Kompetensi ini meliputi pemahaman terhadap sumber daya (alam,
sosial, dan budaya) yang dimiliki sasaran terutama yang bisa dikembangkan
dalam meningkatkan pendapatan dan kehidupan ke arah yang lebih baik.
Selanjutnya kemampuan dalam mengidentifikasi dan memahami permasalahan
real yang dihadapi Masyarakat sehari-hari di lapangan. Apa kendala dihadapi
mereka sehingga dapat meningkatkan kemampuan, pendapatan, dan kualitas
kehidupannya.

Dengan memahami kondisi sasaran ini dapat membantu agen


pemberdayaan dalam memahami lingkungan alam lingkungan sosial dan juga
lingkungan budaya sasaran. Pemahaman kondisi sasaran juga akan memudahkan
agen pemberdayaan dalam mengetahui permasalahan yang dihadapi masyarakat,
kendala-kendala, mencari solusi pemecahan, serta potensi-potensi yang dapat
dikembangkan dalam pelaksanaan penyuluhan Informasi ini sangat penting bagi
agen pemberdayaan dalam melaksanakan pemberdayaan mulai dari tahap
merumuskan perencanaan, pelaksanaan pendampingan serta evaluasi dan tindak
lanjutnya. (Oos,2014)

KODE UNIT : SJK.PM01.003.01

JUDUL UNIT : Mengembangkan Kesadaran Masyarakat untuk Berubah


Menuju Kehidupan yang Lebih Baik

DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
mengembangkan kesadaran masyarakat untuk berubah
menuju kehidupan yang lebih baik secara partisipatif.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan penilaian  terhadap 1.1 Rencana kegiatan dan panduan


realitas sosial di masyarakat dan pengkajian keadaan masyarakat dan
lingkungannya secara cepat  lingkungannyadisusun bersama
pemangku kepentingan.
1.2 Pengumpulan dan analisis

8
data  dilakukan.
1.3 Hasil kajian realitas sosial di
masyarakat dan lingkungannya
dirumuskan.
2.1 Kebutuhan masyarakat
2. Mengidentifikasi kebutuhan-
diidentifikasi
kebutuhan masyarakat
2.2  Prioritas kebutuhan dirumuskan
3.1 Akar masalah dan penyebabnya
3. Menganalis  masalah dalam rangka
diidentifikasikan.
pemenuhan kebutuhan masyarakat
3.2  Akar masalah dianalisis.
3.3 Solusi perbaikan dirumuskan.
4.1 Solusi perbaikan ditetapkan.
4.2 Rencana kegiatan disusun.
4. Menerapkan solusi
4.3 Kegiatan-kegiatan untuk
untuk perbaikan kualitas kehidupan
perbaikan kualitas kehidupan
masyarakat
masyarakat dilaksanakan.
4.4 Evaluasi atas pelaksanaan
kegiatan dilakukan

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan 3


informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

Kompetensi Menumbuhkan Kesadaran merupakan bagian inti dalam


pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, kompetensi menumbuhkan kesaran

9
sangat penting dimiliki oleh agen pemberdayaan Kompetensi ini diperlukan
setelah agen pemberdayaan memahami karakteristik potensi, dan kebutuhan
sisaran. Bahwa pada hakikatnya masyarakat memiliki potensi untuk berubah ke
arah yang lebih baik. Namun potensi tersebut sulit dirasakan sebagai akibat dari
pembiasaan dan perlakuan sebelumnya. (Oos,2014)

Dalam realisasinya menumbuhkan kesadaran pada masyarakat untuk


berubah, dapat dilakukan melalui berbagai cara. Hal ini biasanya didasarkan pada
situasi dan kondisi sasaran. Pada masyarakat tertentu menumbuhkan kesadaran
mungkin lebih efektif melalui media seperti: film, drama, kartun, cerita/ dongeng
atau bentuk media lainnya. Pada masyarakat lainnya bisa jadi yang efektif
melalui: obrolan santai sambil minum kopi di warung, diskusi setelah salah wajib
di masjid atau beribadah di tempat lainnya, ngobrol sambil menikmati hobi
bersama (olahraga, main musik, dll.), melalui kegiatan arisan, atau situasi apapun.
Hal inilah yang menuntut agen pemberdayaan untuk kreatif membaca situasi dan
menentukan strategi yang tepat. (Oos,2014)

KODE UNIT : SJK.PM01.004.01

JUDUL UNIT : Mengembangkan Kapasitas Sebagai Fasilitator

DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat
dalam mengembangan kapasitas sebagai fasilitator

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1Aksi-refleksi-aksi (praksis)
pemberdayaan dilakukan secara rutin.
1.2 Konsistensi antara nilai-nilai pribadi dan
1. Meningkatkan kemampuan
tindakan diwujudkan.
menilai diri sendiri
1.3 Nilai-nilai pribadi  yang  berpotensi
negatif pada pekerjaan dan klien  dihindari.
1.4 Hasil-hasil pemberdayaan dinilai
2.  Membangun integritas diri 2.1Sikap positif dan bertanggungjawab
ditunjukkan.

10
2.2 Sikap jujur ditunjukkan.
2.3 Sikap tidak memanfaatkan yang bukan
haknya ditunjukkan.
2.4 Etika profesi diterapkan.
3.1 Penghargaan terhadap kearifan lokal
yang dimiliki  masyarakat dilakukan.
3.   Melaksanakan kegiatan pem
3.2Pengembangan kapasitas dan
berdayaan masyarakat yang
kepercayaan terhadap
berorientasi pada
masyarakat  dilakukan.
rakyat miskin dan
3.3 Adaptasi diri terhadap berbagai kondisi
terpinggirkan berdasarkan
kerja dilakukan.
prinsip keadilan
3.4 Intervensi negatif terhadap masyarakat
dihindari
4.1Pengetahuan tentang filosofi
pemberdayaan masyarakat diterapkan.
4.2Pengetahuan tentang manajemen
program diterapkan.
4. Mengembangkan kapasitas
4.3 Pengetahuan teknis yang relevan dengan
diri dalam aspek pengetahuan
program diterapkan.
secara berkelanjutan
4.4 Pengetahuan tentang dinamika masyarak
at diterapkan.
4.5Pengetahuan tentang pembelajaran
diterapkan.
5. Mengembangkan 5.1  Berbagai teknik dan berbagai varian
keterampilan diri secara metode fasilitasi ditingkatkan.
berkelanjutan 5.2 Berbagai teknik komunikasi
ditingkatkan.
5.3 Teknik-teknik pemecahan masalah
ditingkatkan.
5.4 Teknik pengelolaan administrasi
program dikembangkan.
5.5 Teknik pemantauan dan evaluasi

11
dikembangkan.

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan 3
informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : SJK.PM.01.005.01

JUDUL UNIT : Meningkatkan Aksesibilitas antar Pemangku


Kepentingan

DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan
Masyarakat dalam meningkatkan keterjangkauan
hubungan sosial antar pemangku kepentingan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.1 Pemangku kepentingan dipetakan


1.2 Pola komunikasi antar pemangku
1. Mengidentifikasi pemangku kepentingan  diidentifikasi.
kepentingan dan media 1.3  Semua media/sarana komunikasi
komunikasi yang digunakan diinventarisasi.
1.4 Media yang dapat diakses masyarakat
diinventarisir.
2. Mengembangkan media 2.1 Perkembangan media teknologi
komunikasi yang efektif komunikasi diakses.

12
2.2 Media yang dinilai efektif diinventarisasi.
2.3  Media yang terjangkau dan
efisien ditetapkan.
2.4  Hambatan komunikasi antar pemangku
kepentingan  diidentifikasi
2.5 Hambatan komunikasi diatasi.
3.1 Media komunikasi yang efektif
dimanfaatkan.
3. Mengembangkan jaringan
3.2  Pemanfaatan media komunikasi yang
komunikasi antar pemangku
efektif dievaluasi.
kepentingan
3.3 Pengembangan sistem komunikasi secara
berkelanjutan direkomendasikan.

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan 3


informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

KODE UNIT : SJK.PM01. 006. 01

JUDUL UNIT : Membangun Visi dan Kepemimpinan Masyarakat

DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
membangun visi dan kepemimpinan masyarakat.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1.   Melakukan analisis sosial secara 1.1 Panduan analisis sosial digunakan.

13
1.2   Semua pemangku kepentingan
partisipatif tentang keadaan  sekarangdilibatkan dalam proses analisis sosial.
dan kecenderungannya di masa depan1.3 Kesimpulan analisis sosial dirumuskan
secara partisipatif.
1.4 Hasil analisis sosial didokumentasikan.
2.1  Pemangku kepentingan dilibatkan
dalam perumusan visi dan misi masyarakat
2.2  Nilai-nilai  budaya dan kearifan lokal
2.   Merumuskan visi dan tujuan
diidentifikasi.
masyarakat yang berbasis
2.3 Visi dan tujuan masyarakat yang
budaya/kearifan setempat
berbasis budaya dan kearifan setempat
                                                           
dirumuskan.
2.4  Visi dan tujuan yang berbasis budaya
dan kearifan setempat disosialisasikan.
3.1 Semua pemangku kepentingan
3.   Merencanakan perencanaan dilibatkan dalam proses perencanaan
pembangunan yang partisipatif pembangunan.
3.2 Perencanaan pembangunan partisipatif
didokumentasikan.
4. 1 Semua pemangku kepentingan
dilibatkan dalam proses pelaksanaan
pembangunan.
4. 2 Pelaksanaan pembangunan
4.   Melaksanakan dipertanggungjawabkan secara partisipatif.
pembangunan yang partisipatif 4.3 Pemantauan dan evaluasi pembangunan
dilakukan secara partisipatif.
4.4 Pemeliharaan hasil-hasil
pembangunan dilakukan secara
partisipatif.

14
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan 3


informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 1

Kompetensi Inti

KODE UNIT : SJK.PM02.001.01

JUDUL UNIT : Membangun Jejaring dan Kemitraan

DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
membangun jejaring dan kemitraan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Pemangku kepentingan diinventarisasi
1.2 Kebutuhan pemangku kepentingan
diinventarisasi.
1.3 Potensi peran dan kontribusi pemangku
1. Mengidentifikasi pemangku
kepentingan diinventarisasi
kepentingan
1.4 Jaringan yang dibutuhkan
diinventarisasi.
1.5 Sumber/penyedia kebutuhan masyarakat
ditetapkan.
2. Membangun jejaring dan 2.1 Kebutuhan/manfaat kemitraan bagi
kemitraan pemangku kepentingan ditetapkan.
2.2 Hak dan kewajiban pemangku
kepentingan dalam kemitraan dirumuskan.

15
2.3Manfaat, hak dan kewajiban para
pemangku kepentingan disepakati bersama.
2.4  Aturan/norma kemitraan disepakati.
2.5 Pola kemitraan disepakati bersama.
3.1 Kemitraan masyarakat dan pemangku
kepentingan difasilitasi.
3.2 Potensi perluasan pihak mitra dan
variasinya diidentifikasi.
3.3 Rancangan kemitraan yang lebih luas
3. Mengembangkan kemitraan
diterapkan.
3.4 Rancangan kemitraan yang lebih luas
dan bervariasi dievaluasi.
3.5Rekomendasi hasil kemitraan
dirumuskan.

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, menganalisis, dan mengorganisasikan 3
informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang perlu berinteraksi,


berhubungan, dan saling membutuhkan satu dilakukan secara sendiri oleh agen
pemberdayaan saja. Kegiatan pemberdayaan perlu ditopang oleh komponen-
komponen lain yang terkait. Dalam kegiatan penyuluhan misalnya, menurut
Slamet (2008) perlu dibangun pemanduan sistem melalui pengembangan system
penyuluhan yang komprehensif, yang meliputi (Oos,2014):

16
a. Institusi atau lembaga yang mengatur dan merencanakan seluruh fungsi yang
mendukung dan melaksanakan penyuluhan dengan membuat dan menetapkan
kebijakan-kebijakan yang relevan
b. Lembaga yang menyusun rencana strategis yang menjamin adanya dan
kelangsungan penyuluhan pertanian secara berkelanjutan.
c. Lembaga pendidikan dan pelatihan yang menyiapkan SDM yang profesional
yang akan mengawali semua sub sistem penyuluhan,
d. Lembaga penelitian yang menghasilkan berbagai informasi dan teknolog yang
diperlukan oleh para penyuluh guna disampaikan kepada dan diadopsi oleh
para petani yang diperlukan untuk
e. Institusi yang memfokuskan fungsinya mengamati dan menganalisis
pembangunan pertanian, situasi di lapangan yang mencakup aspek-aspek
teknik pertanian, lahan, petani, masalah sosial, ekonomi, global supply and
demand, distribusi, dan
f. Lembaga yang mengumpulkan, menterjemahkan, mengemas, dan
menggandakan materi informasi yang diperlukan oleh para penyuluh dan
petani secara berkelanjutan

Membangun jaringan ini dimulai dari membangun kelompok masyarakat


yang bersinergi dengan pihak-pihak luar terkait lainnya Pengembangan kelompok
masyarakat atau kelembagaan dalam masyarakat merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan partisipasi dan penguatan kegiatan pemberdayaan.
Kelembagaan yang ada di masyarakat, misalnya kelompok arisan, kelompok
pengajian, PAUD, Posyandu, PKK Posdaya, dan bentuk kelembagaan yang ada di
masyaraka merupakan wahana kerjasama, pembelajaran, dan memudahkan
koordinasi antar petani dan juga dengan pihak lain termasuk penyuluh (Oos,2014)

Konsep sistem jaringan kerjasama erat kaitannya dengan konsep kemitraan


Menurut Hafsah (2003), kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan
oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan
bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Dalam
kemitraan ini ada konsep kesejajaran yang didasarkan atas saling membutuhkan,
komunikasi yang terbuka, serta yang lebih penting adalah trust, membangun
kepercayaan diantara mereka.(Oos,2014)

17
KODE UNIT : SJK.PM02.002.01

JUDUL UNIT : Membangun Solidaritas Sosial

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


Mengidentifikasi  potensi-potensi Struktur dan pelapisan sosial penerima
sosial yang ada di masyarakat manfaat dan pemangku kepentingan
(individu, kelompok, masyarakat) diinventarisasi.
Karakteristik potensi sosial (individu,
kelompok, masyarakat) diinventarisasi.
Membangun kepercayaan dan Komunikasi kepada masing-masing
kerjasama para pihak kelompok sosial  dilakukan.
Komunikasi antar kelompok sosial
dilakukan.
Keterbukaan informasi antar pihak
dikondisikan.
Kepercayaan antar kelompok dikondisikan.
Komitmen dan kerjasama
antar pihak dibangun secara partispatif.
3. Memperkuat solidaritas antar pihak Pentingnya kebersamaan/partisipasi
masyarakat telah dikomunikasikan.
Kesempatan berpartisipasi diberikan.
Kemampuan berpartisipasi  ditingkatkan.
Kemauan berpartisipasi ditumbuhkan.
Kebersamaan/partisipasi
masyarakat  digerakkan berlandaskan
kesepakatan berbagai pihak.
Mengembangkan nilai-nilai saling Pentingnya nilai-nilai saling memberi dan
memberi dan menerima yang adil menerima dikomunikasikan.
Nilai-nilai saling memberi dan menerima
ditumbuhkan.
Nilai-nilai saling memberi dan
menerima  dilaksanakan  berdasarkan

18
musyawarah.
DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
membangun solidaritas sosial.

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan 2
informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : SJK.PM02.003.01

JUDUL UNIT : Mengembangkan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat dan


Pemerintahan Lokal

DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
mengembangkan kapasitas kelembagaan masyarakat dan
pemerintahan lokal secara partisipatif.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


Memetakan kapasitas kelembagaan Konsep kelembagaan dijelaskan.
masyarakat dan pemerintahan lokal Kelembagaan masyarakat  dipetakan.
Kelembagaan pemerintahan
lokal  dipetakan.
Peta Kapasitas Kelembagaan masyarakat
dan pemerintahan lokal  diinventarisiasi.
    Potensi kelembagaan masyarakat dan

19
Menganalisis kebutuhanpengembanga pemerintahan lokal  diidentifikasi.
n kelembagaan masyarakat dan Kinerja kelembagaan masyarakat dan
pemerintahan lokal pemerintahan lokal  dianalisis.
Hasil analisis kelembagaan masyarakat
dan pemerintahan lokal  diinventarisir.
Rekomendasi pengembangan
kelembagaan berdasarkan hasil analisis
                                                 
kinerja kelembagaan masyarakat dan
pemerintahan lokal dirumuskan.
    Merencanakan kegiatan Tujuan pengembangan kapasitas
pengembangan kapasitas kelembagaankelembagaan masyarakat dan
pemerintahan lokal dirumuskan.
Rancangan pengembangan kapasitas
kelembagaan masyarakat dan
pemerintahan lokal  dirumuskan.
Rancangan pengembangan kapasitas
kelembagaan masyarakat dan
pemerintahan lokal  diajukan.
    Mengimplementasikan kegiatan Persiapan implementasi kegiatan
pengembangan kapasitas kelembagaanpengembangan kapasitas  dilakukan.
Sarana dan prasarana dan perlengkapan
pengembangan kapasitas disiapkan.
Materi dan fasilitator pengembangan
kapasitas diidentifikasi.
Pengembangan kapasitas dilakukan.
    Melakukan supervisi kegiatan Panduan supervisi, pemantauan, dan
pengembangan kapasitas kelembagaanevaluasi  dirumuskan.
Instrumen supervisi, pemantauan, dan
evaluasi  disiapkan.
Data/informasi yang
dikumpulkan  dianalisis.
Hasil-hasil supervisi, pemantauan dan

20
evaluasi dilaporkan.

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan 3
informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3

Kompetensi Menumbuhkembangkan Kelembagaan Indikator keberhasilan


utama dalam pemberdayaan adalah adanya partisipasi yang tinggi dari masyarakat
dalam pembangunan. Salah satu upaya dalam menciptakan partisipasi masyarakat
yang tinggi diupayakan tumbuh kembangnya organisasi atau kelembagaan non
formal masyarakat. Kelembagaan yang ada di masyarakat, misalnya kelompok
arisan, kelompok pengajian, PAUD, koperasi, Posyandu, PKK,
ditumbuhkembangkan Kelembagaan tersebut sebagai wahana komuni Posdaya,
dan bentuk kelembagaan yang ada di masyarakat hendaknya kasi dan silaturahmi
serta diskusi antar mereka. Kelembagaan tersebut juga sebagai wahana dalam
melakukan kerjasama, sharing pengalaman, dan juga wahana pembelajaran. Di
sisi lain, kelembagaan tersebut juga memudahkan dalam koordinasi dan
meningkatkan nilai jual (daya tawar) masyarakat untuk melakukan kerjasama
dengan pihak luar. (Oos,2014)

Kompetensi agen pemberdayaan dalam menumbuhkan kelembagaan


masyarakat meliputi: kemampuan dalam menguatkan atau menghidupkan
kelembagaan yang sudah ada yang sudah ada di masyarakat, kemampuan dalam
membentuk kelembagaan yang belum ada tetapi diperlukan oleh masyarakat
untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraannya mensinergikan
kelembagaan yang telah ada,termasuk dengan kelembagaan yang baru dibentuk;
serta membangun kerjasama kelembagaan yang ada di masyarakat dengan
kelembagaan di luar masyarakat, dengan prinsip saling memahami, menghargai,
dan saling menguntungkan. (Oos,2014)

21
KODE UNIT : SJK.PM02.004.01

JUDUL UNIT : Memperkuat Posisi Tawar Masyarakat

DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
memperkuat posisi tawar masyarakat.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1.   Menginventarisasi posisitawar     Ragam kegiatan dan potensi
masyarakat masyarakat   diinventarisasi.
     Pihak-pihak yang
bertransaksi  diinventari-sasi.
     Posisi tawar para pihak yang
bertransaksi dianalisis.
     Posisi tawar masyarakat
diinventarisasi.
2.    Melakukan analisis sosial tentang      Ragam kegiatan dan posisi tawar para
masalah dan pihak diidentifikasi.
penyebab ketidakseimbang-an posisi      DISKRIPSI  masalah
tawar ketidakseimbangan posisi tawar
diidentifikasi.
     DISKRIPSI  penyebab
ketidakseimbangan posisi tawar
diidentifikasi.
     Masalah dan penyebab
ketidakseimbangan posisi tawar
dianalisis.
     Melakukan advokasi bagi perbaikan      Masalah dan penyebab
posisitawar ketidakseimbangan posisitawar
diidentifikasi.
     Proses pengambilan keputusan secara

22
partisipatif dilakukan.
     Alternatif perbaikan
posisitawar  diidentifikasi.
     Komunikasi dengan para pihak yang
terkait dilakukan.
    Advokasi bagi perbaikan posisitawar
diupayakan.
     Evaluasi proses dan hasil advokasi
dilakukan.
   Melakukan pengawalan hasil advokasi     Kesepakatan yang telah tercapai
dimonitor.
     Hasil pemantauan diinformasikan
kepada masyarakat.

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan 2
informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : SJK.PM02.005.01

JUDUL UNIT : Merancang Perubahan Kehidupan Masyarakat

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengumpulkan data  keadaan
1.1 Pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam pe-
wilayah secara partisipatif ngumpulan data keadaan wilayah
diidentifikasi.

23
Rincian data keadaan wilayah dan sumber
data yang diperlukan, ditetapkan secara
partisipatif.
Teknik pengumpulan data secara
partisipatif  dirumuskan.
Data keadaan wilayah yang diperlukan
dikumpulkan secara partisipatif.
2. Melakukan analisis isu strategis
2.1 Pemahaman analisis isu  strategis dikomuni-
kasikan kepada semua pihak yang dilibatkan.
2.2 Peluang dan ancaman diidentifikasi secara
partisipatif.
2.3 Kekuatan dan kelemahan diidentifikasi
secara partisipatif.
2.4 Analisis isu strategis dilakukan secara
partisipatif.
2.5 Strategi perubahan dirumuskan secara
partisipatif.
3. Merumuskan rencana perubahan
3.1 Pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam
perencanaan diidentifikasi.
3.2 Masalah/kebutuhan dan tujuan perubahan
diidentifikasi secara partisipatif.
3.3 Cara mencapai tujuan (kegiatan, pelaku,
yang dilibatkan, volume kegiatan, tempat,
waktu, jumlah dan sumber
dana)  dirumuskan secara partisipatif.
3.4 Rencana evaluasi (variabel, indikator, dan
kriteria keberhasilan) ditetapkan secara
partisipatif.
3.5 Proses legitimasi rencana perubahan
dirumuskan secara partisipatif.
4. Mengupayakan pengesahan
4.1 Draft rencana kegiatan disiapkan.
rancangan perubahan kepada
4.2 Draft rencana dimusyawarahkan.

24
masyarakat dan atau
4.3 Rencana kegiatan disahkan.
pemerintahan lokal 4.4 Rencana kegiatan dikomunikasikan  kepada
pemangku kepentingan.
5. Melakukan sosialisasi program
5.1 Program dan kegiatan yang dirumuskan
dan kegiatan dalam rencana perubahan didokumentasikan.
5.2 Semua pemangku kepentingan diidentifikasi.
5.3 Program dan kegiatan yang dirumuskan
dalam rencana perubahan disosialisasikan.
5.4 Penjelasan/klarifikasi rencana perubahan
disampaikan kepada pemangku kepentingan
yang memerlukan.
DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
me-rancang perubahan yang diperlukan untuk kehidupan
masyarakat yang lebih baik.

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisis, dan mengorganisasikan 1


informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

Kompetensi Pengelolaan Pembaharuann setiap waktu dunia terus berubah.


Menurut Heraclitus (Susanto,2008) bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu yang

25
kekal, kecuali perubahan Perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi, termasuk di
masyarakat, tempat proses pemberdayaan. Perubahan dalam lingkungan pertanian
misalnya, mulai dari iklim penanaman, kebiasaan lama yang kurang baik menuju
perubahan ke arah yang lebih baik Misalnya, cara mengerjakan lahan yang lebih
baik, perubahan waktu atau dosis pemupukan, menanam jenis tanaman baru, cara
pembuatan pupuk kompos, terlibat dalam pemasaran hasil pertanian, dan inovasi-
inovasi lainnya baik yang sederhana maupun kompleks. Untuk mampu hidup
eksis di era globalisasi ini, petani perlu memiliki kemampuan untuk berubah. Jika
petani tidak dinamis dan hanya mengandalkan orang lain atau penyuluh, maka
sulit bisa bertahan dan bersaing (Oos,2014)

Supaya bisa menanamkan perubahan kepada masyarakat, agen


pemberdayaan dituntut dalam dirinya untuk dinamis atau peka terhadap
perubahan. Agen pemberdayaan perlu memiliki kemampuan untuk bertindak
dalam melaksanakan tugasnya dengan cara-cara yang dinamis, cara baru apabila
cara baru tersebut lebih baik. Namun agen pemberdayaan sebagai agen pembaharu
juga dituntut untuk mampu mengelola pembaharuan untuk ditanamkan kepada
masyarakat. Oleh karena itu, kompetensi pengelolaan pembaharuan dapat
diartikan sebagai kemampuan agen pemberdayaan dalam memfasilitasi masya
rakat agar dapat menyesuaikan dengan lingkungan yang terus berubah
Kemampuan ini meliputi: (1) kemampuan membangkitkan motivasi untuk
berubah, (2) kemampuan menumbuhkan kepekaan terhadap perubahan
lingkungan, (3) kemampuan menerapkan teknologi atau ide-ide baru dalam
memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat di lapangan (Oos,2014)

KODE UNIT : SJK.PM02.006.01

JUDUL UNIT : Mengelola Pembelajaran di Dalam Masyarakat

DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam mengelola
pembelajaran di dalam masyarakat.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi penerima manfaat
1.1 Program dan pembelajaran masyarakat

26
pembelajaran masyarakat ditetapkan.
1.2 Pembagian peran dirumuskan.
1.3 Penerima manfaat diidentifikasi.
2. Melakukan analisis kebutuhan
2.1 Perilaku nyata penerima manfaat
pembelajaran masyarakat diidentifikasi.
2.2 Kesenjangan perilaku penerima
manfaat  diidentifikasi.
2.3 Tujuan pembelajaran dirumuskan.
2.4 Evaluasi pembelajaran ditetapkan.
2.5 Instrumen evaluasi pembelajaran
disiapkan.
3. Menetapkan sumber pembelajaran
3.1 Kebutuhan sumber pembelajaran dan
dan fasilitatornya fasilitator dirumuskan.
3.2 Sumber pembelajaran dan kualifikasi
fasilitator diidentifikasi.
3.3 Sumber pembelajaran dan kualifikasi
fasilitator ditetapkan.
4. Menetapkan jenis  dan metode,  serta
4.1 Ragam jenis dan metode
perlengkapan pembelajaran pembelajaran di DISKRIPSI kan.
4.2 Ragam perlengkapan pembelajaran
diidentifikasi.
4.3 Jenis dan metode pembelajaran dipilih.
4.4 Jenis dan metode pembelajaran
ditetapkan.
4.5 Perlengkapan pembelajaran
ditetapkan.
5. Melaksanakan proses pembelajaran5.1 Prinsip-prinsip pembelajaran di
DISKRIPSI kan.
5.2 Prinsip-prinsip pembelajaran
diterapkan.
5.3 Evaluasi pembelajaran dilaksanakan.

27
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisis dan 3
mengorganisasikan informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan 1
teknis
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2

Di era globalisasi, salah satu tugas agen pemberdayaan adalah Masyarakat


dapat belajar dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada di sekitar
lingkungannya. Mereka dapat belajar di Belajar dalam masyarakat tidak hanya
dalam bentuk pendidikan formal berbagai tempat, misalnya: kantor, kendaraan,
sawah, ladang, kebun atau tegalan, pantai, kolam, atau di tempat-tempat mereka
bekerja baik, kemampuan agen pemberdayaan sangat penting terutama dalam
menciptakan masyarakat untuk terbiasa belajar melalui berbagai media
Masyarakat juga perlu dibiasakan belajar dengan lingkungan, baik lingkungan
alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, atau lingkungan inovasi. Bagi
masyarakat petani misalnya, perubahan alam, pembelajaran yang lebih belajar
sehari-hari. Untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran iklim atau cuaca
sangat penting dalam merencanakan dan menyiasati pola tanam. Begitu pula bagi
para nelayan dalam menangkap ikan di laut. (Oos,2014)

Dalam konteks pendidikan orang dewasa, belajar dari penga- laman perlu
dibudayakan. Peribahasa mengatakan bahwa experience is the best teacher,
pengalaman adalah guru paling utama. Menurut Leeuwis (2009), belajar dari
pengalaman merupakan jenis pembelajaran yang sangat kuat, bahwa pengalaman
sendiri memiliki dampak lebih besar dibandingkan dengan wawasan yang
diformulasikan oleh orang lain. (Oos,2014)

KODE UNIT : SJK.PM02.007.01

28
JUDUL UNIT : Menyiapkan Kader Pemberdayaan Masyarakat

DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja Fasilitato Pemberdayaan Masyarakat dalam
menyiapkan kader pemberdayaan masyarakat.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menganalisis kebutuhan Rumusan program dan kegiatan ditetapkan.
kader Kebutuhan SDM diidentifikasi.
Kebutuhan jumlah dan mutu kader ditetapkan.

2. Merumuskan kualifikasi dan Tugas dan peran kader dirumuskan.


sistem rekruitmen Kualifikasi kader ditetapkan.
Ketersediaan calon kader diidentiifikasi.
Sistem rekrutmen calon kader dirumuskan.
3. Merancang program-program Keragaman karakteristik dan kualifikasi kader
pelatihan kader diidentifikasi.
Tujuan pelatihan kader dirumuskan.
Ragam jenis pelatihan dirumuskan.
Bentuk-bentuk pelatihan ditetapkan.
Rancangan program pelatihan disusun.
4. Melakukan pelatihan calon Kegiatan pelatihan kader dilakukan.
kader Hasil pelatihan dievaluasi.
Hasil evaluasi pelatihan didokumentasi.
5.Melakukan supervisi, Peserta pelatihan diinventarisir.
pemantauan dan evaluasi calonKinerja calon kader  dipantau dan disupervisi.
kader Kinerja calon kader dievaluasi.
Laporan hasil evaluasi ditindaklanjuti.

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan 3
informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2

29
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : SJK.PM02.007.01

JUDUL UNIT : Mengembangkan Kemandirian Masyarakat

DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan keterampilan


dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
mengembangka kemandirian masyarakat.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan penyadaran Kondisi kemandirian masyarakat diidentifikasi.
tentang pentingnya Penyebab ketidakmandirian dianalisis.
kemandirian Hasil analisis ketidakmandirian
dikomunikasikan kepada masyarakat.
Penyadaran tentang kemandirian dilakukan.
Melakukan penyadaran Semua potensi yang dimiliki
tentang potensi yang masyarakat diidentifikasi.
dimiliki dan atau dapat Semua daya dukung eksternal diindentifikasi.
dimanfaatkan Potensi yang dapat dimanfaatkan diidentifikasi.
Potensi yang bermanfaat dikembangkan.
Memfasilitasi proses menuju
Tujuan dan orientasi kemandirian dirumuskan.
kemandirian Rumusan tujuan dan
orientasi kemandirian ditetapkan.
Fasilitasi masyarakat menuju
kemandirian dilakukan.
Mengembangkan kemandirian Hasil-hasil fasilitasi masyarakat dirumuskan.
Faktor-faktor pendukung dan penghambat
dianalisis.

30
Rekomendasi perbaikan dilakukan.
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan 3
informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : SJK.PM02.009.01

JUDUL UNIT : Mengelola Konflik di Dalam Masyarakat

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi konflik yangJenis dan potensi konflik diidentifikasi.
terjadi antar berbagai pihak diSumber-sumber konflik diidentifikasi.
masyarakat Pihak-pihak yang terlibat konflik dan
kepentingannya diidentifikasi
Terjadinya konflik dalam masyarakat
diidentifikasi.
2. Merumuskan upaya resolusi konflikUpaya penyelesaian konflik yang pernah
dilakukan diidentifikasi.
Ragam resolusi konflik dirumuskan
Alternatif terbaik untuk resolusi konflik
ditetapkan.
3. Memfasilitasi resolusi konflik Pendekatan kepada pihak-pihak yang
terlibat konflik dilakukan.
Pihak-pihak yang piawai memediasi konflik
dilibatkan.

31
Penyelesaian konflik disepakati dengan
para  pihak.
Resolusi konflik difasilitasi.
Hasil fasilitasi resolusi konflik dievaluasi.
4. Memfasilitasi penanganan korbanKorban dan dampak konflik diidentifikasi.
dan dampak konflik Pihak-pihak pemberi layanan diidentifikasi.
Penanganan korban dan dampak konflik
difasilitasi.
5. Memantau hasil-hasil resolusiPelaksanaan fasilitasi korban dan dampak
konflik konflik dipantau.
Hasil pantauan tentang resolusi konflik
dikumpulkan.
Hasil-hasil resolusi konflik
dikomunikasikan.
Resolusi konflik ditindaklanjuti.
DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
mengelola konflik di dalam masyarakat.

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, menganalisis dan 3
mengorganisasikan informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 1

32
KODE UNIT : SJK.PM02.010.01

JUDUL UNIT : Mengembangkan Sistem Kontrol Sosial

DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
mengembangkan sistem kontrol sosial dalam masyarakat
secara partisipatif.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi norma, nilai-Kondisi sosial masyarakat dipetakan.
nilai tradisi, dan kearifan lokal Norma, tradisi, dankearifan lokal
diinventarisir.
Norma, tradisi, dan kearifan lokal
dikomunikasikan.
2. Merumuskan sistem kontrolPerilaku sosial yang merugikan
sosial  masyarakat diidentifikasi.
Penyebab terjadinya perilaku yang merugikan
masyarakat diidentifikasi.
Mekanisme pemberian sanksi yang
tepat   dirumuskan.
3.  Melakukan supervisi terhadap Praktek kontrol sosial dilakukan.
pelaksanaan sistem kontrol sosial Penyimpangan sistem kontrol sosial
diidentifikasi.
Supervisi terhadap pelaksanaan kontrol sosial
dilakukan.
Hasil-hasil supervisi terhadap pelaksanaan
kontrol sosial didokumentasikan.
4.  Menerapkan sanksi secara adil Sistem pemberian sanksi
(reward&punishment) dirumuskan.
Pihak-pihak yang layak diberi sanksi
ditetapkan.
Penerapan sanksi secara adil dilaksanakan.
Penerapan sanksi secara adil

33
didokumentasikan.
5.  Mengembangkan sistem kontrol Pelaksanaan sistem kontrol sosial dievaluasi.
sosial Kelemahan sistem kontrol sosial
diidentifikasi.
Sistem kontrol sosial diperbaiki.
Sistem kontrol sosial dikembangkan.
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisis dan 3
mengorganisasikan informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan 2
teknis
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 1

Kompetensi Pilihan

KODE UNIT : SJK.PM03.001.01

JUDUL UNIT : Mengembangkan Inovasi untuk Pemberdayaan


Masyarakat

DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
mengembangkan ide/metode/produk baru (teknologi, sosial,
kelembagaan) secara partisipatif di bidang/sector kegiatan
tertentu dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengembangkan inovasiKebutuhan nyata masyarakat diidentifikasi.

34
teknologi, inovasi sosial danInovasi (ide/metode/produk baru) yang sesuai
inovasi kelembagaan kebutuhan nyata diDISKRIPSI kan.
Calon penerima manfaat ditetapkan.
Inovasi (ide/metode/produk baru)
diinformasikan secara lisan dan atau tertulis
melalui beragam media.
Tanggapan penerima manfaat tentang inovasi
(ide/metode/produk baru)  dianalisis.
2. Melaksanakan pengujian danInovasi (ide/metode/produk baru) diuji secara
demonstrasi inovasi teknologi,partisipatif.
inovasi sosial dan inovasiTanggapan penerima manfaat tentang inovasi
kelembagaan (ide/metode/produk baru) dianalisis.
Hasil pengujian inovasi( ide/metode/produk
baru) yang mendapat tanggapan positif
didemonstrasikan.
Tanggapan penerima manfaat tentang inovasi
(ide/metode/produk baru) yang
didemonstrasikan dianalisis.
3. Memasyarakatkan inovasiHasil pengujian dan demonstrasi inovasi
teknologi, inovasi sosial dan(ide/metode/produk baru)  yang telah
inovasi kelembagaan memperoleh tanggapan positif dianalisis.
Hasil identifikasi inovasi (ide/metode/ produk
baru) yang telah memperoleh tanggapan positif
disosialisasikan.
Tanggapan masyarakat luas terhadap inovasi
(ide/metode/produk baru)  dianalisis efek dan
dampaknya.
Aksi-refleksi-aksi (praksis) penerapan inovasi
(ide/metode/produk baru) dilakukan.

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, menganalisis dan 3

35
mengorganisasikan informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
Menggunakan gagasan secara matematis dan
5. 3
teknis
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

KODE UNIT : SJK.PM03.002.01

JUDUL UNIT :Memfasilitasi Penerapan Inovasi Pemberdayaan


Masyarakat di Bidang/Sektor Kegiatan Tertentu

DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan


dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
memfasilitasi penerapan inovasi pemberdayaan masyarakat
(teknologi, sosial, dan kelembagaan) di bidang/sektor
kegiatan tertentu.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1.   Menginisiasi kesiapanMateri pembelajaran tentang inovasi
penerapan inovasi teknologi,(ide/metode/ produk baru) disiapkan.
inovasi sosial dan inovasiPerlengkapan pembelajaran tentang
kelembagaan dalaminovasi (ide/metode/produk
pemberdayaan. baru)  disiapkan.
Inovasi (ide/metode/produk baru)

36
ditawarkan.
Tanggapan penerima manfaat dievaluasi.
2.   Mendampingi masyarakat dalamInovasi (ide/metode/ produk
penerapan inovasi teknologi, sosialbaru) dalam pemberdayaanmasyarakat
dan kelembagaan dalamdilaksanakan.
pemberdayaan Sarana dan prasarana untuk penerapan
inovasi (ide/metode/ produk baru)
disiapkan.
Penerapan inovasi (ide/metode/ produk
baru) oleh penerima manfaat didampingi.
Hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dievaluasi.
3. Mengembangkan keterjangkauan (aRagam sumberdaya yang diperlukan
ksesbilitas) sumberdaya untukuntuk penerapan ide/metode/produk baru
penerapan inovasi teknologi,diidentifikasi.
inovasi sosial dan inovasiRagam pemangku kepentingan yang
kelembagaan dalamterkait dengan sumberdaya yang
pemberdayaan. diperlukan untuk penerapan ide/
metode/produk baru diidentifikasi.
Pemangku kepentingan
terkait (stakeholders)dipersiapkan.
Keterjangkauan (aksesibiltas) antara
pemangku kepentingan dengan penerima
manfaat dibangun.
Keterjangkauan (aksesibiltas) antara
pemangku kepentingan dengan penerima
manfaat dievaluasi.
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan
1. 3
informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3

37
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

38
Penutup

Untuk memberdayakan masyarakat tersebut, setiap agen pem berdayaan


perlu memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat. Kompetensi yang memberdayakan masyarakat kata kuncinya adalah
menumbuhkan partisipasi masyarakat seluas-luasnya, program pemberdayaan
berorientasi pada kebutuhan, dan potensi masyarakat, serta menggunakan
pendekatan holistik. Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman di era global
ini, maka kompetensi agen pemberdayaan dalam melakukan pemberdayaan SDM
perlu dinarnis. Kompetensi dalam pemberdayaan masyarakat memiliki makna
upaya kemampuan yang harus dimiliki oleh para agen peraberdayaan masyarakat
Kompetensi atau kemampuan yang diwujudkan dalarn pengetahuan dan
keterampilan serta ditunjang oleh sikapnya yang diperlukan dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat

Daftar pustaka

Oos Anwas.(2014). Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor


81 Tahun 2012

39

Anda mungkin juga menyukai