Dena Aryanti
181102020997
denaayanti@gmail.com
Abstrak
Pendahuluan
Pada zaman modern seperti sekarang ini, komptensi seseorang sangat amat
di perlukan. Kompetensi itu sendiri adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu
tugas/pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai
dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. Kompetensi bagi beberapa profesi
menjadi persyaratan penting dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.
Masalah kompetensi itu menjadi penting, karena kompetensi menawarkan suatu
kerangka kerja organisasi yang efektif dan efisien dalam mendayagunakan
sumber-sumber daya yang terbatas.
1
Dalam pemberdayaan masyarakat terdapat Fasilitator dalam pemberdayaan
masyarakat (FM) yaitu yang merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk
melakukan proses pemberdayaan masyarakat di desa sasaran baru dalam
halsosialisasi program, perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan secara
aktif.
Masalah yang terjadi dimasyarakat saat ini bahwa untuk menjadi seorang
fasilitator itu sangatlah mudah, setiap orang bisa menjadi fasilitator terlepas
apakah mereka memiliki kemampuan dan menguasai dibidangnya atau tidak,
apakah seorang fasilitator tersebut menjalankan perannya dengan baik atau
tidak.Itulah yang saat ini menjadi suatu masalah yang harus dipecahkan agar
setiap fasilitator membawa pengaruh atau perubahan terhadap masyarakat yang
diberdayakan.
2
3
Pembahasan
Kompetensi umum
SJK.PM01.001.01 Membangun Relasi Sosial
SJK.PM01.002.01 Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumberdaya
yang Ada di Masyarakat
SJK.PM01.003.01 Mengembangkan Kesadaran Masyarakat untuk
Berubah Menuju Kehidupan yang Lebih Baik
SJK.PM01.004.01 Mengembangkan Kapasitas sebagai Fasilitator
SJK.PM01.005.01 Meningkatkan Aksesibilitas Antar Pemangku
Kepentingan
SJK.PM01.006.01 Membangun Visi dan Kepemimpinan
Masyarakat
Kompetensi inti
SJK.PM02.001.01 Membangun Jejaring dan Kemitraan
SJK.PM02.002.01 Membangun Solidaritas Sosial
SJK.PM02.003.01 Mengembangkan
Kapasitas Kelembagaan Masyarakat dan
Pemerintahan Lokal
SJK.PM02.004.01 Memperkuat Posisi Tawar Masyarakat
SJK.PM02.005.01 Merancang Perubahan Kehidupan Masyarakat
SJK.PM02.006.01 Mengelola Pembelajaran di Dalam Masyarakat
SJK.PM02.007.01 Menyiapkan Kader Pemberdayaan Masyarakat
SJK.PM02.008.01 Mengembangkan Kemandirian Masyarakat
SJK.PM02.009.01 Mengelola Konflik di Dalam Masyarakat
SJK.PM02.010.01 Mengembangkan Sistem Kontrol Sosial
Kompetensi pilihan
4
SJK.PM03.001.01 Mengembangkan Inovasi Pemberdayaan
Masyarakat
SJK.PM03.002.01 Memfasilitasi Penerapan
Inovasi Pemberdayaan Masyarakat
di Bidang/Sektor Kegiatan Tertentu
Kompetensi Umum
5
kepentingan dikembangkan.
6
manusia, kelembagaan, sarana dan
prasarana) diidentifikasi.
2.1 Inovasi bagi
2. Memberi pilihan inovasi bagi
optimalisasi pemanfaatan sumberdaya
optimalisasi pemanfaatan
dikenali.
sumberdaya yang ada di
2.2 Pengujian inovasi dilakukan.
masyarakat
2.3 Hasil pengujian didemonstrasikan.
2.4 Tanggapan masyarakat dievaluasi.
3.1 Gagasan dan inovasi pemanfaatan
sumberdaya (alam, manusia, sarana dan
prasarana, kelembagaan) disampaikan
3. Menerapkan pemanfaatan
kepada pihak terkait.
sumberdaya yang ada di
3.2 Penerapan inovasi dilaksanakan.
masyarakat
3.3 Kemungkinan dampak negatif dalam
pemanfaatan sumberdaya diminimalisir.
3.4Sistem pemantauan dan evaluas
pemanfaatan sumberdaya dikembangkan.
7
Pemberdayaan Kompetensi ini meliputi pemahaman terhadap sumber daya (alam,
sosial, dan budaya) yang dimiliki sasaran terutama yang bisa dikembangkan
dalam meningkatkan pendapatan dan kehidupan ke arah yang lebih baik.
Selanjutnya kemampuan dalam mengidentifikasi dan memahami permasalahan
real yang dihadapi Masyarakat sehari-hari di lapangan. Apa kendala dihadapi
mereka sehingga dapat meningkatkan kemampuan, pendapatan, dan kualitas
kehidupannya.
8
data dilakukan.
1.3 Hasil kajian realitas sosial di
masyarakat dan lingkungannya
dirumuskan.
2.1 Kebutuhan masyarakat
2. Mengidentifikasi kebutuhan-
diidentifikasi
kebutuhan masyarakat
2.2 Prioritas kebutuhan dirumuskan
3.1 Akar masalah dan penyebabnya
3. Menganalis masalah dalam rangka
diidentifikasikan.
pemenuhan kebutuhan masyarakat
3.2 Akar masalah dianalisis.
3.3 Solusi perbaikan dirumuskan.
4.1 Solusi perbaikan ditetapkan.
4.2 Rencana kegiatan disusun.
4. Menerapkan solusi
4.3 Kegiatan-kegiatan untuk
untuk perbaikan kualitas kehidupan
perbaikan kualitas kehidupan
masyarakat
masyarakat dilaksanakan.
4.4 Evaluasi atas pelaksanaan
kegiatan dilakukan
9
sangat penting dimiliki oleh agen pemberdayaan Kompetensi ini diperlukan
setelah agen pemberdayaan memahami karakteristik potensi, dan kebutuhan
sisaran. Bahwa pada hakikatnya masyarakat memiliki potensi untuk berubah ke
arah yang lebih baik. Namun potensi tersebut sulit dirasakan sebagai akibat dari
pembiasaan dan perlakuan sebelumnya. (Oos,2014)
1.1Aksi-refleksi-aksi (praksis)
pemberdayaan dilakukan secara rutin.
1.2 Konsistensi antara nilai-nilai pribadi dan
1. Meningkatkan kemampuan
tindakan diwujudkan.
menilai diri sendiri
1.3 Nilai-nilai pribadi yang berpotensi
negatif pada pekerjaan dan klien dihindari.
1.4 Hasil-hasil pemberdayaan dinilai
2. Membangun integritas diri 2.1Sikap positif dan bertanggungjawab
ditunjukkan.
10
2.2 Sikap jujur ditunjukkan.
2.3 Sikap tidak memanfaatkan yang bukan
haknya ditunjukkan.
2.4 Etika profesi diterapkan.
3.1 Penghargaan terhadap kearifan lokal
yang dimiliki masyarakat dilakukan.
3. Melaksanakan kegiatan pem
3.2Pengembangan kapasitas dan
berdayaan masyarakat yang
kepercayaan terhadap
berorientasi pada
masyarakat dilakukan.
rakyat miskin dan
3.3 Adaptasi diri terhadap berbagai kondisi
terpinggirkan berdasarkan
kerja dilakukan.
prinsip keadilan
3.4 Intervensi negatif terhadap masyarakat
dihindari
4.1Pengetahuan tentang filosofi
pemberdayaan masyarakat diterapkan.
4.2Pengetahuan tentang manajemen
program diterapkan.
4. Mengembangkan kapasitas
4.3 Pengetahuan teknis yang relevan dengan
diri dalam aspek pengetahuan
program diterapkan.
secara berkelanjutan
4.4 Pengetahuan tentang dinamika masyarak
at diterapkan.
4.5Pengetahuan tentang pembelajaran
diterapkan.
5. Mengembangkan 5.1 Berbagai teknik dan berbagai varian
keterampilan diri secara metode fasilitasi ditingkatkan.
berkelanjutan 5.2 Berbagai teknik komunikasi
ditingkatkan.
5.3 Teknik-teknik pemecahan masalah
ditingkatkan.
5.4 Teknik pengelolaan administrasi
program dikembangkan.
5.5 Teknik pemantauan dan evaluasi
11
dikembangkan.
12
2.2 Media yang dinilai efektif diinventarisasi.
2.3 Media yang terjangkau dan
efisien ditetapkan.
2.4 Hambatan komunikasi antar pemangku
kepentingan diidentifikasi
2.5 Hambatan komunikasi diatasi.
3.1 Media komunikasi yang efektif
dimanfaatkan.
3. Mengembangkan jaringan
3.2 Pemanfaatan media komunikasi yang
komunikasi antar pemangku
efektif dievaluasi.
kepentingan
3.3 Pengembangan sistem komunikasi secara
berkelanjutan direkomendasikan.
13
1.2 Semua pemangku kepentingan
partisipatif tentang keadaan sekarangdilibatkan dalam proses analisis sosial.
dan kecenderungannya di masa depan1.3 Kesimpulan analisis sosial dirumuskan
secara partisipatif.
1.4 Hasil analisis sosial didokumentasikan.
2.1 Pemangku kepentingan dilibatkan
dalam perumusan visi dan misi masyarakat
2.2 Nilai-nilai budaya dan kearifan lokal
2. Merumuskan visi dan tujuan
diidentifikasi.
masyarakat yang berbasis
2.3 Visi dan tujuan masyarakat yang
budaya/kearifan setempat
berbasis budaya dan kearifan setempat
dirumuskan.
2.4 Visi dan tujuan yang berbasis budaya
dan kearifan setempat disosialisasikan.
3.1 Semua pemangku kepentingan
3. Merencanakan perencanaan dilibatkan dalam proses perencanaan
pembangunan yang partisipatif pembangunan.
3.2 Perencanaan pembangunan partisipatif
didokumentasikan.
4. 1 Semua pemangku kepentingan
dilibatkan dalam proses pelaksanaan
pembangunan.
4. 2 Pelaksanaan pembangunan
4. Melaksanakan dipertanggungjawabkan secara partisipatif.
pembangunan yang partisipatif 4.3 Pemantauan dan evaluasi pembangunan
dilakukan secara partisipatif.
4.4 Pemeliharaan hasil-hasil
pembangunan dilakukan secara
partisipatif.
14
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
Kompetensi Inti
15
2.3Manfaat, hak dan kewajiban para
pemangku kepentingan disepakati bersama.
2.4 Aturan/norma kemitraan disepakati.
2.5 Pola kemitraan disepakati bersama.
3.1 Kemitraan masyarakat dan pemangku
kepentingan difasilitasi.
3.2 Potensi perluasan pihak mitra dan
variasinya diidentifikasi.
3.3 Rancangan kemitraan yang lebih luas
3. Mengembangkan kemitraan
diterapkan.
3.4 Rancangan kemitraan yang lebih luas
dan bervariasi dievaluasi.
3.5Rekomendasi hasil kemitraan
dirumuskan.
16
a. Institusi atau lembaga yang mengatur dan merencanakan seluruh fungsi yang
mendukung dan melaksanakan penyuluhan dengan membuat dan menetapkan
kebijakan-kebijakan yang relevan
b. Lembaga yang menyusun rencana strategis yang menjamin adanya dan
kelangsungan penyuluhan pertanian secara berkelanjutan.
c. Lembaga pendidikan dan pelatihan yang menyiapkan SDM yang profesional
yang akan mengawali semua sub sistem penyuluhan,
d. Lembaga penelitian yang menghasilkan berbagai informasi dan teknolog yang
diperlukan oleh para penyuluh guna disampaikan kepada dan diadopsi oleh
para petani yang diperlukan untuk
e. Institusi yang memfokuskan fungsinya mengamati dan menganalisis
pembangunan pertanian, situasi di lapangan yang mencakup aspek-aspek
teknik pertanian, lahan, petani, masalah sosial, ekonomi, global supply and
demand, distribusi, dan
f. Lembaga yang mengumpulkan, menterjemahkan, mengemas, dan
menggandakan materi informasi yang diperlukan oleh para penyuluh dan
petani secara berkelanjutan
17
KODE UNIT : SJK.PM02.002.01
18
musyawarah.
DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
membangun solidaritas sosial.
19
Menganalisis kebutuhanpengembanga pemerintahan lokal diidentifikasi.
n kelembagaan masyarakat dan Kinerja kelembagaan masyarakat dan
pemerintahan lokal pemerintahan lokal dianalisis.
Hasil analisis kelembagaan masyarakat
dan pemerintahan lokal diinventarisir.
Rekomendasi pengembangan
kelembagaan berdasarkan hasil analisis
kinerja kelembagaan masyarakat dan
pemerintahan lokal dirumuskan.
Merencanakan kegiatan Tujuan pengembangan kapasitas
pengembangan kapasitas kelembagaankelembagaan masyarakat dan
pemerintahan lokal dirumuskan.
Rancangan pengembangan kapasitas
kelembagaan masyarakat dan
pemerintahan lokal dirumuskan.
Rancangan pengembangan kapasitas
kelembagaan masyarakat dan
pemerintahan lokal diajukan.
Mengimplementasikan kegiatan Persiapan implementasi kegiatan
pengembangan kapasitas kelembagaanpengembangan kapasitas dilakukan.
Sarana dan prasarana dan perlengkapan
pengembangan kapasitas disiapkan.
Materi dan fasilitator pengembangan
kapasitas diidentifikasi.
Pengembangan kapasitas dilakukan.
Melakukan supervisi kegiatan Panduan supervisi, pemantauan, dan
pengembangan kapasitas kelembagaanevaluasi dirumuskan.
Instrumen supervisi, pemantauan, dan
evaluasi disiapkan.
Data/informasi yang
dikumpulkan dianalisis.
Hasil-hasil supervisi, pemantauan dan
20
evaluasi dilaporkan.
21
KODE UNIT : SJK.PM02.004.01
22
partisipatif dilakukan.
Alternatif perbaikan
posisitawar diidentifikasi.
Komunikasi dengan para pihak yang
terkait dilakukan.
Advokasi bagi perbaikan posisitawar
diupayakan.
Evaluasi proses dan hasil advokasi
dilakukan.
Melakukan pengawalan hasil advokasi Kesepakatan yang telah tercapai
dimonitor.
Hasil pemantauan diinformasikan
kepada masyarakat.
1. Mengumpulkan data keadaan
1.1 Pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam pe-
wilayah secara partisipatif ngumpulan data keadaan wilayah
diidentifikasi.
23
Rincian data keadaan wilayah dan sumber
data yang diperlukan, ditetapkan secara
partisipatif.
Teknik pengumpulan data secara
partisipatif dirumuskan.
Data keadaan wilayah yang diperlukan
dikumpulkan secara partisipatif.
2. Melakukan analisis isu strategis
2.1 Pemahaman analisis isu strategis dikomuni-
kasikan kepada semua pihak yang dilibatkan.
2.2 Peluang dan ancaman diidentifikasi secara
partisipatif.
2.3 Kekuatan dan kelemahan diidentifikasi
secara partisipatif.
2.4 Analisis isu strategis dilakukan secara
partisipatif.
2.5 Strategi perubahan dirumuskan secara
partisipatif.
3. Merumuskan rencana perubahan
3.1 Pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam
perencanaan diidentifikasi.
3.2 Masalah/kebutuhan dan tujuan perubahan
diidentifikasi secara partisipatif.
3.3 Cara mencapai tujuan (kegiatan, pelaku,
yang dilibatkan, volume kegiatan, tempat,
waktu, jumlah dan sumber
dana) dirumuskan secara partisipatif.
3.4 Rencana evaluasi (variabel, indikator, dan
kriteria keberhasilan) ditetapkan secara
partisipatif.
3.5 Proses legitimasi rencana perubahan
dirumuskan secara partisipatif.
4. Mengupayakan pengesahan
4.1 Draft rencana kegiatan disiapkan.
rancangan perubahan kepada
4.2 Draft rencana dimusyawarahkan.
24
masyarakat dan atau
4.3 Rencana kegiatan disahkan.
pemerintahan lokal 4.4 Rencana kegiatan dikomunikasikan kepada
pemangku kepentingan.
5. Melakukan sosialisasi program
5.1 Program dan kegiatan yang dirumuskan
dan kegiatan dalam rencana perubahan didokumentasikan.
5.2 Semua pemangku kepentingan diidentifikasi.
5.3 Program dan kegiatan yang dirumuskan
dalam rencana perubahan disosialisasikan.
5.4 Penjelasan/klarifikasi rencana perubahan
disampaikan kepada pemangku kepentingan
yang memerlukan.
DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
me-rancang perubahan yang diperlukan untuk kehidupan
masyarakat yang lebih baik.
25
kekal, kecuali perubahan Perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi, termasuk di
masyarakat, tempat proses pemberdayaan. Perubahan dalam lingkungan pertanian
misalnya, mulai dari iklim penanaman, kebiasaan lama yang kurang baik menuju
perubahan ke arah yang lebih baik Misalnya, cara mengerjakan lahan yang lebih
baik, perubahan waktu atau dosis pemupukan, menanam jenis tanaman baru, cara
pembuatan pupuk kompos, terlibat dalam pemasaran hasil pertanian, dan inovasi-
inovasi lainnya baik yang sederhana maupun kompleks. Untuk mampu hidup
eksis di era globalisasi ini, petani perlu memiliki kemampuan untuk berubah. Jika
petani tidak dinamis dan hanya mengandalkan orang lain atau penyuluh, maka
sulit bisa bertahan dan bersaing (Oos,2014)
26
pembelajaran masyarakat ditetapkan.
1.2 Pembagian peran dirumuskan.
1.3 Penerima manfaat diidentifikasi.
2. Melakukan analisis kebutuhan
2.1 Perilaku nyata penerima manfaat
pembelajaran masyarakat diidentifikasi.
2.2 Kesenjangan perilaku penerima
manfaat diidentifikasi.
2.3 Tujuan pembelajaran dirumuskan.
2.4 Evaluasi pembelajaran ditetapkan.
2.5 Instrumen evaluasi pembelajaran
disiapkan.
3. Menetapkan sumber pembelajaran
3.1 Kebutuhan sumber pembelajaran dan
dan fasilitatornya fasilitator dirumuskan.
3.2 Sumber pembelajaran dan kualifikasi
fasilitator diidentifikasi.
3.3 Sumber pembelajaran dan kualifikasi
fasilitator ditetapkan.
4. Menetapkan jenis dan metode, serta
4.1 Ragam jenis dan metode
perlengkapan pembelajaran pembelajaran di DISKRIPSI kan.
4.2 Ragam perlengkapan pembelajaran
diidentifikasi.
4.3 Jenis dan metode pembelajaran dipilih.
4.4 Jenis dan metode pembelajaran
ditetapkan.
4.5 Perlengkapan pembelajaran
ditetapkan.
5. Melaksanakan proses pembelajaran5.1 Prinsip-prinsip pembelajaran di
DISKRIPSI kan.
5.2 Prinsip-prinsip pembelajaran
diterapkan.
5.3 Evaluasi pembelajaran dilaksanakan.
27
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisis dan 3
mengorganisasikan informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan 1
teknis
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
Dalam konteks pendidikan orang dewasa, belajar dari penga- laman perlu
dibudayakan. Peribahasa mengatakan bahwa experience is the best teacher,
pengalaman adalah guru paling utama. Menurut Leeuwis (2009), belajar dari
pengalaman merupakan jenis pembelajaran yang sangat kuat, bahwa pengalaman
sendiri memiliki dampak lebih besar dibandingkan dengan wawasan yang
diformulasikan oleh orang lain. (Oos,2014)
28
JUDUL UNIT : Menyiapkan Kader Pemberdayaan Masyarakat
29
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1
30
Rekomendasi perbaikan dilakukan.
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan 3
informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2
31
Penyelesaian konflik disepakati dengan
para pihak.
Resolusi konflik difasilitasi.
Hasil fasilitasi resolusi konflik dievaluasi.
4. Memfasilitasi penanganan korbanKorban dan dampak konflik diidentifikasi.
dan dampak konflik Pihak-pihak pemberi layanan diidentifikasi.
Penanganan korban dan dampak konflik
difasilitasi.
5. Memantau hasil-hasil resolusiPelaksanaan fasilitasi korban dan dampak
konflik konflik dipantau.
Hasil pantauan tentang resolusi konflik
dikumpulkan.
Hasil-hasil resolusi konflik
dikomunikasikan.
Resolusi konflik ditindaklanjuti.
DISKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat dalam
mengelola konflik di dalam masyarakat.
32
KODE UNIT : SJK.PM02.010.01
33
didokumentasikan.
5. Mengembangkan sistem kontrol Pelaksanaan sistem kontrol sosial dievaluasi.
sosial Kelemahan sistem kontrol sosial
diidentifikasi.
Sistem kontrol sosial diperbaiki.
Sistem kontrol sosial dikembangkan.
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisis dan 3
mengorganisasikan informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan 2
teknis
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 1
Kompetensi Pilihan
34
teknologi, inovasi sosial danInovasi (ide/metode/produk baru) yang sesuai
inovasi kelembagaan kebutuhan nyata diDISKRIPSI kan.
Calon penerima manfaat ditetapkan.
Inovasi (ide/metode/produk baru)
diinformasikan secara lisan dan atau tertulis
melalui beragam media.
Tanggapan penerima manfaat tentang inovasi
(ide/metode/produk baru) dianalisis.
2. Melaksanakan pengujian danInovasi (ide/metode/produk baru) diuji secara
demonstrasi inovasi teknologi,partisipatif.
inovasi sosial dan inovasiTanggapan penerima manfaat tentang inovasi
kelembagaan (ide/metode/produk baru) dianalisis.
Hasil pengujian inovasi( ide/metode/produk
baru) yang mendapat tanggapan positif
didemonstrasikan.
Tanggapan penerima manfaat tentang inovasi
(ide/metode/produk baru) yang
didemonstrasikan dianalisis.
3. Memasyarakatkan inovasiHasil pengujian dan demonstrasi inovasi
teknologi, inovasi sosial dan(ide/metode/produk baru) yang telah
inovasi kelembagaan memperoleh tanggapan positif dianalisis.
Hasil identifikasi inovasi (ide/metode/ produk
baru) yang telah memperoleh tanggapan positif
disosialisasikan.
Tanggapan masyarakat luas terhadap inovasi
(ide/metode/produk baru) dianalisis efek dan
dampaknya.
Aksi-refleksi-aksi (praksis) penerapan inovasi
(ide/metode/produk baru) dilakukan.
35
mengorganisasikan informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
Menggunakan gagasan secara matematis dan
5. 3
teknis
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3
36
ditawarkan.
Tanggapan penerima manfaat dievaluasi.
2. Mendampingi masyarakat dalamInovasi (ide/metode/ produk
penerapan inovasi teknologi, sosialbaru) dalam pemberdayaanmasyarakat
dan kelembagaan dalamdilaksanakan.
pemberdayaan Sarana dan prasarana untuk penerapan
inovasi (ide/metode/ produk baru)
disiapkan.
Penerapan inovasi (ide/metode/ produk
baru) oleh penerima manfaat didampingi.
Hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dievaluasi.
3. Mengembangkan keterjangkauan (aRagam sumberdaya yang diperlukan
ksesbilitas) sumberdaya untukuntuk penerapan ide/metode/produk baru
penerapan inovasi teknologi,diidentifikasi.
inovasi sosial dan inovasiRagam pemangku kepentingan yang
kelembagaan dalamterkait dengan sumberdaya yang
pemberdayaan. diperlukan untuk penerapan ide/
metode/produk baru diidentifikasi.
Pemangku kepentingan
terkait (stakeholders)dipersiapkan.
Keterjangkauan (aksesibiltas) antara
pemangku kepentingan dengan penerima
manfaat dibangun.
Keterjangkauan (aksesibiltas) antara
pemangku kepentingan dengan penerima
manfaat dievaluasi.
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan
1. 3
informasi
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
37
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3
38
Penutup
Daftar pustaka
39