Anda di halaman 1dari 2

Nama: Anggita Nurlyn Ramadhanty

NIM: 043514192
UPBJJ: Jakarta

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Diskusikan enam karakter yang melekat pada budaya

Berikut pendapat saya mengenai enam karakter budaya berdasarkan yang diuraikan oleh Serena
Nanda dan Richard L. Warms
1.) Budaya adalah sesuatu yang dipelajari.
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk berbudaya, karena manusia merupakan makhluk ciptaan
Tuhan paling sempurna yang memiliki akal (cipta), perasaan (rasa), dan mempunyai kehendak
(karsa). Hal tersebut merupakan faktor lahirnya kebudayaan, penting untuk mempelajari berbagai
karakter yang melekat pada budaya karena manusia dibentuk oleh budaya. Budaya berfungsi untuk
mengatur kehidupan masyarakat, manusia mempelajari budaya lewat proses enkulturasi yaitu
proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu dalam mempelajari dan menyesuaikan pikiran dan
sikapnya dengan sistem norma, adat istiadat, tata sosial, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya. Contohnya: Di terapkannya nilai-nilai ideologi pancasila sejak dini di tiap-tiap
sekolah dasar untuk membentuk siswa menjadi generasi yang taat akan norma-norma yang berlaku
sesuai dengan nilai-nilai yang tertera pada pancasila. Melalui proses enkulturasi, siswa dapat belajar
tentang perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat, dan juga belajar untuk menjauhi tindakan-
tindakan yang dilarang di masyarakat yang tidak sesuai oleh nilai-nilai pancasila.
2.) Kebudayaan merupakan cara manusia menggunakan simbol untuk memberi makna pada hal-hal
sekitarnya. Dapat berbentuk verbal (kata-kata) dan non verbal (bahasa tubuh atau gambar visual).
Contoh: Penggunaan simbol emoji/emoticon di dunia maya dalam percakapan teks sehari-hari. Tiap-
tiap simbol tersebut memiliki makna dan arti tersendiri untuk mengungkapkan perasaan orang yang
menggunakannya.
3.) Kebudayaan merupakan sebuah sistem yang terintegrasi sehingga perubahan pada suatu elemen
budaya akan menyebabkan perubahan pada elemen budaya yang lain.
Integrasi kebudayaan adalah satu proses dimana adanya penyesuaian antara beberapa jenis
kebudayaan yang berbeda sehingga dapat mencapai suatu kesesuaian dan keharmonisan yang
berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Integrasi kebudayaan ini juga termasuk bentuk
pertukaran kebudayaan dimana kelompok-kelompok yang berbeda mulai beradaptasi di lingkungan
yang memiliki kebudayaan, kepercayaan, cara perilaku dan adat yang berbeda tanpa mengorbankan
identitas karakter kebudayaan mereka sendiri. Contoh: Seorang imigran dari Indonesia yang mulai
tinggal di Jerman maka harus bersedia belajar bahasa Jerman dan mematuhi aturan dan budaya
yang ada.
4.) Kebudayaan mencakup seperangkat norma dan nilai yang digunakan bersama oleh anggota
kelompok masyarakat. Norma disini dapat didefinisikan sebagai sebuah ide tentang bagaimana
sesuatu seharusnya dilakukan. Contoh: Di Indonesia ketika memanggil orang harus menggunakan
panggilan kehormatan seperti Pak, Bu, Kakak, Mas, Mba. Yang dimana berbeda dengan budaya Barat
yang kebanyakan hanya memanggil nama saja termasuk ke orang yang usianya jauh lebih tua. Bagi
orang Indonesia, hal tersebut dianggap tidak sopan.
5.) Kebudayaan membantu manusia untuk beradaptasi dengan tempat tinggalnya. Adaptasi tersebut
sebagai sebuah perubahan cara hidup seseorang atau sekelompok orang guna membantu seseorang
atau kelompok tersebut dalam menyeduaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Contoh: Singapura
dikenal sebagai negara yang sangat disiplin bahkan budaya disiplin tersebut sudah sangat melekat di
masyarakatnya, terdapat beberapa aturan ketat seperti tidak boleh memberi makan burung,
meludah sembarangan, merokok, makan di angkutan umum, dan buang sampah sembarangan.
Sedikit saja melanggar bisa dikenakan denda.
6.) Kebudayaan selalu berubah karena adanya dorongan dari dalam ataupun luar budaya itu sendiri.
Jangka waktu perubahan budaya tersebut bisa sangat singkat ataupun sangat lama, bahkan sampai
ratusan tahun. Contoh: Zaman dahulu memasak masih menggunakan kayu bakar, kendaraan
pertama kali ditemukan dengan bahan bakar uap, jika ingin mengirimkan kabar menggunakan surat-
menyurat. Namun saat ini memasak sudah menggunakan kompor gas ataupun listrik, kendaraan
menggunakan bahan bakar minyak bahkan ada yang menggunakan listrik, dan adanya alat
komunikasi seperti smartphone memudahkan kita untuk mengirim kabar via chat ataupun email.

Sumber referensi:
Buku Materi Pokok MKDU4109/Modul 2
MateriIPS.com
DosenSosiologi.com

Anda mungkin juga menyukai