DISUSUN OLEH :
Metode Penyuluhan adalah cara yang sistematis untuk menyampaikan pesan agar dapat terjadi
perubahan sehingga sasaran tah, mau dan mampu dalam menerapkan inovasi baru.. Setiap orang
belajar lebih banyak melalui cara yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dalam
menangkap pesan yang diterimanya, ada yang cukup dengan mendengar saja, atau melihat dan
juga ada yang harus mempraktikkan dan kemudian mendistribusikannya. Namun dilain pihak,
penggunaan kombinasi dari berbagai metode penyuluhan akan banyak membantu mempercepat
proses perubahan. Penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak metode penyuluhan yang akan
digunakan, akan lebih banyak perubahan yang terjadi dalam diri individu. Metode penyuluhan
setiap negara itu berbeda-beda di sesuaikan dengan keadaan dan budaya sistem nilai dan sistem
pendidikan nasianal negara tersebut. Terdapat pengertian metode penyuluhan menurut
Notoatmojoyo (2007). Metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
tercapainya suatu faktor yang mempengeruhi satu hasil penyuluhan secara optimal. Sedangkan
para ahli yang lain menggolongkan metode berdasarkan teknik komunikasi dan berdasarkan
indra penerimaan sasaran. Berdasarkan teknik komunikasi, metode penyuluhan dibagi menjadi 2
golongan, yaitu:
1. Metode penyuluhan langsung. Artinya para petugas penyuluhan, langsung bertatap muka
dengan sasaran. Misalnya anjangsana, kontak personal, demonstrasi, dll.
2. Metode penyuluhan tidak langsung. Dalam hal ini pesan yang disampaikan tidak secara
langsung.
B. Jenis metode-metode penyuluhan
1. Penyuluhan perseorangan
Dasar digunakan penyuluhan perseorangan ini karena setiap orang mempunyai masalah
atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Keunggulan pendekatan perorangan adalah relatif cepat terjadinya perubahan perilaku
sasaran penyuluhan setelah mencoba menerapkan inovasi. Kelemahan pendekatan
perorangan yaitu memerlukan banyak tenaga dan waktu dari penyuluh untuk mendatangi
satu persatu.
Dengan bimbingan dan penyuluhan kontak antara klien dengan petugas lebih intensif.
Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu penyelesaiannya.
Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan
menerima perilaku tersebut.
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.Wawancara
antara penyuluh dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum
menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi
apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan
kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam
lagi berikut terdapat contoh mengenai penyuluhan contoh mengenai penyuluhan perseorangan
:
Surat-menyurat
Undangan
Hubungan telepon
2. Penyuluhan kelompok
Penyuluhan kelompok adalah suatu upaya bantuan kepada individu kepada individu dalam
suasana kelompok yang bersifat mencegah dan menyembuhkan dan diarahkan kepada
pemberian kemudahan dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya. Penyuluhan
kelompok bersifat pencegahan dalam arti bahwa klien-klien yang bersangkutan mempunyi
kemammpuan untuk berfungsi secara wajar dalam masyarakat, tetapi mungkin memiliki suatu
titik lemah dalam kehidupan sehingga mengganggu dalam kelancaran komunikasi dengan orang
lain. Apabila penyuluhan kelompok ini berhasil, maka titik-titik lemah itu akan segera dapat
ditanggulangi tanpa terjadi gangguan kepribadian yang gawat. Penyuluhan kelompok bersifat
memberikan kemudahan dalam pertumbuhan dan perkembangan individu, dalam arti bahwa
penyuluhan kelompok itu menyajikan dan memberikan dorongan kepada individu-individu yang
bersangkutan untuk mengubah dirinya selaras dengan minatnya sendiri. Dalam hal ini individu-
individu tersebut di dorong untuk melakukan tindakan yang selaras dengan kemampuanya
semaksinmal mngkinmelalui perilaku perwujutan diri.
Tahap-tahap penyuluhan kelompok menurut adler:
Contoh orang yang menyampaikan pesannya. Beberapa metode pendekatan kelompok antara
lain:
3. Penyuluhan massa
Menurut (Van den Ban dan Hawkins, 1999) Metode pendekatan massal atau mass approach.
Sesuai dengan namanya, metode ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup
banyak. Dipandang dari segi penyampaian informasi, metode ini cukup baik, namun terbatas
hanya dapat menimbulkan kesadaran dan keingintahuan semata. Hal ini disebabkan karena
pemberi dan penerima pesan cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media
massa sehingga pesan yang diampaikan mengalami distorsi.
Metode massa adalah salah satu metode penyuluhan, yang mana metode yang lain diantaranya
yaitu metode penyuluhan kelompok, metode penyuluhan perorangan dan metode massa dalam
metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau
public. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis
kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan kesehatan
yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa
tersebut. Pada umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak langsung, Jika penyuluh
berkomunikasi secara tidak langsung atau langsung dengan sejumlah sasaran yang sangat banyak
bahkan mungkin tersebar tempat tinggalnya. Dipandang dari segi penyampaian informasi
memang metode ini baik, akan tetapi dipandang dari keberhasilan adalah kurang efektif karena
pada dasarnya hanya dapat menimbulkan tahap kesadaran dan tahap minat pada para petani
pendengar penyuluhan, itupun kalau pendekatannya dapat dilakukan dengan baik, dapat menarik
perhatian para petani kepada suatu hal yang lebih menguntungkan oleh karena itu kita
menggunakan media massa. Beberapa contoh yang Termasuk dalam metode pendekatan massal
antara lain adalah:
rapat umum
siaran radio
kampanye
pemutaran film
penyebaran leaflet
folder atau poster
surat kabar
C. Penggunaan metode penyuluhan yang efektif
Pengertian tentang teknik penyuluhan harus dikuasai oleh setiap petugas penyuluhan dakam
setiap kegiatannya, agar penyampain materi penyuluhan dapat efektif dalam menjangkau sasaran
khalayak. Didalam proses komunikasi, bahwa unsur arus balik merupakan aspek yanjg sangat
penting untuk mengukur sejauh mana pesan komunikasi mendapatkan reaksi atau respon dari
khalayak sasaran. Bila pesan komunikasi kita memperoleh tanggapan dari khalayak, maka dapat
dikatakan bahwa apa yang kita samapaikan itu telah mencapai sasaran karena pesan yang
diterimanya dapat dimengerti dan dipahami. Menurut Effendy (1986), bahwa sifak hakikat dari
komunikasi adalah understanding atau memahami; sehingga tak mungkin seseorang melakukan
kegiatan tertentu tanpa terlebih dahulu mengerti apa yang diterimanya. Jadi pertama-tama harus
diperhatikan bahwa orang dijadikan sasaran komunikasi itu memehami (to secure
understanding). Jika sudah dapat dipastika ia memahami; dapat diartikan ia menerima.
Dalam kaitan ini Citrotroro (1982), mengatakan mengerti diartikan sebagai apat menangkap
secara reseptif apa yang diterima sedangkan yang dimaksud denga memahami adalah dapaat
menangkap secara reflektif artinya seseorang dapat menerima pesan dapat mengerti pesan yang
diterimanya dan mengetahui hubungannya dengan hal-hal lain. Oleh karna itu, agar pesan dapat
dipahami dan dimengerti komunikan, maka diperlukan keterampilan dan atau keahlian tertentu
didalam mengelolah komunikasi. Dengan kata lain seseorang komunikator harus menguasai
teknik-teknik komunikasi dalam kegiatan penyuluhan.
Adapun penggolongan metode berdasarkan indera penerima dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
1. Metode yang dilaksanakan dengan jalan memperhatikan. Pesan yang diterima melalui
indra penglihatan. Misalnya:
a) penempelan poster
b) pemutaran film dan
c) pemutaran slide.
2. Metode yang disampaikan melalui indra pendengaran. Misalnya siaran pertanian melalui
radio dan hubungan telephone serata alat-alat audiotif lainnya.
3. Metode yang disampaikan, diterima oleh sasaran melalui beberapa macam indra secara
kombinasi. Misalnya:
Demonstrasi hasil (dilihat, didengar, dan diraba)
Demonstrasi cara (dilihat, didengar, dan diraba)
Siaran melalui televisi (didengar dan dilihat)