Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN

DIABETES MELITUS

(KEP.KELUARGA)

2.1 Konsep Teori Keluarga


2.1.1 Pengertian Keluarga
Menurut Friedman (1998) keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-
masing yang merupakan bagian dari keluarga. Menurut Suprajitno (2004) keluarga merupakan
kumpulan orang yang mempunyai ikatan perkawinan dan hubungan darah yang tinggal bersama
dalam satu atap (serumah) dengan peran masing-masing serta keterikatan emosional.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah kumpulan
beberapa orang yang tinggal dalam satu rumah yang mempunyai ikatan perkawinan maupun
hubungan darah dan mempunyai peranan masing-masing dalam keluarga.

2.1.2 Tipe Keluarga


Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuwan dan orang yang
mengelompokan. Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi dua, yaitu (Suprajitno,
2004):
1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak
yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang
masih mempunyai hubungan darah (kakek, nenek, paman, bibi).
3. Keluarga bentukan kembali (dyadic family) adalah keluarga baru yang terbentuk dari
pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasangannya.
4. Orang tua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang terdiri dari salah satu orang
tua dengan anak-anak akibat perceraian atau ditinggal pasangannya.
5. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother).
6. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah (the
single adult living alone).
7. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the nonmarital heterosexual
cohabiting family). Biasanya dapat dijumpai pada daerah kumuh perkotaan (besar), tetapi
pada akhirnya mereka dinikahkan oleh pemerintah daerah (kabupaten atau kota) meskipun
usia pasangan tersebut telah tua demi status anak-anaknya.
8. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay and lesbian family).

2.1.3 Tahap Perkembangan Keluarga


Bukan hanya individu saja yang memiliki tahap perkembangan, keluarga pun memiliki
tahap perkembangan dengan berbagai tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada
tahapnya (Suprajitno, 2004).
Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan (Utama)
1. Keluarga baru a. Membina hubungan intim yang memuaskan
menikah b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman,
dan kelompok sosial
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak
2. Keluarga dengan a. Mempersiapkan menjadi orang tua
anak baru lahir (0-30 b. Adaptasi dengan perubahan adanya anggota
bln) keluarga, interaksi keluarga, hubungan seksual dan
kegiatan
c. Mempertahankan hubungan dalam rangka
memuaskan pasangannya
3. Keluarga dengan a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, missal
anak usia pra- kebutuhan tempat tinggal, privasi, dan rasa aman
sekolah (2.5-5 th) b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir,
sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga
harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di
dalam maupun di luar keluarga
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan
anak
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g. Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi
tumbuh dan kembang anak
4. Keluarga dengan a. Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan
anak usia sekolah (6- luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas
12 th) b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk
biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga
5. Keluarga dengan a. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak
anak remaja dan orang tua
b. Mempersiapkan perubahan sistem peran dan
peraturan anggota keluarga untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
6. Keluarga mulai a. Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti
melepas anak menjadi keluarga besar
sebagai dewasa b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga
baru di masyarakat
d. Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di
rumah
7. Keluarga usia a. Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan
pertengahan usia pertengahan
b. Mempertahakan hubungan serasi dan memuaskan
dengan anak-anaknya dan sebaya
c. Meningkatkan keakraban pasangan
8. Keluarga usia tua a. Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga
yang saling menyenangkan pasangannya
b. Adaptasi perubahan yang akan terjadi: kehilangan
pasangan, kekuatan fisik
c. Mempertahankan keakraban pasangan dan saling
merawat
d. Melakukan life review masa lalu

2.1.4 Tahapan Keluarga


Menurut Suprajitno (2004) di Indonesia keluarga dikelompokkan menjadi 5 tahap yaitu :
1. Keluarga Prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara
minimal, yaitu kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan atau
keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator Keluarga Sejahtera
Tahap I.
2. Keluarga Sejahtera Tahap I (KS I) adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan
dasar secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kenutuhan sosial
psikologisnya, yaitu kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan
lingkungan tempat tinggal dan transportasi.
3. Keluarga Sejahtera Tahap II (KS II) adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan
dasar secara minimal, serta telah memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi
belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan, yaitu kebutuhan untuk menabung dan
memperoleh informasi.
4. Keluarga Sejahtera Tahap III (KS III) adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh
kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis, dan kebutuhan pengembangan, tetapi belum
dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang maksimal terhadap masyarakat secara
teratur (dalam waktu tertentu) dalam bentuk material dan keuangan untuk sosial
kemasyarakatan, juga berperan serta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga
kemasyarakatan atau yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olahraga, pendidikan, dan lain
sebagainya.
5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus (KS III Plus) adalah keluarga yang telah dapat memenuhi
seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, sosial psikologis, maupun memberikan
sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

2.1.5 Fungsi Keluarga


Dengan berubahnya pola hidup agraris menjadi industrialisasi, fungsi keluarga
dikembangkan menjadi (Suprajitno, 2004) :
1. Fungsi ekonomi, yaitu keluarga diharapkan menjadi keluarga yang produktif yang mampu
menghasilkan nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya keluarga.
2. Fungsi mendapatkan status sosial, yaitu keluarga yang dapat dilihat dan dikategorikan serta
sosialnya oleh keluarga lain yang berada disekitarnya.
3. Fungsi pendidikan, yaitu keluarga yang mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar
terhadap pendidikan anak-anaknya untuk menghadapi kehidupan dewasanya.
4. Fungsi sosialisasi bagi anaknya, yaitu orang tua atau keluarga diharapkan mampu
menciptakan kehidupan sosial yang mirip dengan luar rumah.
5. Fungsi pemenuhan kesehatan, yaitu keluarga diharapkan dapat memnuhi kebutuhan
kesehatan yang primer dalam rangka melindungi dan pencegahan terhadap penyakit yang
mungkin didalam keluarga.
6. Fungsi religius, yaitu keluarga merupakan tempat belajar tentang agama dan mengamalkan
ajaran keagamaan.
7. Fungsi rekreasi, yaitu keluarga merupakan tempat untuk melakukan kegiatan yang dapat
mengurangi ketegangan akibat berada di luar rumah.
8. Fungsi reproduksi, bukan hanya mengembangkan keturunan, tetapi juga merupakan tempat
mengembangkan fungsi reproduksi secara universal (menyeluruh), diantaranya: seks yang
sehat dan berkualitas, pendidikan seks bagi anak dan yang lain.
9. Fungsi afeksi, yaitu keluarga merupakan tempat yang utama untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial sebelum anggota keluarga berada di luar rumah.
2.1.6 Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan
Menurut Suprajitno (2004) sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga
mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi :
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak
boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena
kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu
mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga, perlu
dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar perubahannya.
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya
keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga,
dengan pertimbangan siapa di antara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan
untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga
diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi.
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Sering kali keluarga telah
mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah
diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah
tidak terjadi.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 07 Desember 2015
I. IDENTITAS UMUM KELUARGA
Identitas kepala keluarga
1. Nama KK : Ny.S
2. Nama Pasien : Ny.S
3. Pendidikan : SMP
4. Umur : 61 Tahun
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
6. Alamat : Bumiarjo G 5/41
7. Suku : Jawa
8. Komposisi Keluarga :

No Nama JK Hub Umur Pend. Pekerjaan Ket


Kel.
1 Alm.Tn.R L Suami - SMA - meningaal
2 Ny. S P Istri 61 th SMP IRT Sakit DM
dan
hipertensi
3 Sdr L L Cucu 17 thn SMA pelajar Sehat
4 Nn.M P Cucu 15 thn SMP Pelajar Sehat
Genogram:

61
1

Keterangan:
: Pasien : tinggal satu rumah

: Laki-laki
: Meninggal
:Perempuan

a. Tipe Keluarga : Extended family


b. Masalah yang terjadi dengan type tersebut : tidak ada masalah dengan jenis tipe keluarga
ini
c. Suku Bangsa
a) Asal suku / bangsa : Jawa indonesia
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : Ny.S mengatakan Jika sakit,
keluarga selalu membawa anggota keluarga ke puskesmas.
d. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : Ny.S mengatakan agama dan
kepercayaan tidak ada yang mempengaruhi kesehatan
e. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Ny.S mengatakan tidak bisa mencari
nafkah lagi, sudah tua. Anak-anak Ny.S yang selalu memberikan biaya untuk
Ny.S
b) Penghasilan : Ny.S mengatakan tidak ada penghasilan, anak-anak Ny.S yang
selalu membantu memenuhi biaya hidupnya. Dan juga mendapatkan bantuan dari
pemerintah setiap bulan, tetapi sudah 3 bulan belum menerima bantuan tersebut
c) Upaya lain : Ny.S mengatakan tidak ada upaya lain yang dilakukan seperti dulu
lagi karena sudah tua dan sakit-sakitan sehingga hanya tinggal dirumah
d) Harta benda yang dimiliki : Rumah, TV, Sepeda motor, TV
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : ± Rp.600.000 – 700.000 (membayar
listrik, PDAM, kebutuhan sehari-hari)
f. Aktivitas rekreasi keluarga
Ny.S mengatakan jarang keluar rekreasi karena sudah tua sehingga pasien tinggal
dirumah dan nonton TV bersama cucu-cucunya. Jika ada waktu pasien mengunjungi
keluarganya.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Ny.S mengatakan bahagia dan bersyukur karena anak-anaknya sudah menikah dan
mempunyai rumah sendiri. Tahap perkembangan keluarga sudah memasuki tahap dewasa
akhir dimana terjadi pelepasan anak dimana anak sudah menikah dan mmengikuti suami
ke tempat tugasnya
b. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga Ny.S tidak ada masalah
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti.
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Ny S mengatakan menderita penyakit DM dan hipertensi yang baru diketahui
pada tanggal 7 desember 2015 saat pasien memeriksakan dirinya ke puskesmas J,
dan dilakukan pemeriksaan darah. Dan hasilnya pasien menderita penyakit
diabetes melitus dan hipertensi. Ny S mengeluh cekot-cekot pada lutut dan
ektremitas bawah, jalan susah karena kakinya sakit,
b) Riwayat penyakit keturunan : Orang tua Tn. R tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan. Begitu juga orang tua dari Ny.S juga tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan.
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan yg
kesehatan Kesehatan telah dilakukan

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Puskesmas (Klien mengatakan


keluarga menggunakan BJS untuk berobat)
e) Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Ny.S mengatakan suaminya meninggal karena sakit, Ny.S juga memiliki riwayat
asam urat.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik rumah
a) Luas rumah : 6 x 17 m
b) Type rumah : Permanent
c) Kepemilikan : Kontrakan
d) Jumlah dan ratio kamar/ ruangan : dua buah kamar, satu ruang tamu yang juga
digunakan sebagai ruang nonton bersama.
e) Ventilasi/jendela : pada ruang tamu terdapat 2 jendela, di masing-masing kamar
terdapat 1 jendela
f) Septick tank : Ada, Letak di belakang dekat kamar mandi
g) Sumber air minum : Keluarga Ny.S membeli air galon isi ulang untuk kebutuhan
minumnya
h) Kamar mandi/WC : ada, terdapat di bagian belakang didepan kamar mandi di
manfaatkan untuk menjemur pakaian
i) Sampah : Keluarga membuang sampah di tong sampah depan rumah, tiap pagi
selalu ada petugas yang mengambilnya.
j) Kebersihan lingkungan : lingkungan sekitar terlihat bersih
k) Denah rumah

Teras rumah

kamar kamar

R.Tamu/ R.nonton Kamar


mandi
ruang nonton

b. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Kebanyakan tetangga Ny.S berasal dari suku jawa, rumahnya berdekatan satu sama yang
lain.
a) Kebiasaan : Ny.S mengatakan rutin mengikuti kumpulan di RT nya dan selalu
rajin mengikuti pengajian yang dilakukan dan mengikuti kerja bakti di
perkampunganya
b) Aturan/ Kesepakatan : jika ada yang sakit wajib mengumpul uang dan bersama-
sama pergi menjenguk. Dan wajib mengikuti kerja bakti di perkampungannya
c) Budaya : Ny.S menganut budaya jawa dan nilai-nilai yang ada di masyarakat
sekitar.
c. Mobilitas geografis keluarga
Ny.S tinggal bersama dengan kedua cucunya, kedua anak perempuanya sudah menikah
dan pindah ikut bersama suaminya. Kedua anaknya mengunjungi Ny.S setiap ada liburan
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. S mengatakan dirinya sering ikut kerja bakti, pengajian yang dilakukan di
perkampunganya. Dan jika ada tetangga yang sakit keluarga saya ikut menjenguk sambil
bawa-bawa seadanya.
e. Sistem pendukung keluarga
Ny.S mengatakan Bila ada masalah dalam keluarga, keluarga lebih senang menyelesaikan
masalah secara musyawarah. Dan pasien jika sakit selalu memeriksakan diri ke
Puskesmas (Klien mengatakan keluarga menggunakan BJS untuk berobat). Jarak dari
rumah ke puskesmas 2-3 km kadang diantar dan juga kadang naik becak motor.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara komunikasi keluarga
Ny.S mengatakan pola komunikasi dalam keluarga adalah komunikasi terbuka dimana
setiap ada masalah selalu dibicarakan bersama-sama dan dimusyawarah
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga pengambil keputusan adalah Ny.S dimana sebelumnya dilakukan diskusi
terlebih dahulu dengan anak-anaknya
c. Struktur peran
Ny.S : berperan sebagai kepala keluarga
Sdr L: sebagai cucu
Nn M : sebagai cucu
d. Nilai dan norma keluarga
Ny. S mengatakan dalam keluarga menghormati satu sama lain bercerita kegiatan dan
saling menghargai, dan jika ada masalah diselesaikan dengan baik dan secara
musyawarah. Dalam keluarga wajib melakukan sholat dan buat cucunya jangan pulang
malam.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Pasien sangat menyayangi anaknya dan cucu-cucunya. Pasien juga mendukung apa yang
dilakukan anaknya selama tidak melanggar norma agama.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga
Ny.S mengatakan kehidupan dalam keluarganya selalu rukun terkadang ada
masalah tapi dapat diselesaikan dengan baik
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Ny.S mengatakan bahwa komunikasi pada keluarga menggunakan komunikasi
terbuka tapi ada beberapa masalah yang dibicarakan dengan komunikasi tertutup.
Bila ada masalah dalam keluarga, saya musyawarah dulu dengan anak-anakk saya
atau saudara-saudara saya.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan pengambil
keputusan dalam keluaga adalah Ny.S. tetapi Ny.S mengatakan tidak menutup
kemungkinan juga untuk anak-anaknya dalam mengambil keputusan. Apapun itu
yang terpenting terbaik untuk keluarga
d) Kegiatan keluarga waktu senggang
Keluarga mengatakan saat ada waktu senggang dimanfaatkan untuk istirahat dan
kadang berkunjung ke rumah keluarganya
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial
Ny.S mengatakan rutin ikut pengajian dan mengikuti kerja bakti yang dilakukan
di lingkunganya
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Mengenal masalah kesehatan:
Ny.S mengatakan sudah mengetahui kalau dirinya mempunyai penyakit Diabetes
melitus dan hipertensi. Ny.S juga mengatakan belum terlalu mengetahui diet
untuk pasien DM. Yang Ny.S tau hanya jangan makan makanan yang manis.
b) Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
Ny.S mengatakan jika merasakan sakit langsung memeriksakan dirinya ke
puskesmas.
c) Kemampuan Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Ny.S mengatakan anak-anaknya dan cucunya selalu mengingatkan Ny.S untuk
teratur minum obat dan teratur jaga pola makan
d) Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang
Sehat
Rumah tempat tinggal Ny.S bersih, tetapi untuk ke kamar mandi terdapat tangga.
e) Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ny.S mengatakan selalu membawa anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas
terdekat bila diobati sendiri tidak ada perubahan.
d. Fungsi reproduksi
Perencanaan jumlah anak : Ny.S mengatakan dulu tidak pernah merencanakan punya
anak berapa. Ny.S bersyukur diberi 2 anak perempuan
e. Fungsi ekonomi
Ny.S mengatakan semua kebutuhannya di berikan oleh anak-anaknya.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek : Ny.S mengatakan kurang di jenguk oleh anak-anaknya. Karena
mereka datang untuk menjenguk atau liburan bersama Ny.S jika ada liburan
b. Stressor jangka panjang : Ny.S mengatakan cemas dengan penyakit yang dialaminya
sekarang karena anak-anak jauh darinya.
c. Respon keluarga terhadap stressor : Ny.S mengatakan berserah dan menyerahkan
semuanya kepada Allah dan selalu memeriksakan dirinya ke puskesmas
d. Strategi adaptasi disfungisonal : Ny.S mengatakan biasanya selalu bercerita kepada
anak- anaknya apa yang dialaminya sehingga membuat pasien lega. Dan juga nonnton
bersama cucu-cucunya.
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA
a. Pemenuhangizi : Walaupun sederhana, gizi dalam keluarga selalu terpenuhi
b. Upaya lain : tidakada

VIII. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatanya
Keluarga berharap Ny.S cepat sembuh

IX. PEMERIKSAAN FISIK


NamaAnggotaKeluarga
No Variabel
Ny.S Sdr. L Nn.M
1. Riwayat penyakit saat ini Diabetes melitus Sehat Sehat
dan Hipertensi
2. Keluhan yang dirasakan Nyeri pada Tidak ada Tidak ada
ektermitas bawah
dan cekot-cekot
pada lutut, pasien
mengatakan apabila
kaki ditekuk terasa
sakit
3. Tanda dan gejala Pasien mengatakan Tidak ada Tidakada
jika keluar rumah
berjalan
menggunakan
payung sebagai
tongkat, saat kaki
ditekuk pasien
mengeluh sakit
4. Riwayatpenyakitsebelumnya Asam urat Tidak ada Tidakada
5. Tanda-tanda vital TD : 180/70 mmHg TD : 110/70 TD : 100/70
Nadi : 90x/mnt mmHg mmHg
Nadi : Nadi :
80x/mnt 84x/mnt
6. System kardiovaskuler Peningkatan tekanan Tidak ada Tidak ada
darah, sakit kepala masalah masalah
7. System respirasi RR = 18x/mnt Tidak ada Tidak ada
masalah masalah
8. System GI Tract Tidak ada masalah Tidak ada Tidak ada
masalah masalah
9. Sistempersyarafan Tidak ada masalah Tidak ada Tidak ada
masalah masalah
10. Sistem musculoskeletal Nyeri pada Tidak ada Tidak ada
ektermitas bawah masalah masalah
dan cekot-cekot
pada lutut, pasien
mengatakan apabila
kaki ditekuk terasa
sakit. Kekuatan otot
(3)
11. System genetalia Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji

ANALISA DATA
Hasil Lab tanggal 7/12/15 Hasil pemeriksaan tanggal 14/12/2015
Asam Urat : 5,6 mg/dl Asam Urat : 4,5 mg/dl
Kolesterol : 195 mg/dl Kolesterol : 190 mg/dl
Glukosa : 169 mg/dl TD : 150/ 80
TD : 190/70 mmHg

Nama Obat yang diminum : Vitamin B kompleks (1x2)


Captopril 125 DATA
mg (3x1) PROBLEM
Vitamin C (1x2) ETIOLOGI
DS : Ketidakmampuan keluarga Kurang
Metformin (2x1) Alopurinol 300 mg
a. Pasien mengatakan belum mengenal masalah kesehatan pengetahuan
Asam mefenamat (2x1) Simvastatin 10 mg
mengerti tentang diet DM dan tentang diet dan pencegahan tentang penyakit
Vitamin B12 (1x2)
pencegahanya penyakit diabetes melitus diabetes melitus
Natrium diklofenak
b. Pasien mengatakan belum
Kalsium laktat
mendapatkan penyuluhan
tentang penyakit DM
c. Pasien juga mengatakan hanya
mengetahui diet DM itu jangan
makan makanan yang manis
dan pencegahannya harus
minum obat secara teratur
d. Pasien mengatakan sering
minum minuman yang manis
dikarenakan mulutnya terasa
pahit
DO :
a. Pasien bertanya tentang diet dan
pencegahan dari penyakit DM
b. Pasien mengkonsumsi obat
metformin 2x sehari
c. saat ditanya apakah
menyediakan menu khusus
untuk diet DM , Ny. S
menjawab tidak ada menu
khusus
d. hasil Gula darah puasa : 169
mg/dl

DS : Ketidakmampuan keluarga Gangguan rasa


a. Ny.S mengatakan kakinya dalam merawat anggota nyaman nyeri
sakit jika dipake buat jalan keluarga yang sakit
b. Pasien mengatakan saat duduk
atau berdiri kakinya terasa
sakit
DO :
a. Wajah pasien meringis
kesakitan
b. Kaki pasien tidak bisa dilipat
selalu di luruskan karena
ditekuk sakit
c. Nyeri bertambah saat duduk
atau berdiri
d. Skala nyeri 3
DS : Ketidakmampuan keluarga resiko terjadinya
a. Ny.S mengatakan kakinya sakit memodifikasi lingkungan cedera
jika dipakai buat jalan
b. Pasien mengatakan saat duduk
atau berdiri kakinya terasa sakit
c. Ny.S mengatakan pekerjaan
dirumah yang melakukanya
adalah Ny.S
d.
DO :
a. Pasien nampak berhati-hati saat
jalan
b. Kekuatan otot (3)
c. Pasien memasuki usia lanjut

DS: Ketidakmampuan keluarga Kurang


a. Pasien mengatakan kepalanya mengenal masalah kesehatan pengetahuan
sakit tentang pencegahan tentang penyakit
b. Pasien juga mengatakan jika hipertensi dan komplikasi hipertensi
tidak makan yang asin tidak dari hipertensi
enak
c. Pasien mengatakan tidak bisa
tidur
DO :
a. TD 170/90 mmHg
b. Pasien minum obat captropil
125 mg 3x sehari
c. Keadaan umum baik
d. Penglihatan baik

DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Kurang pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus pada Ny S
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan tentang diet dan pencegahan penyakit diabetes melitus
2 Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny.S berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

3 resiko terjadinya cedera pada Ny.S berhubungan dengan Ketidakmampuan


keluarga memodifikasi lingkungan
4 Kurang pengetahuan tentang penyakit hipertensi pada Ny.S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan tentang
pencegahan hipertensi dan komplikasi dari hipertensi

SKORING

Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus pada Ny S


berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan tentang diet dan
pencegahan penyakit diabetes melitus

DX KRITERIA NILAI Bobot SCOORING PEMBENARAN


1 Sifat Masalah: 1 2/3 x 1 = 2/3 Ny.S menderita
a. Kurang/tidak sehat 3 penyakit Diabetes
b. Ancaman kesehatan 2 Melitus
c. Krisis atau sejahtera 1
2 Kemungkinan Masalah 2 1/2 x 2 = 1 Fasilitas kesehatan
dapat diubah : (puskesmas) relative
a. Mudah 2 dekat, keluarga
b. Sebagian 1 mempunyai kartu
c. Tidak dapat 0 BPJS
3 Potensial Masalah 1 2/3 x 1 = 2/3 Ny. S rajin kontrol ke
untuk dicegah : puskesmas dan
a. Tinggi 3 mendapatkan obat
b. Cukup 2
c. Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah : 1 2/2 x 1 = 1 Ny.S menyadari
a. Masalah berat harus 2 penyakitnya dan perlu
segera ditangani segera mengatasi
b. Ada masalah, tetapi 1 masalah tersebut
tidak perlu segera
ditangani
c. Masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah 3 1/3

SKORING

Diagnosa : Kurang pengetahuan tentang penyakit hipertensi pada Ny.S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan tentang pencegahan hipertensi dan
komplikasi dari hipertensi

DX KRITERIA NILAI Bobot SCOORING PEMBENARAN


1 Sifat Masalah: 1 2/3 x 1 = 2/3 Ny.S mengatakan
a. Kurang/tidak sehat 3 mempunyai penyakit
b. Ancaman kesehatan 2 hipertensi
c. Krisis atau sejahtera 1
2 Kemungkinan Masalah 2 2/2 x 2 = 2 Fasilitaskesehatan
dapat diubah : (puskesmas) relative
a. Mudah 2 dekat, sehingga Ny.S
b. Sebagian 1 juga mempunyai kartu
c. Tidak dapat 0 BPJS
3 Potensial Masalah 1 2/3 x 1 = 2/3 Pasien mengatakan
untuk dicegah : jika tidak makan
a. Tinggi 3 makanan yang asin
b. Cukup 2 rasanya tidak enak
c. Rendah 1
4 a. Menonjolnya 1 2/2 x 1 = 1 Ny.S menyadari kalau
Masalah: Masalah 2 dirinya mempuyai
berat harus segera hipertensi dan perlu
ditangan 1 segera mengatasi
b. Ada masalah, masalah tersebut
tetapi tidak perlu
segera ditangani
c. Masalah tidak
dirasakan 0
Jumlah 3 4/3

SKORING

Diagnosa : Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny.S berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

DX KRITERIA NILAI Bobot SCOORING PEMBENARAN


1 Sifat Masalah: 1 2/3 x 1 = 2/3 Ny.s mengatakan
a. Kurang/tidak 3 nyeri pada ektremitas
sehat bawah dan lutut cekot-
b. Ancaman 2 cekot
kesehatan
c. Krisis atau 1
sejahtera
2 Kemungkinan Masalah 2 1/2 x 2 = 1 Fasilitaskesehatan
dapat diubah : (puskesmas) relative
a. Mudah 2 dekat, Ny.S
b. Sebagian 1 mempunyai kartu
c. Tidak dapat 0 BPJS untuk berobat.
3 Potensial Masalah 1 2/3 x 1 = 2/3 Ny.S teratur dalam
untuk dicegah : minum obat yang
a. Tinggi 3 diberikan dari
b. Cukup 2 puskesmas
c. Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah : 1 2/2 x 1 = 1 Ny.S menyadari
a. Masalah berat 2 bahwa penyakitnya
harus segera perlu segera ditangani
ditangani 1
b. Ada masalah,
tetapi tidak
perlu segera 0
ditangani
c. Masalah tidak
dirasakan
Jumlah 3 1/3

SKORING

Diagnosa : resiko terjadinya cedera pada Ny.S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan
DX KRITERIA NILAI Bobot SCOORING PEMBENARAN
1 Sifat Masalah: 1 2/3 x 1 = 2/3 Ny.S mengatakan
d. Kurang/tidak sehat 3 kakinya sakit jika
e. Ancaman kesehatan 2 dipake buat jalan
f. Krisis atau sejahtera 1
2 Kemungkinan Masalah 2 2/2 x 2 = 2 Fasilitaskesehatan
dapat diubah : (puskesmas) relative
a. Mudah 2 dekat, sehingga Ny.S
b. Sebagian 1 juga mempunyai kartu
c. Tidak dapat 0 BPJS
3 Potensial Masalah 1 2/3 x 1 = 2/3 Pasien mengatakan
untuk dicegah : jika keluar rumah
a. Tinggi 3 berjalan menggunakan
b. Cukup 2 payung sebagai
c. Rendah 1 tongkat
4 Menonjolnya Masalah : 1 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga menyadari
a. Masalah berat 2 keadaan Tn. Ddan
harus segera perlu segera mengatasi
ditangani 1 masalah tersebut
b. Ada masalah,
tetapi tidak
perlu segera
ditangani
c. Masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah 2

PRIORITAS MASALAH
1. Kurang pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus pada Ny S berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan tentang diet dan pencegahan
penyakit diabetes melitus

Anda mungkin juga menyukai