Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses komunikasi yang dilakukan tidak hanya semata-mata berpindahnya


informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikannya tetapi bagaimana pesan
tersebut dapat dimengerti oleh khalayak. Sehingga muncul kesadaran, minat dan
kenginginan untuk mencoba dan menerapkan informasi atau pesan yang diterima oleh
khalayak atau komunikan tersebut. Sesuai dengan fungsi penyuluhan itu sendiri
yakini untuk menjembatani kesenjangan antara praktek yang biasa dijalankan oleh
khalayak sasaran dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkemban, yang
menjadi kebutuhan khalayak sasaran. Komunikasi penyuluhan tanpa strategi dan
pendekatan ibaratkan orang berjalan tanpa mengetahui seluk buluk jalan yang dilalui.
Sebaliknya komunikasi penyuluhan yang dilakukan dengan strategi dan pendekatan
yang relevan ibarat orang yang berjalan mengetahui betul peta jalan dan rambu
lalulintas yang dilaluinya. Dengan demikian strategi dan pendektan komunikasi
penyuluhan akan sangat menentukan efektivitas komunikasi. Oleh karena itu dalam
makalah ini akan dipaparkan beberapa rumusan masalah yaitu pengertian komunikasi
penyuluhan, strategi komunikasi penyuluhan dan pendekatan komunikasi
penyuluhan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Komunikasi penyuluhan ?


2. Bagaimana Strategi Komunikasi Penyuluhan?
3. Bagaimana Pendekatan komunikasi penyuluhan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian komunikasi penyuluhan

Definisi komunikasi sangat beragam dan banyak. Mulai dari devinisi yang paling
sederhana seperti hyalnya diungkapkan oleh John Fiske. Fiske (2012:1-3) membuat devinisi
ringan tentang komunikasi yaitu seperti saling berbicara satu sama lain, televisi, penyebaran
informasi, gaya rambut, kritik sastra, dan sebagainya. Dalam buku yang ditulisnya, fiskie
menjelaskan dua madzhab uatama dalam ilmu komunikasi. Madzhab pertama melihat
komunikasi komunikasi sebagai transmisi pesan. Perhatian kelompok ini terletak pada pengirim
dan penerima pesan, mengirimkan dan merima pesan serta hal-hal seperti efisiensi dan akurasi.
Komunikasi dipandang sebagai proses mempengaruhi perilaku atau berpikir orang lain.
Kelompok ini disebut fiske sebagai kelompok “proses”. Madzhab kedua, komunikasi dilihat
sebagai produksi atau prtukaran makna. Perhatian pada kelompok ini pada bagaimana pesan atau
teks berintekraksi dengan manusia dalam rangka memproduksi makna. Menurut madzhab ini
komunikasi merupakan kajian teks dan budaya. Metode utama yang digunakan adalah semiotik
(ilmu tentang tanda dan makna).

Claaret. Al (1984) sebagaimana dikutip oleh Nasution membuat rumusan bahwa


penyuluhan merupakan jenis khusus pendidikan yang berorientasi pada tindakan pengajaran
sesuatu, memodernisasikan, memotivasi, tetapi tidak melakukan pengaturan (regulating) dan
tidak melaksanakan program non edukatif. menurut saya yoga penyuluh adalah suatu proses
untuk memberikan penerangan kepada masyarakat ( komunikan) tentang segala sesuatu yang
belum diketahui dengan jelas untuk dilaksanakan ditetapkan dalam rangka meningkatkan
produksi dan pendapatan/ keuntungan yang ingin dicapai melalui suatu kegiatan. Menurut
Syamsudin, penyuluhan adalah sistem pendidikan non-formal tanpa paksaan menjadikan
seseorang sadar dan yakin bahwa sesuatu yang diajarkan itu akan membawa ke arah perbaikan
dari hal-hal yang dikerjakan atau dilaksanakan sebelumnya

Komunikasi penyuluhan adalah suatu proses penyampaian informasi kepada khalayak


yang terkait, secara terencana, terpadu dan berkelanjutandalam rangka mengubah sikap,
pendapat, dan perilaku khalayak sasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi

2
penyuluhan merupakan proses dalam kegiatan komunikasi atau penyebaran informasi bagi
masyarakat yang berorientasi pada penyelesaian masalah dan untuk optimasi penggunaan
sumber-sumber, serta guna mencapai tujuan organisasional secara efektif dan efesien.

B. Strategi Komunikasi Penyuluhan

Strategi penyuluhan sebenarnya merupakan hakikat strategi pembelajaran yang dilakukan


terhadap karak-teristik masyarakat. Strategi dapat diartikan suatu cara khusus dalam
menterjemahkan strategi kerja yang didasarkan oleh suatu landasan atau pendekatan dalam
memandang suatu permasalahan atau objek kajian. Menurut Semiawan cara pandang ini
selanjutnya dijadikan penentuan dalam teknik dan cara dalam belajar mengajar agar tujuan
instruksional dapat tercapai secara maksimal (Semiawan, Conny R. dan Joni, Raka T., 1993:54-
55).

Istilah strategi (strategy) berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani.
Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan kata “stratoa” (militer) dengan “ego”
(memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berati merencanakan (to plan). Strategi dapat
dibedakan dalam dua ciri yaitu ciri pertama, berhu-bungan dengan proses pembelajaran dan
memfasilitasi pembelajar untuk belajar. Ciri kedua, berkaitan dengan tata cara khusus
pelaksanaan metodologi yang mendasari penentuan desain sistem pembelajaran (Davis, Robert
H., Alexander, Lawrence R., Youm Stephen L, 1974: 19).

Berdasarkan teoretis tersebut, maka strategi adalah suatu cara dan kiat khusus terhadap
objek kajian yang mendasari proses dan sistem pelak-sanaannya. Dalam kaitan ini, khususnya
pada strategi penyuluhan sebagai penerapan strategi pembelajaran kepada masyarakat sebagai
peserta didik, maka identifikasi terhadap karakteristik sosial merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam proses pembelajaran. Penyuluhan adalah aktifitas yang melibatkan seseorang
(penyuluh) untuk melakukan komuni-kasi secara sadar, dengan tujuan membantu sesama
masyarakat supaya mereka dapat membuat kepu-tusan yang benar, meningkatkan kepedulian dan
membangkitkan kesa-daran masyarakat (Van den Ban, A.W. dan Hawkins, H.S., 1996:15)
Penyuluhan, secara harfiah, bersumber dari kata suluh yang berarti obor ataupun alat untuk
menerangi keadaan yang gelap.

3
Strategi komunikasi penyuluhan dilakukan untuk memperoleh efek yang positif, efek
dalam komunikasi penyuluh adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan sebagai akibat
pesan yang diterimanya. Dengan strategi komunikasi penyuluh kita memperhitungkan kondisi
dan situasi yang dihadapi dan yang mungkin akan kita hadapi, sebab berbicara mengenai strategi
penyuluhan berarti berbicara sebuah perubahan diciptakan dan bagaimana dapat sampai pada
komunikan dengan cepat dan mudah. Dalam strategi komunikasi penyuluhan peran komunikan
sangat penting. Strategi ini harus bersifat dinamis, sehingga komunikator atau penyuluh sebagai
pelaksana dapat mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi. Salah
satu contohnya ialah hambatan strategi komunikasi.
Menyusun strategi komunikasi harus memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan
penghambat. Tetapi dari beberapa komponennya yang harus diperhatikan ketika sedang
menyusun stategi komunikasi yaitu :
a. Mengenali sasaran komunikasi
b. Pengkajian tujuan pesan komunikasi
c. Pemilihan media komunikasi
d. Peranan komunikator dalam komunikasi

C. PENDEKATAN KOMUNIKASI PENYULUHAN

1. Pendekatan perorangan
Dalam metode ini, penyuluh berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan
sasarannya secara perorangan seperti kunjungan ke rumah, lokasi atau lahan usaha tani,
hubungan telepon dan lain sebaginya. Metode pendekatan perorang atau personal menurut
Kartasapoetra sangat efektif digunakan dalam penyuluhan karena sasaran dapat secara langsung
memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Dari segi jumlah yang ingin
dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya jangkauan penyuluh untuk mengunjungi
4
dan membimbing sasaran secara individu. Metode pendekatan individu akan lebih tepat
digunakan dalam mendekati tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh. Menurut Van Den Ban
dan Hawkins, metode pendekatan perorangan pada hakikatnya adalah paling efektif dan intensif
dibanding dengan metode lainnya. Namun terdapat kelemahan didalamnya, maka pendekatan ini
jarang diterapkan pada program-program penyuluhan yang membutuhkan waktu yang relatif
cepat.
Hal ini sejalan dengan pernyataan salah satu informan bahwa: “saya sebagai penyuluh
mengupayakan agar petani menerima metode pertanian yang saya tawarkan agar mendapatkan
hasil pertanian yang baik olehnya itu saya mencoba melakukan pendekatan secara individu baik
dengan memanggil ketua kelompok tani agar menyampaikan kepada anggotanya atau dengan
mengunjungi petani ke ladang secara rutin minimal dua kali dalam seminggu..... (wawancara
dengan ibu Syamsiah, S.Pt, 12 Maret 2016). Sejalan dengan ibu Syamsiah salah satu informan
juga mengatakan hal yang sama bahwa:
“saya sebagai penyuluh yang saya lakukan untuk menyampaikan informasi penyuluhan
itu ketemu langsung dengan petani kadang ketemunya di lokasi pertanian kadang pula di rumah
petani tergantung kesempatan dan dimana ketemunya, hal ini di lakukan agar informasi yang
saya sampaikan lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh para petani (wawancara, dengan ibu
Marni, 12 Maret 2016). Pernyataan diatas diperkuat oleh bapak Wayan Murkada ia mengatakan
bahwa: “sebagai penyuluh saya melakukan pendekatan perorangan agar petani lebih memahami
apa yang saya sampaikan, saya biasanya mengunjungi mereka kerumah atau keladang
(wawancara 15 Maret 2016).” Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa penyuluh
melakukan pendekatan perorangan dengan mengunjungi beberapa petani dalam sehari dirumah
atau diladang yang rutin dilakukan. Hal ini bertujuan agar apa yang disampaikan oleh penyuluh
dipahami oleh petani dan terjadi komunikasi yang intens.

2. Pendekatan kelompok
Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, disamping dari transfer
teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan
dalam kelompok yang bersangkutan. Metode pendekatan kelompok lebih menguntungkan karena
adanya umpan balik dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman
maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggotanya.
5
Hal ini sesuai dengan pernyataan informan bahwa: “......saya juga mengumpulkan para
petani disuatu tempat biasanya dibalai desa lalu saya memperkenalkan kepada mereka paket
teknologi pertanian setelah itu saya membuka sesi tanya jawab agar petani lebih memahami
paket yang saya sampaikan (wawancara dengan ibu Syamsiah, S.Pt, 12 Maret 2016). ”
Pendekatan yang sama juga dilakukan oleh Ibu Marni, S.P ia mengatakan bahwa: “untuk
menyampaikan paket teknologi pertanian yang menjadi bahan penyuluhan saya melakukan
pendekatan kelompok untuk lebih mengefisienkan waktu soalnya saya dikasi tugas satu
kecamatan jadi tidak mungkin saya menemui mereka satu persatu biasanya saya meminta ketua
kelompok tani untuk mengumpulkan anggotanya berdasarkan waktu yang disepakati dengan para
ketua kelompok lalu disana saya melakukan presentase setelah itu diadakan tanya jawab atau
diskusi dengan para petani (wawancara, 12 Maret 2016).”
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat di ketahui bahwa pendekatan kelompok juga
dilakukan oleh para penyuluh untuk menjangkau lebih banyak khalayak (petani) dan menghemat
waktu. Untuk mengetahui tingkat pemahaman petani diadakan diskusi hal ini sesuai dengan
tujuan komunikasi bahwa komunikator menerima pesan dengan baik jadi dengan adanya diskusi
umpan balik atau reaksi dari petani terhadap teknologi yang ditawarkan oleh penyuluh dapat
segera diketahui oleh penyuluh. Jika petani tidak mengerti petani akan kembali menjelaskan
materi penyuluhan atau memberikan solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh petani.

3. PENDEKATAN MASSAL
Metode pendekatan massal ini memakan waktu lebih banyak, biaya lebih besar, namun
metode ini langsung dapat dirasakan oleh oleh khalayak sasaran. Ditinjau dari efisiensinya
penyampaian pesan atau informasi melalui media penyiaran radio ini memang sangat tepat
karena dapat menjangkau seluruh wilayah . Akan tetapi cara seperti ini sering kali mengalami
distorsi karena informasi yang disampaikan bersifat penerangan dan tidak mengena kepada aspek
kognitif dan psikomotorik dari khalayak sasarannya. Ditinjau dari segi penyampaian informasi,
metode pendekatan massa cukup baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran dan
keingintahuan semata. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan cenderung
mengalami proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan yang disampaikan
sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Contoh pedekatan massal seperti :
1. Rapat umum

6
2. Siaran melalui media massa
3. Pertunjukan kesenian rakyat
4. Penerbitan visual
5. Pemutaran film

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Definisi komunikasi sangat beragam dan banyak. Mulai dari devinisi yang paling sederhana
seperti hyalnya diungkapkan oleh John Fiske. Fiske (2012:1-3) membuat devinisi ringan tentang
komunikasi yaitu seperti saling berbicara satu sama lain, televisi, penyebaran informasi, gaya
rambut, kritik sastra, dan sebagainya. Komunikasi penyuluhan adalah suatu proses penyampaian
informasi kepada khalayak yang terkait, secara terencana, terpadu dan berkelanjutandalam
rangka mengubah sikap, pendapat, dan perilaku khalayak sasaran.
Berdasarkan teoretis tersebut, maka strategi adalah suatu cara dan kiat khusus terhadap objek
kajian yang mendasari proses dan sistem pelak-sanaannya. Dalam kaitan ini, khususnya pada
strategi penyuluhan sebagai penerapan strategi pembelajaran kepada masyarakat sebagai peserta
didik, maka identifikasi terhadap karakteristik sosial merupakan bagian yang tidak terpisahkan
7
dalam proses pembelajaran. Ada tiga pendekatan di dalam komunikasi penyuluhan dianataranya
ialah :
1. Pedekatan perorangan
2. Pendekatan kelompok
3. Pendekatan massal

DAFTAR PUSTAKA

Musyafak, Najahan.. Islam dan ilmu komunikasi,2015.Semarang:CV Karya Abadi Jaya.

Saerozi, Pengantar bimbingan dan Penyuluhan islam, 2015.Semarang : Karya Abadi Jaya.

Darmin Latariful Albab, Jurnal MODEL KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN PERTANIAN


DI KABUPATEN MUNA BARAT, Kampung Hijau Bumi Tri Dharma Anduonohu, kendari.

Suko Pratomo. PENGARUH STRATEGI PENYULUHAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN


TERHADAP KEPEDULIAN KESEHATAN LINGKUNGAN. Metodik Didaktik Vol. 9, No. 2,
Januari 2015

Ace Sriati Rachman,dkk. Komunikasi penyuluhan, 1990. Universitas terbuka.

Anda mungkin juga menyukai