Anda di halaman 1dari 15

TRAUMATIC INJURIES

WIDYAWATI , drg.,Mkes.,SpkG
ETIOLOGI:
KECELAKAAN LALU LINTAS
KECELAKAAN SEPEDA / MOTOR
OLAHRAGA
AKTIVITAS BERMAIN

INSIDENSI:
>> 7 12 TAHUN
LAKI-LAKI > PEREMPUAN
GG ANTERIOR MAKSILA >>
Pencegahan Trauma dental
1. Face Guard, seperti helm
2. Mouth Guard, ada 3 tipe:
a. the stock mouth guard
b. the mouth-formed, atau boil-and-bite
mouth guard
c. the custom-made mouth guard
KLASIFIKASI TRAUMATIC INJURIES
WHO (Andreasen):
I. Soft tissues
1. Laserasi mukosa
2. Contusion
3. Abrasion

II. Tooth fracture


1. fraktur mahkota
a. Uncomplicatied fracture
- Hanya melibatkan enamel
- Melibatkan enamel dan dentin
b. Complicated fracture
melibatkan enamel, dentin dan
pulpa
2. Crown- root fracture
3. Root fracture
III Luxation Injuries
1. Tooth concussion
injury, (-) berpindah tempat,
mobility, perkusi (+)
2. Subluxation
perkusi (+), mobility (+), (-) berpindah
tempat
3. Extrusive, lateral, intrusive luxation
Ekstrusif : perpindahan ke arah koronal
Intrusif : perpindahan ke arah apikal
4. Avulsion: gigi keluar dari soketnya

IV. Facial skeletal injuries


1. Alveolar processus: maxilla / mandible
2. Body of maxillary / mandibular bone
3. TMJ
WHO (International Classification of Diseases)
873.60 : fraktur email
873.61 : fraktur mahkota yang melibatkan email dan
dentin tanpa terbukanya pulpa
873.62 : fraktur mahkota dengan terbukanya pulpa
873.63 : fraktur akar
873.64 : fraktur mahkota-akar
873.66 : luksasi
873.67 : intrusi atau ekstrusi
873.68 : avulsi
873.69 : injuri lain seperti laserasi jaringan lunak
Klasifikasi Fraktur menurut ELLIS
(Grossman dkk, 1988):

1. Fraktur Klas I : fraktur email


2. Fraktur klas II : fraktur dentin, pulpa
belum terbuka
3. Fraktur klas III: fraktur mahkota dengan
pulpa terbuka
4. Fraktur Klas IV: fraktur akar
5. Fraktur klas V : gigi luksasi
6. Fraktur klas VI: gigi intrusi
Klasifikasi fraktur menurut ELLIS (Finn)

1. F. klas I : mengenai email atau hanya


melibatkan sedikit dentin
2. F. Klas II : mengenai dentin, pulpa belum
terbuka
3. F. klas III : mengenai dentin, pulpa terbuka
4. F. klas IV : gigi menjadi non vital, dengan atau
tanpa disertai hilangnya struktur
mahkota gigi
5. F.Klas V : fraktur karena trauma yang
menyebabkan lepasnya gigi tersebut
6. F. Klas VI : fraktur akar gigi tanpa atau
disertai hilangnya struktur
gigi
7. F. klas VII : Pindahnya tempat gigi tanpa
disertai hilangnya akar
maupun mahkota
8. F. Klas VIII: Fraktur mahkota disertai
dengan perubahan tempat
gigi
9. F. Klas IX : khusus untuk gigi desidui ,
trauma akan menyebabkan
kerusakan gigi tersebut
Klasifikasi fraktur menurut SOMMER

Tipe 1: fraktur mahkota gigi anterior


berbentuk miring (oblique)
Tipe 2: fraktur mahkota gigi anterior berbentuk
horizontal
Tipe 3: fraktur mahkota gigi berbentuk vertikal
Tipe 4: fraktur pada dinding lingual molar rahang
bawah
Tipe 5: fraktur dinding bukal gigi Premolar dan
Molar atas
Gejala gejala fraktur:

Tergantung pada:
Terbuka / tidaknya pulpa
Tingkat kerusakan pulpa
Umur pasien
PERAWATAN;
Mahkota Patah Tanpa Terbukanya Pulpa:
1. menghilangkan rasa yang tidak enak
2. Pemeliharaan pulpa vital
3. Restorasi mahkota yang mengalami fraktur

Untuk masih gigi vital pasca trauma, pulpa dilindungi


dengan semen sedatif, sebaiknya vitalitas pulpa
diperiksa kembali setelah:
1 minggu
1 bulan
3 bulan
6 bulan dan 1 tahun
Mahkota Patah dengan Terbukanya Pulpa

Kemungkinan perawatan:
1. Pulpotomi (pulpa vital terbuka 1 mm/lebih
< 24 jam)
2. Apeksifikasi (pulpa non vital, gigi dewasa muda)
3. Pulpektomi (pulpa vital terbuka >24 jam)
Fraktur Akar
1. Splinting : untur fraktur akar horizontal
atau diagonal
Splinting dilakukan dengan mengikat gigi
fraktur pada beberapa gigi didekatnya
dengan ligasi ekstra-koronal.
Metode ligasi / splinting:
a. sementasi dengan metode etsa asam
komposit
b. sementasi dengan kawat (wire)
c. pengikatan secara kokoh bagian fasial
mahkota gigi yang berdekatan satu sama
lain
2. Fraktur vertikal, PSA dg crown

Anda mungkin juga menyukai