EKOLOGI TANAMAN
DOSEN PENGAMPU:
Oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah Subhanahu wataala karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama
untuk menyelesaikan makalah ini dimana makalah ini merupakan salah satu dari
tugas mata kuliah EKOLOGI TANAMAN yaitu tentang ADAPTASI DAN
PENYEBARAN TANAMAN tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Iby Ir.
Gusniwati, M.P. dan Ibu Ir. Endriani, M.P. selaku dosen pengampu dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. saya menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Aamiin
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan malakah ini adalah agar para pembaca dapat
mengetahui tentang adaptasi dan penyebaran tanaman yang menyangkut
pengertian, pembagian, tujuan dan faktor penyebaran tanaman.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Adaptasi adalah setiap sifat atau bagian yang dimiliki oleh organismeyang
berguna bagi kelanjutan hidupnya pada keadaan sekelilinghabitatnya
2. Adaptasi merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup dengankeadaan
lingkungan sekitarnya.
3. Adaptasi sebagai kemampuan individu untuk mengatasi keadaanlingkungan
dan menggunakan sumber-sumber alam dengan baik untukmempertahankan
hidupnya dalam relung (niche) yang tempati.
a. Masing-masing individu mempunyai cara yang berbeda
dalampenyesuaian diri dengan lingkungannya, ada yang
mengalamiperubahan bentuk tubuh (adapatasi morfologi), ada
yangmengalami perubahan proses metabolisme tubuh (adaptasifisiologi)
dan ada juga yang mengalami perubahan sikap dantingkah laku
(adaptasi tingkah laku).
b. Adapatasi akan dilakukan oleh makhluk hidup bila keadaanlingkungan
sekitarnya membahayakan atau tidak menguntungkanbagi dirinya,
sehingga perlu untuk menyelamatkan ataumempertahankan
kehidupannya.
c. Sifat-sifat tersebut memungkinkan organisme atau tanaman
mampumenggunakan lebih baik unsur-unsur yang tersedia (hara, air,
suhu,cahaya juga sifat resistensi terhadap pengganggu/penyakit
atauhama).
3
di lingkungan yang sesuai dengan fisik serta proses metabolisme makhluk
tersebut. Kelangsungan hidup makhluk tersebut bergantung dengan
kemampuannya beradaptasi. Makhluk hidup yang tidak dapat bertahan pada
lingkungan dengan kondisi ekstrem akan dengan mudah punah jika tidak
melakukan proses adaptasi.
2. Untuk melindungi diri dari serangan musuh atau pemangsa
Penyesuaian tubuh yang dilakukan oleh makhluk hidup bertujuan salah
satunya untuk menghindari dari musuh maupun predator. Seperti halnya landak
yang memiliki modifikasi rambut seperti duri akan melindunginya dari predator
yang ingin memangsanya.
3. Untuk memperoleh makanan
Adaptasi juga dilakukan untuk mendapatkan makanan seperti yang
dilakukan oleh serangga. Tipe alat mulut serangga yang berbeda memiliki
makanan yang berbeda juga. Belalang memakan makanan yang berbeda dengan
nyamuk begitu juga dengan kupu-kupu. Hal tersebut karena berbedanya organ
alat mulut pada masing-masing jenis serangga.
4. Untuk berkembang biak dan melestarikan jenisnya
Kondisi tertentu yang tidak menguntungkan bagi suatu jenis akan
menghambat perkembangbiakannya. Makhluk hidup yang tidak dapat
berkembangbiak, perlahan akan punah di alam. Hal tersebut tidak akan terjadi
ketika makhluk hidup tersebut melakukan proses adaptasi. Hewan yang rentan
terhadap kepunahan memiliki angka kelahiran yang tinggi. Misalnya pada kura-
kura, ia akan mengeluarkan telur yang banyak untuk tetap mempertahankan
jenisnya sebab banyak dari kura-kura muda yang rentan mati akibat tidak dapat
bertahan di alam.
Dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup melakukan adaptasi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup pada habitatnya.
4
1.3 Jenis-jenis Adaptasi
Dalam ekosistem, adaptasi terbagi dalam beberapa jenis yaitu adaptasi
morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Adapun penjelasan dari
jenis-jenis adaptasi adalah sebagai berikut:
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi organisme darat
a. Paruh burung
Bnetuk paruh burung menyesuaikan dengan jenis makanan yang
dimakannya. Berbagai paruh burung mempunyai bentuk berbeda-beda. Bebek
mencari ikan dalam air, itu sebabnya paruhnya berbentuk seperti sekop untuk
mencaru jaringan ikan. Paruh burung manyar pendek dan kuat untuk memecah
buji-bijian. Paruh burung pengisap madu berbentuk panjang untuk mengisap
madu yang terletak di dalam bunga.
b. Kaki burung
Kaku burung juga mengalami penyesuaian berdasarkan cara hidupnya.
Burung merpati sering bertengger dicabang pohon dan meloncat ke sana ke mari.
Bentuk kaki yang dimilikinya sesuai dengan kebiasaan hidup burung tersebut.
Berbeda dengan merpati, itik sering berada di air untuk mencari makan. Oleh
sebab itu, kaki tersebut berfungsi sebagai dayung pada saat itik berada di air.
Burung elang memiliki kaki kuat dan kuku tajam melengkung untuk
mencengram mangsanya. Burung peltuk mempunyai kaki yang sesuai untuk
memanjat.
c. Mulut serangga
Adaptasi morfologi pada mulut serangga di dasarkan pada cara mengambil
makanannya. Berdasarkan hal tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Tipe mulut penggigit, misalnya pada lipas, jangkrik dan belalang.
2. Tipe mulut penghisap dan penjilat, misalnya pada lebah dan lalat.
3. Tipe mulut pengisap, misalnya pada kupu-kupu.
4. Tipe mulut pengisap dan pengisap, misalnya pada nyamuk.
5
Adaptasi morfologi organisme air
Hewan dan tumbuhan yang hidup di air mempunyai bentuk tubuh dan alat
tubuh yang berbeda sesuai dengan lingkungan air. Contohnya adalah sebagai
berikut.
a. Hewan air dilengkapi dengan alat tubuh untuk bergerak dalam air, misalnya
sirip pada ikan serta kaki berselaput pada katak dan itik. Selain alat gerak
tersebut , hewan air umumnya berbentuk streamline (langsing seperti torpedo)
untuk memudahkan bergerak dalam air. Walaupun pinguin, gurita, cumi-cumi
tidak berbentuk torpedo, pada saat bernang cepat mereka mengubah bentuk
tubuh menjadi seperti torpedo.
b. Tumbuhan air yang hidupnya terapung di air mempunyai rongga antarsel yang
berisi undara untuk mengapungkan tubuhnya. Eceng gondok memiliki daun
yang mengembung yang berisi udara sehingga mengapung. Batang taratai
mempunyai ruang udara sehingga dapat tegak dalam air.
c. Tumbuhan yang hidup dalam air tidak selalu pada akar untuk mendapat air
dan mineral melalui seluruh permukaan tubuhnya. Artinya, mereka tidak
memerlukan jaringan pengangkut. Tumbuhan air juga tidak memerlukan
banyak stomata. Teratai mempunyai rizom yang terbenam didasar kolam.
Akarnya tidak berkembang baik karena tidak diperlukan untuk menyerap air
dan mineral. Teratai tidak mempunyai jaringan pengangkut yang baik. Seperti
halnya teratai, eceng gondok juga mempunyai akar yang berkembang biak.
Eceng gondok dapat menempel di dasar kolam dengan akarnya atau melayang
di air.
6
kaktus sangat panjang dan menyebar, yang berfungsi menyerap air dari daerah
yang luas.
2. Katak gurun di Amerika Utara mempunyai kaki bertanduk untuk lubang.
Kedalaman lubang yang digalinya dapat mencapai 3 meter. Lubang tersebut
digunakan untuk menghindari udara panas di permukaan tanah.
3. Kelinci gurun mempunyai telinga yang besar yang berfungsi mendinginkan
tubuh. Pada saat darah mengalir melewati telinga, darah melepaskan panas ke
udara sekelilingnya sehingga suhu tubuh berkurang.
4. Tumbuhan yang hidup di linngkungan yang basah misalnya keladi,
mempunyai daun yang lebar untuk mempercepat penguapan air. Tumbuhan
yang hidup di tempat lembap, membuang kelebihan air dengan mengeluarkan
air tepi daun (gutasi).
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi tubuh terhadap keadaan
lingkungan. Adaptasi ini sangat penting sebab menyangkut fungsi fisiologi dalam
tubuh. Berikut ini adalah contoh adaptasi fisiologi.
1. Tubuh manusia membentuk butir darah merah lebih banyak jika tinggal di
daratan tinggi. Hal ini terjadi karena tekanan atmosfer di daratan tinggi lebih
kecil daripada tekanan atmosfer di daratan rendah sehingga hanya sedikit
oksigen yang dapat masuk ke tubuh kita. Untuk mendapatkan cukup oksigen,
diperlukan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen tersebut.
2. Ikan yang hidup di daerah berkadar garam tinggi mengeluarkan urin yang
lebih pekat daripada ikan yang hidup di air tawar.
7
2. Mamalia yang hidup di air, misalnya lumba-lumba dan paus, secara berkala
muncul ke permukaan air untuk bernafas. Hewan tersebut melakukannya
karena mereka bernapas dengan paru-paru.
4. Di dalam usus rayap terdapat flageta yang menghasilkan enzim selulase untuk
mencernakan kayu. Pada saat kulit rayap mengelupas, susu belakang itu
mengandung flagelata penghasil enzim selulase. Oleh karena itu, rayap
memakan kembali kulit kelupasannya . rayap yang beru menetas dari telur
menjilati dubur rayap dewasa. Dengan cara tersebut flagelata dapat masuk ke
dalam saluran pencernaan rayap muda itu.
5. Hewan-hewan ada yang melakukan migrasi, meninggalkan are yang bersalju
untuk mencari makan, dan kembali pada musim semi. Migrasi merupakan
bagian dari daur hidup banyak hewan, terutama burung
6. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi, yaitu istirahat panjang sebagai
adaptasi terhadap musim dingin bersalju dan berkurangnya makanan. Hal ini
dilakukan oleh bebera[a mamalia seperti landak dan hamster. Demikian pula
ada hewan yang melakukan estivasi, yaitu istirahat panjang selama musim
panas sebagai adaptasi terhadap suhu udara yang tinggi dan kurangnya air.
Estivasi terutama dilakukan oleh serangga.
8
1) Iklim continental (iklim darat)
Iklim ini mempunyai cirri khas bila musim dingin suhu hangat dan bila
musim panas suhu sangat panas. Jenis tanaman yang dapat hidup pada iklim ini
adalah padang stepa, padanag gurun, dan jenis tanaman perdu. Jenis tanaman
pertanian pada umunya sulit untuk tumbuh pada iklim ini. Wilayah yang beriklim
darat antara lain adalah Rusia, China Utara, Amerika Utara, Erasia Utara, dan
sebagian Afrika.
2) Iklim marine (iklim laut)
Ciri khusus iklim adalah perbedaan suhu harian yang sangat kecil,
perbedaan suhu tahunan (musim panas dan musim dingin) kecil, da kelembapan
udara cukup. Hal ini karena iklim jenis ini dipengaruhi oleh lautan. Pada
umumnya daerah yang beriklim ini banyak turun hujan, sedangkan pada musim
dingin, udara juga tidak terlalu dingin. Jenis tanaman yang dapat hidup di
wilayah ini sangat bervariasi, sehingga wilayah ini cocok untuk semua kegiatan
pertanian. Wilayah yang beriklim ini antara lain adalah sepanjang pantai selatan
pasifik, Sierra Nevada, Calivornia, Asia Tropis, Kepulauan Oceania, Indonesia,
Eropa barat, dan sebagainya.
Berdasarkan letak lintang dan variasi suhu di permukaan bumi, iklim
dibedakan menjadi:
1) Iklim tropis (panas)
Daerah tropis berada di sekitar khatulistiwa. Pada daerah ini, terutama yang
berdekatan dengan lautan banyak turun hujan. Jenis tanaman yang bias hidup
bervariasi, sehingga banyak dijumpai jenis hutan hydrogen. Tanaman pertanian
yang dibudidayakan antara lain padi, jagung, tebu, kelapa sawit, kacang tanah,
kopi, teh, cokelat, rempah-rempah, karet, tembakau, pisang, dan sebagainya.
Untuk wilayah yang hujannya kurang seperti daerah sabana, dapat dibudidayakan
tanaman gandum, kapas, jagung, dan buah-buahan seperti jeruk, jambu, dan
sebagainya. Di daerah sabana sering ditemui hutan tanaman perdu, sehingga
tidak ada hutan belukar di daerah ini.
9
2) Iklim subtropis (sedang)
Pada wilayah ini mulai tampak adanya empat pergantian musim, yaitu
musim panas, gugur, dingin, dan semi. Jenis tanaman pertanian yang dapat
diusahakan antara lain gandum, jagung, tebu, kapas, teh, dan anggur.
3) Iklim sejuk
Pembagian empat musim di wilayah ini sangat jelas. Jenis tanaman yang
paling dominan antara lain gandum, sayur-sayuran, teh, kopi, dan tanaman buah-
buahan. Hutan yang terdapat di daerah ini adalah hutan homogen.
4) Iklim dingin
Pada wilayah iklim dingin sangat jarang ditemui atau bahkan tidak terdapat
jenis tanaman pertanian. Pada iklim dingin tanaman yang dapat hidup biasanya
adalah tanaman lumut.
Selain iklim, unsur-unsur iklim sendiri juga mempengaruhi persebaran
tanaman. Ada lima unsure iklim utama yang harus diperhatikan dalam persebaran
tanaman. Kombinasi factor-faktor tersebutlah yang menentukan tipe-tipe vegatasi
maupun jenis tanaman yang ada di suatu tempat. Factor-faktor tersebut adalah:
a. Sinar matahari
Sinar matahari merupakan suatu factor yang esensial untuk fotosintesis dan
proses reproduksi pada beberapa tanaman. Sinar matahari pada suatu tempat
tergantung pada lamanya penyinaran matahari, agihan waktu, intensitas, dan
kualitas cahaya yang diterima. Pengaruh cahaya terhadap fotosintesis sebagian
besar sangat tergantung pada intensitas penyinaran matahari yang menyinari
tumbuhan.
b. Suhu
Suhu dapat menentukan kecepatan reaksi-reaksi dan kegiatan kimiawi yang
mencakup kehidupan. Mintakat besar vegetasi dunia, seperti mintakat-mintakat
menurut ketinggian, biasanya didasarkan pada suhu. Tumbuhan yang berbeda,
akan beradapatasi secara berbeda pula terhadap keadaan suhu yang ada. Musim
dingin, secara formal merupakan periode istirahat dengan aktivitas minimal di
daerah-daerah beriklim sedang, walaupun banyak jenis tumbuhan yang tetap
10
beraktivitas pada suhu yang lebih rendah di daerah darat dan perairan kutub. Di
lain pihak, suhu diatas tiitk beku mungkin bersifat mematikan untuk tumbuhan
yang berada di daerah tropis, demikian pula dengan suhu di atas 45ºC. Pada
umumnya ada tiga macam temperature atau suhu batas tumbuh suatu tanaman,
yaitu temperature minimum, temperature maksimum, dan temperature optimum.
Temperature optimum tanaman adalah besarnya suhu ideal yang dibutuhkan
tanaman tertentu agar dapat hidup dan berproduksi dengan baik. Temperature
minimum adalah batas suhu terendah yang dibutuhkan tanaman, sehingga bila
dibawah batas tersebut tanaman tidak dapat hidup. Batas maksimum adalah batas
tertinggi temperature yang dibutuhkan tanaman, sehingga bila suhu lebih tinggi
dari batas maksimum, maka tanaman tidak dapat hidup.
c. Keadaan curah hujan
Banyaknya hujan yang jatuh pada suatu daerah selama setahun, merupakan
factor penting, karena curah hujan menentukan ketersediaan air untuk
pertumbuhan dan proses-proses vital lainnya.
d. Daya penguapan
Daya penguapan berkaitan langsung dengan transpirasi pada tumbuhan.
Daya penguapan ditunjukkan kira-kira oeh kelembaban nisbi (perbandingan uap
air yang terdapat dalam atmosfer dengan yang diperlukan untuk kejenuhan pada
suhu tertentu).
e. Angin
Angin pada umunya mempengaruhi factor-faktor fisis lainnya di suatu
tempat, namun dapat juga berpengaruh langsung terhadap vegetasi. Pengaruh
penting angin terhadap tumbuhan adalah cara angin meningkatkan kehilangann
air dengan terus-menerus membawa udara yang belum jenuh dengan air. Secara
mekanik, angin juga dapat menyebabkan terjadinya erosi tanah dan abrasi
vegetasi melalui partikel-partikel yang dibawanya. Dan dari segi fisiologi dapat
mengurangi kecepatan pertumbuhan tanaman dengan menggantikan udara yang
basah dengan udara kering, akibatnya meningkatkan tranpirasi dan menurunkan
turgor sel-sel tumbuhan yang dipengaruhinya.
11
2. Topografi
Perbedaan tinggi tempat dari permukaan laut dapat mempengaruhi jenis
tanaman yang tumbuh. Hal ini karena adanya perbedaan suhu udara. Semakin
tinggi suatu tempat, maka suhu semakin turun. Dengan demikian daerah tropis
yang memiliki intensitas penyinaran matahari kuat, tidak semuanya bersuhu tingi
(panas). Dataran tinggi yang berada di daerah topis dapat saja bersalju, karena
suhunya yang rendah. Hal inilah yang menyebabkan bervariasinya tanaman di
daerah tropis. Disamping berpengaruh terhadap suhu, ketinggian tempat juga
berpengaruh terhadap bahan organic yang dikandung oleh lapisan tanah atas,
demikian pula kandungan nitrogen (N) dalam tanah. Semakin tinggi suatu tenpat,
semakin meningkat kandungan organic dan zat nitrogen, asal wilayahnya tertutup
oleh tanaman pelindung.
3. Tanah
Tanah banyak mengandung unsur-unsur kimia yang diperlukan bagi
pertumbuhan tanaman di dunia. Kadar kimiawi berpengaruh terhadap tingkat
kesuburan tanah. Keadaan struktur tanah berpengaruh terhadap sirkulasi udara di
dalam tanah sehingga memungkinkan akar tanaman dapat bernafas dengan baik.
Keadaan tekstur tanah berpengaruh terhadap daya serap tanah terhadap air. Suhu
tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah.
Komposisi tanah umumnya terdiri dari bahan mineral anorganik (70%-90%),
bahan organik (1%-15%), udara dan air (0%-9%). Hal - hal tersebut
menunjukkan betapa pentingnya faktor tanah bagi pertumbuhan tanaman.
Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman
tumbuhan yang dapat hidup di suatu wilayah.
12
Manusia juga dapat menyebarkan tumbuhan dari suatu tmpat ke tempat lainnya,
bahkan dengan perkembangan IPTEK, manusia mampu membuat jenis tanaman
baru baik dengan proses mutasi maupun modifikasi. Namun pengaruh manusia
pada tahun-tahun terakhir ini cenderung bersifat merusak.
Selain faktor tersebut hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran
tanaman dan perusakan tanaman. Misalnya serangga dalam proses penyerbukan,
kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Pemakan
tumbuhan yang kecil-kecil seperti siput, belalang, dan ulat dapat menimbulkan
kerusakan setempat yang cukup berpengaruh, khusunya bagi tanaman yang
dibudidayakan secara individual.
Peranan faktor tumbuh - tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah.
Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh -
tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Contoh bakteri saprofit
merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu penghancuran sampah -
sampah di tanah sehingga dapat menyuburkan tanah
13
ada yang introduksi. Misal kelapa (Cocos nucifera) hampir terdapat di semua
daerah tropis, tetapi tempat asalnya belum dapat dipastikan.
Kebanyakan jenis pantropik adalah gulma dari anggota familia
Euphorbiaceae, Legumi-nosae, umumnya rumput-rumputan. Contoh:
Cynodon dactylon suatu jenis rumputan yang berkembang dengan cepat
melalui biji dan rhizomanya.
4. Endemik luas: Umumnya jenis-jenis yang berpembuluh yaitu mereka yang
terbatas pada suatu daerah tumbuhan tertentu, yang floranya berbeda pada
tingkat spesies (jenis) dan batas tak tegas antara daerah-daerah ini.
Luas kawasan dari yang luas sekali seperti Euro siberia sampai yang
sempit/kecil seperti Hawai. Tetapi masing-masing mempunyai flora yang
berbeda-beda. Contoh: Quercus alba, Acer accharum, Liriodendron tulipifera
dan lain-lain.
5. Endemik sempit: Jenis yang tedapat dengan luas yang kecil (beberapa
kilometer persegi) dan mempunyai kisaran toleransi yang sempit untuk
keadaan lingkungan sehingga hampir tidak ada bagian di dunia dimana
mereka hidup. Contoh: Tanaman pionner, tanaman yang tumbuh di tanah
serpentine.
6. Terputus (Discontiuous/diskontinyu): Pada dasarnya, hampir semua tanaman
termasuk tipe ini. Diantaranya yang banyak dikemukakan di zone temperate
bagian utara adalah: Potentilla fructicosa, Arabis alpina, Acer rubrum,
Polygonum virginicum dan di zone tropis adalah Eragrostis aspera, Hibiscus
lobatus, Hyptis lobata dan lain-lain.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan kita tak pernah terlepas dari mahluk lainya, Makhluk
hidup perlu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Adaptasi merupakan
bentuk penyuasaian yang dilakukan makhluk hidup agar bisa bertahan hidup
dalam lingkungannya. Serta terus melestarikan tanaman yang tersebar di
lingkungan sekitar agar tetap terjaga kelestariannya
Kehadiran setiap organisme pada suatu habitat adalah hasil perpaduan
dengan keadaan lingkungan setempat. Untuk seorang ahli ekologi merupakan hal
yang menarik bila dapat mengetahui dimana macam-macam tumbuhan itu
tumbuh dan mengapa tumbuh disitu. Sedang ahli geografi tumbuhan
(fitogeografi) mempelajari hubungan antara kehadiran tumbuhan sekarang dan
waktu lampau dan mencoba menerangkan asal-usul, perkembangan dan
penyebarannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33270213/PERSEBARAN_TANAMAN_TUGAS_2_.doc
x (Diakses 17 September 2019)
16