Anda di halaman 1dari 8

Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.

BUDIDAYA CABAI RAWIT SISTEM HIDROPONIK SUBSTRAT DENGAN


VARIASI MEDIA DAN NUTRISI

Joko Purnomo1), Dwi Harjoko1), Trijono Djoko Sulistyo1)


1)
Program studi agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
Email: djpuruns@gmail.com

Abstract
The study aimed to determine which substrate and nutrition that gives the best result in improving
growth and yield of Capsicum frutescens. The study design using CRD (completely randomized design)
with two factors, namely substrates (6 levels: charcoal husks, fractional tiles, fractional bricks, arenga
fiber, beach sand, husk steamed) and nutrition (2 levels: standards, standards with NPK). The study
was conducted October 2015 until March 2016 in screen house Faculty of Agriculture, Sebelas Maret
University. Data were analyzed using analysis of variance and if significant difference continued with
DMRT (Duncan Multiple Range Test) level of 5%. The results showed that the kinds of substrates
significantly affect all variables of Capsicum frutescens (plant height, leaf number, branch number,
total interest, diameter trunk, root length, root volume, fresh weight of plants, plant dry weight, fruit
weight and number of fruit), and the addition of NPK nutrition significantly affect variable leaf number,
branch number, and fresh weight of plants.

Keywords: alternatif substrates, nutrient NPK, physical substrates, roots distribution


Media substrat yang ada di pasaran
PENDAHULUAN macamnya ada banyak antara lain, rockwool,
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) cocopeat, hidroton, pasir malang, dll.
merupakan salah satu tanaman hortikultura dari Permasalahan yang muncul adalah mahalnya
jenis sayuran yang banyak diperlukan oleh harga media susbtrat tersebut. Oleh karena itu
masyarakat sebagai penyedap rasa masakan. perlu dicari media alternatif yang mudah
Kebutuhan cabai rawit cukup tinggi yaitu diperoleh, tersedia melimpah dan memiliki
sekitar 4kg/kapita/tahun (Warisno 2010). harga yang murah seperti limbah pecahan batu
Berdasarkan hasil sensus pertanian yang bata, pecahan genteng, pasir pantai, serabut
dilakukan BPS (2013), cabai rawit merupakan aren, dan sekam. Gajewski (2009) menyatakan
jenis tanaman holtikultura semusim yang bahwa substrat serat kayu ramah lingkungan
paling banyak diusahakan oleh rumah tangga di dan dapat digunakan sebagai pengganti substrat
Indonesia (1.116.476 rumah tangga). rockwool dalam praktek hortikultura. Bahan
Budidaya cabai rawit dapat dilakukan organik dapat meningkatkan kapasitas
dengan cara hidroponik. Salah satu kelebihan menahan air, daya larut unsur hara P, K, Ca, Mg
sistem hidroponik adalah tanaman dapat (Hayes, Clapp 2001).
dibudidaya pada kondisi lingkungan yang Media tanam berfungsi sebagai tempat
terkontrol. Pada sistem hidroponik faktor berpegangnya akar tanaman yang ditanam dan
lingkungannya seperti ketersediaan air, suhu, untuk menyerap larutan nutrisi saat disiramkan
dan kelembaban relatif dapat diatur, selain itu atau diteteskan. Larutan nutrisi tersebut lalu
organisme penggangu tanaman lebih sedikit. diserap oleh perakaran (Hartus 2006). Media
Hidroponik substrat merupakan budidaya tanam pada sistem hidroponik subtrat
tanaman yang tidak memerlukan lahan yang macamnya ada banyak, hal ini disesuaikan
subur, untuk medianya tidak menggunakan dengan jenis tanaman yang dibudidayakan.
tanah. Penanaman tanpa tanah dapat menjadi Hesami (2012) menyatakan bahwa bahan
alternatif yang cocok sebagai pengganti media organik sebagai penahan kelembaban, dan
tanam dengan tanah (Savvas 2003). Olle et al. bahan anorganik sebagai bahan yang tepat
(2012) menyatakan bahwa sayuran yang untuk penyedia porositas di media
ditanam pada media tanam substrat pertumbuhan. Tanaman yang berbeda
memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan mengkendaki media yang berbeda sebab setiap
dengan yang ditanam di tanah. media tanam mempunyai sifat fisik dan kimia
sendiri yang berbeda antar satu dengan lainnya,

Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136 129
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.

sehingga setiap tanaman mempunyai media daun, jumlah ketiak cabang, jumlah bunga,
khusus tersendiri yang dapat menunjang volume akar, berat berangkasan kering, dan
pertumbuhan optimumnya. Oleh karena itu berat buah.
perlu dikaji mengenai media yang sesuai untuk Data yang diperoleh dianalisis dengan uji
budidaya cabai rawit. F taraf 5%. Apabila terdapat beda nyata pada
Keberhasilan budidaya hidroponik, selain perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan
ditentukan oleh medium yang digunakan, juga Multiple Range Test (DMRT) pada taraf
ditentukan oleh larutan nutrisi yang diberikan, kepercayaan 95%.
karena tanaman tidak mendapatkan unsur hara
dari medium tumbuhnya. Oleh karena itu HASIL DAN PEMBAHASAN
budidaya secara hidroponik harus mendapatkan
Tinggi Tanaman
hara melalui larutan nutrisi yang diberikan Pertumbuhan adalah peningkatan ukuran
(Silvina et al. 2008). Penambahan NPK pada tumbuhan sebagai akibat pembesaran dan
nutrisi standar ab mix diharapkan dapat pembelahan sel (ukuran dan jumlah) yang
memacu respon pertumbuhan tanaman menjadi bersifat irreversible (purnomo et al 2010).
lebih baik dan produksi buah yang maksimal. Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman
Berdasarkan dari pemikiran ini maka dirasa yang paling sering diamati baik sebagai
perlu untuk meneliti lebih lanjut tentang indikator pertumbuhan untuk mengukur
substrat yang sesuai dalam menunjang pengaruh lingkungan atau perlakuan yang
pertumbuhan dan perkembangan cabai rawit diterapkan (Sitompul dan Guritno 1995).
secara optimum serta mencari formulasi larutan Berdasarkan gambar 1 menunjukkan Perlakuan
nutrisi. serat batang aren berbeda nyata dengan substrat
kontrol (arang sekam dan substrat yang lainnya.
METODE PENELITIAN
Penelitian dengan percobaan di Screen
House B Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta mulai bulan
November 2015 sampai dengan Maret 2016.
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah
benih cabai rawit hibrida F1 Plantamor, arang
sekam, pecahan genting, pecahan batu bata,
serat batang aren, pasir, perboiled rice husk
(sekam kukus), larutan mix AB (standar),
pupuk Phonska NPK, dan air. Alat yang Keterangan: angka diikuti huruf sama tidak berbeda
digunakan adalah mesin penggiling substrat, nyata berdasarkan uji DMRT taraf 5%.
saringan substrat, bak nutrisi, pengaduk nutrisi, Gambar 1. Rata tinggi tanaman cabai pada
kertas label, kertas HVS, gelas takar, spryer, berbagai macam substrat.
EC-meter, polibag, kamera, /plastik, penggaris Tinggi cabai di media serat batang aren
kain, wadah pembibitan, ember, ajir dan menunjukan terendah karena serat batang aren
timbangan analitik. mempunyai nilai bulk density terendah yaitu
Rancangan pencobaan adalah Rancangan 0,095 g/cm3. Berarti kerapatan lindak yang
Acak Lengkap terdiri atas 2 faktor. Faktor rendah. Kerapatan lindak rendah menunjukan
pertama adalah substrat dengan 6 taraf (arang bahwa substrat longgar atau tidak padat
sekam, pecahan genteng, pecahan batu-bata, sehingga daya topang ke tanaman lemah.
serat batang aren, pasir, sekam kukus), Serat batang aren mempunyai nilai
sedangkan faktor kedua yaitu nutrisi dengan 2 kapasitas menahan air tinggi sebesar 94,06%.
taraf (mix AB dan mix AB + NPK). Setiap Kapasitas menahan air tinggi memungkinkan
perlakuan diulang 5 kali sehingga didapatkan media menjadi jenuh air yang berakibat pada
60 satuan percobaan. kadar oksigen rendah. Suwignyo (2007)
Tahap-tahap pelaksaan penelitian meliputi menyatakan pada tanaman yang tidak toleran
persiapan media tanam, pembuatan larutan genangan atau bila tanaman terendam semua,
nutrisi, analisis substrat, penanaman, kontak antara tanaman dengan oksigen
pemeliharaan, dan pemanenan. Pengamatan terhambat sehingga proses respirasi tidak dapat
penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah berlangsung. Dalam kondisi demikian, tanaman

130 Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.

melakukan fermentasi, mengakibatkan akar


tanaman busuk.
Jumlah Daun
Pengamatan daun didasarkan atas fungsi
daun sebagai alat fotosintesis. Klorofil berperan
dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan
mengubah energi cahaya dan energi kimia
(Li 2006). Klorofil adalah unsur pokok dalam Keterangan: angka diikuti huruf sama tidak berbeda
fotosintesis. Proses ini sangat tergantung pada nyata berdasarkan uji DMRT taraf 5%.
gula yang diangkut dari daun, untuk Gambar 3. Jumlah daun cabai pada perbedaan
membawanya ke proses yang membutuhkan nutrisi.
seperti pembentukan dan pematangan buah,
Jumlah Ketiak Cabang
dan akhirnya untuk ciri organoleptik buah
Interaksi antara substrat dan nutrisi
(Ali 2014). Substrat dan nutrisi berpengaruh
terhadap jumlah ketiak cabang tidak terjadi
nyata terhadap jumlah daun cabai. Interaksi
(gambar 4). Jumlah ketiak cabang dapat
antara perlakuan substrat dan nutrisi terhadap
dijadikan salah satu indikator dalam
jumlah daun tidak terjadi (gambar 2).
memprediksi jumlah bunga cabai yang muncul.
Jumlah daun paling banyak diperoleh pada
Jumlah ketiak cabang mempunyai korelasi
media arang sekam (578 helai), sedangkan
dengan jumlah bunga dan juga secara tidak
paling sedikit diperoleh pada media serat
langsung berkorelasi juga dengan jumlah buah.
batang aren (195 helai). Serat batang aren dan
Sutapradja (2008) berpendapat bahwa
sekam kukus berbeda nyata dengan substrat
peningkatan jumlah cabang tanaman juga
kontrol (arang sekam) dan memberikan hasil
meningkatkan pertumbuhan bunga.
terendah dibandingkan substrat lain.

Keterangan: angka yang diikuti huruf sama tidak Keterangan: angka diikuti huruf sama tidak berbeda
berbeda nyata berdasarkan uji DMRT nyata berdasarkan uji DMRT taraf 5%.
taraf 5%. Gambar 4. Jumlah ketiak cabang cabai pada
Gambar 2. Jumlah daun cabai pada berbagai berbagai macam substrat.
macam substrat. Ketersediaan unsur hara menyebabkan
Jumlah daun berkorelasi dengan tinggi pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik dan
tanaman dan jumlah cabang. Penggunaan lebih mudah dalam menyerap unsur hara
substrat organik dan anorganik berbeda dapat sehingga cabai akan membentuk cabang-
berpengaruh terhadap penyerapan nutrisi pada cabang baru dengan baik. Selanjutnya
tanaman, pertumbuhan yang maksimal, perbaikan dalam penyerapan nutrisi akan
konsumsi air optimal dan ketersediaan oksigen mendukung proses metabolisme sehingga
(Ebrahimi et al. 2012). tanaman akan aktif membentuk cabang-cabang
Menurut Lingga (2005) unsur nitrogen (N) baru. Cabang produktif adalah cabang yang
sangat berperan dalam fase vegetatif ini karena menghasilkan bunga dan buah (jusmar 2014).
berfungsi memacu pertumbuhan pada fase
vegetatif pada batang dan daun. Nitrogen dapat
diserap tanaman dalam bentuk NO3- (nitrat) dan
NH4+ (ammonium). Kekurangan hara bagi
tanaman mengakibatkan pertumbuhan
melambat dan kurang maksimal.

Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136 131
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.

Volume Akar
Fungsi utama akar bagi tanaman adalah
alat pertautan tanaman ke tanah, alat penyalur
larutan nutrisi dari tempat sarapan ke organ lain
tanaman. Fungsi tambahan adalah tempat
aktivitas metabolik, misalnya: respirasi, tempat
penyimpanan bahan cadangan makanan,
misalnya kabohidrat, tempat penghasil
fitohormon, misalnya sitokinin
Keterangan: angka diikuti huruf sama tidak berbeda (Agustina 2004). Substrat berpengaruh nyata
nyata berdasarkan uji DMRT taraf 5%. terhadap volume akar sedangkan perlakuan
Gambar 5. Jumlah ketiak cabang cabai pada nutrisi tidak berpengaruh nyata (gambar 7).
nutrisi berbeda. Interaksi antara perlakuan substrat dan nutrisi
Jumlah Bunga terhadap volume akar cabai tidak nyata.
Substrat berpengaruh nyata terhadap
jumlah bunga cabai sedangkan perlakuan
nutrisi tidak berpengaruh nyata (gambar 6).
Interaksi antara perlakuan substrat dan nutrisi
terhadap jumlah bunga cabai tidak nyata.
Jumlah bunga berkorelasi positif dengan ketiak
cabang, namun pada semua substrat jumlah
bunga lebih sedikit dibandingkan jumlah ketiak
cabang. Hal ini dikarenakan kuncup bunga
cabai sudah mengalami kerontokan sebelum
mengalami penyerbukan dan pembuahan. Keterangan: angka diikuti huruf sama tidak berbeda
Kerontokan bunga cabai disebabkan oleh nyata berdasarkan uji DMRT taraf 5%.
suhu lingkungan yang terlalu tinggi dan Gambar 7. Volume akar pada berbagai macam
kerusakan mekanis karena terkena gerakan substrat.
keras (Wasonowati 2011). Berdasarkan Cabai mampu menghasilkan asimilat
pengamatan kondisi lingkungan, suhu di screen tinggi apabila asupan hara dan mineral yang
house pada siang hari bisa mencapai 39oc, dibutuhkan tersedia dengan optimal. Suplai
mengakibatkan bunga cabai banyak rontok. hara dan mineral akan bergantung kepada
Godawatte dan Silva (2014) menyatakan bahwa kemampuan akar untuk menyerap hara.
pertumbuhan dan perkembangan tanaman jelek Kapasitas serapan akar tinggi ditandai dengan
saat dibudidayakan pada suhu lingkungan volume akar yang tinggi
melebihi suhu optimum untuk proses fisiologis. (Setiawan et al. 2012).
Berat Kering Tajuk
Berat kering tanaman mencerminkan
pertumbuhan tanaman dan banyaknya unsur
hara yang terserap per satuan bobot biomassa
yang dihasilkan. Substrat berpengaruh nyata
terhadap berat kering tajuk cabai sedangkan
perlakuan nutrisi tidak berpengaruh nyata
(gambar 8). Interaksi antara perlakuan substrat
dan nutrisi terhadap berat kering tajuk tidak
nyata.
Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan uji
DMRT taraf 5%.
Gambar 6. Rerata jumlah bunga cabai pada
berbagai macam substrat.

132 Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.

Keterangan: angka diikuti huruf sama tidak berbeda


nyata berdasarkan uji DMRT taraf Keterangan: angka diikuti huruf sama tidak berbeda
5%. nyata berdasarkan uji DMRT taraf
Gambar 8. Berat kering tajuk cabai pada 5%.
perlakuan substrat. Gambar 9. Berat buah cabai pada perlakuan
substrat.
Berat kering tajuk tanaman dipengaruhi
proses fotosintesis yang terjadi pada tanaman Distribusi Akar
tersebut. Jika fotosintesis berjalan dengan baik Pengamatan visual akar (gambar 10)
maka fotosintat yang dihasilkan juga banyak. dilakukan pada akhir pengamatan dengan
Hasil fotosintat akan digunakan untuk melihat warna dan pola penyebaran akar. Sifat
pembentukan organ dan jaringan dalam substrat akan mempengaruhi persebaran akar.
tanaman (Purbarani 2011). Penampakan visual warna akar pada perlakuan
media arang sekam dan pasir (gambar 10)
Berat Buah Cabai menunjukkan warna akar putih. Hal ini karena
Substrat berpengaruh nyata terhadap berat media pasir bersifat porous, tersedia rongga
buah cabai sedangkan perlakuan nutrisi tidak antar agregat terisi udara, sehingga aerasi
berpengaruh nyata (gambar 9). Interaksi antara sangat baik dan akar mendapatkan suplai
perlakuan substrat dan nutrisi terhadap berat oksigen dan hara optimal. Hal ini sependapat
buah tidak nyata. Berat buah cabai dipengaruhi dengan Resh (2004) yang mengatakan bahwa
jumlah dan ukuran cabai. Jumlah buah akar sehat mempunyai warna putih dan berserat
berkorelasi dengan jumlah bunga. Semakin banyak. Media serat batang aren dan sekam
banyak jumlah bunga mucul maka kukus cenderung menunjukkan akar berwarna
kemungkinan jumlah buah yang dihasilkan kuning. Hal ini diduga karena karakteristik
juga semakin besar. Berat buah per tanaman media memiliki daya serap air tinggi, bersifat
subtrat serat batang aren dan sekam kukus mudah memadat sehingga cenderung lebih
rendah karena jumlah bunga yang muncul lembab dibandingkan dengan media lain
sedikit. Salah satu faktor yang mempengaruhi sehingga membuat akar kurang mendapatkan
jumlah bunga dan jumlah buah yaitu suplai oksigen dan akar menjadi berwarna
ketersediaan nutrisi hara, terutama unsur fosfor. kuning.
Unsur fosfor berfungsi untuk mempercepat Berdasarkan Gambar 10 pola sebar akar
perbungaan, pemasakan biji, dan pembuahan terlihat hampir seluruhnya membentuk pola
(Lingga dan Marsono 2006). menyebar kecuali pada media serat batang aren.
Hal ini diduga karena porositas substrat serat
batang aren jelek. Porositas substrat
dipengaruhi oleh bulk density dan particle
density. Bulk density menunjukkan
perbandingan antara berat tanah kering dengan
volume total (padat dan pori-pori). Particle
density merupakan ukuran kerapatan dari tanah
dimana tanah itu berada secara alami termasuk
ruang pori, dengan demikian bulk density selalu
lebih kecil dibandingkan dengan particel
density (Tambunan 2008).

Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136 133
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.

Gambar 10. Pola sebaran akar.


y_modified_foods_engineered_tomato_ad
KESIMPULAN
vantages.pdf
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan
yang didapat antara lain serat batang aren Arifin I. 2010. Pengaruh cara dan lama
berpengaruh nyata terhadap semua variable penyimpanan terhadap mutu cabai rawit
pertumbuhan dan hasil cabai (tinggi tanaman, (Capsicum frutencens L var. Cengek).
jumlah daun, jumlah ketiak cabang, jumlah Fakultas Pertanian Trunojoyo. URL:
bunga, volume akar, berat kering tanaman, dan http://pertanian. trunojoyo.ac.id/wp-
berat buah). Substrat serat batang aren content/ uploads/ 2014/ 04/ Jurnal-2.pdf.
menunjukkan hasil terendah pada semua Ebrahimi R, Ebrahimi F, Ahmadizadeh M.
variabel pertumbuhan dan hasil cabai (tinggi 2012. Effect of different substrates on
tanaman, jumlah daun, jumlah ketiak cabang, herbaceous pigment and chlorophyll
jumlah bunga, volume akar, berat kering amount of strawberry in hydroponic
tanaman, dan berat buah). Nutrisi berpengaruh cultivation system. J Agri Environ Sci
nyata pada 2 variabel pengamatan saja yaitu 12(2): 154-158. URL:
jumlah daun dan jumlah ketiak batang. Nutrisi http://www.idosi.org/aejaes/jaes12(2)12/4
AB mix dengan penambahan NPK dapat .pdf.
meningkatkan jumlah daun dan ketiak cabang.
Interaksi antara substrat dan nutrisi tidak nyata. Gajewski M, Kowalczyk, Bajer M,
Saran yang dapat diberikan pada penelitian Radzanowska J. 2009. Quality eggplant
ini adalah penggunaan substrat organik tunggal fruits in relation to growing medium used
perlu di pertimbangkan lagi. Hal ini in greenhouse cultivation and to a cultivar.
dikarenakan sifat bahan organik mudah lapuk J Hort Agrobot. 37(1): 229-234.
dan rendah oksigen. Untuk itu pemakaian URL:http://www.notulaebotanicae.ro/inde
substrat organik perlu penambah bahan x.php/ nbha/article/viewFile/3126/2965
anorganik. Godawatte VNA dan De Silva CS. 2014. Effect
of mulch on soil properties, growth and
DAFTAR PUSTAKA yield of chili (Capsicum annum L.)
Agustina L. 2004. Dasar-dasar nutrisi tanaman. exposed to temperature stress due to global
Jakarta (ID): Rineka Cipta. warming. J Enggine Tech. 2(2): 15-28.
URL: http://www.ou.ac.lk/home/
Ali A, Muzzafar A, Awan MF, Din S, Nasir IA,
images/OUSL/publications/Journal_Vol-
Husnain T. 2014. Genetically modified
2-2.pdf
foods: engineered tomato with extra
advantages. Adv life sci. Vol 1(3): 139- Hartus T. 2006. Berkebun hidroponik secara
152. URL: http://www.als. murah. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
journal.com/articles/vol1issue3/Geneticall

134 Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.

Hayes MHB, Clapp CE. 2001. Humic greenhouse. J Foods Agri Environ. 1(1):
substances: considerations of 80-86. URL: world-
compositions, aspects of structure and food.net/download/journals/2003-
environ mental influences. J Soil Sci 166, issue_1/ V1N1A80-86hydroponics.pdf
723-737. DOI: 10.1097/00010694-
Setiawan AB, Purwanti S, Toekidjo. 2012.
200111000-00002.
Pertumbuhan dan hasil benih lima varietas
Hesami A. 2012. Date-peat as an alternative in cabai merah (Capsicum Annuum L.) di
hydroponic strawberry production. J Agri. dataran menengah. Fakultas Pertanian.
7(23): 3453-3458. DOI: Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
10.5897/AJAR11.1933. URL:
http://jurnal.ugm.ac.id/jbp/article/downlo
Jusmar AA. (2014). Pengaruh pemberian asam
ad/1345/pdf_
humat terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman cabai (Capsicum annum L.). Silvina, Fetmi, Syafrinal. 2008. Penggunaan
Fakultas Pertanian Universitas berbagai medium tanam dan konsentrasi
Tamansiswa Padang. Padang. URL: pupuk organik cair pada pertumbuhan dan
//www.journal.unitas-pdg.ac.id produksi mentimun jepang. J Kores.
Universitas Riau. Pekanbaru. URL:
Li R, Guo P, Baum M, Grando S, Ceccareli S.
http://download.portalgaruda.org/article.p
2006. Evaluation of chlorophyll content
hp?article=105910&val=2286
and flouresence parameters as indicators
of drought tolerance in barley. J Agric Sci Sitompul SM dan Guritno B. 1995. Analisis
in China 5 (10): 751-757. DOI: pertumbuhan tanaman. Yogyakarta (ID):
10.1016/S1671-2927(06)60120-X Gadjah Mada University Press,
Lingga P. 2005. Hidroponik bercocok tanam Sutapradja H. 2008. Pengaruh jarak tanam dan
tanpa tanah. Jakarta (ID): Penebar ukuran umbi bibit terhadap pertumbuhan
Swadaya. dan hasil kentang varietas granola untuk
bibit. J Hort. 18(2): 155 – 159. URL:
Olle M, Ngouajio M, Siomos A. 2012.
http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/j
Vegetable quality and productivity as
urnal_pdf/182/Sutapradja_kentang.pdf
influenced by growing medium. J Agri,
99(4): 399-408. URL: Suwignyo RA. 2007. Ketahanan tanaman padi
http://www.zemdirbysteagriculture.lt/wpc terhadap kondisi terendam: pemahaman
ontent/uploads/2013/02/99_4_tomas_str9. terhadap karakter fisiologis untuk
pdf mendapatkan kultivar padi yang toleran di
lahan rawa lebak. Konggres Ilmu
Purbarani. 2011. Kajian frekuensi dan tinggi
Pengetahuan Wilayah Indonesia Bagian
penggenangan larutan nutrisi pada
Barat. Palembang. URL:
budidaya baby kailan (Brassica oleraceae
http://eprints.unsri.ac.id/1169/1/KIPWIL_
var. alboglabra. Universitas Sebelas Maret
Indonesia_Barat_2007-Rujito.pdf
Surakarta. URL:
http://eprints.uns.ac.id/6555/1/180461411 Tambunan WA. 2008. Kajian sifat fisik dan
201108031.pdf kimia tanah hubungannya dengan
produksi kelapa sawit (Elaeis guineensis,
Purnomo D, Sakya AT, Rahayu M. 2010.
jacq) di kebun kwala PTPN II. Universitas
Fisiologi tumbuhan dasar ilmu pertanian.
Sumatera Utara. Medan.
Surakarta (ID): UNS Press.
URL:http://repository.usu.ac.id/bitstream/
Resh HM. 2004. Hydroponic food production: 123456789/3950/1/057002004.pdf
a definitive guidebook of soilless food-
Warisno KD. 2010. Peluang usaha dan
growing methods. Sixth Edition. New
budidaya cabai. Jakarta (ID): PT Gramedia
Jersey (US): Newconcept Press, Inc. 567
Pustaka Utama.
p.
Wasonowati C. 2011. Meningkatkan
Savvas ED. 2003. Hydroponics: a modern
pertumbuhan tanaman tomat
technology supporting the application of
(Lycopersicon esculentum) dengan sistem
integrated crop management in
budidaya hidroponik. J Agro Vol 4(1): 21-

Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136 135
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.

28. URL: 2011-Vol-4-No-1-Meningkatkan


http://pertanian.trunojoyo.ac.id/wpcontent Pertumbuhan-Tanaman-Tomat-Catur-W-
/uploads/2013/02/4.-Agrovigor- Maret .pdf

136 Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136

Anda mungkin juga menyukai