Abstract
The study aimed to determine which substrate and nutrition that gives the best result in improving
growth and yield of Capsicum frutescens. The study design using CRD (completely randomized design)
with two factors, namely substrates (6 levels: charcoal husks, fractional tiles, fractional bricks, arenga
fiber, beach sand, husk steamed) and nutrition (2 levels: standards, standards with NPK). The study
was conducted October 2015 until March 2016 in screen house Faculty of Agriculture, Sebelas Maret
University. Data were analyzed using analysis of variance and if significant difference continued with
DMRT (Duncan Multiple Range Test) level of 5%. The results showed that the kinds of substrates
significantly affect all variables of Capsicum frutescens (plant height, leaf number, branch number,
total interest, diameter trunk, root length, root volume, fresh weight of plants, plant dry weight, fruit
weight and number of fruit), and the addition of NPK nutrition significantly affect variable leaf number,
branch number, and fresh weight of plants.
Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136 129
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.
sehingga setiap tanaman mempunyai media daun, jumlah ketiak cabang, jumlah bunga,
khusus tersendiri yang dapat menunjang volume akar, berat berangkasan kering, dan
pertumbuhan optimumnya. Oleh karena itu berat buah.
perlu dikaji mengenai media yang sesuai untuk Data yang diperoleh dianalisis dengan uji
budidaya cabai rawit. F taraf 5%. Apabila terdapat beda nyata pada
Keberhasilan budidaya hidroponik, selain perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan
ditentukan oleh medium yang digunakan, juga Multiple Range Test (DMRT) pada taraf
ditentukan oleh larutan nutrisi yang diberikan, kepercayaan 95%.
karena tanaman tidak mendapatkan unsur hara
dari medium tumbuhnya. Oleh karena itu HASIL DAN PEMBAHASAN
budidaya secara hidroponik harus mendapatkan
Tinggi Tanaman
hara melalui larutan nutrisi yang diberikan Pertumbuhan adalah peningkatan ukuran
(Silvina et al. 2008). Penambahan NPK pada tumbuhan sebagai akibat pembesaran dan
nutrisi standar ab mix diharapkan dapat pembelahan sel (ukuran dan jumlah) yang
memacu respon pertumbuhan tanaman menjadi bersifat irreversible (purnomo et al 2010).
lebih baik dan produksi buah yang maksimal. Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman
Berdasarkan dari pemikiran ini maka dirasa yang paling sering diamati baik sebagai
perlu untuk meneliti lebih lanjut tentang indikator pertumbuhan untuk mengukur
substrat yang sesuai dalam menunjang pengaruh lingkungan atau perlakuan yang
pertumbuhan dan perkembangan cabai rawit diterapkan (Sitompul dan Guritno 1995).
secara optimum serta mencari formulasi larutan Berdasarkan gambar 1 menunjukkan Perlakuan
nutrisi. serat batang aren berbeda nyata dengan substrat
kontrol (arang sekam dan substrat yang lainnya.
METODE PENELITIAN
Penelitian dengan percobaan di Screen
House B Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta mulai bulan
November 2015 sampai dengan Maret 2016.
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah
benih cabai rawit hibrida F1 Plantamor, arang
sekam, pecahan genting, pecahan batu bata,
serat batang aren, pasir, perboiled rice husk
(sekam kukus), larutan mix AB (standar),
pupuk Phonska NPK, dan air. Alat yang Keterangan: angka diikuti huruf sama tidak berbeda
digunakan adalah mesin penggiling substrat, nyata berdasarkan uji DMRT taraf 5%.
saringan substrat, bak nutrisi, pengaduk nutrisi, Gambar 1. Rata tinggi tanaman cabai pada
kertas label, kertas HVS, gelas takar, spryer, berbagai macam substrat.
EC-meter, polibag, kamera, /plastik, penggaris Tinggi cabai di media serat batang aren
kain, wadah pembibitan, ember, ajir dan menunjukan terendah karena serat batang aren
timbangan analitik. mempunyai nilai bulk density terendah yaitu
Rancangan pencobaan adalah Rancangan 0,095 g/cm3. Berarti kerapatan lindak yang
Acak Lengkap terdiri atas 2 faktor. Faktor rendah. Kerapatan lindak rendah menunjukan
pertama adalah substrat dengan 6 taraf (arang bahwa substrat longgar atau tidak padat
sekam, pecahan genteng, pecahan batu-bata, sehingga daya topang ke tanaman lemah.
serat batang aren, pasir, sekam kukus), Serat batang aren mempunyai nilai
sedangkan faktor kedua yaitu nutrisi dengan 2 kapasitas menahan air tinggi sebesar 94,06%.
taraf (mix AB dan mix AB + NPK). Setiap Kapasitas menahan air tinggi memungkinkan
perlakuan diulang 5 kali sehingga didapatkan media menjadi jenuh air yang berakibat pada
60 satuan percobaan. kadar oksigen rendah. Suwignyo (2007)
Tahap-tahap pelaksaan penelitian meliputi menyatakan pada tanaman yang tidak toleran
persiapan media tanam, pembuatan larutan genangan atau bila tanaman terendam semua,
nutrisi, analisis substrat, penanaman, kontak antara tanaman dengan oksigen
pemeliharaan, dan pemanenan. Pengamatan terhambat sehingga proses respirasi tidak dapat
penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah berlangsung. Dalam kondisi demikian, tanaman
130 Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.
Keterangan: angka yang diikuti huruf sama tidak Keterangan: angka diikuti huruf sama tidak berbeda
berbeda nyata berdasarkan uji DMRT nyata berdasarkan uji DMRT taraf 5%.
taraf 5%. Gambar 4. Jumlah ketiak cabang cabai pada
Gambar 2. Jumlah daun cabai pada berbagai berbagai macam substrat.
macam substrat. Ketersediaan unsur hara menyebabkan
Jumlah daun berkorelasi dengan tinggi pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik dan
tanaman dan jumlah cabang. Penggunaan lebih mudah dalam menyerap unsur hara
substrat organik dan anorganik berbeda dapat sehingga cabai akan membentuk cabang-
berpengaruh terhadap penyerapan nutrisi pada cabang baru dengan baik. Selanjutnya
tanaman, pertumbuhan yang maksimal, perbaikan dalam penyerapan nutrisi akan
konsumsi air optimal dan ketersediaan oksigen mendukung proses metabolisme sehingga
(Ebrahimi et al. 2012). tanaman akan aktif membentuk cabang-cabang
Menurut Lingga (2005) unsur nitrogen (N) baru. Cabang produktif adalah cabang yang
sangat berperan dalam fase vegetatif ini karena menghasilkan bunga dan buah (jusmar 2014).
berfungsi memacu pertumbuhan pada fase
vegetatif pada batang dan daun. Nitrogen dapat
diserap tanaman dalam bentuk NO3- (nitrat) dan
NH4+ (ammonium). Kekurangan hara bagi
tanaman mengakibatkan pertumbuhan
melambat dan kurang maksimal.
Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136 131
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.
Volume Akar
Fungsi utama akar bagi tanaman adalah
alat pertautan tanaman ke tanah, alat penyalur
larutan nutrisi dari tempat sarapan ke organ lain
tanaman. Fungsi tambahan adalah tempat
aktivitas metabolik, misalnya: respirasi, tempat
penyimpanan bahan cadangan makanan,
misalnya kabohidrat, tempat penghasil
fitohormon, misalnya sitokinin
Keterangan: angka diikuti huruf sama tidak berbeda (Agustina 2004). Substrat berpengaruh nyata
nyata berdasarkan uji DMRT taraf 5%. terhadap volume akar sedangkan perlakuan
Gambar 5. Jumlah ketiak cabang cabai pada nutrisi tidak berpengaruh nyata (gambar 7).
nutrisi berbeda. Interaksi antara perlakuan substrat dan nutrisi
Jumlah Bunga terhadap volume akar cabai tidak nyata.
Substrat berpengaruh nyata terhadap
jumlah bunga cabai sedangkan perlakuan
nutrisi tidak berpengaruh nyata (gambar 6).
Interaksi antara perlakuan substrat dan nutrisi
terhadap jumlah bunga cabai tidak nyata.
Jumlah bunga berkorelasi positif dengan ketiak
cabang, namun pada semua substrat jumlah
bunga lebih sedikit dibandingkan jumlah ketiak
cabang. Hal ini dikarenakan kuncup bunga
cabai sudah mengalami kerontokan sebelum
mengalami penyerbukan dan pembuahan. Keterangan: angka diikuti huruf sama tidak berbeda
Kerontokan bunga cabai disebabkan oleh nyata berdasarkan uji DMRT taraf 5%.
suhu lingkungan yang terlalu tinggi dan Gambar 7. Volume akar pada berbagai macam
kerusakan mekanis karena terkena gerakan substrat.
keras (Wasonowati 2011). Berdasarkan Cabai mampu menghasilkan asimilat
pengamatan kondisi lingkungan, suhu di screen tinggi apabila asupan hara dan mineral yang
house pada siang hari bisa mencapai 39oc, dibutuhkan tersedia dengan optimal. Suplai
mengakibatkan bunga cabai banyak rontok. hara dan mineral akan bergantung kepada
Godawatte dan Silva (2014) menyatakan bahwa kemampuan akar untuk menyerap hara.
pertumbuhan dan perkembangan tanaman jelek Kapasitas serapan akar tinggi ditandai dengan
saat dibudidayakan pada suhu lingkungan volume akar yang tinggi
melebihi suhu optimum untuk proses fisiologis. (Setiawan et al. 2012).
Berat Kering Tajuk
Berat kering tanaman mencerminkan
pertumbuhan tanaman dan banyaknya unsur
hara yang terserap per satuan bobot biomassa
yang dihasilkan. Substrat berpengaruh nyata
terhadap berat kering tajuk cabai sedangkan
perlakuan nutrisi tidak berpengaruh nyata
(gambar 8). Interaksi antara perlakuan substrat
dan nutrisi terhadap berat kering tajuk tidak
nyata.
Keterangan: angka yang diikuti huruf yang sama
tidak berbeda nyata berdasarkan uji
DMRT taraf 5%.
Gambar 6. Rerata jumlah bunga cabai pada
berbagai macam substrat.
132 Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.
Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136 133
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.
134 Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.
Hayes MHB, Clapp CE. 2001. Humic greenhouse. J Foods Agri Environ. 1(1):
substances: considerations of 80-86. URL: world-
compositions, aspects of structure and food.net/download/journals/2003-
environ mental influences. J Soil Sci 166, issue_1/ V1N1A80-86hydroponics.pdf
723-737. DOI: 10.1097/00010694-
Setiawan AB, Purwanti S, Toekidjo. 2012.
200111000-00002.
Pertumbuhan dan hasil benih lima varietas
Hesami A. 2012. Date-peat as an alternative in cabai merah (Capsicum Annuum L.) di
hydroponic strawberry production. J Agri. dataran menengah. Fakultas Pertanian.
7(23): 3453-3458. DOI: Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
10.5897/AJAR11.1933. URL:
http://jurnal.ugm.ac.id/jbp/article/downlo
Jusmar AA. (2014). Pengaruh pemberian asam
ad/1345/pdf_
humat terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman cabai (Capsicum annum L.). Silvina, Fetmi, Syafrinal. 2008. Penggunaan
Fakultas Pertanian Universitas berbagai medium tanam dan konsentrasi
Tamansiswa Padang. Padang. URL: pupuk organik cair pada pertumbuhan dan
//www.journal.unitas-pdg.ac.id produksi mentimun jepang. J Kores.
Universitas Riau. Pekanbaru. URL:
Li R, Guo P, Baum M, Grando S, Ceccareli S.
http://download.portalgaruda.org/article.p
2006. Evaluation of chlorophyll content
hp?article=105910&val=2286
and flouresence parameters as indicators
of drought tolerance in barley. J Agric Sci Sitompul SM dan Guritno B. 1995. Analisis
in China 5 (10): 751-757. DOI: pertumbuhan tanaman. Yogyakarta (ID):
10.1016/S1671-2927(06)60120-X Gadjah Mada University Press,
Lingga P. 2005. Hidroponik bercocok tanam Sutapradja H. 2008. Pengaruh jarak tanam dan
tanpa tanah. Jakarta (ID): Penebar ukuran umbi bibit terhadap pertumbuhan
Swadaya. dan hasil kentang varietas granola untuk
bibit. J Hort. 18(2): 155 – 159. URL:
Olle M, Ngouajio M, Siomos A. 2012.
http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/j
Vegetable quality and productivity as
urnal_pdf/182/Sutapradja_kentang.pdf
influenced by growing medium. J Agri,
99(4): 399-408. URL: Suwignyo RA. 2007. Ketahanan tanaman padi
http://www.zemdirbysteagriculture.lt/wpc terhadap kondisi terendam: pemahaman
ontent/uploads/2013/02/99_4_tomas_str9. terhadap karakter fisiologis untuk
pdf mendapatkan kultivar padi yang toleran di
lahan rawa lebak. Konggres Ilmu
Purbarani. 2011. Kajian frekuensi dan tinggi
Pengetahuan Wilayah Indonesia Bagian
penggenangan larutan nutrisi pada
Barat. Palembang. URL:
budidaya baby kailan (Brassica oleraceae
http://eprints.unsri.ac.id/1169/1/KIPWIL_
var. alboglabra. Universitas Sebelas Maret
Indonesia_Barat_2007-Rujito.pdf
Surakarta. URL:
http://eprints.uns.ac.id/6555/1/180461411 Tambunan WA. 2008. Kajian sifat fisik dan
201108031.pdf kimia tanah hubungannya dengan
produksi kelapa sawit (Elaeis guineensis,
Purnomo D, Sakya AT, Rahayu M. 2010.
jacq) di kebun kwala PTPN II. Universitas
Fisiologi tumbuhan dasar ilmu pertanian.
Sumatera Utara. Medan.
Surakarta (ID): UNS Press.
URL:http://repository.usu.ac.id/bitstream/
Resh HM. 2004. Hydroponic food production: 123456789/3950/1/057002004.pdf
a definitive guidebook of soilless food-
Warisno KD. 2010. Peluang usaha dan
growing methods. Sixth Edition. New
budidaya cabai. Jakarta (ID): PT Gramedia
Jersey (US): Newconcept Press, Inc. 567
Pustaka Utama.
p.
Wasonowati C. 2011. Meningkatkan
Savvas ED. 2003. Hydroponics: a modern
pertumbuhan tanaman tomat
technology supporting the application of
(Lycopersicon esculentum) dengan sistem
integrated crop management in
budidaya hidroponik. J Agro Vol 4(1): 21-
Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136 135
Budidaya Cabai Rawit Sistem Hidroponik Substrat … Purnomo et al.
136 Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 129-136