Stek batang merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan mengambil bagian batang
ataupun jaringan batang yg telah mengalami modifikasi (perubahan) dalam bentuk dan
fungsi dari tanaman induk.
Potongan batang ini akan membentuk akar-akar adventif pada dasar potongan batang
(stek) dan sekaligus tunas-tunas dari mata-mata tunas yg biasanya masih dorman.
Beberapa jenis tanaman sulit muncul akar. Oleh karena itu, sebaiknya batang stek melalui
proses pengeratan sebelum disemai. Pengeratan maksudnya membuang sedikit bagian kulit
untuk menghambat pergerakan zat makanan dan hormon pertumbuhan. Nutrisi tersebut akhirnya
akan terbendung di bagian kerat sehingga memudahkan terbentuknya akar baru. Selain itu juga
dapat ditambah hormone auksin. Auksin adalah hormon penting dalam tanaman untuk
menunjang pertumbuhan sel-sel baru termasuk pembentukan akar dan perkecambahan.
Keberhasilan pertumbuhan stek dipengaruhi oleh:
a. faktor bahan tanaman
Faktor bahan tanaman meliputi karakter genetik, kandungan cadangan makanan,
ketersediaan air, hormon endogen, tingkat juvenlitas, dan umur tanaman.
b. lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi keberhasilan penyetekan, antara lain: media
perakaran, kelembaban, suhu, intensitas cahaya, dan teknik penyetekan.
Referensi:
Danu, I. Z. Siregar, C. Wibowo, dan A. Subiakto. 2010. Pengaruh umur sumber bahan stek
terhadap keberhasilan stek pucuk meranti tembaga (Shorea leprosula MIQ.). Jurnal Penelitian
Hutan, 7(3): 1-14
Gunawan, E. 2016. Perbanyakan Tanaman. PT Agromedia Pustaka, Jakarta.