Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK PENGENDALIAN GULMA SECARA KIMIAWI

PENGENDALIAN HERBISIDA
(Laporan Praktikum Ilmu dan Teknik Pengendalian Gulma)

Oleh

S. Bherliana Maharani S
1314121162

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

ISI
1. Topstar 50/300 EW……..………………..……………………………........ 3
2. Viaron 80 WP......…………………………………………………………... 4
3. Touchdown 480 AS…..………………………………………………….….. 5
4. Maron 500 SC....………………………………………...……………….…. 6
5. Sidaron 80 WP……………………………………………………………..... 7
6. Lindomin 865 SL………………….....……………………………...……..... 8
7. Bimaron 500 F…....……………………………………………………........ 9
8. Amoxone 500 F……......………………………………………………...…. 10
9. Fenomin 865 SL…......………………………………………………...….… 11
10.Goal 240 EC…....………………………………………………………….... 12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

2
ISI

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui beberapa herbisida sebagai berikut:

Topstar 50/300 EW
Nama Bahan Aktif dan
Fluroksipir 1-MHE
Kandungannya
Jenis Formulasi EW
Translokasi Sistemik
Selektivitas Non selktif
Waktu Aplikasi Purna tumbuh
Tanaman sasaran Kelapa sawit dan karet
Daun lebar Boreria alata
Gulma sasaran dan 1 – 2 L/ha
dosisnya Daun sempit Paspalum
conjugatum 2 l/ha
Volume semprot 450 – 500 L/ha

Mekanisme Kerja : Fluroksipir adalah herbisida nonfenoksi yangdapat

ditranslokasikan dan memperlihatkantingkat aktivitas yang tinggi terhadap

gulmaberdaun lebar. Pada dosis rendah bersifat sebagaiauksin, namun pada

dosis tinggi bersifat mematikan. Fluroksipirmempengaruhi sintesis lemak dan

RNA. Terganggunya sintesis lemaksebagai salah satu komponen membran sel

akandiikuti oleh terganggunya proses biokimiayang lain. Sedangkan

terganggunya sintesis RNA akan mempengaruhi transfer infomasi

genetik, selanjutnya berpengaruh padapertumbuhan, bentuk, dan fungsi organ

tanaman (Djojosumarto,2000).

3
Viaron 80 WP

Nama Bahan Aktif


Diuron 80%
dan Kandungannya

Jenis Formulasi
WP

Translokasi
Sistemik

Selektivitas
Selektif

Waktu Aplikasi
Pra Tumbuh

Tanaman sasaran
Tebu

- Agerantum
conyzoides 0.5-
Gulma sasaran dan
1.5 l/ha
- Borreria alata
dosisnya
0.5-1.5 l/ha
- Mimosa invisa
0.5-1.5 l/ha
Volume semprot 400 l/ha

Mekanisme Kerja :

Menghambat aliran elektron pada fotosistem II sehingga mengahambat rantai tra

nspor elektron pada fotosintesis (Wudianto, 2001).

4
TOUCHDOWN 480 AS

Nama Bahan Aktif


Sulfosat 480 gr/l
dan Kandungannya

Jenis Formulasi Larutan (AS)

Translokasi Sistemik

Selektivitas Non Selektif

Waktu Aplikasi Pasca Tumbuh

Tanaman sasaran Karet, kopi, dan the

Gulma sasaran dan Gulma berdaun


lebar (Borreria
dosisnya
alata) 0.75 – 1 l/ha

Volume semprot
500 l/Ha

Mekanisme Kerja : Herbisida ditranslokasikan ke dalam jaringan gulma.

Karena non-selektif, banyak jenis tumbuhan yang teracuni.

Gulma mati, sehingga menekan pertumbuhan populasi gulma (Wudianto, 2001).

5
MARON 500 F

Nama Bahan Aktif


Diuron 500 g/l
dan Kandungannya

Jenis Formulasi F

Translokasi Sistemik

Selektivitas Non Selektiv

Waktu Aplikasi Pasca Tumbuh

Tanaman sasaran Tebu

Daun Sempit (E.


colonum ), Daun
Gulma sasaran dan Lebar ( U.
hyssopifolia) 0,75-
dosisnya
1,5 l/ha, Teki
(C.rotundus) 1,5-3
l/ha
Volume semprot 400 l/ha

Mekanisme Kerja : Herbisida ini biasanya diabsorbsi melalui akar dan

ditranslokasikan ke daun melalui batang. Pemakaian lewat daun tidak

ditranslokasikan lagi. Di dalam tubuh tumbuhan diuron mengalami

degradasi, terutama melalui pelepasan gugus metil. Herbisida diuron

menghambat reaksi Hill pada fotosintesis, yaitu dalam fotosistem II, sehingga

dapat mengahambat rantai transpor elektron pada fotosintesis (Agustina, 2006).

6
SIDARON 80 WP

Nama Bahan Aktif


Diuron 80 %
dan Kandungannya

WP (Wettable
Jenis Formulasi
Powder)

Translokasi Sistemik

Selektivitas Selektif

Waktu Aplikasi Purna tumbuh

Tanaman sasaran Kapas, tebu, dan the

Ageratum conyzoides
Gulma sasaran dan 3kg/ha,
dosisnya Borreria spp 2 – 3
kg/ha

Volume semprot 400 L/ha

Mekanisme Kerja : Herbisida ini mematikan sel pada floem dan

menghentikan translokasi. Sehingga menghambat fotosintesis dalam reaksi Hill

(Sugito, 2005).

7
LINDOMIN 865 SL

Nama Bahan Aktif 2,4-D dimetil amina


dan Kandungannya 865 g/l

Jenis Formulasi SL
Translokasi Sistemik
Selektivitas Non selektif
Purna (Pasca)
Waktu Aplikasi
Tumbuh
Padi sawah, Tebu,
Jagung, Karet (TM)
Tanaman sasaran
dan Kelapa Sawit
(TBM)
- Lindemia sp
- Monochoria
viginalis 0.5-1
Gulma sasaran dan
l/ha
dosisnya
- Paspalum
districhom 0.5-1
gl/ha
0.5-1 l/ha200-500
Volume semprot
l/ha

Mekanisme Kerja : Absorpsi lewat akar melalui xilem secara apoplastik, laju

absorbsi erat hubungannya dengan laju respirasi (Djojosumatro, 2000).

8
BIMARON 500 F

Nama Bahan Aktif


Diuron 500 g/l
dan Kandungannya

Jenis Formulasi Larutan (F)

Translokasi Sistemik

Selektivitas Non-Selektif

Waktu Aplikasi Pra Tumbuh

Tanaman sasaran Tebu

Daun Lebar dan


Gulma sasaran dan
Daun Sempit (0,75-
dosisnya 1,5 l/ha), Teki (1,5-3
l/ha)

Volume semprot 500-600 l/ha

Mekanisme Kerja : Herbisida ini biasanya diabsorbsi melalui akar dan

ditranslokasikan ke daun melalui batang. Pemakaian lewat daun tidak

ditranslokasikan lagi. Di dalam tubuh tumbuhan diuron mengalami

degradasi, terutama melalui pelepasan gugus metil. Herbisida diuron

menghambat reaksi Hill pada fotosintesis, yaitu dalam fotosistem II, sehingga

dapat mengahambat rantai transpor elektron pada fotosintesis (Agustina, 2006).

9
AMOXONE 500 F

Nama Bahan Aktif dan


Ametrin 500g/l
Kandungannya

Jenis Formulasi F

Translokasi Sistemik

Selektivitas Non selektif

Waktu Aplikasi Pra Tumbuh

Tanaman sasaran Tebu

- Digitaria sp. 4-6 l/ha


Gulma sasaran dan
- Borreria alata 6 l/ha
dosisnya - Echinochloa colonum
2-4 l/ha
Volume semprot 400 l/ha

Mekanisme Kerja : Herbisida ini membunuh tanaman dengan penggangguan

proses fotosintesisnya. Tepatnya yang diganggu adalah pada reaksi Hill.

Menurut (Ashton dan Craft, 1973) dalam Agustina V.M.F (2006), akibat adanya

gangguan reaksi Hill tersebut, tanaman tidak membentuk karbohidrat, sehingga

terjadi.

10
FENOMIN 865 SL

Nama Bahan Aktif Dimetil Amina


dan Kandungannya 865 g/l

Larutan cair
Jenis Formulasi berwarna kecoklatan
(SL)

Translokasi Sistemik

Selektivitas Selektif

Waktu Aplikasi Pasca Tumbuh

Tanaman sasaran Padi Sawah

Gulma sasaran dan Teki dengan dosis


dosisnya 1-1,5 l/ha

Volume semprot 500 l/ha

Mekanisme Kerja : Herbisida ini ditranslokasikan ke seluruh tubuh atau

jaringan gulma, mulai dari daun sampai keperakaran atau sebaliknya. Waktu

yang dibutuhkan 1-2 hari untuk membunuh gulma karena tidak langsung

mematikan jaringan tanaman yang terkena, namun bekerja dengan cara

menganggu proses fisiologi jaringan tersebut lalu dialirkan ke dalam jaringan

tanaman gulma dan mematikan jaringan sasarannya seperti daun, titik tumbuh,

tunas sampai ke perakarannya. (Djojosumarto, 2000).

11
GOAL 240 EC

Nama Bahan Aktif


Oksifluogen 240 gr/l
dan Kandungannya

Jenis Formulasi Emulsi(EC)

Translokasi Kontak

Selektivitas Selektif

Waktu Aplikasi Pra tumbuh

merah, kapas, kakao,


karet, kedelai, kelapa
Tanaman sasaran
sawit, tebu, dan padi
gogo
Daun Lebar
Gulma sasaran dan (Amaranthus
dosisnya spinosus dan
P. oleraceae)

Volume semprot 400 l/ha

Mekanisme Kerja : Meningkatkan permeabilitas sel daun, pengaruhnya

langsung pada membran yang menyebabkan kebocoran sehingga aktifitas

menangkap cahaya untuk proses fotosintesis terhambat (Djojosumarto,2000)

12
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, V.M.F,. 2006. Studi Keefektivan Herbisida Diuron dan Ametrin untuk
Mengendalikan Gulma pada Pertanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.)
Lahan Kering. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Djojosumarto, Panut. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius.


Yogyakarta.

Sugito, H. 2005. Aplikasi Pestisida Kimiawi. Gajah Mada University Press.


Yogyakarta.

Wudianto, Rini. 2001. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya.


Jakarta.

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai