Anda di halaman 1dari 12

I.

BIOLOGI BUNGA

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan tertutup
(angiospermae). Bunga dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang
dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor-faktor internal dan
eksternal untuk keperluan itu. Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat
jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu
organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau bunga hermaprodit.
Setiap bunga memiliki bagian-bagain yang memiliki fungsi masing-
masing. Bagian-bagian bunga antara lain kelopak bunga, mahkota bunga,
benang sari dan putik. Bunga yang memiliki semua organ-organ tersebut
disebut bunga lengkap. Kelopak bunga (sepal) adalah bagian bunga yang
melindungi dan menyelimutimahkota saat bunga masih kuncup. Mahkota bunga
disebut juga perhiasan bunga yang dapat digunakan untuk memikat serangga-
serangga yang berfungsi sebagai proses penyerbukan. Benang sari merupakan
alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakkan bunga atau fertile yang
terdiri atas kepala sari (anthena), serbuk sari (polen), tangkai sari (fillamen) dan
penunjang kepala sari. Putik merupakan alat perkembangbiakan pada bunga
betina.Putik terdiri dari kepala putik dan tangkai putik. Putik biasanya terdapat
dibagian tengah yangdikelilingi oleh benang sari.
Pengetahuan tetntang bilogi bunga dapat mempermudah kita dalam
menentukan metode pemuliaan yang dapat diterapkan serta dapat menentukan
jenis penyerbukannya. Proses penting dari daur hidup suatu tanaman adalah
penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan merupakan proses melekatnya
serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan merupakan tahap awal pembentukan
individu baru. Penyerbukan dapat dilakukan secara alami dengan bantuan
angin, air, manusia, serangga dan hewan lainnya.

1
2

2. Tujuan Praktikum
Praktikum biologi bunga bertujuan agar mahasiswa dapat :
a. Memahami biologi bunga pada tanaman
b. Memahami fungsi biiologi bunga dalam kaitannya dengan pemuliaan
tanaman
c. Mampu menggambarkan serta menguraikan dari suatu bagian bunga serta
fungsinya pada tanaman.
B. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Biologi Bunga dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Maret 2017
di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Alat dan Bahan
a. Alat :
1) Jarum preparat
2) Gunting
3) Pinset
4) Alat gambar
b. Bahan :
1) Bunga padi (Oryza sativa
2) Bunga papaya (Carica papaya)
3) Bunga cabai (Capsicum annum)
4) Bunga jagung(Zea mays)
3. Cara Kerja
a. Menyiapkan bunga-bunga yang akan diamati
b. Memperhatikan bagian-bagiannya secara teliti
c. Menggambar pada kertas pekerjaan masing-masing bunga dan bagian-
bagiannya
3

d. Menyebutkan tipe bunga dan macam penyerbukannya untuk bunga yang


akan diamati
C. Tinjauan Pustaka
Padi (Oryza sativa) merupakan tanaman pangan yang sangat penting karena
sampai saat ini beras masih digunakan sebagai makanan pokok bagi sebagian
penduduk dunia terutama Asia. Beras di Indonesia masih dipandang sebagai
produk kunci bagi kestabilan perekonomian dan politik. Tata nama atau
sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman padi termasuk Kingdom Plantae
(tumbuhan), divisi padi adalah Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dan termasuk
subdivisi Magnoliophyta (tumbuhan berbunga). Padi tergolong dalam kelas
Liliopsida (tumbuhan berkeping satu). Ordo padi adalah Poales, sedangkan family
padi adalah Poaceae (suku rumput-rumputan). Padi termasuk dalam Genus Oryza,
sedangkan nama ilmiah padi adalah Oryza sativa (Pernamaningsih 2007).
Tanaman cabai termasuk Kingdom Plantae (tumbuhan), divisi cabai adalah
Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dan termasuk subdivisi Magnoliophyta
(tumbuhan berbunga). Cabai tergolong dalam Kelas Magnoliopsida (tumbuhan
berkeping dua). Ordo cabai adalah Solanales, sedangkan Famili cabai adalah
Solanales. Cabai termasuk dalam Genus Capsicum, sedangkan nama latin cabai
sendiri adalah Capsicum annum (Wardana 2014).
Tanaman papaya termasuk Kingdom Plantae (tumbuhan), divisi papaya
adalah Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dan termasuk subdivisi Magnoliophyta
(tumbuhan berbunga). Pepaya tergolong dalam Kelas Magnoliopsida (tumbuhan
berkeping dua). Ordo papaya adalah Cistales, sedangkan Famili papaya adalah
Caricaceae. Papaya termasuk dalam Genus Carica, sedangkan nama latin papaya
sendiri adalah Carica papaya (Pangesti et al 2013).
Tanaman jagung termasuk Kingdom Plantae (tumbuhan), divisi jagung
adalah Spermatophyta (tumbuhan berbiji) dan termasuk subdivisi Magnoliophyta
(tumbuhan berbunga). Jagung tergolong dalam Kelas Liliopsida (tumbuhan
berkeping satu). Ordo jagung adalah Poales, sedangkan Famili jagung adalah
4

Poaceae. Jagung termasuk dalam Genus Zea, sedangkan nama latin jagung sendiri
adalah Zea mays (Riwandi et al 2014).
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh komposisi
fitohormon tertentu. Bunga dapat digolongkan kedalam bunga sempurna dan tidak
sempurna. Bunga sempurna yaitu memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan
alat kelamin betina (putik) sedangkan bunga tidak sempurna tidak memiliki salah
satu diantara benang sari dan putik. Bunga padi terdiri dari tangkai bunga, benang
sari, kepala sari, tangkai sari, putik dan ovary (Haryudin 2008).
Pepaya memiliki 3 jenis bunga, yaitu bunga hermaprodit (bunga sempurna),
bunga betina (putik) dan bunga jantan (benang sari). Bunga betina ini yang akan
berkembang menjadi buah. Benang sari (stamen) dan putik (pistillum) merupakan
alat kelamin bunga. Benang sari merupakan alat kelamin jantan dan putik
merupakan alat kelamin betina. Benang sari terdiri dari tangkai sari (filamentum)
dan kepala sari (antera) dengan dua atau lebih kotak sari. Kotak sari di dalamnya
terdapat serbuk sari (pollen). Serbuk sari berisi inti sperma (sel kelamin jantan).
Putik terletak di tengah dasar bunga dan merupakan bagian bunga yang paling
dalam. Putik terdiri bakal buah (ovarium) di bagian dasarnya dan tangkai putik
(stylus) yang ujungnya terdapat kepala putik (stigma). Bakal buah di dalamnya
terdapat satu atau lebih bakal bji (ovulum). Bakal biji di dalamnya terdapat sel
telur (ovum). Sel telur merupakan sel kelamin betina. Sel telur akan dibuahi oleh
inti sperma dari serbuk sari. Pembuahan terjadi maka bakal biji akan menjadi biji
dan dinding bakal buah akan menjadi buah (Mikrajuddin et al 2007).
Bunga cabai terdiri atas putik, benang sari, mahkota dan kelopak. Bunga
yang muncul merupakan bunga tunggal dan muncul di ujung ranting. Bentuk dari
kelopak bunga cabai yaitu seperti lonceng. Bunga cabai memiliki sifat-sifat
domestika seperti : warna mahkota bunga putih dengan bercak-bercak kuning pada
tabung mahkotanya, bercuping 6, kepala sari berwarna kuning. Buah akan
5

berwarna merah, jingga, kuning, hijau atau coklat ketika masih muda. Buah yang
telah masak akan menggantung dan tidak mudah luruh (Tutie 2012).
Bunga jagung memiliki bagian-bagian bunga seperti mahkota, benang sari
dan putik. Bunga jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang letaknya
terpisah. Bunga jantan terdapat padda malai bunga diujung tanaman. Bunga betina
terdapat pada tongkol bunga. Biji jagung yang dikonsumsi merupakan bunga
betina pada dari jagung (Mulyani 2008).
Biologi bunga penting untuk diketahui supaya dapat menentukan
keseragaman buah. Mengetahui biologi bunga juga dapat membantu untuk
menentukan pohon induk, dan mengetahui bermacam-macam bunga. Salah satu
masalah dalam hal ini adalah selama masa berbunga, tidak semua pucuk dapat
terinduksi dan bertransisi dari fase vegetative jke fase reproduktif (Warisno 2007).
Biologi bunga menjelaskan mengenai bagain-bagian bunga dan pengertian
lainnya yang lebih mendalamseperti tipe bunga dan jenis-jenis penyerbukan
bunga, yang mana secara lebih lanjut akan mengarah pada pembentukan buah. Hal
ini penting sekali diketahui karena untuk memilih varietas-varietas unggul yang
harus dipertahankan, bahkan diciptakakan dan varietas-varietas yang perlu
disingkirkan. Penyerbukan bunga ini sangat penting untuk menghasilkan varietas-
varietas baru dengan jalan persilangan atau hibrid yang lebih tahan terhadap
penyakit dan stress lingkungan tertentu. Tanaman padi yang merupakan tanaman
pangan utama di Indonesia menjadi isu terdepan dalam upaya menciptakan
varietas unggul. Pemahaman mengenai biologi bunga tanaman padi akan menjadi
dasar dalam pengambilan usaha pemuliaan tanaman yang tergantung dari tipe
bunga dan penyerbukannya (Soedjono 2011).
Tanaman cabai dapat disilangkan antar varietas atau disebut dengan
persilangan intravarietal. Penyilangan tersebut merupakan salah satu tujuan dari
kegiatan pemuliaan tanaman adalah untuk memperbaiki sifat genetik dan
agronomik suatu tanaman. Teknik persilangan yang merupakan bagian dari
pemuliaan tanaman hingga saat ini telah mengalami banyak pengembangan.
6

Persilangan dapat diterapkan pada tanaman berbunga, berbuah, berbiji, dan


berpotensi untuk melanjutkan keturunannnya. Tanaman hasil persilangan tersebut
akan menghasilkan tanaman dengan kombinasi sifat tetua yang lebih baik secara
ekonomis (Widyawati et al 2014).
Informasi mengenai fase-fase perbungaan terutama perkembangan bunga
dapat memberikan informasi dasar untuk kegiatan pemuliaan tanaman dalam
pengupayaan varietas-varietas tanaman baru. Varietas tanaman baru diharapkan
memiliki kombinasi warna, ukuran, bentuk bunga dan karakteristik lain yang
berbeda dari tanaman induknya dengan kualitas dan sifat yang lebih baik juga dari
tanaman sebelumnya. Sebagaimana yang terjadi pada tanaman pepaya, di mana
memiliki 3 tipe bunga yaitu bunga jantan, bunga betina dan bunga banci.
Perbedaan jenis bunga pada satu tanaman tersebut akan mendorong para peneliti
dan pemulia untuk mengembangkan usaha pemuliaan tanaman dengan
memanfaatkan keunikan jenis bunga tanaman pepaya dan yang lainnya
(Deswiniyanti 2007).
Fungsi mengetahui biologi bunga seperti bunga jagung adalah untuk
memahami bagian-bagian bunga dalam suatu tanaman dan kinerjanya sebagai alat
reproduksi. Kebutuhan varietas unggul dan tahan hama, penyakit serta cekaman
semakin tinggi. Hal tersebut disebabkan karena meningkatnya kesadaran petani
dan pemulia tanaman akan kerberlanjutan variasi genetik. Suatu bunga akan
berfungsi sebagaimana sifatnya, apakah menyerbuk sendiri atau silang. Oleh
karena itu, dengan mengetahui biologi bunga, sebagai pemulia tanaman dapat
mengambil acuan dalam memuliakan dan mengembangkan varietas baru dan
unggul melalui persilangan (Lubis et al 2013).
7

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


1. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Biologi bunga padi (Oryza sativa), bunga pepaya
(Carica papaya), bunga cabai (Capsicum annum), bunga
jagung ( Zea mays)
Nama Gambar Keterangan Penyerbukan
Bunga

1. Kepala sari Self


Bunga
7 1 2. Tangkai sari Pollinated
Padi 2 3. Mahkota bunga (Corolla) Crop
(Oryza
3 4. Dasar bunga
sativa) 6 54 5. Kelopak bunga (Kalyx)
6. Tangkai bunga
(Pedicellum)
7. Putik (Pistillum)
1. Mahkota bunga (Corolla) Self
Bunga
1 2. Benang sari (Stamen) Pollinated
Pepaya
3. Dasar bunga Crop
(Carica
2 (Receptacullum)
papaya) 5
4 4. Kelopak bunga (Kalyx)
3
5. Putik (Pistillum)

1. Mahkota bunga (Corolla) Cross


Bunga
1 2. Benang Sari (stamen) Pollinated
Pepaya
3. Tangkai Bunga Crop
(Carica 2 (Pedicellum)
papaya)
3

1. Mahkota bunga (Corolla) Cross


Bunga
2. Putik (Pistillum) Pollinated
Pepaya
3. Dasar bunga Crop
(Carica 1
(receptacullum)
papaya)
2 3
8

1. Mahkota bunga (Corolla) Self


Bunga 1 2. Benang sari (Stamen) Pollinated
Cabai
(Capsicum 1 3. Kelopak bunga (Kalyx) Crop
annum) 4. Tangkai bunga
2
4 (pedicellum)
2
3

Gambar 1.5 Bunga


Hermaprodit
1. Benang sari (stamen) Cross
Bunga
2. Tangkai bunga Pollinated
Jagung
(pedicellum) Crop
(Zea
mays)

1. Tongkol Cross
Bunga 4 2. Biji jagung Pollinated
Jagung
3 3. Kulit ari jagung Crop
(Zea
4. Kepala putik
mays) 2 5. Putik
5
1

Sumber : Laporan Sementara


2. Pembahasan
Mempelajari biologi bunga dalam ilmu budidaya dan pemuliaan
tanaman merupakan salah satu hal yang sangat penting. Mempelajari biologi
bunga, para pemulia tanaman akan dapat melakukan kegiatan pemuliaan
tanaman karena dalam biologi bunga akan dipelajari bergabai macam struktur
bunga, sehingga bisa diketahui kedudukan benang sari dan putik dari bunga
yang bersangkutan. Tipe persilangan tanaman dan bagaimana sifat tanaman
tersebut juga dapat diketahui melalui biologi bunga. Pengetahuan biologi bunga
sangat diperlukan untuk keperluan budidaya. Biologi bunga dapat
9

mencerminkan tingkat mudah atau sulitnya reproduksi tumbuhan di alam yang


dapat pula mencerminkan perkembangan populasinya.
Bunga padi (Oryza sativa) termasuk bunga hermaprodit yaitu bunga
yang memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. Bunga ini termasuk ke
dalam tanaman penyerbuk sendiri atau self pollinated crop. Umumnya
kelompok tanaman ini bersifat biseksual, homogami atau kleistogami.
Homogami adalah kondisi dimana benang sari dan kepala putik pada biseksual
tersebut masak pada waktu yang bersamaan. Kleistogami adalah suatu kondisi
dimana penyerbukan pada bunga biseksual tersebut terjadi sebelum mahkota
bunga membuka. Bunga pepaya (Carica papaya) terdapat tiga jenis, yaitu
bunga jantan, bunga betina dan bunga hermaprodit. Bunga jantan yaitu bunga
yang memiliki benang sari tetapi tidak membentuk putik. Bunga betina yaitu
bunga yang mempunyai putik tetapi tidak membentuk benang sari. Bunga
jantan dan bunga betina ini termasuk tipe penyerbukan silang (Cross pollinated
crop). Umumnya bersifat uniseksual, dikogami atau kasmogami. Dikogami
adalah peristiwa kepala sari dan kepala putik masaknya tidak bersama-sama.
Kasmogami terjadi jika putik diserbuki serbuk sari dari bunga yang berbeda.
Bunga hermaprodit adalah bunga yang memiliki benang sari dan putik dan tipe
penyerbukannya adalah penyerbukan sendiri (Self pollinated crop). Bunga
cabai (Capsicum annum) termasuk dalam bunga hermaprodit yaitu bunga yang
memiliki putik dan benang sari. Tipe penyerbukannya adalah penyerbukan
sendiri (Self pollinated crop). Bunga jagung (Zea mays) terdiri dari bunga
jantan dan bunga betina. Bunga jantan yaitu bunga yang hanya memiliki
benang sari dan tidak memiliki putik. Bunga betina adalah bunga yang hanya
memiliki putik dan tidak memiliki benang sari. Tipe penyerbukannya adalah
penyerbukan silang (Cross pollinated crop).
Faktor ekternal maupun internal yang mempengaruhi penyerbukan pada
bunga padi, bunga pepaya, bunga cabai dan bunga jagung relatif sama. Faktor
eksternal adalah faktor yang mempengaruhi dari luar. Faktor ini terdiri dari
10

suhu, cahaya, dan unsur hara. Spesies temperatur dingin, suhu yang relatif
tinggi pada musim panas dan awak musim gugur dapat merangsang inisiasi
bunga. Fungsi suhu disini adalah mematahkan dormansi kuncup. Cahaya
mempengaruhi pembungaan melalui dua cara yaitu intensitas cahaya dan
fotoperiodisitas. Intensitas cahaya berpengaruh pada fotosintesis yaitu sebagai
sumber pembungaan. Fotoperiodisitas yaitu perbandingan antara lamanya
waktu siang dan malam hari. Keberadaan unsur hara dalam tanah berhubungan
dengan ketersediaan suplai energi dan bahan pembangun bagi proses
pembentukan dan perkembangan bunga. Faktor internal adalah faktor yang
mempengaruhi dari dalam. Faktor ini terdiri dari hormon dan genetik. Hormon
adalah senyawa organik yang mengatur pertumbuhan tumbuhan. Ukuran,
bentuk dan kecepatan tumbuh dikendalikan oleh gen-gen yang terdapat di
dalam kromosom. Gen-gen tersebut diwariskan dari induk tumbuhan dan
keturunannya. Gen-gen tersebut akan mengatur pola dan kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
11

E. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum pemuliaan tanaman acara
biologi bunga ini adalah :
a. Biologi bunga akan mempelajari bergabai macam struktur bunga sehingga
dapat diketahui kedudukan benang sari dan putik dari bunga yang diamati
b. Biologi bunga berfungsi sebagai wadah menyatukan gamet jantan (mikrospora)
dan gamet betina (makrospora) untuk menghasilkan biji
c. Bunga dikatakan sempurna apabila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga,
alat kelamin jantan, alat kelamin betina
d. Kelopak bunga berfungsi melindungi organ bunga bagian atas, terutama
sebagai tempat melekatnya mahkota bunga
e. Mahkota bunga berfungsi menarik perhatian serangga agar membantu dalam
proses penyerbukan
f. Alat kelamin jantan pada bunga adalah benang sari yang terdiri dari tangkai
sari, kepala sari dan kotak sari
g. Alat kelamin betina pada bunga adalah putik yang terdiri dari kepala putik,
tangkai putik dan bakal buah
h. Padi dan cabai merupakan contoh tanaman yang melakukan self pollination
i. Jagung merupakan contoh tanaman yang melakukan cross pollination
j. Pepaya merupakan contoh tanaman yang dapat melakukan self dan cross
pollination
12

DAFTAR PUSTAKA

Deswiniyanti W, Astarini A, Puspawati MN. 2007. Studi fenologi perbungaan Lilium


longiflorum Thumb. J Metamorfosa 1(1): 6-10
Haryudin W, Rostiana O. 2008. Karakteristik morfologi bunga kencur
(Kaempferiagalanga L.). J Bul Littro 19(2): 109 – 116
Lubibs YA, Lollie A, Rosmayati. 2013. Pengaruh sellfing terhadap karakter tanaman
jagung (Zea mays L.) pada generasi F4 selfing. J Online Agroteknologi 1(2):
304-318
Mikrajuddin, Saktiyono, Lutfi. 2007. Ipa terpadu SMP dan MTs. Jakarta [ID] :
Penerbit Erlangga
Mulyani S. 2008. Anatomi tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius
Pangesti T, Fitriani I , Ekaputra F et al. 2013. Sweet papaya seed candy antibacterial
Echerichia coli candy with papaya seed (Carica papaya L). J Pelita 8(2):
156-158
Purnamaningsih R. 2007. Induksi kalus dan optimasi regenerasi empat varietas padi
melalui kultur in vitro. J agrobiogen 2(2) : 74-80
Riwandi, Handajaningsih M, Hasanudin. 2014. Teknik budidaya jagung dengan
sistem organik di lahan marjinal. Bengkulu : Universitas Bengkulu Press
Soedjono S. 2011. Aplikasi mutasi induksi dan variasi somaklonal dalam pemuliaan
tanaman.J Litbang Pertanian. 22 (2): 11-17
Tutie D. 2012. Capsicum spp. (cabai) : asal, persebaran dan nilai ekonomi. J
Biodiversitas 6(4) : 292-296
Wardana M. 2014. Budidaya tanaman cabai merah di UPTD perbibitan tanaman
hortikultura Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember
Warisno. 2007. Budidaya papaya. Yogyakarta : Kanisius
Widyawati Z, Izmi Y, Respatijarti 2014. Heritabilitas dan kemajuan genetik harapan
populasi F2 pada tanaman cabai besar (Capsicum annum L.). J Produksi
Tanaman 2(3): 247-252

Anda mungkin juga menyukai