Zahratul Millah
Layering Cara perbanyakan tanaman dimana perkembangan
akar calon tanaman baru terjadi pada batang saat
batang masih menempel pada tanaman induk
Layering/layerage lapisan, melapisi, membumbun
➢ Membumbun batang dengan tanah/media tanam hingga terbentuk
akar
Beberapa tanaman berkembang biak secara alami dengan
layering, tetapi terkadang manusia membantu prosesnya.
Pembiakan vegetatif tanaman dengan layerage ini dapat
dibedakan atas dua macam cara, yaitu:
1) di dalam tanah (ground layering), dan
2) di atas tanah (Air Layering)
Ground Layering
Layerage di dalam tanah dilakukan dengan cara
pembengkokan / pelengkungan cabang dimana sebagian
cabang tersebut dibenamkan dalam tanah.
Cara ini disebut pula merundukkan batang dalam tanah.
Usahakan pada bagian yang dibenamkan mengandung
tunas sebagai sumber auksin untuk mempercepat
pertumbuhan akar.
Setelah akar dibentuk cukup banyak dan cukup dewasa
dapat dilakukan pemotongan cabang-cabang dari induk
tanaman, dan hasil tanaman runduk ini dapat segera
dipindahkan
Terdapat beberapa macam istilah ground layering terkait
Teknik/caranya, a.l: Tip Layerage, Simple / Common
layerage, Trench / continuous layerage, Serpentine /
compound layerage, Mound / Stool layerage
Aerial/Air Layering
Aerial Layering atau Mencangkok merupakan salah satu cara perkembangbiakan
vegetatif buatan yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat
yang sama dengan induknya dan cepat berproduksi (menghasilkan buah)
Pencangkokan dilakukan dengan cara:
✓ menyayat dan mengupas kulit sekeliling batang, lebar sayatan tergantung pada
jenis tanaman yang dicangkok. Penyayatan dilakukan sedemikian rupa sehingga
lapisan kambiumnya dapat dihilangkan (dengan cara dikikis), kemudian luka
yang telah dibuat di olesi dengan hormone perangsang pembentukan akar yang
telah dibentuk menjadi pasta, kemudian dikeringanginkan sebelum dilapisi
media dan di bungkus.
✓ Bagian batang yang telah disayat, dibersihkan dan diolesi perangsang akar
kemudian dilapisi dengan media tanam dan dibalut dengan sabut kelapa atau
plastik. Sirami bagian yang telah dicangkok secara teratur. Setelah kurang lebih
satu bulan, akar mulai tumbuh. Jika batang diatas sayatan telah
memperlihatkan pertumbuhan akar cukup baik, balutan plastik atau sabut
dilepas dan cangkokan siap ditanam di wadah baru.
PERBANYAKAN DENGAN CANGKOK
Keberhasilan Pencangkokan
Keberhasilan pembiakan vegetatif dapat dilihat dari terbentuknya sistem
perakaran. Untuk mendukung keberhasilan tersebut sangat diperlukan
kondisi fisiologis tanaman yang tepat dan kondisi lingkungan yang optimal
untuk proses pembentukan akar (Hartman et al., 1990).
Pembentukan akar pada cangkok terjadi karena adanya penyayatan pada
kulit batang yang menyebabkan pergerakan karbohidrat ke arah bawah
terbendung di bagian atas sayatan. Pada bagian tersebut akan menumpuk
karbohidrat dan auxin, dan dengan adanya media perakaran yang baik
karbohidrat dan auxin tersebut akan menstimulir timbulnya akar (Rokhiman
dan Harjadi, 1973).
Media perakaran cangkok yang baik adalah media yang memiliki sifat
drainase, aerasi dan kandungan unsur hara yang dapat mendukung
pertumbuhan dan perkembangan akar cangkok.
Media yang dapat digunakan untuk
mencangok :
Stek pucuk
atau berkayu
lunak
Stek batang
semi keras
dengan daun
Stek batang
keras tanpa
daun
Stek Daun
Stek daun adalah macam stek yang bahannya berupa daun dengan atau tanpa
kelengkapan organ penyusunnya seperti tangkai daun.
Karena itu stek daun dapat digolongkan menjadi beberapa tipe stek daun
yaitu:
1. Stek daun dengan tangkai: bahan stek terdiri atas helaian daun beserta
tangkainya.
✓ Contoh tanaman yang dibiakkan dengan stek daun bertangkai adalah iler-iler(Coleus)
dan African Violet (Saintpaulia).
2. Stek daun tanpa tangkai: Bahan stek ini hanya berupa helaian daun saja.
✓ Contoh tanamannya adalah Begonia, tanaman hias golongan sukulen, dan jeruk nipis.
3. Stek potongan daun : Bahan stek ini berupa potongan daun yg dilengkapi atau
tidak dilengkapi dengan ibu tulang daun (midrib)..
✓ Contoh tanaman yg dpt dibiakkan dgn menggunakan stek potongan daun adalah
Sanseviera (lidah mertua) dan Begonia.
Stek Daun dengan Tangkai Stek Daun tanpa Tangkai
Pada perkembangan akar stek batang, setelah fase induksi dilalui, sel akan memasuki fase diferensiasi kedua.
Tahap ini merupakan differensiasi bentuk dan perkembangan organ yg mulai terbentuk(terlihat). Melalui
pembelahan sel yg diikuti dgn perpanjangan dan perbesaran sel pd daerah dasar dari perkembangan meristem,
maka tahap selanjutnya adalah tumbuh dan pemunculan akar terlihat keluar dari jaringan batang (kortek).
Keberhasilan bahan stek batang membentuk akar tergantung pd diferensiasi jaringan vaskular yg merupakan
tempat pembentukan akar baru yg erat kaitannya dgn pembuluh xylem dan phloem dari aksis induknya.
Pembentukan primordia akar pd bahan stek batang dpt terjadi tanpa pembentukan kalus, akan tetapi dapat
terjadi setelah terbentuk lapisan kalus pada dasar stek.
Pada kasus kedua, pembentukan akar tidak berhubungan dgn jaringan vaskular. Keterhubungan atau
terbentuknya jaringan vaskular yg memang telah ada pada batang sbg bahan stek dengan jaringan vaskular yg
terbentuk pada akar baru terjadi kemudian melalui perkembangan lanjut dari jaringan kalus.
Tahapan pembentukan akar pada stek batang
FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN PENYETEKAN
1. Faktor Tanaman 2. Faktor Lingkungan
➢ Macam bahan stek ➢ Media Tumbuh
➢ Umur bahan stek ➢ Kelembaban
➢ Adanya tunas dan/atau daun pd bahan stek ➢ Suhu
➢ Fotosintat terkandung dlm bahan stek ➢ Cahaya
➢ Pembentukan kalus
➢ Zat pengatur tumbuh
3. Faktor Pelaksanaan
➢Perlakuan sebelum bahan stek diambil
➢Waktu pengambilan bahan stek
➢Cara pemotongan Stek
➢Perlakuan atau penggunaan ZPT
➢Cara Penanaman
Kelebihan cara pembiakan Stek, a.l :
1. caranya sederhana (tidak memerlukan teknik yang rumit)
2. Memiliki sifat yang sama dengan induknya
3. Penyediaan tanaman lebih cepat. Umumnya tanaman yg berasal dari perbanyakan
stek akan lebih cepat mencapai periode maturity (dewasa) sehingga lebih cepat
berbunga dan kemudian buah
4. Tidak merusak tanaman induk karena dari satu potongan cabang atau ranting
diperoleh sejumlah besar potongan stek. Hal ini, yang membedakan penyetekan
dengan pencangkokan
5. Bibit yang dihasilkan dari satu batang tanaman bisa lebih banyak dibandingkan cara
perbanyakan vegetatif lainnya (kecuali kultur jaringan)