Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu cara untuk mengembangkan penataan lingkungan adalah dengan

melestarikan tumbuhan di sekitar kita. Pembibitan adalah salah satu upaya untuk

memperbanyak tanaman, baik secara generatif ataupun vegetatif. pembiakan juga bisa

diartikan sebagai penyemaian dan pembuatan bibit untuk tanaman. teknik pembibitan

yang dilakukan oleh para pembuat bibit secara garis besar dapat dibagi menjadi dua

bagian, yaitu:

a, Pembibitan Secara Generatif

Pembibitan generatif merupakan pembibitan atau perbanyakan tanaman dari hasil

perkawinan (seksual). bibit generatif ini biasa dikenal dengan bibit dan biji, karena

bibit ini diperoleh dengan cara menanam biji. pembibitan dengan biji bisa dilakukan

dengan dua pertimbangan, antara lain:

1. Pembibitan jenis tanaman tersebut hanya dapat dilakukan dengan menanam bijinya.

contohnya pohon jati, palem, trembesi, kepala dan lainnya.

2. Pembibitan tanaman melalui bijinya lebih mudah dan murah. misalnya terong,

cabe, bayam, sawi dan lainnya.

Perbedaan Perbanyakan / Pembiakan tanaman Secara Generatif dan Vegetatif

Generatif Vegetatif Gabungan Keduanya

Diperbanyak dengan Biji Diperbanyak bukan dengan Diperbanyak dengan biji dan

biji disambung dengan vegetatif

Perakaran lebih kuat perakaran kurang kuat perakaran kuat

Sifatnya bisa beda sifatnya akan selalu sama Sifatnya bisa sama dengan

dengan induknya dengan induknya induknya

1
Lama akan berbuah Cepat berbuah Cepat berbuah

Umurnya lebih panjang Umurnya relatif pendek Umurnya relatif panjang

b. Pembibitan Secara Vegetatif

Pembibitan tanaman secara vegetatif adalah pembibitan atau perbanyakan tanaman /

tumbuhan dengan cara tertentu selain dari hasil perkawinan (aseksual). pembibitan secara

vegetatif dilakukan dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut ini :

1. Pembibitan / perkembangbiakan jenis tanaman tersebut hanya dapat dilakukan secara

vegetatif

2. Untuk mendapatkan jenis tanaman yang memiliki sifat sama seperti induknya

3. Untuk mendapatkan tanaman yang cepat berbuah

BAB II

PEMBAHASAN

2
Ragam Cara Pembiakan dengan Vegetatif

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk pembibitan secara vegetatif, diantaranya:

1. Pembibitan dengan cara Setek

Setek adalah menanam potongan/bagian tertentu dari tanaman. bagian yang akan disetek

harus mempunyai mata tunas. beberapa contoh pembibitan dengan setek adalah sebagai

berikut:

- Setek daun, contohnya Daun piulcius, cocor bebek, dan begonia.

- Setek batang, misalnya melati, mawar, lada, singkong, tebu dan sirih

2. Pembibitan dengan cara merunduk.

Pembibitan tanaman dengan cara merunduk adalah pembibitan yang dilakukan dengan cara

membengkokkan sebagian cabang tanaman kemudian membenamkannya ke dalam tanah.

tumbuhan yang pembibitannya dengan cara merunduk adalah stroberi, ubi jalar, arbei, melati

dan apel.

3. Pembibitan dengan cara Mencangkok

Mencangkok merupakan pembuatan bibit baru yang bisa dilakukan dengan cara membuang

kambium pada cabang secara melingkar. kemudian membungkus bagian dahan yang telah

dibuang kambiumnya tersebut dengan tanah basah hingga terbentuk pengakaran. setelah

berbentuk pengakaran, maka dahan bisa dipotong dan ditanam. contohnya, jambu, mangga,

jeruk, salakk

4. Pembibitan dengan cara Mengenten

Mengenten atau yang lebih dikenal dengan sambung pucuk ialah menyambung bagian bawah

dan atas dari tanaman sejenis yang berbeda varietas sehingga diperoleh tanaman varietas

baru. beberapa contoh tanaman yang bisa dilalukan sambung pucuk ini dengan tanaman yang

masih tergolong satu keluarga adalah jambu, manngga, durian, belimbing, ketela pohon, jeruk

dan alpukat.

3
Materi PLH : Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman

A. Bibit dan pembibitan

• Bibit adalah bibit dari tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak atau

mengembangbiakkan tanaman.

• Bibit yang baik berasal dari buah yang baik dan dari pohon yang produktivitasnya tinggi

serta tahan terhadap hama.

• Keunggulan bibit unggul adalah hasil yang didapatkan sudah pasti berkualitas baik

sedangkan kelemahannya adalah harganya relatif lebih mahal.

• Keunggulan bibit biasa adalah harganya relatif lebih murah tetapi kelemahannya adalah

hasil yang didapatkan belum tentu berkualitas baik.

• Pemilihan bibit (berupa biji) yang baik dengan teknik yang sederhana yaitu dengan

perendaman di dalam air. Pilih biji yang terendam dan bukan yang mengapung. Biji yang

memiliki kualitas yang baik akan tenggelam, karena memiliki massa jenis yang lebih besar

dibanding air.

• Proses penyemaian biji diawali dengan perendaman biji di dalam larutan garam selama 5-

10 menit. Perendaman ini bertujuan untuk menghilangkan kuman penyakit yang menempel

pada biji dan mempercepat perkembangan biji. Setelah itu biji disemaikan pada tempat

persemaian yang diberi naungan atap plastik atau atap daun-daunan dan disusun rapi. Media

penyemaian dapat berupa campuran tanah dan pupuk kandang.

B. Teknik perbanyakan tanaman secara vegetative

1. Mencangkok

4
Keunggulan

1. Sifat tanaman baru sama seperti induknya

2. Menghasilkan buah dalam waktu yang relatif singkat ± 4 tahun

3. Waktu yang diperlukan untuk perbanyakan relative singkat antara 1 – 3 bulan.

Kelemahan

1. Perakaran cangkokan kurang kuat dan dangkal  akar serabut

2. Bentuk pohon induk jadi rusak

3. Tidak dapat menyediakan bibit yang relative banyak dalam waktu yang cepat

4. Cara pengerjaan sedikit lebih rumit dan memerlukan ketelatenan

5. Jika sering dilakukan pencangkokan terhadap pohon induk maka produksi buah induk

menjadi terganggu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan adalah :

1. Pemilihan batang cangkokan:

• Batang yang dicangkok sebaiknya diambil dari pohon induk yang sedang umur (jangan

terlalu tua dan jangan terlalu muda).

• Pohon, kuat, sehat dan subur.

• Usahakan pemilihan batang untuk mencangkok tidak merusak pohon induk, ambil ranting

atau cabang pohon yang tegak.

• Produksi buahnya baik.

2. Waktu mencangkok

• Sebaiknya dilakukan pada musim penghujan agar tidak melakukan penyiraman

3. Pemeliharaan mencangkok

• Selama pencangkokan, usahakan media cangkokan selalu cukup lembab.

Cara mencangkok

5
• Tentukan cabang pohon yang akan di cangkok dan tandai disekelilingnya.

• Sayat dan kupas kulit di sekeliling batang yang akan dicangkok. Penyayatan ini dilakukan

sampai terlihat bagian kayunya.

• Lapisan kambium batang dihilangkan dengan cara dikerok.

• Sayatan /luka yang telah dibuat tersebut dibiarkan selama 2-4 hari.

• Kemudian sekeliling sayatan di tutup dengan campuran tanah halus dan pupuk kandang

dengan perbandingan 1:1 (sebagai media cangkok)

• Selanjutnya dibungkus dengan sabut kelapa atau pembungkus lain seperti daun pisang,

plastik, kaleng, atau 2 belah bambu.

• Ikat di kedua ujungnya dan beri lubang kecil-kecil pada pembungkusnya, rawat selama

kuarang lebih 2-3 bulan sampai akarnya mulai terlihat.

• Potong hasil cangkokan yang sudah berakar kemudian tanam.

2. Stek

Perbanyakan tanaman dengan cara stek, umumnya dipergunakan untuk :

• Menanggulangi jenis tanaman-tanaman yang tidak mungkin diperbanyak dengan

menggunakan biji.

• mengekalkan klon tanaman unggul.

• memudahkan dan mempercepat perbanyakan tanaman.

Keuntungan dari perbanyakan tanaman dengan cara stek adalah :

• Dapat menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya, hanya dengan akar, daun dan

batang dalam waktu yang relatif singkat dan jumlah yang banyak.

• Merupakan cara yang sederhana dalam perbanyakan tanaman, mudah dilakukan, cepat

dan tidak memerlukan teknik-teknik tertentu seperti perbanyakan tanaman dengan cara

sambung.

Macam-macam stek :

6
1. Stek akar, yaitu stek yang terdiri dari potongan-potongan akar tinggal dengan satu atau

beberapa mata.

Contohnya stek pada tanaman Jahe dan kunyit.

2. Stek batang, stek ini terdiri dari :

 Stek cabang, yaitu terdiri dari bagian batang atau cabang atau cabang yang tua, tanpa

kulit hijau lagi. Contohnya stek tanaman singkong dan mawar.

 Stek ranting, yaitu stek tanaman yang berasal dari bagian batang atau ranting yang masih

muda, yang masih mempunyai kulit hijau. Contohnya stek pada tanaman Pangkas kuning,

dan Teh.

 Stek ujung, yaitu stek yang menggunakan bagian ujung batang yang paling muda,

contohnya stek pada tanaman Kangkung.

3. Stek Daun, yaitu stek yang menggunakan bagian tanaman yang berupa daun, dengan satu

mata atau lebih. Setiap mata akan membentuk tunas dan akar baru. Setelah tanaman baru

telah tumbuh, bahan stek akan berangsur-angsur membusuk.

Contoh tanaman yang bisa distek daun adalah cocor bebek, Sansiviera dan Begonia

4. Stek Tunas/Mata, yaitu perbanyakan tanaman dengan menggunakan mata tunas suatu

tanaman, contohnya pada stek tanaman Tebu.

Note

Jika melakukan stek pada batang pastikan memotong batang dengen kemiringan 45o. hal ini

bertujuan untuk memudahkan dalam penanaman dan juga membuat hormone tumbuh

terkonsentrasi pada ujung batang yang lancip.

C. Tahapan penanaman tanaman di dalam pot.

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti pot, sekop, alat penyiram, sarung

tangan, kerikil atau batu bata, tanah, pupuk dan bibit (biji). Pastikan bagian bawah pot

7
terdapat lubang untuk aliran air yang berlebih. Dan sediakan juga alas di bawah pot yang

berfungsi untuk menampung kelebihan air.

2. Campurkan tanah dan pupuk organic (kompos atau kandang) dengan perbandingan 1:1.

Gunakan tanah yang gembur dan bukan tanah merah atau tanah lempung (lengket  sirkulasi

udara tidak baik). Campur juga dengan sekam secukupnya. Hal ini bertujuan untuk

memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam tanah. Jika media tanam hanya berupa tanah,

lama kelamaan tanah menjadi padat akibatnya tidak ada aliran udara didalam tanah dan ini

akan menggangu pertumbuhan tanaman.

3. Masukkan kerikil atau batu bata dan letakkan di dasar pot.

4. Masukkan campuran tanah dan pupuk ke dalam pot.

5. Masukkan bibit yang akan ditanam kedalam pot.

6. Siram secukupnya. Penyiraman bisa dilakukan dengan menggunakan alat penyiram atau

menuang air pada alas pot dan membiarkan daya isap akar bekerja untuk menyerap air secara

langsung.

D. Pemeliharaan tanaman di dalam pot.

1. Penyiraman  penyiraman dilakukan setiap hari.

• Sebaiknya pada pagi hari atau sore hari.

• Penyiraman bisa dilakukan dengan menggunakan alat penyiram atau menuang air pada

alas pot dan membiarkan daya isap akar bekerja untuk menyerap air secara langsung.

• Tanaman memerlukan air sebagai bahan baku untuk melakukan fotosintesis.

2. Perumpangan/pemangkasan  pemangkasan dilakukan dengan membuang semua tunas

samping dan dihentikan saat terbentuk cabang baru. Hal ini bertujuan untuk merangsang

8
pertumbuhan percabangan di atasnya yang lebih produktif sehingga menghasilkan daun atau

buah yang lebat.

3. Pemupukan. Pemupukan dilakukan untuk memberikan nutrisi agar tanaman bisa tumbuh

dengan subur dan dapat berproduksi dengan baik.

• Pupuk yang terbuat dari kotoran hewan disebut dengan pupuk kandang, sedangkan pupuk

yang terbuat dari sisa-sisa dedaunan yang membusuk disebut sebagai pupuk kompos.

• Pemupukan Sebaiknya menggunakan pupuk alami dibandingkan pupuk buatan (kimiawi)

karena ramah lingkungan.

• Pemberian pupuk harus seimbang tidak boleh berlebih karena akan menyebabkan

pencemaran tanah dan tanah tidak akan subur lagi pada kurun waktu tertentu.

4. Pengendalian hama dan penyakit tanaman.

• Pengendalian terhadap hama dan penyakit tanaman dapat dilakukan dengan memberikan

obat anti hama berupa pestisida.

• Penggunaan pestisida harus seefektif mungkin.

• Penyemptotan pestisida yang berlebih tidak hanya mematikan hamanya saja, tetapi

sekaligus juga mematikan tanamannya.

• Penyemprotan pestisida harus memperhatikan arah angin dengan kata lain

menyemprotnya harus searah dengan angin berhembus.

5. Penggantian tanah. Tanah yang sudah lama harus diganti, minimal setahun sekali untuk

memberikan sirkulasi udara yang baik. Tanah yang bai adalah tanah yang gembur dan

lembab (tidak kering dan tidak basah).

6. Penggantian pot. Tanaman yang sudah besar harus di pindahkan ke pot yang lebih besar

agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Additional information

9
 Teknik bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah dikenal dengan hidroponik.

Media tanah bisa diganti dengan sekam atau serbuk gergaji.

 Suatu lahan yang hanya ditanami oleh satu jenis tanaman tunggal disebut Monokultur

dan yang lebih dari satu jenis tanaman adalah multi kultur.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

10
Pembibitan generatif merupakan pembibitan atau perbanyakan tanaman dari hasil

perkawinan (seksual). bibit generatif ini biasa dikenal dengan bibit dan biji, karena bibit

ini diperoleh dengan cara menanam biji. pembibitan dengan biji bisa dilakukan dengan

dua pertimbangan, antara lain:

1. Pembibitan jenis tanaman tersebut hanya dapat dilakukan dengan menanam bijinya.

contohnya pohon jati, palem, trembesi, kepala dan lainnya.

2. Pembibitan tanaman melalui bijinya lebih mudah dan murah. misalnya terong, cabe,

bayam, sawi dan lainnya.

Pembibitan Secara Vegetatif

Pembibitan tanaman secara vegetatif adalah pembibitan atau perbanyakan tanaman /

tumbuhan dengan cara tertentu selain dari hasil perkawinan (aseksual). pembibitan secara

vegetatif dilakukan dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut ini :

1. Pembibitan / perkembangbiakan jenis tanaman tersebut hanya dapat dilakukan secara

vegetatif

2. Untuk mendapatkan jenis tanaman yang memiliki sifat sama seperti induknya

3. Untuk mendapatkan tanaman yang cepat berbuah

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/366586218/Pengertian-Dan-Teknik-Pembibitan

11
12

Anda mungkin juga menyukai