Anda di halaman 1dari 16

Sifat Totipotensi Pada Jaringan Tumbuhan

Kelompok 5
Nama anggota:
1. Shofa Siti nuraeni
2. Silmi Lestari
3. Sri Mulyanti
4. Sri Wulandari
5. Suci Nurmala
6. Syllan Syghfiruari
7. Vika Nursyavitriana
8. Vina Alvina

Sifat Totipotensi Pada Jaringan


Tumbuhan
Sifat totipotensi adalah kemampuan sel yang
apabila diletakkan dalam lingkungan yang sesuai
dapat tumbuh menjadi individu baru yang
sempurna.Untuk itu diperlukan medium yang
tepat untuk pertumbuhan sel, yaitu medium yang
mengandung nutrisi dan hormon tumbuh. Selain
kondisi steril, kedua hal tersebut adalah kunci
pokok bagi keberhasilan kultur jaringan.
Totipotensi pertama kali dikemukakan oleh G.
Haberlandt, seorang ahli fisiologi Jerman.
Kemudian oleh F.C. Stewardberhasil dibuktikan
totipotensi dari satu sel wortel yang dikultur pada
medium tertentu dan menghasilkan tanaman
wortel yang utuh dan lengkap

Cara pembudidayaan tanaman


A. Dengan cara modern
Kultur Jaringan Kultur jaringan/Kultur In Vitro/Tissue
Culture adalah suatu teknik untuk mengisolasi, sel,
protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian
tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur
tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagianbagian tersebut dapat memperbanyak diri dan
beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali. tahun
1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer,
Hildebrandt, dan Riker

Beberapa Teknik Kultur Jaringan

Meristem culture, budidaya jaringan dengan


menggunakan eksplan dari jaringan muda atau meristem.
Pollen culture/anther culture, menggunakan eksplan dari
pollen atau benang sari.
Protoplas culture, menggunakan eksplan dari protoplas.
Chloroplas culture, menggunakan kloroplas untuk
keperluan fusi protoplas.
Somatic cross (bilangan protoplas/fusi protoplas),
menyilangkan dua macam protoplas, kemudian
dibudidayakan hingga menjadi tanaman kecil yang
mempunyai sifat baru.

Penggunaan kultur jaringan mempunyai berbagai keuntungan antara lain :

Untuk menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar


dalam waktu singkat dengan sifat dan kualitas sama
dengan induknya.
Mendapatkan tanaman yang bebas dari virus dan
penyakit.
Menciptakan varietas baru, yaitu dengan cara
menggabungkan plasma dari sel-sel yang berbeda dalam
satu spesies lalu menumbuhkannya melalui kultur
jaringan.
Melestarikan jenis tanaman yang hampir punah.
Mempertahankan keaslian sifat-sifat tanaman.

Dampak Negatif Dari Kultur Jaringan

1. Karena prosesnya yang cukup rumit, butuh tenaga


ahli di bidangnyakarena untuk melakukan proses
kultur jaringan tidak semudah yang kita bayangkan.
2. Kontaminasi atau alat dan bahan yang
digunakanpun harus disterilisasi. Caranya dapat
menggunakan alcohol 70%, panic presto, ataupun
bleach.
3. Belum bisa diterapkan pada tumbuhan berkayu.
Oleh sebab itu, tidak semua tanaman dapat
dilakukan proses kultur jaringan.

Gambar kultur jaringan

Tanaman kultur jaringan pada wortel

Dengan cara tradisional


A. Mencangkok Mencangkok adalah menguliti hingga
bersih dan menghilangkan kambium pada cabang atau
ranting sepanjang 5-10 cm. Tujuan mencangkok untuk
mengembangbiakkan tanaman. Tanaman yg dapat
dicangkok adalah tanaman buah berkayu keras atau
berkambium. Contoh : Mangga, jambu, jambu air,
jeruk, dll .
Keunggulan mencangkok :
. Tanaman lebih cepat berproduksi (berbuah).
. Sifat tanaman baru sama seperti induknya.
. Menghasilkan buah dalam waktu yang relative singkat
4 tahun.
. Waktu yang diperlukan untuk perbanyakan relative
singkat antara 1 - 3 bulan.

B. Menyetek Reproduksi dengan cara menyetek


(stek) merupakan cara yang paling mudah
dilakukan. Seperti halnya mencangkok, dari
perbanyakan dengan cara stek ini juga
diperoleh tanaman baru yang mempunyai sifat
seperti induknya. Sifat ini meliputi ketahanan
terhadap serangan penyakit, rasa buah, warna
dan keindahan bunga, dan sebagainya. Tetapi
bila dibandingkan dengan mencangkok, stek
mempunyai kelebihan. Kalau cangkok
memerlukan bantuan pohon induk untuk
menumbuhkan akar-akarnya sampai mampu
berdiri serdiri, tetapi stek tidak demikian

Macam-macam stek :

Stek akar, yaitu stek yang terdiri dari potongan-potongan akar tinggal
dengan satu atau beberapa mata.Contohnya stek pada tanaman Jahe dan
kunyit.
Stek batang, stek ini terdiri dari :
-Stek cabang, yaitu terdiri dari bagian batang atau cabang atau cabang
yang tua, tanpa kulit hijau lagi. Contohnya stek tanaman ubi kayu.
- Stek ranting, yaitu stek tanaman yang berasal dari bagian batang atau
ranting yang masih muda, yang masih mempunyai kulit hijau. Contohnya
stek pada tanaman Pangkas kuning, dan Teh.
- Stek ujung, yaitu stek yang menggunakan bagian ujung batang yang
paling muda contohnya stek pada tanaman Kangkung.
Stek Daun, yaitu stek yang menggunakan bagian tanaman yang berupa
daun, dengan satu mata atau lebih.
Stek Tunas/Mata, yaitu perbanyakan tanaman dengan menggunakan mata
tunas suatu tanaman, contohnya pada stek tanaman Tebu.

C. Menempel ( Okulasi ) Menempel atau okulasi


dilakukan dengan cara menempelkan mata
tunas pada tumbuhan lain. Pada dasarnya,
menempel hampir sama dengan menyambung.
Tumbuhan yang diokulasi biasanya memiliki
kelebihan-kelebihan tersendiri. Misalnya
tumbuhan yang memiliki akar yang kuat, tetapi
buahnya kecil atau asam dapat digabungkan
dengan tanaman yang memiliki buah besar dan
manis, tetapi akarnya lemah.

D. Merunduk Merunduk adalah cara reproduksi vegetatif


dengan merundukkan cabang atau batang tumbuhan
kedalam tanah. bagian yang tertanam akan mengeluarkan
akar. Selanjutnya, bagian tanah tersebut dapat
dipisahkan dan dikembangkan lebih lanjut.
E. Sambung/Enten Menyambung atau mengenten bertujuan
menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang
berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan
dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat.
Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau
bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki
produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki
akar kuat dan produktivitas yang tinggi. Contoh
tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang
sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.

Bagian-bagian Tanaman Yang Bersifat Totipotensi

Pada jaringan vegetatif, seperti:


Akar
Batang
Daun
Mata tunas
Pada jaringan generatif, seperti:
Ovule
Embrio
Biji

Kesimpulan
Kesimpulan Teori Totipotensi yaitu kemampuan setiap
sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna
bila diletakkan dalam lingkungan yang sesuai. Teori
totipotensi dikemukakan oleh G. Heberland pada tahun
1898. Pada tahun 1950, F.C. Steward dan
mahasiswanya dari Cornell University memperoleh
tanaman wortel utuh dari sel somatik sel floem akar
wortel. Pembudidayaan tanaman di bagi 2, yaitu:
Dengan cara Modern, contohnya Kultul jaringan. Dan
dengan cara Tradisional, misalnya Mencangkok,
menyetek, menempel (Okulasi), merunduk dan
sambung/enten

Anda mungkin juga menyukai