Anda di halaman 1dari 6

4.

LAPORAN HASIL PERCOBAAN MENCANGKOK

OLEH

WILHELMUS WITAK MAKIN

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BUNDA SEGALA BANGSA


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup manusia, hewan dan tumbuhan selalu berusaha untuk
melestarikan keturunananya dengan cara berkembang biak. Setiap makhluk hidup mempunyai
cara perkembangbiakan yang berbeda- beda.
Perkembangbiakan pada setiap jenis tanaman tidaklah sama. Ada beberapa spesies
tanaman yang berkembang biak dengan cara generatif dan ada juga yang berkembang biak
dengan cara vegetatif. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat melalui vegetatif alami dan
buatan.
Mencangkok adalah salah cara perkembangbiakan vegetatif buatan. Mencangkok dapat
diartikan mengembangbiakan tumbuhan dengan cara menguliti batang yang ada lalu dibungkus
dengan tanah agar akarnya tumbuh.
Perkembangbiakan baik secara vegetatif sebagian besar berasal dari salah satu bagian
tanaman, misalnya berasal dari batang, akar, daun, dan lain-lain, atau bisa juga disebut bibit.
Kegiatan memperbanyak tanaman dengan mencangkok merupakan kegiatan yang biasa
dilakukan di nursery tanaman buah.Tanaman induk yang akan dicangkok dipilih karena
karakternya yang diinginkan.Tanaman induk diusahakan setelah dicangkok tidak mati sehingga
dapat berkembang kembali dan menjadi tanaman induk untuk dicangkok di kemudian hari.
Jenis tanaman yang bisa dicangkok misalnya mangga, jambu, rambutan dan lain-lain.
Sedangkan perkembangbiakan secara generatif umumnya berasal dari biji. Pada kenyataannya
kita dapat membedakan antara bibit dan benih yang keduanya digunakan dalam proses
pembiakan tanaman.
B. Tujuan
1. Untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan melakukan perbanyakan
tananman dengan teknik vegetatif cangkok.
2. Agar dapat memahami bagaimana tanaman melakukan perkembanganbiakan dalam
melangsungkan kelestarian hidupnya.
3. Untuk mengetahui serta memahami bagaimana nilai ekonomis sebagai sudut pandang
agribisnis.
C. Manfaat
Dapat memahami lebih dalam tentang fase perkembangan tanaman dengan cara
mencangkok.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Mencangkok
Mencangkok adalah cara memperbanyak tanaman di mana pembentukan akar pada
calon tanaman baru terjadi ketika masih melekat pada tanaman induknya.
Mencangkok dapat juga diartikan sebagai teknik pengembangbiakan tanaman yang sangat
cocok untuk ditanam di dalam pot. Di samping karena kualitas buahnya terjaga sama seperti
induknya juga nantinya pohon tumbuh tidak terlalu tinggi. Pohon yg dikembangbiakan dengan
teknik cangkok tidak akan mempunyai akar tunggang
Dalam melakukan pencangkokan membutuhkan persyaratan agar mendapatkan hasil
yang baik dan maksimal, baik dari segi fisik maupun lingkungan sekitarnya. Beberapa
persyaratan antara lain: tidak dapat dibiakkan dengan cara layarage lain, kemudian dari segi
pemilihan batang yaitu memiliki batang/cabang yang berdiameter besar dan tinggi dengan
pemilihan pohon induk dari tanaman induk yang sehat dan kuat dipilih dari varietas yang telah
dikenal sifat buah yang diinginkan. Pohon induk dipilih dari pohon yang bentuk cabangnya
lurus, panjang cabang kira-kira sebesar jari telunjuk orang dewasa dan sebaiknya dipilih
cabang satu dahan yang telah berumur satu tahun. Selain dengan persyaratan tersebut perlu
diperhatikan beberapa hal antara lain: pelaksanaan mencangkok sebaiknya dilakukan pada
waktu musim penghujan agar meringankan pemeliharaan terutama dalam hal penyiraman.
Pemilihan batang cangkok, sebaiknya batang cangkoan jangan diambil dari pohon induk yang
terlalu tua karena biasanya dahan pohon induk kurang baik untuk dicangkok juga jangan
mengambil dari pohon yang terlalu muda karena sifatnya kebanyakan belum terlihat.
Kemudian dari segi pemeliharaan, jika pencangkokan dilakukan pada musim kemarau
sebaiknya bibit disiram dua kali sehari. Pada musim penghujan penyiraman dilakukan
seperlunya sesuai dengan situasi untuk mempercepat pertumbuhan akar.
Dalam melakukan pencangkokan haruslah mengerti bagaimana cara pencangkokan
yang benar juga harus diperhatikan cara pengikatan yang benar agar hasilnya sesuai keinginan
dan maksimal. Langkah awal yaitu dengan mengikat lembar plastik atau sabut kelapa dibagian
bawah keratan dengan tali rafia. Lembaran plastik atau sabut kelapa dilipat ke atas hingga
membentuk kantong. Kantong yang terbentuk diisi dengan tanah yang dicampur dengan
kompos atau pupuk kandang dengan posisi menutup luka sayatan seluruhnya dan setelah
kantong berisi tanah diikat beberapa sentimeter di atas keratan, pengikatan jangan terlalu erat
atau terlalu renggang.
B. Keuntungan mencangkok
1. Cepat berbuah
2. Sifat sama dengan induknya
3. Pohon tidak terlalu tinggi
C. Kerugian mencangkok
1. Pohon kurang kuat
2. Berumur pendek
D. Alat dan Bahan
1. Pisau
2. Tali plastik atau tali bambu
3. Plastik transparan atau sabut kelapa atau ijuk
4. Tanah yang agak basah dan subur
5. Polybag, sebagai media tanam setelah pencangkokan

E. Cara Kerja
1. Carilah dahan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
2. Ukurlah dari batang pohong paling sedikit 10 cm
3. Kupaslah kulit dahan yang akan di cangkok sekelilingnya dengan panjang kupasan ± 5 cm.
4. Setelah selesai dikupas, keriklah lendir/cambium dengan perlahan agar kering
5. Tutuplah hasil kupasan dengan tanah
6. Selanjutnya, bungkuslah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh.
7. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari.
8. Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut dan tanamlah
di dalam tanah.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum yang dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :
1. Sebaiknya diperhatikan dalam pemilihan batang yang akan digunakan dalam
pencangkokan.
2. Adanya perbedaan hasil antara perlakuan dengan menggunakan serabut dan plastik,
ternyata lebih banyak pada perlakuan dengan menggunakan serabut kelapa. Dengan
demikian berarti pembungkus berpengaruh terhadap pertumbuhan akar cangkokan.

B. Saran
Dalam Percobaan Pencangkokan sebaiknya selalu diperhatikan kondisi tumbuhan yang
dicangkok baik dalam hal panjang akar maupun kelembapan tanah dan juga harus
diperhatikan ketelitian dalam percobaan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Kusbiantoro, B. 1993. Tekhnik Prbanyakan Vegetatif, Mencangkok. Agro Jurnal(2): 9

Sutarto, ismiyati. 1994. Tekhnik Perbanyakan Vegatatif pada Tanaman Hias Semak,
Perdu dan Pohon. Info Holtikultura : 6-7

Wahid. 2000. Media Bahan Perkembangan Vegetatif. Agro Jurnal : 4-5

Wahyuni, Sri. 1998. Pengembangan Vegetatif Mencangkok. Agro Jurnal : 59

Wilkins. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta : Gajah Mada Pre


Label: Biologi

Anda mungkin juga menyukai