Anda di halaman 1dari 9

COVER

A.Judul
Memperbanyak Tanaman secara Vegetatif Buatan dengan Metode Cangkok pada
Tanaman ...........................

B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memperbanyak tanaman dengan metode cangkok?
2. Bagaimana hasil pengamatan dari metode cangkok yang dilakukan pada
tanaman .................

C.Tujuan
1. Menjelaskan cara memperbanyak tanaman dengan metode cangkok
2. Menjelaskan hasil pengamatan dari praktikum metode cangkok pada
tanaman .....

D.Landasan Teori
Perkembangbiakan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua yaitu vegetatif dan
generatif,yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1.Perkemb an g b i akan S ecara V eg etati f


Reproduksi secara vegetatif ialah pembentukan individu baru tanpa adanya
peleburan dua sel kelamin jantan dan betina. Reproduksi secara vegetatif dibagi
menjadi 2 yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan buatan. Perkembangbiakan
vegetatif alami adalah perkembangbiakan yang terjadi secara alami tanpa
memerlukan bantuan manusia. Adapun reproduksi vegetatif alami pada tumbuhan
rendah dikelompokkan menjadi, membelah diri, membentuk tunas, danmembentuk
spora. Sedangkan perkembangbiakan vegetatif  alami pada tumbuhan tinggi
dikelompokkan menjadi (akar tinggal (rhizoma),  umbi lapis ,umbi batang, geragih,
tunas,dan  tunas adventif.

Iklan
LAPORKAN IKLAN INI

Perkembangbiakan secara vegetatif buatan ialah perkembangbiakan yang sengaja


dilakukan oleh manusia dengan tujuan untuk kesejahteraan manusia. Adapun
perkembangbiakan secara vegetatif buatan macamnya adalah menyetek,
menyambung ,merunduk dan kultur jaringan

2.Perkemb an g b i akan S ecara G en erati f


Perkembangbiakan secara generatif adalah perkembangbiakan yang dapat terjadi
apabila terjadi peleburan antara dua buah gamet, yaitu gamet betina dan gamet
jantan Salah satu contoh perkembangbiakan vegetative buatan,seperti yang sidah
dijelaskan diatas  adalah cangkok. Menurut De Data,S.K (1987) mencangkok adalah
menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada cabang atau ranting.
Cangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan
untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan
cepat menghasilkan, hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan
tanaman adalah : (1) waktu mencangkok, sebaiknya pada musim hujan karena tidak
perlu melakukan penyiraman berulang-ulang, (2) Memilih batang cangkok, pohon
induk yang digunakan adalah yang umurnya tidak terlalu tua atau terlalu muda, kuat,
sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya, (3) Pemeliharaan cangkokan,
pemeliharaan sudah dianggap cukup bila media cangkokan cukup lembab
sepanjang waktu.

Mencangkok adalah salah satu bentuk perkembangbiakan vegetative tanaman yang


dilakukan seseorang karena beberapa factor, diantaranya karena menginginkan
tanaman baru yang persis seperti induknya dan menginginkan tanaman yang dapat
menghasilkan buah dalam waktu yang relative singkat,yang dilakukan dengan cara
mengupas kulit batang dari tanaman induk dan membersihkan kambiumnya lalu
membungkusnya dengan media agar akar dapat tumbuh.

Bibit cangkokan diperoleh dengan menghambat proses pengiriman zat makanan


dari daun ke akar dengan menghilangkan lapisan cambium cabang tanaman induk.
Menurut Abidin, (1983) beberapa hal penting dalam mencangkok yaitu :

a. Mencangkok Batang Berkayu

1) Menentukan Pohon Induk


Pohon induk adalah hal pertama yang menentukan hasil cangkokan, karena pohon
induk adalah salah satu pertimbangan seseorang melakukan pencangkokan.
Pencangkokan biasanya dilakukan untuk mendapatkan bibit dari pohon terpilih dan
mempunyai banyak keunggulan. Namun ada beberapa persyaratan agar tanaman
hasil cangkokan memuaskan. Diantaranya adalah pohon induk umurnya sudah
cukup, tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua. Pohon yang terlalu tua biasanya
jumlah cabang yang memenuhi syarat untuk dicangkok hanya sedikit. Sedang pohon
yang terlalu muda tentu belum diketahui sifat-sifatnya dengan jelas dan produksi
akar keduanya kurang sempurna.

Umur tanaman perlu diketahui agar tidak mengecewakan dan agar mendapat
tanaman yang ideal dari segala aspek yang dimiliki oleh tanaman tersebut. Karena
tana upman yang masih muda belum diketahui sifat-sifat dan produksi tanaman
sehinga kita belum tau banyak keunggulan dari tanaman-tanaman tersebut.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pohon Nampak kuat dan subur, serta tidak
diserang hama penyakit yang dapat menggagalkan hasil cangkokan. Syarat lain lagi
adalah pohon harus bercabang banyak sehingga setelah dicangkok, pohon tidak
kehabisan cabang dan mengganggu produksi tanaman induk. Tanaman yang
dicangkok pada praktikum ini adalah jambu air.

Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan
pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman
pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis
menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dalam penampilan. Jambu air (Eugenia
aquea) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yang belum banyak
disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial. Sifatnya yang mudah busuk
menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tidak
berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah.

2) Memilih Cabang Cangkokan

Bentuk cabang yang baik adalah yang memiliki kulit yang tegap, mulus dan warna
masih coklat muda dan belum ada kerak, agar tanaman menghasilkan akar yang
baik dan sempurna. Besar cabang yang ideal adalah cabang yang masih berukuran
kecil sebesar jari ataupun pensil. Hal tersebut karena dengan cabang yang kecil
akan didapatkan tanaman dengan jumlah banyak dan tanaman tidak memerlukan
akar yang banyak sehingga mempercepat proses pencakokan. Dipastikan tanaman
bebas dari hama dan penyakit agar tidak mengganggu saluran nutrisi saat
pencangkokan dan hasil cangkokan yang tidak normal.

Cabang yang dicangkok tidak perlu terlalu panjang karena akan kesulitan saat
penanaman dilapangan dan sulit diatur. Panjang cabang cukup sekitar 20-30cm
saja. Jumlah daun yang disertakan dalam tanaman hasil cangkokan harus dalam
jumlah yang banyak agar tanaman mendapat banyak masakan makanan. Dan
cabang yang gundul akan mempersulit tumbuh akar karena kurangnya makanan.
Cabang yang baik mempunyai bentuk lurus menyamping atau keatas dan giat
berbuah.

3) Menyayat Kulit Batang

Penyayatan mempengarui produksi akar, sehingga bentuk dan besarnya sayatan


disesuaikian dengan diameter batang yang akan dicangkok. Penyayatan dilakukan
didekat atau dibawah kuncup daun agar dapat memproduksi banyak akar, karena
pada daerah ini terdapat rizokalin yaitu zat pembentuk akar. Bentuk sayatan dengan
model bergerigi bagian atas akan mendapatkan daerah tumbuh akar yang lebih luas
dan banyak

4) Pembersihan Kambium

Kambium terdapat antara jaringan xylem dan floem yang akan nampak jika kulit
telah tersayat. Kambium ini hanya terdapat pada tanaman dikotil. Hasil kerja
kambium adalah bertambahnya lingkaran batang berkayu. Kambium biasanya
berbentuk lendir dan Kambium ini perlu dihilangkan karena akan mengganggu
proses pembentukan akar cangkokan.

Cara menghilangkan kambium ada berbagai cara diantaranya dikerik dengan pisau.
Yang perlu diperhatikan dalam pengerikan adalah secara perlahan agar jaringan
xylem tidak rusak. Karena kerusakan pada xylem akan mengganggu transfer nutrisi
tanaman yang dicangkok.

5) Mengeringanginkan

Waktu pengeringan sangat bergantung dengan jenis tanaman karena pada berbagai
tanaman yang bergetah, memerlukan waktu yang lebih lama karena getah yang
terbungkus media cangkok akan menjadi tempat bakteri. Lama waktu diantaranya 2-
4 hari dan 2-3 minggu. Untuk tanaman yang tidak terlalu bergetah pengeringan
cukup dilakukan dengan mengerik cambium dengan pisau hingga kering pada saat
itu juga.

6) Pemberian tanah atau pupuk 

7) Pembungkus Sayatan

Membungkus sayatan sangat tergantung dengan media yang dipakai. Pada


beberapa media yang rapuh seperti tanah maka yang perlu dilakukan adalah
mengikat pembungkus terlebih dahulu yaitu bagian bawahnya dan memasukkan
media yang agak basah, dirapikan dan diikat bagian atasnya. Pada media tertentu
adalah menyesuaikan dengan bentuk media dan model pemasangannya

b. Mencangkok batang Tak Berkayu


Mencangkok batang tak berkayu umumnya dengan memanfaatkan luka tanaman
dengan memberi media tumbuh pada luka tanaman. Luka tanaman tersebut
diharapkan akan menghasilkan akar. Untuk melukai tanaman dapat dilakukan
dengan berbagai cara, pada papaya dimanfaatkan patahan dari cabang, pada
dieffenbachia(sri rejeki) diadakan goresan pada ruas tanaman. Pada tanaman salak
dengan memanfaatkan pangkal tunas tanaman. Yaitu pada tunas pohon salak diberi
media tumbuh dan tanpa penyayatan.

c. Waktu Mencangkok

Banyak orang mencangkok dilakukan pada musim penghujan agar menghemat


penyiraman dan menghindari stress tanaman karena kering. Padahal musim hujan
maupun musim kemarau sebenarnya bukanlah masalah. Kedua musim itu dapat
digunakan untuk mencangkok, walaupun keduanya ada kelebihan dan
kekurangannya. Bila kita mencangkoknya pada awal musim hujan, dalam musim itu
juga cangkokan telah jadi dan dapat ditanam. Bila menangkok pada musim
kemarau, memang kita harus rajin menyiraminya agar kelembapan media tetap
terjaga. Tapai lazimnya cangkokan pada musim kemarau lebih cepat terjadi, karena
pada saat ini pertumbuhan akar sedang aktif

d. Sarana Mencangkok

1) Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam mencangkok adalah sangat sederhana dan tidak
perlu biaya mahal. Diantaranya yaitu pisau, dan tali. Pisau yang digunakan adalah
pisau yang sederhana tapi tajam. Tajam pisau sangat perlu karena agar goresan
halus, rapi bersih dan tidak perlu mengulang-ulang. Tali yang digunakan adalah tali
yang memungkinkan dapat bertahan sampai cangkokan siap diambil.

2) Media

Media yang digunakan dalam mencangkok adalah banyak sekali macamnya.


Biasanya seseorang memilih media karena hasil yang didapatkan. Dalam pemilihan
media hindari penggunaan tanah yang masih mentah. Ini karena pada tanah yang
seperti itu, mudah kering dan mengeras dan hanya memiliki sedikit nutrisi dan dapat
mematahkan cabang. Media yang digunakan antara lain adalah mos(akar tanaman),
bubuk sabut kelapa, pupuk kandang, pupuk kompos, lumut. Jenis media sangat
menentukan hasil pencangkokan karena perbedaan nutrisi

e) Pemeliharaan Cangkokan

Pemeliharaan cangkokan yang utama adalah menjaga agar tetap lembab.


Kelembapan sangat penting untuk menjaga daya tumbuh akar dan memberi
makanan akar. Karena akar akan tumbuh setalah beberapa waktu penyangkokan.
Cara agar tetap lembab adalah dengan menyiram tanaman secara rutin. Caranya
adalah bisa dengan menyuntikkan, dengan membuka bagian atas pembungkus dan
menyiram atau dengan memberi cadangan air diatas cangkokan dengan
meneteskan air tersebut

f) Pemotongan Cangkokan

Pemotongan cangkokan biasanya dilakukan setelah 1-3 bulan setelah


pencangkokan. Karena pada priode ini cangkokan telah berakar. Atau setelah akar
nampak keluar dari media.

Sebelum dipotong agar cangkokan tidak kaget, maka akar yang nampak diatas
media bisa dipotong agar dapat memproduksi akar yang lebih banyak. Tempat
pemotongan cangkokan harus tepat dibawah pembungkus cangkokan. Agar tidak
ada cabang yang kering dicangkokan yang bisa dimakan rayap. Setelah dipotong,
daun cangkokan perlu dikurangi agar mengurangi penguapan. Dan tanaman siap
ditanam ataupun disemaikan terlebih dahulu.

E. Alat dan bahan yang digunakan


Bahan :

Alat :                                                                         

 Pisau
 Tanah
 Plastik Bening
 Tali Rafia

F. Prosedur (Cara Kerja)
1. Pilih batang tanaman yang akan dicangkok, yang diamteernya tidak terlalu besar
dan sehat (tidak terkena hama)
2. Kuliti batang tanaman tersebut dengan lebar ± 10 cm hingga bersih, bersihkan
kambium hingga kering dan diusahakan tidak ada kambium yang tertinggal.
3. Ikat salah satu ujung plastik dengan tali rafia, kemudian media campuran tanah
dan pupuk kandang yang sudah dicampur dengan air secukupnya diletakkan
diantara batang dan plastik pembungkus dengan rapi.
4. Kemudian ujung plastik lainnya diikat dengan tali rafia.
5. Kemudian plastik pembungkus dilubangi kecil-kecil untuk menjaga kelembapan

G. Data Hasil Pengamatan


Hari /Tanggal Keterangan

11 September 2022 Mulai Pencangkokan

(Minggu Pertama setelah


pencangkokan) Belum terjadi perubahan

(Minggu Kedua) Belum Terjadi Perubahan

(Minggu ketiga) Belum Terjadi Perubahan

Mulai terlihat Tumbuh  Sedikit Akar


(Minggu keempat)

Akar mulai banyak dan siap untuk dipotong


lalu ditanam dalam polybag, setelah ditanam
dalam polybag ,ranting dan daun dikurangi
(Minggu kelima) untuk mempercepat tumbuhnya ranting dan
daun baru

(Minggu keenam) Tanaman masih belum mempunyai banyak


daun atau belum bersemi

(Minggu ketujuh) Tanaman jambu air sudah mulai bersemi daun


sudah bertambah
Tanaman jambu air sudah bersemi dan
2 April 2016
mempunyai banyak daun
(Minggu kedelapan)

H. Analisis Data dan Pembahasan


Dari data diatas diketahui bahwa, perkembangbiakan tanaman secara vegetative
buatan metode cangkok dilakukan dengan mengupas kulit batang atau ranting
tumbuhan induk selebar kurang lebih 10cm lalu dikerik kambiumya hingga bersih
dan meletakkan atau membungkus batang tersebut dengan media untuk menutupi
batang yang dikupas agar akar dapat tumbuh. Penyiraman rutin pada cangkokan
sangat dibuthkan untk mejaga kelembapan. Dibutuhkan waktu 5 minggu untuk dapat
memisahkan cangkokan dari induknya yang akan ditanam dan menghasilkan
tanaman jambu air yang baru.

Pada minggu pertama hingga minggu ketiga cangkokan belum menunjukkan


perubahan. Pada minggu keempat cangkokan mulai tumbuh akar,namun masih
sedikit. Pada minggu kelima cangkokan sudah tumbuh banyak akar dan siap untuk
dipisahkan dari induknya. Setelah dipisahkan ,cangkokan tersebut ditanam dalam
polybag dengan menggunakan media tanah campuran pupuk kandang,dan dipotong
beberapa batang atau ranting serta daunya,untuk mempercepat tumbuhnya batang
atau ranting serta daun yang baru.

Pada minggu keenam hasil cangkokan tanaman jambu air yang sudah ditanam
belum tumbuh banyak daun atau belum bersemi, daun mulai bersemi dan tumbuh
lebih banyak pada minggu ketujuh hingga kedelapan.

I. Simpulan
Cangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan
untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan
cepat menghasilkan yang dilakukan dengan cara mengupas kulit batang dari
tanaman induk dan membersihkan kambiumnya lalu membungkusnya dengan
media agar akar dapat tumbuh.

Dalam mencangkok perlu penyiraman yang rutin untuk menjaga kelembapan, dan
yang perlu diperhatikan adalah tanaman yang dicangkok harus berkambium, dan
media yang digunakan bisa merupakan campuran antara tanah dan pupuk
kandang,atau kompos. Setelah kurang lebih 5-6 minggu cangkokan tanaman jambu
air sudah berakar banyak, batang cangkokan tersebut bisa dipotong lalu ditanam,
dan daun dari tanaman jambu air  hasil cangkokan tersebut akan bersemi pada
minggu kedelapan.

Anda mungkin juga menyukai