Anda di halaman 1dari 6

.

MAKALAH BIOLOGI
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN
(TEKNIK OKULASI)

Disusun Oleh :
WIDYA NOVITA

KELAS : IX-6

GURU PEMBIMBING : ANITA KURNIATI, S.T

SMP NEGERI 5 TUALANG


TP. 2022/2023
.

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DENGAN CARA OKULASI (MENEMPEL)

1. Pengertian
Okulasi merupakan kebalikan dari metode cangkok. Jika metode cangkok menguliti
batang induk sehingga tumbuh batang atau ranting yang baru. Sedangkan okulasi adalah
proses menempelkan mata tunas tanaman induk ke bagian batang tumbuhan. Okulasi
merupakan teknik pembiakan tanaman secara vegetatif dengan cara menempelkan mata tunas
dari suatu tanaman kepada tanaman.
Jika dibandingkan dengan hasil tanaman melalui dari teknik perbanyakan cangkok dan
stek, tanaman okulasi memiliki kualitas yang lebih baik dikarenakan okulasi dapat
menggabungkan 2 sifat unggul dari masing-masing bagian tanaman asalnya yang berupa sifat
unggul dari batang bawah seperti sistem perakaran yang kuat dan sifat unggul dari tanaman
entres yang dapat berupa hasil buah yang lebat. Teknik okulasi biasanya dilakukan dengan
menggabungkan tanaman-tanaman yang masih dalam satu spesies. Okulasi yang dilakukan
antar tanaman dengan spesies berbeda jarang dilakukan karena memiliki tingkat
keberhasilannya sangat karena perbedaan sifat fisiologis dari masing-masing spesies dapat
menghambat penyatuan batang atas dan batang bawah.

2. Pemilihahan Tanaman dan Waktu yang Tepat untuk melakukan Okulasi Tanaman
a. Kita harus memilih waktu yang tepat, diantara waktu yang tepat dari 24 jam adalah
pagi hari karena kambium pada waktu itu sedang aktif. Kambium adalah sebuah
lapisan meristematik pada tumbuhan yang ditemukan di akar dan batang yang berupa
lendir dan sel-sel, pada lendir tersebut aktif membelah dan bertanggung jawab atas
pertumbuhan inti atau sekunder sebuah tanaman dan juga menjadi jalur lalulitas
makanan dari akar ke daun dan dari daun hasil fotosintesis ke seluruh bagian tanaman.
b. Pohon yang kita akan okulasi dalam keadaan sehat tidak terserang penyakit dan
tumbuh normal atau di tandai dengan tumbuhnya pucuk-pucuk baru, saat pucuk-
pucuk tunas baru tumbuh kulit mudah untuk di kelupas karena kambium sedang
banyak dan aktif, oleh sebab itu sangat penting untuk keberhasilan dalam praktek
okulasi ini.
.

3. Alat dan Bahan


a. Alat
1) Pisau okulasi atau cuter, usahakan harus bersih, seteril dan tajam.
2) Tatau tali plastic, juga harus bersih dan seteril. jika menggunakan grafting tape
lebih mudah juga lebih bagus karena akan hancur sendiri seumpama kita lupa
melepasnya. tetapi bila tidak ada bias menggunakan apa saja yang intinya dapat
menutup mata tunas dengan sempurna.

b. Bahan
1) Tunas, harus yang berkualitas unggul tahan terhadap serangan hama juga yang
siap aktif bertunas ditandai dengan sedikit terlihat mata tunas menonjol untuk
mangga tapi jika untuk jambu cari yang ada bakal tunas tapi belum muncul meski
sedikit. karena tunas pada jambu terlalu rapuh dan mudah patah jika sudah keluar
mata tunasnya.
2) batang bawah yang berupa pohon, harus memiliki perakaran baik dan kuat tahan
terhadap kelebihan dan kekurangan air masih memiliki akar utama atau akar
tunggang karena akar tersebut sangat penting untuk menahan pohon supaya tidak
roboh ketika di terpa angin dan berfungsi juga untuk menyerap air jika sedang
musim kemarau,jadi saat kemarau kita tidak begitu repot menyiram karena masih
mampu mencari sumber air dari dalam tanah.

4. Langkah-Langkah cara mengokulasi Tanaman


Langkah 1:
Kelupas batang bawah kira-kira 3 cm, kira-kira lebar 1 cm dan jarak tanah sampai kulit
yang di kelupas kira-kira 10-15 cm atau dapat di sesuaikan dengan besar batang bawah.
persiapkan batang yang akan kita jadikan bakal tanaman atas gunakan batang dari
tanaman yang berkualitas ungul dan pilih yang ada calon tunasnya. Kemudian sayat dari
bawah ke atas bersama dengan kayunya jangan di kelupas dulu kita tunggu batang bawah
siap supaya kambium pada kulit tidak kering setelah itu kelupas kulit seperti lidah
kemudian potong sepertiganya, guna di potong sepertiga yaitu untuk menyangga mata
tunas agar tidak jatuh dan mempermudah dalam pengikatan. usahakan irisan mata
tumas/entres harus disesuaikan dengan besar sayatan dari batang yang telah disayat
tersebut.
.

Langkah 2:
Setelah batang bawah siap, kita baru kelupas mata tunas dari kayu yang menempel secara
hati-hati dan usahakan jangan sampai terkoyak, panjang dan lebar mata tunas harus sama
dengan sayatan batang bawah. jangan terlalu lama saat telah pas antara batang bawah dan
mata tunas karena jika kambium kering maka penempelan mata tunas dan batang bawah
akan gagal. Kemudian setelah selesai kelupas mata tunas/entes tanaman tesebut,
langsung kita tempelkan dan ikat mengunakan tali plastik, hati-hati dalam pengikatan
jangan sampai kambium memar karena terlalu kencang dalam kita mengikat dan juga
jangan terlalu longgar, karena akan mudah udara lembab dan air mudah masuk yang
dapat menyebabkan busuknya mata tunas.

Langkah 3:
Pengikatan harus sedang sedang saja tidak terlalu kencang juga tidak longgar.
pengikatan mata tunas bisa di tutup dan bisa juga tidak ikut di tutup masing-masing
mempunyai kelebihan maupun kekurangan. jika di tutup akan terhindar dari hama dan
dapat terjaga kelembabbannya, kekurangannya mata tunas akan sulit tumbuh karena
.

terhalang tali plastik dan jika di buka akan mudah tumbuh saat mata tunas hidup.
Kekurangannya hama dan terik matahari dapat mengurangi keberhasilan. ingat juga
pengikatan tidak boleh bergeser geser karena hal ini yg sering terjadi pada saat okulasi
dan yang menjadi penyebab banyaknya kegagalan. karena bergesernya mata tunas saat
pengikatan akan menyebabkan kambium memar, terkoyak dan rusak.

Langkah 4:
Setelah semua kita lakukan kita tunggu kurang-lebih 21 hari, jika masih hijau atau masih
segar berarti okulasi kita berhasil, dan langkah selanjutnya setelah mata tunas berhasil
menempel kita harus memotong batang tanaman di atas okulasi tadi tapi jangan
seluruhnya di potong sepertiga saja. Kemudian di rundukkan supaya masih ada proses
fotosintesis dan dapat menyalurkan sari makann keseluruh bagian tanaman tetutama mata
tunas yang kita harapkan tumbuh, tiap kali ada tunas baru yang muncul dari batang
bukan dari mata tunas yang kita okulasi harus di buang. dan saat mata tunas telah tumbuh
tunas baru kemudian kita potong batang yang kita sisakan sepertiga tadi. dan berhasilah
praktek okulasi yang kita lakukan.
.

5. Syarat Okulasi
Syarat tanaman yang dapat dikembangbiakan dalam teknik okulasi ini, antara lain yaitu;
a. Tanaman Tidak Sedang Tumbuh Daun Baru
b. Batang Atas dan Bawah Harus Memiliki Umur yang Sama
c. Kedua Tanaman yang Akan diOkulasi Harus dari Satu Genus
d. Bebas Hama dan Penyakit
e. Tanaman Induk Bersifat Unggul

6. Tujuan Okulasi
Tujuan utama okulasi dari okulasi tanaman adalah sebagai berikut;
a. Mendapatkan jenis tanaman baru yang memiliki sifat menguntungkan seperti tahan
penyakit serta sifat unggul lainnya yang diperoleh.
b. Bisa mendapatkan hasil penggabungan dari dua sifat berbagai jeis tanaman di
induknya.

7. Manfaat Okulasi
Adapun untuk kegunaan dalam okulasi ini, antara lain adalah sebagai berikut;
a. Proses Pembuahan dan Perkembangbiakan Lebih Cepat
b. Meningkatkan Produktivitas Tanaman
c. Pertumbuhan Tanaman Lebih Seragam

8. Contoh Tanaman Okulasi


a. Contoh tanaman buah yang bisa dibiakkan dengan okulasi yaitu jeruk nipis, kakao,
belimbing, alpukat, mangga, jambu, dan lainnya.
b. Contoh tanaman bunga yang bisa dibiakkan dengan Okulasi yaitu varietas hibiscus,
mawar, varietas bugenvil

Anda mungkin juga menyukai