B. Dasar Teori
Mencangkok merupakan salah satu perkembangbiakkan vegetatif yang
sangat terkenal di wilayah Indonesia, terutama di Probolinggo. Pada umumnya para
pemilik perkebunan khususnya buah di Indonesia menggunakan cangkok untuk
perkembangbiakkan buahnya. Masyarakat meyakini bahwa mencangkok bisa
membuat tanaman lebih cepat tumbuh dan menghasilkan buah yang relatif singkat.
Hal lain yang mendasari petani dalam mencangkok yaitu banyaknya
pemesanan tumbuhan oleh para pembeli, sehingga para petani lebih memilih
menggunakan cangkok daripada biji. Buah yang akan dihasilkan akan persis dengan
induknya, sehingga mencangkok menjadi alternatif yang menguntungkan bagi
masyarakat dalam membudidayakan tanaman, terutama tanaman dengan sifat yang
baik seperti buah yang manis dan berukuran besar atau tanaman yang cepat
berbuah.
Walaupun mencangkok sudah banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia.,
masih banyak masyarakat yang jarang mencangkok. Kebanyakan dari mereka
beranggapan bahwa mencangkok itu rumit dan kemungkinan untuk tumbuhnya
sangat kecil. Sebagian masyarakat ini lebih memilih membeli biji tumbuhan yang
biasa dijual di pertanian, meskipun jangka waktu tumbuhnya lebih lama. Padahal,
sebenarnya mencangkok itu tidak rumit dan akan berhasil jika kita tahu langkah-
langkah yang benar. Perlunya pengetahuan tentang mencangkok sangat penting
untuk semua orang.
Dalam mencangkok tanaman, kita harus terlebih dahulu mengetahui jenis
tanaman yang akan di cangkok. Tanaman yang dapat dicangkok pada umumnya
adalah tanaman yang berkambium dan berbiji dikotil (biji berbelah dua). Fungsi
dan keuntungan dari mencangkok adalah mendapatkan hasil atau buah dari pohon
yang berukuran kecil dan kualitas dari hasilnya sama dengan pohon yang tidak di
cangkok. Kekurangan dari mencangkok tanaman adalah, pohon tersebut tidak
memiliki akar tunggang yang berfungsi untuk menopang pohon setelah besar. Tidak
sedikit orang yang melakukan pencangkokan mengalami kegagalan, diantaranya
adalah akar cangkokan yang tidak tumbuh sehingga mati.
Mencangkok dilakukan dengan cara menguliti hingga bersih dan
menghilangkankambium pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm pada
tanaman dikotil untuk kemudian dipindahkan ke dalam wadah lain saat akar telah
tumbuh. Pada saat mencangkok, kambium pada cabang atau ranting harus
dihilangkan agar kulit tidak terbentuk kembali. Bila kulit terbentuk kembali, maka
akar tidak akan dapat terbentuk. Sebaliknya, jika lapisan cambium tersebut bersih,
maka hasil fotosintesis akan terkumpul di tempat cambium yang telah dibersihkan
dan pertumbuhan akar dapat terangsang dengan baik.
D. Cara Kerja
1. Pilih batang pohon yang sudah dewasa dan berkambium yang memiliki
diameter kira-kira 2 cm. Batang yang dipilih tidak terlalu tinggi dan cukup sinar
matahari untuk memastikan tanaman bisa tetap berfotosintesis dengan baik.
2. Sayat bagian kulit batang kira-kira sepanjang 10 cm sampai bersih. Pastikan
kambium di area sayatan benar-benar hilang dan bekas sayatan tidak licin atau
tidak berlendir. Diamkan sampai getah batang pohon tersebut kering.