Anda di halaman 1dari 14

1

Mencangkok Tanaman Berkayu


Pohon induk yang dicangkok harus cukup umur, kuat, bercabang banyak, serta
tidak terserang hama dan penyakit. Idealnya, pohon induk sudah berbuah sedikitnya
tiga kali agar kualitas buah dapat diketahui dengan pasti. Pohon induk yang sedang
sakit, sebaiknya jangan dicangkok karena akan mati setelah cabang cangkokan
dipotong.
Media yang digunakan untuk mencangkok antara lain moss (akar pakis
Asplenium nidus), serbuk serabut kelapa (coco peat), tanah serasah pohon bambu.
Selain itu, bisa juga digunakan campuran tanah dan kompos atau pupuk kandang
dengan perbandingan 1:1. penggunaan moss lebih dianjurkan karena bobotnya ringan
dan mudah ditembus oleh akar cangkokan, dan mampu menyerap serta menyimpan
air sehingga dapat meningkatkan keberhasilan cangkokan. Pada cangkokan
tambahkan pupuk NPK 15:15:15 atau 16:16:16 sebanyak lima gram/kg media.
Tujuannya mempercepat pertumbuhan akar cangkokan dan menjaga kesehatan cabang
yang dicangkok. Sebelum digunakan, pupuk dilumatkan terlebih dahulu sampai halus,
lalu campurkan secara merata dengan media.
Selain pupuk NPK, bisa juga digunakan pupuk daun yang memiliki
kandungan P tinggi. Jenisnya antara lain BASF Foliar B, Fudatan, Gandapan Reginae,
Gandasil, Growmore 10-55-10, Hyponex Biru, Hyponex Hijau, dan Shell Foliar-B.
Pemberiannya disesuaikan dengan jenis media cangkok yang digunakan. Untuk media
berupa tanah, campurkan sebanyak 3-5 gram/kg media. Sementara itu, jika media
yang digunakan berupa moss, pemberiannya dilakukan dengan cara merendamnya
selama 1-2 jam di dalam larutan pupuk sebanyak 3-5 gram/liter air.
Pembungkus media cangkok antara lain ijuk, sabut kelapa, pot plastik,
potongan botol bekas kemasan air mineral, gelas bekas kemasan air mineral atau
tabung bambu. Namun, pembungkus yang terbaik adalah plastik bening karena dapat
menahan penguapan air di dalam media sehingga kelembabannya tetap tinggi.
Keadaan ini membuat akar semakin cepat tumbuh. Selain itu, dengan menggunakan
plastik bening, pertumbuhan akar juga gampang dikontrol setiap saat.
Semua percabangan pohon induk dapat dicangkok, asalkan rajin
mengeluarkan buah. Namun untuk efisiensi, cukup cabang dan ranting berukuran
kecil yang dicangkok agar dari satu pohon induk dapat diperoleh belasan atau puluhan
2

bibit cangkokan. Selain itu, bentuk tajuk pohon induk tetap terjaga jika cabang atau
ranting kecil saja yang dicangkok.
Pilih cabang atau ranting yang memiliki panjang 20-30 cm. sosoknya tegap,
mulus, dan sehat dengan warna kulit coklat muda atau hijau kecoklatan tergantung
pada jenis tanamannnya. Perlu diperhatikan, jangan mencangkok cabang yang
berwarna kehitaman dan berkerak karena lambat menumbuhkan akar. Selain itu, umur
cabang yang dicangkok tidak boleh terlalu tua atau terlalu muda karena cabang seperti
ini hanya memiliki sedikit persediaan makanan sehingga menghambat tumbuhnya
akar.

Berikut ini langkah-langkah mencangkok:
1. Sayat cabang atau ranting yang hendak dicangkok dengan menggunakan pisau yang
tajam. Bidang sayatan melingkar selebar 2-3 kali diameter cabang. Penyayatan
dilakukan tepat dibawah kuncup daun karena disinilah tempat berkumpulnya zat
pembentuk akar (rizokalin).
2. Kupas kulit batang di bidang sayatan sampai terlihat kambiumnya yang berlendir.
Buang kambium ini dengan cara dikerok menggunakan mata pisau. Lakukan
pengerokan dengan hati-hati agar tidak melukai jaringan kayunya. Perlu diperhatikan,
bidang sayatan tidak boleh langsung dibungkus media karena dapat memicu
tumbuhnya jamur atau bakteri. Oleh karena itu, biarkan bidang sayatan selama 2-7
hari sampai mengering dan tidak ada lagi getah yang keluar. Setelah mengering, olesi
dengan hormon penumbuh akar seperti Rootone F. Caranya Rootone F diberi sedikit
air dan diaduk sampai menjadi pasta. Lalu oleskan merata, terutama di kulit bagian
atas sayatan.
3. Membungkus Bidang Cangkokan. Membungkus bidang sayatan berbeda-beda
tergantung pada media dan pembungkus yang digunakan. Jika media yang digunakan
adalah moss, serbuk sabut kelapa atau campuran tanah dan kompos, yang terlebih
dahulu dilakukan adalah melingkarkan lembaran plastik ke bidang sayatan, lalu
mengikat bagian bawahnya sampai membentuk kantong. Posisi ikatan di bagian
bawah 5-6 cm di bawah bidang sayatan. Setelah itu, media yang telah dibasahi air
diisikan ke dalam plastik sampai memenuhi sekeliling bidang sayatan. Kemudian
plastik dirapikan, lalu diikat di bagian tengah dan atasnya. Sementara itu, jika media
yang digunakan berupa tanah dan pembungkusnya adalah kantong plastik, media
cangkok dimasukkan terlebih dahulu sampai penuh lalu ikat bagian atas kantong
3

sampai terbentuk bongkahan media. Setelah itu, bongkahan media dibelah menjadi
dua dan ditangkupkan ke bidang sayatan lalu disatukan dan diikat erat agar tidak
lepas.
4. Merawat Cangkokan. Cangkokan cukup disiram satu minggu sekali agar medianya
tetap lembab. Penyiraman dilakukan dengan menyuntikkan air ke dalam media atau
meneteskannya melalui bagian atas pembungkus. Jangan menyiram terlalu banyak
karena media yang terlalu basah membuat calon akar yang tumbuh membusuk
sehingga menyebabkan kegagalan cangkokan. Biasanya akar cangkokan baru tumbuh
1-3 bulan setelah cangkok, tergantung jenis tanamannya. Tanaman yang bergetah
seperti nangka dan sawo lebih lama pertumbuhan akarnya, dibandingkan dengan
tanaman yang tidak bergetah.
5. Memotong Cangkokan. Batang cangkokan dapat dipotong saat akar cangkokan sudah
tumbuh memenuhi media dan daun di bawah cangkokan terlihat segar. Pemotongan
dilakukan tepat dibawah pembungkus. Jika pemotongannya terlalu panjang saat
ditanam cabang akan berada di bawah bidang cangkokan sehingga dapat terserang
rayap dan menyebabkan kematian. Selain itu, sisa cabang induk di bawah bidang
cangkokan masih dapat menumbuhkan beberapa cabang baru.
6. Setelah dipotong, sebagian daun cabang cangkokan dibuang untuk mengurangi
penguapan yang berlebihan. Caranya dengan menggunting 1/2 2/3 helai daun dari
seluruh daun yang ada. Ke,m bibit cangkokan disapih selama 4-6 bulan di dalam
polibag. Selama itu, cangkokan harus disiram setiap hari 1-2 kali, tergantung pada
cuaca. Jika cuaca panas, penyiraman dilakukan dua kali. Sementara itu, jika cuaca
mendung penyiraman cukup dilakukan sekali saja.
7. Satu atau dua bulan sekali, berikan NPK dengan dosis satu sendok teh per tanaman
agar akarnya semakin cepat besar. Penyiangan juga perlu dilakukan jika ada rumput
atau tanaman liar tumbuh di dalam polibag. Setelah nampak segar dan
pertumbuhannya sehat, cangkokan dapat dipindahkan ke media pembesaran.







4









Gambar 21. Proses Mencangkok

1. Merunduk
Pengertian Merunduk
Merunduk (layering) adalah proses pembiakan vegetative buatan yang dilakukan
pada tumbuhan bercabang panjang dengan merundukkannya ke tanah. Cabang yang
dibenamkan harus mengandung tunas. Umumnya tunas ini mengandung zat pengatur
tumbuh yang tinggi sehingga mempercepat pertumbuhan akar. Jadi, batang tanaman itu
ditundukkan ke tanah agar dapat berkembangbiak. Tetapi, kita harus menimbun batang
tanaman dengan tanah. Dari ruas-ruas batang tanaman tersebut akan tumbuh akar dan
menjadi tanaman yang baru.
Syarat merunduk adalah :
1. Bercabang panjang
2. Bercabang lentur
3. Cabangnya dekat dengan tanah
Merunduk juga dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Merunduk biasa : Cabang tanaman dirundukkan dan ditimbun dengan
tanah, kecuali ujung cabangnya. Setelah membentuk akar, cabang atau
batangnya dipotong, sehingga diperoleh tanaman baru. Cara ini dapat
dikerjakan pada mawar, jambu air, dan arbei
b. Merunduk majemuk : Seluruh batang dirundukkan kemudian ditimbuni
tanah pada beberapa tempat atau seluruh tempat. Cara ini dapat dikerjakan
pada tanaman soka dan anggur.

Keuntungan Merunduk
Keuntungan tanaman merunduk adalah :
5

1. Sifat buah/bunga sama dengan induknya, dapat menghasilkan individu
baru dengan cepat
2. Tingkat keberhasilan tinggi
3. Dapat terjadi secara alami
4. Tanaman yang di hasilkan lebih dapat berubah dan memberikan hasil
5. Cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan ditanam dengan
bijinya

Kerugian Merunduk
Kerugian tanaman merunduk adalah :
1. Tidak banyak bibit yang dihasilkan
2. Hanya bisa dilakukan pada tanaman yang dahannya elastis & cukup dekat
dengan permukaan tanah, tidak dapat dilakukan pada tanaman yang relatif
besar

Tahapan Teknik Merunduk
Cara-cara merundukkan tumbuhan adalah sebagai berikut :
1. Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;
2. Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan kotoran yang
menempel;
3. Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari bagian tengah
cabang menyentuh tanah
4. Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah;
5. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut;
6. Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul, pisahkan tanaman baru
dari tanaman induk dengan memotong cabang tanaman tadi dari batang
utamanya;
7. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.
6

















5. Menyambung
Pengertian Menyambung
Menyambung atau mengenten adalah penggambungan dua bagian tanaman yang
berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh
sebagai satu tanaman setelah terjadi regerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau
tautannya. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang
memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang
banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang
dihasilkan memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi. Misalnya, ada dua tanaman
mangga. Tanaman mangga pertama berakar kuat tetapi buahnya asam, sedangkan
tanaman mangga kedua berakar lemah tetapi buahnya sangat manis. Untuk memperoleh
pohon mangga yang berakar kuat dan berbuah manis, maka batang bawah dari tanaman
mangga berakar kuat disambungkan dengan batang atas tanaman mangga yang berbuah
manis.

Manfaat sambungan pada tanaman
Manfaat sambungan pada tanaman adalah :
Gambar 22. Tahapan Teknik Merunduk
7

1. Memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman, dihasilkan gabungan
tanaman baru yang mempunyai keunggulan dari segi perakaran dan
produksinya, juga dapat mempercepat waktu berbunga dan berbuah serta
menghasilkan tanaman yang sifat berbuahnya sama dengan induknya.
2. Mengatur proporsi tanaman agar memberikan hasil yang lebih baik, tindakan
ini dilakukan khususnya pada tanaman yang berumah dua, misalnya tanaman
melinjo.
3. Peremajaan tanpa menebang pohon tua, sehingga tidak memerlukan bibit baru
dan menghemat biaya eksploitasi. Peremajaan total berlaku sebaliknya.

Persayaratan menyambung
1. Syarat batang bawah untuk sambungan adalah
a. Dapat menggunakan biji asalan atau sapuan untuk menghasilkan
batang bawah, tetapi ada varietas durian yang baik khusus untuk batang
bawah yaitu varietas bokor dan siriwig, karena biji besar sehingga
mampu menghasilkan sistem perakaran yang baik dan tahan terhadap
busuk akar.
b. Berdiameter 3-5 mm, berumur sekitar 3-4 bulan.
c. Dalam fase pertumbuhan yang optimum (tingkat kesuburannya baik),
kambiumnya aktif, sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses
merekatnya mata tempel ke batang bawah.
d. Penyiraman cukup atau media cukup basah.
e. Batang bawah dipupuk dengan Urea 1 2 minggu sebelum penempelan.
f. Gunakan media tanam dengan komposisi tanah subur : tanah, pupuk
kandang: sekam padi (1:1:1).
g. Gunakan polybag ukuran 1520 cm yang sanggup bertahan dari biji
sampai 3 bulan siap tempel sampai dengan 3 bulan setelah tempel,
setelah periode tersebut polybag harus diganti dengan ukuran yang lebih
besar 2030 cm, atau langsung ke polybag 3040 cm tergantung
permintaan pasar dan seterusnya semakin besar pertumbuhan tanaman
maka ukuran polybag semakin besar. Kecuali untuk pengangkutan jarak
jauh dalam jumlah banyak maka gunakan polybag yang lebih kecil dari
biasanya.

8

2. Syarat batang atas untuk sambungan
a. Batang atas atau entres yang akan disambungkan pada batang bawah
diambil dari pohon induk yang sehat dan tidak terserang hama dan
penyakit.
b. Pengambilan entres ini dilakukan dengan menggunakan gunting setek
atau silet yang tajam (agar diperoleh potongan yang halus dan tidak
mengalami kerusakan) dan bersih (agar entres tidak terkontaminasi oleh
penyakit).
c. Entres yang akan diambil sebaiknya dalam keadaan dorman (istirahat)
pucuknya serta tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda (setengah
berkayu).
d. Panjangnya kurang lebih 10 cm dari ujung pucuk, dengan diameter
sedikit lebih kecil atau sama besar dengan diameter batang bawahnya.
e. Entres dalam keadaan dorman ini bila dipijat dengan dua jari tangan
akan terasa padat, tetapi dengan mudah bisa dipotong dengan pisau silet.
Selain itu bila dilengkungkan keadaannya tidak lentur tetapi sudah cukup
tegar.
f. Entres sebaiknya dipilih dari bagian cabang yang terkena sinar matahari
penuh (tidak ternaungi) sehingga memungkinkan cabang memiliki mata
tunas yang tumbuh sehat dan subur.
g. Bila pada waktunya pengambilan entres, keadaan pucuknya sedang
tumbuh tunas baru (trubus) atau sedang berdaun muda, maka bagian
pucuk muda ini dibuang dan bagian pangkalnya sepanjang 5-10 cm
dapat digunakan sebagai entres.
h. Pada durian bila entres yang digunakan berasal dari cabang yang tumbuh
tegak lurus, maka bibit sambungannya akan tumbuh tegak dengan
percabangan ke semua arah atau simetris.
i. Namun bila diambil dari cabang yang lain, pertumbuhan bibitnya akan
mengarah ke samping, berbentuk seperti kipas. Bentuk ini berangsur-
angsur hilang bila tanaman menjelang dewasa.




9

Tahapan Teknik menyambung tanaman
1. Memilih batang bawah yang diameternya kurang lebih sama dengan batang atas.
Potong batang bawah kurang lebih 20 25 cm dari permukaan tanah atau sekitar 3 cm
dari bagian hipokotil kemudian batang bawah di belah sekitar 2-2,5 cm.













2. Batang atas yang sudah disiapkan buang daunnya, kemudian sayat kedua sisi pangkal
cabang sepanjang 2-2,5 cm, sehingga bentuk seperti mata kampak.















Gambar 23. Pemotongan dan pembelahan batang bawah
Gambar 24. Melancipkan batang
10

3. Selanjutnya batang atas di masukkan kedalam belahan batang bawah.













4. Pengikatan atau pembalutan menggunakan sealtip (isolasi paralon) atau bisa juga
menggunakan tali yang terbuat dari plastik es.


















Gambar 25. Pengikatan dengan tali plastik
Gambar 26. Sambungan telah siap
11

5. Tujuan penyungkupan adalah untuk menjaga kelembapan agar tetap tinggi dan
mengurangi penguapan di sekitar sambungan. Tempatkan tanaman yang sudah
tersambung di tempah yang teduh atau di beri naungan agar terhindar dari panas
matahari langsung.














6. Proses selanjutnya tinggal perawatan bibit sampai siap di tanam di kebun,sekitar 3-6
bulan kemudian. Teknologi bisa anda coba dan diterapkan pada tanama buah yang
berbatang keras seperti mangga, durian, alpukat dll.

Keuntungan Menyambung pada tanaman
a. Hasil produksi dapat sesuai dengan keinginan tergantung batang atas yang
digunakan,
b. Memperoleh keuntungan dari batang bawah tertentu, seperti perakaran kuat,
toleran terhadap lingkungan tertentu,
c. Mengubah kultivar dari tanaman yang telah berproduksi, yang disebut top
working,
d. Mempercepat kematangan reproduktif dan produksi buah lebih awal,
e. Mempercepat pertumbuhan tanaman dan mengurangi waktu produksi,
f. Mendapatkan bentuk pertumbuhan tanaman khusus dan,
g. Memperbaiki kerusakan pada tanaman.

Gambar 27. Penyungkupan tanaman
12


Kerugian Menyambung pada tanaman
a. Pada saat menyembung, ukuran kedua batang harus sama, karena kambium pada
kedua batang harus bertemu dengan tepat. Bila tidak, proses mengenten akan
gagal, dan
b. Jenis pohon yang bisa disambung jumlahnya terbatas, karena harus pohon yang
sekeluarga.



13

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Perkembangbiakan secara vegetatif merupakan perkembangbiakan aseksual dengan
cara-cara tertentu dengan menggunakan bagian-bagian tanaman seperti cabang, pucuk, daun,
umbi dan akar. Perkembangbiakan secara vegetatif ada dua jenis yaitu vegetative alami dan
vegetative buatan.
Vegetatif alami yaitu perkembangbiakan secara secara alami yang dialami oleh organ-
organ vegetative tumbuhan itu sendiri seperti stolon, umbi, dan akar adventive. Vegetatif
buatan yaitu perkembangbiakan tanaman dengan cara mengembangkan kembali secara
sengaja oleh manusia dengan memanfaatkan organ vegetative tanaman seperti stek, cangkok,
merunduk, okulasi dan menyambung. Kuntungan dari perkembangbiakan secara vegetative
yaitu tanaman lebih cepat menghasilkan buah dan dapat menonjolkan sifat-sifat unggul yang
dimiliki tanaman tersebut, sedangkan kerugian dari perkembangbiakan vegetative yaitu
tanaman memiliki perakaran lemah, mudah terserang penyakit dan tanaman tidak tumbuh
terlalu tinggi.

3.2 Saran
Perkembangbiakan tanaman secara vegetative sangat menguntungkan petani untuk
mendapatkan bibit unggul, namun dalam pengembanggannya haruslah dilakukan dengan
teknik yang benar agar mendapatkan hasil yang terbaik.

14

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Perkembabiakan Tanaman Secara Vegetatif. (online). Tersedia pada
http://kawanbaikanda.multiply.com/photos/photo/75/10. Diakses pada tanggal 19
Mei 2014.

Yuiastriani. 2014. Vegetatif. (online). Tersedia pada http://yuiastriani.wordpress.com/materi/.
Diakses pada tanggal 19 Mei 2014.
Sumardika. I Nengah. 2013. Buku Ajar Hortikultura. Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha.
Trazo. 2012. Vegetatif Buatan. (online). Tersedia pada
http://trazo212.wordpress.com/2011/08/27/vegetatif-buatan/. Diakses pada
tanggal 19 Mei 2014.

Uchishin, Shinigami. 2011. Cara Melakukan Vegetatif Buatan. (online). Tersedia pada
http://shinigami-uchishin.blogspot.com/2011/01/cara-melakukan-vegetatif-
buatan.html. Diakses pada tanggal 19 Mei 2014.

Yuiastriani. 2014. Vegetatif. (online). Tersedia pada http://yuiastriani.wordpress.com/materi/.
Diakses pada tanggal 19 Mei 2014.

Anda mungkin juga menyukai