Anda di halaman 1dari 5

PELATIHAN BUDIDAYA TANAMAN DURIAN DAN

SOSIALISASI PENGGUNAAN KARTU TANI


Kal.Salam 22 Maret 2018 10:08:45 WIB

Salam-SID, Buah durian yang berasal dari petani Desa Salam beberapa
tahun terakhir banyak yang mencarinya, dikarenakan rasanya yang manis,
maka dari itu untuk memfasilitasi warga masyarakat, Pemerintah Desa
Salam dan Gapoktan Desa Salam Kamis 22/3 mengadakan pelatihan
tentang penanaman durian.

Sukardi dari Dinas Pertanian Gunungkidul mengatakan, untuk pohon


durian diGunungkidul hanya berada di wilayah Kecamatan Patuk dan
Ponjong.Dikarenakan untuk tanaman pohon durian memerlukan lahan yang
khusus.

Berikut ini Panduan Budidaya Tanaman Buah Durian Agar Mampu Tumbuh
Optimal, Cepat Berbuah dan Berproduksi Tinggi
1. Pemilihan Bibit
 Bibit tanaman buah durian dapat di ambil dari hasil generatif, Pilihlah bibit
terbaik adalah biji yang berasal dari buah matang di pohon. kemudian pilih
biji berbentuk lebih bulat dan besar. Kemudian menanam bibit dalam
ukuran polybag dari 1 liter.
Setelah menyiram secara teratur sampai setengah tahun, dan kemudian
tanaman siap tanam.
 Bibit tanaman buah durian juga dapat kita ambil dari hasil vegetatif,
perbanyakan dengan okulasi. bibit durian hasil vegetatif dapat anda
dapatkan di toko-toko bibit terpercaya.
2. Pengolahan Lahan
 Lahan yang akan digunakan untuk bertanam durian sebaiknya dibersihkan
terlebih dahulu dari rerumputan, sisa tebangan, tanaman liar lalau dibajak
atau dicangkul.
 Di sekitar lahan atau kebun sebaiknya dibuat saluran drainase, hal ini
bertujuan untuk menghindari adanya genangan.
 Kegiatan pengolahan lahan sebaiknya dilaksanakan pada waktu sebelum
musim hujan.
3. Tahap Penanaman
 Untuk Jenis tanaman durian genjah Jarak antara tanaman sebaiknya 10 x
10 m , dan Jarak antar tanaman untuk jenis durian menengah
menggunakan 12 x 12 m
 Ukuran lubang tanam untuk tanaman durian dapat menggunakan ukuran
panjang : lebar : tinggi yakni 80 x 80 x 70 cm atau 70 x 70 x 60 cm atau
disesuaikan dgn jenis tanah dan kondisi tanah, penggalian tanah bagian
atas (20 cm) dipisahkan oleh bagian bawah tambang dan kiri selama 2-3
minggu.
 Lubang tanam ditutup kembali, dgn tanah galian pd pertama kali
memasuki setelah dicampur dgn pupuk kandang organik / kompos
sebanyak + 30 kg / lubang.
 Tanam musim hujan dilakukan di awal sore sehingga bibit sudah ditanam
tidak langsung terkena sinar matahari.
 Bibit ditanam sekitar 5 cm di atas pangkal batang dan diikat ke batang /
bambu sehingga tanaman dapat tumbuh tegak.
 Bibit yang baru ditanam harus diberi naungan untuk menghindari hujan
deras sengatan matahari. Naungan dapat dibongkar setelah 3-5 bulan
tanaman tua.
 Tanah di sekitar tanaman dianjurkan di tutupi rumput / jerami sebagai
mulsa tertutup, sehingga kelembaban tanah dapat stabil.
4. Tahap Pemeliharan
4.1. Penyiangan
Tahap ini dilakukan dengan cara membuang gulma yang tumbuh di sekitar
tanaman (1 m dari batang pohon) yang akan mengganggu pertumbuhan
tanaman.
4.2. Penyiraman
Hal-hal yang perlu diperhatikan :

 Tahap awal penyiraman pertumbuhan dilakukan setiap pagi dan sore hari,
tapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama (terlalu basah).
 Kebutuhan air selama vegetatif 4-5 L/hari dan selama produktif 10-12
L/hari.
 Setelah tanaman satu-bulan-tua penyiraman dilakukan 3 x /minggu. Jika
tanaman sudah berbuah,
 penyiraman harus diperhatikan karena kurangnya air dapat menyebabkan
hilangnya buah.
 Tanaman durian akan membutuhkan banyak air setelah panen yang
diperlukan untuk memulihkan tanaman kembali ke kondisi normal.
4.3. Pemupukan
Pemupukan tanaman durian pada tanaman yang belum berbuah, dapat
dilakukan dengan dosis sbb :
 Pemupukan NPK (15:15:15) dilakukan 2 kali/tahun, dengan dosis sbb :
 Tanaman umur 1 tahun, dosis pupuk NPK 40 – 80 gr/pohon/tahun.
 Tanaman umur 2 tahun, dosis pupuk NPK 150 – 300 gr/pohon/tahun.
 Tanaman umur 3 – 4 tahun, dosis pupuk NPK 400 – 600 gr/pohon/tahun.
 Pupuk organic/kompos/pupuk kandang diberikan setahun sekali pada akhir
musim hujan dengan dosis minimal 15-20kg/pohon.
Pemupukan pada tanaman yang sudah berbuah dapat dilakukan dengan
dosis/pohon sbb :

 Sesudah pemangkasan, pupuk organik 40-60 kg, urea 670 gr, SP-36 890 gr,
KCl 530 gr
 Saat pucuk mulai menua, urea 335 gr, SP-36 445 gr, KCl 265gr
 Dua bln setelah pemupukan kedua, urea 180 gr, SP-36 650 gr, KCl 150 gr
 Saat muncul bunga, urea 45 gr, SP-36 225 gr, KCl 100 gr
 Satu bulan sbelum panen, urea 180 gr, SP-36 650 gr, KCl 150gr
Adapun cara pemupukan sebagai berikut :
Dibuat selokan melingkari tanaman dengan garis tengah selokan
disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-
30 cm dan tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk
disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan
untuk menutup selokan dan diratakan. Apabila tanah dalam keadaan
kering segera lakukan penyiraman.
5. Pemangkasan
5.1. Pemangkasan akar – pemangkasan ini menghambat pertumbuhan
vegetatif tanaman sampai 40% selama 1 musim. Selama itu pula tanaman
tidak dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi
cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah, buah lebih keras dan
lebih tahan lama.
Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga,
paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas,
hasil tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari
panen berkurang dan pertumbuhan terhambat. Cara pemotongan: kedua
sisi barisan pangkal batang.

5.2. Pemangkasan bentuk – Pemangkasan Bentuk dapat dilaksanakan


dengan cara :
Tanaman sudah berumur 1 tahun.
Pelihara satu batang utama, potong calon cabang primer yang tidak
diinginkan (cabang dengan pertumbuhan terlalu panjang, tidak normal
atau terserang hama & penyakit), cabang-cabang primer terpilih diatur
jaraknya sekitar 40-60 cm.
Pertumbuhan cabang diarahkan supaya mendatar atau membentuk sudut
sekitar 90 derajat dengan batang utama, dengan mengikat pucuk cabang
dengan tali yang diberi pemberat.
Tunas-tunas liar yang tumbuh di cabang terpilih harus dipangkas dan
sisakan 1-2 cm dari pangkal cabang.
Tinggi tanaman dipertahankan sekitar 4 m dari permukaan tanah dan
cabang terendah berjarak 0,7-1 m dari permukaan tanah.
Oleskan pada bagian yang dipangkas dengan ter/meni/pestisida.
5.3. Pemangkasan pemeliharaan, dilakukan dengan cara :
 Tanaman sudah mulai berproduksi pertama.
 Memangkas cabang bersudut kecil, cabang dan ranting yang terserang
hama & penyakit. Pemangkasan ranting pada cabang besar/produktif
dibersihkan dengan menyisakan 1/3 bagian ujung.
 Memangkas cabang/tunas liar yang tumbuh tidak pada tempatnya.
 Memangkas dahan dan ranting yang rapat, bersilangan atau
tersembunyi/terlindung.
 Memangkas dahan dan rantingyang lemah serta tajuk bagian atas yakni
turun 1 ruas pada ujung ranting (terminal).
 Memangkas dahan dan ranting yang pertumbuhannya ke arah dalam tajuk
atau ke arah bawah.
 Pertahankan ketinggian optimal 3-4 m atau 5-6 m.
Oleskan pada bagian yang dipangkas dengan ter/meni/pestisida.
6. Penyerbukan Buatan
Penyerbukan buatan, dilakukan dengan :
Mengumpulkan serbuk sari dalam kantong plastic bersih dengan
menggoyang-goyangkan bunga atau disapu dengan kuas halus.
Melakukan penyerbukan buatan pada malam hari jam 19.00-21.00, dengan
mengoleskan serbuk sari ke kepala putik memakai kuas halus.
7. Penjarangan Buah
Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak
menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan
frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan
dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya
harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).
Penjarangan secara mekanis, dilakukan :
 Pada saat buah sebesar bola tenis dengan menyisakan tiap dompol 1-2
buah dengan bentuk normal, sehat dan bebas dari hama dan penyakit,
 Buah tidak saling bersinggungan dengan membuat jarak antara dompol
dalam satu cabang 20-30 cm.
Penjarangan kimiawi, yaitu dengan menyemprotkan hormon tertentu
(Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada
saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon
disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan
pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati
dengan sendirinya.
8. Hama dan Penyakit
1. Penggerek buah
Gejala, buah yang diserang kadang-kadang jatuh sebelum tua.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
Kultur teknis yaitu dengan membrongsong buah terpilih sejak dini dan
Pengasapan di bawah pohon pada sore hari untuk mengusir imago.
Mekanis yaitu, mengumpulkan buah yang terserang hama dan gugur untuk
dimusnahkan/dikubur
Biologis yaitu, menggunakan semut rang-rang untuk mengusir imago atau
menggunakan musuh alami lain yaitu lalat Tachinidea (Argyroplax
basifulfa), Ventura, sp.
9. Tahap Panen
Panen dilakukan ketika buah sudah tua dan sudah mulai tercium baunya
lalu sudah ada buah yang mulai jatuh karena tua dan matang.
Ciri-ciri Tanaman Buah Durian Siap Panen antara lain :

– Ujung duri kulit buah berwarna kecoklatan


– Warna garin diantara duri jelas dan kontras
– Ruang Tungkai membesar
– Berbau harum khas aroma durian
– Terdengar bunyi menggema apabila buah durian dipukul.
Demikianlah informasi tentang panduan budidaya tanaman buah durian
agar mampu berproduksi tinggi, Semoga informasi tersebut dapat menjadi
gambaran awal anda dalam budidaya pohon durian

Anda mungkin juga menyukai