Anda di halaman 1dari 9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Pengamatan Buah Melon dan Buah Semangka


No Gambar Keterangan

.
1. Tanaman Melon

Hasil dokumentasi tiap kegiatan

yang dilakukan.

2. Tanaman semangka

Hasil dokumentasi tiap kegiatan

yang dilakukan.

Pembahasan
9
Lahan untuk budidaya melon sebaiknya dilihat terlebih dahulu keadaan

tanah sebelum pembudidayan tanaman melon, lalu tanah dapat dibajak terlebih

dahulu untuk menghaluskan bongkahan tanah, namun tahap penyiapan lahan di

Desa Tungkaran dengan membersihkan serta menggemburkan tanah

menggunakan cangkul. Penggunaan cangkul yang masih tradisional ini

disebabkan karena petani melon masih belum mampu membeli serta

menggunakan traktor sebagai alat pertanian modern. Kemudian bentuk bedengan

dengan lebar 100 - 120 cm, tinggi 30 - 50 cm, panjang 10 - 15 meter dan jarak

antar bedengan 50 - 60 cm. Setelah itu berikan pupuk dasar berupa pupuk kompos

atau pupuk kandang sebanyak 15 - 20 ton/hektar. Tambahkan juga ZA, KCl dan

SP - 36 masing - masing 375 kg, 375 kg dan 250 kg untuk setiap hektarnya.

Campurkan pupuk tersebut di atas bedengan dan aduk hingga merata dengan

tanah bedengan. Dan jika PH tanah masam maka dapat dilakukan pengapuran

agar tanah tidak terlalu masam. Biarkan lahan tersebut selama 2 - 4 hari agar

terjadi penguapan dalam tanah.

Selanjutnya tutup bedengan dengan plastik mulsa hitam perak. Warna hitam

menghadap ke tanah dan warna perak ke bagian luar. Buat lubang tanam di atas

mulsa tersebut. Dalam setiap bedengan terdapat dua baris lubang tanam dengan

jarak antar baris 60 cm dan jarak antar lubang dalam satu baris 50 - 60 cm.

Penutupan mulsa minimal harus dilakukan 2 hari sebelum penanaman.

Sebelum ditanam benih harus dikecambahkan terlebih dahulu. Caranya

dengan merendam benih dalam air hangat selama 6 - 8 jam. Bila benih belum

mengandung fungisida, bisa ditambahkan fungisida ke dalam air rendaman sesuai

dosis. Setelah direndam, benih ditiriskan dan ditebarkan diatas kain basah atau
10
kertas koran yang telah dibasahi. Biarkan selama 1 - 2 hari hingga benih

berkecambah. Jaga kelembaban kain atau kertas koran tersebut. Bila terlihat

kering percikan air secukupnya.

Kemudian siapkan polybag kecil atau baki persemaian. Isi dengan media

tanam berupa campuran tanah dengan kompos atau pupuk kandang dengan

perbandingan 2:1. Benamkan biji melon sedalam 1 - 2 cm ke dalam media tanam

tersebut. Lalu tanam bibit yang telah disiapkan. Satu bibit untuk setiap lubang

tanam. Proses pemindahan bibit ke lahan dengan cara tanah dibuat lubang dan

langsung tanam di tanah. Kemudian di pinggir - pinggir tanaman di tancapkan

bambu mebentuk silang untuk rambatan tanaman melon. Kemudian siram untuk

agar tidak layu karena kekeringan. Penanaman sebaiknya dilakukan di sore hari

saat matahari tidak terlalu terik. Penyiraman yang teratur sangat diperlukan dalam

budidaya melon. Penyiraman hendaknya dilakukan setiap sore hingga umur

tanaman satu minggu. Selanjutnya penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali.

Ketika musim hujan drainase harus berfungsi dengan baik. Jangan biarkan lahan

tergenang air. Tanaman melon tidak menghendaki tanah yang terlalu basah.

Pemupukan susulan diperlukan mulai tanaman berumur satu minggu. Pupuk

yang diberikan sebaiknya berbentuk cair. Pupuk padat bisa dilarutkan terlebih

dahulu. Pupuk yang digunakan bisa pupuk cair organik atau pupuk kimia buatan.

Pupuk susulan dengan pupuk kimia buatan diberikan sebanyak 6 kali. Pupuk

dilarutkan dalam air kemudian disiramkan pada tanaman. Dosis pemupukan 200 -

250 ml/tanaman.

Untuk menghindari serangan hama dan penyakit lakukan kultur teknis

seperti rotasi tanaman, pemupukan berimbang dan menjaga sanitasi kebun. Bila
11
hama dan penyakit telah menyerang semprot dengan pestisida yang cocok. Bisa

pestisida organik atau pestisida sintetis. Lakukan penyemprotan sesuai dengan

dosis anjuran.

Untuk pemeliharaan biasanya dilakukan penyulaman tanaman, penyiangan,

pembumbunan, penyiraman tanaman, Pemasangan turus, lalu pemupukan susulan,

pemangkasan, pengikatan cabang, dan seleksi buah.

Biasanya budidaya melon siap dipanen setelah berumur 3 bulan. Ciri - ciri

melon siap panen untuk jenis reticalatus antara lain serat jala pada permukaan

kulit tampak jelas dan kasar, permukaan kulit sekitar tangkai terlihat retak-retak,

warna kulit hijau kekuningan dan sudah mengeluarkan aroma. Pemetikan

dilakukan dengan memotong tangkai buah dengan pisau atau gunting. Tangkai

dipotong seperti huruf T, jadi bagian yang dipotong adalah yang mengarah pada

daun bukan pada buah. Pemanenan sebaiknya pada pagi hari sekitar pukul 8 - 11

dan dilakukan secara bertahap. Pilih buah yang benar - benar telah siap dipanen.

Sistem pemasaran hasil panen melon di Desa Tungkaran biasanya hingga

sampai ke Muara Teweh, adapun sistem pemasaran yang sering petani lakukan

yaitu sebagai berikut :

1. Saluran pemasaran 1 : Petani – Pedagang Besar – Pedagang Pengecer –

Konsumen.

2. Saluran pemasaran 2 : Petani – Tengkulak – Pedagang Besar – Pedagang ˗˗

Pengecer –Konsumen.

3. Saluran pemasaran 3 : Petani – Tengkulak – Pedagang Pengecer – Konsumen.

4. Saluran pemasaran 4 : Petani – Eksportir – Importir. Saluran pemasaran

semangka.
12
Budidaya pada tanaman semangka yaitu pada lahan untuk budidaya melon

sebaiknya dilihat terlebih dahulu keadaan tanah sebelum pembudidayan tanaman

melon, lalu jika areal bekas kebun, perlu dibersihkan dari tanaman terdahulu yang

masih tumbuh. Kemudian diteliti pH tanahnya. Sebelum lahan yang akan

ditanami, dilakukan pembalikan tanah dan perataan tanah, tunggul bekas batang

terdahulu dan bebatuan dibuang keluar dari areal.

Tahap penghalusan dan perataan bongkahan tanah pada sisi bedengan pada

tempat penanaman semangka dilakukan dengan cangkul. Di bagian tengah,

sebagai landasan buah pada bedengan, diratakan dan di atas lapisan ini diberi

jerami kering untuk perambatan semangka dan peletakan buah. Bedengan perlu

disiangi, disiram dan dilapisi jerami kering setebal 2 - 3 cm atau mulsa plastik

dengan lebar plastik 110 - 150 cm agar menghambat penguapan air dan tumbuh

liar. Pemakaian plastik lebih menguntungkan karena lebih tahan lama, sampai 8 -

12 bulan pada areal terbuka (2 – 3 kali periode penanaman). Plastik berwarna

perak akan memantulkan sinar matahari sehingga mengurangi serangan hama

yang bersembunyi di bawah daun tanaman.

Tanaman semangka membutuhkan bedengan supaya air yang terkandung di

dalam tanah mudah mengalir keluar melalui saluran drainase yang dibuat.

Tanaman semangka pada Desa Tungkaran ini digunakan sistem tanpa turus

dengan 2 baris tanaman, lebar bedengan 400 cm. Panjang bedengan maksimum 12

- 15 m, tinggi bedengan 30 - 50 cm, lebar parit 30 - 50 cm. Pemberian pupuk

kandang dilakukan setelah pengapuran atau sekitar dua minggu sebelum tanam.

Kebutuhan pupuk kandang sekitar 12 ton/ha atau 1,5 kg/tanaman. Pemberiannya

ditebar rata di atas bedengan atau ditanam dalam lubang. Pemberian pupuk dasar
13
untuk semangka tanpa biji, kebutuhan pupuk per tanaman adalah 85 g ZA, 50 g

urea, 30 g SP-36, 85 g KCl dan 2 g Borate. Sedangkan untuk semangka berbiji,

kebutuhan pupuk per tanaman adalah 80 g ZA, 40 g urea, 30 g SP-36, 70 g KCl

dan 2 g.

Setelah pembentukan bedengan maka tahap selanjutnya yaitu penyemaian,

sebelum disemai, ujung benih semangka dipotong (untuk semangka tanpa biji)

terlebih dahulu menggunakan gunting kuku, untuk mempermudah proses

pertumbuhan. Selanjutnya benih direndam dalam air hangat suhu 20-25oC yang

telah ditambah fungisida dan bakterisida dengan konsentrasi 2 ml/l. Setelah

direndam 10-30 menit, diangkat dan ditiriskan sampai air tidak mengalir lagi.

Benih semangka yang baik adalah bentuk tidak keriput, tidak mengapung jika

direndam. Ada dua jenis benih semangka yang biasa ditanam yaitu benih 5

semangka tidak berbiji (triploid) dan benih semangka berbiji. Benih semangka

tidak berbiji umumnya mempunyai kulit biji yang sangat keras. Jika ingin

menanam semangka tanpa biji maka harus juga menanam semangka berbiji di

sebelahnya sebagai sumber polinator.

Sebelum disemai, benih semangka diperam terlebih dahulu. Caranya adalah

benih yang telah dikeringanginkan diletakkan di atas kain handuk, kemudian

dilipat. Masukkan bungkusan tersebut ke dalam kaleng atau stoples yang dilapisi

pasir dan kertas koran basah. Untuk memberikan suasana hangat, kaleng diberi

penerangan lampu pijar 15 watt, pada jarak 5 - 10 cm di atas bungkusan.

Pemeraman dilakukan selama 24 - 48 jam. Setiap 4 - 6 jam sekali perlu

pengontrolan kelembaban. Jika kondisi kering, segera semprotkan air

menggunakan hand sprayer kecil. Benih yang telah diperam, dimasukkan ke


14
dalam polibag kecil (ukuran 12 x 12 cm) yang telah berisi media tanam yaitu

campuran tanah dan pupuk kandang (1:1). Kedalaman lubang tanam 1,5 cm.

Setalah ditanam, lubang ditutup dengan tanah halus yang dicampur abu sekam

(2:1). Kemudian polibag - polibag tersebut ditutup karung goni selama 2 - 3 hari.

Polibag - polibag diberi disungkup plastik transparan serupa rumah kaca

mini dan salah satu sisi yang terbuka. Sungkup ini juga dilengkapi dengan

naungan paranet. Bibit yang masih muda diberi sinar matahari pagi saja,

maksimum hingga pukul 09.00. Tiga hari sebelum pindah tanam, sungkup harus

dibuka total, sehingga bibit mendapatkan matahari penuh. Penyiraman dilakukan

rutin untuk mempertahankan kelembaban.

Pemupukan dilakukan dengan menggunakan 6 pupuk daun, untuk memacu

perkembangan bibit, dicampur dengan fungisida, dilakukan rutin 3 hari sekali.

Kemudian setelah bibit berumur 12-14 hari dan telah berdaun 2-3 helai,

dipindahkan ke areal penanaman yang telah diolah. Untuk penanaman sistem

tanpa turus, dengan 1 baris dan 2 baris tanaman, jarak dalam barisan 70 cm

dengan populasi 3.500 - 4.000 tanaman/ha karena yang dilihat keadaan lahannya

tidak menggunakan turus. Sambil menunggu bibit cukup besar dilakukan

pelubangan pada lahan dengan kedalaman 8-10 cm. Persiapan pelubangan lahan

tanaman dilakukan 1 minggu sebelum bibit dipindah. Jarak antar lubang

disesuaikan dengan jarak tanam. Jika lahan menggunakan mulsa plastik, maka

diperlukan alat bantu dari kaleng bekas cat ukuran 1 kg yang diberi lubang-lubang

disesuaikan dengan kondisi tanah bedengan yang diberi lobang. Penanaman bibit

semangka dilakukan setelah bibit berumur 14 hari dan telah tumbuh daun 2-3

lembar. Setelah dilakukan pelubangan, areal penanaman disiram secara massal


15
sampai air menggenangi areal sekitar ¾ tinggi bedengan, dan dibiarkan sampai air

meresap. Sebelum bibit ditanam, lalu bibit dimasukkan ke dalam lubang yang

telah disiapkan, lubang ditutup dengan tanah yang telah disiapkan, terakhir lubang

disiram air agar media bibit menyatu dengan tanah.

Untuk pemeliharaan biasanya dilakukan penyulaman tanaman, penyiangan,

pembumbunan, penyiraman tanaman, lalu pemupukan susulan, pemangkasan,

pengikatan cabang, penyerbukan buatan, seleksi buah, dan penempatan buah.

Untuk hama dan penyakit pada tanaman semangka sama dengan hama dan

penyakit pada tanaman melon yaitu thrips (Thrips parvispinus Karny), ulat

perusak daun (Spodoptera litura), tungau merah (Tetranychus cinnabarinus

Boisduval) atau tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus), ulat tanah (Agrotis

ipsilon Hufn.), kutu aphids (Aphids gossypii Glover). Untuk penyakit pada kedua

tanaman tersebut dapat ditemui juga seperti Layu fusarium, bercak daun,

antraknosa, dan busuk semai.

Menentukan saat panen dapat melaui tiga cara yaitu pengamatn visual,

pengamatan dari suara saat buah diketuk, dan umur tanaman. Secara visual, buah

semangka yang sudah siap panen dicirikan oleh warna kulit buah yang terang,

bentuk buah bulat berisi, dan sulur di belakang tangkai buah sudah berubah warna

menjadi coklat tua. Warna buah menjadi terang karena lapisan lilin yang

menyelimuti kulit buah sudah hilang. Suara buah dapat digunakan sebagai tanda

tingkat ketuaan buah. Suara buah ini muncul setelah buah diketuk. Bila nyaring,

buah tersebut masih muda. Sebaliknya, bila agak berat dan sedikit bergetar, buah

tersebut sudah masak atau tua. Varietas tanaman dan ketinggian tempat

mempengaruhi umur panen tanaman. Pada ketinggian tempat antara 700-900 m


16
dpl, semangka dapat dipanen pada umur 90-100 hari setelah tanam. Sementara di

dataran rendah buah dapat dipanen pada umur 85 hari.

Anda mungkin juga menyukai