Anda di halaman 1dari 8

Home /

Selasa, 05 Nov 2019

Budidaya Melon

Penyuluh Pertanian

LATAR BELAKANG

Melon (Cucumis melo) termasuk dalam suku timun-timunan. Masih satu


kerabat dengan semangka, blewah dan timun suri. Seperti halnya suku
timun-timunan lain, melon tumbuh merambat tetapi tidak bisa memanjat.
Bila tidak ditopang, tanaman ini akan tumbuh menjalar di atas permukaan
tanah.

Tempat ideal untuk budidaya melon berada pada kisaran ketinggian 250-
700 meter dpl. Bila ketinggian kurang dari 250 meter, tanaman melon
cenderung menghasilkan buah yang kecil. Sedangkan di dataran tinggi
dengan suhu dibawah 18oC, tanaman ini sulit untuk berkembang.

Tanaman melon menghendaki tingkat kelembaban udara 50-70%. Suhu rata-


rata yang cocok untuk budidaya melon berkisar 25-30oC dengan curah
hujan 1500-2500 mm/tahun. Kualitas buah melon akan semakin baik
apabila terdapat perbedaan suhu siang dan malam cukup signifikan.

Jenis buah melon

Jenis buah melon sangat beragam. Namun hanya 3 kultivar yang populer
dibudidayakan, yakni reticalatus, inodorus dan cantalupensis.

Reticalatus. Jenis melon ini merupakan kultivar paling populer.


Bentuknya membulat dengan kulit buah berwarna hijau dan teksturnya
berjala, seperti terlapisi jaring. Daging buah berwarna hijau muda
hingga oranye.
Inodorus. Jenis ini memiliki kulit buah yang mulus tidak berjala.
Bentuknya membulat hingga lonjong. Warna kulit buah kuning hingga
kuning pucat kehijauan. Warna dagingnya ada yang hijau, oranye hingga
putih. Daging buah tidak beraroma.
Cantalupensis. Jenis ini memiliki kulit buah yang bergelombang seperti
labu, atau disebut berjuring. Daging buah berwarna kuning atau oranye,
aromanya sangat kuat. Blewah termasuk dalam jenis ini.

Pembibitan tanaman melon

Tanaman melon untuk budidaya biasanya diperbanyak secara generatif dari


biji atau benih. Untuk budidaya melon seluas satu hektar diperlukan bibit
tanaman sekitar 16.000- 20.000 pohon atau setara dengan 500-700 gram
benih melon.

Sebelum ditanam benih harus dikecambahkan terlebih dahulu. Caranya


dengan merendam benih dalam air hangat selama 6-8 jam. Bila benih belum
mengandung fungisida, bisa ditambahkan fungisida ke dalam air rendaman
sesuai dosis.

Setelah direndam benih ditiriskan dan ditebarkan diatas kain basah atau
kertas koran yang telah dibasahi. Biarkan selama 1-2 hari hingga benih
berkecambah. Jaga kelembaban kain atau kertas koran tersebut. Bila
terlihat kering percikan air secukupnya.

Kemudian siapkan polybag kecil atau baki persemaian. Isi dengan media
tanam berupa campuran tanah dengan kompos atau pupuk kandang
dengan perbandingan 2:1, lihat cara membuat media persemaian.
Benamkan biji melon sedalam 1-2 cm ke dalam media tanam tersebut.

Tempat persemaian sebaiknya dilindungi dengan atap plastik bening atau


sungkup. Hal ini diperlukan agar bibit yang tumbuh terlindungi dari terik
matahari yang berlebihan dan kucuran air hujan langsung. Media
persemaian harus terus dikontrol dan diperhatikan agar kelembabannya
terjaga. Sirami secara teratur tetapi jangan terlalu basah.

Proses penyemaian biasanya berlangsung hingga 10-14 hari. Atau ditandai


dengan tumbuhnya 2-3 helai daun. Pada fase ini bibit sudah siap
dipindahkan ke lokasi penanaman. 

Persiapan lahan dan penanaman

Lahan untuk budidaya melon sebaiknya dibajak terlebih dahulu untuk


menghaluskan bongkahan tanah. Kemudian bentuk bedengan dengan lebar
100-120 cm, tinggi 30-50 cm, panjang 10-15 meter dan jarak antar
bedengan 50-60 cm.

Setelah itu berikan pupuk dasar berupa pupuk kompos atau pupuk kandang
sebanyak 15-20 ton/hektar. Tambahkan juga ZA, KCl dan SP-36 masing-
masing 375 kg, 375 kg dan 250 kg untuk setiap hektarnya. Campurkan
pupuk tersebut di atas bedengan dan aduk hingga merata dengan tanah
bedengan. Biarkan lahan tersebut selama 2-4 hari.

Bila pH tanah yang akan digunakan untuk budidaya melon kurang dari 5,
berikan dolomit atau kapur pertanian sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan
dengan tanah bedengan setidaknya 2-3 hari sebelum pemupukan dasar.

Selanjutnya tutup bedengan dengan plastik mulsa hitam perak. Warna hitam
menghadap ke tanah dan warna perak ke bagian luar. Buat lubang tanam di
atas mulsa tersebut. Dalam setiap bedengan terdapat dua baris lubang
tanam dengan jarak antar baris 60 cm dan jarak antar lubang dalam satu
baris 50-60 cm. Penutupan mulsa minimal harus dilakukan 2 hari sebelum
penanaman.

Langkah berikutnya tanam bibit yang telah disiapkan. Satu bibit untuk setiap
lubang tanam. Kemudian siram untuk agar tidak layu karena kekeringan.
Penanaman sebaiknya dilakukan di sore hari saat matahari tidak terlalu
terik.

Perawatan budidaya melon

Pemasangan ajir

Untuk menghasilkan buah yang bagus, tanaman harus ditopang dengan ajir
atau tongkat dari bilah bambu. Fungsinya agar buah yang dihasilkan tidak
bersentuhan dengan permukaan tanah. Selain itu agar terjadi penetrasi
sinar matahari ke seluruh bagian tanaman.

Pemasangan ajir hendaknya dilakukan sebelum tanaman tumbuh besar.


Biasanya sebelum umur tanaman 3 hari terhitung sejak pertama ditanam.
Hal ini dimaksudkan agar ajir yang ditancapkan tidak melukai akar
tanaman.

Siapkan ajir sepanjang 1,5 meter. Tancapkan ajir tersebut pada lubang
tanam secara menyerong, ujung atasnya condong ke arah dalam bedengan.
Sehingga ajir-ajir tersebut saling bersilangan, membentuk huruf X.
Kemudian siapkan bilah bambu yang lebih panjang dan letakkan secara
horisontal diantara silangan ajir-ajir tersebut, ikat dengan tali rafia.

Penyiraman

Penyiraman yang teratur sangat diperlukan dalam budidaya melon.


Penyiraman hendaknya dilakukan setiap sore hingga umur tanaman satu
minggu. Selanjutnya penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali.

Ketika musim hujan drainase harus berfungsi dengan baik. Jangan biarkan
lahan tergenang air. Tanaman melon tidak menghendaki tanah yang terlalu
basah.

Pemupukan susulan
Pemupukan susulan diperlukan mulai tanaman berumur satu minggu.
Pupuk yang diberikan sebaiknya berbentuk cair. Pupuk padat bisa dilarutkan
terlebih dahulu. Pupuk yang digunakan bisa pupuk cair organik atau pupuk
kimia buatan.

Pupuk susulan dengan pupuk kimia buatan diberikan sebanyak 6 kali.


Pupuk dilarutkan dalam air kemudian disiramkan pada tanaman. Dosis
pemupukan 200-250 ml/tanaman. 

Penyerbukan buatan

Pada musim kemarau penyerbukan dilakukan oleh serangga penyerbuk.


Namun saat musim hujan biasanya intensitas serangga penyerbuk
berkurang. Untuk mendapatkan kualitas yang baik lakukan penyerbukan
buatan.

Penyerbukan buatan dilakukan pada pagi hari, sebelum pukul 10. Bila terlalu
siang kuncup bunga sudah agak layu atau menutup. Lakukan penyerbukan
buatan pada bunga betina, terutama bunga yang ada pada cabang ke-9
hingga ke-13. Dalam satu pohon setidaknya bisa ditumbuhkan 3-4 calon
buah. Kemudian diseleksi lagi, sehingga buah yang dipelihara sampai panen
cukup 1-2 per pohon, tergantung ukuran buahnya. Bila ukuran buahnya
besar, cukup satu per pohon.

Hama dan penyakit

Budidaya melon di daerah tropis seperti Indonesia cukup rentan dengan


serangan hama dan penyakit. Hama yang biasa menyerang budidaya melon
antara lain kutu daun, lalat buah, ulat daun, thrips, tungau. Sedangkan
penyakit yang menyerang antara lain antraknosa, busuk buah, busuk batang
dan mosaik.

Untuk menghindari serangan hama dan penyakit lakukan kultur teknis


seperti rotasi tanaman, pemupukan berimbang dan menjaga sanitasi kebun.
Bila hama dan penyakit telah menyerang semprot dengan pestisida yang
cocok. Bisa pestisida organik atau pestisida sintetis. Lakukan
penyemprotan sesuai dengan dosis anjuran.

Pemanenan
Biasanya budidaya melon siap dipanen setelah berumur 3 bulan. Ciri-ciri
melon siap panen untuk jenis reticalatus antara lain serat jala pada
permukaan kulit tampak jelas dan kasar, permukaan kulit sekitar tangkai
terlihat retak-retak, warna kulit hijau kekuningan dan sudah mengeluarkan
aroma.

Buah melon sebaiknya dipetik pada tingkat kematangan 90% atau sekitar 3-
7 hari sebelum matang penuh. Hal ini berguna untuk memberikan waktu
lebih pada distribusi.

Pemetikan dilakukan dengan memotong tangkai buah dengan pisau atau


gunting. Tangkai dipotong seperti huruf  T, jadi bagian yang dipotong adalah
yang mengarah pada daun bukan pada buah. Pemanenan sebaiknya pada
pagi hari sekitar pukul 8-11 dan dilakukan secara bertahap. Pilih buah yang
benar-benar telah siap dipanen

Di bawah ini  analisis usaha budidaya melon untuk luas lahan  satu hektar.
Benih yang digunakan adalah  benih melon varietas  Sumo dengan populasi
tanaman 20.000.

                Beberapa jenis barang yang dapat dipakai beberapa kali periode
tanaman , pembebanan biaya produksi untuk satu periode tanam atas
barang tersebut merupakan pembagian dari total harga dengan jumlah
pemakaian.  Misalnya  Sprayer bisa dipakai selama empat periode
penanaman, berarti  harga Sprayer dibagi empat . Pada pemakaian untuk
penanaman yang kedua, ke tiga dan ke empat  tidak perlu membeli Spayer
lagi.

Biaya Produksi
  Biaya Tetap
- Sewa lahan  1 ha (satu musim tanam)                               =Rp. 
 1500.000
- 2 buah  Sprayer  @ Rp. 400.000 untuk 4 x  pakai                =Rp.     200.
000
- 2 buah cangkul @ Rp. 100.000 untuk 4 x pakai                   =Rp.     50.
000
- 4 buah gunting @ Rp.10.000 untuk 4 x   pakai                    =Rp.       10.
000
- 13 rol mulsa plastik hitam perak
                     Rp. 495.000 untuk 2 x pakai                                       =Rp.  
3.217.500

- 000 turus  bambu @ Rp. 200 untuk 2x pakai                        =Rp   


2.000.000
- 140 batang bambu @ Rp.10.000 untuk 2 x pakai                  =Rp    700.
000
- 8 buah tong  @ Rp.16.000  untuk  4 x pakai                          =Rp.     32.
000
     J u m l a h                                                                     =Rp.  709.500

Biaya Variabel
_ 40  pack benih melon  Sumo  @  107.000                                = Rp.
4.280.000
_ 10  m plastik penutup bedengan @ Rp. 3.000

           untuk 2 x pakai                                                                       = Rp.  15.000

_ 20 rol tali rafia @ 13.000                                                        = Rp. 260.000


_ 000 Kg Bokhasi  @  Rp. 350                                                    = Rp.
2.800.000
_ 800 Kg  SP-36 @ Rp.  200                                                       = Rp. 
1.760.000
_ 600  Kg KCL   @ Rp. 5.500                                                      = Rp. 300.000
_ 200  Kg  Phonska @ Rp. 2.360                                                 = Rp.
2.832.000
_ 000 Kg Mutiara  @ Rp. 7.360                                                   = Rp. 
7.360.000
_ 120  KNO 3 putih @ Rp. 14.000                                               = Rp. 
1.680.000
_ 12 Kg Calsium @ Rp. 12.000                                                   = Rp.  144. 
000
_ Pupuk daun                                                                           = Rp.   304.000
_ Insektisida                                                                            = Rp.  1.460.000
_ Fungisida                                                                              = Rp.   196.000
_ Bakterisida dan Nematoda                                                     = Rp.  
920.000
_ Z P T                                                                                    = Rp.  480. 000
J u m l a h                                                                               = Rp.35.791.000

Penulis : Da`im, SST

TERBARU

kementan dorong penyuluh humbahas dukung food estate

integritas pimpinan dukung pembangunan pertanian

kementan luncurkan tiga bpp kostratani di kota batu

4.900 penyuluh pertanian ikuti asesmen asn-p3k

penyuluh gelar rembug tani sebelum sekolah lapang ipdmip

Lihat Versi Desktop

Kementrian Pertanian · Simluhtan · KATAM Terpadu Modern

Tentang Kami · Kontak

Copyright © 2019 cyberextension


All right reserved

Anda mungkin juga menyukai