Pohon pisang berkembang biak dengan cara membentuk anak pisang yang disebut tunas . Tunas biasanya tumbuh dekat dengan induknya . Tunas yang masih baru masing - masing disebut induvidu baru . Tumbuhan pisang dapat menghasilkan tunas pisang , nantinya tunas inilah yang akan tumbuh menjadi pohon pisang . Tunas pisang berasal dari tunas ketiak bagian di dalam tanah .
I. PENDAHULUAN
Pisang adalah tanaman buah , sumber vitamin, mineral dan karbohidrat. Di Indonesia pisang yang ditanam baik dalam skala rumah tangga ataupun kebun pemeliharaannya kurang intensif. Sehingga, produksi pisang Indonesia rendah, dan tidak mampu bersaing di pasar internasional. Untuk itu PT. NATURAL NUSANTARA merasa terpanggil untuk membantu petani meningkatkan produksi secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (Aspek K-3).
2.3.Ketinggian Tempat
Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl
- Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat. - Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit .
dapat diganti dengan SUPERNASA. - Siram dengan larutan POC NASA (1 - 2 tutup), HORMONIK (0,5 tutup) dalam setiap 5 liter air. Untuk mendapatkan hasil lebih baik, POC NASA dapat diganti dengan POP SUPERNASA. Cara penggunaan POP SUPERNASA: 1 (satu) botol POP SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 5 liter air diberi 5 tutup larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon. -Penyiraman dilakukan 2 - 3 bulan sekali. Data kebutuhan dan cara pemupukan, adalah sebagai berikut : JUMLAH KETERANGAN Berikan 2x setahun, dalam 207 UREA larikan yang mengitari rumpun (kg/ha) lalu ditutup tanah 138 6 bulan setelah tanam ( 2x SP-36 (kg/ha) dalam satu tahun ) 608 6 bulan setelah tanam ( 2x KCl (kg/ha) dalam satu tahun ) Pupuk 0,8-10 Pupuk dasar, campur dengan Kandang (kg/ha) tanah galian bagian atas 200 Pupuk dasar, campur dengan olomit (kg/ha) tanah galian bagian atas 20 POC NASA Disiramkan 3 bulan sekali (botol/ha) 10 SUPERNASA 4 bulan sekali (botol/ha) 10 Dicampur POC NASA disiram HORMONIK (botol/ha) 3 bulan sekali PUPUK
b. Panama
Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Menyerang daun. Gejala : daun layu dan
putus, mula-mula daun luar lalu bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam, membongkar dan membakar tanaman yang sakit.
c. Bintik daun
Penyebab: jamur Cercospora musae. Menyerang daun dengan gejala bintik sawo matang yang makin meluas. Pengendalian: : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
d. Layu
Penyebab : bakteri Bacillus sp. menyerang akar. Gejala: tanaman layu dan mati. Pengendalian : membongkar dan membakar tanaman yang sakit, Natural GLIO diawal tanaman
e. Daun pucuk
Penyebab : virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Menyerang daun pucuk. Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok. Pengendalian: Mengendalikan kutu duan dengan Natural BVR, membongkar dan membakar tanaman yang sakit.
3.9. Panen
- Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Buah 80 - 100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat. - Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu memotong tandan. - Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah. - Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali. - Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3 - 10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif.
Pisang yang telah matang konsumsi, dan daging buah telah lunak. Pisang yang hampir matang konsumsi, tapi daging buah masih agak keras. Gula pasir halus yang putih bersih. Asam Sitrat. Tepung agar-agar.
Pisau dan talenan. Alat ini digunakan untuk mengupas dan memotong-motong pisang.
Penggiling. Alat ini digunakan untuk menggiling pisang menjadi bubur pisang. Untuk jumlah kecil, blender dapat digunakan untuk menghaluskan pisang menjadi bubur pisang. Panci. Alat ini digunakan untuk memasak bubur pisang menjadi selai pisang. Timbangan.
Penyiapan botol. Sebagai tempat penyimpanan sebaiknya digunakan botol kaca. Botol kaca disikat bagian dalamnya dengan detergen. Seluruh permukaan botol dicuci sampai bersih dengan menggunakan detergen. Botol dibilas sampai bersih, setelah itu botol direbus di dalam air mendidih selama 30 menit.
Pembotolan.
Botol diangkat dari air panas dan dibalikkan agar airnya keluar dari botol. Ketika botol masih panas, selai yang masih sangat panas dimasukkan ke dalam botol sampai permukaan selai 1 cm dari bibir botol paling atas. Penutup botol segera ditutupkan dengan kuat dan rapat.
Penyimpanan.
Dengan perlakuan yang cukup steril serta penambahan gula maka selai dalam botol ini dapat disimpan lama pada suhu kamar. Selesai semua tahapan di atas, selai pisang dapat diberi label dan selanjutnya siap didistribusikan dan dipasarkan.
Nama Lokal :
Banana (Inggris), Tsiu, Cha (Cina), Pisyanga, Kila (India); Pisang (Indonesia), Klue (Thailand), Pyaw, Nget (Burma); Gedang (Jawa), Cau (Sunda), Biu (Bali), Puti (Lampung); Wusak lambi, lutu (Gorontalo), Kulo (Ambon), Uki (Timor).
Kandungan Kimia :
Menurut penelitian pisang mengandung kadar antara lain : - Vitamin A, B1, C Lemak - Mineral (Kalium, chlor, natrium, magnesium, posfor ) - Karbohidrat Dextrose - Air - Sucrose - Levulose - Zat Putih telut - Zat Tepun.
Kanker Perut
Bahan: Tunas / anak batang pohon pisang dan 1 potong tumbuhan benalu teh Cara membuat: anak pisang diparut dan diambil airnya sebanyak 4 gelas, kemudian direbus bersama dengan benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore dan dilakukan secara teratur.
Sakit Kuning
Bahan: Buah pisang emas yang sudah masak Cara menggunakan: makan buah pisang emas yang banyak.
Keluarga Berencana
Bahan: Bunga Pisang ambon Cara membuat: direbus dengan air sampai mendidih Cara menggunakan: diminum airnya 2 kali sehari, pagi hari dan sebelum tidur. Dilakukan selama 7 hari berturut turut sesudah menstruasi atau melahirkan.
Bahan: tunas/ anak pisang dan 1 potong bonggol benalu teh Cara membuat: anak pisang diparut dan diperas untuk di ambil airnya sebanyak 2 gelas kemudian direbus bersama dengan bonggol benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari 1 cangkir.
Pendarahan Rahim
Bahan: tunas / anak pisang dan 1 potong bonggol benalu teh Cara membuat: anak pisang diparut dan diambil airnya sebanyak 2 gelas. Kemudian direbus bersama dengan bonggol benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara menggunakan: disaring dan diminum 1 kali sehari 1/2 gelas.
Bahan: batang pohon pisang Cara membuat: batang pohon pisang diparut untuk diambil airnya. Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.
Sariawan Usus
Bahan: Kulit buah pisang kluthuk yang sudah masak dan buah pisang mentah. Cara membuat: Kulit pisang kluthuk dan buah pisang mentah tersebut diirisiris tipis, kemudian ditumbuk halus, diperas sampai keluar airnya dan diembun-embunkan semalam di luar rumah. Cara menggunakan: diminum setelah bangun tidur / pagi hari.
Bahan: batang pohon pisang batu yang belum berbunga. Cara membuat: Pohon pisang dipancung untuk diambil airnya yang bersih Cara menggunakan: digunakan untuk mencuci Vagina setelah bersalin.
Ambeien
Bahan: buah pisang kluthuk yang masih mentah, adas pulasari secukupnya dan 1 potong gula merah. Cara membuat: buah pisang kluthuk diparut untuk diambil airnya. Kemudian dicampur dengan bahan lainnya dan diaduk sampai merata. Cara menggunakan: disaring dan diminum.
Cacar Air
Bahan: bonggol batang pisang kluthuk, adas pulosari Cara membuat: bonggol pisang diparut untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai merata. Cara menggunakan: disaring dan diminum.
Telinga Bengkak
Bahan: Kulit pisang kustruk Cara membuat: Kulit pisang dipanggang dan dalam keadaan hangat-hangat diperas untuk diambil airnya. Cara menggunakan: dioleskan pada bagian telinga yang bengkak.
Tenggorokan Bengkak
Bahan: Bonggol pisang kapok (kepok) Cara membuat: Bonggol pisang diparut dan diperas untuk diambil airnya. Cara menggunakan: dipakai untuk kumur.
Disentri
Bahan: Bonggol pisang kluthuk Cara membuat: diparut untuk diambil airnya sebanyak 1/2 gelas Cara menggunakan: diminum 3 hari sekali
Bahan: buah pisang kapur mentah Cara membuat: dibakar Cara menggunakan: dimakan
Diare (Bayi)
Bahan: buah pisang kapok (kepok) mentah Cara membuat: diiris-iris dan digoreng tanpa minyak Cara menggunakan: dimakan oleh ibu yang sedang menyusui bayi tersebut.
Amandel
Bahan: bonggol batang pisang Cara membuat: diparut dan diperas \untuk diambil airnya Cara menggunakan: diminum.
Mencegah Infeksi
Bahan: getah pelepah daun pisang Cara membuat: pelepah pisang dipancung dan diambil getahnya. Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang luka.
Hidung berdarah
Bahan: akar pisang kepok atau batang pohonnya secukupnya. Cara membuat: ditumbuk halus dan disedu dengan air panas Cara menggunakan: diminum sebanyak gelas sekaligus.
Bahan: Bonggol batang pisang raja; Cara membuat: diparut dan diperas untuk diambil airnya; Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari - 1 gelas.
Bahan: buah pisang ambon lumut atau pisang emas yang masak Cara menggunakan: makan yang banyak.
Sakit mata
Bahan: Pisang ambon atau pisang cere yang sudah masak Cara menggunakan: makan pisang ambon 2 kali 3 buah setiap hari, atau makan pisang cere 3 kali 4 buah setiap hari.
NAMA KELOMPOK