Anda di halaman 1dari 31

TEKNIK BUDIDAYA

TANAMAN MANGGA
DAN BUAH NAGA
KELOMPOK 2 :
VIVI OKTAVIANI
RIRIN ANGGRAINI
DWI AMALIA ANDINI
ABDULLAH FARIS AULIA
SANIYAH NABILA
ANNISYA DIANDINNY
DELLA MONICA
TEKNIK BUDIDAYA
TANAMAN MANGGA
Klasifikasi botani tanaman mangga adalah
sebagai berikut:
O Divisi : Spermatophyta
O Sub divisi : Angiospermae
O Kelas : Dicotyledonae
O Family : Anarcadiaceae
O Genus : Mangifera
O Spesies : Mangifera spp.
Jenis yg banyak ditanam di Indonesia
Mangifera indica L. yaitu mangga arumanis, golek,
gedong, manalagi & cengkir & Mangifera foetida
yaitu kemang & kweni.
Syarat tumbuh tanaman mangga
O Iklim
Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan
musim kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum
& sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman
mengalami banyak serangan hama & penyakit serta gugur
bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan.
O Media Tanam
Tanah yg baik untuk budidaya mangga adalah gembur
mengandung pasir & lempung dalam jumlah yg seimbang.
Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg cocok adalah 5.5-7.5.
Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit.
O Tempat Ketinggian
Mangga yg ditanam didataran rendah & menengah
dengan ketinggian 0-500 m dpl menghasilkan buah yg lebih
bermutu & jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi.
Pembibitan
Tanaman mangga dapat diperbanyak dengan 3
cara,yaitu :
O Dengan biji
Dengan memanfaatkan sifat poly
embrional biji mangga. Cara ini termasuk cara
yang paling mudah dan murah karena dari satu
biji dapat diperoleh lebih dari 2 semai atau
tanaman baru. Pembiakan dengan cara ini kurang
dianjurkan karena lama baru bisa menghasilkan (7
tahun) dan sering sifat-sifatnya menyimpang dari
sifat induknya sesuai dengan hukum segregasi
Mendell. Umumnya cara ini dilakukan untuk
menunjang pengadaan batang bawah untuk
keperluan okulasi.
O Pencangkokan
Batang yg akan dicangkok memiliki diameter 2,5
cm & berasal dari tanaman berumur 1 tahun. Panjang
sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan diberi
tanah & pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan
plastik atau sabut kelapa.
O Okulasi
Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi
(penempelan tunas dari batang atas yg buahnya
berkualitas ke batang bawah yg struktur akar &
tanamannya kuat). Batang bawah untuk okulasi adalah
bibit di persemaian yg sudah berumur 9-12 bulan.
Setelah penempelan, stump (tanaman hasil okulasi)
dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun. Okulasi
dilakukan di musim kemarau agar bagian yg ditempel
tidak busuk.
Pengolahan media tanam
O Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan mangga
harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi &
sumber air.
O Pembukaan Lahan
O Membongkar tanaman yg tidak diperlukan &
mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-
rumput liar & perdu dari areal tanam.
O Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan
tanah yg terlalu besar.
O Pengaturan Jarak Tanam : Pada tanah yg kurang subur,
jarak tanam dirapatkan sedangkan pada tanah subur,
jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah
10 m.
Kebun diberi lubang kira-kira 1 bulan
sebelum musim hujan. Lubang berukuran 1m x
1m x 1m atau 60cm x 60cm x 60cm. Jarak tanam
10m x 10m atau 12m x 12m. Lubang dibiarkan
terbuka selama 30 hari agar kemasaman
tanahnya hilang. Pada waktu membuat lubang
tanam, hendaknya dipisahkan lapisan tanah atas
dengan bawah dan seminggu sebelum tanam
lubang ditimbun kembali dengan tanah yang
dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 2-3
blek setiap lubang. Ketika menimbun lubang,
tanah lapisan bawah dimasukkan lebih dahulu
sehingga susunannya seperti semula.
Penanaman
Bibit ditanam sedalam leher akar, penanaman
dilakukan pada pagi hari atau sore hari dan
sebaiknya pada musim hujan

Penanaman pohon pelindung


Pohon pelindung ditanam untuk menahan
hembusan angin yg kuat. Jenis yg biasa dipakai
adalah pohon asam atau trembesi.
Pemeliharaan
O Penyiangan
Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan,
rumput/gulma yg telah dicabut dapat dibenamkan
atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh
lagi. Penyiangan juga biasa dilakukan pada waktu
penggemburan & pemupukan.
O Penggemburan/Pembubunan
Tanah yg padat & tidak ditumbuhi rumput di
sekitar pangkal batang perlu digemburkan,
biasanya pada awal musim hujan. Penggemburan
tanah di kebun mangga cangkokan jangan
dilakukan terlalu dalam.
O Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk
membentuk kanopi yg baik & meningkatkan
produksi. Ketika tanaman telah mulai bertunas
perlu dilakukan pemangkasan tunas agar dalam
satu cabang hanya terdapat 3–4 tunas saja. Tunas
yg dipilih jangan terletak sama tinggi & berada
pada sisi yg berbeda. Tunas dipelihara selama
kurang lebih 1 tahun saat tunas-tunas baru
tumbuh kembali. Pada saat ini dilakukan
pemangkasan kedua dengan meninggalkan 2-3
tunas. Pemangkasan ketiga, 1 tahun kemudian,
dilakukan dengan cara yg sama dengan
pemangkasan ke-2.
Pemupukan
Pupuk organik
O Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk
kandang, 5 kg pupuk kandang.
O Umur tanaman 2,5–8 tahun: 0,5 kg tepung
tulang, 2,5 kg abu.
O Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat
diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg pupuk
kandang, 15 kg abu.
O Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk
kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg abu.
Pupuk kandang yg dipakai adalah pupuk yg
sudah tercampur dengan tanah. Pemberian pupuk
dilakukan di dalam parit keliling pohon sedalam
setengah mata cangkul (5 cm).
Pupuk anorganik
O Umur tanaman 1-2 bulan : NPK (10-10-20) 100
gram/tanaman.
O Umur tanaman 1,5-2 tahun: NPK (10-10-20)
1.000 kg/tanaman.
O Tanaman sebelum berbunga: ZA 1.750
gram/tanaman, KCl 1.080 gram/tanaman.
O Tanaman waktu berbunga : ZA 1.380
gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970
gram/tanaman, KCl 970 gram/tanaman.
O Tanaman setelah panen: ZA 2700
gram/tanaman, Di kalsium fosfat 1.940
gram/tanaman, KCl 1.940 gram/tanaman.
Panen
O Ciri & Umur Panen
Mangga cangkokan mulai berbuah pada
umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6
tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-
15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat
mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar
biasanya jatuh di bulan September-Oktober. Tanda
buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yg
jatuh karena matang sedikitnya 1 buah/pohon,
warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi
hijau tua kebiruan, warna buah mangga
golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah
yg dipetik harus masih keras.
O Cara Panen
Pada saat pemetikan, buah jangan sampai
terpotong, tercongkel atau jatuh sampai memar.
Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan
pisau tajam atau dengan galah yg diujungnya
terdapat pisau & keranjang penampung buah.
O Periode Panen
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu
tahun sekali sehingga panen dilakukan satu
periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah
tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan
beberapa kali panen.
Pasca panen
O Penyortiran & Penggolongan
Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yg teduh.
Mangga yg rusak dipisahkan dengan mangga yg mulus.
Setelah sortasi buah mangga dilap untuk menghilangkan
getah yg dapat menurunkan mutu terutama jika buah akan
dipasarkan ke pasar swalayan atau luar negeri. Buah yg
akan dipasarkan di dalam negeri dapat diperam untuk
mempercepat pemasakan. Sortasi didasarkan berat buah
atau ukuran buah. Kelas berdasarkan berat buah antara
lain:
Kelas I: > 320 gram/buah
Kelas II: 270 - 320 gram/buah
Kelas III: 200 - 270 gram/buah
Sedangkan berdasarkan ukuran buah dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Klasifikasi Besar: arum manis > 17,5 cm, golek > 20 cm
Klasifikasi Sedang: arum manis 15 - 17,5 cm, golek 17,5
- 20 cm
Klasifikasi Kecil: arum manis < 15 cm, golek < 17,5 cm

O Penyimpanan
Buah mangga yg telah dipetik disimpan ditempat yg
kering, teduh & sejuk.
TEKNIK BUDIDAYA
TANAMAN BUAH NAGA
Pembibitan
O Cara Generatif
Jika memilih cara generatif, kita akan
memperbanyak tanamannya dari biji. Benih
diambil dengan cara mengeluarkannya dari buah
naga pilihan. Cara ini cukup sulit dan biasanya
dilakukan oleh seorang ahli yang sudah
berpengalaman.
O Cara Vegetatif
Cara vegetatif ini yang biasanya dipakai
oleh kebanyakan pembudidaya buah naga. Selain
lebih mudah, cara ini juga akan menghasilkan
buah lebih cepat. Sifat tanaman yang dihasilkan
pun akan sama dengan induknya. Salah satu cara
vegetatif adalah dengan menyetek tanaman buah
naga. Berikut ini cara menyetek tanaman buah
naga :
O Pilih batang dengan diameter minimal 8 cm,
selain itu batang harus yang sudah keras,
berwarna hijau kelabu, tua dan sehat. Jika
batang yang dipilih semakin besar akan lebih
baik karena nantinya batang tersebut akan
menjadi batang utama.
O Panjang batang yang akan dipotong sebaiknya memiliki
panjang 80-120 cm. Usahakan jangan semua batang
dipotong, sisakan 20% bagian batang.
O Batang yang sudah dipotong dari tanaman induk
kemudian dipotong kembali dengan panjang 20-30 cm.
Pada bagian atas ujungnya dipotong rata, sedangkan
bagian bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong
runcing. Hal ini berguna untuk merangsang
pertumbuhan akar tanaman.
O Batang yang di-stek setidaknya harus memiliki 4 mata
tunas. Panjang batang stek bisa lebih pendek, tapi itu
akan berpengaruh terhadap kecepatan berbuah.
O Biarkan batang yang sudah dipotong-potong tersebut
sampai getahnya kering. Apabila batang langsung
ditanam, getah yang masih basah bisa menyebabkan
batang menjadi busuk. Selain itu, agar batang terhindar
dari serangan jamur, batang stek bisa dicelupkan pada
larutan fungisida.
O Siapkan media tanam, dapat berupa bedengan
atau polybag untuk menanam batang stek.
O Siram bedengan atau polybag yang sudah berisi
media tanam dengan menggunakan air.
O Tancapkan batang ke media tanam dengan
kedalaman kurang lebih 5 cm.
O Berikan naungan untuk melindungi batang-
batang stek serta lakukan penyiraman 2-3 hari
sekali.
O Setelah kurang lebih 3 minggu, tunas pertama
akan tumbuh, naungan dapat dibuka agar bibit
mendapatkan cahaya matahari.
O Untuk pemeliharaan bibit, biasanya
membutuhkan waktu sampai 3 bulan dan tinggi
bibit sekitar 50-80 cm.
Persiapan lahan
Persiapan tersebut mencakup
pemasangan tiang panjatan, pembersihan lahan,
serta pengolahan lahan.Buah naga merupakan
tanaman merambat sehingga dibutuhkan tiang
panjatan untuk menopang pertumbuhan batang
dan cabangnya. Bentuk atau model tiang panjatan
dalam budidaya buah naga ada 2 macam, yaitu
bentuk tunggal dan bentuk kelompok atau pagar.
Tiang panjatan harus kuat dan mampu bertahan
selama beberapa tahun karena umur tanaman
buah naga yang panjang.
O Setelah tiang siap, buat lubang tanam berukuran 60×60
cm dengan kedalaman 25 cm. Posisi tiang panjat ada di
tengah lubang tanam. Kemudian campurkan tanah
bekas galian dengan pasir sebanyak 10 kg untuk
menambah porositas tanah. Tambah pupuk kandang
atau kompos sebanya 10-20 kg. Tambahkan juga kapur
pertanian sebanyak 300 gram, fungsinya untuk
memenuhi kebutuhan kalsium tanaman buah naga.
Kemudian aduk semua bahan tersebut sampai rata.
O Tutup kembali lubang tanam dengan media yang telah
dibuat. Siram sampai tanah menjadi basah, usahakan
jangan sampai tergenang.
O Setelah 2-3 hari, tambahkan pupuk TSP sebanyak 25
gram. Pupuk diberikan melingkari tiang panjat dengan
jarak dari tiang 10 cm. Kemudian biarkan selama satu
hari. Setelah satu hari, lubang tanam siap untuk
ditanami.
Penanaman
O Satu tiang panjat dapat ditanami 4 bibit tanaman buah
naga. Bibit ditanam mengitari tiang panjat dengan jarak
antara bibit dan tiang adalah 10 cm.
O Gali tanah sedalam 10-15 cm atau sesuaikan dengan
besar bibit yang akan ditanam.
O Pindahkan bibit dari tempat penyemaian atau polybag
kedalam lubang yang telah disediakan.
O Tutup kembali lubang dengan tanah sambil dipadatkan.
O Setelah empat bibit ditanam dalam satu tiang panjat,
ikat batang bibit agar menempel pada tiang panjat.
O Setiap tanaman tumbuh sekitar 20-30 cm, lakukan
pengikatan kembali. Jangan mengikat terlalu kencang
agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu dan tidak
melukai batang.
Pemupukan
O Pupuk yang dibutuhkan pada awal pertumbuhan harus
mengandung banyak nitrogen (N).
O Pada saat berbunga atau berbuah, beri tanaman buah naga
dengan pupuk yang banyak mengandung fosfor (P) dan
kalium (K).
O Pemupukan tanaman buah naga dengan urea tidak
dianjurkan karena sering mengakibatkan busuk batang.
O Pemupukan dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan
menggunakan pupuk kandang atai kompos, dengan dosis
tiap lubang tanam adalah 5-10 kg.
O Pada saat berbunga dan berbuah, beri pupuk ZK dan NPK
dengan dosis masing-masing adalah 20 dan 50 gram per
lubang tanam.
O Pada tahun berikutnya, perbanyak dosis pupuk sesuai
dengan ukuran tanaman.
O Untuk hasil yang lebih maksimal, dapat diberi pupuk organik
cair atau bisa juga hormon perangsang buah.
Penyiraman
O Penyiraman dilakukan dengan mengalirkan air pada
parit yang sudah dibuat diantara baris tanaman buah
naga. Bisa juga menggunakan gembor dan menyiram
tanaman satu per satu.
O Peyiraman parit dilakukan dengan merendam parit
selama dua jam. Jika menggunakan gembor, tiap lubang
tanam disiram air sebanyak 4-5 liter. Penyiraman
dilakukan tiga kali sehari pada musim kering atau
menyesuaikan kondisi tanah.
O Saat tanaman mulai berbunga atau berbuah,
penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan. Fungsinya
untuk menekan pertumbuhan tunas baru sehingga
buah akan tumbuh maksimal.
O Tapi, jika tanah terlihat kering dan tanaman layu, maka
penyiraman tetap dilakukan.
Pemangkasan
O Pemangkasan tanaman pada budidaya buah naga ada
tiga metode, pemangkasan untuk membentuk batang
pokok, pemangkasan membentuk cabang produksi dan
pemangkasan untuk peremajaan.
O Pemangkasa untuk membentuk batang pokok dilakukan
pada bibit tanaman. Untuk mendapatkan tanaman yang
baik, memiliki batang yang panjang, kokoh dan besar,
pilihlah tunas yang tumbuh pada bagian paling atas
batang awal. Jika ada tunas lain yang tumbuh di bagian
bawahnya lebih baik dipotong.
O Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi
dilakukan pada tunas yang tumbuh di batang pokok.
Pilih tiga sampai empat tunas saja untuk ditumbuhkan.
Tunas yang akan ditumbuhkan, sebaiknya tunas bagian
atas, jaraknya sekitar 30 cm dari ujung batang pokok.
O Pemangkasan untuk peremajaan dilakukan
pada cabang yang kurang produktif. Cabang
kurang produktif biasanya yang sudah pernah
berbuah tiga sampai empat kali. Cabang yang
dipangkas bisa dijadikan sebagai bibit tanaman.
O Jika memangkas tanaman buah naga,
perhatikanlah bentuk tanaman. Tanaman buah
naga biasanya tumbuh tidak teratur. Usahakan
pemilihan tunas dapat membentuk tanaman
yang baik, sehingga cabang yang terbentuk
tidak terlalu rimbun. Selain itu batang yang ada
di bawah tajuk juga dapat terkena sinar
matahari dengan maksimal.
Pemanenan
O Tanaman buah naga merupakan tanaman yang berumur
panjang, dengan umur produktifnya mencapai 15
sampai 20 tahun. Tanaman buah naga akan
mengeluarkan buah pertama kali pada bulan ke 10
sampai 12 dari setelah tanam.
O Jika ukuran bibit kurang baik atau kecil, biasanya panen
pertama akan dilakukan saat mencapai umur1,5-2
tahun dari setelah tanam.
O Hasil dari panen pertama biasanya belum optimal.
O Satu tanaman buah naga biasanya menghasilkan 1 kg
buah. Jika dalam satu tiang terdapat emapt tananam,
berarti dengan jumlah tiang dalam satu hektar adalah
1600 tiang. Buah naga yang dihasilkan diperkirakan
mencapai 6-7 ton buah naga sekali panen.
O Budidaya buah naga yang sukses dapat
menghasilkan lebih dari 50 ton buah naga per
hektar per tahun.
O Ciri-ciri buah naga yang siap untuk dipanen
adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah.
Sisik kulit buah juga berwarna kemerahan dan
warna hijaunya berkurang.
O Mahkota buah mengecil dan pangkal buah akan
menguncuk atau keriput.
O Bentuk buahnya akan membulat dengan berat
sekitar 400-600 gram
Pasca panen
Penyortiran atau seleksi adalah salah satu
dari serangkaian kegiatan setelah panen yang
umumnya dilakukan di gudang pengepakan atau
kebun dengan tujuan untuk memisahkan buah yang
layak dan tidak layak untuk pasar (busuk, penyakit,
cacat, terlalu muda / tua dan lainnya). Penyortiran
juga dilakukan untuk memenuhi persyaratan
kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah atau
pasar. Untuk mengepak buah naga dilakukan
dengan menggunakan kardus kokoh dengan
kapasitas sekitar 20 kg buah naga. Selanjutnya
buah naga yang sudah dikemas bisa didistribusikan
berdasarkan lokasi pasar tujuan, apakah akan
dipasok ke Supermarket atau toko buah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai