Anda di halaman 1dari 9

Budidaya Anggur

http://edysuyitno10.blogspot.com/search?q=budidaya+anggur&Search=

Sebelumnya telah dibahas tentang buah Anggur pada artikel terdahulu, tentang sejarah,
deskripsi, varietas, dan manfaat darpada buah anggur.
Pada artikel berikut akan kami bahas mengenai cara Budidaya Anggur itu sendiri, bagi
kalangan petani atau penggemar budidaya buah-buahan tidak ada salahnya untuk mencoba
membudidayakan anggur, setidaknya untuk menanam di pekarangan rumah, agar halaman
rumah kita menjadi lebih indah dengan adanya tumbuhan yang
satu ini, tumbuhan yang diyakini banyak sekali manfaatnya disamping buahnya yang sangat
lezat.
Berikut panduan cara budidaya anggur:

Syarat Tumbuh
Iklim

1. Tanaman anggur dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah, terutama di tepi-tepi
pantai, dengan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan.
2. Angin yang terlalu kencang kurang baik bagi anggur.
3. Curah hujan rata-rata 800 mm per tahun. Dan keadaan hujan yang terus menerus
dapat merusak premordia/ bakal perbungaan yaitu tengah berlangsung serta dapat
menimbulkan serangan hama dan penyakit.
4. Sebaiknya sinar matahari yang banyak/udara kering sangat baik bagi pertumbuhan
vegetatif dan pembuahannya.
5. Suhu rata-rata maksimal siang hari 31 derajat C dan suhu rata-rata minimal malam
hari 23 derajat C dengan kelembaban udara 75-80 %.

Media Tanam

1. Tanah yang baik untuk tanaman anggur adalah mengandung pasir, lempung
berpasir, subur dan gembur, banyak mengandung humus dan hara yang dibutuhkan.
2. Derajat keasaman tanah yang cocok untuk budidaya anggur adalah 7 (netral).

Ketinggian Tempat
Anggur akan tumbuh baik bila ditanam antara 5-1000 m dpl atau di daerah dataran rendah.
Perbedaan ketinggian akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangannya. Jenis Vitis vinifera menghendaki ketinggian 1-300 m dpl. Jenis Vitis
labrusca menghendaki ketinggian 1-800 m dpl.
Pembibitan
Pengadaan Benih
Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) dan vegetatif (cangkok, stek
cabang, stek mata, penyambungan). Perbanyakan tanaman yang paling efektif anggur
adalah dengan menggunakan stek. Bibit stek yang baik adalah :

 Panjang stek sekitar 25 cm terdiri atas 2-3 ruas dan diambil dari pohon induk yang
sudah berumur di atas satu tahun.
 Bentuknya bulat berukuran sekitar 1 cm.
 Kulitnya berwarna coklat muda dan cerah dengan bagian bawah kulit telah hijau,
berair dan bebas dari noda-noda hitam.
 Mata tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Mata tunas yang tidak sehat
ukurannya kecil dan ujungnya tampak memutih seperti kapuk.

Teknik Penyemaian Benih


Cara generatif bibit disemai di tempat yang telah disediakan. Cara vegetatif (stek) yaitu :

 Pembibitan dikerjakan dengan menyemaikan lebih dulu dalam pot /keranjang


sempai kira-kira selama 5 hari
 Setelah itu dipindah ke media semai berupa campuran tanah, pupuk kandang dan
pasir dengan perbandingan 1:1:1. Media semai ini berupa polybag/keranjang yang
lebih besar dari tempat awal.

Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

 Selama di persemaian selalu disiram dan jangan sampai tergenang.


 Penyemaian bibit di tempat teduh dan lembab selama sekitar 2 bulan.

Pemindahan Bibit

 Sekitar 2 bulan tersebut bibit sudah tumbuh dan berakar banyak siap untuk dipindah
ke lapangan dengan memilih yang segar dan sehat kondisinya.
 Penanaman dilakukan di awal musim kemarau/saat panas tertinggi.

Pengolahan Media Tanam


Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah:

 Menentukan lokasi penanaman.


 Menentukan luas areal tanam.
 Mengatur jarak tanam.
 Membuat lubang tanam.
 Menentukan dosis pupuk kandang yang diperlukan.

Pembukaan Lahan
Lahan yang digunakan dibersihkan dan tidak terlindung dari sinar matahari. Pencangkulan
untuk pembuatan lubang tanam dilakukan setelah ada pengaturan jarak tanam yang sesuai
dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Lubang dibiarkan terkena sinar matahari selama 2-4
minggu.
 
Pengapuran
Pengapuran hanya dilakukan bila pH tanah rendah/terlalu asam.
 
Pemupukan
Setelah 2-4 minggu lubang tanam diisi pupuk kandang, pasir dan tanah dengan
perbandingan 2:1:1.
 
Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Tanaman anggur merupakan tanaman monokultur. Pengaturan jarak tanam penting
diperhatikan dan juga sesuai dengan larikan karena arah datangnya angin
sangat besar pengaruhnya. Jarak tanam bisa diatur dengan pola: 3 x 3 m, 4 x 4 m, 3 x 5 m, 3
x 4 m, 4 x 5 m, 4 x 5 m, 3 x 5 m dan 4 x 6 m
Jarak tanam mempengaruhi jumlah tanaman persatuan luas :

 3 x 3 m untuk 1 Ha = 1.111 pohon


 3 x 4 m untuk 1 Ha = 833 pohon
 3 x 5 m untuk 1 Ha = 666 pohon
 4 x 4 m untuk 1 Ha = 625 pohon
 4 x 5 m untuk 1 Ha = 500 pohon
 4 x 6 m untuk 1 Ha = 416 pohon

Pembuatan Lubang Tanam


Lubang tanam yang diperlukan berukuran 60 x 60 x 60 cm yang disesuaikan dengan jarak
tanam, isi lubang berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang
dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2.
 
Cara Penanaman
Penanaman bibit anggur terbaik pada saat musim kemarau, sekitar Juni dan Juli. Setiap
tanaman perlu lahan 20 m² termasuk para-paranya yang harus dipersiapkan sebelum
tanamannya tumbuh. Para-para ini berguna untuk merayapkan batang dan cabangnya
secara mendatar pada ketinggian 2 m. Setiap tanaman juga diberi ajir bambu untuk titian
setelah bibit ditanam, agar pertumbuhannya dapat menjalar ke atas menuju para-para

Pengairan
Pengairan tanaman muda 1-2 kali sehari dan dewasa 3 hari sekali. Tiga minggu sebelum
dipangkas, pengairan dihentikan dan 2-3 hari setelah pemangkasan air diberikan kembali.
Pengairan setelah pemupukan dan dihentikan menjelang pemetikan buah.

Penyiangan dan Pendangiran


Lahan dijaga kebersihannya dari gulma dan penggemburan tanah (Pendangiran) dilakukan
sebulan sekali agar bidang oleh tetap bersih dan gembur.
Pembuatan Rambatan
Perlu pembuatan rambatan dengan model :

1. Model Para-para, tiang para-para dipasang sesuai jarak tanam anggur dengan
ketinggian 2 - 3,5 m dan dipasang para-para berupa anyaman kawat atau bilah
bambu atau kayu, jarak mata anyaman + 40 cm.
2. Model Pagar/Kniffin, dibuat berbentuk pagar. Jarak antar tiang 3-5 m dan ketinggian
150-200 cm, hubungkan dengan kawat yang dipasang mendatar sebanyak 2-3 jajar.
Kawat pertama dibagian bawah letaknya 60 cm dari permukaan tanah, dan kawat
diatasnya berjarak 70 cm.
3. Model perdu, berupa pohon atau kayu biasa, kemudian bagian atasnya dipasang
tempat penyangga sepanjang 2 m dan lebar 2 m.
4. Pemasangan rambatan dilakukan sebelum tanaman dipangkas dan dibentuk.

Pemangkasan dan Pembentukan Pohon

1. Waktu pemangkasan yang tepat berumur 1 tahun.


2. Usahakan tiap pohon punya batang pokok, cabang primer , sekunder dan tersier.
3. Potong batang tanaman setinggi para-para, sehingga tumbuh tunas baru (cabang
primer).
4. Dua minggu cabang yang tumbuh memanjang lebih kurang 1 meter segera dipangkas
pada bagian ujungnya agar tumbuh tunas baru (cabang sekunder).
5. Cabang sekunder yang panjang 1 meter dipangkas titik tumbuhnya agar tumbun
tunas baru (cabang tersier).
6. Cabang tersier inilah yang menghasilkan buah.
7. Ciri cabang siap dipangkas, ujung tunasnya mudah dipatahkan, dan apabila
dipangkas meneteskan air, cabang berwarna coklat.
8. Perhatikan ciri visual mata tunas yang dipangkas, mata tunas vegetatif bentuknya
runcing dan generatif tumpul.
9. Cara pemangkasan anggur yaitu :
10. Pangkas pendek, sisakan 1-2 mata
11. Pangkas sedang, sisakan 3-6 mata
12. Pangkas panjang, sisakan 7 atau lebih mata

Pengelolaan Bunga dan Buah

1. Pangkas pembuahan dilakukan 2 tahap setahun yaitu bulan Maret - April dan Juli -
Agustus dan dilakukan pada cabang-cabang tersier yang telah berumur 1 tahun
2. Cabang-cabang yang tumbuh subur dipangkas dan sisakan 4-10 mata tunas, sedang
cabang yang kurang subur sisakan 1-3 mata tunas
3. Cabang/ranting sisa pemangkasan dibentangkan dan diatur merata di seluruh
permukaan para-para, lalu diikat ke kanan dan kiri dengan tali.
4. Semprot dengan HORMONIK dosis 1-2 tutup per tangki setelah dipangkas setiap 7-10
hari sekali
5. Pelihara 3 malai bunga tiap tunas dan potong tunas baru yang tumbuh di atas bunga
sampai terbentuk bakal buah
6. Jarangkan buah pada dompolan 50% - 60 %, yaitu waktu ukuran buah sebesar biji
asam dengan mengambil butir-butir buah yang letaknya berhimpitan, bertangkai
panjang, abnormal, rusak dengan gunting kecil yang steril.
7. Jika musim hujan, pasang atap plastik putih pada para-para dan bungkus buah
dengan kantong plastik atau kertas semen

Pengelolaan Hama dan Penyakit


Hama

1. Kutu Phylloxera (Phylloxera vitifoliae), mengisap cairan akar dan daun. Gejala :
didaun terbentuk bisul-bisul kecil dan akar membengkak seperti kutil, akibatnya
tumbuh kerdil, layu dan buah sedikit. Pengendalian: pangkas tanaman terserang dan
bakar
2. Tungau Merah (Tetranychus sp.), bercak-bercak kuning pada daun dan berubah
hitam, akibatnya kerdil dan buah berkurang. Pengendalian: buang daun yang terkena
hama
3. Ulat kantong (Mahasena corbetti), memakan bagian atas permukaan daun, terjadi
lubang-lubang kecil pada daun. Pengendalian ; Pangkas dan potong tanaman
terserang berat dan dibakar
4. Kumbang Daun (Apogonia destructor), memakan atau merusak daun, kemudian
membuat lubang-lubang kecil pada permukaan daun. Pengendalian : pasang lampu
perangkap dan musnahkan
5. Ulat grayak (Spodoptera sp.), menyerang daun hingga rusak dan berlubang.
Pengendalian; buang daun lalu dibakar
6. Ngengat buah anggur (Paralobesia viteana atau Grape Berry Moth), larva memakan
bunga dan buah yang masih pentil dan tua sehingga buah tidak normal.
Pengendalian; Buang buah rontok dan bakar
7. Hama lain seperti rayap, tikus, burung, tupai dan kelelawar. Pengendalian : sanitasi
kebun, bungkus buah, menghalau hama dan pasang perangkap

Penyakit

1. Tepung Palsu (Downy mildew), jamur Plasmopora viticola, menyerang batang muda,
sulur, tangkai buah dan butir buah. Pengendalian; kurangi kelembaban kebun
(dipangkas), potong dan musnahkan tanaman terserang, pasang naungan, Natural
GLIO+gula pasir.
2. Cendawan Tepung (Powder mildew), jamur Uncinula necator, menyerang semua
stadium pertumbuhan. Daun menggulung ke atas dan bentuk abnormal ditutupi
tepung berwarna kelabu sampai agak gelap, batang sakit coklat. Pengendalian :
semprot Natural GLIO+ gula pasir.
3. Bercak Daun (Cercospora viticola dan Alternaria vitis), timbul bercak-bercak coklat
dan bintik-bintik hitam sehingga tunas dan daun kering dan rontok. Pengendalian;
Sanitasi kebun, mengurangi kelembaban kebun, potong dan musnahkan daun
terserang, semprot dengan Natural GLIO
4. Karat Daun, jamur Physopella ampelopsidis, terdapat tepung berwarna jingga pada
sisi bawah daun dan pada sisi atas daun ada bercak-bercak hijau kekuningan dan
seluruh permukaan tertutupi lapisan tepung sehingga daun kering dan rontok.
Pengendalian : Pangkas daun sakit dan semprot dengan Natural GLIO + gula pasir
5. Busuk Hitam (Black Rot), jamur Guignardia bidwelli, bercak-bercak kecil berwarna
putih pada buah hampir matang dengan warna tepi coklat, kemudian busuk buah
mengendap dan mengeriput hitam seperti “mummi”. Pengendalian : Pangkas bagian
sakit, kurangi kelembaban, bungkus buah, Natural GLIO + gula pasir
6. Kudis (Scab), Jamur Elsinoe ampelina, menyerang semua bagian tanaman. Bercak
kelabu dengan tepi coklat kemerahan, kemudian daging buah mengeras dan
berkudis. Pengendalian : Pangkas bagian yang sakit, sanitasi kebun, semprot Natural
GLIO + gula pasir
7. Busuk Kapang Kelabu (Gray Mould Rot), jamur Botrytis cinerea, berkembang pada
saat buah anggur menjelang masak. Buah berwarna cokelat tua, keriput dan busuk.
Pengendalian : Penanganan panen dan pasca panen yang baik, semprot Natural
GLIO+gula pasir.

Panen
Panen setelah umur 1 tahun, dan buah berikutnya kontinyu 1-2 kali setahun tergantung
pangkas buah.
Budidaya Angggur Dalam Pot

Tanaman yang tumbuh merambat ini sering difungsikan sebagai tanaman pergola. Tanaman
ini tidak hanya dapat memberikan naungan, tapi juga buahnya yang bergelantungan sering
membuat gemas bagi yang memandang. Yang lebih menggembirakan, dari hasil penelitian
para ahli, buah anggur berpotensi sebagai obat jantung dan anti kanker. Bahkan penelitian
ini menyatakan, buah anggur yang baik sebagai anti kanker adalah varietas anggur eropa
yang dapat berproduksi tinggi di Negara kita.
Bila lahan anda sangat terbatas bahkan untuk membuat pergola sekalipun, menanam
anggur dalam pot adalah jalan keluarnya. Selain produksinya cukup baik, tabulampot anggur
juga bisa dibentuk sesuai keinginan anda. Dengan demikian selain sebagai hiasan, tanaman
ini menjadi tanaman buah yang bermanfaat untuk kesehatan.
Persyaratan dan Persiapan
Untuk memulai bertanam anggur, hal pertama yang dilakukan adalah memilih varietas
sesuai lokasi penanaman. Bila lokasi penanaman di daerah dataran rendah ( sekitar 300 m
dpl) varietas yang baik dipilih adalah anggur eropa seperti varietas probolinggo biru atau
probolinggo putih. Sedangkan untuk dataran tinggi (300-700 m dpl) ditanam anggur amerika
selatan misalnya varietas isabella1 Carmant, Brilliant, atau beacon.
Langkah berikut adalah mempersiapkan sarana pertanaman yang diperlukan. Pot yang
digunakan bisa terbuat dari semen, tanah liat, potongan drum, kaleng atau pot plastik. Bila
pot berbentuk persegi ukuran idealnya 60cm x 60cm x75 cm. untuk pot berbentuk
lingkaran, diameternya 60cm dan tinggi 75 cm. dasar pot harus diberi lubang drainase.
Media yang digunakan berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1 : 1 : 2. Sebelum media diisikan kedalam pot, pada dasar pot terlebih dahulu
ditempatkan pecahan batu bata atau kerikil sungai setinggi 30 cm. Selanjutnya media
dimasukkan sampai setinggi 5 cm di bawah mulut pot. Bersamaan penanaman ini jika
diperlukan tambahkan pupuk NPK sebanyak 10 gr per pot. Pot bersama medianya sebaiknya
diangin-anginkan selama seminggu sebelum ditanami.
Untuk bibit lebih praktis apabila digunakan bibit siap tanam yang dibeli dari pejual bibit.
Namun bila anda memiliki tanaman induk, bibit bisa dibuat sendiri dari stek atau cangkok.
Stek anggur dipilih dari cabang primer yang berusia 1-2 tahun. Warnanya cokelat dan
cabang ini memiliki bulatan bulatan tunas pada kulitnya. Cabang dipotong sekitar 2 cm dari
mata tunas bagian pangkal maupun ujung stek. Cabang ini lalu dipotong potong sepanjang
20-30 cm bermata tunas paling sedikit 3 buah. Daun daun yang terbawa juga ikut dibuang.
Potongan stek bagian ujung dibuat rata sedangkan bagian bawah lancip. Stek ini boleh
ditanam langsung ke dalam pot atau disemai terlebih dahulu di dalam polibag. Cara
menanamnya dua mata tunas berada di dalam tanah dan lainnya tersembul di atas
permukaan tanah.
Bibit yang baru ditanam atau disemai ditaruh ditempat ternaung. Setelah tanaman terlihat
kuat yang ditandai dengan munculnya daun – daun baru, sebanyak 2-3 helai, pot
dipindahkan ke tempat terbuka yang cukup sinar matahari. Bersamaan dengan pemindahan
ini dibuat tempat rambatan dari besi, kayu, atau bambu. Bentuk rambatan bisa dipilih
menyerupai huruf H, huruf  T, atau Tangga.
Perawatan
Di samping perhatian dan kasih sayang pemiliknya, anggur juga membutuhkan perawatan
rutin. Perawatan yang penting adalah penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan.
Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor setiap hari hingga tanaman berumur
dua bulan. Anggur membutuhkan air yang banyak tapi jangan sampai tergenang. Karena itu
lubang drainase diusahakan selalu berfungsi baik. Setelah berumur lebih dari dua bulan,
frekuensi penyiraman dikurangi, cukup dua hari sekali. Pupuk yang digunakan adalah pupuk
urea dengan dosis 10 gram per pot. Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman berumur
10 hari dan diulangi selang 10 hari berikutnya hingga tanaman berumur 3 bulan. Setelah 3
bulan dosis dan selang pemberian ditingkatkan menjadi 15 gram per pot setiap 15 hari
hingga tanaman berumur 6 bulan.
Setalah anggur berumur 6 bulan, pupuk yang digunakan berupa pupuk NPK lengkap. Dosis
pemberiannya adalah 10 gram per pot dengan selang waktu pemberian setiap 15 hari .
Pemangkasan

Ada dua macam pemangkasan yang dilakukan pada tanaman anggur. Pemangkasan pertama
adalah pemangkasan pembentukan tanaman. Pemangkasan ini dilakukan setelah tanaman
berumur 6 bulan dengan syarat pertumbuhannya bagus. Bila pertumbuhannya kurang baik,
sebaiknya pemangkasan ditunda hingga tanaman terlihat prima. Pertumbuhan yang baik
ditandai dengan percabangan kokoh serta daun daun yang hijau dan rimbun.
Pemangkasan pertama dilakukan terhadap cabang primer pada bagian tanaman yang
terletak 50 cm dari permukaan tanah. Pada bekas pemangkasan ini akan tumbuh cabang
sekunder. Cabang sekunder ini lalu dipotong lagi dan tinggalkan dua cabang primer untuk
dirambatkan pada rambatan yang telah tersedia. Satu cabang primer diarahkan ke utara dan
cabang lainnya ke selatan. Selanjutnya percabangan ini diarahkan pada bentuk rambatan
berupa huruf T, H, atau tangga.
Pemangkasan berikutnya adalah pemangkasan untuk merangsang pembungaan.
Pemangkasan ini sebaiknya dilakukan saat anggur sudah berumur setahun yang merupakan
saat terbaik untuk dibuahkan. Sebenarnya pada umur 9 bulan anggur sudah belajar
berbuah.namun pemunculan buah dini ini sering berpengaruh kurang baik pada kondisi
tanaman, jadi sebaiknya dibuang saja.
Pemangkasan untuk merangsang buah dimulai dengan memangkas semua cabang sekunder
serta merompes daun-daunnya. Setelah dipangkas, yang terlihat hanya cabang primer dan
cabang-cabang sekunder yang runcing-runcing seperti taji. Tanaman tampak gundul tak
berdaun. Dari cabang sekunder yang terpotong ini selanjutnya kan muncul tunas-tunas baru
bakal cabang tersier.
Sekitar dua minggu setelah pemangkasan dan perompesan, ranting-ranting baru akan
bermunculan disertai daun dan sulur. Sulur ini umumnya terbentuk di dekat tangkai daun
ketiga, keempat, dan kelima. Dari semua sulur ini cukup dipelihara satu sulur terbaik untuk
tumbuh malai bunga yang akan menjadi buah.

Perawatan Buah

Tidak seperti buah-buah lainnya yang bisa dibiarkan begitu saja, anggur membutuhkan
perawatan khusus. Buah anggur tidak boleh terkena hujan lebat. Bila terlihat tanda-tanda
hujan lebat, pot sebaiknya dipindah ke tempat ternaungi, dan dikembalikan ke tempat
semula bila hujan reda.
Agar butiran buah besar-besar, dompolan buah perlu dijarangkan. Penjarangan sudah harus
dilakukan sejak butiran buah seukuran biji kedelai atau 1,5 bulan setelah dirompes. Cukup
sisakan sekitar 40-50% saja. Penjarangan berikut dilakukan setelah butiran buah seukuran
biji jagung. Namun penjarangan kedua ini tidak mutlak dilakukan karena hanya bersifat
kontrol terhadap buah yang busuk, masih kecil, atau bentuknya tidak normal.
Buah yang mulai membesar juga memerlukan perawatan. Untuk menghindarkan buah dari
gangguan hama atau tangan tangan iseng, buah dibungkus dengan kertas koran, kantung
semen, atau plastik warna merah. Pembungkusan dilakukan setelah tingkat kematangannya
sekitar 10%. Pada ujung bungkus dibuat lubang aerasi agar lalu lintas udara tetap lancar.
Sekitar 105-110 hari sejak dirompes atau 90 hari sejak bunga mekar buah telah dianggap
matang. Matangnya buah juga terlihat dari tepung yang menyelimuti kulit buah serta
terciumnya aroma khas anggur. Warnanya hitam, merah tua, atau putih kehijauan
tergantung varietas yang ditanam.

Anda mungkin juga menyukai