Anda di halaman 1dari 6

Pedoman Lengkap Budidaya Anggur Dalam Pot

Posted by nyai.ngasih in Hobi On August 6, 2014


Pedoman Lengkap Budidaya Anggur Dalam Pot
1. Jenis-Jenis Anggur Budidaya di Indonesia

Anggur di pot
gambar : rhs.org.uk
Ada dua jenis anggur yang telah berhasil dibudidayakan dengan baik di Indonesia, yakni anggur Vitis vinifera
dan V. labrusca. Anggur V. vinifera adalah anggur budidaya yang berasal dari Eropa, walau dulu-dulunya
berasal dari Turki dan sekitarnya. Anggur ini merupakan tanaman jenis paling tua yang diusahakan manusia.
Varietasnya yang telah berhasil baik dikembangkan di Indonesia adalah anggur bali (dulunya varietas Alphonso
lavallee), Probolinggo Biru 81 (dulunya varietas Frankenthaler), Probolinggo putih 14 (dulunya varietas Muscat
dAlexander) dan Gros colman. Semua tanaman anggur itu bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik kalau
diusahakan di daerah berketinggian sekitar 400 meter di atas permukaan laut, bermusim kemarau terus-menerus
sepanjang 3 4 bulan dalam setahun, tanah pertanamannya terdiri dari lempung berpasir dan kandungan air
dalam tanah mencukupi. Tanaman itu juga menghendaki daerah yang iklimnya panas dan kelembapan udaranya
rendah.
Anggur V. labrusca adalah anggur budidaya yang aslinya berasal dari Amerika Utara. Salah satu varietasnya
yang paling terkenal adalah Isabella yang dimasukkan ke Indonesia sekitar tahun 1960 dari Amerika Serikat.
Varietas yang kini telah berkembang baik di negeri kita adalah Isabella I, Delaware, Briliant dan Beacon. Semua
varietas itu cocok diusahakan di daerah beriklim agak basah dan kurang panas.
Semua anggur menghendaki tempat terbuka, sehingga dapat langsung menerima sinar matahari. Tempat
tumbuhnya bertanah sarang (terdiri dari lempung berpasir atau tanah berkerikil yang mengandung kapur),
gembur, subur banyak mengandung humus dan air tanahnya cukup (kedalaman air tanah sekitar 1 meter dari
permukaan tanah). Saat menjelang matang anggur menghendaki cuaca cerah, agar mutu buahnya baik.
Read more: http://www.ngasih.com/2014/08/06/pedoman-lengkap-budidaya-anggur-dalampot/#ixzz3pHuGp88N

2. Apa Saja Yang Harus Dipersiapkan?

Bibit Anggur untuk tabulampot


gambar : hitupmyspots.com
Bertanam anggur dalam pot bukanlah pekerjaan sulit. Yang paling diperlukan adalah kemauan, perhatian dan
kasih sayang terhadap tanaman. Khususnya pada saat perawatan tanaman seperti penyiraman, pemupukan,
pemangkasan, pengaturan pertumbuhan dan pemeriksaan kesehatan tanaman terhadap serangan hama-penyakit.
Sarana pertana yang harus disediakan untuk bertanam anggur dalam pot adalah pot itu sendiri. Boleh berupa pot
tanah liat, semen, plastik atau potongan drum/kaleng. Idealnya pot itu berukuran panjang 60 cm, lebar 60 cm
dan tinggi 75 cm, kalau berbentuk persegi. Kalu berbentuk lingkaran, diameternya 60 cm dan tingginya 75 cm.
Dasar pot diberi 8 lubang berdiameter 1 1,5 cm untuk sarana pembuangan air siraman yang kelebihan, karena
tanaman anggur pantang tergenang air. Lubang-lubang itu juga berfungsi untuk memperlancar aerasi udara
tanah di dalam pot, sehingga akar dapat bernapas dengan baik.
Pot itu sebelum dipakai harus diisi dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir kali dan pupuk kandang
yang telah masak. Mula-mula dasar pot diisi dulu dengan kerikil dari kali atau pecahan batu bata kasar sampai
setinggi 30 cm, baru kemudian sisanya dipenuhi campuran tanah, pasir kali dan pupuk kandang berbanding 1 : 1
: 2 sampai setinggi 5 cm di bawah permukaan mulut pot.
Pupuk kandang yang telah matang warnanya kehitaman. Dalam media tanam, pupuk kandang itu berfungsi
untuk memperbaiki struktur tanah, menjaga kelembapan serta membuat media tanam tetap cerul. Selain itu,
pupuk kandang juga memperkaya tanah dengan humus, mengikat zat-zat hara dalam media tanam agar tidak
hanyut oleh siraman air.
Sudarmadi Purnomo dari Jatim menggunakan media tanam campuran bagian pupuk kandang, 1 bagian pasir
dan bagian tanah, ditambah pupuk lengkap NPK 10 gram per pot dan kalau ada masih ditambah pupuk
kelelawar 0,5 kg per pot. Semua bahan media tanam itu dicampur manjadi satu. Media tanam yang baik ber pH
6,0 6,5. Kalau terlalu asam, pH-nya bisa dinaikkan dengan memberi tambahan pupuk kandang. Agar media
tanam itu bebas dari bibit penyakit, bisa diberi 0,5 gram Benlate dan 0,5 gram Ridomil per pot tanaman.
Sebelum media tanam ditaruh, dasar pot diisi terlebih dulu dengan kerikil atau pecahan bata merah setinggi 10
cm. Sebelum bibitnya ditanam, biarkan pot beserta medianya itu terangin-angin dulu selama 1 2 minggu.
Setahun sekali media tanam dalam pot itu harus ditukar dengan media tanam yang baru. Penggantiannya jangan
sampai merusak akar tanaman. Kalau dalam penggantian itu akar banyak yang rusak atau patah, tanaman bisa
layu.
3. Setek Cabang Sebagai Bibit Anggur
3. Setek Cabang Sebagai Bibit Anggur

Anggur dalam pot


gambar : organikganesha.com
Bibit anggur yang akan ditanam dalam pot boleh dipilih jenis dan varietas apa saja, mana yang paling disukai
penggemar. Yang penting bibitnya itu sehat, subur pertumbuhannya dan berasal dari tanaman induk yang
produktif.
Paling praktis mempergunakan bibit yang sudah jadi, misalnya dengan membelinya di toko atau tempat
pembibitan anggur yang terpercaya.
Bisa juga kita menyemai sendiri bibitnya, kalau kebetulan mempunyai pohon induknya. Bibit yang
dipergunakan berasal dari setek. Setek tanaman anggur bisa dipilih dari cabang primer yang usianya sudah 1 2
tahun, warna kulitnya kecokelat-cokelatan, ukurannya sebesar pensil (berdiameter sekitar 15 mm) dan batang
setek itu memiliki bulatan-bulatan mata tunas pada kulitnya. Jangan mempergunakan cabang yang lebih kecil
ukurannya, karena usianya masih terlalu muda dan kalau disemai mudah kering. Potongan setek yang baik
bentuk batangnya membulat, mempunyai ruas-ruas dan mata tunas yang subur.
Cabang tanaman yang bakal dipakai untuk bibit setek dipotong-potong, misalnya sepanjang 20 cm. Cabang
setek yang bermata tunas paling sedikit 3 biasanya disebut setek cabang. Kalau steknya itu hanya terdiri dari
satu mata tunas saja disebut setek mata. Setek mata jarang dipergunakan orang, kecuali oleh pembibit yang telah
berpengalaman dan ingin memproduksi bibit anggur dalam jumlah banyak.
Yang lazim dipergunakan oleh penggemar adalah setek cabang. Setek itu dibuat dengan memotong-motong
cabang tanaman menggunakan golok tajam sepanjang 20 30 cm dengan jarak 2 cm dari mata tunas bagian
pangkal maupun ujung batang setek. Bagian cabang yang diambil adalah bagian pangkal dan tengahnya saja,
karena bagian ujung umumnya kurang baik untuk bibit karena terlalu muda. Daun-daunnya, kalau ada juga
perlu dipangkas.
Potongan setek bagian ujung dibuat merata, sedangkan potongan bagian bawah dibuat lancip. Maksud keratan
itu untuk membedakan, mana bagian pangkal dan mana bagian pucuk batang bibit tanaman.
Bibit setek bisa langsung ditanam dalam pot yang telah ada media tanamnya, boleh juga bibit itu disemai dulu
dalam polybag dengan media tanam yang sama. Penanamannya, dua buah mata tunas berada dalam tanah dan
lainnya tersembul di udara bebas.
Bibit yang baru disemai, ditaruh dulu di tempat teduh, selanjutnya dilakukan penyiraman setiap hari dengan
jumlah yang cukup. Kalau bibit itu menunjukkan tanda-tanda tumbuh, telah mengeluarkan daun dua atau tiga
lembar, bisa dipindah di tempat yang tidak teduh lagi.

Pemindahannya dilakukan dengan mengangkat pot penanaman di tempat terbuka. Di tempat baru itu
pertumbuhan tanaman akan berlangsung lebih baik lagi, karena tanaman mendapatkan sinar matahari cukup.
Bersamaan dengan pemindahan tempat pot itu, sekaligus bisa dipasang tempat rambatan untuk tanaman. Tempat
rambatan itu selain berguna untuk menyokong tegaknya batang bibit, juga berguna untuk membelit-belitkan
cabang tanaman.
Tempat rambatan bisa berbentuk tangga setinggi 1,5 meter dengan lebar disesuaikan dengan lebarnya mulut pot.
Bahannya bisa dari kayu, bambu, besi atau bahan lain yang kuat dan tahan lama untuk tempat rambatan.
Sebelum rambatan dipasang, baiklah tiang bawah diruncingkan dulu dan bagian yang masuk dalam tanah dicat
dengan ter. Rambatannya kalau terbuat dari besi, bahannya adalah batang besi segi empat berukuran panjang 2,0
cm, lebar 1,0 cm dan tinggi 1,5 meter. Seluruh batang besi itu dicat dengan meni, bentuk rambatannya bisa
dibuat menyerupai huruf H, huruf T atau tangga.
Penyemaian dan penanaman bibit anggur yang paling tepat dilakukan pada bulan Maret sampai Juli setiap
tahunnya, dengan perhitungan setelah musim hujan tiba, bibit tanaman akan tumbuh pesat dan subur.
Kalau bibitnya diperoleh dari membeli yang sudah jadi, bisa dipindah tanam dalam pot dengan cara sebagai
berikut. Plastik polybag-nya dikerat dengan pisau tajam dan dibuang, sehingga tinggal bibit tanaman beserta
tanahnya saja. Tanah diusahakan agar tidak sampai rontok dari akarnya. Lalu bibit beserta media tanamnya itu
dimasukan ke dalam lubang tanam pada pot yang sebelumnya telah digali. Bibit lalu ditimbun tanah galian yang
merupakan media tanam pot

4. Perawatan Tanaman Anggur dalam Pot


Subur dan tidaknya pertumbuhan tanaman anggur dalam pot sangat bergantung pada perhatian dan perawatan
pemiliknya. Tanaman anggur tergolong tumbuhan yang banyak membutuhkan air untuk menunjang
kehidupannya. Penyiramannya harus cukup banyak dan teratur. Walau air siraman yang diperlukan banyak,
tetapi tanaman ini pantang tergenang. Oleh sebab itu, alas pot secara berkala harus diperiksa, jangan sampai
tersumbat lubang pengeluaran airnya.
Penyiraman dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore, sampai tanaman berumur dua bulan (dimulai setelah bibit
ditanam dalam pot). Setelah itu penyiramannya setiap dua hari sekali. Penyiramannya menggunakan gembor,
agar jatuhnya air ke media tanam tidak terlalu keras sehingga tanah dalam pot tidak cepat padat. Selain itu
siraman air juga bisa menyebar rata ke seluruh permukaan media tanam.
5. Diberi Pupuk Buatan
Pemupukan tanaman dengan pupuk buatan dilakukan setiap sepuluh hari sekali. Pemupukan pertama adalah 10
g (satu sendok makan) urea setiap pohon. Begitu pula dosis pemupukan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya
sampai tanaman dalam pot berumur 3 bulan. Pemberian pupuk itu bisa dengan cara membenamkannya atau
menyebarnya melingkari batang tanaman. Atau pupuk itu dilarutkan dulu dalam seember air, lalu disiramkan
pada media tanamnya.
Setelah tanaman berumur lebih dari tiga bulan, dosis pupuknya ditingkatkan menjadi 15 g urea per tanaman.
Waktu pemberian pupuk diperpanjang menjadi 15 hari sekali sampai 3 bulan berikutnya atau sampai tanaman
dalam pot berumur 6 bulan.
Selanjutnya, tanaman harus dipupuk dengan pupuk NPK lengkap, dosisnya satu sendok makan setiap 15 hari
sekali per pot tanaman. Sebagai tambahan, tanaman boleh disemprot dengan pupuk daun seperti Bayfolan,
Multimikro atau Flourrising. Penggunaan pupuk daun disesuaikan dengan petunjuk yang tercantum dalam label.

6. Pemangkasan untuk mengatur pertumbuhan

Pertumbuhan daun yang baik merupakan pertanda bahwa akar juga berkembang dengan baik. Tanaman anggur
dalam pot itu dibiarkan dulu tumbuh sampai berumur di atas 6 bulan. Penanganan yang kita kerjakan adalah
mengatur pertumbuhan tanaman untuk dasar pembentukan tanaman nantinya, terutama pembentukan batang
pokok, cabang primer dan sekunder. Pembentukan itu dilakukan dengan mengarahkan dan merambatkan cabang
tanaman pada rambatan yang telah disediakan.
Kalau ternyata sampai umur 6 bulan pertumbuhannya bagus (cepat besar dan rimbun), pemangkasan pertama
untuk membangun bentuk tanaman boleh segera dikerjakan. Akan tetapi kalau pertumbuhan tanaman masih
kurang baik, perlakuan pemangkasan bentuk itu sebaiknya ditunda. Diupayakan agar pertumbuhan tanaman itu
menjadi baik dahulu. Kalau nekad dipangkas, tanaman bisa shock dan terhenti pertumbuhannya. Tanaman yang
tumbuh baik ditandai dengan banyaknya percabangan pada batang. Batang dan cabang tampak kokoh, daundaunnya rimbun menghijau.
Pemangkasan pertama lazim disebut pemangkasan bentuk. Pemangkasan itu bermanfaat untuk mengatur
pertumbuhan tanaman, agar bentuk pohonnya sesuai dengan selera kita. Untuk mendapatkan pertumbuhan
vegetatif yang subur, cabang atau ranting yang dipangkas adalah yang berada di atas mata tunas yang berbentuk
runcing. Pemangkasan kedua dan selanjutnya disebut pemangkasan perawatan. Pemangkasan perawatan
bertujuan agar tanaman bisa cepat berbunga dan berbuah. Cabang atau ranting yang dipangkas adalah cabang di
atas mata tunas yang berbentuk bundar atau tumpul. Pemangkasan perawatan ini juga berfungsi untuk
mempertahankan bentuk tanaman yang dikehendaki sampai sering juga disebut pemangkasan bentuk. Dengan
pemangkasan itu peredaran udara di sekitar tubuh tanaman lancar, sinar matahari yang diterima tanaman cukup,
sehingga lebih merangsang pertumbuhan selanjutnya.
Sudarmadi Purnomo di Jatim juga menganjurkan pemangkasan bentuk sebaiknya dilakukan setelah tanaman
berumur setahun. Pemangkas batang tanaman itu setinggi 50 cm dari permukaan pot dengan gunting pangkas.
Dekat bekas potongan itu nantinya akan tumbuh tunas cabang dan cukup dipelihara dua cabang saja yang
pertumbuhannya diarahkan ke Utara dan Selatan. Perawatan tanaman selanjutnya pada rambatan berbentuk
huruf H, tangga, huruf T.
Pemangkasan dan pengaturan cabang yang baik akan merangsang pertumbuhan tunas dan ranting baru yang
lebih sehat dan subur pertumbuhannya.

7. Kapan bisa dibuahkan untuk pertama kali?


Umur 9 bulan, tanaman anggur dalam pot sudah bisa dibuahkan untuk pertama kali. Namun hasil pembuahan ini
bisa berpengaruh kurang baik terhadap tanaman, karena umurnya masih terlalu muda dan kondisinya belum
begitu kuat. Saat yang paling tepat adalah setelah tanaman berumur lebih dari satu tahun, agar pertumbuhan
akar, cabang, ranting dan daunnya berkembang lebih sempurna, sehingga tanaman tumbuh lebih kuat dan
kondisinya memadai untuk berbuah. Seandainya belum sampai setahun tanaman sudah mengeluarkan bunga dan
berbuah, bunga dan buah itu dipetik saja sebelum terlanjur berkembang besar. Dengan demikian zat makanan
dalam tubuh tanaman bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk pertumbuhan vegetatif berikutnya.
8. Cara Pembuahan
Tanaman anggur dalam pot bisa dibuahkan dua kali setahun. Bisa juga tanaman itu dibuahkan tiga kali setahun,
namun akibatnya pertumbuhan tanaman bisa tidak sehat nantinya.
Tanaman anggur yang sudah cukup dewasa bisa berbuah dengan baik kalau cabangnya dipangkas dan daundaunnya dirompes. Semua cabang sekunder dipangkas dan semua daunnya di rompes habis menggunakan
gunting, sehingga akhirnya hanya tampat batang pokok, cabang-cabang primer dan cabang-cabang sekunder
yang berbentuk pendek-pendek seperti taji. Tanaman anggur itu tampak gundul tak berdaun. Dari cabang
sekunder yang terpangkas itulah nantinya akan tumbuh tunas baru, yang akhirnya akan membesar jadi cabang
tertier.
Dua minggu setelah pemangkasan dan perompesan, akan tumbuh ranting baru yang berdaun dan bersulur.
Sulurnya itu umumnya tumbuh dekat mata tangkai daun yang ketiga, keempat dan kelima. Peliharalah satu sulur

yang paling besar dan sehat pertumbuhannya. Dari ranting yang bersulur inilah akan tumbuh malai bunga, yang
nantinya akan berkembang menjadi buah.

9. Pemeliharaan Buah
Tanaman anggur dalam pot yang sudah berbunga atau berbuah kecil-kecil jangan sampai terkena siraman hujan,
lebih-lebih kalau hujannya turun lebat. Siraman air hujan itu bisa membuat bunga rusak atau buahnya rontok.
Amankan dulu tanaman anggur dalam pot itu di tempat teduh, kalau hujan yang bakal turun diperkirakan deras
dan lebat. Setelah hujan berlalu, tanaman dalam pot bisa diangkat kembali dan ditaruh di tempat semula.
Agar butiran buah dalam dompolan itu besar-besar dan seragam ukurannya, sewaktu buah masih kecil
dijarangkan. Sisakan dalam satu dompolan 40 50% dari jumlah butiran asalnya. Penjarangan itu dilakukan
ketika butiran buah sebesar biji kedelai, yaitu sekitar umur 1,5 bulan sejak tanaman dirompes dan dipangkas.
Penjarangan buah yang kedua dilakukan settelah butirannya sebesar biji jagung, yaitu sebulan kemudian setelah
penjarangan pertama. Penjarangan kedua itu sifatnya hanya sebagai kontrol saja, jadi kalau dianggap perlu
membuang butiran buah yang tumbuhnya tidak normal, kecil, tidak sempurna bentuknya dan busuk.
Buah yang sudah mulai tua harus dijaga dari gangguan hama seperti kelelawar, ayam, tikus dan juga anak-anak
nakal yang ingin mendapatkan buah anggur itu untuk dimakan. Mengamankannya bisa dibungkus kertas semen,
koran atau plastik warna merah. Pembungkusan dilakukan setelah 10% dari butiran buah dalam satu dompolan
terlihat matang. Pojok bungkusan ada lubang hawanya untuk pertukaran udara. Buah anggur dianggap masak
pohon dan siap petik kalau umurnya sudah 105 110 hari sejak tanaman dirompes, atau 90 hari sejak bunganya
mekar. Buah yang sudah matang ditandai dengan adanya lapisan lilin atau pupur putih pada kulit buahnya, serta
timbul aroma khas buah anggur. Warna kulit buah anggur yang sudah matang ada yang kehitam-hitaman, merah
kehitaman, kuning transparan atau kuning kehijauan, bergantung pada varietas anggur yang ditanam. Buah
anggur yang dipetik tapat pada waktunya, rasanya manis segar, karena sudah matang betul. Dalam satu pot
tanaman anggur Vitis labrusca varietas Delaware bisa dipetik sekitar 15 dompol (2,5 kg) buah pada pemetikan
pertama, kalau tanaman itu benar-benar dibuahkan setelah umurnya lebih dari satu tahun.
10. Mencegah Hama dan Penyakit Tanaman
Tanaman anggur dalam pot juga membutuhkan perlindungan dari ancaman hama dan penyakit, agar
pertumbuhannya berlangsung normal dan sehat. Hama yang sering mengancam tanaman itu adalah belalang,
ulat daun dan kumbang. Semua serangga itu merusak tanaman dengan menggerek dan memakan daunnya.
Sedangkan penyakitnya adalah penyakit jamur putih atau downymildew dan jamur kuning phakopshora vitis,
kalau udaranya terlalu lembap.
Serangan hama dan penyakit itu bisa dicegah, kalau perhatian kita terhadap kesehatan tanaman cukup baik.
Serangan yang masih ringan dapat diatasi dengan menyemprotkan pestisida Bayrusil (2 cc per liter air), Antracol
(2 cc per liter air) atau pestisida lain yang sejenis. Untuk pencegahan, tanaman itu perlu disemprot seminggu
sekali dengan pestisida. Penyemprotan itu tak boleh dilakukan, kalau buahnya mulai besar dan sudah menjelang
matang.
Read more: http://www.ngasih.com/2014/08/06/pedoman-lengkap-budidaya-anggur-dalam-pot/#ixzz3pHvfIfgM

Anda mungkin juga menyukai