Anggur di pot
gambar : rhs.org.uk
Ada dua jenis anggur yang telah berhasil dibudidayakan dengan baik di Indonesia, yakni anggur Vitis vinifera
dan V. labrusca. Anggur V. vinifera adalah anggur budidaya yang berasal dari Eropa, walau dulu-dulunya
berasal dari Turki dan sekitarnya. Anggur ini merupakan tanaman jenis paling tua yang diusahakan manusia.
Varietasnya yang telah berhasil baik dikembangkan di Indonesia adalah anggur bali (dulunya varietas Alphonso
lavallee), Probolinggo Biru 81 (dulunya varietas Frankenthaler), Probolinggo putih 14 (dulunya varietas Muscat
dAlexander) dan Gros colman. Semua tanaman anggur itu bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik kalau
diusahakan di daerah berketinggian sekitar 400 meter di atas permukaan laut, bermusim kemarau terus-menerus
sepanjang 3 4 bulan dalam setahun, tanah pertanamannya terdiri dari lempung berpasir dan kandungan air
dalam tanah mencukupi. Tanaman itu juga menghendaki daerah yang iklimnya panas dan kelembapan udaranya
rendah.
Anggur V. labrusca adalah anggur budidaya yang aslinya berasal dari Amerika Utara. Salah satu varietasnya
yang paling terkenal adalah Isabella yang dimasukkan ke Indonesia sekitar tahun 1960 dari Amerika Serikat.
Varietas yang kini telah berkembang baik di negeri kita adalah Isabella I, Delaware, Briliant dan Beacon. Semua
varietas itu cocok diusahakan di daerah beriklim agak basah dan kurang panas.
Semua anggur menghendaki tempat terbuka, sehingga dapat langsung menerima sinar matahari. Tempat
tumbuhnya bertanah sarang (terdiri dari lempung berpasir atau tanah berkerikil yang mengandung kapur),
gembur, subur banyak mengandung humus dan air tanahnya cukup (kedalaman air tanah sekitar 1 meter dari
permukaan tanah). Saat menjelang matang anggur menghendaki cuaca cerah, agar mutu buahnya baik.
Read more: http://www.ngasih.com/2014/08/06/pedoman-lengkap-budidaya-anggur-dalampot/#ixzz3pHuGp88N
Pemindahannya dilakukan dengan mengangkat pot penanaman di tempat terbuka. Di tempat baru itu
pertumbuhan tanaman akan berlangsung lebih baik lagi, karena tanaman mendapatkan sinar matahari cukup.
Bersamaan dengan pemindahan tempat pot itu, sekaligus bisa dipasang tempat rambatan untuk tanaman. Tempat
rambatan itu selain berguna untuk menyokong tegaknya batang bibit, juga berguna untuk membelit-belitkan
cabang tanaman.
Tempat rambatan bisa berbentuk tangga setinggi 1,5 meter dengan lebar disesuaikan dengan lebarnya mulut pot.
Bahannya bisa dari kayu, bambu, besi atau bahan lain yang kuat dan tahan lama untuk tempat rambatan.
Sebelum rambatan dipasang, baiklah tiang bawah diruncingkan dulu dan bagian yang masuk dalam tanah dicat
dengan ter. Rambatannya kalau terbuat dari besi, bahannya adalah batang besi segi empat berukuran panjang 2,0
cm, lebar 1,0 cm dan tinggi 1,5 meter. Seluruh batang besi itu dicat dengan meni, bentuk rambatannya bisa
dibuat menyerupai huruf H, huruf T atau tangga.
Penyemaian dan penanaman bibit anggur yang paling tepat dilakukan pada bulan Maret sampai Juli setiap
tahunnya, dengan perhitungan setelah musim hujan tiba, bibit tanaman akan tumbuh pesat dan subur.
Kalau bibitnya diperoleh dari membeli yang sudah jadi, bisa dipindah tanam dalam pot dengan cara sebagai
berikut. Plastik polybag-nya dikerat dengan pisau tajam dan dibuang, sehingga tinggal bibit tanaman beserta
tanahnya saja. Tanah diusahakan agar tidak sampai rontok dari akarnya. Lalu bibit beserta media tanamnya itu
dimasukan ke dalam lubang tanam pada pot yang sebelumnya telah digali. Bibit lalu ditimbun tanah galian yang
merupakan media tanam pot
Pertumbuhan daun yang baik merupakan pertanda bahwa akar juga berkembang dengan baik. Tanaman anggur
dalam pot itu dibiarkan dulu tumbuh sampai berumur di atas 6 bulan. Penanganan yang kita kerjakan adalah
mengatur pertumbuhan tanaman untuk dasar pembentukan tanaman nantinya, terutama pembentukan batang
pokok, cabang primer dan sekunder. Pembentukan itu dilakukan dengan mengarahkan dan merambatkan cabang
tanaman pada rambatan yang telah disediakan.
Kalau ternyata sampai umur 6 bulan pertumbuhannya bagus (cepat besar dan rimbun), pemangkasan pertama
untuk membangun bentuk tanaman boleh segera dikerjakan. Akan tetapi kalau pertumbuhan tanaman masih
kurang baik, perlakuan pemangkasan bentuk itu sebaiknya ditunda. Diupayakan agar pertumbuhan tanaman itu
menjadi baik dahulu. Kalau nekad dipangkas, tanaman bisa shock dan terhenti pertumbuhannya. Tanaman yang
tumbuh baik ditandai dengan banyaknya percabangan pada batang. Batang dan cabang tampak kokoh, daundaunnya rimbun menghijau.
Pemangkasan pertama lazim disebut pemangkasan bentuk. Pemangkasan itu bermanfaat untuk mengatur
pertumbuhan tanaman, agar bentuk pohonnya sesuai dengan selera kita. Untuk mendapatkan pertumbuhan
vegetatif yang subur, cabang atau ranting yang dipangkas adalah yang berada di atas mata tunas yang berbentuk
runcing. Pemangkasan kedua dan selanjutnya disebut pemangkasan perawatan. Pemangkasan perawatan
bertujuan agar tanaman bisa cepat berbunga dan berbuah. Cabang atau ranting yang dipangkas adalah cabang di
atas mata tunas yang berbentuk bundar atau tumpul. Pemangkasan perawatan ini juga berfungsi untuk
mempertahankan bentuk tanaman yang dikehendaki sampai sering juga disebut pemangkasan bentuk. Dengan
pemangkasan itu peredaran udara di sekitar tubuh tanaman lancar, sinar matahari yang diterima tanaman cukup,
sehingga lebih merangsang pertumbuhan selanjutnya.
Sudarmadi Purnomo di Jatim juga menganjurkan pemangkasan bentuk sebaiknya dilakukan setelah tanaman
berumur setahun. Pemangkas batang tanaman itu setinggi 50 cm dari permukaan pot dengan gunting pangkas.
Dekat bekas potongan itu nantinya akan tumbuh tunas cabang dan cukup dipelihara dua cabang saja yang
pertumbuhannya diarahkan ke Utara dan Selatan. Perawatan tanaman selanjutnya pada rambatan berbentuk
huruf H, tangga, huruf T.
Pemangkasan dan pengaturan cabang yang baik akan merangsang pertumbuhan tunas dan ranting baru yang
lebih sehat dan subur pertumbuhannya.
yang paling besar dan sehat pertumbuhannya. Dari ranting yang bersulur inilah akan tumbuh malai bunga, yang
nantinya akan berkembang menjadi buah.
9. Pemeliharaan Buah
Tanaman anggur dalam pot yang sudah berbunga atau berbuah kecil-kecil jangan sampai terkena siraman hujan,
lebih-lebih kalau hujannya turun lebat. Siraman air hujan itu bisa membuat bunga rusak atau buahnya rontok.
Amankan dulu tanaman anggur dalam pot itu di tempat teduh, kalau hujan yang bakal turun diperkirakan deras
dan lebat. Setelah hujan berlalu, tanaman dalam pot bisa diangkat kembali dan ditaruh di tempat semula.
Agar butiran buah dalam dompolan itu besar-besar dan seragam ukurannya, sewaktu buah masih kecil
dijarangkan. Sisakan dalam satu dompolan 40 50% dari jumlah butiran asalnya. Penjarangan itu dilakukan
ketika butiran buah sebesar biji kedelai, yaitu sekitar umur 1,5 bulan sejak tanaman dirompes dan dipangkas.
Penjarangan buah yang kedua dilakukan settelah butirannya sebesar biji jagung, yaitu sebulan kemudian setelah
penjarangan pertama. Penjarangan kedua itu sifatnya hanya sebagai kontrol saja, jadi kalau dianggap perlu
membuang butiran buah yang tumbuhnya tidak normal, kecil, tidak sempurna bentuknya dan busuk.
Buah yang sudah mulai tua harus dijaga dari gangguan hama seperti kelelawar, ayam, tikus dan juga anak-anak
nakal yang ingin mendapatkan buah anggur itu untuk dimakan. Mengamankannya bisa dibungkus kertas semen,
koran atau plastik warna merah. Pembungkusan dilakukan setelah 10% dari butiran buah dalam satu dompolan
terlihat matang. Pojok bungkusan ada lubang hawanya untuk pertukaran udara. Buah anggur dianggap masak
pohon dan siap petik kalau umurnya sudah 105 110 hari sejak tanaman dirompes, atau 90 hari sejak bunganya
mekar. Buah yang sudah matang ditandai dengan adanya lapisan lilin atau pupur putih pada kulit buahnya, serta
timbul aroma khas buah anggur. Warna kulit buah anggur yang sudah matang ada yang kehitam-hitaman, merah
kehitaman, kuning transparan atau kuning kehijauan, bergantung pada varietas anggur yang ditanam. Buah
anggur yang dipetik tapat pada waktunya, rasanya manis segar, karena sudah matang betul. Dalam satu pot
tanaman anggur Vitis labrusca varietas Delaware bisa dipetik sekitar 15 dompol (2,5 kg) buah pada pemetikan
pertama, kalau tanaman itu benar-benar dibuahkan setelah umurnya lebih dari satu tahun.
10. Mencegah Hama dan Penyakit Tanaman
Tanaman anggur dalam pot juga membutuhkan perlindungan dari ancaman hama dan penyakit, agar
pertumbuhannya berlangsung normal dan sehat. Hama yang sering mengancam tanaman itu adalah belalang,
ulat daun dan kumbang. Semua serangga itu merusak tanaman dengan menggerek dan memakan daunnya.
Sedangkan penyakitnya adalah penyakit jamur putih atau downymildew dan jamur kuning phakopshora vitis,
kalau udaranya terlalu lembap.
Serangan hama dan penyakit itu bisa dicegah, kalau perhatian kita terhadap kesehatan tanaman cukup baik.
Serangan yang masih ringan dapat diatasi dengan menyemprotkan pestisida Bayrusil (2 cc per liter air), Antracol
(2 cc per liter air) atau pestisida lain yang sejenis. Untuk pencegahan, tanaman itu perlu disemprot seminggu
sekali dengan pestisida. Penyemprotan itu tak boleh dilakukan, kalau buahnya mulai besar dan sudah menjelang
matang.
Read more: http://www.ngasih.com/2014/08/06/pedoman-lengkap-budidaya-anggur-dalam-pot/#ixzz3pHvfIfgM