Anda di halaman 1dari 7

TENTANG

BUDIDAYA TALAS BENENG

PERJANJIAN KERJASAMA (PKS)


PERUSAHAAN PENGEMBANGAN / BUDIDAYA TALAS BENENG

Pada hari ini, Hari …………… Tanggal ……. Bulan ….., Tahun ….…, kedua belah pihak
yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : PT. MITRA ALL TALAS Alamat : Sukabumi Jawa Barat dari dan oleh
karenanya sah dan berwenang bertindak untuk dan atas nama PERUSAHAAN, yang
selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”.

2. Nama : …………………………………………………..
Alamat : ………………..………. RT. …../……. Desa …………..………. Kec.
……………………. Kab. ………………….. dari dan oleh karenanya sah dan berwenang
bertindak untuk dan atas nama perusahaan/pribadi yang selanjutnya disebut
”PIHAK KEDUA”.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri sendiri disebut “PIHAK” dan
secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK dengan ini terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Badan Usaha yang bergerak di bidang perdagangan
komoditas pertanian, termasuk komoditas Talas Beneng, yang diproduksi di dalam
negeri.
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah pihak yang memiliki lahan/sawah/kebun yang
berkemampuan untuk mengembangkan / budidaya Talas Beneng.(Petani Mitra)

Atas dasar pertimbangan yang diuraikan tersebut diatas, PARA PIHAK telah sepakat dan
setuju untuk mengadakan Perjanjian Kerja sama Pengembangan Budidaya Talas Beneng yang
saling menguntungkan dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1 DASAR HUKUM

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;


2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara
Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2918);
3. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan - ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Negara
Nomor
3215);
4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
Dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3419);
5. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran
Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);
6. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482);
7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun
1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida (Lembaran Negara Tahun 1973 Nomor 12);
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 68/Kpts/HK.110/2/2017 tentang
Program Legislasi Pertanian Tahun 2017;
9. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
38/Permentan/Hr.060/11/2017 Jo.
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 24/Permentan/Hr.060/5/2018
Tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura;
10. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 70/Permentan/PD.200/6/2014
tentang Pedoman Perizinan Usaha Budidaya Holtikultura;
11. Tanda Daftar Varietas Tanaman Pusat Perlindungan Verietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia Nomor : 256/PVL/2017;

Pasal 2 TUJUAN KERJA SAMA

Tujuan dari kerja sama adalah melakukan kegiatan budidaya talas beneng, dengan produksi
talas beneng beserta turunannya sebagai berikut :

1. Penyediaan Daun Talas Beneng Layu Kuning Tanpa Tulang Daun;


2. Penyediaan Daun Talas Beneng Rajang Kering;
3. Penyediaan Umbi Talas Beneng Segar;
4. Penyediaan Umbi Talas Beneng Kering (gaplek);
5. Penyediaan Pelapah/Batang Kering
6. Penyediaan Budidaya Bibit Talas Beneng;

Pasal 3 RUANG LINGKUP PERJANJIAN KERJA SAMA

1. PARA PIHAK telah setuju dan sepakat untuk melakukan kerja sama Kemitraan
Pengembangan / budidaya Talas Beneng di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
2. PARA PIHAK menjamin lokasi yang dikerjasamakan tidak tumpang tindih dengan
lokasi kegiatan lain dan/atau dengan pelaku usaha lainnya.
3. PIHAK PERTAMA bersedia melakukan bimbingan teknis, pembinaan dan penguatan
kelembagaan kepada PIHAK KEDUA dengan kebijakan sesuai perkembangan usaha
4. PIHAK KEDUA bersedia melakukan Budidaya Talas Beneng dengan memperhatikan
kaidah konservasi lahan serta mengikuti anjuran tata cara budidaya yang baik dan
benar;
5. PIHAK KEDUA menyampaikan daftar lengkap anggota (Calon Petani/Calon Lokasi)
disertai informasi lokasi dan luas lahan kepemilikan masing-masing;
6. PIHAK KEDUA bersedia mengisi Log Book (buku monitoring) sesuai dengan format
yang telah ditentukan dan untuk selanjutnya dilaporkan secara periodik kepada PIHAK
PERTAMA, Dinas Pertanian dan Kementrian Pertanian Republik Indonesia
7. PIHAK PERTAMA menyediakan bibit talas beneng yang berkwalitas, dengan sistem
bahwa PIHAK KEDUA membeli bibit kepada PIHAK PERTAMA dengan tunai
sebesar Rp. 3.000,- /per batang (Tiga Ribu Rupiah), yang mana biaya transportasi bibit
dari lokasi pembibitan yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA ke lokasi PIHAK
KEDUA, adalah ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 4 SUMBER ANGGARAN DAN JENIS BANTUAN

1. Sumber anggaran untuk pengembangan Talas Beneng dan semua sarana budidaya
termasuk semua sarana produksi pengolahan Talas Beneng adalah menjadi tanggung
jawab penuh PIHAK KEDUA

2. PIHAK PERTAMA menyediakan Bibit talas Beneng yang berkwalitas, dengan sistem
bahwa PIHAK KEDUA membeli bibit kepada PIHAK PERTAMA dengan sistem
tunai, dengan ukuran bibit standart, dan dengan harga Rp 3.000,- (tiga ribu rupiah) /per
batang, dengan mekanisme pembayaran sesuai yang tersebut pada pasal 3 ayat 7

3. PIHAK KEDUA menyiapkan sendiri beberapa fasilitas lain jika dibutuhkan,


diantaranya adalah : a.Banner Tanda Kemitraan;
b. Master Log Book budidaya talas beneng;
c. Papan Monitoring dan Evaluasi Budidaya.

4. PIHAK KEDUAtidak akan mengalihkan penggunaan banner tanda kemitraan untuk


kegiatan non pengembangan Talas Beneng.

Pasal 5 HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. Hak PIHAK PERTAMA :


a. Menerima daftar Para Petani / anggota Gapoktan / Kelompok tani yang di
koordinir oleh PIHAK KEDUA, yang bersedia mengikuti Program Kerjasama
budidaya talas beneng yang dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA;
b. Melakukan verifikasi terhadap daftar Para Petani yang akan mengikuti Kemitraan
terkait hal hal yang dianggap perlu oleh PIHAK PERTAMA dan tidak terbatas
kepada bukti surat-surat kepemilikan lahan;
c. Menentukan sumber dan kwalitas bibit Talas Beneng yang dibudidayakan kepada
PIHAK KEDUA;
2. Kewajiban PIHAK PERTAMA :
a. Menyediakan dan menyerahkan benih Talas Beneng siap tanam kepada PIHAK
KEDUA sesuai kebutuhan, sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) batang per hektar,
dengan harga bibit yang sudah disepakati bersama.
b. Membantu menyediakan bimbingan teknis yang diperlukan oleh PIHAK
KEDUA guna keberhasilan kerjasama penanaman Talas Beneng dengan syarat
dan ketentuan yang disepakati oleh kedua belah pihak.
c. Membeli hasil produksi produk talas beneng, yang berupa daun layu kuning tanpa
tulang, daun rajang kering, umbi basah, Pelapah/Batang dan gaplek kering
d. Masa kontrak tanaman atau kontrak rencana panen adalah minimal 2 tahun (dua
tahun), sejak di tanda tanganinya perjanjian kerja sama ini.

3. Hak PIHAK KEDUA :


a. Menerima benih Talas Beneng siap tanam dari PIHAK PERTAMA sesuai
kebutuhan per hektar sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) batang, dengan harga yang
sudah disepakati bersama.
b. Menerima bimbingan teknis dan administratif dari Pihak Pertama yang
diperlukan, sesuai anjuran pemerintah guna keberhasilan kerjasama penanaman
Talas Beneng;
c. Menjual produk hasil panen talas beneng dari hasil budidaya, dengan rincian
sebagai berikut:
- Daun talas beneng layu kuning dengan harga Rp 1000,- (seribu rupiah) per
kilogram, franco gudang yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.
- Daun talas beneng hijau segar dengan harga Rp 800,- (delapan ratus rupiah)
per kilogram, franco gudang yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.
- Daun talas beneng Rajang kering grade A (kering dalam satu hari proses jemur
berwarna kekuningan) dengan harga Rp 18.000,- (delapan belas ribu rupiah)
per kilogram, franco gudang Kabupaten Sukabumi - Jawa Barat atau digudang
terdekat dari lokasi pertanian PIHAK KEDUA yang ditunjuk oleh PIHAK
PERTAMA;
- Daun talas beneng Rajang grade B (kering dalam dua hari proses jemur
berwarna kekuningan) dengan harga Rp 16.000,- (enam belas ribu rupiah) /per
kilogram, franco gudang Kabupaten Sukabumi - Jawa Barat atau digudang
terdekat dari lokasi pertanian PIHAK KEDUA yang ditunjuk oleh PIHAK
PERTAMA
- Daun talas beneng Rajang kering grade C (kering dalam dua hari proses jemur
berwarna kuning kehijauan/hitam kuning) dengan harga Rp 12.500,- (dua belas
ribu lima ratus rupiah) /per kilogram, franco Kabupaten Sukabumi - Jawa
Barat atau digudang terdekat dari lokasi pertanian PIHAK KEDUA yang
ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA;
- Umbi talas beneng segar dengan harga Rp 1000,- (seribu rupiah) per kilogram,
Franco gudang PIHAK PERTAMA, dengan refaksi 10 %;
- Umbi talas beneng kering (gaplek) dengan harga Rp 6.000,- (enam ribu rupiah)
per kilogram franco gudang Kabupaten Sukabumi - Jawa Barat atau digudang
terdekat dari lokasi pertanian PIHAK KEDUA yang di tunjuk oleh PIHAK
PERTAMA.
- Proses pengeringan daun rajangan kering dan gaplek kering, harus
menggunakan mesin oven pengering untuk menghasilkan kwalitas produksi
yang bermutu dan seragam, yang bisa dilaksanakan dengan metode
pengeringan full dengan mesin oven ataupun 50% dengan menggunakan mesin
oven dan 50% pengeringan menggunakan sinar matahari

4. Kewajiban PIHAK KEDUA :


a. Menyediakan lahan tanah/ladang yang terletak di wilayah Jawa Barat dan
sekitarnya dengan Luas minimal di awal 1 Ha (satu Hektar), dan selanjutnya
sampai memenuhi kebutuhan maksimal 20 Ha (dua puluh Hektar) dengan
ketinggian diatas 500 mdpl, dan tersedia akses sumber air.
b. Memberikan pernyataan untuk menjamin lahan tanah yang diikut sertakan dalam
kerjasama tidak dalam keadaan sengketa serta bebas dari sita jaminan dan/atau
tidak dalam keadaan dijadikan sebagai jaminan hutang kepada pihak manapun.
c. Menyediakan semua biaya, fasilitas budidaya dan tenaga kerja, sejak awal
penanaman, perawatan tanaman, penyedian pupuk yang mendukung tanaman
pertumbuhan, proses produksi hasil panen, sesuai persetujuan PIHAK
PERTAMA, dan menyediakan / melaksanakan semua kebutuhan produksi
pengolahan produk talas beneng, sesuai dengan luasan lahan yang dimiliki oleh
PIHAK KEDUA.

Pasal 6 JANGKA WAKTU

1. Perjanjian Kerjasama ini berlaku per 2 (dua) Tahun, terhitung sejak tanggal ditanda
tangani surat kerjasama ini, dan Apabila di pandang perlu, maka dapat di perpanjang
sesuai kesepakatan PARA PIHAK;
2. Dalam hal salah satu pihak ingin mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini sebelum jangka
waktu berakhir, maka pihak yang akan mengakhiri tersebut wajib memberitahukan
terlebih dahulu secara tertulis kepada pihak lainnya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan
Kalender sebelum usulan pengakhiran Perjanjian Kerjasama ini berakhir.

Pasal 7 PERSELISIHAN

Bilamana terjadi perselisihan dałam pelaksanaan Perjanjian Kemitraan ini, maka akan
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat antara Para Pihak, dan apabila tidak tercapai
kesepakatan maka Para Pihak memilih tempat kedudukan hukum (domisili) yang tetap pada
Kantor Panitera Pengadilan Negeri Kabupaten Suabumi, Provinsi Jawa Barat.

Pasal 8 FORCE MAJEURE (KEADAAN DARURAT)

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (force majeure) adalah : bencana alam
seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, erupsi gunung berapi, tsunami,
huru hara atau peperangan yang mengakibatkan terhentinya dan atau keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan.
2. Apabila terjadi force majeure, maka pihak yang terkena langsung akibatnya, wajib
memberitahukan keadaan force majeure tersebut secara tertulis kepada Pihak lainnya
dalam waktu selambat-lambatnya 3 X 24 jam terhitung sejak terjadinya force majeure
tersebut untuk diketahui.
3. Dalam hal terjadi force majeure, maka kewajiban PARA PIHAK akan ditunda
berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan Perjanjian Kerjasama ini.
Pasal 9 LAIN–LAIN

1. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
2. Perubahan atas surat Perjanjian Kerjasama ini tidak berlaku, kecuali terlebih dahulu
dengan persetujuan kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat.

Pasal 10 PENUTUP

Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh
kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari pihak manapun dan untuk
digunakan sebagaimana mestinya.

Jawa Barat, ……………….

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PERUSAHAAN MITRA KELOMPOK TANI

( ASEP KHOERUDIN, S.Pd. ) (________________________)


DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai