Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL

PENGAJUAN DANA HIBAH KOMPETITIF


UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN
PENGGEMUKAN DOMBA GIBAS

Diajukan Oleh:
KASMAN

“YOUTH ENTERPRENEURSHIP AND EMPLOYMENT


SUPPORT SERVICES PROGRAMME”

082318890149/089513514534 mang_noriet

kangnoriet@gmail.com Tazakka Farm


PROPOSAL USAHA

Diajukan Oleh:
Nama : KASMAN
NIK : 3213280311840005
Nama Usaha : Tazakka Farm
Nama Social Media Usaha : IG @mang_noriet
Fb: Tazakka Farm
Jenis Usaha : Penggemukan Domba Gibas
Lama Usaha : 12 Bulan
Nomor SKDU/IUMKM : 581/55/SKU/II/2021
Alamat : Kmp. Sukasari RT. 01 RW. 01
Desa/Kelurahan : Cidadap
Kecamatan : Pagaden Barat
Kabupten : Subang
Provinsi : Jawa Barat
LEMBAR PENGESAHAN BUSSINESS PLAN

1. Judul Usaha : Peternakan Domba


2. Bentuk Usaha Mandiri : Penggemukan Domba Gibas
3. Identitas Pemilik Usaha
a. Nama Lengkap : Kasman
b. NIK : 32313280311840005
c. No IUMKM atau SKDU : 581/55/SKU/II2021
d. Alamat Rumah : Kmp. Sukasari RT.01 RW. 01 Ds. Cidadap Kec.
Pagaden Barat Kab. Subang Jawa Barat
e. No. Telepon/HP : 082318890149/09513514534
f. Email : kangnoriet@gmail.com
4. BDSP
a. Nama Kepala BDSP : Cucun Enia Sundaniah, SP.
b. Nama Kelembagaan : BDSP Pagaden Barat
c. Alamat : Kmp. Pulekan Ds. Balingbing Kec. Pagaden Barat
Kab. Subang Jawa Barat
d. No. Telepon/HP : 085294154889
e. Email : cucunenia1980@gmail.com
5. Rencana Biaya
a. Hibah Kompetitif : Rp. 23.977.800,-
b. Sumber Lain (in-kid 30%) : Rp. 7.193.340,-
c. Total : Rp. 31.171.140,-
6. Alamat Lokasi Usaha : Kmp. Sukasari RT.01 RW.01 Ds. Cidadap Kec.
Pagaden Barat Kab. Subang Jawa Barat.

Yang Mengesahkan, Subang, 10 Februari 2022


Kepala BDSP Pagaden Barat Calon Penerima Hibah

Cucun Enia Sundaniah, SP Nama: Kasman


NIP: 198008192010012003 NIK: 3213280311840005
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah
SWT, karena berkat nikmat, rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan Proposal Permohonan Bantuan Dana Hibah Kompetitif ini.
Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita sang revolusi Islam,
Habibana wa Nabiyana Rasulullah Muhammad SAW. Yang karena berkat perjuangannya lah
sehingga membawa kita dari alam kegelapan zahiliyah menuju alam yang terang benderang dengan
risalahnya.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah sudi
membantu, baik dalam bentuk materil dan non materil. Sehingga pembuatan Proposal Permohonan
Bantuan Dana Hibah Kompetitif ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis
memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
segala hal..
Akhir kata, besar harapan penulis semoga proposal ini dapat diterima serta memberikan
manfa’at kepada penulis dan semua pihak yang terlibat dalam program ini. Dan semoga Allah SWT
senantiasa melindungi kita semua.

Subang, 10 Februari 2022


Penyusun

KASMAN
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Usaha


Mayoritas mata pencaharian penduduk di tempat penulis tinggal yaitu di Desa cidadap
Kecamatan Pagaden Barat Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat adalah sebagai petani, baik yang
mempunyai lahan garapan sendiri ataupun sebagai buruh tani yang bekerja di tanah garapan orang
lain. Luas tanah sawah garapan di Desa cidadap sekitar kurang lebih 400 hektar. Yang meliputi
sawah pengairan sistem irigasi dan tadah hujan, denga presentasi luas sawah irigasi 90% dan tadah
hujan 10%.
Dengan potensi lahan tersebut masih memungkinkan petani untuk memelihara dan merawat
hewan ternak yang termasuk jenis Ruminansia. Banyak limbah pertanin dan rumput hijau yang bisa
dimanfa’atkan menjadi pakan ternak ruminansia khususnya domba. Selama ini masyarakat di
wilayah Desa cidadap masih memelihara ternak dengan sistem konvensional dan hanya sebagai
usaha sampingan saja serta belum memiliki populasi ternak yang banyak atau belum berternak
dalam skala usaha.
Selain itu masyarakat disini belum banyak yang memanfa’atkan limbah pertanian khususnya
limbah pertanian hortikultura menjadi pakan ternak. Mereka hanya memanfaa’atkan rumput liar
yang tumbuh di pematang sawah dan tempat sekitar lainnya.
Sementara itu kebutuhan domba untuk memenuhi pasar hewan yang terdekat saja dalam hal ini
pasar hewan Purwadadi suplainya masih sangat kurang. Menurut pantuan penulis di Pasar hewan
Purwadadi , banyak bandar-bandar besar dari luar kota yang tidak tercukupi kebutuhan suplainya.
Terlebih yang membutuhkan domba dengan sfesifikasi khusus baik dalam jenis, bobot maupun usia
dombanya.
Setelah melihat potensi dari bentang alam dan demografis di Desa Cidadap, maka sangat
potensial sekali jika menjalankan usaha petenakan domba sistem penggemukan. Dengan banyaknya
limbah pertanian hortikultura yang selama ini belum termanfa’atkan dengan baik atau bahkan
dibakar karena dianggap mengganggu, maka limbah pertanian hortikultura tersebut dapat digunakan
menjadi pakan ternak dengan sistem fermetasi atau silase.
Dengan difermentasi atau silase pakan akan kuat disimpan dalam jangka waktu yang lama,
bahkan bisa mencapai 36 bulan atau 3 tahun, dan dapat mencukupi kebutuhan pakan ternak dalam
jumlah yang banyak atau skala usaha. Selain itu dengan difermentasi dapat menaikan kandungan
protein dalam pakan sebanyak 4-6%. Jika hanya menggunakan rumput liar yang dikumpulkan tiap
hari tidak akan bisa mencukupi kebutuhan pakan ternak. Jikapun bisa maka akan membutuhkan
biaya yang besar.
Selain dari kebutuhan pasar hewan domba yang sangat tinggi, permintaan dari Rumah Potong
Hewan, pedagang sate serta untuk Kurban dan Aqiqah juga sekarang kebutuhannya semakin
tinggi. Tumbuhnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan asupan protein yang cukup untuk
meningkatkan daya tahan tubuh terlebih di masa pandemic Covid-19 ini menjadi peluang besar
untuk menjalankan usaha penggemukan domba
Pada pertengahan tahun 2020 saya mengundurkan diri dari tempat kerja saya yaitu di PT.
Anugrah Mutu Bersama karena ingin berwira usaha. Usaha yang saya pilih yaitu usaha di bidang
peternakan. Pada bulan September 2020 saya mengikuti Pelatihan Pembuatan pakan ternak sistem
fermentasi yang diselenggarakan di “Kebun Indonesia Berdaya” yang berlokasi di Kec. Cijambe
Kab. Subang. Tema pelatihan tersebut adalah “Pembuatan Pakan Ternak Komplit, Harga
Bersahabat Kualitas Hebat” dengan narasumber Pakar Nutrisi Ternak drh. Djarot winarno dari
Trengalek Jawa Timur.
Setelah mengikuti pelatihan tersebut saya mulai berternak domba dengan pakan sistem
fermentasi dalam skala kecil. Saya mulai memelihara 10 ekor domba betina lepas sapih dengan
bobot awal berkisar 15-20 kg per ekor.
Untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak saya mengumpulkan limbah pohon jagung untuk
dijadikan pakan fermentasi sekaligus mengaplikasikan ilmu hasil pelatihan. Untuk proses
penggilingan tebon jagung agar menjadi halus saya meminjam mesin chopper milik kelompok
ternak sapi yang kebetulan sedang tidak dipakai. Dan untuk tempat pemeraman pakan saya beli 5
buah drum plastik dari pengepul limbah plastik.
Kebutuhan konsentrat saya beli dari peternakan sapi PT. Batara Zweeta Dwipa yang berlokasi di
kec. Dawuan Kab. Subang. Konsentrat ini saya gunakan karena konsentrat ini sudah terbukti
kualitasnya karena sebenarnya untuk konsumsi peternakan mereka sendiri tidak untuk
dikomersilkan.
Untuk kandang saya menggunakan kandang bekas kandang yang tadinya akan digunakan untuk
ayam petelur tapi tidak jadi digunakan. Kandangnya lumayan besar bisa untuk populasi sekitar 80 -
100 ekor.Saya menempati kandang tersebut dengan sistem sewa pertahun. Dengan ukuran kandang
yang lumayan besar tersebut saya berfikir untuk mengembangkan usaha saya menjadi 100 ekor
sesuai dengan kapasitas kandang yang ada.
Pada awal-awal usaha banyak sekali kendala dikarenakan masih awamnya ilmu dalam hal usaha
petenakan domba. Untuk memenuhi kebutuhan bahan pakan fermentasi dalam hal ini tebon jagung
masih sering kalah oleh peternak sapi, kadang harus mengambil dari lokasi yang jauh ke luar desa.
Dalam proses pembuatan akan fermentasinya pun pernah beberapa kali gagal sehingga harus
diulang prosesnya bahka ada yang harus sampai dibuang karena busuk karena kebanyakan air.
B. Gambaran Produk

Di Indonesia sudah banyak dibudidayakan berbagai jenis domba mulai dari domba
lokal Indonesia sampai jenis domba dari Luar negeri. Domba lokal Indonesiapun memiliki
beberapa jenis.
Domba yang akan saya budidayakan adalah jenis domba gibas. Domba gibas
merupakan salah satu jenis domba yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia.
Domba gibas memiliki kualitas daging yang cukup baik, baunya tidak menyengat seperti
domba lain, serta teknik perawatan yang cukup mudah dan cepat pertumbuhannya. Selain
itu, permintaan pasar akan domba gibas cukup tinggi.
Dari segi harga, domba gibas memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dari domba lokal
sehingga sangat cocok untuk dijadikan usaha.

1. Gambaran sistem penggemukan domba


a. Metode penggemukan domba
Penggemukan domba merupakan upaya untuk memacu pertumbuhan domba
sehingga diperoleh bobot badan yang optimal. Penggemukan dilakukan selama 9 minggu
dengan tahapan pemberian pakan yang benar. Sistem penggemukan domba dapat dibagi
menjadi 3 metode, yaitu sistem ekslusif, sistem umbaran, dan kombinasi antara eksklusif
dan umbaran.
Metode yang akan saya gunakan yaitu metode pertama, metode eksklusif, yaitu
domba yang digemukkan ditempatkan di dalam kandang sepanjang waktu. Pakan diberikan
kepada domba di dalam kandang.

b. Jenis pakan Penggemukan untuk penggemukan domba


Biaya pakan merupakan biaya produksi terbesar kedua setelah biaya pembelian
bakalan. Manajemen pemberian pakan yang tepat akan menentukan keberhasilan usaha
penggemukan domba karena cukup besarnya alokasi biaya produksi yang digunakan untuk
pakan. Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan nutrisi domba yang digemukkan.
Domba akan tumbuh sesuai dengan potensi genetiknya jika diberi pakan dengan nutrisi yang
cukup.
Jenis pakan yang diberikan pada domba gibas yang saya gemukkan yaitu pakan
fermentasi dan konsentrat sehingga menjadi komplet feed yang bisa memenuhi kebutuhan
nutrisi.

c. Cara Pembuatan Pakan fermentasi

a) Bahan baku pakan

Bahan baku pakan yang akan digunakan adalah bahan baku yang memiliki
kandungan nutrisi yang cukup tinggi atau berkualitas dan dengan harga yang murah. Pakan
yang ideal yaitu pakan lengkap dan seimbang. Pakan lengkap dan seimbang teriri dari:
Karbohidrat, Protein, Lemak,Vitamin A, D & E, serta Mineral makro dan mikro
Bahan baku pakan yang sering saya gunakan yaitu tebon jagung dan rendeng kacang
tanah. Selain karena mudah didapatkan juga kandungan nutrisinya yang lumayan tinggi.
Selain itu saya juga menanam Rumput odot dan indigofera di lahan seluas kurang lebih 1500
meter persegi.
b) Prebiotik
Selain dari bahan baku pakan yang lengkap dan seimbang, pakan fermetasi juga
membutuhkan Prebiotik sebagai pengurai bahan baku. Tujuan pemberian prebiotik adalah
untuk meningkatkan populasi bakteri menguntungkan di dalam saluran pencernaan,
menekan pertumbuhan bakteri yang merugikan (penyebab penyakit) dan memaksimalkan
penyerapan nutrisi.
Prebiotik juga mempunyai manfa’at yaitu meningkatkan kualitas pakan, menurunkan
kadar Serat kasar (SK) dan Serat Sangat Kasar (SSK), dapat menaikan kadar protein 4-6%,
tingkat kesukaan (palatabilitas) tehadap pakan naik karena berbau harum dan rasanya manis,
memacu pertumbuhan dengan meningkatkan daya cerna, memperbaiki konversi terhadap
pakan dan berbagai manfa’at lainnya.
c) Pelengkap/tambahan
Untuk memenuhi kadar pakan yang lengkap dan seimbang dibutuhkan suplemen
tambahan lainnya seperti mineral (premix), molasses dan dedak. Molases bisa berfungsi
untuk dijadikan starter prebiotik. Selain dari pelengkap serat kasar dan karbohidrat, dedak
juga bisa dijadikan penurun kadar air sehingga bisa didapat kadar air yang pas yaitu 25-30%.
d) Fermentor/Media pemeraman
Sistem fermentasi yang digunakan untuk mengolah pakan ternak adalah fermentasi
tertutup atau anaerob. Oleh karena itu dibutuhkan fermentor kedap udara yang awet dan bisa
memuat bahan baku yang banyak. Bisa menggunakan Drum plastik biru atau jumbo bag.
e) Manfaat fermentasi tertutup
Pakan jika diproses fermentasi akan memiliki beberapa manfat sebagai berikut:
1. Kadar serat kasar (selulosa,hemiselulosa) dan serat sangat kasar (lignin,pectin) akan
turun,
2. Total Nutrisi yang dapat dicerna akan naik sehingga akan menaikan daya cerna,
3. Kadar protein kasar naik,
4. Tingkat kesukaan ternak (palatabilitas) akan naik,
5. Daya simpan dalam kondisi wadah (fermentor) tetap tertutup rapat dan kedap akan
bisa bertahan lama dan bisa bertahan sampai 36 bulan,
6. Harga pakan menjadi turun dibandingkan sebelum difermentasi tertutup karena
berkadar air 25-30% dan adanya peningkatan kadar protein sebanyak 4-6%,
7. Asupan pakan hemat 20-30% karena adnya peningkatan Total Nutrisi yang dapat
dicerna, dan otomatis FCR bisa rendah.,
8. Kotoran dan air kencing menjadi tidak berbau menyengat karena mikro organisme
penghasil bau ditekan serendah mungkin atau dikalahkan oleh prebiotika baik,
9. Karena prosesnya anaerob maka pakan menjadi steril karena mikro organisme
pathogen yang bersifat aerob mati,
10. Bisa menurunkan dan atu menghilangkan zat anti nutrisi.
f) Proses pembuatan pakan:
1) Bahan baku pakan dicacah dengan menggunakan mesin chopper agar pakan
menjadi halus agar proses fermentasi menjadi lebih mudah.

2) Hasil pencacahan dihamparkan diatas terpal atau plastik untuk mempermudah


pencampuran.

3) Larutkan prebiotik ke dalam air.

4) Siramkan dengan merata prebiotik ke semua bahan baku pakan yang telah
dihamparkan.

5) Aduk hingga merata.

6) Setelah diaduk secara merata , selanjutnya masukan ke dalam fermentor lalu


padatkan dan tutup rapat sehingga menjadi anaerob.

7) Simpan selama minimal 4 minggu agar proses fermentasi menjadi optimal.

8) Setelah minimal 4 minggu sebelum diberikan ke tenak, pakan harus diangin


anginkan dulu minimal 15 menit agar amoniak yg terkandung dalam pakan bisa
hilang.

g) Perbedaan fermentasi dan silase


Fermentasi dan silase memiliki beberapa persamaan dan perbedaan.
Persamaannya yaitu: sama sama harus tertutup rapat dan kedap,berkadar air 25-30% dan
waktu peram selama minimal 4 minggu untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Perbedaanya yaitu silase tidak menambahkan prebiotika aktif hanya prebiotika
pasif yang terkandung dalam bahan baku pakan sehingga tidak meningkatkan kualitas
pakan, sedangakan fermentasi menggunakan prebiotika aktif buatan yang sinkron dengan
prebiotika yang terdapat dalam rumen domba sehingga eningkatkan kualitas pakan.
2. Pemilihan Bakalan, Perawatan dan pemeliharaan
a. Pemilihan bakalan yang bagus
Pemilihan bakalan domba gibas adalah salah satu kunci utama yang dapat menentukan
keberhasilan penggemukan. Untuk itu, kita harus selektif dan cermat sebelum menentukan
bakalan mana yang akan kita gemukkan. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari bakalan
domba gibas berkualitas:
1) Domba gibas yang memiliki ekor gemuk adalah jenis domba yang sangat cocok untuk
penggemukan daging.
2) Bakalan domba gibas yang berusia sekitar 6 bulan. Kisaran umur 6 bulan merupakan
masa-masa yang ideal untuk penggemukan berat badan.
3) Domba tidak mengalami cacat lahir, dalam kondisi sehat dan kondusif untuk
digemukkan.
b. Threatment

Perlakuan pertama yang harus dilakukan setelah bakalan domba masuk ke kandang
adalah dengan menghilangkan segala parasit yang ada di tubuh domba. Parasit ini biasanya
cacingan dan kutu yang ada pada domba.
Hal yang pertama untuk menghilangkan parasit luar yaitu dengan mencukur bulu
domba, setelah dicukur lalu dimandikan sampai bersih. Setelah itu domba diberikan obat
anti parasit dari dalam atau obat cacing dan obat anti stres.

c. Perawatan
Perawatan adalah hal yang harus dilakukan selama periode penggemukan. Perawatan
meliputi pemberian pakan, pemilihan pakan, mencegah penyakit, mengobati penyakit dan
kebersihan domba serta kandang.
Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan kandang
dan domba secara teratur. Kandang setidaknya dibersihkan setiap hari terutama kotorannya
supaya amoniaknya tidak tercium oleh domba sehingga mengakibatkan nafsu makannya
bisa berkurang. Domba dimandikan setidaknya satu kali dalam seminggu untuk
mengendalikan populasi kutu supaya tidak terlalu banyak.

d. Cara pemberian pakan


Pakan penggemukan harus berkualitas untuk mendapatkan pertambahan bobot rata-
rata harian yang maksimal sehingga hasil paen yang dihasilkan bisa maksimal pula.
Pemberian pakan konsentrat/pakan komplit dimulai dari jumlah yang sedikit, sedangkan
pakan berserat diberikan dalam jumlah banyak. Secara pelan-pelan, jumlah pemberian
konsentrat/pakan komplit ditingkatkan seiring dengan penurunan jumlah pakan berserat.
Setiap kali ada penambahan jumlah konsentrat/pakan komplit, kesehatan domba
perlu diamati termasuk masalah-masalah yang mungkin timbul. Apabila tidak terjadi
gangguan, pemberian dapat diteruskan hingga target jumlah pemberian pakan yang
diinginkan sebanyak 100% tercapai dan jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan
kemampuan domba dalam mengonsumsi pakan.
Adapun cara pemberian pakan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Pemberian hijauan dan konsentrat secara terpisah.

Untuk mendapatkan pertambahan bobot rata-rata harian yang optimal, pakan


fermentasi atau unsur serat sebaiknya selalu tersedia ditempat pakan (adlibitum). Sementara
pakan konsentrat diberikan rata-rata 0,5 kg/ekor/hari. Jumlah tersebut merupakan angka
rata-rata dari awal penggemukan hingga akhir penggemukan. Pada awal penggemukan,
jumlah pakan konsentrat yang diberikan kira-kira 0,4 kg/ekor/hari dan secara bertahap
ditambah hingga 0,5 kg/ekor/hari. Pada akhir masa penggemukan, jumlah konsentrat yang
diberikan berkisar 0,6 kg/ekor/hari.

Pemberian konsentrat dibagi menjadi dua, yaitu pagi dan sore hari. Jumlah
konsentrat yang diberikan pada pagi hari sama dengan pemberian pada sore hari, masing-
masing 50%. Pada pagi hari, konsentrat diberikan pada pukul 06.00 – 07.00. Jika kandang
yang digunakan berupa kandang koloni, pakan fermentasi dan pakan konsentrat bisa
diberikan bersebelahan. Dengan demikian, domba tidak kesulitan dalam mengambil kedua
jenis pakan tersebut.

Pakan fermentasi memang diberikan secara ad libitum, Namun, untuk efektivitas dalam
pencernaan pakan fermentasi tersebut, sebaiknya pakan fermentasi diberikan pada pukul
08.00-09.00. Pemberian konsentrat dilakukan kembali pada pukul 15.00. dan pemberian
pakan fermentasi pada pukul 16.00 atau satu jam setelah pemberian pakan konsentrat.

2) Pemberian pakan komplit

Pakan komplit adalah pakan ternak yang mengandung nutrisi yang lengkap sesuai
dengan kebutuhan ternak. Untuk penggemukan, pemberian pakan komplit bisa dilakukan
untuk mempercepat laju pertumbuhan. Jika domba hanya diberikan pakan komplit, jumlah
yang diberikan selama penggemukan rata-rata 1 kg/ekor/hari. Pada awal penggemukan,
jumlah pakan komplit yang diberikan sekitar 0,8 kg/ekor/hari. Jumlah tersebut secara
bertahap ditambah hingga 1,2 kg/ekor/hari pada akhir masa penggemukan. Pakan komplit
ini diberikan dua kali dalam sehari, yaitu pagi dan sore hari.

Penggemukan domba umumnya dilakukan selama 9 minggu, tetapi yang dihitung


pertambahan rata-rata bobot harian 8 minggu karena di minggu pertama masih dalam masa
adaptasi atau karantina sehingga belum bisa menghasilkan pertambahan rata-rata bobot
harian. Pengelolaan yang baik akan memberikan hasil yang optimal. Keberhasilan
penggemukan domba bisa dilihat dari bobot hidup domba saat dipanen, tingkat kematian,
dan kualitas daging (persentase karkas dan perlemakan).

e. Panen

Proses panen domba dilakukan setelah domba mencapai bobot maksimal yang sudah
ditargetkan atau sudah digemukkan dalam waktu 8 minggu atau 56 hari karena seminggu
pertama dilakukan proses karantina dan treatment sehingga tidak dihitung pertambahan
bobot hariannya. Setiap ekor domba ditimbang untuk mengetahui bobot teakhir yang akan
dikonversikan dengan harga jual.

C. Pemasaran

Dalam proses suplai bakalan domba kita sudah bekerja sama dengan CV. Ghonaim
Putra Lembang yang sekaligus nantinya menjadi customer domba yang telah kita gemukkan.
Melalui CV. Ghonaim Putra Lembang juga kita suplai ke Saung Lepi yang telah mempunya
pasar yang cukup besar dan telah mempunyai aplikasi market place “Kandang kambing” di
playstore.

Sistem jual beli kita dengan cara timbang bobot hidup, tidak dengan sistem taksir
atau jogrog sebagai mana yang lazim dilakukan oleh peternak dan dan bandar lokal sehingga
memungkinkan ada salah satu pihak yang dirugikan. Dengan sistem timbang tidak akan ada
pihak yang dirugikan karena penjualan berdasarkan bobot domba.

Selain dengan pihak tersebut, penjualan kita juga terbuka kepada siapapun yang akan
membeli domba yang telah kita gemukan. Kita juga tawarkan di akun sosmed yang kita miliki
baik di Instagram, Whatsapp ataupun Facebook.
1. Strategi Pemasaran Produk
a. Menjalin kerjasama dan komunikasi dengan perusahaan penjualan hewan ternak
b. Menjalin kerjasama dan komunikasi dengan komunitas peternak domba baik lokal
maupun luar daerah
c. Menjalin kerjasama dan komunikasi dengan instansi pemerintah
d. Menjalin kerjasama dan komunikasi dengan rumah potong hewan
e. Membuat market place sendiri

2. Tata Cara Penjualan


Dalam memasarkan domba alur pemasaarannya dilakukan dengan dua acara, yaitu
saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung.
a. Saluaran distribusi langsung, yaitu penjualan secara langsung kepada konsumen, baik
yang datang sendiri ke kandang maupun dikirim ke lokasi pembeli.
b. Saluran distribusi tidak langsung, yaitu penjualan kepada perusahaan atau lembaga
penjual hewan ternak sebelum dijual kembali kepada konsumen
3. Kendala Pemasaran dan Persaingan
Kendala pemasaran yang selama ini dialami yaitu kurangnya jumlah domba yang
dipanen sehingga tidak memenuhi jumlah minimal sekali kirim ke CV. Ghonaim Putra
Lembang. Jumlah minimal sekali kirim seharusnya minimal 25 ekor karena jika kurang
berpengaruh pada bertambahnya perhitungan biaya transport kirim.
Selain kendala pemasaran tersebut diatas, kendala pemasaran lainnya yaitu belum
terbiasanya penjualan dengan sistem timbang jika dijual ke bandar lokal, karena mereka
selama ini sistem jual belinya dengan sistem jogrog dan sulit sekali diajak menggunakan
sistem timbang bobot domba.
Dalam hal persaingan usaha sementara ini masih kalah oleh peternak domba gibas
yang sudah memiliki jumlah yang banyak. Sehingga perusahaan lebih memilih menyerap
hasil panen dari peternak yang memiliki jumlah yang banyak. Karena bisa menutupi
kebutuhan pasar yang mereka miliki.

D. Management Usaha

1. Tim Kerja/Anak Kandang


Dalam menjalankan usaha penggemukan domba gibas tidak bisa dikerjakan sendiri
karena banyak pekerjaan yang harus dikerjakan oleh beberapa orang. Oleh karena itu,
saya mempekerjakan 2 orang anak kandang dari kaum millennial untuk mengerjakan dari
mulai proses prmbuatan pakan fermentasi, treatmen bakalan domba gibas, pembersihan
kandang dan pekerjaan lainnya. Tim kerja di kandang saya yaitu:

No Nama Posisi/Jabatan Tugas

Managerial,membantu pekerjaan anak


1. Kasman Pemilik
kandang

Treatment, memberi pakan,sanitasi


2. Fajar Maulana Azis Anak Kandang kandang, pembuatan pakan fementasi
dll

Treatment, memberi pakan,sanitasi


3. Zayan Nur Muhamad Anak Kandang kandang, pembuatan pakan fementasi
dll

2. Gambaran Resiko Usaha


Resiko usaha dalam penggemukan domba yaitu:
a. Rentan terserang penyakit metabolik dan penyakit lainnya yang bisa berujung
kematian.
b. Kualitas bakalan yang diterima bisa saja tidak bagus semua, ada yang genetiknya
susah tumbuh.
c. Harga domba kadang tidak stabil, harga beli bakalan dan harga jual pasca panen
tidak sesuai.
d. Kelangkaan bakalan domba gibas karena masih jarangnya peternak pembiakan
domba gibas.

3. Analisis SWOT
a. Keunggulan
 Tidak ada peternak skala usaha di wilayah sekitar
 Permintaan domba untuk suplai ke Kota Bandung sangat tinggi
 Permintaan untuk suplai ke pasar lokal cukup tinggi
 Pakan ternak tersedia melimpah
 Kandungan Nutrisi dalam daging domba cukup tinggi
 Mudah dibudidayakan

b. Kelemahan
 Membutuhkan modal yang cukup tinggi
 Bakalan Domba Gibas masih terbatas
 SDM masih kurang
 Membutuhkan kandang yang cukup besar
 Proses treatment domba dalam jumlah banyak
c. Peluang
 Kebutuhan pasar yang cukup tinggi
 Belum banyak yang membudidayakan domba gibas
 Kesadara maasyarakat akan kebutuhan protein cukup tinggi
 Bisa menggantikan kebutuhan daging sapi

d. Ancaman
 Harga bakalan domba gibas yang semakin meningkat
 Peternak skala besar dari luar daerah
 Penyakit saluran pencernaan

E. Daftar Aset
Awal merintis usaha aset yang dimiliki baru kandang, 10 ekor domba lokal dan beberapa alat
pendukung lainnya. Sekarang saya memiliki aset berupa:
No Item Jumlah Nilai Total
Aset Lancar
1. Domba Lokal 10 ekor Rp. 6.750.000
2. Pakan Feermentasi 500 kg Rp. 350.000
3. Konsentrat 100 kg Rp. 450.000
Jumlah Rp. 7.750.000
Aset tetap
1. Mesin Chopper 1 buah Rp. 7.500.000
2 Drum Plastik Biru 5 buah Rp. 1.250.000
Jumlah Rp. 8.750.000
F. Rencana target Penjualan
Saat ini saya masih berternak breeding atau pembiakan dan penggemukan domba lokal skala
kecil. Dengan adanya permintaan suplai domba gibas dari rekanan usaha yaitu CV.
Ghonaim Putra Lembang, maka saya memutuskan untuk menjalankan usaha penggemukan
domba gibas skala usaha.

Rekap penjualan periode terakhir:


No Nama Item Volume Harga Satuan Total
1. Domba dara lokal 5 ekor Rp. 600.000 Rp. 3.000.000
2. Domba Jalu Usia 5 Bulan 2 ekor Rp. 700.000 Rp. 1.400.000
3. Bibit Domba lokal 3 ekor Rp. 900.000 Rp. 2.700.000
Jumlah Rp. 7.100.000

Adapun perkiraan Omzet yang sedang berjalan:


Profit Per
No Jenis Produk/Jasa Jumlah Harga Pokok Harga Jual
satuan Rp.
1 Penggemukan Domba 10 ekor 823.160 1.215.000 391.840
Total omzet dalam 1 periode (3 bulan) 12.150.000

*Penentuan Harga jual disesuaikan dengan kelayakan sesuai harga pasar


*Perhitungan hpp tanpa memasukkan upah kerja karena dikerjakan sendiri.

Saldo Akhir:
1) Saldo Akhir= B - A = Rp. 12.150.000 – Rp. 8.231.600
= Rp. 3.918.400 : 3 bulan
2) Profit Perbulan = Rp. 1.306.100
a) Untuk Cicilan Hutang =
b) Untuk Investasi = Rp. 100.000

Jika saya mendapatkan bantuan modal berupa Hibah kompetitif dari program Yess, saya
memiliki target penjualan untuk beberapa tahun ke depan sebagai berikut:
Per 1
Periode Nama Item Volume Harga Satuan Total
/Tahun
2022 Domba gibas 20 ekor Rp. 1.215.000 Rp. 25.000.000
2023 Domba gibas 40 ekor Rp. 1.215.000 Rp. 48.600.000
2024 Domba gibas 60 ekor Rp. 1.215.000 Rp. 72.900.000
2025 Domba gibas 80 ekor Rp. 1.215.000 Rp. 97.200.000
2026 Domba gibas 100 ekor Rp. 1.215.000 Rp. 121.500.000

G. Perhitungan Pendapatan dan Titik Impas (Break Even Point)


1. Harga Pokok Poduksi (HPP)

Untuk menentukan layak atau tidaknya usaha penggemukan domba untuk kita jalanan
kita harus memperhatikan harga pokok produki setiap ekor domba.
Berikut ini simulasi analisis usaha penggemukan domba gibas:
Daftar harga dan biaya:
1. Harga bakalan domba betina 45.000 Rp/Kg
2. Harga domba siap panen betina 45.000 Rp/Kg
3. Harga pakan konsentrat 4.500 Rp/Kg
4. Biaya anak kadang 1.000 Rp/ekor/hari
5. Biaya pakan fermentasi 700 Rp/kg
Domba membutuhkan makanan 0,06 % dari bobot tubuhnya setiap harinya. Perhitungan
pakan tersebut dalam bobot kering. Jadi jika bobot domba 20 kg, maka membutuhkan
pakan 1,2 kg setiap harinya.

Jika dihitung dalam harga pokok produksi satu ekor domba dalam satu periode maka
perhitungannya sebagai berikut:

 Harga pembelian awal 15 kg x Rp. 45.000.000 = Rp. 675.000


 Harga kebutuhan pakan :
 Fermentasi 0,8 kg x Rp. 700 x 56 hari = Rp. 31.360
 Konsentrat 0,4 kg x Rp. 4.500 x 56 hari = Rp. 101.800
 Kebutuhan treatment dan obat-obatan = Rp. 15.000
 Anak kandang = Rp. 70.000
Jumlah = Rp. 893.160
Jika pertambahan bobot rata-rata harian sekitar 200 gr, maka bobot domba waktu panen
sekitar 27 kg. maka harga jualnya 45.000 x 27 = Rp. 1.215.000
maka keuntungan perekor domba Rp. 1.215.000 – Rp. 893.160= Rp. 321.840
jadi, keuntungan 1 periode untuk 20 ekor domba berarti 20 x Rp. 321.840 = Rp.
6.436.800,-
keuntungan per bulan Rp. 6.436.800/ 3 = Rp. 2.145.600,-

2. Titik impas atau Break Even Point (BEP


Titik impas atau Break Even Point (BEP) adalah titik dimana pendapatan sama
dengan modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total keuntungan
dan kerugian ada pada posisi 0 (nol). Break Even Point (BEP) sangat penting bagi kita
pelaku usaha, karena informasi ini dapat membantu kita dalam membuat keputusan, seperti
contoh apakah kita perlu menaikkan harga produk atau mengurangi biaya operasional.

Perhitungan titik impas dalam usaha penggemukan domba gibas ini tidak terlepas dari 3
komponen dasar perhitungannya yaaitu:
a) . Biaya tetap (Fixed cost), yaitu biaya yang tetap dikeluarkan baik kandang sedang
produksi atau tidak produksi,
b) . Biaya tidak tetap (Variabel cost), yaitu biaya yang dikeluarkan berdasarkan volue
produksi,
c). Harga Jual (selling price),yaitu harga jual domba perekor pada waktu panen.

Ada dua jenis titik impas, yaitu titik impas unit dan titik impas rupiah. Adapun masing-
masing rumusnya adalah:
a) Break Even Point (BEP) Unit = Biaya Tetap
Harga Jual – Biaya Variable
b) Break Even Point (BEP) Rupiah = Biaya Tetap 
X Harga Jual
Harga Jual – Biaya Variable
Dari usaha penggemukan domba gibas yang akan saya lakukan dapat dihitung titik
impasnya sebagai berikut:
Total Biaya Operasional Produksi adalah sebesar Rp. 31.171.140
Biaya Variable per Unit Rp. 893.160
Harga Jual per Unit Rp. 1.215.000

Break Even Point (BEP) Unit : Rp. 31.171.140


Rp. 1.215.000 - Rp. 893.160
: Rp. 31.171.140
Rp. 321.840
: 96,85 (dibulatkan jadi 97)
Jadi, BEP unitnya adalah 97 ekor. Artinya jika kita bisa menjual 97 ekor kita berada di titik
impas, belum mempunyai keuntungan tetapi kita juga tidak rugi.

Break Even Point (BEP) Rupiah : Rp. 31.171.140 X Rp. 1.215.000


Rp. 1.215.000 - Rp. 893.160
: Rp. 31.171.140
X Rp. 1.215.000
Rp. 321.840

: 97 X Rp. 1.215.000
: Rp. 117.855.000,-
Jadi, Break Even Point (BEP) Rupiahnya adalah Rp. 117.855.000 Artinya jika kita sudah
bisa mendapatkan total omzet Rp. 117.855.000 kita berada di titik impas, belum mempunyai
keuntungan tetapi kita juga tidak rugi.
PENUTUP
Teriring do’a kehadirat Allah SWT, semoga apa yang dicita-citakan dapat terlaksana dengan lancer
tanpa ada rintangan, dan atas bantuan dan dukungan dari bapak dan ibu semoga menjadi amal baik
dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Demikian Proposal permohonan bantuan dana Hibah Kompetitif ini saya buat, besar harapan saya
usaha penggemukan domba gibas yang saya kelola bisa berkembang sesuai dengan target yang
ingin dicapai, serta bisa lebih maju dan meningkat di masa mendatang, sehingga bisa membuka
cabang agar bisa meningkatkan kesejahteraan pribadi dan masyarakat sekitar tempat usaha saya.
RENCANA KEBUTUHAN MODAL USAHA DAN PERHITUNGAN PROFIT

A. RENCANA KEBUTUHAN MODAL USAHA


Jumlah
No Jenis Anggaran Kementan Kementan Kredit Sumber
30% Sub Total
70% Usaha Lain
1 Modal Investasi
A. Sarana Prasarana
1) Biaya pindah
5.000.000
Kandang
B. Peralatan
1) Mesin Chopper 7.500.000
2) Drum Plastik 10 buah
1.250.000 1.250.000
@ 250.000
3) Ember 5 buah @
50.000
10.000
4) Mesin Cukur 1.200.000
5) Gunting Kuku 120.000
6) Jumbo Bag 2 @
850.000
425.000
7) Sepatu boot 3 @
270.000 135.000
135.000
8) Timbangan Gantung
920.000 125.000
Digital DLE 200 Kg
9) Jerigen 5 liter 2 @
30.000
15.000
C. Peningkatan SDM
1) Pelatihan 2 0rang @
1.200.000
600.000
Sub Total 1 2.170.000 2.440.000 15.290.000 19.900.000
2 MODAL KERJA
A. Bahan Baku
1) 20 ekor bakalan
Domba Gibas bobot
10.125.000 3.375.000
15 kg / ekor @
675.000
2) 10 ekor domba lokal 6.750.000
3) Bahan Baku
Pakan/Tebon jagung 900.000 300.000
2000 kg @ 600
4) Prebiotik winprob 150.000
cair 1 lt 2 botol @
75.000
5) Prebiotik EM 4
25.000
peternakan
6) Konsentrat 500 kg @
2.250.000
4500
7) Molases 1 jerigen 30
300.000
liter
8) Dedak halus 100 kg
300.000
@ 3000
9) Ear tag 50 @ 7.500 375.000
10) Obat Cacing Albenol
380.460
1 liter
11) Vitamin injectamin 134.000
12) Detergen 2 jerigen isi
178.340
5liter @89.170
13) Plastik PE lebar 1,5
300.000
m 20 m @15.000
14) Karung 100 pcs
300.000
@3000
B. Gaji Karyawan
2 orang / periode@
2.800.000
1.400.000
C. Operasional
1) Transportasi 100.000
2) Listrik 200.000
3) Bahan Bakar Chopper 100.000
4) Komunikasi 50.000
Sub Total 2 14.614.000 4.753.340 10.025.000 29.392.340
Sub total 1 + Sub total 2 16.784.460 7.193.340 33.370.000
Sub total 23.977.800
Total 57.347.800

B. Perkiraan Profit atau Proyeksi Keuntungan


Profit Per
No Jenis Produk/Jasa Jumlah Harga Pokok Harga Jual
satuan Rp.
1 Penggemukan Domba 20 ekor 893.160 1.215.000 321.840

Total omzet dalam 1 periode (3 bulan) 24.300.000

*Penentuan Harga jual disesuaikan dengan kelayakan sesuai harga pasar


*Perhitungan hpp sudah ditambahkan upah kerja atau gaji karyawan
C. SALDO AKHIR
1) Saldo Akhir: B - A2 = Rp. 24.300.000 – Rp. 17.863.200
= Rp. 6.436.800 : 3 bulan
2) Profit per bulan = Rp. 2.145.600,-
3) Untuk Cicilan Hutang = -
4) Untuk Investasi = Rp. 100.000

Mengetahui Yang Mengajukan


Pengelola BDSP Pagaden Barat Penerima Manfa’at

Cucun Enia Sundaniah, SP Kasman


NIP: 198008192010012003

Disahkan oleh PPK proyek PPIU

(…………………………………………….)
NIP:…………………………………..
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Kasman
NIK : 3213280311840005
Tempat, Tanggal Lahir : Subang, 03 November 1984
Umur : 37 Tahun
Alamat : Kmp. Sukasari RT.01 RW.01 Ds. Cidadap Kec. Pagaden Barat Kab.
Subang Jawa Barat.
Status Pekerjaan : Wirausaha (Peternakan Penggemukan Domba)
Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya:
1. Tidak berkedudukan sebagai Aparatur Sipil Negara
2. Tidak berkedudukan sebagai Anggota TNI/POLRI
3. Tidak berkedudukan sebagai Pegawai Perusahaan atau Pabrik
4. Tidak berkedudukan sebagai Pegawai BUMN atau BUMD
Demikian Surat pernyataan ini saya buat, agar dipergunakan sebagai mana mestinya.

Subang, 10 Februari 2022


Yang Membuat Pernyataan

Kasman
SURAT PERNYATAAN PESERTA PROGRAM YESS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Kasman
NIK : 3213280311840005
Alamat : Kmp. Sukasari RT.01 RW.01 Ds. Cidadap Kec. Pagaden Barat Kab.
Subang Jawa Barat
Nama Mobilizer : Lala Yatnika, SP.
No. Telepon Mobilizer : 0812233190093
Dengan ini menyatakan bahwa saya benar benar peserta Program Yess yang sudah mengikuti:
Pelatihan Proposal Bisnis
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar benarnya dan
agar dipergunakan sebagai mana mestinya.

Subang, 10 Februari 2022


Mengetahui,
Yang Membuat Pernyataan
Mobilizer

Lala Yatnika,SP. Kasman


SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Kasman
NIK : 3213280311840005
No. Telepon/Hp : 082318890149/089513514534
Alamat : Kmp. Sukasari RT.01 RW.01 Ds. Cidadap Kec. Pagaden Barat Kab.
Subang Jawa Barat
Jenis Usaha : Peternakan Penggemukan Domba
Bersedia merekrut tenaga kerja dari peseerta Program YESS sebanyak 2 orang, sehingga kami
berharap usaha ini berkembang bersama dengan peserta Program YESS lain.
Demikian surat pernyataan ini saya buat, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Subang, 10 Februari 2022


Peserta Program YESS Kab. Subang

Kasman
SURAT PERNYATAAN KARYAWAN / PENCARI KERJA
PROGRAM YESS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ZAYAN NUR MUHAMAD
NIK : 32132825050300021
Tempat, Tanggal Lahir : Subang, 25 Mei 2003
Umur : 18 Tahun
Alamat : Kmp. Sukasari RT.01 RW.01 Ds. Cidadap Kec. Pagaden Barat Kab.
Subang Jawa Barat
Bahwa saya berkedudukan sebagai karyawan Sdr. Kasman dalam pengelolaan usaha Peternakan
Penggemukan Domba, dan saya siap mengikuti Program YESS (Youth Enterpreneurship and
Employment Services Programe).
Demikian surat pernyataan ini say buat dan agar dipergnakan sebagai mana mestinya.

Subang, 04 November 2021


Yang Membuat Pernyataan

ZAYAN NUR MUHAMAD


SURAT PERNYATAAN KARYAWAN / PENCARI KERJA
PROGRAM YESS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : FAJAR MAULANA AZIS
NIK : 3213282906030002
Tempat, Tanggal Lahir : Subang, 29 Mei 2003
Umur : 18 Tahun
Alamat : Kmp. Sukasari RT.01 RW.01 Ds. Cidadap Kec. Pagaden Barat Kab.
Subang Jawa Barat
Bahwa saya berkedudukan sebagai karyawan Sdr. Kasman dalam pengelolaan usaha Peternakan
Penggemukan Domba, dan saya siap mengikuti Program YESS (Youth Enterpreneurship and
Employment Services Programe).
Demikian surat pernyataan ini say buat dan agar dipergnakan sebagai mana mestinya.

Subang, 04 November 2021


Yang Membuat Pernyataan

FAJAR MAULANA AZIS

8. Key Partners 7. Key Activities 2. Value 4. Customer 1. Customer


Propositions Relationship Segment
 Penyedia  Pemilihan  Rumah
Bakalan bakalan  Domba Sehat  Layanan Potong
 Bandar/ berkualitas  Harga Pengaduan Hewan
pengepul  Pemilihan bersaing via Online  Bandar
 Domba Pakan  Diantar  Diskon  Rumah
 Suplier berkualitas sampi tujuan  Bisa retur Makan
pakan  Treathment domba  Warung Sate
 Suplie rutin  Peternak
Obat-  Pemberian Lokal
obatan Pakan  Masyarakat
 Rumah  Sanitasi Umum
Potong kandang
Hewan  Penjualan
 Dinas 6. Key Resources 2. Chanels
Peternakan  Website
 KonstruksiK  Medsos
andang
 Market place
 Sumbe Daya
Manusia
 Jaringan
Usaha

9. Cost Structure 5. Revenue


 Biaya Investasi  Penjualan Domba
 Biaya Operasional  Penjualan Kohe
 Wisata Edukasi

BMC PETERNAKAN PENGGEMUKAN DOMBA

Anda mungkin juga menyukai