Anda di halaman 1dari 26

BUSINESS PLAN PROGRAM YOUTH ENTERPRENEURSHIP AND

EMPLOYMENT SUPPORT SERVICE (YESS)

MENDO SEJAHTERA

PENGEMBANGAN PETERNAKAN KAMBING JAWA YANG


BERKUALITAS

Diusulkan Oleh :
SUTIKNO SUPARMANTO

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN


PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
YOUTH ENTERPRENEURSHIP AND EMPLOYMENT SUPPORT
SERVICE PROGRAMME (YESS)
2021
PROPOSAL USAHA

Diajukan oleh:

Nama : Sutikno Suparmanto

Nama Usaha : Pengembangan Peternakan Kambing Jawa Yang

Berkualitas

Jenis Usaha : Peternakan Kambing

Alamat : Dsn. Sambidoplang Rt 01 / Rw 05

Desa :Sambidoplang

Kecamatan : Sumbergempol

Kabupaten : Tulungagung
LEMBAR PENGESAHAN BUSINESS PLAN

1. Judul Usaha : Pengembangan Peternakan Kambing Jawa


Yang Berkualitas (Mendo Sejahtera)
2. Bentuk Usaha Mandiri : UMKM
3. Identitas pemilik usaha
a. Nama Lengkap : Sutikno Suparmanto
b. NIK :3504131506810003
c. No IUMKM//SKDU :-
d. Alamat Rumah : Dsn. Sambidoplang Rt 01 / Rw 05 Ds.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSambidoplang Kec.Sumbergempol Kab.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiTulungagung
e. No. Telpon/HP : 081 336 377 337
f. Email : masterperkutu919@gmail.com
4. Mentor
a. Nama Lengkap :
b. NIK :
c. No IUMKM//SKDU :
d. Alamat Rumah :
e. No. Telpon/HP :
f. Email :
5. Rencana Biaya
a. Hibah Kompetitif : Rp.88.375.000
b. Kredit Usaha : Rp -
c. Sumber Lain (In kind 30%) : Rp. 25.800.000
d. Total : Rp.114.000.000
6. Jangka Waktu pelaksanaan : 150 Hari
7. Alamat lokasi Usaha : Dsn. Sambidoplang Rt 01 / Rw 05 Ds.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSambidoplang Kec.Sumbergempol Kab.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiTulungagung

Tulungagung, 12 September 2021


Yang Mengusulkan,
Peserta Program YESS

(SUTIKNO SUPARMANTO)
NIK : 3504131506810003
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga penulis

dapat menyusun Business Plan sebagai acuan dan rencana kegiatan yang

diajukan dalam program Youth Entrepreneurship and Employment Support

Service Programme (YESS) Kementerian Pertanian. Business Plan yang disusun

adalah tentang usaha pengembangan peternakan kambing jawa yang

dilaksanakan di Desa Sambidoplang Kecamatan Sumbergempol Kabupaten

Tulungagung. Ucapan terimakasih disampaikan kepada:

1. Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai unsur pemerintah

yang mengadakan program Youth Entrepreneurship and Employment

Support Service Programme (YESS).

2. Politeknik Pembangunan Pertanian Malang sebagai pelaksana kegiatan

program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service

Programme (YESS).

3. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten

Tulungagung sebagai District Implementation Team.

4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan pelaksanaan

kegiatan Youth Entrepreneurship and Employment Support Service

Programme (YESS).

Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service

Programme (YESS) diharapkan mampu memberikan peluang usaha dan

membuka lapangan pekerjaan bagi para pemuda di bidang pertanian. Melalui

program ini semoga dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan ketahanan

dan kedaulatan pangan di Indonesia serta sebagai upaya menjadikan Indonesia

sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045.

Tulungagung, 12 September 2021

Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
BAB II VISI DAN MISI
2.1 Visi ...................................................................................................... 2
2.2 Misi ...................................................................................................... 2
BAB III GAMBARAN USAHA
3.1 Gambaran Usaha ................................................................................ 3
3.2 Keunggulan Produk ............................................................................. 3
BAB IV GAMBARAN CARA BUDUDAYA ATAU TATA CARA PRODUKSI
4.1 Proses Produksi .................................................................................. 4
4.2 Alur Pembibitan Kambing................................................................. 6
BAB V PEMASARAN
5,1 Karakteristik Sasaran .......................................................................... 7
5.2 Sasaran Wilayah Pemasaran .............................................................. 7
BAB VI STRATEGI PEMASARAN PRODUK ................................................... 8
BAB VII TATA CARA PENJUALAN ................................................................. 9
BAB VIII GAMBARAN RESIKO USAHA ......................................................... 10
BAB IX ASET DAN ANALISIS USAHA
9.1 Kepemilikan Aset Usaha ..................................................................... 11
9.2 Analisis Usaha ..................................................................................... 11
BAB X PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN TITIK IMPAS
10.1 Pendapatan Usaha ............................................................................ 14
BAB XI PENUTUP ............................................................................................ 15

LAMPIRAN iii
BAB I
LATAR BELAKANG

1.1 Pendahuluan
Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari
pembangunan pertanian yang bertujuan untuk menyediakan pangan
hewani berupa daging, susu, serta telur yang bernilai gizi tinggi,
meningkatkan pendapatan peternak, serta memperluas kesempatan kerja
di pedesaan. Hal tersebut yang mendorong pembangunan sub sektor
peternakan diperlukan, sehingga pada masa yang akan datang
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan
bangsa. Salah satu peran penting dari sub sektor peternakan dalam
pembangunan adalah dalam rangka mendorong pertumbuhan dan
dinamika ekonomi pedesaan (Zaini 2011).
Pembibitan kambing merupakan suatu proses untuk menghasilkan
ternak dengan kualifikasi bibit, pada usaha pembibitan lebih ditekankan
pada upaya peningkatan mutu genetik melalui seleksi dan pengaturan
perkawinan, serta pengondisian lingkungan yang sesuai potensi
genetiknya. Bibit yang dihasilkan dapat berasal dari suatu rumpun murni
(pure breed) atau rumpun komposit (composite breed).
Saat ini usaha peternakan kambing yang semula sebagai usaha
sampingan mulai ditekuni masyarakat sebagai sumber mata
pencaharian dengan ditandai semakin banyaknya jumlah peternak dan
ternaknya. Apalagi didukung dengan sumber daya alam yang melimpah
dalam bentuk lahan untuk menyediakan sumber pakan hijauan di Desa
Sambidoplang. Berdasarkan hal tersebut sektor usaha yang dipilih dalam
hibah kompetitif Youth Entrepreneurship and Employment Support Service
Progamme (YESS) Kementrian Pertanian maka pengembangan
pembibitan kambing yang berkualitas sangat penting dan dibutuhkan
untuk menunjang keberhasilan beternak kambing .

1
BAB II

VISI DAN MISI

2.1 Visi

“Menjadi peternakan kambing yang baik agar dapat memberikan bibit


kambing yang berkualitas unggul untuk calon penggemukan kambing”

2.2 Misi

1. Memilih dan memelihara indukan yang berkualitas


2. Meningkatkan presentase kebuntingan dan kelahiran

2
BAB III

GAMBARAN USAHA

3.1 Gambaran Usaha


Usaha pengembangan ternak kambing dilakukan dengan
pembibitan. Dimulai dengan pemilihan indukan kambing yang berkualitas
baik. Pemeliharaan indukan kambing dilakukan dengan intensif sehingga
sehingga prosentase kebuntingan dan melahirkan tinggi. Anak kambing
(cempe) jantan dan betina dijual dari mulai umur 2 bulan sedangkan anak
kambing betina tidak dijual jika terdapat kepentingan lain yaitu untuk
dijadikan calon indukan baru. Indukan akan dijual setelah sekiranya
prosentase kebuntingan dan melahirkan menurun dan digantikan dengan
calon indukan baru.

3.2 Keunggulan produk

Kambing jawa super memiliki postur tubuh yang tegab, besar,


perawatan yang mudah dan diminati dipasaran. Bibit kambing yang
dihasilkan juga berkualitas bagus untuk dijadikan penggemukan

3
BAB IV

GAMBARAN CARA BUDUDAYA ATAU TATA CARA PRODUKSI

4.1 Proses produksi

Proses produksi diawali dengan pemilihan indukan yang berkualitas


dengan ciri-ciri:
1. Calon induk tampak bersemangat,aktif bergerak, kepala selalu
tegak, mata bercahaya, pertumbuhan bagus, rambut dan bulunya
mengkilap.
2. Ukuran badan besar tetapi tidak gemuk.
3. Bentuknya kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan
pinggang lurus. 
4. Kakinya lurus terlihat kokoh, serta memiliki tumit yang tinggi. 
5. Umur di atas satu tahun/ keaadaan bunting
6. Tingkat kesuburan reproduksi sedang. 
7. Sifat keindukan baik. 
8. Tubuh tidak cacat. 
9. Berasal dari keturunan kembar dua. 
10. Jumlah puting dua buah. 
11. Berat badan lebih dari 20 kg.
Setelah mendapat indukan yang berkualitas dilakukan pemeliharaan
intensif pada kambing indukan. Selama berlangsungnya perawatan
dilakukan recording reproduksi. Kambing yang berahi akan dilakukan IB
dengan asumsi maximal 2 kali IB. PKB dilakukan setelah tanda tanda
kebuntingan terlihat. Kebuntingan kambing berlagsung kurang lebih 5
bualn dengan masa istirahat 2 bulan. Dari hal tersebut diharapkan dalam
masa 2 tahun kambing dapat beranak 3 kali dengan setiap kelahiran 2
ekor. Prosentase anak kambing kira-kira 70% anak betina dan 30% anak
jantan.
Pengelolaan kesehatan ternak dilakukan dengan melakukan
pencegahan dan penanganan gangguan kesehatan. Pencegahan

4
dilakukan dengan memberikan vitamin dan obat cacing secara
berkala. Vitamin yang diberikan berupa vitamin B1, B6 dan B 12 serta
pemberian vitamin A, D, E dan K. Pemberian vitamin dilakukan pada awal
ternak masuk dan di tengah masa penggemukan. Pemberian obat cacing
dilkukan pada awal ternak masuk. Obat cacing yang diberikana
adalah albendazole 2.250 mg. Tindakan pengelolaan kesehatan ternak
dengan pencegahan juga dilakukan dengan melakukan sanitasi dan
upaya biosecurity. Tindakan pencegahan penyakit juga dilakukan dengan
memberikan kondisi yang nyaman bagi ternak serta pemberian pakan
sesuai dengan porsi dan kebutuhan ternak. Penanganan gangguan
kesehatan dilakukan berdasarkan gejala penyakit yang muncul.
Penanganan gangguan kesehatan dilakukan dengan penanganan secara
tradisional dan penangan secara medis menggunakan obat obatan kimia
sintetis.

5
4.2 Alur Pembibitan Kambing

SELEKSI INDUKAN BERAHI IB (Inseminasi Buatan)

BERAHI TIDAK
KEMBALI BERAHI

PKB (Pemeriksaan
Kebuntingan)

PERAWATAN INDUK
BUNTING

PEMELIHARAAN JUAL
PROSES LAHIRAN

PEMELIHARAAN
SELEKSI BETINA/ JANTAN CEMPE

6
BAB V

PEMASARAN

5.1 Karakteristik Sasaran

Penjualan dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar lokal


khususnya calon peternak kambing yang mulai beternak dan pedagang
ternak. Bibit ternak kambing yang berkualitas merupakan faktor awal
keberhasilan dalam usaha penggemukan kambing. Dengan adanya
penyediaan bibit kambing berkualitas dekat dengan pelaku usaha ini
diharapkan akan meningkatkan peluang keberhasilan usaha beternak
kambing.

5.3 Sasaran Wilayah Pemasaran

Sasaran wilayah pemasaran yang utama dari usaha pembibitan ternak


kambing ini adalah wilayah disekitar lokasi usaha khususnya daerah
Kabupaten Tulungagung. Sasaran umum pemasaran adalah wilayah
Blitar, Kediri dan Trenggalek

7
BAB VI

STRATEGI PEMASARAN PRODUK

Pemasran produk dengan menggunakan media offline dan media online.


Produk yang dihasilkan berupa bibit ternak kambing ditujukkan kepada
peternak penggemukan kambing. ternak kambing yang telah afkir ditujukan
pada penyediaan kebutuhan kambing sembelih/jagal. Pemasaran produk
ditujukan pada pedagang besar, rumah potong hewan dan atau jagal kambing,
jamaah untuk hari raya Idul Qurban. Pola pemasaran produk kambing yaitu
dengan dilakukan penimbangan secara hidup. Penghitungan harga didasarkan
pada hasil penimbangan hidup kambing. Pemasaran secara online dilakukan
dengan menggunakan media facebook dan whatsapps untuk kegiatan promosi
dan penjaringan calon konsumen dan pasar ternak kambing hasil peembibitan.

8
BAB VII

TATA CARA PENJUALAN

Pada usaha pengembangan peternakan kambing penjualan


dilakukan dalam dua bentuk yaitu bibit kambing berkualitas dan
kambing afkir.
a. Bibit kambing
Anak kambing (cempe) jantan dijual dari mulai umur 2 bulan
sedangkan anak kambing betina tidak dijual untuk dijadikan calon
indukan baru. Anak kambing betina dapat dijual jika terdapat
kepentingan lain. Harga jual anak kambing jantan dengan harga Rp
1.750.000/ekor dan anak kambing betina sebesar Rp
1.250.000/ekor.
b. Kambing afkir
Indukan akan dijual setelah sekiranya prosentase
kebuntingan dan melahirkan menurun. Afkir umumnya dijual pada
umur 5 tahun, Biasanya daging ternak afkir dapat dimanfaatkan
sebagai makanan sate kambing, atau pada hari raya idul kurban.
Rata-rata bobot kambing afkir berkisar antara 30-50 kg. Harga
ternak afkir yang berlaku dipasaran per ekornya sebesar 1.500.000
rupiah.

9
BAB VIII

GAMBARAN RESIKO USAHA

Kendala dan resiko usaha dalam usaha pembibitan ternak kambing


adalah resiko kematian yang diakibatkan oleh infeksi penyakit pada
ternak. abortus atau keguguraan pada ternak yang diakibatkan oleh
berbagai hal terutama penyakit. Kendala lain adalah fluktuasi harga pasar
untuk ternak kambing yang sulit diprediksi.
Upaya pencegahan dan antisipasi resiko kematian ternak dilakukan
dengan menerapkan pemeliharaan ternak kambing sesuai dengan
pedoman beternak kambing. Pencegahan abortus dengan seleksi pada
indukan kambing atau pemilihan indukan yang baik. Pada fluktuasi harga
pasar yang sulit dipediksi dilakukan update informasi pasar secara berkala
dan membangun jejaring pemasaran yang baik. Resiko fluktuasi harga
pasar dan kematian menjadi resiko umum dan dapat diminimalkan
dengan upaya perencanaan, penanganan dan pengendalian yang baik

10
BAB IX

ASET DAN ANALISIS USAHA

9.1 Kepemilikan Aset Usaha

Aset usaha pribadi yang dijadikan pendukung usaha budidaya


pengembangan ternak kambing jawa (Mendo Sejahtera):
Kepemilikan Aset Usaha
No Nama Barang Rincian Keterangan
1 Kambing 5 Ekor Milik Pribadi
2 Kandang permanen Seluas 28 m2 kapasitas 30- Milik pribadi
40 ekor kambing
3 Lahan Hijauan Seluas 500 m2 Milik pribadi

9.2 Analisis Usaha

Biaya Tetap adalah biaya atau pengeluaran bisnis yang tidak


tergantung pada perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan
maka tidak akan berubah meskipun terjadi perubahan jumlah barang dan
jasa yang dihasilkan dalam kisaran tertentu. Biaya tetap tidak
terpengaruh sama sekali atau terlepas dari perubahan-perubahan dalam
aktivitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Biaya tetap dalam
akuntansi pada dasarnya adalah jenis biaya yang tidak berubah atau
statis, dan akan tetap dikeluarkan baik ketika tidak ada kegiatan atau
proses produksi yang dilakukan maupun saat melakukan banyak
kegiatan sekali pun. Rincian biaya tetap usaha peternakan kambing
sebagai berikut

Tabel 2. Biaya tetap


No Uraian Satuan Volume Harga satuan Jumlah

1 Copper buah 1 Rp.3.500.000 Rp.3.500.000


2 Tong buah 1 Rp.200.000 Rp.200.000
3 Terpal buah 1 Rp.360.000 Rp.360.000

11
4 Bak/Timba buah 3 Rp.20,000 Rp.60.000
5. Gembor buah 2 Rp.50.000 Rp.100.000
6. Sabit buah 2 Rp.60.000 Rp.120.000
7. Pengasah buah 1 Rp.35.000 Rp.35.000

Jumlah Rp.4.375.000
Biaya penyusutan merupakan unsur yang harus dihitung dalam
penentuan nilai aktiva tetap. Penghitungan biaya ini berguna untuk
memperkirakan apakah sebuah aktiva tetap masih bisa dimanfaatkan
atau sudah waktunya diganti. Selain itu, penghitungan ini juga
merupakan langkah untuk menjaga kewajaran laporan keuangan. Secara
umum, penyusutan dapat diartikan sebagai pengalokasian harga suatu
aktiva tetap selama masa kegunaannya dengan metode tertentu. Jadi,
timbulnya biaya penyusutan ini diakibatkan oleh berkurangnya manfaat
suatu aktiva dari waktu ke waktu. Beberapa biaya penyusutan
pengembangan ternak kambing sebagai berikut:
No Uraian Nilai Waktu Jumlah
penyusutan
(periode)
1 Copper Rp.3.500.000 5 Rp.1.000.000
2 Tong Rp.200.000 3 Rp.50.000
3 Terpal Rp.360.000 4 Rp.50.000
4 Bak/Timba Rp.60.000 3 Rp.15.000
5. Gembor Rp.100.000 5 Rp.30.000
6. Sabit Rp.110.000 2 Rp.25.000
7. Pengasah Rp.35.000 4 Rp.5.000
Jumlah Rp.1.175.000
Biaya Tidak Tetap / Variable di artikan sebagai biaya yang berubah
ubah sesuai dengan jumlah produksi yang di hasilkan.
No Uraian Satuan Volume Harga satuan Frekuensi Jumlah

1 Kambing Ekor 20 Rp.3000.000 Rp.60.000.000

150 hari
2 Konsentrat Kg 40/hari Rp.2.500 Rp.15.000.000

12
3 Rumput Kg 4 Rp.10.000 Rp.6.000.000
ikat/hari
4 Molasis Botol 3 Rp.5.000 Rp.15.000

5. Bekatul Kg 10 Rp3.500 Rp.5.250.000

6. Vitamin Buah 2 Rp.25.000 Rp.50.000

7. Obat- Jenis 4 Rp.15.000 Rp.60.000


obatan
8. IB Kali 40 Rp.50.000 Rp.2.000.000

Rp.88.375.000
Jumlah

13
BAB X

PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN TITIK IMPAS

10.1 Pendapatan Usaha


No Uraian Frekuensi produksi Harga satuan Jumlah
1 Penjualan 40 (70% betina,30% B: 1.250.000 Rp.64.000.000
bibit ternak jantan) J: 1.750.000
2. Indukan afkir 20 1.500.000 Rp.30.000.000
jumlah Rp.94.000.000

Keuntungan usaha:
Profit usaha = Pendapatan – (Biaya tidak tetap + Penyusutan biaya tetap)
= 94.000.000 – (88,375.000 + 1.175.000)
= 94.000.000 – 90.125.000
= 3.875.000
Break Event Point (BEP)
BEP = total biaya : jumlah produksi
= 90.125.000 : 60
= 1.502.000

Usaha pembibitan ini dikatakan layak dilaksana karena BEP harga


1.502.000 lebih rendah dari pada harga jual 1.750.000.

14
BAB XI

PENUTUP

Penumbuhan wirausahan muda di pedesaan melalui program Youth


Entrepreneurship and Employment Support Service Programme (YESS)
Kementerian Pertanian diharapkan mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi masyarakat pedesaan. Selain sebagai upaya meregenerasi para
petani juga diharpkan mampu menjadi pemasok kubutuhan pangan dan
mendukung ketahanan pangan Nasional. Wirausahawan Pertanian di
pedesaan diharapkan mampu menjadi agent of chang, dapat dijadikan
contoh bagi para pemuda untuk dapat memanfaatkan potensi pertanian di
pedesan yang memiliki orientasi bisnis. Terbukanya lapangan pekerjaan
dan usaha di bidang pertanian dan peternakan merupakan salah satu
kunci mendorong ketahanan dan stabilitas pangan nasional,mmenuju
masyarakat yang sejahtera.

15
SURAT PERNYATAAN PESERTA PROGRAM YESS

Yang bertanda tangan di bawah ini;


Nama : Sutikno Suparmanto

NIK : 3504131506810003

Alamat : Dsn. Sambidoplang Rt 01 / Rw 05 Ds.


iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSambidoplang Kec.Sumbergempol Kab.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiTulungagung Jatim

Nama Mobilizer : Rizki Agus Budianto, S.P

No Telp Mobilizer : 085646567921

Dengan ini menyatakan bahwa saya benar benar adalah peserta program
YESS yang sudah mengikuti pelatihan:

PROPOSAL BISNIS
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dandengan
sebenarbenarnya.

Tulungagung, 12 September 2021


Yang Membuat Pernyataan

(Sutikno Suparmanto)
NIK. 3504131506810003

Mengetahui,
Mobilizer

(Rizki Agus Budianto, S.P)


NIK. 3506020304910001

16
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sutikno Suparmanto


NIK : 3504131506810003
Tempat, Tanggal Lahir : Tulungagung, 15 Juni 1983
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki Laki
No. Telepon : 08983517958
Alamat : Dsn. Sambidoplang Rt 01 / Rw 05 Ds.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSambidoplang Kec.Sumbergempol Kab.
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiTulungagung Jawa Timur

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya:


1. Tidak berkedudukan sebagai Calon PNS atau PNS, prajurit TNI,
anggota POLRI, pegawai BUMD/BUMN dan pegawai
perusahaan/pabrik.
2. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat politik
praktis.
3. Sehat jasmani dan rohani.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya,


apabila dikemudian hari ditemukan data yang tidak benar, maka saya
menerima keputusan panitia membatalkan keikutsertaan/kelulusan
saya. Atas perhatian Bapak/Ibu, diucapkan terima kasih.

Tulungagung, 12 September 2021


Yang membuat pernyataan,

(Sutikno Suparmanto)
NIK. 3504131506810003

17
LAMPIRAN

18
19
20

Anda mungkin juga menyukai