I. LATAR BELAKANG
Pemerintah terendah yang berada dalam sistem undang-undang Republik Indonesia
adalah desa. Dalam sistem undang-undang Nomor 22 tahun 1989 tentang Pemerintahan Desa
khususnya diatur bahwa sebutan Desa dapat diganti dengan istilah lain yang dikenal dalam
sebuah tatanan kemasyarakatan di daerah bersangkutan misalnya nagari, kampung dan
sebagainya. Untuk wilayah Lamandau istilah desa diganti dengan nama Desa.
Sebagai sebuah lembaga yang langsung bersentuhan dan berhadapan dengan masyarakat,
maka desa menjadi ujung tombak pembangunan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu integritas,
sinergisitas dan kontinuitas pembangunan desa yang pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang bersangkutan.
Sektor-sektor yang pada umumnya masih dirasakan sangat kurang oleh masyarakat desa
antara lainnya sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi produktif dan sektor sarana prasarana jalan
dan jembatan. Demikian pula halnya dengan kondisi yang dihadapi oleh UPT Kahingai
Kecamatan Belantikan Raya Kabupaten Lamandau. Jika dilihat dari geografisnya, UPT Kahingai
Kecamatan Belantikan Raya Kabupaten Lamandau dikelilingi oleh daerah persawahan. Yang
mana jenis sawahnya yang ada adalah sawah tadah hujan. Desa dengan jumlah penduduk 2.300
jiwa pada tahun 2010 dan mempunyai luas wilayah 200 hektar ini sebagaian wilayahnya adalah
pertanian.
D. REKAPITULASI PENDAPATAN
Biaya-biaya :
1. Biaya investasi Rp. 151.000.000,-
2. Biaya pemeliharaan selama 5 tahun Rp. 72.000.000
Rp. 151.000.000 + Rp. 72.000.000 = total biaya Rp. 223.000.000
Pendapatan :
1. Penjualan cempe Rp. 607.000.000
2. Penjualan induk afkir Rp. 50.000.000
3. Penjualan pupuk kandang Rp. 4.500.000
4. Penjualan urine Rp. 180.000.000
Total pendapatan Rp. 841.500.000
Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sebagai berikut :
Rp. 841.500.000 - Rp. 223.000.000 = Rp. 618.500.000
VI. Penutup
Demikian proposal permohonan ini di buat dan diajukan semoga dapat berkenan
mengabulkan permohonan kami, sehingga benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat petani desa kami.