Pupuk adalah bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara tanaman yang jika
diberikan ke pertanaman dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Sedangkan
pemupukan adalah penambahan satu atau beberapa hara tanaman yang tersedia atau
dapat tersedia ke dalam tanah/tanaman untuk dan atau mempertahankan kesuburan tanah
yang ada yang ditujukan untuk mencapai hasil/produksi yang tinggi. Terdapat 2 jenis pupuk
yaitu pupuk anorganik (pupuk buatan) dan pupuk organik. Untuk mendapatkan hasil gabah
yang tinggi dengan tetap mempertahankan kesuburan tanah,maka perlu dilakukan
kombinasi pemupukan antara pupuk an organik dengan pupuk organik. Keuntungan dari
aplikasi kombinasi kedua jenis pupuk tersebut adalah kekurangan sifat pupuk organik
dipenuhi oleh pupuk an organik, sebaliknya kekurangan dari pupuk an organik dipenuhi oleh
pupuk organik.
1. NITROGEN
a. Peranan/fungsi
Nitrogen diambil tanaman dari larutan tanah dalan bentuk NO3- atau NH4+.
Tanaman padi umumnya mengambil N dalam bentuk NH4+
Dalam jaringan tanaman NH4+/NO3- diubah menjadi N- Organik è asam amino è protein.
Kebutuhan N tertinggi saat pembentukan anakan sampai primordia bunga
Kebutuhan N optimum : 14,7 kg N per ton gabah (40% berada di jerami). Tingkat efisiensi
68 kg gabah per kg N
2. FOSFOR (P)
a. Peranan / fungsi
bagian terpenting dari ATP (adenosin phosphate) è energi kimia berfungsi untuk
menyimpan dan transfer energi dalam seluruh proses metabolisme tanaman
bagian utama inti sel dan asam nucleat
memperbanyak anakan dan pertumbuhan akar
mempercepat pembungaan dan pemasakan
P diambil tanaman dari larutan tanah dalam bentuk ion H2PO4-, dan HPO42-
Kebutuhan P optimum : 2,6 kg P per ton gabah (> 30% berada di jerami)
Tingkat efisiensi 385 kg gabah per kg P
3. KALIUM
a. Peranan/fungsi
K diambil tanaman dari larutan tanah dalam bentuk K+. Kebutuhan optimum K : 14,5 kg K
per ton gabah (> 80% berada di jerami). Tingkat efisiensi : 69 kg gabah per kg K
b. Gejala-gejala defisiensi/kekurangan K
pinggir daun berwarna kuning kecoklatan disertai bercak warna jingga terutama
pada daun tua tanaman tumbuh kerdil dan daun-daun terkulai
sering terjadi rebah karena N/K ratio tinggi
penuaan daun lebih cepat (leaf senescence)
kehampaan gabah tinggi dan pengisian gabah tidak sempurna (banyak butir hijau)
pertumbuhan akar tidak sehat (banyak akar yang busuk karena kehilangan daya
oksidasi, sehingga jerapan hara terganggu)
tanaman mudah terserang penyakit seperti blast, sheath blight, bercak daun,
terlebih bila dipupuk N berlebihan
tanah sawah yang drainasenya buruk, serapan K terhambat oleh adanya Fe 2+,
asam-asam organik dan H2
Perhitungan pupuk
Seringkali informasi rekomendasi pupuk disajikan dalam bentuk pupuk tunggal seperti Urea,
SP36 dan KCl. Sementara itu, ketersediaan pupuk bersubsidi yang banyak diperoleh di kios
adalah pupuk urea dan pupuk majemuk seperti NPK Phonska. Oleh karenanya, perlu kita
ketahui bagaimana cara mengkonversi takaran pupuk tunggal ke pupuk majemuk.
Perlu diketahui bahwa kandungan unsur hara pada Urea adalah 45% N, SP36 mengandung
P2O5 36%, KCl mengandung K2O sebesar 60%, NPK Phonska 15:15:15 mengandung N 15%,
P2O5 15% dan K2O 15%.
Ini artinya bahwa dalam 100 kg urea mengandung nitrogen sebesar 45 kg. Dalam 100 kg
SP36 mengandung 36 kg P2O5 (senyawa Phospat yang diserap tanaman). Selanjutnya pada
100 kg KCl mengandung K2O (senyawa kalium yang diserap tanaman) sebanyak 60 kg.
Demikian pada 100 kg NPK Phonska 15:15:15 mengandung nitrogen 15 kg, P2O5 15 kg dan
K2O 15 kg.
Bagaimana aplikasinya?
Contoh: kebutuhan pupuk tanaman padi per ha adalah 135 N, 36 kg P2O5 dan 20 kg K2O,
maka takaran pupuk yang diperlukan adalah:
N = 135/45 x 100 = 300 kg Urea
P2O5 = 36/36 x100 = 100 kg SP36
K2O = 20/60 x 100 = 33 kg KCl
Bagaimana takaran pupuk yang diperlukan jika akan menggunakan pupuk Urea dan NPK
Phonska?
Berikut cara menghitungnya:
Pertama, tentukan standar perhitungan dari kebutuhan pupuk tunggal yang paling rendah.
Pada contoh di atas kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan KCl sebesar 33 kg (K2O
20 kg).
Maka: Pupuk NPK Phonska yang diperlukan = 20/15 x 100 = 133 kg/ha
Artinya, dalam 133 kg Phonska mengandung 20 kg N, 20 kg P2O5, dan 20 kg K2O.
Dalam hal ini kebutuhan K2O sudah terpenuhi. Akan tetapi kebutuhan N dan P2O5 belum
tercukupi. Maka, untuk menghitung kekurangan N dengan pemberian Urea yang perlu
ditambahkan adalah:
Kekurangan hara N:
135 kg N – 20 kg N = 115 kg N atau sama dengan 115 /45 x 100 = 256 kg Urea.
Selanjutnya,
Kekurangan hara P:
36 kg P2O5 - 20 kg P2O5 = 16 kg P2O5 atau sama dengan 16/36 x 100 = 44 kg SP36.
Maka takaran pupuk 300 kg Urea, 100 kg SP36 dan 33 kg KCl setara dengan 256 kg Urea, 133
kg Phonska dan 44 kg SP36.
Bagaimana, mudah bukan untuk menghitungnya?
Contoh perhitungan pupuk untuk padi sawah, diangkat dari satu permasalahan yang pernah
terjadi dan dituliskan. Diharapkan akan menjadi solusi bagi para pendamping lapangan dan
terutama petani untuk selalu menghitung kebutuan pupuk, agar usaha tidak merugi serta
kita berkontribusi pada penyelamatan BUMI.
Diketahui Luas Lahan 750 m2.
Rekomendasi Pupuk yang dianjurkan N=200 kg/ha, SP36= 75 kg/ha dan KCl= 25 kg/ha.
Menghitung Kebutuhan Pupuk:
Rumus= Rekomendasi Pupuk : Luas Lahan x Luas Lahan Real
1. N (Urea) : 200/10.000 x 750 = 150 kg/ha
2. P (Phospor): 75/10.000 x 750 = 56,25 kg/ha
3. KCl : 25/10.000 x 750= 18,75