Anda di halaman 1dari 2

OPT TIKUS

Tikus sawah mirip dengan tikus rumah, tetapi telinga menghasilkan sampai 100 ekor tikus, sehingga populasi akan
dan ekornya lebih pendek. Ekor biasanya lebih pendek dari bertambah cepat meningkatnya. Tikus betina cepat dewasa,
pada panjang kepala-badan, dengan rasio 96,4 ± 1,3%, telinga pada umur 28 hari sudah siap kawin dan dapat bunting. Masa
lebih pendek dari pada telinga tikus rumah. Panjang kepala- kehamilan mencapai 19-23 hari, dengan rata-rata 21 hari.
dan badan 170-208 mm dan tungkai belakang 34-43 mm. Tubuh
bagian atas berwarna coklat kekuningan dengan bercak hitam
Tikus jantan lebih lambat menjadi dewasa daripada betinanya,
pada umur 60 hari siap kawin. Lama hidup tikus sekitar 8
PENGENDALIANNYA pada rambut, sehingga berkesan berwarna abu-abu. Daerah bulan.
tenggorokan, perut berwarna putih dan sisanya putih kelabu. Sarang tikus pada pertanaman padi masa vegetatif
Disadur oleh: Tikus betina mempunyai 12 puting susu. cenderung pendek dan dangkal, sedangkan pada masa
Suluh Agung Prabowo, S.P. generatif lebih dalam, bercabang, dan luas karena mereka
HABITAT DAN PERILAKU sudah mulai bunting dan akan melahirkan anak. Selama awal
Tikus sawah sebagian besar tinggal di persawahan musim perkembangbiakan, tikus hidup masih soliter, yaitu
dan lingkungan sekitar sawah. Daya adaptasi tinggi, sehingga satu jantan dan satu betina, tetapi pada musim populasi
mudah tersebar di dataran rendah dan dataran tinggi. Mereka banyak dijumpai beberapa pasangan dalam satu liang/sarang.
suka menggali liang untuk berlindung dan berkembang biak, Dengan menggunakan Radio Tracking System, pada fase
membuat terowongan atau jalur sepanjang pematang dan vegetatif dan awal generatif tanaman, tikus bergerak
tanggul irigasi. mencapai 100-200 m dari sarang, sedangkan pada fase
Tikus sawah termasuk omnivora (pemakan segala generatif tikus bergerak lebih pendek dan sempit, yaitu 50-

T
jenis makanan). Apabila makanan berlimpah mereka 125 m dari sarang.
ikus sawah (Rattus argentiventer) merupakan hama cenderung memilih yang paling disukai, yaitu biji-bijian/padi
utama padi, kerusakan yang ditimbulkan cukup luas yang tersedia di sawah. Pada kondisi bera, tikus sering berada PENGENDALIAN
dan hampir terjadi setiap musim. Tikus menyerang di pemukiman, mereka menyerang semua stadium tanaman Pengendalian yang sesuai untuk saat sekarang adalah
semua stadium tanaman padi, baik vegetatif maupun padi, sejak pesemaian sampai panen. Tingkat kerusakan yang pengendalian hama tikus terpadu, dengan komponen
generatif, sehingga menyebabkan kerugian ekonomis yang diakibatkan bervariasi tergantung stadium tanaman. pengendalian kultur teknis, hayati, mekanis, dan kimiawi.
berarti.
Usaha pengendalian yang intensif sering terlambat, PERKEMBANGBIAKAN KULTUR TEKNIK TANAM SEREMPAK
karena baru dilaksanakan setelah terjadi kerusakan yang luas Jumlah anak tikus per induk beragam antara 6-18 Penanaman serempak tidak harus bersamaan
dan berat. Oleh karena itu, usaha pengendalian tikus perlu ekor, dengan rata-rata 10,8 ekor pada musim kemarau dan waktunya, jarak antara tanam awal dan akhir maksimal 10
memperhatikan perilaku dan habitatnya, sehingga dapat 10,7 ekor pada musim hujan, untuk peranakan pertama. hari. Dengan demikian diharapkan pada hamparan sawah
mencapai sasaran. Tinggi rendahnya tingkat kerusakan Peranakan ke 2-6 adalah 6-8 ekor, dengan rata-rata 7 ekor. yang luas kondisi pertumbuhan tanaman relatif seragam.
tergantung pada stadium tanaman dan tinggi rendahnya Peranakan ke 7 dan seterusnya, jumlah anak menurun Apabila varietas yang ditanam petani berbeda, maka varietas
populasi tikus yang ada. mencapai 2-6 ekor, dengan rata-rata 4 ekor. Interval antar padi yang berumur panjang sebaiknya ditanam lebih dahulu,
peranakan adalah 30-50 hari dalam kondisi normal. sehingga minimal dapat mencapai panen yang serempak.
MORFOLOFI Pada satu musim tanam, tikus betina dapat Apabila penanaman serempak, maka puncak populasi
melahirkan 2-3 kali, sehingga satu induk mampu tikus menjadi singkat, yaitu ketika masa generatif dan pakan
tersedia, pada saat itu tikus sudah menempati areal sekarang sangat sedikit populasinya dan sulit dijumpai di tikus apakah populasinya tinggi atau belum. Tiap petakan
persawahan. Kepadatan populasi mulai turun pada 6-7 sawah. sawah diberi sekitar 10 umpan, biasanya disediakan dulu
minggu setelah panen, tikus mulai meninggalkan sawah dan umpan yang tidak beracun guna mengelabuhi tikus untuk
kembali ke tempat persembunyiannya. Kondisi ini tidak MEKANIS tetap memakan umpan. Baru setelah beberapa lama, umpan
menguntungkan bagi perkembangan tikus, dan sangat Pagar plastik dan perangkap sistem bubu. Pesemaian beracun dipasang di sawah.
berlainan apabila penanaman padi tidak serempak yang merupakan awal tersedianya pakan tikus di lahan sawah,
memberi peluang tikus untuk lama tinggal di persawahan sehingga menarik tikus untuk datang. Pemasangan pagar Fumigasi lubang aktif / liang. Tindakan ini manjur
karena pakan tersedia. plastik yang dikombinasikan dengan perangkap tikus dari dilakukan saat padi pada stadium awal keluar malai dan
Meminimalkan tempat persembunyian/tempat bubu dianggap merupakan tindakan dini menanggulangi tikus pemasakan, karena merupakan stadium perkembangan
tinggal. Ukuran pematang sebaiknya mempunyai ketinggian sebelum populasinya meningkat. Cara ini akan lebih efektif optimal tikus, yaitu induk dan anaknya berada dalam liang.
sekitar 15 cm dan lebar 20 cm, pematang seperti ini tidak apabila petani membuat pesemaian secara berkelompok Pengemposan sarang perlu diperhatikan ukuran lubang dan
mendukung tikus dalam membuat sarang di sawah, sebab dalam beberapa tempat saja, sehingga jumlah perangkap dan diusahakan agar tidak terjadi kebocoran dan asap maksimal
kurang lebar dan kurang tinggi bagi mereka, sehingga tidak plastik sedikit. mencapai sasaran. Pengemposan dapat dilanjutkan dengan
nyaman. Mereka memerlukan paling tidak tinggi dan lebar Pemasangan perangkap diletakkan pada sudut pagar pembongkaran sarang tikus, untuk memaksimalkan hasil
pematang sekitar 30 cm. Lahan yang dibiarkan tidak diolah plastik, pada sudut tersebut plastik dilubangi sebesar ukuran pengendalian.
juga menjadi sarang yang nyaman bagi tikus untuk sembunyi. lubang pintu perangkap. Sekitar perangkap diberi rumput Tikus yang telah terbunuh/tertangkap hanya
Oleh karena itu pengolahan tanah akan mempersempit untuk mengelabuhi tikus, sehingga mereka tidak menyadari merupakan indikasi turunnya populasi. Yang perlu
peluang menjadi tempat persembunyian mereka. kalau sudah masuk perangkap. Pagar plastik menggunakan diwaspadai adalah populasi tikus yang masih hidup, karena
plastik dengan lebar 50-75 cm dan panjang secukupnya. akan terus berkembang biak dengan pesat selama musim
SANITASI Penggunaan pagar plastik tidak hanya untuk pesemaian, tetapi tanam padi. Disamping itu monitoring keberadaan dan
Kebersihan sawah dan lingkungan sekitar sawah dapat juga untuk lahan sawah dengan tujuan melokalisir aktivitas tikus sangat penting diketahui sejak dini agar usaha
penting untuk diperhatikan, agar tikus tidak bersarang disana. tempat masuknya tikus, yaitu mengarahkan ke lubang pengendalian dapat berhasil. Cara monitoring antara lain
Menjelang panen, populasi tikus meningkat dan mereka perangkap. Gropyokan. Cara ini banyak dilaksanakan di dengan melihat lubang aktif, jejak tikus, jalur jalan tikus,
bersembunyi di sekitar sawah, maka tanah yang tidak pedesaan, dengan memburu tikus di sawah. Seringkali kotoran atau gejala kerusakan tanaman. Dan tidak kalah
ditanami akan tidak disukai mereka apabila di genangi air. dilibatkan anjing pelacak tikus dan jarring perangkap. Hasil pentingnya adalah mewaspadai terhadap kemungkinan
gropyokan dapat dalam jumlah banyak tangkapan, apabila terjadinya migrasi (perpindahan tikus) secara tiba-tiba dari
HAYATI menyertakan banyak petani secara serempak di areal luas. daerah lain dalam jumlah yang besar.
Pemanfaatan musuh alami tikus diharapkan dapat
mengurangi populasi tikus. Ular sawah sebenarnya menjadi KIMIAWI Sumber : http://tanamanpangan.deptan.go.id
pemangsa tikus yang handal, hanya sekarang populasinya di Umpan beracun. Cara pengendalian kimiawi
alam turun drastis karena ditangkap dan mungkin lingkungan dilakukan dengan menggunakan rodentisida, berbahan aktif
tidak cocok lagi. Burung hantu (Tito alba) kini mulai broditakum, bio madiolon, belerang, dan lainnya. Dan
diberdayakan di beberapa daerah untuk ikut menanggulangi fumigasi lubang aktif / liang umumnya pelaksanaan
hama tikus. Musang sawah juga memangsa tikus, namun pengendalian ini dengan memberikan umpan beracun kepada
tikus. Namun sebelum dipasang umpan, perlu pemantauan

Anda mungkin juga menyukai