BAB I
PENDAHULUAN
sektor pertanian. Kenyataannya yang harus diakui bahwa masyarakat yang bekerja
di sektor pertanian di Indonesia sebagian besar adalah petani dengan skala usaha
yang relatif kecil. Skala usaha pertanian yang kecil menghambat petani
Kemiskinan yang terjadi pada petani karena luas lahan taninya yang sempit, juga
dengan total luas panen pada tahun 2016 yaitu seluas 826.695 hektar dan
Peningkatan luas panen tersebut diikuti dengan adanya peningkatan produksi padi
di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2016 mencapai 4.387.035 ton mengalami
2
peningkatan produksi dari tahun 2015 sebanyak 518.155 ton. Bersamaan dengan
meningkatnya produksi dan penambahan luas panen, rata-rata produksi per hektar
pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebanyak 0,2 kuintal per hektar dari
tahun 2015. Peningkatan luas panen, produksi dan produktivitas padi sawah di
Tabel 1. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi Sawah 2006-2016
Rata-rata Produksi
Tahun Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) (Kw/Ha)
2006 652.531 2.870.944 44,00
2007 690.640 3.107.570 45,00
2008 696.722 3.189.758 45,78
2009 718.583 3.382.066 47,07
2010 702.308 3.422.264 48,79
2011 703.168 3.440.262 48,93
2012 714.307 3.552.373 49,73
2013 697.344 3.571.141 51,21
2014 676.724 3.490.516 51,58
2015 731.811 3.868.880 52,87
2016 826.695 4.387.035 53,07
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara 2017
produksi padi di Kabupaten Simalungun naik dari 535.805 ton pada tahun 2015
menjadi 634.555 ton pada tahun 2016. Peningkatan produksi padi sawah dan
No Tahun Produksi/Ton
1 2012 440.992
2 2013 436.678
3 2014 526.330
4 2015 535.805
5 2016 634.555
Sumber : BPS, 2017
3
perbenihan.
produksi benih adalah sama, sedangkan perbedaan antara keduanya terdapat pada
aspek penanganan pasca panen yang lebih spesifik dan adanya penanganan
rouging (pencabutan tipe simpang/off type) pada pertanaman di lapang pada fase
vegetatif.
otomatis akan meningkatkan kebutuhan benih padi bersertifikat, salah satu usaha
termasuk akses pemasaran, rendahnya posisi tawar petani dalam transaksi usaha
komoditas pertanian. Sehingga hal ini dapat menghambat proses penyediaan dan
yang dibuat baik dari program Pusat maupun Daerah setempat, namun untuk
menjangkau seluruh desa dan kelompok tani yang ada, jumlah tenaga penyuluhan
menjangkau seluruh desa dan kelompok tani, masih minimnya sarana parasarana
penyuluhan.
5
sehingga peningkatan kinerja menjadi sangat penting, selain itu banyaknya jumlah
petani binaan di wilayah kerja penyuluh pertanian dan kurangnya sarana prasarana
menghasilkan petani yang baik dan berkualitas. Oleh karena itu, penyuluh
sama antar petani dan penyuluh untuk mengembangkan usahataninya. Selain itu
dukungan berupa bantuan modal dan pendampingan oleh penyuluh yang bergerak
yang lebih intensif dari aspek manajemen dan fasilitasi pemerintah dari
optimal.
tani/kelompok tani
pertanian/ perkebunan.
penangkar benih ?
7
daerah penelitian
penangkar
usahataninya
penelitian
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pua Kabupaten Agam. Data di analisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
dengan 25 kelompok tani, karena penyuluh hanya berjumlah satu orang, daerah
dan tidak semua solusi dan saran penyuluh diterima kelompok tani karena petani
belom biasa dengan teknologi baru dan kelompok tani masih belum berkembang
Reteh Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Metode analsis data menggunakan
kelompok tani tergolong sedang yaitu dengan skor 1,8. Permasalah yang dihadapi
penyuluh yaitu kondisi jalan yang jelek, jarak yang jauh dari tempat tinggal
penyuluh dan belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Permasalah
Ampar Kabupaten Kutai Timur. Analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif kualitatif, analisis data model interaktif dari Miles
bahwa peran penyuluh sebagai pembimbing lapangan, dapat dilihat dari penyuluh
petani yang masih sulit diberi arahan dan tidak adanya kendaraan operasional.
dengan menggunakan uji Chi Square (X2) pada taraf uji 0,10 dan ditambah dengan
Sedangkan tingkat produktivitas petani dan usahatani benih padi yang tergabung
dalam kelompok tani Surya Bangkit tidak tergolong tinggi yaitu berada pada
criteria sedang atau cukup. Hasil analisis dilapangan menunjukkan bahwa tidak
pembeli gabah sangat tinggi, bahan baku benih tersedia ketika musim tanam.
Ketersediaan lahan yang minim, modal usaha tani, sarana prasarana produksi yang
sangat mendukung kesejahteraan petani. perubahan iklim dan cuaca, tidak adanya
lembaga keuangan dengan kredit ringan, adanya alih fungsi lahan. Strategi yang
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usaha tani Padi Sawah adalah baik.
tinggi di Desa Pasar Rawa. Dengan mengikuti program penyuluhan para petani
dengan pendekatan penelitian studi kasus secara deskriptif. Hasil penelitian ini
penyuluhan pertanian dapat berjalan dengan baik dan benar apabila didukung
penyuluhan yang benar serta metode penyuluhan yang tepat dan manajemen
Tenggara. Metode analisis data yang digunakan adalah Skala Likert. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa total skor tingkat persepsi petani mengenai peran
penyuluh pertanian sebesar 3678 dan berada pada indeks persepsi 81 persen,
dengan demikian persepsi petani tergolong sangat baik. Persepsi petani tergolong
penyuluh dapat dengan mudah terlihat atau diamati, produktifitas hasil yang
penyuluh pertanian.
keseluruhan termasuk dalam kategori “sangat berperan” dengan jumlah skor 2.226
mengistilah sebagai “advisory work” dan “beratung” yang berarti seorang pakar
bidang pertanian, agar mereka mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang
(1977) Penyuluh pertanian adalah suatu cara atau usaha pendidikan yang bersifat
Suatu keadaan, kepentingan, waktu maupun tempat tani. Tujuan utamanya adalah
untuk menambah kesanggupan petani dalam usahataninya. Hal ini berarti, melalui
yang sehat dan membuat keputusan yang baik dengan cara berkomunikasi dan
memberikan informasi yang diperlukan petani, selain itu penyuluh pertanian juga
berperan untuk membantu petani dalam peningkatan usahataninya (Van Den Ban
meraka dapat belajar sambil berbuat (learning by doing). Para petani yang hidup
dalam lingkungan pertanian yang sempit perlu selalu disadarkan akan adanya
2013).
mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
15
tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai
Kelompok tani terbentuk atas dasar kesadaran, jadi tidak secara terpaksa.
Kelompok tani ini menghendaki terwujudnya pertanian yang baik, usahatani yang
Para anggoa terbina agar berpandangan sama, berminat yang sama dan atas dasar
kekeluargaan (Kartasapoetra,1994).
ada secara nyata, di samping berfungsi sebagai wahana penyuluhan dan penggerak
seperti gotong royong, usaha simpan pinjam dan arisan kerja untuk kegiatan
agribisnis, penguatan kelompok tani menjadi organisasi petani yang kuat dan
mandiri. Potensi kelompok tani sangat besar dalam mendukung dan melaksanakan
harus dapat meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam hal: (1) memahami
yang dihadapi pada saat mendatang, (3) memilih berbagai alternatif yang ada
dari peran serta masyarakat tani yang sekaligus merupakan pelaku pembangunan
berdasarkan jenjang kelas kemampuan kelompok yang terdiri dari kelas pemula,
skor nilai yang ada pada lima jurus kemampuan Kelompok tani. Sehingga terdapat
b. kelas lanjut apabila mempunyai skor penilaian 251 sampai 500 poin
c. kelas madya apabila mempunyai skor penilaian 501 sampai 750 poin
d. kelas utama apabila mempunyai skor penilaian 751 sampai 1000 poin
Daur hidup pertumbuhan kelompok dapat dilihat dari diagram berikut ini:
250
1
Sumber : (Sukirno, 2009)
mempunyai umur yang berbeda untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi. Hal ini
kelompok sebagai tolak ukur penilaian kelas kemampuan kelompok dalam era
globalisasi dan era informasi saat ini sudah tidak sesuai lagi. Karena dalam
pertanian yang stagnan, karena pembangunan pertanian saat ini diukur oleh
18
menanggapi globalisasi.
(Yolanda, 2017).
sebagai benih sumber maupun benih sebar yang akan digunakan untuk
yang digunakan untuk penanaman produksi benih haruslah satu kelas lebih tinggi
dari kelas benih yang akan diproduksi. Untuk memproduksi benih kelas BD
(benih dasar) maka benih sumbernya haruslah benih pada kelas BS (benih
berasal dari benih dasar atau benih penjenis. Sedangkan untuk memproduksi
benih kelas BR (benih sebar) benih sumbernya berasal dari benih pokok, benih
19
tanaman atau dipakai untuk usahatani. Benih yang varietasnya benar dan murni,
mempunyai mutu genetis, mutu fisiologis, dan mutu fisik yang tertingi sesuai
dengan mutu standar pada kelasnya. Untuk menghasilkan benih padi bermutu
yang tepat, musim tanam, kultur teknik, waktu tanam, penanganan pascapanen,
dan seleksi yang ketat. Beberapa varietas unggul yang telah dilepas dapat dipilih
diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata fisik (barang atau jasa) dengan
atau jasa.
20
ukuran bagaimana baiknya suatu sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk
rasio antara keluaran terhadap sumber daya yang dipakai. Bila dalam rasio
disebut sebagai produktivitas total (total productivity), tetapi bila yang dihitung
sebagai masukan hanya faktor tertentu saja maka disebut sebagai produktivitas
Produktivitas = Output
Input
kepentingan dan tujuan yang sama, dengan mengenal satu sama lainnya. Sehingga
produktivitas petani.
tani, peran penyuluh ditingkat kecamatan dan di tingkat desa sangat memegang
ditingkat desa penyuluh secara langsung yang membina kelompok tani yang ada
tersebut.
Pada akhirnya dapat diambil kesimpulan mengenai hasil peran penyuluh pertanian
Penyuluh
Pertanian
Kelompok Kelompok
Penangkar Tani
Keadaan Kelemabagaan
Kelompok Tani
Variabel Kegiatan
Pemberdayaan Penyuluh
Keterangan :
23
1) : Pengaruh
2) : Hubungan
BAB III
METODE PENELITIAN
yang lebih serius oleh penyuluh pertanin terhadap pemberdayaan kelompok tani
melihat dari 2 kelompok tani yang ada apakah penyuluh berperan dalam
pemilihan responden dari kelompok tani terpilih. Populasi petani terdapat dalam 2
sebanyak 20 petani, 10 anggota kelompok tani Mekar Melati dan 10 dari anggota
yang dilihat dari keaktifan kelompok tani, pertemuan rutin kelompok tani,
tingkatan kelompok tani. Kedua kelompok tani yang dipilih yaitu kelompok tani
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data
penyuluh pertanian dan pengurus kelompok tani. Sedangkan untuk data sekunder
pengumpulan data diperoleh dari literatur yang berasal dari instansi-instansi yang
kelompok data lain. Proses ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas data
yang hendak diolah dan dianalisis, karena bila data yang dihasilkan berkualitas,
scoring (skor). Semua kriteria penilaian peran penyuluh pertanian diberi skor yang
telah ditentukan. Skala Likert merupaka suatu series butir (butir soal). Responden
Skala ini dimaksudkan untuk mengukur sikap individu dalam dimensi yang sama
dan individu menempatkan dirinya ke arah satu komunitas dari butir soal
(Yusuf,2014).
Semua kriteria penilaian peran penyuluh pertanian diberi skor yang telah
total skor kemudian dihitung rata-ratanya, dan rata-rata inilah yang ditafsirkan
2,34-3,00.
satu sama lain, kelompok tani di pimpin oleh seorang kontak tani.
unggul sebagai benih sumber maupun benih sebar yang akan digunakan
(output).
28
lahan tertentu seperti tingkat produksi yang dapat dicapai per hektar dalam
Simalungun.
2. Studi kasus yang diteliti ada 2 Kelompok Tani yakni Bum-Des Tombei
BAB IV
banyak yang berprofesi sebagai petani. Tanaman yang paling banyak di usahakan
oleh petani di Desa Karang Anyar adalah Padi, ubi kayu dan jagung.
sebagai berikut :
99º 02’ BB. Luas wilayah Desa Pematang Panombeian adalah ± 590 Hektar,
berikut :
Luas wilayah Desa Panombeian adalah ± 586 Hektar, dengan jumlah penduduk
sebanyak 2.527 jiwa. Umumnya tanah yang digunakan oleh masyarakat di Desa
untuk berladang dan bersawah, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
terdiri dari jumlah laki-laki sebanyak 782 jiwa dan perempuan sebanyak 795 jiwa.
sebanyak 1243 jiwa dan perempuan sebanyak 1284 jiwa.. Untuk lebih jelasnya
untuk jumlah penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada table berikut
lainnya yang memiliki profesi berbeda. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk
kemajuan masyarakat kedau desa tersebut. Semakin baik sarana dan prasarana
Keadaan sarana dan prasarana kedau Desa tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:
penelitian. Sesuai dengan judul maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah para petani padi sawah dengan jumlah 20 orang responden yang terdapat di
sampel yang berkaitan dengan petani penangkar benih padi sawah. Berdasarkan
wawancara penulis dapat diketahui bahwa luas lahan usahatani padi sawah dari
luas lahan, status kepemilikan lahan, dan jumlah tanggungan keluarga. Untuk
menjadi laki-laki dan perempuan. Untuk lebih jelasnya datanya dapat dilihat pada
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas dapat diketahui bahwa
jumlah sampel penelitian yang terbanyak berada pada rentang usia 41-56 tahun,
Pendidikan petani penangkar benih padi sawah terdiri dari SD, SMP,
SMA. Hal ini dapat dilihat secara terperinci pada Tabel . berikut :
sampel yang paling banyak adalah tamatan SMA yaitu sebanyak 18 orang atau
36
90%, sedangkan pendidikan petani sampel yang paling sedikit adalah SMP, yaitu
sampel yang terbanyak berada antara 7 – 12 tahun, yaitu sebanyak 10 orang atau
petani sebagai kepala keluarga, yaitu istri, anak maupun keluarga yang tinggal
bersama petani dalam satu rumah. Untuk mengetahui lebih jelas jumlah
tanggungan keluarga petani penangkar benih padi sawah, dapat dilihat pada Tabel
. Berikut:
petani sampel yang terbanyak adalah 1 – 3 orang, yaitu sebesar 12 orang atau
penelitian yang terbanyak memiliki Luas lahan padi sawah 0,0-0,5 Ha, yakni 8
1. Struktur Kelompok
pembagian tugas yang jelas didalam kepengurusan tetapi hal tersebut kurang
dilaksanakan
terdapat pembagian tugas yang jelas didalam kepengurusan tetapi hal tersebut
38
kurang dilaksanakan. Hal ini terjadi karena faktor usia pengurusnya yang sudah
terlalu tua sehingga kepengurusan tidak aktif lagi dalam menjalankan tugasnya.
kepengurusan baru kepada petani yang lebih muda, maju dan mempunyai gagasan
yang lebih maju agar nantinya membawa dampak secara langsung maupun tidak
tani.
dalam hal komunukasi antara peengurus kelompok dengan anggota begitu juga
Penangkar
kemampuan para anggota kelompok tani menjadi organisasi yang kuat dan
kelompok untuk mampu dan berani bersuara (voice) serta kemampuan dan
39
petani. Dari semua peran penyuluh tersebut tidak semua dapat dilakukan oleh
penyuluh perlu adanya dukungan dari petani maupun pemerintah. Peran penyuluh
tinggi dalam memberikan bimbingan kepada petani diperoleh skor 1,45 dengan
kategori tidak berperan bagi petani, yang berarti bahwa penyuluh kurang berperan
teknik budidaya dan agroindustri diperoleh skor 2,2 dengan kategori berperan.
Penyuluh selalu memberikan informasi teknik budidaya baru kepada petani. Hal
ini dikarenakan petani lebih memilih menggunakan teknik budidaya yang lama.
informasi dan pengarahan diperoleh skor 2,00 dengan kategori berperan. Peran
lembaga terkait.
nasehat kepada petani diperoleh skor 1,95 dengan kategori berperan. Peran
skor 1,45 dengan indikator tidak berperan. Hal ini dikarenakan semua anggota
petani mendapat skor 2,6, dengan kategori sangat berperan. Petani responden
menyatakan penyuluh sangat berperan karena sangat membantu petani jika ada
41
masalah dengan adanya serangan hama atau penyakit. Penyuluh langsung turun
dalam organisasi kelompok tani diperoleh skor 1,8 dengan kategori berperan.
usaha kelompok tani mendapat skor 2,45 dengan kategori sangat berperan. Dalam
memberikan pelatihan atau tata cara dalam penggunaan teknologi baru diperoleh
skor 2,1 dengan kategori berperan. Sedangkan peran penyuluh dalam melatih
petani dalam meningkatkan usaha klompok tani 1,35 dengan kategori tidak
berperan.
42
petani dalam berkelompok, diperoleh skor 1,6 dengan indikator tidak berperan.
Hal ini dikarenakan penyuluh kurang berperan dalam mengadakan diskusi atau
pertemuan kelompok.
Peran penyuluh dalam membantu kerja sama antara kelompok tani dengan
instansi atau lembaga terkait mendapat kategori sangat berperan. Hal ini karena
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa peran penyuluh sebagai agen perubahan
perilaku bagi petani mendapatkan skor 2,05 dengan kategori berperan dalam
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa peran penyuluh sebagai organisator
dan dinamisator bagi petani mendapatkan skor 1,6 dengan kategori tidak berperan.
kelompok tani memperoleh skor 1,75 dengan kategori berperan. Peran penyuluh
penyuluh jarang ikut dalam menentukan kelembagaan atau pun program kerja
kelompok tani.
Hasil Produksi
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa peran penyuluh dalam meningkatkan
produktivitas petani memperoleh skor 2,1, dengan kategori berperan. Dilihat dari
skor 2,15. Sedangkan untuk indikator kedua penyuluh juga mampu meningkatkan
biaya tenaga kerja, dengan cara pengaturan jarak tanam dengan sistem jajar
legowo, dan penjualan hasil panennnya lebih mahal dari harga petani padi
konsumsi.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa peran penyuluh dalam memasarkan
hasil produksi petani memperoleh skor 1,52 dengan kategori tidak berperan.
Dilihat dari indikator satu penyuluh mampu menberikan kemudahan bagi petani
kategori berperan. Hal ini beperan dikarenakan petani langsung menjual hasil
jaringan pemasaran hasil produksi benih kelompok tani dengan memperoleh skor
1,20 dengan kategori tidak berperan. Alasan petani menyatakan penyuluh tidak
Kelompok Tani
penilian petani terhadap peran penyuluh dalam pemberdayaan kelompok tani dari
semua jumlah angka yang telah diperoleh. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
jumlah skor dari prestasi kerja penyuluh, dari masing-masing rekapitulasi peran
dilakukan oleh penyuluh pertanian selama ini di daerah kerjanya yaitu di Bumdes
Tombei yang berada di Desa Pematang Panombeian dan Kelompok Tani Melati di
kelompok tani penangkar benih dapat dilihat pada Tabel 29 dan Tabel 30 Berikut
ini :
46
Dapat dilihat pada Tabel 29, penyuluh telah berperan dalam menjalankan
pembinaan kepada kelompok tani. Penyuluh lapangan juga tidak mungkin mampu
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa peran penyuluh dalam meningkatkan
produksi petani, mampu mengurangi biaya tenaga kerja, dengan cara pengaturan
47
jarak tanam dengan sistem jajar legowo, dan penjualan hasil panennnya lebih
memperoleh skor 1,52 dengan kategori tidak berperan. Hal ini berperan
tani petani. Alasan petani menyatakan penyuluh tidak berperan karena kelompok
dll), pemupukan (cara pemberian dosis pupuk), pengendalian hama dan penyakit
tanaman, dan pasca panen. Dari permasalahan tersebut maka penyuluh dapat
instansi terkait ataupun dari media sosial. Materi yang diberikan penyuluh
usahataninya.
tani dan kelompok penangkar. Penyuluh memberikan materi yang sama. Pada
BAB V
5.1. Kesimpulan
tidak berperan. Hal ini tidak berperan karena kelompok penangkar yang
DAFTAR PUSTAKA
Leonard, D.K. 1977. Reaching the peasant farmer: Organization theory and
Practice in Kenya, Chicago: University of Chicago Press.
Puspadi, Ketut. 2010. Ekonomi dan Prokduksi Pertanian . Bumi Aksara. Jakarta.
Van den Ban, A.W., Hawkins, H.S. (1999). Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.