Anda di halaman 1dari 12

Penumbuhan dan

Pengembangan Posluhdes
sebagai Kelembagaan
Penyuluhan Milik Petani

DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN


KABUPATEN TEGAL
DASAR

UU Nomor 16 Tahun 2006 Tentang SP3K;


Permentan Nomor 82 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani;
Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan
Sumber Daya Pertanian Nomor 18/Per/SM.600/J/13 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pos Penyuluhan Desa/Kelurahan.
UU No. 16
Apa itu POSLUHDES? Tahun 2006
Pasal 16

Unit kerja nonstruktural yang dibentuk dan dikelola secara


partisipatif oleh pelaku utama, serta sebagai wadah
Penyuluh PPL THL, penyuluh swasta, penyuluh swadaya
serta pelaku utama dan pelaku usaha di pedesaan
Sebagai tempat berdiskusi, merencanakan, melaksanakan
dan memantau kegiatan penyuluhan di desa/kelurahan.
Posluhdes ditumbuhkan dari inisatif petani agar dapat
membangkitkan rasa percaya diri, kebersamaan, gotong
royong, dan kesadaran akan potensi individu masyarakat
desa untuk membangun masa depannya.
PERAN
Menjadi penggerak kemajuan pertanian di desa serta dapat
mengangkat citra penyuluh.

Untuk meningkatkan perannya :


Upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas posluhdes, baik
secara mandiri maupun mendapat banan dari berbagai pihak
termasuk pemerintah, seperti pelatihan bagi pengurus, penyediaan
prasarana dan sarana pelayanan dan membangun kerjasama
kemitraan dengan berbagai pihak.
FUNGSI
1. Menyusun programa penyuluhan tingkat desa (secara
sederhana)
2. Melaksanakan penyuluhan di desa
3. Menginventarisir permasalahan dan pemecahannya
4. Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan
5. Menumbuhkembangkan kepemimpinan, kewirausahaan dan
kelembagaan pelaku utama pelaku usaha
6. Melaksanakan kegiatan rembug, temu teknis dan metode
penyuluhan lainnya
7. Memfasilitasi layanan informasi, konsultasi dan pelatihan
TUJUAN
Mempermudah dan memperlancar penyampaian informasi
eknologi kepada petani, agar petani lebih proakif dalam mncari
teknologi dan informasi pertanian secara umum dan
merangsang petani/kontak tani dalam berkarya dan
menemukan teknologi baru yang merupakan hasil karya petani
sendiri.
PRINSIP-PRINSIP POSLUHDES
1. Partisipatif. Melibatkan pelaku utama pelaku usaha
2. Keswadayaan. Penggalian potensi desa untuk penyediaan sarpras
3. Demokratis. Setiap keputusan melalui musyawarah
4. Desentralisasi. Kegiatan penyuluhan berdasarkan kebutuhan setempat
5. Keterbukaan. Manajemen dan administrasi diketahui semua
6. Sensitif Gender. Tidak membedakan laki-laki dan perempuan dalam
pengembangan usaha agribisnis
7. Keserasian. Ditumbuhkan dari, oleh dan untuk petani, pengurus adalah
petani, saling percaya dan punya kepentingan yang sama
8. Kepemimpinan petani.
9. Kesetaraan. Hubungan penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha
adalah mitra sejajar
10. Kemitraan. Saling menguntungkan saling memperkuat antara pelaku
utama dan pelaku usaha difasilitasi penyuluh
KERAGAAN DATA POSLUHDES

Jumlah Desa = 287 desa


Jumlah Posluhdes = 88

Idealnya tiap desa ada


posluhdes

Penumbuhan
Posluhdes
ALUR PEMBENTUKAN POSLUHDES

1. Rembug Desa yang melibatkan Kepala Desa, pengurus


kelompok tani, gapoktan, penyuluh pertanian, dan pihak
terkait untuk menjelaskan peran dan fungsi posluhdes.
2. Identifikasi potensi pengembangan desa
3. Menyusun rencana penumbuhan posluhdes
4. Menetapkan kepengurusan posluhdes
5. Menetapkan rencana kegiatan

Agar memiliki legalitas lebih kuat, keberadaan Posludes dapat


dikukuhkan oleh Bupati atau minimal Kepala Desa.
PRASARANA DAN SARANA POSLUHDES
Memperhatikan fungsi Posluhdes tidak jauh berbeda dengan
BPP Kecamatan (hanya berbeda ruang lingkupnya), karena itu
prasarana dan sarana posluhdes pun mirip dengan prasarana
dan sarana BPP, meski tidak selengkap BPP, seperti :
1. Ruang pertemuan. Bisa tertutup atau semi terbuka (seperti
saung), tidak harus ada kursi, bisa lesehan menyesuiakan
kondisi tempat.
2. Papan tulis dan papan data.
3. Bahan informasi penyuluhan (leaflet, brosur, buletin, dll)
4. Ruang sekretariat dan fasilitas lainnya.
5. Lahan percontohan.
Posluhdes bersifat partisipatif, hendaknya baik pelaku
utama, pelaku usaha dan masyarakat di desa dapat
berperan aktif mengelola posluhdes sehingga tidak menutup
kemungkinan perlu ditumbuhkembangkan kegiatan yang
bersifat produktif dan mengikat aktifitas dalam posluhdes.
Koordinasi Teknis Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan , Solo 7-8 Oktober 2014

TERIMA KaSIH

MARET 2021
dinas tankp kab. tegal

Anda mungkin juga menyukai