Anda di halaman 1dari 20

MODUL

MATERI
RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUHAN (RKTP)

Disampaikan pada
Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli (Online)

Oleh

Puguh Nugroho, SST, M.Si.

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI
2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

Rencana Kerja Tahunan Penyuluh adalah suatu rencana tertulis yang


dibuat oleh penyuluh pertanian untuk suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk
kegiatan penyuluhan pertanian

RKTP merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi penyuluh pertanian
yang harus dibuat seorang penyuluh dua kali dalam setahun atau paling kurang
sekali setahun. RKTP yang dibuat oleh seorang penyuluh pertanian juga dapat
membuat kegiatan dalam programa penyuluhan BPP dan programa penyuluhan
kabupaten/kota, apabila ada kegiatan dari kedua program tersebut yang di
alokasikan sesuai RKTP yang bersangkutan.

dengan berlakunya Undang-Undang nomor 16 tahun 2006 tentang sistem


penyuluhan pertanian, perikatan dan kehutanan (SP3K) maka RKTP diharapkan
dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian spesifik lokalita yang
strategis dan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan
produktifitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani.

Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam RKTP adalah


kegiatan yang mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha
serta memberikan dukungan terhadap program-program prioritas dinas/instansi
terkait.

Dengan menyusun RKTP maka diharapkan masalah-masalah yang


selama ini dirasakan menghambat dalam hal persiapan, perencanaan, dan
pelaksanaan program penyuluhan pertanaian dapat diatasi sehingga RKTP
disusun sebagai acuan bagi para penyuluh dalam hal menyelenggarakan
kegiatan penyuluhan.

2
BAB II

PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP RENCANA KERJA TAHUNAN


PENYULUH (RKTP)

A. Pengertian
Pengertian rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian adalah jadwal yan
disusun oleh para penyuluh pertanian berdasarkan programa penyuluhan
setempat yang menentukan hal0hal yang harus disiapkan, dalam berinteraksi
dengan petani sebagai pelaku utama dan pelaku usaha.

B. Tujuan
Tujuan penyusunan Rencana Kerja Tahunan adalah :
1). Penyuluh Pertanian tiap tahun (RKT) penyuluh pertanian tiap tahun (RKT
2010) dalam bentuk tertulis sebagai dasar pelaksanaan kegiatan
penyuluhan pada tahun sedang berjalan atau tahun yang bersangkutan.
2). Menjadi alat kendali dalam pelaksanaan evaluasi dalam pelaksanaan
evaluasi pencapaian kinerja penyuluh pertanian yang bersangkutan.
3). Indikator keberhasilan seorang Penyuluh Pertanian

Dalam menetapkan keberhasilan seorang penyuluh pertanian


digunakan 9 (sembilan) tolak ukur keberhasilan seperti berikut :
a. Tersusunnya programa penyuluhan pertanian
b. Tersusunya rencana kerja tahunan penyuluh pertanian
c. Tersusunnya data peta wilayah untuk pengembangan teknologi
spesifik lokasi
d. Terdesiminasinya teknologi pertanian secara merata.
e. Tumbuh kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama
dan pelaku usaha
f. Terwujudnya kemitraan usaha pelaku utama dan pelaku usaha yang
menguntungkan
g. Terwujudnya akses pelaku utama dan pelaku usaha kelembaga
keuangan, informasi dan sarana produksi.
h. Meningkatnya produktivitas agribisnis komoditas unggulan
diwilayahnya.
i. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama.

3
4). Langkah-langkah penyusunan Rencana kerja Tahunan Penyuluh
Pertanian

a. Dengan dipimpin oleh Koordinator Penyuluh setempat,


lakukanmusyawarah diantara seluruh penyuluh disetiap tingkatan
untuk membagi habis kegiatan yang tercantum dalam programa
penyuluhan pertanian masing-masing penyuluh. Pembagian ini
dilakukan dengan mempertimbangkan latar belakang
keahlian/keterampilan penyuluh pertanian yang ada, penugasan yang
diberikan, ketersediaan waktu dan kebutuhan petani/kelompok tani.

b. Masing-masing penyuluh menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT)


Penyuluh Pertanian yang menjadi tugasnya dan menjabarkannya
lebih rinci kedalam Rencana Kegiatan Bulanan.

C. Rangkuman

Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP) adalah jadual yang


disusun oleh para penyuluh pertanian berdasarkan programa penyuluhan
petanian setempat. Tujuan penyusunan RKTPP adalah agar setiap penyuluh
pertanian memiliki rencana tahunan dalam bentuk tertulis dan menjadi alat
kendali dalam pelaksanaan evaluasi pencapaian kinerja penyuluh pertanian yang
bersangkutan. Prinsip yang digunakan dalam perumusan tujuan RKTPP yaitu
SMART : specific(khas); Measurable (dapat diukur); Actionary (dapat dikerjakan);
Realistic (realistis);dan Time Frime (memiliki batas waktu untuk mencapai
tujuan).

D. Latihan
1. Jelaskan menurut anda apa tujuan segingga penyuluh pertanian perlu
menyusun RKT ?
2. Jelaskan langkah-langkah penyusunan Rencana Kerja Tahunan
Penyuluh Pertanian ?

4
BAB III

TAHAPAN PENYUSUNAN
RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH (RKTP)

Penetapan tujuan RKTPP adalah perumusan keadaan yang hendak


dicapai dalam waktu satu tahun. Tujuan dirumuskan dengan kalimat yang
menggambarkan perubahan perilaku dari pelaku utama dan pelaku usaha yang
ingin dan hendak dicapai. Penetapan tujuan tersebut mencakup keinginan dan
kepentingan dari dua belah pihak.

A. Masalah
Masalah adalah factor-faktor yang menyebabkan belum tercapainya tujuan
RKTPP baik yang bersifat perilaku maupun non prilaku.

B. Sasaran
Sasaran dalam RKTPP adalah pelaku utama dan pelaku usaha ditingkat
desa/kelurahan.
Penetapan sasaran perlu dilakukan berdasarkan hasil analisis gender yang
dilakukan terhadap pelaku utama dan pelaku usaha pertanian tingkat rumah
tangga petani dan masyarakat pedesaan pada umumnya.

C. Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan meliputi materi, metode, volume, lokasi, waktu, sumber
biaya, penanggun jawab dan pelaksana
- Materi dalam RKTPP meliputi informasi teknologi pertanian yang menjadi
pesan bagi sasaran dalam bentuk pedoman petunjuk teknis suatu
komoditas tertentu.
- Metode dalam RKTPP berupa kegiatan atau metode penyuluhan yang
dapat memecahkan masalah untuk mencapai tujuan.
- Volume dalam RKTPP adalah jumlah dan frekuensi kegiatan yang akan
dilakukan agar sasaran dapat memahami dan melaksanakan pesan yang
disampaikan melalui kegiatan/metode penyuluhan agar terjadi
perubahan perilaku pada sasaran.Dasar Trampil bertempat di
desa/kelurahan.

5
- Waktu dalam RKTPP adalah waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan yang tercantum dalam RKTPP.
- Sumber biaya dalam RKTPP menjelaskan jumlah biaya yang dibutuhkan
untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan yang telah ditetapkan serta
sumbernya.
- Penanggung jawab dalam RKTPP menjelaskan siapa penanggung jawab
pelaksanaan kegiatan penyuluhan jika terjadi hal yang tidak diinginkan
dapat dengan jelas diminta pertanggung jawabannya.
- Pelaksanaan dalam RKTPP menjelaskan siapa yang melalsanakan
kegiatan penyuluhan tersebut, apakah dilakukan oleh penyuluh di
desa/kelurahan itu, petani, kelompoktani dan/atau pelaku usaha.
- Keterangan dalam RKTPP menjelaskan hal-hal yang perlu dijelaskan
tentang pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.

D. Rangkuman
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) disusun oleh penyuluh pertanian
melalui beberapa tahapan yaitu: masalah, sasaran dan kegiatan penyuluhan
yang akan dilaksanakan oleh penyuluh.

E. Latihan

1. Jelaskan tahapan penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh !

6
BAB IV

PENYUSUNAN RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH (RKTP)

A. Unsur-unsur dalam Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian

Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP) merupakan


rencana kegiatan penyuluh dalam kurun waktu setahun yang dijabarkan dari
programa penyuluhan di pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan
desa/kelurahan.

Rencana Kerja tahunan Penyuluh Pertanian juga merupakan penyataan


tertulis dari serangkaian kegiatan yang terukur, realitas, bermanfaat dan dapat
dilaksanakan oleh seorang penyuluh pertanian diwilayah kerjanya masing-
masing pada tahun yang berjalan. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian
tersebut dituangkan dalam bentuk matriks, yang berisi tujuan, masalah, sasaran,
kegiatan/metode, materi, volume, lokasi waktu, sumber biaya, pelaksana dan
penangung jawab seperti terdapat pada lampiran 1 dan 2.

Secara garis besar Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian terdiri


dari :

a. Jadual kegiatan terdiri dari : waktu pelaksanaan, lokasi dan volume kegiatan
b. Jenis kegiatan yang dilaksanakan pada tugas pokok dan bidang kegiatan
penyuluhan serta programa penyuluhan setempat.
c. Indicator kinerja dari setiap kegiatan. Indikatot Kinerja kegiatan digunakan
sebagai standar penilaian keberhasilan penyuluhan bagi pelaku utama dan
pelaku usaha serta penggunaan anggarannya.
d. Hal lain atau bahan yang perlu dipersiapkan dalam rangka memfasilitasi
pelaku utama dan pelaku usaha.

7
B. Pembiayaan

a. Pembiayaan penyusunan programa penyuluhan pertanian desa/kelurahan,


kecamatan dan Kabupaten/kota berasal dari APBD kabupaten/kota.
b. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

C. Contoh rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian

- Contoh RKTPP disajikan pada Form terlampir lampiran 4

D. Rangkuman

Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian merupakan pernyataan


tertulis dari serangkaian kegiatan yang terukur, realitas, bermanfaat dan dapat
dilaksanakan oleh seorang penyuluh pertanian.

E. Latihan
1. Tuliskan menurut saudara salah satu contoh penyusunan Rencana Kerja
Tahunan Penyuluh (RKTP) sesuai dengan form yang ada.

8
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tolok ukur keberhasilan membangun perilaku profesional petani dalam


mengembangkan usaha agribisnis dapat diukur dari tingkat dinamika para
pelakunya ditinjau dari jenis, bentuk, kualitas serta derajat partisipasinya pada
setiap aspek kegiatan dalam sistem agribisnis.

Rencana Kerja Tahunan Penyuluh adalah rencana yang disusun oleh


penyuluh untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan

B. Tindak Lanjut

Setelah menerapkan pengetahuan ini dalam kegiatan pembelajaran, pasti akan


menemui banyak kendala, dan permasalahan-permasalah baru di lapangan.
Untuk itu para penyuluh harus selalu mengembangkan diri, untuk selalu belajar,
mengadakan inovasi sehingga perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi
penyuluhan pertanian dapat berjalan dengan baik dan akhirnya didapatkan hasil
yang optimal.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006


tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.
Departemen Pertanian

Anonim. 2003. Proses Penyuluhan Kemitraan, Departemen Pertanian.

Anonim. 2009. Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian,


Departemen Pertanian

Anonim. 2000. Perumusan Programa Penyuluhan Pertanian, Departemen


Pertanian.

10
Lampiran 1.

RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH PERTANIAN (RKTP)

PERMENTAN NO. 25 TAHUN 2009 TENTANG PERMENTAN NO. 91 TAHUN 2013 TENTANG
PROGRAMA EVALUASI KINERJA PENYULUH BEPRESTASI

1. KEDUDUKAN RKTP UNSUR RKTP


RKTP adalah bagian dari Programa
2. Pengertian Keadaan Wilayah (potensi, produktivitas,
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) lingkungan usaha pertanian, perilaku
merupakan rencana kegiatan penyuluh petani dll)
dalam kurun waktu setahun yang
dijabarkan dari programa
penyuluhan di pusat, provinsi, b. Penetapan Tujuan
kabupaten/kota, kecamatan, atau
desa/kelurahan.
RKTP juga merupakan pernyataan c. Penetapan Masalah
tertulis dari serangkaian
kegiatan yang terukur, terealistis,
bermanfaat dan dapat dilaksanakan d. Rencana Kegiatan (menggambarkan apa
oleh yang dilakukan untuk mencapai tujuan,
seorang penyuluh di wilayah kerja bagaimana caranya, siapa yang
masing-masing pada tahun yang melakukannya, siapa sasarannya, dimana,
berjalan. kapan, berapa biaya, dan apa hasil yang
akan dicapai untuk mencapai masalah yang
3. BENTUK RKTP dituangkan dalam bentuk matrik)
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh
tersebut dituangkan dalam
bentuk matriks yang berisi tujuan,
masalah, sasaran, kegiatan/metoda,
materi, volume, lokasi, waktu, sumber
biaya, pelaksana dan penanggung
jawab seperti tercantum pada Form 4.

11
Lampiran 2.

Contoh 1.
LAYOUT RKTP

KATA PENGANTAR
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
II. KEADAAN
A. Keadaan Umum
B. Keadaan Perilaku
C. Keadaan non perilaku
III. TUJUAN
A. Perilaku
B. Non perilaku
IV. MASALAH
A. Perilaku
B. Non perilaku
V. RENCANA KERJA
A. Matrik RKTPP
VI. PENUTUP

Lampirannya
- RENCANA KEGIATAN BULANAN (TERGANTUNG KEBIJAKAN DAERAH MASING2)

12
Lampiran 3.

RENCANA KERJA BULANAN/JADWAL KEGIATAN


BULAN...........................

No Hari/Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan


Penyuluhan
1 Senin, 1 Maret Penanaman padi Keltan. Harapan Jaya
2023 menggunakan jarwo
4:1
2 Selasa, 3 Maret Penyuluhan Panen Keltan. Harapan Jaya
2023 Padi menggunakan
Combine Harvester
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Mengetahui, Penyuluh,
Kepala BP3K

(........................................................................ (...............................................................
.........) ........)
NB : isi tabel bisa disesuiakan kebutuhan

13
Lampiran 4.
RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KECAMATAN / DESA
TAHUN 2023
Nama Penyuluh : Puguh Nugroho
Wilayah Kerja/Wilbin : Pondok Meja

Sasaran KEGIATAN

Pelaku
Pelaku Utama Petugas
Usaha
No Tujuan *) Masalah

Wanita Taruna Petani Sumber Penanggung Pelaksa


L P L P Materi Metoda Vol. Lokasi Waktu Biaya Ket.
Tani Tani Dewasa Biaya Jawab na

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

A Padi

1 Meningkatnya Jumlah petani yang - - 30 org - - - - Teknis Ceramah, 2 Kali Lahan 2 & 24 - Swada PP PP -
jumlah petani yang belum menerapkan sistem Diskusi usaha Maret ya
menerapkan sistem sistem jajar legowo tanam dan tani
tanam jajar legowo sebanyak 90 % pada jajar Demplot pokta
dari 10 % menjadi 25 akhir tahun 2022 legowo nA
% pada akhir tahun
2023

2 …. ….

B Jagung

1 Meningkatnya Jumlah petani yang - - 30 org - - - - P. Benih Ceramah, 1 Kali Lahan 18 & - APBN -Dinas PP -BP3k
jumlah petani yang belum menerapkan unggul Diskusi usaha Oktob
menerapkan benih benih unggul dan tani er -UPTD
unggul dr30 % sebanyak 70 % pada Demplot/s pokta
menjadi 55 % pada akhir tahun 2022 tudi nA

14
akhir tahun 2023 banding

2 ….dll

Disahkan oleh ;

Pimpinan Unit Kerja

15
*) Beberapa contoh perumusan tujuan sebagai berikut:
Perilaku

a. Tanaman Pangan

PADI

1) Meningkatnya jumlah petani yang menerapkan sistem tanam jajar legowo pada padi dari 10 % menjadi 25 % pada akhir tahun 2019;
2) Meningkatnya jumlah petani yang menerapkan pemupukan berimbang pada padi dari 40 % menjadi 60 % pada akhir tahun 2019;
3) Meningkatnya jumlah petani yang menerapkan sistem PHT pada padi dari 25 % menjadi 50 % pada akhir tahun 2019;
4) Meningkatnya jumlah petani yang mengakses permodalan usaha tani dari 10% menjadi 20 % pada akhir tahun 2019;
5) Meningkatnya jumlah petani yang telah bermitra dengan pelaku usaha dalam pemasaran hasil dari 2% menjadi 5% pada akhir tahun 2019;
6) Meningkatnya jumlah petani yang menyusun rencana usahatani dari 10% menjadi 25% pada akhir tahun 2019;
7) Meningkatnya jumlah petani yang tergabung dalam persekutuan/kelompok usaha bersama untuk memenuhi skala ekonomi usaha dari 10 % menjadi 15 % pada akhir
tahun 2019
b. Hortikultura

1) Meningkatnya jumlah petani yang menerapkan Good Agriculture Practices (GAP) pada bawang merah meningkat dari 20 % menjadi 30 % pada akhir tahun 2019;
2) Meningkatnya jumlah petani yang melaksanakan budidaya bawang merah di luar musim meningkat dari 5 % menjadi 10 % pada akhir tahun 2019;
3) Meningkatnya jumlah petaniyang tergabung dalam persekutuan/ kelompok usaha bersama untuk memenuhi skala ekonomi usaha dari 15% menjadi 25% pada akhir
tahun 2019.
c. Perkebunan

1) Meningkatnya jumlah petani yang menerapkan rawat rattoon pada tebu dari 30% menjadi 50 % pada akhir tahun 2019;
2) Meningkatnya jumlah petani yang menerapkan bongkar rattoon pada tebu dari 15% menjadi 25% pada akhir tahun 2019;
3) Meningkatnya jumlah petani yang menerapkan sistem PHT pada tebu dari 25 % menjadi 50 % pada akhir tahun 2019.
d. Peternakan

1) Meningkatnya jumlah peternak yang menerapkan Good Breeding Practices pada ruminansia besar dari 10 % menjadi 15 % pada akhir tahun 2019 ;
2) Meningkatnya jumlah peternak yang membudidayakan hijauan pakan ternak yang berkualitas dari 15 % menjadi 20% pada akhir tahun 2019;
3) Meningkatnya jumlah peternak yang menerapkan pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hewan Menular Strategis Zoonosis (PHMSZ) dari 15 % menjadi 25 % pada
akhir tahun 2019;
4) Meningkatnya jumlah peternak yang menerapkan manajemen usaha dalam budidaya ternak dari 10 % menjadi 25 % pada akhir tahun 2019.
e. Perikanan

1) Meningkatnya jumlah petani ikan yang menerapkan budidaya kolam terpal dari 10 % menjadi 15 % pada akhir tahun 2019 ;
2) Meningkatnya jumlah petani ikan yang menerapkan budidaya mina padi dari 15 % menjadi 20% pada akhir tahun 2019;
f. Kehutanan
16
1) Meningkatnya jumlah petani perkebunan yang menerapkan agroforestry jernang-karet dari 10 % menjadi 15 % pada akhir tahun 2019 ;
g. Kelembagaan Petani

1) Meningkatkan kemampuan kelas kelompok tani pemula dari 60% menjadi 70% kelas kelompok tani lanjut pada akhir tahun 2019.
2) Meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam mengelola permodalan dari 20% menjadi 40 % kelompok tani pada akhir tahun 2019.
3) Meningkatnya kelompok tani yang bermitra dengan pelaku usaha dalam pemasaran hasil dari 10% menjadi 20% pada akhir tahun 2019;
4) Meningkatkan minat petani akan manfaat kelompoktani dalam usahatani dari 30% menjadi 35% pada akhir tahun 2019.
h. Sarana dan Prasarana

1) Meningkatkan kemampuan anggota kelompok tani dalam menggunakan alat transplanter dari 3% menjadi 6% pada akhir tahun 2019.
2) Meningkatkan kemampuan anggota kelompok tani dalam menggunakan alat combine harvester dari 3% menjadi 6% pada akhir tahun 2019.
3) Meningkatkan kemampuan anggota kelompok tani dalam memelihara alat mesin transplanter dari 3% menjadi 6% pada akhir tahun 2019.
4) Meningkatkan kemampuan anggota kelompok P3A dalam pemeliharaan jaringan irigasi dari 3% menjadi 6% pada akhir tahun 2019.

Non Perilaku

a. Tanaman Pangan

1) Membantu dinas tanaman pangan hortikultura dan peternakan dalam penyaluran program benih subsidi sebanyak 6 kelompok tani pada akhir tahun 2019.
2) Membantu dinas tanaman pangan hortikultura dan peternakan dalam penyaluran program padi organik sebanyak 1 kelompok tani pada akhir tahun 2019.
b. Hortikultura

1) Membantu dinas tanaman pangan hortikultura dan peternakan dalam penyaluran program gerakan tanam cabai sebanyak 2 kelompok tani pada akhir tahun 2019;
c. Perkebunan

1) Membantu dinas perkebunan dalam penyaluran program peremajaan karet sebanyak 2 kelompok tani pada akhir tahun 2019;
d. Peternakan

1) Membantu dinas tanaman pangan hortikultura dan peternakan dalam program SIWAB sebanyak 2 kelompok tani pada akhir tahun 2019 ;
e. Perikanan dan kelautan

1) Membantu dinas perikanan dan kelautan dalam penyaluran program alat tangkap ikan sebanyak 4 kelompok perikanan pada akhir tahun 2019 ;
f. Kehutanan

1) Membantu dinas kehutanan dalam penyaluran program agroforestry jernang-karet sebanyak 2 kelompok kehutanan pada akhir tahun 2019 ;
g. Kelembagaan Petani

1) Membantu dinas tanaman pangan hortikultura dan peternakan dalam penyaluran permodalan gapoktan sebanyak 1 gapoktan pada akhir tahun 2019.
17
2) Membantu dinas tanaman pangan hortikultura dan peternakan dalam penyaluran lumbung desa sebanyak 1 kelompok tani pada akhir tahun 2019.
h. Sarana dan Prasarana

1) Membantu dinas tanaman pangan hortikultura dan peternakan dalam pembuatan RDK/RDKK kelompok tani sebanyak 10 menjadi 11 kelompok tani pada akhir tahun
2019.
2) penyaluran Membantu dinas tanaman pangan hortikultura dan peternakan dalam penyaluran Hand traktor sebanyak 2 kelompoktani pada akhir tahun 2019.
3) Membantu dinas tanaman pangan hortikultura dan peternakan dalam perbaikan irigasi sepanjang 300 meter sebanyak 2 kelompok tani pada akhir tahun 2019.
4) Membantu dinas tanaman pangan hortikultura dan peternakan dalam cetak sawah baru seluas 20 ha sebanyak 1 kelompok tani pada akhir tahun 2019

Catatan:

Catatan: Contoh persentase di atas merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan PRA atau teknik indentifikasi faktor penentu (impact point), sehingga menghasilkan
jumlah petani yang sudah menerapkan teknologi dibandingkan dengan total jumlah petani di wilayah kerja kecamatan, perhatikan penyebarannya di tingkat poktan

18
PENJELASAN MATRIK

2. Tujuan
Kolom ini berisi uraian singkat mengenai upaya yang akan ditempuh untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan pertanian
secara umum, khususnya yang berkaitan dengan perubahan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku utama dan pelaku usaha serta seluruh
pemangku kepentingan dalam peningkatan produktivitas usaha pertanian di suatu wilayah.
3. Masalah
Kolom ini berisi uraian singkat mengenai faktor-faktor yang menyebabkan belum tercapainya tujuan pembangunan pertanian yang diharapkan, baik yang
bersifat perilaku maupun non perilaku, yang dihadapi oleh pelaku utama dan pelaku usaha serta seluruh pemangku kepentingan dalam peningkatan
produktivitas usaha pertanian di suatu wilayah.
4-10. Sasaran
Kolom ini menjelaskan mengenai siapa yang direncanakan untuk mendapat manfaat dari penyelenggaraan suatu kegiatan/metode penyuluhan pertanian di
tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, atau desa/kelurahan, yaitu :
1. Pelaku usaha, pelaku utama dan kelembagaan petani (untuk programa penyuluhan di semua tingkatan).
2. Penyuluh dan petugas dinas/instansi lingkup pertanian yang bertugas setingkat di bawah wilayahnya, serta pemangku kepentingan lainnya (untuk
programa penyuluhan di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional).
Penetapan sasaran perlu dilakukan berdasarkan hasil analisis gender yang dilakukan terhadap pelaku utama dan pelaku usaha pertanian ditingkat
rumahtangga petani dan masyarakat pedesaan pada umumnya, khususnya untuk menentukan “siapa melakukan apa” dan “Siapa memutuskan
apa?”.Dengan demikian, sasaran penyelenggaraan suatu kegiatan/metode penyuluhan akan menjadi lebih spesifik karena diarahkan langsung kepada petani
dengan penjelasan laki-laki perempuan atau keduanya yang berdasarkan hasil analisis gender merupakan pelaku kegiatan tersebut. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari bias gender dan distorsi pesan akibat penyamarataan sasaran yang dilakukan tanpa mempertimbangkan peran masing-masing (laki-laki
atau perempuan) dalam kegiatan usaha, maupun dalam pengambilan keputusan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan usahanya.

Kegiatan
11. Materi
Kolom ini berisi mengenai jenis informasi teknologi yang menjadi pesan bagi sasaran baik dalam bentuk pedoman-pedoman, petunjuk teknis suatu komoditas
tertentu dan lain-lain.
12. Kegiatan/Metode
Kolom ini berisi kegiatan-kegiatan atau metode penyuluhan yang dapat memecahkan masalah untuk mencapai tujuan.
13. Volume
Kolom volume berisi mengenai jumlah dan frekwensi kegiatan yang akan dilakukan agar sasaran dapat memahami dan melaksanakan pesan yang
disampaikan melalui kegiatan/metode penyuluhan, atau agar terjadinya perubahan perilaku pada sasaran.
14. Lokasi
Kolom ini memuat mengenai lokasi kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan )desa, kecamatan, kabupaten/kota,dll).
15. Waktu
19
Kolom ini berisikan mengenai waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan.
16. Biaya
Nominal biaya yang dianggarkan (jika ada)
17. Sumber Biaya
Kolom sumber biaya diisi mengenai beberapa biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan yang ditetapkan, serta dari mana sumber
biaya yang tersebut diperoleh.(jika ada)
18. Penanggungjawab
Kolom ini berisi mengenai siapa penanggung jawab pelaksanaan kegiatan penyuluhan, sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak dinginkan dapat dengan
jelas diminta pertanggung jawaban.
19. Pelaksana
Kolom ini berisi mengenai siapa yang melaksanakan kegiatan-kegiatan penyuluhan tersebut, apakah dilakukan oleh penyuluh, petani/kontaktani dan/atau
pelaku usaha.
20. keterangan
Kolom ini berisi uraian mengenai hal-hal yang perlu dijelaskan tentang pihak-pihak yang diharapkan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.

20

Anda mungkin juga menyukai