Anda di halaman 1dari 12

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan Pertanian di Kabupaten Kuantan Singingi diarahkan


kepada pemberdayaan petani dalam meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan bagi petani dan keluarganya. Pemberdayaan petani
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan
pertanian berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006
tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
mengamanatkan bahwa penyelenggaraan penyuluhan menjadi wewenang
dan tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah. Wewenang dan
tanggung jawab pemerintah tersebut diwujudkan antara lain dengan
memantapkan sistem penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang meliputi
aspek penataan kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan, prasarana
dan sarana, serta pembiayaan penyuluhan.
Wilayah binaan Penyuluh Pertanian sebagai salah satu wilayah yang
berpotensi besar dalam pengembangan tanaman pangan baik tanaman padi,
palawija dan hortikultura telah memprogramkan kegiatan – kegiatan wilayah
binaan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang ada. Dalam
pelaksanaan pembinaan, penyuluh pertanian diharapkan mendapat
dukungan dari pemerintah, baik oleh pemerintah Kabupaten (APBD II),
Propinsi (APBD I) maupun Pusat (APBN). Di samping itu partisipasi
masyarakat diwujudkan dalam bentuk operasional pembangunan yang
difokuskan pada pembangunan yang berdimensi pemberdayaan maupun
pola kemitraan.
Dengan disusunnya monografi ini, diharapkan dapat membantu dalam
menetapkan program/kegiatan yang sesuai dengan wilayah binaan sehingga
kelompok usaha agribisnis dapat berkembang dan mempercepat tercapainya
penambahan luas areal yang produktif serta meningkatnya kesejahteraan
petani dan keluarganya.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan monografi ini adalah untuk menjadi acuan


dan peduman dalam pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan program
penyuluhan pertanian dalam upaya peningkatan produksi, produktifitas dan
mutu produk tanaman pangan sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah
binaan penyuluh pertanian.

1
II. TINJAUAN UMUM

2.1. Geografis

Jarak wilayah kerja Desa Tanah Bekali dari ibu kota Kecamatan yaitu
± 5 Km dan ke Kabupaten 35 Km serta ke Propinsi 215 Km. Luas wilaya kerja
± 10 KM² atau 10.000 Ha dengan batas administrative sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Kuantan
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Benai
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pulau Deras
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Teluk Pauh

2.2. Topografi

Desa wilayah kerja merupakan daerah rendah dengan ketingian lebih


kurang 100 meter dari permukaan laut dengan tingkat keasaman tanah rata-
rata Ph 4,5 sampai dengan 6,5. Jenis tanah yang jauh dari aliran sungai
berbentuk Polsolik Merah Kuning (PMK), sedangkan untuk jenis tanah yang
dekat pada aliran sungai dengan geografis datar pada umumnya berbentuk
tanah endapan (Aluvial) dengan faktor pendukung yang demikian sangat
cocok untuk berbagai jenis komuditi teruta untuk tanaman pangan dan
hortikultura.
Curah hujan di wilayah kerja rata rata tahun 2017 adalah 204.9 mm3
per tahun dengan jumlah hari hujan adalah 102 hari. Desa wilayah kerja
beriklim trofis dengan suhu antara 25,50 C – 350 C, musim dalam setahun
ada dua musim yaitu Musim hujan yaitu terjadi pada bulan Oktober sampai
Meil sedangkan Musim kemarau pada bulan Juni sampai dengan bulan
September.

2.3. Penduduk

Jumlah penduduk wilayah kerja yaitu 1049 jiwa terdiri dari laki-laki 515
jiwa dan perempuan 534 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga Sebanyak 257
KK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 . Jumlah Penduduk Desa Binaan.
Kepala Laki-
Luas Perempuan Jumlah
No Desa Keluarga laki
(Km2) (Jiwa) (Jiwa)
(KK) (Jiwa)
1 Tanah Bekali 10 257 515 534 1049
Sumber : BPS, Kecamatan Pangean Dalam Angka 2017

2
Sedangkan jumlah penduduk berdasar umur dapat dilihat pada tabel 2
berikut:
Tabel 2. Penduduk Berdasarkan Tingkat Umur.
Tingkat Umur ( Thn)
10 20 30 50 Jumlah
No Desa 0 s/d
s/d s/d s/d s/d 60> (Jiwa)
9
19 29 49 59
1 Tanah Bekali 73 210 315 262 157 31 1049
Sumber : BPS, Kecamatan Pangean Dalam Angka 2017

2.4. Kepala Keluarga Tani

Jumalah kepala keluarga (KK) tani desa binaan adalah 224 KK, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 3.
Tabel 3. Aktifitas Kepala Keluarga Tani.
Pengusaha Agro Produk (On Farm) (KK) Pengolah
an Hasil,
Pengusaha Pemasar
Pemilik Pemilik Total
No Desa Agro Input Buruh an Hasil,
Lahan Tidak Lahan Penggarap (KK)
(KK) Tani Pemasar
Menggarap Menggarap an Hasil
(KK)
Tanah
1 3 34 146 28 11 2 224
Bekali
Sumber : Kantor Desa Tanah Bekali 2017

2.5. Pendidikan

Untuk lebih jelasnya jumlah jiwa berdasarkan tingkat pendidikan dapat


dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan
Tidak Jumlah
No Desa Perguruan
Tamat TK SD SMP SMA (Jiwa)
Tinggi
SD
1 Tanah Bekali 189 10 210 283 304 52 1049
Sumber : BPS, Kecamatan Pangean Dalam Angka 2017

2.6. Sosial Budaya dan Agama

Kebudayaan dan Adat Istiadat masyarakat setempat dipengaruhi oleh


etnis yang heterogen, dimana mereka hidup berdampingan secara rukun dan
damai serta saling menghormati norma yang berlaku sejak lama. Adapun
etnis yang ada di wilayah binaan terdiri dari berbagai suku yang diatur oleh
ninik mamak persukuan, adapun suku yang dianaut oleh Desa tersebut terdiri

3
dari Suku Melayu, Suku Cermin, Suku Mandailing dan Suku Paliang dimana
masing-masing suku terdapat Tuo banjar di Desa tersebut.
Faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap sosial budaya
masyarakat setempat. Antara kehidupan sosial dan budaya serta agama
merupakan landasan dalam kehidupan masyarakat. Penduduk desa Binaan
100% memeluk agama Islam. Sebaran penduduk berdasarkan agama yang
dianut dapat dilihat pada tabel 5 berikut.
Tabel 5. Sebaran Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut.
Agama yang Dianut (JIwa)
No Desa Jumlah
Islam Katolik Protestan Hindu Budha
1 Tanah Bekali 1049 0 0 0 0 1049
Sumber : BPS, Kecamatan Pangean Dalam Angka 2017

2.7. Penggunaan Lahan

Luas wilayah Desa binaan memiliki luas 1.960 ha, dialiri oleh aliran
sungai Kuantan, sehingga areal persawahan pada umumnya berada pada
daerah sekitar aliran sungai, sebagian besar berupa rawa, dan tak jauh dari
pemukiman penduduk. Pemanfaatan dan penggunaan lahan diatur menurut
tata guna dan peruntukannya. Secara umum adalah untuk persawahan,
perkebunan rakyat dan pemukiman (bangunan umum dan pekarangan).
Penggunaan dan pemanfaatan potensi lahan dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Tata Guna Lahan Wilayah Binaan.

No Jenis Lahan Desa Luas (Ha)

1 Sawah Irigasi ½ Teknis 0


2 Sawah Tadah Hujan 54,5
3 Tegalan/Lahan Kering 850
4 Pekarangan 50
5 Kebun Rakyat 8740
6 Rawa-rawa tdk ditanami 19
7 Kolam 0
8 Padang Pengembalaan 10
9 Tanah Desa (Hutan, Semak Belukar, dll) 9,5
10 Huma 7
11 Perairan Umum 1
12 Bangunan Umum 200
13 Lahan Tidur (Sawah) 14
14 Lahan Tidur (Lahan Kering) 45
Jumlah 10.000
Sumber : Kantor Desa Tanah Bekali 2017

4
2.8. Perekonomian

Penduduk wilayah Desa Tanah Bekali pada umumnya bergerak


dibidang pertanian. Komoditi yang diusahakan tergantung pada musim dan
kebiasaan sosial budaya masyarakat setempat yaitu melepas ternak selama
6 bulan dan mengikat ternak selama 6 bulan juga secara turun temurun.
Lahan usaha tani wilayah binaan terletak pada daerah pinggiran sungai yang
sewaktu – waktu kebanjiran apabila air hujan terus menerus dan juga air
sungai meluap. Selain petani padi sawah, mata pencarian penduduk adalah
sebagai pekebun karet / penyadap karet da nada juga sebagian sebagai
petani sawit.
Dengan demikian menunjukkan bahwa sektor pertanian adalah
merupakan sektor penting yang mendukung perekonomian masyarakat
wilayah desa binaan Desa Tanah Bekali. Sebaran penduduk berdasarkan
jenis pekerjaan / mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 7 .
Tabel 7. Sebaran Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian.

No Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Keterangan

1 Petani 682
2 Pedagang 73
3 Karyawan Swasta 52
4 Konstruksi/Bangunan 37 Yang tidak termasuk
5 Penambang Batu/Pasir 26 keftar mata
pencaharian adalah
6 Buruh Tani 19
sebagai pelajar dan
7 PNS 16 mahasiswa serta
8 ABRI/POLRI 21 pengangguran
9 Home Industri 31
10 Pensiunan 10
Jumlah 968
Sumber : Kantor Desa Tanah Bekali 2017

2.9. Kelembagaan Masyarakat Desa

Kelembagaan masyrakat dan pemerintah yang ada diwilayah Desa


Tanah Bekali yang aktif saat ini adalah Kepala Desa, Badan Perwakilan Desa
(BPD), Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Lembaga Adat (LA),
Kelompoktani dan Gapoktan, Lembaga Keungan Desa (LKD), Usaha
Ekonomi Pedesaan (UEP) serta adanya program kegiatan dari PNPM-M di
Kementerian Pertanian adalah (PUAP) serta Mandiri pangan. Lembaga
tersebut merupakan sarana dan wadah yang secara langsung menunjang
berbagai kegiatan masyarakat pemerintah bidang social dan perekonomian.

5
III. KEADAAN WILAYAH

3.1. Pemanfaatan Lahan

Luas lahan usaha tani yang dikelolah oleh penduduk (petani) wilayah
Desa Tanah Bekali yang bergerak dibidang tanaman pangan adalah seluas
58,5 Ha untuk tanaman pangan dan 1,9 Ha untuk Horticultura dan sayur-
sayuran untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8 dan Tabel 9.
Tabel 8. Pemanfatan lahan Usaha Tani Komoditi Tanaman Pangan dan
Palawija.
No Desa Jenis Komoditi Luas Tanam (Ha)
1 Tanah Bekali Padi 54,5
Jagung 1,5
Ubi Kayu 2,5
Jumlah 58,5
Sumber : Laporan Intensifikasi Penyuluh Pertanian Desa Tanah Bekali Tahun 2017

Tabel 9. Pemanfatan lahan Usaha Tani Komoditi Horticultura


No Desa Jenis Komoditi Luas Tanam (Ha)
1 Tanah Bekali Cabe 1,2
Kacang Panjang 0,5
Terong 0,2
Jumlah 1,9
Sumber : Laporan Intensifikasi Penyuluh Pertanian Desa Tanah Bekali Tahun 2017

3.2. Penggunaan Pupuk

Tabel 10. Rata-rata Penggunaan Pupuk Pada Setiap Komoditi Pertanian


Desa Tanah Bekali Tahun 2017.
Jenis Pupuk (Kg/Ha)
No Desa Komoditi Ket.
Organik Urea TSP KCL NPK
Tanah
1 Padi Sawah 10.000 1.000 750 750 1.000
Bekali
Jagung 500 100 75 75 150
Ubi Kayu 1.200 200 150 150 200
Cabe Merah 1.200 300 200 200 350
Kc. Panjang 300 50 25 25 50
Terong 100 30 25 25 30
Jumlah 13.300 1.680 1225 1225 1.780
Sumber : Laporan Intensifikasi Penyuluh Pertanian Desa Tanah Bekali Tahun 2017

Tabel 10. Dapat dijelaskan bahwa alasan rendahnya kemampuan


modal petani sangat berpengaruh terhadap tingkat penggunaan pupuk pada
setiap komoditi tanaman pangan. Disamping itu petani menganggap bahwa

6
lahan usaha tani mereka mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi karena
mereka beranggapan setiap tahunnya lahan mereka dilanda banjir.
Sedangkan untuk kondisi lahan dilapangan tidak semua lahan yang
bisa dilakukan pemupukan karna lahan petani di Desa binaan memiliki lahan
sawa tada hujan karna lahan petani setiap musim tanam kalau kalaulah
datang musim penghujan semuanya tergenang air kecuali untuk lahan
pekarangan dan tegalan sehingga untuk melaksanakan pemupukan sangat
susah kalau datang musim kemarau semua lahan sawah di Desa binaan
kekeringan.

3.3. Keadaan Usaha Tani

Tabel 11. Data Keadaan Usaha Tani Komuditi Tanaman Pangan.


Luas Luas
Jenis Produktivitas Produksi
No Desa Tanam Panen
Komoditi (Ton/Ha) (Ton)
(Ha) (Ha)
1 Tanah Bekali Padi 54,5 54,5 4,2 228,9
Jagung 1,5 1,5 5,9 8,85
Ubi Kayu 2,5 2,5 26 65
Sumber : Laporan Intensifikasi Penyuluh Pertanian Desa Tanah Bekali Tahun 2017

Tabel 12. Data Keadaan Usaha Tani Komuditi Horticultura


Luas Luas
Produktivita Produksi
No Desa Jenis Komoditi Tanam Panen
s (Ton/Ha) (Ton)
(Ha) (Ha)
Tanah
1 Cabe 1,2 1,2 2,4 2,88
Bekali
Kacang Panjang 0,5 0,5 2 1
Terong 0,2 0,2 3,1 0,62
Sumber : Laporan Intensifikasi Penyuluh Pertanian Desa Tanah Bekali Tahun 2017

3.4. Tingkat Penerapan Teknologi


Hasil identifikasi penerapan teknologi berbagai komoditi pertanian,
khususnya tanaman pangan dan hortikultura sampai dengan akhir tahun
2017 dan target penerapan teknologi tahun 2018 adalah sebagai berikut.

Tabel 13. Tingkat Penerapan Teknologi Tahun 2017

7
Tingkat Penerapan Teknologi (%)
No Komoditi Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
Padi
1 18 21 17 26 18 13 20 25
Sawah
2 Jagung 16 19 15 14 17 10 19 22
3 Ubi Kayu 22 27 23 29 21 18 24 26
Cabe
4 23 30 21 20 35 32 36 40
Merah
Kacang
5 20 23 19 27 20 16 19 21
Panjang
6 Terong 21 25 19 26 22 18 23 28
Sumber Data : Laporan Impact Point 2017
Keterangan : 1. Benih 4. Penanaman 7. Pengendalian Hama
2. Persipan 8. Panen dan Pasca
5. Pemupukan
Lahan Panen
3. Penyemaian 6. Pengairan

Tabel 14. Target Penerapan Teknologi Tahun 2018


Tingkat Penerapan Teknologi (%)
No Komoditi Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
Padi
1 23 26 22 31 23 18 25 30
Sawah
2 Jagung 21 24 20 19 22 15 24 27
3 Ubi Kayu 27 32 28 34 26 23 29 31
Cabe
4 28 35 26 25 40 37 41 45
Merah
Kacang
5 25 28 24 32 25 21 24 26
Panjang
6 Terong 26 30 24 31 27 23 28 33
Sumber Data : Laporan Impact Point
Keterangan : 1. Benih 4. Penanaman 7. Pengendalian Hama
2. Persipan 8. Panen dan Pasca
5. Pemupukan
Lahan Panen
3. Penyemaian 6. Pengairan

3.5. Pola Tanam Usaha Tani

Pola tanam adalah merupakan acuan dalam melaksanakan


pertanaman diwilayah Desa binaan, pola tanam di Desa binaan dipengaruhi
ketidaksedianya sumber air tetap atau berpengairan irigasi tetap dan juga
lahan usaha tani di pinggir daerah aliran sungai yang sewaktu-waktu
kebanjiran apabila ada air sungai meluap.
Pelaksanaan pola tanam usaha tani pada lahan sawah tada hujan
adalah satu kali dalam setahun sedangkan waktu penanaman padi
dilaksanakan pada bulan Pebruari sampai bulan Mei. Pola pertanaman
dilahan kering diusahakan dengan pola tanam palwija dan sayuran komersil.

8
Pertanaman pertama yaitu pada bulan Maret sampai bulan Mei sedangkan
untuk pertanaman kedua yaitu dari bulan September sampai bulan
Desember.

3.6. Perkembangan Kelompok Tani

Jumlah kelompok tani di wilayah binaan adalah 4 kelompok dengan


jumlah anggota 157 orang, ada satu kelas kelompok tertinggi yaitu kelompok
madya pada kelompok saiyo sakato dan semua kelompok telah dikukuhkan
pada Desa Tanah Bekali. Untuk lebih jelasnya kelembagaan kelompok tani
bisa dilihat pada lampiran 1E.

3.7. Masalah di Lapangan


Berdasarkan hasil pengamatan selama ini pada wilayah Desa Tanah
Bekali Kecamatan Pangean pada tahun 2017, mengidentifikasi masalah
dilapangan dan upaya pemecahannya yaitu dapat dilihat pada lampiran 1H.

9
IV. PENUTUP

Demikian monografi Desa Tanah Bekali Kecamatan Pangean tahun


2018 ini disusun dengan harapan dapat digunakan sebagai acuan membuat
rencana kegiatan penyulahan pertanian dan pengembangan pembangunan
pertanian di Kecamatan Pangean. Semoga dengan adanya monografi ini
mampu memberikan informasi serta kontribusi nyata bagi masyarakat tani
dan bagi pembangunan pertanian di Kecamatan Pangean. Koordinasi dan
kerjasama yang baik dari semua pihak sangat diharapkan guna kelancaran
tugas dan kegiatan penyuluhan serta pembangunan pertanian dimasa
mendatang. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah dan
petunjuk bagi umat-Nya.

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai