Anda di halaman 1dari 10

SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA

KSM “ WAKILA” DESA KONDONGIA KEC. LOHIA

BAB II
PROFIL DESA

2.1 LETAK GEOGRAFIS DAN BATAS ADMINISTRASI KABUPATEN


MUNA
Kabupaten Muna adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara
yang terletak di bagian selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara astronomis,
Kabupaten Muna terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari
utara ke selatan di antara 4015’ – 5015’ Lintang Selatan dan membentang dari
Barat ke Timur di antara 122030’ – 123015’ Bujur timur.
Secara geografis, Kabupaten Muna di sebelah Utara berbatasan dengan
Selat Spelman, di sebelah Selatan dengan Kabupaten Buton Tengah, di sebelah
Timur berbatasan dengan Kabupaten Buton Utara dan sebelah Barat berbatasan
dengan Kabupaten Muna.
Total penduduk Kabupaten Muna sebanyak 215.527 jiwa dengan
pertumbuhan penduduk sebesar 0,89%. Kabupaten Muna terdiri dari 22
Kecamatan yang terbagi atas 150 desa/kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten
Muna terletak di Kecamatan Batalaiworu.
Kabupaten Muna memiliki luas wilayah daratan ±2.057,69 km2 atau
±205.769 ha. Secara garis besar, ketinggian daratan Kabupaten Muna bervariasi
antara 0 – 1000 m di atas permukaan laut (dpl). Namun, sebagian besar dari luas
daratan Kabupaten Muna berada pada ketinggian 25 – 100 mdpl, yaitu sebesar
33,13% dari luas daratan Kabupaten Muna. Sedangkan luas daratan yang
mempunyai ketinggian >1000 mdpl hanya sekitar 0,02% dari luas keseluruhan
daratan Kabupaten Muna. Secara geologis, Kabupaten Muna terdiri dari beberapa
batuan. Wilayah muna bagian selatan terdiri dari tanah podsolik merah dan
kuning.
SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA
KSM “ WAKILA” DESA KONDONGIA KEC. LOHIA

Gambar 2.1 Peta lokasi Sandes Padat Karya Kabupaten Muna


Sumber :

2.2 GAMBARAN UMUM DESA LOKASI


2.2.1. Kondisi Geografis Desa
Secara geografis dan secara administratif Desa Kondongia merupakan
salah satu Desa dari 9 Desa di Kecamatan Lohia Kabupaten Muna dan memiliki
luas wilayah 823 Ha /M2 dilihat dari topografi dan kontur Tanah, Desa Kondongia
Kecamatan Lohia Kabupaten Muna secara Umum berupa dataran yang berada
pada ketinggian 178 Mdpl dengan suhu rata rata berkisar antara 25,5 0 s/d 28,6 0

Celsius dengan curah hujan 357 Mm.


Posisi Desa Kondongia yang terletak pada bagian selatan wilayah
kecamatan Lohia Kabupaten Muna berbatasan langsung sebelah utara dengan
Desa Mabolu dan Kecamatan Duruka, sebelah timur dengan Desa Waara, sebelah
selatan dengan Desa Waara dan Desa Tongkuno dan sebelah barat dengan Desa
Waara Kecamatan Lohia.
Jumlah Penduduk Desa Kondongia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna
sampai akhir tahun 2020 sebanyak 2.284 Jiwa terdiri dari laki-laki 1.114 jiwa dan
perempuan 1.170 Jiwa dengan kepadatan penduduk rata – rata 278 jiwa/Km2.

8
SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA
KSM “ WAKILA” DESA KONDONGIA KEC. LOHIA

Gambar 2.2 Peta Desa Kondongia


Sumber : Profil Desa Kondongia, 2016

Gambar 2,3 Peta Sosial Desa Kondongia


Sumber : Survey Hasil Pemetaan Sosial Desa Kondongia, 2021

9
SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA
KSM “ WAKILA” DESA KONDONGIA KEC. LOHIA

2.2.2. Kependudukan
a. Data Demografi
Penduduk Desa Kondongia sampai pada tahun 2020 mencapai 2.284 jiwa
dengan kepadatan penduduk sebesar 278 jiwa/km2. Terdapat 717 KK, dengan
jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.114 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 1.170 jiwa. Keseluruhan penduduk Desa Kondongia sendiri beragama
Islam. Adapun penduduk desa didominasi oleh pedagang, petani dan juga buruh.
Sedangkan untuk tingkat pendidikan didominasi oleh penduduk yang hanya
tamatan Sekolah Dasar sebesar 35%, 30% tamatan SLTA, sisanya tamatan SLTP
dan Perguruan Tinggi.

Tabel 2.1 Data Demografi Desa Kondongia Kec. Lohia

Kode Administrasi (BPS) :


74.03.18.2003
Luas Administratif (ha) : 820
Luas Area Terbangun (ha) : 656
Pertumbuhan Penduduk (% ) : 1,07%
Jumlah Penduduk (org) : 3.191
Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 695
Kepadatan Penduduk (org/km2) : 278
Klasifikasi Perkotaan (urban) - Pedesaan (rural)
saat ini; 1=urban 2=rural : 2=rural
Klasifikasi Perkotaan (urban) - Pedesaan (rural)
10 tahun mendatang; 1=urban 2 = rural : 2=rural

Jumlah penduduk miskin (KK) : 508


Sumber : Profil Desa Kondongia Tahun 2020
Berikut ini hasil pengumpulan data kependudukan berdasarkan jenis
kelamin yang ada di Desa Kondongia Kec. Lohia.

10
SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA
KSM “ WAKILA” DESA KONDONGIA KEC. LOHIA

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa


Kondongia Kec. Lohia
No Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki – Laki 1.463
2. Perempuan 1.728
Jumlah Total 3.191
Sumber : Profil Desa Kondongia Tahun 2020
b. Data Penduduk Miskin Tahun Terakhir.
Berdasarkan hasil pemetaan, tingkat kesejahteraan penduduk di Desa
Kondongia masih banyak yang termasuk ke dalam kriteria keluarga miskin dan
keluarga menengah ke bawah. Data kondisi masyarakat Desa Kondongia secara
rinci dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 2.3 Data Kondisi Sosial Masyarakat Desa Kondongia Kec. Lohia
Jumlah
Tingkat Kesejahteraan
No Dusun Penduduk
Total Kaya Menengah Miskin Jumlah
1 Dusun 1 1.414 8 1.198 208 1.414
2 Dusun 2 1.777 13 1.516 248 1.777
Jumlah 3.191 21 2.714 456 3.191
Sumber : Profil Desa Kondongia Tahun 2020
c. Data Distribusi Penduduk Menurut Pekerjaan Atau Mata
Pencaharian.
Data penduduk menurut pekerjaan atau mata pencaharian di Desa
Kondongia sebagian besar penduduknya memliki profesi sebagai petani yaitu
sebesar 38,77%, sebesar 33,52% merupakan penduduk yang berprofesi sebagai
Buruh Tani/Buruh Nelayan. Data distribusi penduduk menurut pekerjaan atau
mata pencaharian secara rinci dilihat dalam tabel sebagai berikut:

11
SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA
KSM “ WAKILA” DESA KONDONGIA KEC. LOHIA

Tabel 2.4 Mata Pencaharian Penduduk Desa Kondongia Kec. Lohia

No. Jenis mata pencaharian Jumlah Persentase (%)


1 PNS 54 2,81
2 Petani 746 28,77
2 Buruh tani/Buruh nelayan 645 33,52
3 Pegawai Swasta 143 7,43
4 Wiraswasta/Pedagang 329 17,10
5 Bidan (Swasta/honorer) 2 0,10
7 Perawat (Swasta/honorer) 5 0,26
Sumber : Profil Desa Kondongia 2020

2.3 KONDISI PERMUKIMAN PENDUDUK DISEKITAR LOKASI


Jenis permukiman yang ada di Desa Kondongia terdiri dari jenis bangunan
permukiman semi permanen dan permanen. Rumah warga yang terletak
permukiman padat sudah banyak rumah yang bertembok. Berikut contoh gambar
bangunan rumah yang ada di Desa Kondongia.
Pada gambar di bawah ini menunjukkan bahwa Bangunan Desa
Kondongia mayoritas rumah panggung atau rumah papan, dimana rumah ini salah
satu calon penerima manfaat Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya. Mayoritas
termasuk (MBR) dengan pekerjaan yang tidak tetap dan berpenghasilan tidak
menentu.

Gambar 2. 4 Contoh Bangunan Rumah Calon Penerima Manfaat


Sumber : Suvey Pemetaan Sosial, 2021

12
SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA
KSM “ WAKILA” DESA KONDONGIA KEC. LOHIA

2.1 KONDISI PRASARANA DAN SARANA SANITASI


2.1.1 Kondisi Sarana Air Bersih
Pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat Desa Kondongia sebagian
besar menggunakan sumber air yang berasal dari penampungan air hujan.
Beberapa sumber air tersebut letaknya berdekatan dengan saluran pembuangan air
limbah domestik sehingga dapat berpengaruh pada kualitas air tersebut.
Masyarakat yang memanfaatkan penampungan air hujan sebanyak 586 KK. Data
tentang sumber air bersih yang dipergunakan masyarakat di Desa Kondongia
dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.5 Kondisi Sumber Air Bersih


Penampung Air Hujan SPAM
No. Dusun Jumlah Pemanfaat Jumlah Pemanfaat
(Unit) (KK) (Unit) (KK)
1 Dusun 1 133 266 - -
2 Dusun 2 160 320 - -
Jumlah 293 586 - -
Sumber: Rekapitulasi Catatan Data Dan Kegiatan Warga Tahun 2020

Gambar 2.5 Sarana Air Bersih


Sumber : Survey Pemetaan Sosial Desa Kondongia,2021

13
SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA
KSM “ WAKILA” DESA KONDONGIA KEC. LOHIA

2.1.2 Kondisi Sarana Sanitasi


Berdasarkan hasil Pemetaan Sosial terkait kondisi sanitasi di Desa
Kondongia terdapat 340 KK mempunyai sarana sanitasi/jamban pribadi, 99 KK
tidak mempunyai sarana sanitasi/jamban. Masyarakat yang sudah memiliki sarana
sanitasi/jamban pun beberapa kondisinya ada yang sudah tidak layak dan tidak
memenuhi syarat. Masyarakat yang tidak mempunyai sarana sanitasi/jamban,
melakukan kegiatan buang air besar di kebun (BABS). Kondisi sarana sanitasi di
Desa Kondongia secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.6 Kondisi Sarana Sanitasi


Jamban Pribadi Kakus Cemplung MCK Umum
No. Dusun Jumlah Pemanfaat Jumlah Pemanfaat Jumlah Pemanfaat
(Unit) (KK) (Unit) (KK) (Unit) (KK)
1. Dusun 1 155 155 97 97 17 51
2. Dusun 2 205 205 123 123 28 84
Jumlah 340 340 220 220 45 135
Sumber: Rekapitulasi Catatan Data dan Kegiatan Warga Posyandu Tahun 2020

Gambar 2.6 Kondisi Sarana Sanitasi


Sumber : Survey Pemetaan Sosial Desa Kondongia 2021
Pada gambar di atas terlihat kondisi sarana sanitasi Masyarakat Desa
Kondongia yang masih belum layak, diantaranya ada yang dindingnya masih
menggunakan anyaman bambu atau kain penutup seadanya, ada pula yang
dindingnya hanya berdiri setengah dengan kondisi lantai yang rusak dan kotor.
Selain itu ada juga yang tidak memiliki kloset.
2.1.3 Kondisi Pengelolaan Sampah

14
SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA
KSM “ WAKILA” DESA KONDONGIA KEC. LOHIA

Masalah persampahan di Desa Kondongia berterkaitan dengan Sumber


Daya Manusia pengelola sampah dan keterbatasan pembiayaan serta perilaku dan
kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang ada. Dari hasil
pemetaan sanitasi desa diperoleh kondisi yang memprihatinkan dimana warga
masih banyak membuang sembarangan, ditimbun/ dibakar dan dibuang langsung
ke sungai atau saluran drainase dan di pinggir jalan. Sistem penanganan
pembuangan sampah rumah tangga (limbah padat) yang ada di Desa Kondongia
secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.7 Kondisi Persampahan Rumah Tangga di Desa Kondongia
Bak Sampah
Sembarangan Ditimbun/Dibakar Sungai/Saluran
No. Dusun Jumlah Pemanfaat
(KK) (KK) (KK)
(Unit) (KK)
1. Dusun 1 6 30 104 188 -
2. Dusun 2 5 25 116 232 -
Jumlah 11 55 220 420 -
Sumber: Rekapitulasi Catatan Data dan Kegiatan Warga Posyandu Tahun 2020
Kondisi persampahan masyarakat yang ada di Desa Kondongia
digambarkan dalam foto-foto berikut ini.

Gambar 2.7 Kondisi Persampahan


Sumber : Survey Pemetaan Sosial Desa Kondogia, 2021
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa beberapa warga masyarakat Desa
Kondongia masih ada yang membuang sembarangan, ditimbun/ dibakar dan
dibuang langsung ke sungai atau saluran drainase dan di pinggir jalan.
2.1.4 Kondisi Kesehatan Masyarakat
Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh akses masyarakat terhadap
fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat diketahui dari fasilitas kesehatan yang

15
SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA
KSM “ WAKILA” DESA KONDONGIA KEC. LOHIA

tersedia di Desa Kondongia. Salah satunya yaitu pelayanan di UPT Puskesmas


Waara. Saat ini telah diarahkan secara maksimal pada upaya promotif dan
preventif melalui program Yankesmas (Pelayanan Kesehatan Masyarakat),
dengan tetap mendorong secara maksimal pada upaya kuratif dan relabilitatif
melalui program Yanklinis (Pelayanan Klinis) dan Pelayanan Terpadu (Yandu)
yang dilakukan secara berkala untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Semua itu dilaksanakan dengan mengacu pada sendi-sendi pelayanan
prima serta Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ada.
Berdasarkan pemetaan sosial dilapangan, ditemukan bahwa sebagian besar
masyarakat kondongia melakukan BABS. Selain itu, ditemukan bahwa ada 50
anak stunting di tahun 2020, dan 6 orang anak stunting pada bulan januari 2021.
Oleh karena itu perlu diadakan pencegahan kasus stunting di Desa Kondongia
Kecamatan Lohia
2.5 PERMASALAHAN
Lokasi Desa Kondongia memiliki masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat sampai sekarang ini, khususnya dalam sanitasi yang merupakan
masalah yang menjadi prioritas untuk dihadapi karena akan berdampak pada
kesehatan yang dialami. Oleh karena itu dengan adanya program padat Karya
Perdesaan masalah sanitasi akan berkurang. Pada kondisi saat ini Masyarakat
Desa Kondongia masih BABs dan pembuangan air limbahnya ke selokan
terdekat, dimana hal ini akan berdampak pada lingkungan yang tidak baik, terjadi
pemandangan yang kurang sehat, bau tidak nyaman, hal ini akan menganggu
kondisi lingkungan yang ada. Lokasi Pusat BABs di kebun terdapat di sekitar
permukiman warga. Dengan adanya Program Perdesaan Padat Karya dapat
membantu masyarakat untuk mangatasi semua ini khusunya dalam sanitasi pada
pembuangan limbah. Adanya jamban pribadi masyarakat untuk mandi, cuci dan
Kakus tersedia pada bangunan tersebut sehingga kebiasaan buruk dari masyarakat
akan teratasi sehingga pembuangan air limbah yang selama ini dibuang di
selokan.

16

Anda mungkin juga menyukai