Anda di halaman 1dari 61

perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

PT. HEGAR DAYA

2.1. KONDISI FISIK DAERAH


2.1.1. GEOGRAFI
Kabupaten Banggai Kepulauan terbentuk dari hasil pemekaran wilayah
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kabupaten Morowali,
Kabupaten Buol, dan Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3900)
sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2000
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 179, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3966).
Adapun batas-batas wilayah, meliputi :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Banggai;
 Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku;
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Banggai Laut;
 Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Peling.
Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan Kabupaten bahari dengan luas
laut sekitar 2488,79 km2, hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1 dan
Gambar 2.2. Secara geografis Kabupaten Banggai Kepulauan terletak di
Jazirah Timur Sulawesi, tepatnya di antara 1º06’30” – 2º20’00” LS dan
122º40’00” – 124º13’30” Bujur Timur.

II - 1
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Gambar 2.1. Pemandangan daerah pesisir Kab. Banggai Kepulauan


Sumber : Dokumentasi Konsultan, 2016
Tabel 2.1 Luas Wilayah Daratan Kabupaten Banggai Kepulauan
menurut Kecamatan tahun 2015
No. Kecamatan Jumlah Luas Wilayah Persentase
Kelurahan/Desa (km²)
1 Totikum 11 155.45 6.25
2 Totikum Selatan 8 95.19 3.82
3 Tinangkung 11 312.6 12.56
4 Tinangkung Selatan 9 187.89 7.55
5 Tinangkung Utara 6 136.65 5.49
6 Liang 16 176.19 7.08
7 Peling Tengah 11 140 5.63
8 Bulagi 16 275.66 11.08
9 Bulagi Selatan 20 319 12.82
10 Bulagi Utara 12 318 12.78
11 Buko 13 184.84 7.43
12 Buko Selatan 11 187.32 7.53
Total 176 2488.79 100.00
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

II - 2
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Gambar 2.2. Peta Wilayah Administratif Kabupaten Banggai Kepulauan


Sumber : Kajian Potensi Mata Air dan Pengelolaannya,BPLH2013

II - 3
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

2.1.2. TOPOGRAFI
Bentuk permukaan bumi ditunjukkan oleh morfologi atau topografi tertentu,
dan dikontrol oleh struktur geologi dan genesis atau asal-usul proses
pembentukannya. Ditinjau secara geomorfologi berdasarkan morfologi,
struktur, dan proses pembentukannya, morfologi wilayah Kabupaten Banggai
Kepulauan dapat dibagi menjadi 4 satuan utama, yaitu: pegunungan/
perbukitan struktural, pegunungan/perbukitan karst, perbukitan intrusif, dan
dataran rendah.
a. Pegunungan struktural terdapat di bagian barat Pulau Peleng,
memanjang dengan pola selatan - utara dengan ketinggian antara ±700
hingga 1.000 meter lebih di atas muka air laut, lereng curam hingga
sangat curam dengan kemiringan ≥40%. Morfologi ini terdapat di sekitar
perbatasan Kecamatan Buko, Buko Selatan, Bulagi Selatan, dan Bulagi.
Perbukitan struktural terdapat hampir di seluruh pulau, dengan ketinggian
mulai ±200 hingga ±700 meter di atas muka air laut, dengan lereng relatif
miring (15-30%) hingga berbukit curam (30-40%), yang terdapat di Pulau
Peleng, Banggai, Labobo, dan Bangkurung. Puncak-puncak bukit
terdapat di Bukit Monimit (490 meter) di Pulau Banggai, dan Bukit
Basasal di Pulau Peleng bagian timur.
b. Perbukitan dan pegunungan karst menempati sebagian besar Pulau
Peleng, dan secara lokal-lokal pada pulau-pulau lainnya. Ciri khas
morfologi ini adalah pola kerucut dan lembah karst, dolin, gua, ponor,
dansungai bawah tanah. Puncaknya terdapat di Gunung Tinakong (558
meter) dan Bukit Blombong di Pulau Peleng.
c. Perbukitan intrusif merupakan perbukitan yang terbentuk karena
penerobosan batuan gunung api granodiorit dan diorit, yang sebagian
besar terdapat di Pulau Banggai, dan sebagian kecil di Pulau Labobo dan
Bangkurung.
d. Dataran rendah terbentang di sepanjang wilayah pesisir dan lembah-
lembah antar perbukitan atau pegunungan, yang sebagian besar dijumpai
di bagian utara Pulau Peleng, dan sebagian kecil di selatan Pulau Peleng
dan selatan Pulau Banggai. Secara spasial kondisi morfologi wilayah

II - 4
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

kajian, yang diindikasikan oleh ketinggian dan kemiringan lereng dapat


dilihat pada Gambar 2.3
Berdasarkan hasil evaluasi data Potensi Desa (Podes) yang dikonfirmasikan
dengan sumber data lainnya, komposisi ketinggian daratan di wilayah
Kabupaten Banggai Kepulauan dari permukaan laut adalah sebagai berikut:
< 500 meter = 98,61%
500-700 meter = 1,39%
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2
Tabel 2.2 Tinggi Wilayah DPL Desa Menurut Kecamatan
Ibukota Tinggi
Kecamatan
Kecamatan (meter)
Totikum Sambiut 10
Totikum Selatan Kalumbatan 2
Tinangkung Salakan 3
Tinangkung Selatan Mansamat A 3
Tinangkung Utara Batulombu 1
Liang Liang 2
Peling Tengah Patukuki 2
Bulagi Bulagi Satu 3
Bulagi Selatan Lolantang 5
Bulagi Utara Sambulangan 5
Buko Tataba 2
Buko Selatan Lumbi-Lumbia 3
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

II - 5
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Gambar 2.3. Peta Ketinggian Kabupaten Banggai Kepulauan


Sumber : Kajian Potensi Mata Air dan Pengelolaannya, 2013

II - 6
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

2.1.3. GEOLOGI
Kabupaten Banggai Kepulauan dapat diklasifikasikan ke dalam 6 (enam)
satuan geo ekosistem bentang lahan asal proses, yaitu: asal proses fluvial
(aliran sungai), marin (gelombang), vulkanik (gunung api), solusional
(pelarutan, karst), struktural (tektonik) dan organik (aktivitas organisme).
Secara geologi regional, akibat sejarah geo tektonik yang terjadi, maka
batuan yang mengalasi wilayah kajian adalah batuan malihan, granit, dan
batuan gunung api. Batuan tertua berupa Kompleks Batuan Malihan (PZm)
yang terdiri atas sekis, gneis, dan kuarsit. Kemudian menyusul Formasi
Menanga (Cmm) yang terbentuk dari perselingan batu gamping hablur, batu
pasir malihan, batu sabak, dan filit, dengan penarikan radiometri menyatakan
berumur Karbon (tidak terdapat di Kabupaten Banggai). Stratigrafi batuan
penyusun Kabupaten Banggai Kepulauan disajikan dalam Gambar 2.2.
Di Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat 4 (empat) klasifikasi tanah tingkat
ordo berdasarkan Soil Taxonomy (PPT Bogor, 1998), yaitu: Entisols,
Inceptisols, Ultisols, dan Mollisols, yang dapat dirinci seperti pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Klasifikasi Tanah (Soil Taxonomy PPT, 1998) di Kabupaten


Banggai Kepulauan
Satuan
Ordo Grup Karakteristik
Ekoregion
Stratigrafi lapisan dari bahan-
bahan yang berbeda, warna
coklat gelap kekelabuan
(10YR 4/2), tekstur bervariasi
bergantung endapan. Perbukitan atau
Fluvaquents pH agak masam hingga netral, Pegunungan
BO sedang hingga tinggi, P (F1)
Entisols
dan K total rendah hingga
Aluvial
sangat tinggi, KTK rendah
hingga tinggi, kejenuhan basa
sangat tinggi.
Gleisasi sempurna dari bawah Dataran Aluvial
sampai atas. Rawa
Endoaquents
Warna kelabu (5YR 5/1) Lembah antar
dengan/tanpa karatan di (F2)

II - 7
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

lapisan atas, tekstur lempung


hingga lempung berpasir.
Tanah agak alkalis pada
daerah genangan, kadar P
total sangat tinggi hingga
sangat rendah, K total sangat
tinggi, KTK dan kejenuhan
basa tinggi hingga sangat
tinggi.
Warna kelabu agak gelap
hingga gelap (5YR 3/1).
Struktur berbutir lepas, tekstur
kasar (pasir berlempung
hingga lebih kasar).
Tanah sangat asam, BO Dataran Aluvial
Psamma-quents
rendah hingga sedang, P total Pesisir (Fm)
rendah hingga sangat rendah,
K total sedang hingga rendah,
KTK rendah hingga sangat
rendah, kejenuhan basa
sangat tinggi.
Tekstur kasar (pasir dengan
sedikit kandungan pasir
kuarsa), warna coklat gelap
(7,5YR 4/3), drainase cepat.
Quartzip- Wilayah Pesisir
Tanah agak masam hingga
samments Bergisik (M)
netral, BO sgt rendah, P dan K
total sangat rendah, KTK dan
kejenuhan basa sangat
rendah.
Horison kandik dengan
penurunan lempung <20%
Perbukitan
hingga kedalaman 150 cm,
Intrusif Vulkanik
drainase baik.
Tua (V)
Lapisan atas berwarna coklat
Ultisols Perbukitan
Kandiudults gelap (10YR 4/3) sampai
Podsolik Satruktural
coklat gelap kekuningan
Patahan Batuan
(10YR 4/6), lapisan bawah
Gunungapi Tua
coklat kekuningan (10YR 5/6)
(S1)
sampai merah kekuningan
(5YR 5/6).

II - 8
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Tekstur halus hingga sedang,


struktur kersai hingga gumpal
agak membulat, konsistensi
sangat gembur hingga gembur
(lembab) agak lekat sampai
lekat (basah).
Tanah masam, BO rendah, P
dan K total sangat rendah
hingga rendah, KTK dan
kejenuhan basa rendah hingga
sangat rendah, Al sangat
tinggi.

Solum sedang hingga dalam,


warna coklat (7,5YR 4/6)
Perbukitan dan
sampai coklat kekuningan
Pegunungan
(10YR 5/8).
Struktural
Tekstur halus, struktur gumpal,
Patahan Batuan
konsistensi agak teguh hingga
Malihan dan
teguh, bahan induk batu
Batugamping
Inceptisols gamping, batu lempung, dan
Dystrudepts Napal (S2)
Kambisol batu pasir.
(dominan)
Tanah masam hingga netral,
Perbukitan dan
BO umumnya rendah, K total
Pegunungan
sangat rendah hingga sedang,
Karst
P total rendah hingga sangat
Batugamping
rendah, KTK rendah, basa
Terumbu (K)
rendah, Al tinggi hingga
sangat tinggi.
Horison kandik, drainase baik,
warna homogen coklat hingga
Perbukitan dan
coklat kemerahan dan merah
Pegunungan
kotor (10YR 3/3-3/4 sampai
Karst
2,5YR 3/3-3/4) untuk lapisan,
Batugamping
coklat kekuningan hingga
Oxisols Terumbu (K)
Kandiudoxs coklat tua merah kekuningan
Latosol (dominan)
(10YR 4/6-5/6 sampai 5YR
Perbukitan dan
4/6-6/6) untuk lapisan bawah.
Pegunungan
Tekstur lempung berdebu
Struktural
hingga lempung, struktur agak
Patahan (S2)
gumpal hingga kersai,
konsistensi sangat gembur

II - 9
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

(lembab) dan lekat hingga


plastis (basah).
Tanah netral hingga agak
basa, BO rendah hingga
sedang (atas) dan sangat
rendah (bawah), P dan K total
sangat rendah, KTK rendah,
dan kejenuhan basa tinggi.
Sumber: BP3, Departemen Pertanian RI (2006) dan Hasil Survei Lapangan (Mei-Juni,2012)
dalam KLHS Kab. Bangkep (2012)

Peta Geologi Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri dari beberapa Formasi


yaitu:
a. Aluvium : Lumpur, lempung, pasir, kerikil dan kerakal
b. Formasi Peleng : Batu gamping terumbu
c. Formasi Salodik : Batu gamping dan napal
d. Formasi Buya : Serpih, batu lempung gampingan, bersisipan batu pasir
kuarsa dan kalkarenit
e. Formasi Bobong : Konglomerat, breksi, batu pasir dengan sisipan serpih
dan lignit, lensa batu tahu, dan bintal pirit.
f. Granit Banggai : Granit, granodiorit kuarsa dan pegmatite
g. Kompleks Batuan Malih : Sekis, genes, amfibolit dan kuarsit.

II - 10
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

G a m b a r 2.4. Stratigrafi G e ol o gi K a b u p ate n B a n g g ai K e p ul a u a n

( S u m b e r: S u p a n dj o n o d a n H ary o n o, 1 9 9 3 d ala m K L H S K a b. B a n g k e p, 2 0 1 2)

II - 1 1
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan
G a m b a r 2.5. P eta G e ol o gi L e m b ar B a n g g ai

II - 1 2
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan
G a m b a r 2.6. P eta G e ol o gi L e m b ar B at ui

II - 1 3
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

2.1.4. KONDISI KLIMATOLOGI, HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGI


1. Klimatologi
Indonesia hanya dipengaruhi oleh dua musim, yaitu musim kemarau dan
musim penghujan. Hal tersebut juga berlaku di Kabupaten Banggai
Kepulauan.
Suhu dan Kelembaban Udara
Pada tahun 2015 suhu udara rata-rata yang tercatat pada Stasiun
Meteorologi Bubung di Luwuk berkisar antara 26,2°C sampai 29,8°C. Suhu
udara. maksimum terjadi di bulan Desember, yaitu sebesar 32,7°C.
Sedangkan suhu udara minimum terjadi di bulan Agustus, yaitu sebesar
23,3°C.
Rata-rata kelembaban udara relatif pada Stasiun Meteorologi Bubung pada
tahun 2015 berkisar antara 65% (September) dan 78% (Juni). Data suhu
maksimum, suhu minimum, rata-rata serta kelembaban relatif disajikan
masing-masing pada Tabel 2.4
Tabel 2.4 Rata-rata Suhu dan Kelembaban Udara Menurut Bulan di
Kabupaten Banggai Kepulauan, 2015
Bulan Suhu Udara Kelembapan Udara
Maks Min Rata-rata Maks Min Rata-rata
Januari 32.20 24.90 29.00 96.00 42.00 76.00
Februari 32.20 25.60 29.00 97.00 54.00 76.00
Maret 31.40 25.00 28.20 95.00 59.00 76.00
April 31.70 25.00 28.20 94.00 59.00 76.00
Mei 30.70 24.60 27.70 95.00 59.00 75.00
Juni 29.80 24.20 26.90 95.00 62.00 78.00
Juli 29.70 24.20 26.60 96.00 60.00 72.00
Agustus 29.10 23.30 26.20 91.00 58.00 70.00
September 30.20 23.90 27.20 85.00 31.00 65.00
Oktober 30.90 24.30 28.10 90.00 49.00 67.00
November 32.20 25.70 29.70 93.00 56.00 70.00
Desember 32.70 25.60 29.80 80.00 67.00 73.00
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

II- 14
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Tekanan Udara dan Kecepatan Angin


Pada tahun 2015 tekanan udara rata-rata pada Stasiun Meteorologi Bubung
berkisar antara 1.009,5 mb sampai 1.013,0 mb. Tekanan udara maksimum
terjadi di bulan Agustus. Sedangkan tekanan udara minimum terjadi di bulan
Januari.
Rata-rata kecepatan angin pada Stasiun Meteorologi Bubung pada tahun
2015 berkisar antara 3 knot dan 7 knot. Data tekanan udara dan kecepatan
angin disajikan masing-masing pada Tabel 2.5
Tabel 2.5 Rata-Rata Tekanan Udara, Kecepatan Angin dan Penyinaran
Matahari Menurut Bulan di Kabupaten Banggai Kepulauan, 2015
Tekanan Kecepatan Penyinaran
No Bulan Matahari (%)
Udara (mb) Angin (Knot)
1 Januari 1009.50 3.80 57.00
2 Pebruari 1010.40 3.70 70.00
3 Maret 1011.30 3.20 48.00
4 April 1010.20 3.30 55.00
5 Mei 1011.50 5.00 64.00
6 Juni 1011.30 5.50 32.00
7 Juli 1012.70 6.90 47.00
8 Agustus 1013.00 7.20 57.00
9 September 1013.00 7.30 83.00
10 Oktober 1012.90 6.70 93.00
11 Nopember 1009.70 4.30 91.00
12 Desember 1011.60 3.40 65.00
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Jumlah Hujan dan Curah Hujan


Rata-rata jumlah curah hujan di Stasiun Meteorologi Bubung selama tahun
2015 berkisar antara 3 mm (September) dan 177,0 mm (Juni). Sedangkan
jumlah hujan selama tahun 2015 berkisar antara 4 hari (November) dan 23
hari (Juni). Data curah hujan dan jumlah hujan disajikan masing-masing pada
Tabel 2.6
Untuk Lebih jelasnya data curah hujan di Kabupaten Banggai Kepulauan
dapat dilihat pada Tabel dibawah :

II - 15
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Tabel 2.6 Jumlah Curah Hujan (mm) dan Hari Hujan Di Kabupaten
Banggai Kepulauan Tahun 2015
Curah Hujan Hari Hujan
No Bulan
(mm) (hh)
1 Januari 119.80 12
2 Pebruari 61.50 11
3 Maret 57.60 22
4 April 165.00 20
5 Mei 26.70 17
6 Juni 177.00 23
7 Juli 139.00 20
8 Agustus 23.00 14
9 September 3.00 5
10 Oktober 0.00 5
11 Nopember 33.00 4
12 Desember 93.90 19
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

2. Hidrologi
Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki banyak sungai di setiap
Kecamatannya. Kecamatan Totikum memiliki 20 sungai yang melintasi
beberapa Desa/Kelurahannya. Desa/Kelurahan Sobonon, Bolonan, Sakay,
Abason, Batang Babasal dan Kombutokan 1 masing-masing dilintasi 1
sungai. Salangano dilintasi 2 sungai, sedangkan Sambiut, Tone, Sampaka
dan Lopito 3 masing-masing dilintasi 3 sungai.
Ada 9 sungai yang melintasi Kecamatan Totikum Selatan. Beberapa Desa
yang dilewati oleh aliran sungai adalah Desa Nulion, Kanali, Tobungku dan
Mata dapat dilihat pada Sungai ini dijadikan sumber air bersih bagi warga
sekitar.
Di Kecamatan Tinangkung terdapat 5 sungai yang melintasi di 2 (dua) Desa.
Desa/Kelurahan yang dilintasi sungai tersebut adalah Desa Manggalai dan
Desa Ambelang.
Kecamatan Tinangkung Selatan memiliki 3 sungai yang melintasi 3 buah
Desa/Kelurahannya. Desa/Kelurahan yang dilintasi sungai tersebut adalah
Tobing, Tobungin dan Kampung Baru.

II - 16
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Kecamatan Liang memiliki 12 sungai yang melintasi beberapa


Desa/Kelurahannya. Desa/Kelurahan yang dilintasi satu sungai adalah
Okumel, Binuntuli, Saleati, Balayon, dan Loolong. Sedangkan Desa Liang
dan Mamulusan dilintasi 2 sungai.
Sungai yang melintasi Desa di Kecamatan Tinangkung Utara berjumlah 9
sungai. Sungai mengalir di semua Desa dan Desa yang paling banyak
dilintasi sungai adalah Luksagu, Tatakalai dan Ponding- Ponding.
Kecamatan Peling Tengah memiliki 22 sungai yang melintasi beberapa
Desa/Kelurahannya. Desa/Kelurahan yang dilintasi sungai adalah
Desa/Kelurahan Tolulos, Popisi, Labibi, Luk, Tombos, Alakasing, Patukuki,
Koyobunga, Kolak dan Tunggaling.
Kecamatan Bulagi Selatan memiliki 5 sungai yang melintasi 2
Desa/Kelurahannya yaitu Bone Puso dan Tatarandang. Tatarandang
merupakan Desa/Kelurahan yang paling banyak dilintasi sungai di
Kecamatan Bulagi Selatan, yaitu sebanyak 4 sungai.
Kecamatan Buko memiliki 14 sungai yang melintasi beberapa
Desa/Kelurahannya. Ada 8 Desa yang dilewati oleh aliran sungai, yaitu Desa
Paisubatu, Lalengan, Peling Lalomo, Labasiano, Tataba, Leme-leme Bungin,
Talastalas dan Olusi. Desa Paisubatu yang terdapat 4 sungai sekaligus
melintas di daerahnya.
Terdapat 6 sungai yang melintasi kawasan Buko Selatan, Dari 11 Desa yang
ada, 2 Desa dilewati sungai yaitu Desa Kambani dan Tatabau. Sedangkan 9
Desa lainnya tidak. Desa Kambani dilewati 4 sungai dan Tatabau dilewati 3
sungai.
Tabel 2.7 Data Sungai Menurut Kecamatan
No. Kecamatan Desa/Kelurahan Banyaknya
1 Totikum Sobonom 1
2 Bolonan 1
3 Sakay 1
4 Sambiut 3
5 Tone 3
6 Abason 1
7 Salangano 2
8 Batang Babasal 1

II - 17
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

9 Sampaka 3
10 Lopito 3
11 Kombutokan 1
20
1 Totikum Selatan Tonuson -
2 Tobungku
3 Nulion
4 Peley
5 Kalumbatan -
6 Kanali 3
7 Mata 4
8 Lobuton -
9
1 Tinangkung Manggalai 4
2 Ambelang 1
3 Saiyong -
4 Tompudau -
5 Baka -
6 Bongganan -
7 Salakan -
8 Kautu -
9 Bakalan -
10 Bulungkobit -
11 Bungin -
5
1 Tinangkung Selatan Paisumosoni -
2 Tobing 1
3 Tobungin 1
4 Mansamat B -
5 Mansamat A -
6 Kampung Baru 1
7 Tinangkung -
8 Gansal -
9 Bobu -
3
1 Tinangkung Utara Palam 1
2 Luksagu 2
3 Tatakalai 2
4 Ponding-Ponding 2
5 Lalong 1
6 Bampaga 1

II - 18
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

9
1 Liang Mamulusan 2
2 Kindandal -
3 Tomboniki -
4 Okumel 1
5 Popidolon -
6 Tangkop -
7 Binuntuli 1
8 Saleati 1
9 Bajo -
10 Liang 2
11 Balayon 1
12 Basosol 3
13 Boyomoute -
14 Apal -
15 Selekan -
16 Loolong 1
12
1 Peling Tengah Totulos 1
2 Popisi 2
3 Labibi 4
4 Luk 2
5 Tombos 1
6 Alakasing 3
7 Patukuki 4
8 Koyobunga 1
9 Kolak 3
10 Balombong -
11 Tunggaling 1
22
Bulagi Tidak dilalui sungai
1 Bulagi Selatan Bone Puso 1
2 Pandaluk -
3 Palabatu Dua -
4 Tatarandang 4
5 Lemelu -
6 Osan -
7 Balalon -
8 Sabelek -
9 Suit -
10 Toi-toi -

II - 19
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

11 Lolantang -
12 Palabatu Satu -
13 Mangais -
14 Unu -
15 Babang -
16 Momotan -
17 Labotankandi -
18 Alasan Nggolobuton -
19 Boluni -
20 Pipilogot Paipaisu -
5
Bulagi Utara Tidak dilalui sungai
1 Buko Paisubatu 4
2 Batangono -
3 Lalengan 1
4 Peling Lalomo 1
5 Labasiano 1
6 Tataba 2
7 Malanggong -
8 Leme-Leme Bungin 1
9 Leme-Leme Darat -
10 Talas-talas 3
11 Okulo Potil -
12 Olusi 1
13 Tatendeng -
14
1 Buko Selatan Kambani 4
2 Tatabau 3
3 Buko -
4 Palapat -
5 Lumbi-Lumbia -
6 Labangun -
7 Seano -
8 Apal -
9 Lelang-Matamaling -
10 Landonan Bebeau -
11 Sapelang -
7
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Banggai Kepulauan, 2016

II - 20
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Berdasarkan RTRW Kabupaten Banggai Kepulauan 2016-2036 Rencana


Pengembangan Sistem Wilayah Sungai (WS) terdiri atas sejumlah Daerah
Aliran Sungai (DAS) yang selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.8 Data DAS WS Kabupaten Banggai Kepulauan


No Nama DAS Panjang (m) Nama Ke camatan
1 Pai su Tatakalai ± 8.400 Ti nangkung Utara
2 Pai su Te mbang ± 11.700 Ti nangkung Utara
3 Pai su Puso ± 2.200 Ti nangkung Utara
4 Pai su Babasal ± 2.500 Toti kum
5 Pai su Moi ± 5.500 Toti kum
6 Pai su Mosoni ± 10.200 Tinangkung Selatan
7 Pai su Buli to ± 7.000 Tinangkung Selatan
8 Pai su Ni pa ± 10.400 Ti nangkung Selatan
9 Paisu Manggalai ± 6.200 Ti nangkung
10 Paisu Momulusan ± 4.300 Liang
11 Paisu Patukuki ± 3.200 Peling Tengah
12 Paisu Malanggong ± 4.200 Buko
13 Paisu Lalengan ± 5.300 Buko
14 Paisu Mata ± 3.900 Totikum Selatan
15 Paisu Talas-talas ± 5.000 Buko
16 Paisu Kambani ± 2.000 Buko Selatan
Sumber : RTRW Kabupaten Banggai Kepulauan 2016-2036

3. Hidrogeologi

II - 21
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

G a m b a r 2.7. P et a J a rin g a n S u n g ai

S u m b e r : In v e nt ari s a si d a n P e n y u s u n a n T er m i n al D at a ( D at a B a s e) S u m b e r D a y a Air
K a b u p ate n B a n g g ai K e p ula ua n, B a d a n P e n g elolaa n Lin gk u n g a n Hid u p , 2012 II - 2 2
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

G a m b a r 2.8. P eta Hi dr o g e ol o gi L e m b ar B a n g g ai

II - 2 3
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

G a m b a r 2.9. P eta Hi dr o g e ol o gi L e m b ar B at ui

II - 2 4
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

G a m b a r 2. 1 0 . P et a C e k u n g a n Air T a n a h ( C A T ) di K a b. B a n g g ai K e p u l a u a n

II - 2 5
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

2.2. SARANA DAN PRASARANA


2.2.1 PERSAMPAHAN
Secara umum kegiatan penanganan sampah yang akan dikembangkan di
Kabupaten Banggai Kepulauan meliputi ; pemilahan sampah, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir. Pengelolaan sampah
akan menggunakan prinsip 3 R yaitu mengurangi (reduce), menggunakan
kembali (reuse), mendaur ulang (recycle).
Sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Banggai Kepulauan
meliputi:
a. Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Saiyong dengan sistem sanitary
landfill di Km 9 Desa Saiyong Kecamatan Tinangkung di Pulau Peling dan
sekurang kurangnya radius 1 Km dari jalan utama; dan
b. Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah dikembangkan di
semua wilayah di Kabupaten Banggai Kepulauan.
2.2.2 DRAINASE
Sistem jaringan drainase di Kabupaten Banggai Kepulauan meliputi:
a. Drainase makro, merupakan jaringan drainase dengan memanfaatkan
saluran/aliran sungai -sungai yang ada; dan
b. Saluran pembuangan atau saluran yang terbuka yang berada di
tepi jalan yang berfungsi untuk saluran pembuangan air yang berasal
dari perumahan, perdagangan dan transportasi.
Rencana peningkatan sarana dan prasarana Pembangunan jaringan
drainase yaitu di Kota Salakan, Kecamatan Totikum, Kecamatan Tinangkung
Selatan. Sedangkan untuk Pembangunan dan rehabilitasi jaringan drainase
akan dikerjakan Di seluruh Ibukota Kecamatan.
2.2.3 IRIGASI
Kriteria Sistem Jaringan Irigasi adalah Sistem Jaringan Irigasi dengan
Kategori Luasan Daerah Irigasi. di antara 1.000 ha(seribu hektar) dan
3.000 ha (tiga ribu hektar) ha. Yang meliputi Bendung/ Pintu Air (Intake),
Saluran Irigasi Primer, Saluran Irigasi Sekunder.

II- 26
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Tabel 2.9 Data Daerah Irigasi Kabupaten Banggai Kepulauan

Luas (ha.)
No Nama Dae rah Iri gasi (D.I) Nama Ke camatan Luas Luas
Pote nsi al Fungsi onal
1 D.I Lalong Ti nangkung Utara 251,00 127
2 D.I Luksagu Ti nangkung Utara 107,00 107
3 D.I Pondi ng-pondi ng Ti nangkung Utara 100,00 100
4 D.I Tatakalai Ti nangkung Utara 344,00 350
5 D.I Tatakalai Atas Ti nangkung Utara 198,00 198
6 D.I Tatal Ti nangkung Utara 251,00 251
7 D.I Ti nangkung Ti nangkung Se latan 100,00 100
8 D.I Lokom, Kombutokan Toti kum 100,00 100
9 D.I Montoan, Kautu Ti nangkung 50,00 100
10 D.I Kanali Toti kum Se latan 80,00 80
11 D.I Kali m, Luksagu Ti nangkung Utara 60,00 60
12 D.I Pai subatu Buko 65,00 60
13 D.I Palam Ti nangkung Utara 80,00 80
14 D.I Lopi to Toti kum 85
15 D.I Tobungku Toti kum Se latan 60
16 D.I Tatabau Buko Se latan 65,00 80
17 D.I Mata Toti kum Se latan 60,00 60

Sumber : RTRW Kabupaten Banggai Kepulauan 2016-2036

2.2.4 SARANA PEREKONOMIAN


Kabupaten Banggai Kepulauan termasuk daerah agraris di mana sektor
ekonomi di kuasai oleh sektor pertanian dan sebagian kecil pada sektor jasa,
usaha dan nelayan. Banyaknya usaha / perusahaan yang telah terdaftar
berdasarkan UU No.3 Tahun 1982 di Dinas Koperasi, Perindustrian, dan
Perdagangan Kabupaten Banggai Kepulauan (termasuk Kabupaten Banggai
Laut) pada tahun 2015 adalah sebanyak 367 usaha/perusahaan yang terdiri
dari 21 PT, 12 CV, 332 Perorangan, dan 2 berbentuk Koperasi (Tabel 2.10).
Banyaknya pedagang di Kabupaten Banggai Kepulauan pada tahun 2015
berjumlah 1.269 pedagang yang terdiri dari 96 pedagang menengah, dan
1.173 pedagang kecil yang tersebar di seluruh Kecamatan (Tabel 2.11).
Sarana perdagangan yang terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan
(termasuk Kabupaten Banggai Laut) pada tahun 2015 berjumlah 1.200 buah

II - 27
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

yang terdiri dari 34 buah pasar, 36 buah toko, 1.104 buah kios, 26 buah
warung (Tabel 2.12).
Banyaknya koperasi berdasarkan jenis Koperasi di Kabupaten Banggai
Kepulauan terdapat 6 Koperasi Unit Desa (KUD) dan 79 berjenis Koperasi
Lainnya (Tabel 2.13).

Tabel 2.10 Jumlah Perusahaan Menurut Bentuk Badan Hukum di


Kabupaten Banggai Kepulauan, 2011‒2015
Tipe Badan Hukum 2011 2012 2013 2014 2015
Perseroan Terbatas 2 2 3 1 21
CV/Firma 15 75 18 23 12
Koperasi 105 105 86 86 2
Perorangan 46 206 81 135 332
Lainnya - - - - -
Jumlah/Total 168 388 188 245 367
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2.11 Jumlah Pedagang Menurut Kecamatan di Kabupaten


Banggai Kepulauan, 2015
Pedagang Pedagang Pedagang
Kecamatan
Besar Menengah Kecil
Totikum - 6 30
Totikum Selatan - - 72
Tinangkung - 31 88
Tinangkung Selatan - 6 53
Tinangkung Utara - 4 75
Liang - 4 17
Peling Tengah - 9 188
Bulagi - 2 70
Bulagi Selatan - 8 178
Bulagi Utara - 3 131
Buko - 10 150
Buko Selatan - 13 121
Banggai Kepulauan - 96 1173
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

II - 28
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Tabel 2.12 Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten


Banggai Kepulauan, 2011‒2015
Sarana Perdagangan 2011 2012 2013 2014 2015
Pasar 53 54 56 29 34
Toko 34 57 34 122 36
Kios 81 130 136 355 1104
Warung 25 26 32 38 26
Jumlah/Total 193 267 258 574 1200
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2.13 Jumlah Koperasi Menurut Jenis Koperasi dan Kecamatan di


Kabupaten Banggai Kepulauan, 2015
Kecamatan KUD KPR KOPKAR Lainnya Jumlah
Totikum 1 - - 12 13
Totikum Selatan - - - 5 5
Tinangkung 1 - - 11 12
Tinangkung Selatan - - - 11 11
Tinangkung Utara - - - 3 3
Liang 1 - - 9 10
Peling Tengah 2 - - 9 11
Bulagi - - - 5 5
Bulagi Selatan 1 - - 1 2
Bulagi Utara - - - 1 1
Buko - - - 6 6
Buko Selatan - - - 6 6
Banggai Kepulauan 6 - - 79 85
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Gambar 2.11 Pasar Salakan dan Koperasi Unit Desa


Sumber: Dokumentasi Konsultan, 2016

II - 29
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

2.2.5 SARANA SOSIAL DAN KESEHATAN


2.2.5.1 PENDIDIKAN
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 maka dibutuhkan faktor-
faktor penunjang untuk merealisasikan tujuan mulia tersebut. Salah satu
faktor yang penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa adalah
tersedianya kuantitas dan kualitas tenaga pengajar yang memadai beserta
sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar, sehingga
program belajar sembilan tahun yang dicanangkan dapat terlaksana dengan
baik.
Di Indonesia, Wajib belajar dimulai dari Sekolah Dasar (SD)/sederajat. Waktu
yang ditempuh seorang siswa untuk menyelesaikan jenjang pendidikan ini
adalah enam tahun yaitu mulai dari kelas satu sampai kelas enam.
Berdasarkan data tahun 2015, jumlah SD/sederajat yang ada di Kabupaten
Banggai Kepulauan yaitu 166 buah, baik negeri maupun swasta.
Setelah menempuh jenjang pendidikan SD selama enam tahun, maka sesuai
program wajib belajar sembilan tahun, seorang siswa wajib menempuh
jenjang pendidikan Sekolah Menengah. Pertama (SMP) selama tiga tahun.
Berdasarkan data tahun 2015, jumlah SMP/sederajat yang ada di Kabupaten
Banggai Kepulauan adalah 66 buah sekolah negeri.
Setelah menyelesaikan program wajib belajar sembilan tahun, seorang siswa
dapat melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu Sekolah Menengah Umum
(SMU). Sama seperti SMP, waktu yang diperlukan seorang siswa untuk
menyelesaikan pendidikan pada jenjang ini adalah tiga tahun. Berdasarkan
data tahun 2015, jumlah SMU/sederajat yang ada di Kabupaten Banggai
Kepulauan berjumlah 25 buah terdiri dari negeri dan swasta.
Tabel 2.14 Banyaknya Gedung Sekolah Setiap Kecamatan di Kabupaten
Banggai Kepulauan Tahun 2015
Kecamatan Sekolah MI SMP MTs SMA MA
Dasar
Totikum 13 - 5 1 3 1
Totikum Selatan 11 - 2 1 1 -
Tinangkung 13 - 3 1 3 -
Tinangkung Selatan 11 - 3 1 2 -

II - 30
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Tinangkung Utara 7 2 2 1 2 -
Liang 17 1 4 2 3 1
Peling Tengah 15 - 4 3 2 1
Bulagi 17 - 5 1 2 1
Bulagi Selatan 17 - 4 - 2 -
Bulagi Utara 14 1 7 1 3 -
Buko 14 1 6 1 3 -
Buko Selatan 12 - 8 1 1 1
Banggai 161 5 53 14 27 5
Kepulauan
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Gambar 2.12 Gedung-gedung sekolah di Kabupaten Banggai Kepulauan


Sumber: Dokumentasi Konsultan, 2016

2.2.5.2 KESEHATAN
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah, dan
merata. Upaya-upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
telah banyak dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan melakukan
penyuluhan kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan seperti rumah

II - 31
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

sakit, puskesmas/pustu, poskesdes, pos yandu. dan penyediaan sarana air


bersih.
Di samping rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas)
merupakan salah satu sarana kesehatan yang menunjang bagi masyarakat
di daerah.
Pada tahun 2015, jumlah Puskesmas di Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu
13 buah yang tersebar di hampir setiap Kecamatan. Selain puskesmas, pos
pelayanan terpadu (Posyandu) juga sangat membantu masyarakat dalam hal
pemeriksaan kesehatan. Hampir seluruh Kecamatan di Kabupaten Banggai
Kepulauan sudah tersedia posyandu dengan jumlah keseluruhan pada tahun
2015 sebanyak 169 buah. Di setiap Desa di seluruh Kecamatan juga di
bangun polindes. Pada tahun 2014, polindes menjadi poskesdes. Adapun
jumlah poskesdes pada tahun 2015 adalah 29.

Tabel 2.13 Rumah Sakit Umum Kota Salakan dan Puskesmas Bulagi
Sumber : Dokumentasi Konsultan, 2016

Tabel 2.15 Jumlah Sarana Kesehatan Tahun 2011 - 2015


Rumah Rumah Klinik/ Balai
Kecamatan Puskesmas Posyandu Polindes
Sakit Bersalin Kesehatan
2011 1 - 15 245 - 8
2012 1 - 15 245 1 68
2013 1 - 10 185 - -
2014 1 1 10 170 1 16
2015 1 1 13 169 - 29
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

II - 32
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Tabel 2.16 Jumlah Tenaga Kesehatan menurut Kecamatan Tahun 2015


Tenaga
Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga
Kecamatan Kesehatan
Medis Keperawatan Kebidanan Kefarmasian
Lainnya
Totikum 2 17 13 - -
Totikum Selatan - 8 8 - -
Tinangkung 12 70 30 21 -
Tinangkung
- 21 10 - -
Selatan
Tinangkung
1 9 7 2 -
Utara
Liang 1 21 17 - -
Peling Tengah 1 18 12 - -
Bulagi 1 18 11 1 -
Bulagi Selatan - 19 9 - -
Bulagi Utara - 12 6 - -
Buko 1 26 10 3 -
Buko Selatan - 20 11 2 -
Banggai
20 259 144 29 -
Kepulauan
Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

2.2.6 SARANA PERIBADATAN


Searah dengan kebijakan pembangunan, pelayanan kehidupan beragama
senantiasa ditumbuhkembangkan dalam membina kehidupan masyarakat
serta mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang mungkin dapat
menghambat kemajuan bangsa. Di Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat
lima agama yang dianut oleh masyarakat. Pemeluk agama terbesar adalah
agama Islam, kemudian Kristen Katholik, Hindu dan Budha. Namun data
mengenai jumlah pemeluknya belum semua tersedia.
Untuk mendukung kegiatan keagamaan bagi pemeluknya, pada masing-
masing Kecamatan dibangun tempat ibadah. Data mengenai jumlah tempat
ibadah bagi pemeluk agama juga belum tersedia.

II - 33
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Tabel 2.17 Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan di


Kabupaten Banggai Kepulauan, 2015
Gereja Gereja
Kecamatan Mesjid Mushola Pura Vihara
protestan khatolik
Totikum 10 2 6 3 - -
Totikum Selatan 8 1 3 3 - -
Tinangkung 11 - 8 1 - -
Tinangkung Selatan 11 2 6 2 - -
Tinangkung Utara 6 - 7 3 - -
Liang 15 2 14 3 - -
Peling Tengah 12 - 15 - - -
Bulagi 8 1 29 1 - -
Bulagi Selatan 4 - 44 6 - -
Bulagi Utara 6 - 40 1 - -
Buko 9 1 30 3 - -
Buko Selatan 12 - 14 4 - -
Banggai Kepulauan 112 9 216 30 - -
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2.14 Tempat Ibadah di Kab. Banggai Kepulauan


Sumber : Dokumentasi Konsultan, 2016

2.2.7 SARANA TRANSPORTASI


Sarana transportasi yang memadai sangat menunjang aktifitas masyarakat.
Salah satu infrastruktur yang penting untuk mendukung kelancaran aktifitas
adalah jalan. Pada tahun 2015 total panjang jalan mencapai 876.09 km.
Selain jalan yang diaspal, masih terdapat jenis jalan kerikil maupun jalan
tanah di Kabupaten Banggai Kepulauan dengan panjang jalan kerikil 266,89
km. Selain sarana transportasi darat, Kab. Banggai Kepulauan juga memiliki
Pelabuhan yang menjadi sarana penting untuk transportasi laut.

II - 34
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Tabel 2.18 Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Pemerintahan yang


Berwenang Mengelolanya di Kabupaten Banggai Kepulauan (km), 2015

Kecamatan Negara Provinsi Kab/Kota Jumlah

Totikum - 9 72.07 81.07


Totikum Selatan - 13 34.13 47.13
Tinangkung - 18 130.83 148.83
Tinangkung Selatan - 24 26.78 50.78
Tinangkung Utara - - 89.69 89.69
Liang - - 76.24 76.24
Peling Tengah - - 74.09 74.09
Bulagi - - 71.31 71.31
Bulagi Selatan - - 79.34 79.34
Bulagi Utara - - 97.35 97.35
Buko - - 66.33 66.33
Buko Selatan - - 57.92 57.92
Banggai Kepulauan - 64 876.08 940.08
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2.19 Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan


Jalan di Kabupaten Banggai Kepulauan (km), 2015
Tidak
Kecamatan Aspal Lainnya Jumlah
diaspal
Totikum 51.97 20.10 - 72.07
Totikum Selatan 13.13 21.00 - 34.13
Tinangkung 61.78 69.04 - 130.82
Tinangkung
10.97 15.81 - 26.78
Selatan
Tinangkung Utara 43.20 46.48 - 89.68
Liang 65.92 10.32 - 76.24
Peling Tengah 67.54 6.56 - 74.10
Bulagi 56.87 14.44 - 71.31
Bulagi Selatan 56.82 26.52 - 79.34
Bulagi Utara 88.05 9.31 - 97.36
Buko 49.16 17.18 - 66.34
Buko Selatan 47.79 10.13 - 57.92
Banggai
609.20 266.89 - 876.09
Kepulauan
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

II - 35
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Gambar 2.15 Kondisi salah satu ruas Jalan Aspal di Kab. Banggai Kepulauan
Sumber : Dokumentasi Konsultan, 2016

Tabel 2.20 Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan di


Kabupaten Banggai Kepulauan, 2015
Jenis Kendaraan 2012 2013 2014 2015
Sedan - 1 1 …
Jeep 4 5 5 …
Bus 121 140 162 …
Truck 39 44 57 …
Pick Up 108 94 142 …
Alat Berat 11 6 6 …
Sepeda Motor 4423 7301 8533 …
Lainnya - - - …
Jumlah 4706 7591 8926 …
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Gambar 2.16 Pelabuhan di Kabupaten Banggai Kepulauan


Sumber : Dokumentasi Konsultan, 2016

II - 36
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

2.2.8 LISTRIK
Seperti umumnya Kabupaten di Sulawesi Tengah, pembangkit tenaga listrik
di Kabupaten Banggai Kepulauan dihasilkan menggunakan mesin diesel.
Tenaga listrik yang diproduksi oleh PLN di Kabupaten Banggai Kepulauan
pada tahun 2015 adalah sebesar 13.990.101 KWh. Dengan jumlah
pelanggan sebanyak 12.081 pelanggan baik rumah tangga, instansi
pemerintah, swasta, industri dan lain-lain.

Tabel 2.21 Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT. PLN
(Persero) pada Cabang/Ranting PLN di Kabupaten Banggai Kepulauan,
2011‒2015
Daya Produksi Listrik
Tahun Nilai Terjual
Terpasang Listrik Terjual
2011 6022 14 375 746 13 337 134 9 957 192 215
2012 7776 17 319 596 31 456 912 21 273 742 593
2013 5426 9 334 879 7 405 171 5 339 582 684
2014 5472 10 336 803 9 138 156 6 209 253 682
2015 8988 13 990 101 … …
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2.22 Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten


Banggai Kepulauan, 2011‒2015
Tahun Jumlah Pelanggan
2011 7241
2012 8226
2013 9862
2014 10955
2015 12081
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Dalam RTRW Kabupaten Banggai Kepulauan Sistem Jaringan Energi Dan


Kelistrikan selain menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD),
juga direncanakan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTM) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

II - 37
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Tabel 2.23 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kabupaten


Banggai Kepulauan
No. Nama PLTD Kecamatan
1 PLTD Tataba Buko
2 PLTD Lumbi – Lumbia Buko Selatan
3 PLTD Bulagi Bulagi
4 PLTD Liang Liang
5 PLTD Salakan Tinangkung
6 PLTD Bulungkobit Tinangkung
7 PLTD Sambiut Totikum
Sumber : RTRW Kabupaten Banggai Kepulauan 2016-2036

Tabel 2.24 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dan


Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
No. Nama PLTM Kecamatan
1 PLTM Alani Buko
2 PLTM Nulion Totikum Selatan
3 PLTM Luksagu Tinangkung Utara
4 PLTS Tangkop Liang
Sumber : RTRW Kabupaten Banggai Kepulauan 2016-2036

Gambar 2.17 PT. PLN Cabang Luwuk Unit Tataba dan Salakan
Sumber : Dokumentasi Konsultan, 2016

2.2.9 TELEKOMUNIKASI
Salah satu sarana komunikasi yang masih digunakan masyarakat Kabupaten
Banggai Kepulauan adalah POS. Dari tahun 2012 sampai dengan tahun
2015 di Kabupaten Banggai Kepulauan baru terdapat 1 Kantor Pos
Pembantu.

II - 38
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Tabel 2.25
Jumlah Kantor Pos Pembantu Menurut Kecamatan di Kabupaten
Banggai Kepulauan, 2012‒2015
Kecamatan 2012 2013 2014 2015
Totikum - - - -
Totikum Selatan - - - -
Tinangkung 1 1 1 1
Tinangkung Selatan - - - -
Tinangkung Utara - - - -
Liang - - - -
Peling Tengah - - - -
Bulagi - - - -
Bulagi Selatan - - - -
Bulagi Utara - - - -
Buko - - - -
Buko Selatan - - - -
Banggai Kepulauan 1 1 - 1
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Gambar 2.18 Kantor Pos Salakan


Sumber : Dokumentasi Konsultan, 2016

2.2.10 KAWASAN STRATEGIS


Kawasan strategis yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan, terdiri atas :
a. Kawasan strategis Provinsi; dan
b. Kawasan strategis Kabupaten.

II - 39
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Kawasan strategis yang terkait dengan wilayah Kabupaten meliputi


kawasan strategis Provinsi dan nasional dari sudut kepentingan pertahanan
dan keamanan, kawasan strategis nasional dari sudut kepentingan
pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis nasional dari sudut kepentingan
sosial budaya, dan kawasan strategis nasional dari sudut kepentingan
fungsi dan daya dukungan lingkungan hidup.
Kawasan Strategis Provinsi yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan
terdiri atas:
a. Kawasan andalan laut teluk Tolo yang merupakan kawasan strategis
dari sudut kepentingan kawasan pesisir dan pulau - pulau kecil; dan
b. Kawasan Monumen Trikora Banggai Kepulauan yang merupakan
kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi sosial budaya.
Kawasan Strategis Kabupaten terdiri atas:
a. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan
pertumbuhan ekonomi;
b. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi
sosial budaya;
c. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan
pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi; dan
d. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan
daya dukung lingkungan hidup.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi terdiri atas:
a. Kawasan pertumbuhan ekonomi Salakan, meliputi Kecamatan
Tinangkung;
b. Kawasan pusat pertumbuhan Bulagi, meliputi Kecamatan Bulagi dan
Kecamatan Buko
c. Kawasan pusat pertumbuhan Patukuki, meliputi Kecamatan Peling
Tengah dan Liang;
d. Kawasan pusat pertumbuhan Totikum, meliputi Kecamatan Totikum;
e. Kawasan pusat pertumbuhan Tinangkung, meliputi Kecamatan
Tinangkung Selatan.

II - 40
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya terdiri atas


kawasan bersejarah Monumen Trikora Salakan di Kecamatan Tinangkung.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya
alam terdiri atas:
a. Kawasan Danau Alani di Kecamatan Buko Selatan sebagai sumber
energi PLTMH
b. Kawasan perikanan dan kelautan gugusan Pulau Peling, Pulau Bakalan
dan Pulau Tikus.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup, terdiri atas :
a. Kawasan terumbu karang Malapatia dan Versuvius; dan
b. Kawasan padang lamun yang tersebar di wilayah laut Kabupaten
Banggai Kepulauan

II - 41
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Gambar 2.19 Peta Kawasan Strategis Kabupaten Banggai Kepulauan


Sumber: RTRW Kabupaten Banggai Kepulauan 2016-2036
II- 42
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

2.3. SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA


2.3.1. PDRB
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dengan membandingkan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun
aktif dengan tahun sebelumnya. PDRB atas dasar harga konstan 2010
Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2015 mengalami perlambatan 6,63
persen dari tahun sebelumnya. Kondisi ini mengalami perlambatan
dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yaitu 7,07 persen
(Tabel 2.27).
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengadaan listrik dan gas yakni
sebesar 10,17%, diikuti oleh sektor informasi dan komunikasi sebesar
9,58%, dan sektor akomodasi sebesar 9,40% (Tabel 2.27).
Kontribusi sektoral dapat dilihat dari PDRB menurut harga berlaku. Sektor
penyumbang PDB terbesar dari tahun ke tahun tidak mengalami perubahan,
yaitu sektor pertanian, diikuti sektor perdagangan, dan sektor jasa-jasa.
Namun yang mengalami perubahan ialah besarnya sumbangan terhadap
PDB yang mengalami kenaikan dan penurunan.
Pada tahun 2015 sumbangan sektor pertanian sebesar 50,05% menurun
sedikit dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 50,45%. Dari hal ini dapat
dikatakan bahwa Kabupaten Banggai Kepulauan masih tergolong daerah
agraris. Hal ini sesuai dengan potensi.

Tabel 2.26
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Banggai Kepulauan (miliar rupiah),
2012−2015
Lapangan Usaha 2012 2013 2014* 2015**

Pertanian, Kehutanan dan


1,015,128.47 1,128,563.64 1,250,726.49 1,365,280.40
Perikanan
Pertambangan dan
15,977.59 18,252.13 21,009.53 24,893.65
Penggalian
Industri Pengolahan 49,859.24 55,424.16 62,154.17 68,600.75
Pengadaan Listrik dan
231.36 261.45 290.10 295.72
Gas
Pengadaan Air, 2,142.26 2,358.94 2,626.46 2,913.34

II - 43
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Pengelolaan Sampah,
Limbah dan dan Daur
ulang
Konstruksi 45,298.96 52,260.88 60,544.47 68,067.73
Pengadaan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil 376,150.37 423,089.44 473,818.60 519,883.70
dan Sepeda Motor
Transportasi dan
61,119.16 69,596.49 77,816.02 85,640.57
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
8,213.40 9,084.31 10,136.89 11,263.08
dan Makan Minum
Informasi dan Komunikasi 60,658.02 66,469.31 74,160.12 81,801.54
Jasa Keuangan dan
35,497.03 41,090.88 43,996.52 49,952.37
Asuransi
Real Estate 39,109.67 42,645.35 46,473.84 49,534.83
Jasa Perusahaan 1,739.43 1,927.76 2,129.52 2,355.13
Administrasi Pemerintah,
Pertahanan dan Jaminan 101,215.14 111,532.99 127,909.94 145,018.08
Sosial Wajib
Jasa pendidikan 111,249.47 123,512.18 138,327.25 153,465.00
Jasa Kesehatan dan
42,204.19 47,036.90 54,480.47 61,751.08
Kegiatan Sosial
Jasa lainnya 27,454.13 29,339.63 32,714.66 37,284.82
Produk Dosmetik
1,993,247.89 2,222,446.63 2,479,315.06 2,728,000.78
Regional Bruto
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2.27
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Banggai
Kepulauan (miliar rupiah), 2012−2015
LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014* 2015**
Pertanian, Kehutanan dan 7.23 6.30 6.20 5.97
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian 9.66 9.36 9.47 9.43
Industri Pengolahan 6.75 6.68 6.80 5.90
Pengadaan Listrik dan Gas 9.63 12.98 10.91 10.17
Pengadaan Air, Pengelolaan 6.44 5.79 5.91 5.86
Sampah, Limbah dan dan
Daur ulang
Konstruksi 10.46 7.48 7.72 7.81
Pengadaan Besar dan Eceran; 9.87 9.13 8.09 6.62
Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor

II - 44
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Transportasi dan 6.71 7.86 7.18 6.71


Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan 8.93 8.84 9.59 9.40
Makan Minum
Informasi dan Komunikasi 9.22 9.26 9.95 9.58
Jasa Keuangan dan Asuransi 11.17 6.38 2.73 6.71
Real Estate 7.40 7.20 6.74 6.13
Jasa Perusahaan 6.77 9.52 8.79 9.17
Administrasi Pemerintah, 7.69 7.48 9.47 8.42
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
Jasa pendidikan 6.62 7.34 7.28 7.16
Jasa Kesehatan dan Kegiatan 6.87 7.63 9.45 9.17
Sosial
Jasa lainnya 7.53 4.03 7.64 7.70
Produk Dosmetik Regional 7.90 7.18 7.07 6.63
Bruto
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

2.3.2. MATA PENCARIAN


Pada tahun 2015 tercatat penduduk yang bekerja di Kabupaten Banggai
Kepulauan sebanyak 58.503 orang, pengangguran sebanyak 1.327 orang
dan yang bukan angkatan kerja sebanyak 20.991 orang. Pertanian adalah
sektor ekonomi atau mata pencarian yang dijadikan sebagai tumpuan
penghasilan penduduk di Kabupaten Banggai Kepulauan. Secara Konseptual
pertanian dalam arti luas mencakup usaha engolah lahan seperti perikanan,
pertanian, tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan
sebagainya.
Tabel 2.28
Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama
Seminggu yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Banggai Kepulauan, 2015
Lapangan Pekerjaan Utama Laki-laki Perempuan Jumlah
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,
22,947 11,569 34,516
Perburuan & Perikanan
Pertambangan dan Penggalian 450 219 669
Industri 58 1,197 1,255
Listrik, Gas dan Air Minum 123 - 123
Konstruksi 886 - 886
Perdagangan, Rumah Makan dan 2,239 4,967 7,206

II - 45
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Jasa Akomodasi
Transportasi, Pergudangan dan
1,748 - 1,748
Komunikasi
Lmbg Keuangan, Real Estate, Ush
61 291 352
Persewaan & Js Perusahaan
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan
6,112 5,636 11,748
Perorangan
Total 34,624 23,636 58,503
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Gambar 2.20 Tanaman hasil sektor pertanian


Sumber : Kajian Potensi Mata Air dan Pengelolaannya di Kab. Banggai Kepulauan, 2013

2.3.3. ADAT ISTIADAT


Upacara Adat yang biasa dilakukan di Kabupaten Banggai Kepulauan adalah
upacara adat Tumpe, selain itu upacara adat Banggai Sea-sea di Lumbi-
Lumbia dan dikehidupan dan permukiman suku Bajo di atas air laut. Jenis
kesenian rakyat yang banyak digemari di Kabupaten Banggai Kepulauan dan
berkembang hingga saat ini antara lain:
1. Festival Budaya Banggai; ditampilkan berbagai atraksi seni dan
budaya yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan, misalnya
Modero.
2. Seba Lembaga Adat Banggai; dirumuskannnya keputusan-keputusan
adat Banggai.

II - 46
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

3. Menanam ubi Banggai (Bapidok); dilakukan pada saat menanam ubi


Banggai disertai adat-istiadat setempat.
Budaya yang dijalankan secara terus-menerus akan menghasilkan aturan,
norma atau kesepakatan-kesepakatan baik yang tertulis ataupun tidak
tertulis. Kearifan lokal merupakan salah satu produk budaya yang menjadi
identitas dari suatu penduduk yang tinggal di suatu wilayah.
Kearifan lokal yang terwujud “local knowlodge” yang dilakukan masyarakat
juga diwujudkan dalam proses menjaga mata air tempat mereka bergantung.
Dibangunnya bak penampungan air sementara, iuran untuk pembelian pipa
yang rusak, pemasangan reklame, larangan penebangan hutan di dekat
sumber mata air merupakan bentuk-bentuk kearifan lokal yang telah
berkembang mengikuti jaman.

Gambar 2.21 Wujud Kearifan Lokal Masyarakat Kabupaten Banggai


Kepulauan
Sumber : Kajian Potensi Mata Air dan Pengelolaannya di Kab. Banggai Kepulauan, 2013

Wujud kearifan local yang diterapkan masyarakat kabupaten Banggai


Kepulauan untuk menjaga sumber Mata Air, diantaranya: Pembentukan Tim
“Jaga Wana” (gambar 2.21 Kiri atas); Larangan penebangan pohon dekat
sumber mata air (gambar 2.21 kanan atas); pembuatan bak penampungan

II - 47
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

air permanen (gambar 2.21 kiri bawah); dan perawatan pipa secara swadaya
oleh masyarakat dari sumber mata air menuju permukiman warga (gambar
2.21 kanan bawah)

2.4. SARANA KESEHATAN LINGKUNGAN


Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang
sehat dan bahagia. Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan
diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup
kesling ada 8, yaitu :
a. Penyehatan Air dan Udara
b. Pengamanan Limbah padat/sampah
c. Pengamanan Limbah cair
d. Pengamanan limbah gas
e. Pengamanan radiasi
f. Pengamanan kebisingan
g. Pengamanan vektor penyakit
h. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

Salah satu Sarana Kesehatan Perumahan dan Lingkungan adalah Jamban.


Dari data Dinas Kesehatan jenis sarana jamban yang paling banyak
digunakan adalah jenis leher angsa. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.29 Jumlah Sarana Jamban di Setiap Kecamatan Tahun 2015
Jenis Sarana Jamban
Kecamatan Puskesmas
Komunal Leher Angsa Plengsengan Cemplung
Totikum Totikum 12 2047 5 -
Totikum Selatan Totikum Selatan … … … …
Salakan 34 1557 - -
Tinangkung
Bakalan 96 415 - 81
Tinangkung Utara Tinangkung Utara 29 1394 - -

II - 48
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Mansamat Mansamat - - - -
Liang Saleati 10 1561 - 10
Peling Tengah Patukuki - - - -
Bulagi Bulagi 1937 - - -
Bulagi Utara Sabang - - - -
Bulagi Selatan Lolantang 30 974 - -
Buko Tataba … … … …
Buko Selatan Lumbi-Lumbia - 1223 - -
Jumlah 2148 9171 5 91
Sumber: Dinas Kesehatan Banggai Kepulauan, 2016

Dari data Tingkat 10 Kejadian Penyakit yang masuk sepuluh besar di Puskesmas,
salah satunya adalah Diare di mana beberapa faktor resiko penyebab penyakit
Diare adalah ketidaktersediaanya sumber air bersih, sanitasi dasar yang kurang,
social ekonomi dan tingkat pendidikan serta perilaku masyarakat. Selengkapnya
sepuluh besar penyakit di Puskesmas adalah sebagai berikut:
Tabel 2.30
Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Tahun 2015
JUMLAH PERKIRAAN
NO. KECAMATAN
KASUS
1 HYPERTENSI 1874
2 GASTRITIS 1116
3 DIARE 983
4 NASOPHARINGITIS AKUT 508
5 DIABETES MILETUS 411
6 MALARIA 356
7 ISPA 250
8 ASMA 236
9 BRONCHITIS 197
10 TUBERCULLOSIS 156
Sumber: Dinas Kesehatan Banggai Kepulauan, 2016

2.5. RUANG DAN LAHAN


2.5.1. RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan meliputi :
1. Pusat-pusat kegiatan;
Pusat-pusat kegiatan yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri atas:
a. PKL (Pusat Kegiatan Lokal), yaitu Kota Salakan;
b. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan), terdiri atas :

II - 49
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

 Bulagi Satu di Kecamatan Bulagi;


 Tataba di Kecamatan Buko
 Tatakalai di Kecamatan Tinangkung Utara
 Mansamat A di Kecamatan Tinangkung Selatan
 Patukuki di Kecamatan Peling Tengah; dan
 Sambiut di Kecamatan Totikum
c. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan), terdiri atas:
 Labasiano dan Malanggong di Kecamatan Buko;
 Lumbi-lumbia, Palapat dan Buko di Kecamatan Buko Selatan;
 Ambelang di Kecamatan Tinangkung;
 Ponding-ponding di Kecamatan Tinangkung Utara;
 Tinangkung di Kecamatan Tinangkung Selatan;
 Peling Seasa di Kecamatan Bulagi ;
 Sabang di Kecamatan Bulagi Utara;
 Lolantang di Kecamatan Bulagi Selatan;
 Kolak di Kecamatan Peling Tengah;
 Liang, Bajo dan Saleati di Kecamatan Liang;
 Abason di Kecamatan Totikum; dan
 Kalumbatan di Kecamatan Totikum Selatan.
2. Sistem Jaringan Prasarana Utama
Sistem jaringan prasarana utama yang ada di Kabupaten Banggai
Kepulauan terdiri atas:
A. sistem jaringan transportasi darat
Jaringan Jalan, terdiri atas jaringan jalan arteri, jaringan jalan
kolektor, jaringan jalan lokal dan jaringan jalan arteri primer.
 Jaringan Prasarana Lalu Lintas, terdiri atas:
a) terminal penumpang tipe C terdapat di Kota Salakan.
b) sub terminal penumpang terdapat di :
1) Mansamat di Kecamatan Tinangkung Selatan;
2) Bulagi di Kecamatan Bulagi; dan
3) Sambiut di Kecamatan Totikum;

II - 50
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

 Jaringan Jalan
 Jaringan Sungai, Danau dan Penyeberangan terdiri atas:
1) lintas penyeberangan Provinsi ;
2) lintas penyeberangan Kabupaten;
3) lintas penyeberangan antar pulau intra Kabupaten; dan
4) pelabuhan penyeberangan antar pulau.
B. sistem jaringan transportasi laut;
Sistem jaringan transportasi laut meliputi Tatanan Kepelabuhan dan
Alur pelayanan.
1) Tatanan kepelabuhan di Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri
atas:
 Peningkatan Pelabuhan Pengumpul, yang meliputi titik-titik
yang tersebar di seluruh Kecamatan di Banggai Kepulauan
 Peningkatan Pelabuhan Pengumpan, yang meliputi titik
tersebar di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan
2) Alur pelayaran Provinsi meliputi : Luwuk – Salakan - Boniton-
Banggai - Sanana.
C. Sistem jaringan transportasi udara.
Rencana bandar udara pengumpan di Seasa, Kecamatan Bulagi, dan
di Desa Sakay Kecamatan totikum.
3. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
A. Sistem jaringan energi dan kelistrikan; Pembangkit tenaga listrik terdiri
atas Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro, Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pembangkit Listrik
Tenaga Air. Untuk Rencana lokasi PLTD, PLTM dan PLTS dapat
dilihat pada Tabel 2.23. dan 2.24.
B. Sistem Jaringan Telekomunikasi.
1) Sistem jaringan kabel terdiri atas Kota Salakan, Bulagi Satu di Ke
camatan Bulagi, Tataba di Kecamatan Buko, Tatakalai di Ke
camatan Tinangkung Utara, Mansamat di Kecamatan Tinangkung
Seatan, Patukuki di Kecamatan Peling Tengah; dan Sambiut di
Kecamatan Totikum.

II - 51
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

2) Sistem Jaringan Seluler mencakup seluruh pulau yang ada di


Kabupaten Banggai Kepulauan.
C. Sistem Jaringan Pengelolaan Sumberdaya Air
1) Wilayah Sungai (WS), terdiri atas WS Kabupaten.
2) Bendung, terdiri atas Bendung Kabupaten
3) Daerah Irigasi (DI), dapat dilihat pada tabel 2.8
4) Daerah Rawa (DR); terdapat di seluruh wilayah Kecamatan di
Kabupaten Banggai Kepulauan.
5) Pantai; tersebar di seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten
Banggai Kepulauan.
6) Danau; terdapat di Kecamatan Totikum Selatan, Kecamatan Bulagi
Selatan dan Kecamatan Liang
7) Cekungan air tanah (CAT); berada pada Kabupaten Banggai
Kepulauan Cekungan Air Tanah Peleng.
8) Sumber mata air, terdapat di 93 titik di wilayah Kecamatan di
Kabupaten Banggai Kepulauan.
9) Jaringan air baku untuk air bersih yang berada di Kabupaten
Banggai Kepulauan meliputi rencana pengembangan sumber air
baku dan rencana pengembangan danau.
D. Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan
1) Sistem pengelolaan persampahan;
 Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Saiyong dengan sistem
Sanitary Landfill di km 9 Desa Saiyong Kecamatan Tinangkung
di Pulau Peling dan sekurang kurangnya radius 1 km dari jalan
utama;dan
 Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah di
kembangkan di semua wilayah di Kabupaten Banggai
Kepulauan.
2) Sistem jaringan air minum, terdiri atas sistem perpipaan dan
sistem non perpipaan.
3) Sistem jaringan drainase, meliputi:

II - 52
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

 Drainase makro, merupakan jaringan drainase dengan


memanfaatkan saluran/aliran sungai -sungai yang ada;
 saluran pembuangan atau saluran yang terbuka yang berada
di tepi jalan yang berfungsi untuk saluran pembuangan air yang
berasal dari perumahan, perdagangan dan transportasi.
4) Sistem evakuasi bencana.
 Sistem peringatan dini tsunami di Kota Salakan;
 Titik dan jalur evakuasi bencana di Kabupaten Banggai
Kepulauan, meliputi :
Kota Salakan, meliputi lapangan monumen Trikora dan
kompleks kediaman Bupati Banggai kepulauan, dengan jalur
evakuasi sebagai berikut:
 Tungabe – Baka - Bongganan - Lapangan Monumen
Trikora Atas;
 Tompudau – Tanjung - Kediaman Bupati Banggai
Kepulauan;
 Pelestarian bangunan pelindung dan atau menanam
kembali bakau yang telah rusak di pantai Kota Salakan;
2.5.2. KAWASAN LINDUNG
1. Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Hutan Lindung dengan luas kurang lebih 26.739 Ha terdapat di:
a. Kecamatan Tinangkung, dengan luasan kurang lebih 2.025,920 Ha;
b. Kecamatan Tinangkung Utara, dengan luasan kurang lebih 248,190
Ha;
c. Kecamatan Bulagi, dengan luasan kurang lebih 8.318,105 Ha;
d. Kecamatan Bulagi Utara, dengan luasan kurang lebih 810,621Ha;
e. Kecamatan Bulagi Selatan, dengan luasan kurang lebih 14.487,200
Ha;
f. Kecamatan Peling Tengah, dengan luasan kurang lebih 852,564 Ha;
g. Kecamatan Totikum Selatan, dengan luasan kurang lebih 200,655 Ha;
h. Kecamatan Buko Selatan, dengan luasan kurang lebih 40,690 Ha.
2. Kawasan Perlindungan terhadap kawasan dibawahnya

II - 53
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Kawasan Perlindungan terhadap kawasan dibawahnya terdiri atas


kawasan resapan air yang tersebar di seluruh Kecamatan Kabupaten
Banggai Kepulauan dengan luasan 237.842,000 Ha.
3. Kawasan Perlindungan terhadap setempat
Kawasan Perlindungan terhadap setempat terdiri atas:
a. Kawasan sempadan pantai meliputi seluruh pulau di Kabupaten
Banggai Kepulauan
b. Kawasan sempadan sungai meliputi:
 Sungai Paisu Bebek dan Sungai Balayon di Pulau Peling Ke
camatan Liang;
 Sungai Ndudukan, Sungai Lomou, Sungai Tutung, Sungai Palam
di Pulau Peling Kecamatan Totikum; dan
 Sungai Tobing, Sungai Tobungin, Sungai Nipah, Sungai Mandoni,
Sungai Manggalai, Sungai Ambelang, Sungai Luksagu, Sungai
Tatakalai di Pulau Peling Kecamatan Tinangkung.
c. Kawasan Sekitar Danau terletak di sekitar :
 Danau Tendetung dan Danau Ndukukan di Pulau Peling
Kecamatan Totikum;
 Danau Alani di Pulau Peling Kecamatan Buko;
 danau Kuakon di Pulau Peling Kecamatan Tinangkung
 Danau Emeluk di Pulau Peling Kecamatan Bulagi Selatan;
d. Kawasan sekitar mata air meliputi:
 Paisu Sinangkal
 Lalanday
 Bangunemo
 Manggalai
 Lukpanenteng
e. Kawasan ruang terbuka hijau meliputi kawasan Kota Salakan dan
wilayah perkotaan di seluruh Kabupaten Banggai Kepulauan.
4. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
a. Kawasan pantai berhutan bakau dengan luasan kurang lebih 1.582,35
Ha meliputi:

II - 54
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

 Kecamatan Buko, dengan luasan kurang lebih 76,08 Ha;


 Kecamatan Buko selatan, dengan luasan kurang lebih 226,06 Ha;
 Kecamatan Bulagi , dengan luasan kurang lebi h 42,35 Ha;
 Kecamatan Bulagi Selatan, dengan luasan kurang lebih 3,98 Ha;
 Kecamatan Bulagi Utara, dengan luasan kurang lebih 432,82 Ha;
 Kecamatan Liang, dengan luasan kurang lebih 65,55 Ha;
 Kecamatan Peling Tengah, dengan luasan kurang lebih 125,20 Ha;
 Kecamatan Tinangkung, dengan luasan kurang lebih 153,37 Ha;
 Kecamatan Tinangkung Selatan, dengan luasan kurang lebih
439,71 Ha;
 Kecamatan Tinangkung Utara, dengan luasan kurang lebih 17,22
Ha.
b. Kawasan konservasi laut dengan luas kurang lebih 171.312 Ha, Liang,
Peling Tengah 32.359,35 Ha dan Buko, Buko Selatan, Bulagi selatan
58.092,62 Ha dan di Perairan Kabupaten Banggai Kepulauan.
c. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
5. Kawasan Rawan Bencana Alam
a. Kawasan rawan gempa bumi, tersebar di seluruh Kecamatan di
Kabupaten Banggai Kepulauan.
b. Kawasan rawan tsunami, tersebar di seluruh Kecamatan di
Kabupaten Banggai Kepulauan.
c. Kawasan rawan tanah longsor, tersebar di seluruh Kecamatan di
Kabupaten Banggai Kepulauan.
d. Kawasan rawan Banjir, tersebar di seluruh Kecamatan di Kabupaten
Banggai Kepulauan.
6. Kawasan Lindung Lainnya
a. kawasan suaka perikanan; berupa perlindungan terhadap BCF
(Banggai Cardinal Fish) yang tersebar di Popidolon dan Apal Kec.
Liang, Kec.Tinangkung, Desa Bobu Kec.Tinangkung Selatan, Desa
Kalumbatan Kec. Totikum Selatan dan sebagian perairan Kabupaten
Banggai Kepulauan
b. Kawasan perlindungan terumbu karang dan padang lamun meliputi:

II - 55
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

 kawasan terumbu Karang Malapatia, terletak di perairan Sebelah


Barat Pulau Peleng dengan luas sekitar kurang lebih 400 Ha dan
terumbu Karang Versuvius seluas kurang lebih 2.500Ha; dan
 Padang Lamun (sea grass) yang tersebar di wilayah perairan laut
Kabupaten Banggai Kepulauan.
c. Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD), meliputi perairan Lumbi-
lumbia, Ambelang, Bakalan, Bobu, Liang dan perairan Kindandal.

II - 56
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Gambar 2.22 Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan

Sumber: RTRW Kabupaten Banggai Kepulauan, 2016


II - 57
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

2.6 KEPENDUDUKAN
2.6.1. Jumlah Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk begitu besar dan terus bertambah setiap tahun. Jumlah
penduduk tahun 2015 sebesar 114.980 jiwa. Laju pertumbuhan selama periode
2014-2015 yaitu 0,86%. Adapun jumlah penduduk dan laju pertumbuhan
penduduk tahun 2014-2015 per Kecamatan disajikan pada Tabel 2.31.
Pada tahun 2015, kepadatan penduduk tertinggi terjadi di Kecamatan Totikum
Selatan, yaitu 88 orang per km2 dengan luas wilayah hanya sebesar 95,19 km2
(3,83 persen dari total Kabupaten Banggai Kepulauan). Kepadatan penduduk
terendah terjadi di Kecamatan Bulagi Utara, yaitu 29 orang per km2 dengan luas
wilayah sebesar 318 km2. Untuk informasi lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel
2.32
Tabel 2.31.
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di
Kabupaten Banggai Kepulauan, 2010, 2014, dan 2015
Kecamatan Jumlah Penduduk (ribu) Laju Pertumbuhan (%)

2010 2014 2015 2010-2015 2014-2015


Totikum 9869 10188 10256 0.77 0.67
Totikum Selatan 8036 8348 8414 0.92 0.79
Tinangkung 13201 14444 14705 2.18 1.81
Tinangkung Selatan 7204 7663 7761 1.50 1.28
Tinangkung Utara 7604 8164 8270 1.52 1.30
Liang 8768 9003 9051 0.64 0.53
Peling Tengah 9244 9731 9835 1.25 1.07
Bulagi 9529 9807 9865 0.70 0.59
Bulagi Selatan 9716 9850 9877 0.33 0.27
Bulagi Utara 8890 9155 9208 0.71 0.58
Buko 9536 9656 9719 0.76 0.65
Buko Selatan 7881 7994 8019 0.35 0.31
Banggai 109364 114003 114980 1.01 0.86
Kepulauan
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

II - 58
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Tabel 2.32.
Jumlah Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Tahun 2015
Kecamatan Jumlah Luas Kepadatan
Penduduk Wilayah Penduduk per km2
2
(km )
Totikum 10256 66
155.45
Totikum Selatan 8414 88
95.19
Tinangkung 14705 47
312.6
Tinangkung Selatan 7761 41
187.89
Tinangkung Utara 8270 61
136.65
Liang 9051 51
176.19
Peling Tengah 9835 70
140
Bulagi 9865 36
275.66
Bulagi Selatan 9877 31
319
Bulagi Utara 9208 29
318
Buko 9719 53
184.84
Buko Selatan 8019 43
187.32
Banggai 114980 46
2488.79
Kepulauan
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

2.6.2. Penyebaran Penduduk


Jumlah penduduk begitu besar dan terus bertambah setiap tahun. Sebagian besar
penduduk masih terpusat di Kecamatan Tinangkung. Data tahun 2015
menunjukkan sekitar 12,79% penduduk tinggal di Kecamatan Tinangkung. Dimana
luas Kecamatan Tinangkung sekitar 12,56% dari seluruh wilayah daratan
Kabupaten Banggai Kepulauan.

II - 59
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

Tabel 2.33.
Distribusi Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kecamatan Persentase
Penduduk
Totikum 8.92
Totikum Selatan 7.32
Tinangkung 12.79
Tinangkung Selatan 6.75
Tinangkung Utara 7.19
Liang 7.87
Peling Tengah 8.55
Bulagi 8.58
Bulagi Selatan 8.59
Bulagi Utara 8.01
Buko 8.45
Buko Selatan 6.97
Banggai 100
Kepulauan

Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

2.7 KEUANGAN DAERAH


Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan pada
tahun anggaran 2015 sejumlah 624,815 milyar rupiah, dengan rincian Pendapatan
Asli Daerah 3,37%, Dana Perimbangan 78,26%, dan Lain-lain Pendapatan yang
Sah sebesar 15,42% (Tabel 2.34).
Realisasi Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan (termasuk
Kabupaten Banggai Laut) pada tahun 2015 tercatat sejumlah 606,938 milyar
rupiah, dengan belanja terbesar berasal dari belanja tidak langsung sebesar 52%
(Tabel 2.35).
Tabel 2.34. Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Banggai
Kepulauan Menurut Jenis Pendapatan (miliar rupiah), 2012−2015
NO Sumber Penerimaan 2012 2013 2014 20151

1 Pendapatan Asli daerah 13,500.00 14,323.00 16,015.00 21,038.00


a Pajak Daerah 3,986.00 3,768.00 3,983.00 3,781.00
b Retribusi Daerah 3,957.00 3,619.00 1,005.00 1,668.00
c Hasil Perusahaan Milik
Daerah dan Pengelolaan
0.11 0.32 0.22 481.00
Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan

II - 60
perencanaan RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan

d Lain-lain PAD yang sah 5,450.00 6,612.00 10,805.00 15,106.00


2 Dana Perimbangan 458,446.00 548,549.00 423,598.00 488,953.00
a Bagi Hasil Pajak-Bagi Hasil
28,632.00 27,975.00 13,869.00 15,270.00
Bukan Pajak
b Dana Alokasi Umum 371,918.00 446,341.00 347,051.00 410,850.00
c Dana Alokasi Khusus 57,895.00 74,233.00 62,678.00 62,832.00
3 Lain-lain Pendapatan yang
67,664.00 53,645.00 47,092.00 96,364.00
sah
Jumlah/Total 539,609.00 616,517.00 486,705.00 624,815.00
Cat: 1 Data APBD
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2.35.
Realisasi Belanja Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan Menurut Jenis
Belanja (ribu rupiah), 2012−2015
Jenis Belanja 2012 2013 2014 20151
1 Belanja Tidak Langsung 257,245.00 282,409.00 217,064.00 308,248.00
1.1 Belanja Pegawai 237,894.00 256,636.00 194,821.00 212,826.00
1.2 Belanja Hibah 3,933.00 7,051.00 6,849.00 8,205.00
1.3 Belanja Bantuan sosial 1,000.00 1,885.00 1,434.00 4,127.00
Belanja Bagi Hasil
1.4 Kepada Provinsi/ … … … 291.00
Kabupaten/Kota
Belanja Bantuan
Keuangan kepada
1.5 Provinsi/ Kabupaten/ 13,521.00 16,683.00 0.33 82,243.00
Kota dan Pemerintah
Desa
1.6 Belanja Tidak Terduga 0.90 0.15 0.26 533.00
2 Belanja Langsung 260,714.00 308,578.00 233,363.00 298,690.00
2.1 Belanja Pegawai 18,331.00 25,514.00 21,766.00 29,144.00
2.2 Belanja Barang dan Jasa 75,273.00 92,701.00 92,009.00 98,086.00
2.3 Belanja Modal 167,110.00 190,363.00 119,588.00 171,459.00
Jumlah Total 517,958.00 590,987.00 450,427.00 606,938.00
Cat: 1 Data APBD
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka Tahun 2016

II - 61

Anda mungkin juga menyukai