Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGETAHUAN KEBENCANAAN

“Roles of Geospatian Information for Disaster Risk Reduction


Management”

Dosen Pengampu : Ir. Danis S. Singawilastra.,MT

Dibuat Oleh :

Widyastuti

4122321130027

TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI

TAHUN AJARAN 2021/2022


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
I.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
I.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4
I.3 Tujuan........................................................................................................................4
BAB II ISI.................................................................................................................................5
II.1 Pengertian Geospasial...............................................................................................5
II.2 Sistem Informasi Geografis (SIG)............................................................................5
II.3 Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dalam Mitigasi Bencana....................6
II.4 Contoh Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dalam Mitigasi Bencana.......6
II.4.1 SIG dalam penanggulangan Bencana Alam....................................................6
II.4.2 SIG dalam penanganan Covid-19.....................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

Tugas Pengetahuan Kebencanaan 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Tanjung Enim, 10 Juli 2022

Penulis,

Tugas Pengetahuan Kebencanaan 3


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi bencana yang cukup besar.
Potensi bencana tersebut disebabkan dari banyak faktor, seperti kondisi alam dan geografis.
Indonesia terletak di wilayah perbenturan antara tiga lempeng kerak bumi dan juga
pertemuan antara dua jalur gempa. Hal ini menjadikan Indonesia menjadi daerah yang mudah
mengalami bencana alam seperti gempa bumi dan juga aktifitas gunung berapi yang tinggi.
Dengan banyaknya faktor penyebab terjadinya bencana, maka diperlukan sebuah sistem
informasi kebencanaan berbasis spasial. Sistim informasi spasial ini sangat diperlukan pada
segala tahapan manajemen bencana, dari mulai aktifitas pra-bencana seperti studi tentang
resiko suatu daerah terhadap suatu bencana dan penyusunan berbagai skenario bencana;
aktifitas sesaat setelah bencana terjadi seperti pemetaan sebaran kerusakan dan kebutuhan
pengungsi yang sangat diperlukan oleh para petugas dan relawan pemberi bantuan; sampai ke
aktifitas rehabilitasi dan rekonstruksi suatu daerah pasca bencana. Dengan adanya sistim
informasi spasial ini, maka keputusan akan dapat diambil lebih tahapan pada segala tahapan
tersebut.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Geospasial?
2. Apa saja pemanfaatan dari Sistem Informasi dalam mitigasi bencana?
3. Apa saja contoh dari pemanfaatan Sistem Informasi Geospasial dalam bencana?

I.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian Geospasial
2. Mendeskripsikan pemanfaatan Sistem Informasi Geospasial dalam mitigasi bencana
3. Memberikan contoh pemanfaatan Sistem Informasi Geospasial dalam mitigasi
bencana

Tugas Pengetahuan Kebencanaan 4


BAB II
ISI
II.1 Pengertian Geospasial

Berdasarkan undang undang nomor 4 tahun 2011 tentang informasi geospasial pasal 1-4
menerangkan, spasial adalah aspek keruangan suatu objek atau kejadian yang mencakup
lokasi, letak, dan posisinya. Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang
menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada,
atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu. Koordinat ini
yang akan mempermudah dalam penentuan lokasi secara spesifik.

Ketersediaan informasi geospasial yang akurat akan memberikan keputusan yang tepat,
efisien, efektif dan komunikatif. Untuk mendapat informasi yang tepat maka dibutuhkan
data-data yang akurat. Jenis data geospasial yang sering ditemukan diantaranya, garis pantai
hipsografi perairan, nama rupa bumi, batas wilayah, transportasi, fasilitas umum serta
penutup lahan.

II.2 Sistem Informasi Geografis (SIG)

Seiring dengan berkembanganya zaman, banyak teknologi baru yang berkembang dalam
bidang geospasial. Salah satunya adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG merupakan
suatu sistem komputerisasi yang terdapat proses memasukan, menambahkan, menghapus,
memanipulasi, menganalisa, menyimpan serta menghasilkan informasi geografis pada suatu
wilayah yang ada di permukaan bumi.

SIG menawarkan suatu sistem yang mengintegrasikan data yang bersifat keruangan
(spasial/geografis) dengan data tekstual yang merupakan deskripsi menyeluruh tentang obyek
dan keterkaitannya dengan obyek lain. Dengan sistem ini data dapat dikelola, dilakukan
manipulasi untuk keperluan analisis secara komprehensif dan sekaligus menampilkan
hasilnya dalam berbagai format baik dalam bentuk peta maupun berupa tabel atau report.
Terdapat beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, yaitu :

 SIG menggunakan data spasial yang terintegrasi.


 SIG dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik untuk meningkatkan
pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi
yang ada dipermukaan bumi.

Tugas Pengetahuan Kebencanaan 5


 SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi
kedalam beberapa faktor data spasial.
 SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial.

II.3 Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dalam Mitigasi Bencana

Pemanfaatan SIG mencakup beberapa bidang, salah satunya adalah pada mitigasi bencana.
Mitigasi bencana merupakan segala upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana.
Manfaat SIG dalam mitigasi bencana adalah sebagai berikut.

 Untuk mengetahui titik rawan bencana.


 Untuk mengidentifikasi wilayah yang aman untuk menjadi zona evakuasi.
 Untuk mengetahui jalur evakuasi.
 Untuk menrencanakan wilayah yang aman untuk mengevakuasi.

Analisis SIG yang digunakan dalam mitigasi bencana adalah sebagai berikut.

 Analisis klasifikasi, merupakan proses analisis yang mengelompokan kelas-kelas


yang terdapat pada data spasial. Hal ini diperlukan untuk mengetahui lokasi mana saja
yeng memiliki kerawanan bencana yang tinggi pada suatu daerah.
 Analisis overlay, merupakan analisis tumpang susun yang menggabungkan beberapa
data spasial dan dilakukan pembobotan skor hingga menghasilkan informasi baru.
Contohnya adalah untuk menentukan daerah rawan bencana tanah longsor diperlukan
peta kemiringan lereng, data curah hujan, dan data kerapatan vegetasi, sehingga
menghasilkan peta kerawanan bencana longsor.
 Analisis networking, merupakan analisis yang menentukan jalan atau jaringan. Pada
mitigasi bencana, analisis ini penting dilakukan karena untuk menentukan jalur
evakuasi.
 Analisis buffering, merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui jarak atau
jangkauan suatu objek. Contohnya pada penerapan bencana adalah cakupan letusan
gunung api.space

II.4 Contoh Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dalam Mitigasi Bencana

Berikut ini adalah contoh pemanfaatan SIG yang berkaitan dengan bencana

II.4.1 SIG dalam penanggulangan Bencana Alam

Tugas Pengetahuan Kebencanaan 6


SIG dapat digunakan sebagai alat bantu dalam menanggulangi bencana alam dikarena dalam
penanggulangan bencana harus didukung oleh suatu sistem informasi yang memadai dan
diharapkan mampu untuk:

1. Meningkatkan kemampuan perencanaan logistik penanggulangan bencana bagi semua


mekanisme penanggulangan bencana, baik pada tingkat pusat maupun daerah,
2. Mendukung pelaksanaan distibusi barang bantuan penanggulangan bencana,
3. Mendukung proses pelaporan aktivitas distibusi barang bantuan penanggulangan
bencana,
4. Memberikan informasi secara lengkap dan aktual kepada semua pihak yang terkait
dengan unsur-unsur logistik penanggulangan bencana baik di Indonesia maupun negara
asing melalui fasilitas jaringan global.

Melalui data gespasial yang akurat maka basis data akan menghasilkan informasi yang tepat.
Untuk menghasilkan SIG yang tepat diperlukan bantuan perangkat lunak pengolah data
spasial yang mempunyai fasilitas pertukaran data secara dinamis. Misalnya dengan bantuan
perangkat lunak ArcView, AutoCAD Map, atau Map Info.

Output yang dihasilkan dari perangkat lunak akan bertugas untuk menampilkan atau
menghasilkan produk akhir basis data manajemen logistik penanggulangan bencana seperti:
tabel, grafik, peta (rute transportasi), jenis dan jumlah komoditi yang diperlukan didaerah
terjadinya bencana, jenis dan jumlah komoditi yang akan didistribusikan kedaerah terjadinya
bencana.

Output basis data tersebut harus dapat dipublikasikan melalui internet agar dapat diketahui
secara luas oleh masyarakat, agar respon penanggulangan terhadap bencana yang terjadi
dapat dilakukan secepat mungkin. Masyarakat luas yang bermaksud menjadi donatur
mengetahui komoditi yang diperlukan oleh korban bencana, sehingga komoditi yang
disampaikan kepada korban dilokasi bencana merupakan komoditi yang benar-benar
diperlukan oleh korban bencana. Hal ini yang menjadi alasan mengapa SIG tersebut penting
untuk dilakukan dalam penanggulangan bencana.

II.4.2 SIG dalam penanganan Covid-19

Alat penting di dalam pencegahan penyebaran dan penekanan laju korban wabah Covid-19
adalah model yang digunakan para pengambil kebijakan untuk memutuskan rantai
penyebaran dari virus ini. Teknologi informasi geospasial merupakan salah satu model

Tugas Pengetahuan Kebencanaan 7


kebijakan yang diterapkan. Penggunaan teknologi geospasial ini dirasa cukup efektif jika data
yang diperoleh merupakan data yang akurat. Untuk mendapat data yang akurat dibutuhkan
kerja sama yang baik antara instansi kesehatan yang menangani virus ini dan pemerintah
setempat. Hal ini bertujuan untuk agar data yang diolah dapat dijadikan sebuah informasi
yang bermanfaat bagi masyarakat umum.

Tidak hanya data jumlah kasus yang terjadi, data masyarakat yang mengalami dampak akibat
adanya virus ini, data lembaga kesehatan, data daerah yang terdapat virus akan tersedia
dengan adanya penerapan model menggunakan teknologi informasi geospasial ini. Dengan
informasi yang tersedia akan mempermudah lembaga-lembaga dalam proses memberikan
bantuan dan tentu akan tepat sasaran.

Bagi layanan kesehatan publik akan terbantu karena pengambil keputusan akan mengetahui
layanan publik kesehatan mana yang membutuhkan fasilitas dalam penanganan virus ini.
Bagi pemerintah juga akan dipermudah dalam hal proses pengambilan keputusan yang tepat.
Jika tiap daerah melakukan model ini maka akan diketahui derah mana menjadi zona merah
(sangat perlu penanganan), kuning (perlu perhatian) dan hijau (kondisi daerah yang aman).
Penerapan new normal juga sangat terbantu dengan adanya SIG ini. Pemerintah akan
mengetahui lokasi-lokasi (daerah) yang dapat dikatakan new normal dan yang masih perlu
penanganan lebih lanjut. Hal ini dapat diketahui karena model geospasial yang dihasilkan
yaitu berupa data dan pemetaan yang dapat diakses oleh masyarakat pada suatu situs atau
halaman website tertentu.

Dengan melihat halaman website tersebut kita dapat melihat mapping penderita virus corona
di suatu wilayah. Tujuan utama dari pemodelan geospasial salah satunya yaitu agar dapat
menyusun dan mengembangkan data menjadi sebuah bentuk informasi terkait suatu isu
dalam hal ini adalah mengenai wabah virus corona yang mudah dipahami oleh masyarakat
umum sebagai salah satu bentuk mitigasi penanganan Corona Virus Disease 2019.

Tugas Pengetahuan Kebencanaan 8


BAB III
PENUTUP
Dalam penulisan makalah ini penulis menyimpulkan bahwa :

Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi,
letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas
permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.

Manfaat SIG dalam mitigasi bencana adalah untuk mengetahui titik rawan bencana,
untuk mengidentifikasi wilayah yang aman untuk menjadi zona evakuasi, untuk mengetahui
jalur evakuasi, untuk menrencanakan wilayah yang aman untuk mengevakuasi.

SIG dapat digunakan sebagai alat bantu dalam menanggulangi bencana alam dikarena
dalam penanggulangan bencana harus didukung oleh suatu sistem informasi yang memadai.
SIG juga dapat digunakan dalam penanganan COVID-19 dengan mengolah data-data yang
dapat dijadikan sebuah informasi yang bermanfaat bagi masyarakat umum

Tugas Pengetahuan Kebencanaan 9


DAFTAR PUSTAKA
Bpbd (2020, Juni 26). Informasi Geospasial Dapat Membantu Penanggulangan Bencana
Alan dan Pandemi Covid-19, Mengapa Demikian? Diakses 12 Juli 2022, dari,
https://bpbd.bogorkab.go.id/informasi-geospasial-dapat-membantu-penanggulangan-bencana-
alam-dan-pandemi-covid-19-mengapa-demikian/

----, 2011, UU No. 4 Tahun 2011, Tentang Informasi Geospasial

Tugas Pengetahuan Kebencanaan 10

Anda mungkin juga menyukai