Anda di halaman 1dari 11

Masjid Kudus

a. Lokasi
Absolut : S 06o 48’ 15,15”
E 110 o 49’ 58,08”
Elevasi : 41 m
Relatif : Desa Kauman, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa
Tengah.
b. Kondisi Geologi

Gambar Peta Fisiografi Jawa Tengah (Van Bemmellen, 1949)


Sumber : Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Kudus
Gambar Peta Struktur Geologi Kabupaten Kudus
Sumber : Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Kudus
Struktur geologi daerah Masjid Kudus adalah formasi alluvium dengan jenis
tanah alluvial coklat kemerahan. Formasi alluvium di daerah ini merupakan
perombakan material Gunung Muria yang terdiri atas material kerikil, pasir, lanau,
dan lempung dengan campuran endapan sungai, danau, dan pantai. Endapan sungai
berasal dari kali Gelis. Kondisi geologi yang terdapat di Kabupaten Kudus merupakan
struktur geologi primer yang terdiri dari kenampakan perlapisan batu gamping dan
pasir di bagian selatan dari Kota Kudus. Di Kompleks Muria erat kaitannya dengan
fase tektonik di cekungan Jawa Timur Utara, terutama Zona Rembang (Van
Bemmelen, 1949). Zona rembang mengalami 2 kali fase tektonik yaitu Kala Miosen
Tengah dan kala Plistosen Bawah.
c. Keadaan Tanah

Gambar Peta Jenis Tanah Kabupaten Kudus


Sumber : Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Kudus
Daerah Masjid Kudus memiliki jenis tanah alluvial coklat kemerahan. Jenis tanah
ini terbentuk karena jenis batuan induknya adalah alluvium. Alluvium adalah sejenis
tanah liat, halus dan dapat menampung air hujan yang tergenang. Tanah alluvium
biasanya terdapat di tebingan sungai, delta sungai dan dataran yang tergenang banjir.
Banjir yang melimpah akan menimbulkan endapan tanah alluvium di tepi sungai.
Batuan induknya berupa kerikil, pasir, lempung, lanau, sisa tumbuhan dan bongkah
batuan gunung api.
d. Karakteristik Hidrologi

Gambar Peta Potensi Air Tanah Kabupaten Kudus


Sumber : Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Kudus
Karena struktur geologi daerah Masjid Kudus adalah formasi alluvium dengan
jenis tanah alluvial, maka daerah Masjid Kudus memiliki cukup air. Karena tanah
alluvial terbentuk dari batuan induk berupa alluvium, sehingga tanah tersebut dapat
menampung air hujan yang tergenang. Jenis air tanah di daerah ini adalah aquifer
produktif tinggi dengan penyebaran luas. Akan tetapi karakteristik hidrologi dengan
kondisi tanah di daerah tersebut juga dapat menimbulkan dampak negatif, antara lain
berupa banjir. Selain karena kondisi hidrologi dan tanah, juga disebabkan karena
daerah Masjid Kudus termasuk daerah perkotaan yang padat dengan permukiman
penduduk sehingga lahan penyerapan air hujan hanya sedikit. Karakteristik air
permukaan di Desa Kauman salah satunya yaitu sungai Kauman yang memiliki
Panjang 3,80 km, lebar permukaan 8 m, lebar dasar 6 m dan memiliki kedalaman 2
meter. Sumber-sumber air di Desa Kauman dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup dan dalam bidang pariwisata.

e. Topografi dan Fisiografi


Topografi daerah Masjid Kudus dan sekitarnya termasuk dalam bentuk lahan berupa
dataran koluvial dengan relief dataran rendah. Memiliki kelerengan 0-2 %. Secara
fisiografis Kudus diapit oleh dua gunung yaitu Gunung Muria dan Perbukitan

Kendeng.
Gambar Peta Fisiografi Jawa Tengah (Van Bemmellen, 1949)
Sumber : Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Kudus
Gambar Peta Kelerengan Kabupaten Kudus
Sumber : Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Kudus
f. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Desa Kauman di dominasi oleh permukiman heritage,
area pemakaman tokoh islam, dan area komersil (pusat oleh-oleh jenang). Karena
Desa ini termasuk terletak di daerah perkotaan sehingga penggunaan lahan dominan
permukiman. Permukiman heritage yang berada di daerah tersebut dijadikan sebagai
kawasan bersejarah sekaligus pusat distribusi jenang. Jenis permukaan jalan di daerah
tersebut adalah aspal/beton yang dapat dilalui kendaraan bermotor, roda 4, atau lebih.

Gambar Penggunaan Lahan sebagai Permukiman di Desa Kauman


Sumber : Google Earth

Gambar Penggunaan Lahan sebagai Jalur Transportasi/Jalan


Sumber : Google Earth
Selain itu tata ruang Desa Kauman termasuk ke dalam kawasan lindung yaitu
Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya, termasuk didalamnya cagar budaya yang
letaknya di sekitar Makam Sunan Kudus Desa Kauman Kecamatan Kota. Selain itu,
Desa Kauman juga ditetapkan sebagai budidaya yaitu Kawasan peruntukan
pariwisata, termasuk didalamnya wisata alam, wisata religi, wisata budaya, dan wisata
industri. Misalnya kawasan di sekitar Makam Sunan Kudus dan Menara Kudus Desa
Kauman Kecamatan Kota.
g. Kondisi Sosial Budaya
1. Sosial Budaya
 Pendidikan
Tidak terdapat fasilitas Pendidikan seperti sekolah di Desa Kauman.
 Kesehatan
Desa Kauman memiliki fasilitas Kesehatan berupa rumah sakit bersalin
sejumlah 2.
 Keagamaan
Menurut Ahmad Adaby Darban, Desa Kauman Kudus sebagai Desa Santri
di Tengah Kota, mempunyai ikatan yang kuat diantara penduduknya;
mempunyai mata pencaharian yang homogen; dan memiliki ikatan
keagamaan yang kuat, dan biasanya mempunyai perbedaan yang menonjol
dengan desa lainnya. Serta adanya kontinuitas komunikasi melalui masjid,
ikatan keagamaan dan pengabdian yang kuat, telah mendukung
terbentuknya masyarakat Kauman sebagai masyarakat Islam. Corak Islam
nampak dalam kehidupan masyarakat Kauman, seperti dalam pergaulan
sosial, kaidah moral dan hukum (Darban, 1984:1dan17). Mayoritas
penduduk di Desa Kauman beragama Islam. Desa Kauman memiliki 1
fasilitas ibadah berupa 1 masjid.
 Adat istiadat
Gambar Tradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus (BLMSK)
Sumber:https://radarkudus.jawapos.com/read/2019/05/04/135321/mengena
l-tradis-buka-luwur-hingga-kuliner-tradisional-di-menara-kudus

Gambar Tradisi Dhandangan


Sumber : https://souvenirtas8.wordpress.com/2012/07/19/dandangan-
kudus/
Sosial budaya masyarakat Kauman Kudus pada umumnya cukup baik
meski sebagian sudah terpengaruh oleh budaya baru dan merupakan
masyarakat yang religius. Selain melakukan aktivitas rutin, kegiatan
hubungan antar masyarakat Kauman Kudus dan lingkungan sekitarnya
masih sangat diperhatikan. Aktivitas ini didukung penuh masyarakat
setempat, seperti melakukan kegiatan pengajian dari kalangan 3 anak-
anak, remaja sampai para orang tua. Selain itu, kondisi sosial budaya
masyarakat Kauman Kudus sebagian besar masih memegang tradisi.
Warga Kauman Kudus umumnya memiliki toleransi tinggi dalam
kehidupan bermasyarakat (Nurini 2011:9). Tradisi yang masih dilestarikan
hingga saat ini adalah tradisi “Buka Luwur Makam Sunan Kudus
(BLMSK)”, tradisi ini merupakan sebuah event yang diselengarakan untuk
pengenangan Jasa Sunan Kudus dalam menyebarkan agama islam dengan
pembukaan luwur (kain mori) penutup makam. Selain itu, tradisi
Dhandangan yang merupakan event pasar malam dan festival yang
bertujuan untuk menyambut Bulan Ramadhan ini dilaksanakan selama 1
bulan di Bulan Sya‟ban.
2. Tipe Bentang Budaya
Masjid Kudus terletak di Desa Kauman, Kec. Kota Kudus, Kab. Kudus, Jawa
Tengah. Lahan pertanian di desa tersebut tidak ada karena letaknya di kota.
Industri yang terdapat di Desa Kauman berupa 4 Toko/warung kelontong. Di
daerah tersebut, penduduk yang bekerja di sektor industri sangat minim karena
daerah ini diperuntukkan sebagai kawasan wisata. Pada sektor Pariwisata, Desa
Kauman dikembangankan sebagai desa wisata religi dan budaya. Destinasi wisata
yang dikelola desa kauman kudus diantaranya: Komplek masjid, menara, makam
sunan kudus, taman baca, centra mukana border, centra pembuatan makan ringan,
centra konveksi makan anak dan dewasa, centra pembuatan minuman tradisional
temulawak, centra makanan khas kudus, centra penjualan kudung, centra
pembuatan souvenir, centra pembuatan snack, balai desa kauman, PAUD menara,
rumah adat kudus, galeri desa wisata kauman dan pusat oleh-oleh.
3. Kondisi Kependudukan
Jumlah penduduk di Desa Kauman tahun 2019 yaitu 165 penduduk laki-laki
dan 159 penduduk perempuan. Sehingga jumlah penduduknya adalah 324 jiwa
dengan sex ratio sebesar 103.77. Kepadatan penduduknya adalah 9.529 jiwa/km2.
Pendatangnya berjumlah 1 penduduk, sedangkan yang pindah 8 penduduk.
4. Permukiman

Gambar Permukiman Desa Kauman, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus


Sumber : Google Earth
Desa Kauman termasuk ke dalam kawasan permukiman perkotaan. Kawasan
permukiman perkotaan adalah ruang yang diperuntukkan bagi pengelompokkan
permukiman penduduk dengan dominasi kegiatan non pertanian (pemerintahan,
perdagangan, dan jasa dan lain lain) untuk menampung penduduk pada saat
sekarang maupun perkembangannya dimasa yang akan datang. Permukiman yang
dekat dengan Masjid Menara dikelilingi oleh tembok tinggi dengan bentuk pola
permukiman linier.

Gambar Permukiman Dekat dengan Masjid Kudus yang Dikelilingi Tembok Tinggi
Sumber : Google Earth
5. Ekonomi
Mata pencaharian masyarakat di desa Kauman didominasi oleh penduduk
yang bermata pencaharian di sektor jasa. Mata pencaharian tersebut terdiri dari 10
PNS, 5 pengrajin industry rumah tangga, 4 pengusaha kecil dan menengah, 5
karyawan perusahaan pemerintah, 28 guru, 32 Karyawan perusahaan swasta serta
3 pensiunan PNS/TNI/POLRI. Sektor industri dan pariwisata merupakan
penyangga utama perekonomian di Desa Kauman. Pada sektor industri
pendapatan sebagian besar masyarakat diperoleh dari industri kecil. Misalnya
produksi Jenang. Selain itu, pendapatan masyarakat daerah tersebut juga diperoleh
dari sektor pariwisata baik wisata religi, budaya, maupun kuliner.
h. Potensi
1. Potensi Berkembang
Masjid kudus berpotensi dikembangkan sebagai Kawasan wisata, termasuk
didalamnya wisata alam, wisata religi, wisata budaya dan wisata industri. Desa
wisata di Kauman memiliki tema pengembangan desa wisata religi, oleh karena
itu desa wisata ini sangat mendukung untuk dilakukan pengembangan wisata
religi dan budaya, tentu saja hal ini membantu perekonomian masyarakat sekitar.
Desa wisata ini mulai berdiri tahun 2010 dan mendapatkan SK penetapan sebagai
rintisan desa wisata Kabupaten Kudus pada tahun 2014 dengan Nomor:
556/23.01/034F/2014 dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah mengalami
pengembangan di antaranya yaitu adanya paket-paket wisata yang ditawarkan
kepada wisatawan. Destinasi wisata yang dikelola desa kauman kudus
diantaranya: Komplek masjid, menara, makam sunan kudus, taman baca, centra
mukana border, centra pembuatan makan ringan, centra konveksi makan anak dan
dewasa, centra pembuatan minuman tradisional temulawak, centra makanan khas
kudus, centra penjualan kudung, centra pembuatan souvenir, centra pembuatan
snack, balai desa kauman, PAUD menara, rumah adat kudus, galeri desa wisata

kaumana dan pusat oleh-oleh. Dengan adanya pemakaman tokoh islam seperti
Sunan Kudus dan arsitektur Masjid Kudus yang unik menjadi daya tarik
wisatawan untuk berkunjung dan berziarah. Selain itu juga berpotensi sebagai
tempat edukasi, berkaitan dengan perpaduan budaya antara islam dan hindu.
Gambar Masjid Kudus
Sumber : https://m.mediaindonesia.com/islam-nusantara/161624/toleransi-
ala-masjid-menara-kudus
Gambar Makam Sunan Kudus
Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4206970/melihat-prosesi-
ganti-kelambu-di-makam-sunan-kudus

2. Potensi Kebencanaan
Potensi bencana yang ada di Masjid Kudus yaitu banjir. Karena merupakan
struktur geologi daerah Masjid Kudus adalah formasi alluvium dengan jenis tanah
alluvial dengan karakteristik dapat menampung air yang tergenang, maka daerah
Masjid Kudus memiliki cukup air dan jenis air tanah aquifer produktif tinggi
dengan penyebaran luas. Selain itu karena penggunaan lahan di Desa Kauman
dominan permukiman sehingga daerah resapan air hanya sedikit.
i. Fenomena dan Masalah Lingkungan ( Fisik dan Sosial)
1. Fisik
Adanya potensi bencana banjir, karena merupakan struktur geologi daerah
Masjid Kudus adalah formasi alluvium dengan jenis tanah alluvial dengan
karakteristik dapat menampung air yang tergenang, maka daerah Masjid Kudus
memiliki cukup air dan jenis air tanah aquifer produktif tinggi dengan penyebaran
luas. Selain itu karena penggunaan lahan di Desa Kauman dominan permukiman
sehingga daerah resapan air hanya sedikit.
2. Sosial
Adanya Kejadian tindak kejahatan yang sering terjadi di Desa Kauman yang
berupa pencurian. Karena Desa Kauman merupakan tempat wisata sehingga
dikunjungi orang dari berbagai daerah. Sehingga memungkinkan adanya masalah
tindak kejahatan berupa pencurian.

Anda mungkin juga menyukai