Anda di halaman 1dari 15

HUKUM-HUKUM DASAR GEOLOGI

( Basic Law of Geology )

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geologi Dasar

Dosen Pengampu : Dr. Pipit Wijayanti, S.Si., M.Sc.

Disusun Oleh :

Anita Purnamaningrum

K5419008

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2019
A. Pengertian Geologi Menurut Para Ahli

1. Holmes (1965)

Geologi adalah ilmu yang menggambarkan evolusi bumi dan penduduknya,


sejak awal pembentukannya sampai sekarang, yang dapat diakui di batu,

2. Katili (1970)

Geologi adalah pengetahuan menyelidiki lapisan batuan geologi di kerak


bumi.

3. Noer Aziz M., dkk (2002)

Geologi adalah studi tentang bumi dan bumi sebagai seluruh kelompok studi,
asal, struktur, komposisi, sejarah (termasuk perkembangan kehidupan) dan
proses alami yang sudah ada dan sedang berlangsung yang membuat keadaan
bumi seperti itu hari ini.

B. Dasar Hukum Geologi

1. Hukum Superposisi (Nicolas Setno, 1669)


Dalam suatu urutan perlapisan batuan, maka lapisan batuan yang terletak
di bawah umurnya relatife lebih tua dibanding dengan lapisan yang berada di
atasnya selama lapisan batuan tersebut belum mengalami deformasi atau masih
dalam keadaan normal

Sumber: http://boezsay.blogspot.com/2013/09/hukum-dasar-geologi.html
Sumber:

Gambar tersebut merupakan gampar suatu lapisan batuan yang belum


terkena deformasi atau masih dalam keadaan normal. Dalam gambar tersebut
kita dapat melihat bahwa lapisan Batu Serpih adalah lapisan yang pertama kali
terbentuk, kemudian diikuti oleh lapisan Batu Gamping, Konglomerat, dan
Batu Pasir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Batu Serpih merupakan lapisan
tertua dan Batu Pasir merupakan lapisan termuda.

Peran dari hukum superposisi yakni sebagai salah satu dasar dalam
menentukan umur batuan. Umur batuan yang bertumpuk-tumpuk hingga kerak
bumi merupakan jejak rekam sejarah bumi dari zaman dahulu hingga sekarang.
Selain itu hukum superposisi juga membantu menentukan kronologi kejadian
yang terjadi di masa lampau.
2. Hukum Horizontalitas (Nicholas Setno, 1669)
”Layer of sediment are originally deposited horizontally under the action
of gravity”.
Lapisan-lapisan sedimen yang diendapkan mendekati horizontal dipengaruhi
gravitasi dan pada dasarnya sejajar dengan bidang permukaan dimana lapisan
sedimen tersebut diendapkan. Jika lapisan memiliki kedudukan tidak horizontal,
maka telah mengalami proses geologi lain setelah pengendapan yaitu
deformasi; misalnya gaya tektonik.

Sumber: Earth’s Dynamic System, Tenth Edition


Dalam gambar tersebut terlihat bahwa lapisan batuan akan terbentuk
secara horizontal dengan mengikuti wadah atau cekungan tempat lapisan
tersebut terendapkan.
Gambar tersebut menjelaskan jika lapisan batuan sudah tidak horizontal
atau tidak mengikuti bentuk wadahnya, maka lapisan tersebut sudah mengalami
deformasi atau sudah tidak dalam keadaan normal.
3. Original Continuity (Nicolas Setno, 1669)
”Layers of sediment initially extended laterally in all directions; in other
words, they are laterally continuous.”
Hukum Continuity dikemukakan oleh Nicolas Setno pada tahun 1669.
Hukum ini menyatakan bahwa lapisan sedimen diendapkan menerus dan
bersinambungan (continuity), sampai batas cekungan dalam sedimentasinya.
Lapisan sedimen tidak mungkin terpotong secara tiba-tiba, dan berubah menjadi
batuan lain dalam keadaan normal. Pada dasarnya hasil suatu pengendapan
yakni bidang perlapisan, akan menerus walaupun tidak kasat mata.
Pemancungan disebablan oleh:
- Ketidakselarasan
- Erosi
- Morfologi

Sumber: http://fahriadhari.blogspot.com/2013/07/hukum-hukum-dasar-geologi.html
- Lateral Continuity
Pada awalnya lapisan sedimen mengalami kemenerusan tapi
lapisan tersebut dipisahkan oleh lembah atau ada bidang yang tererosi.

Sumber: http://fahriadhari.blogspot.com/2013/07/hukum-hukum-dasar-geologi.html

4. Uniformitarianism ( James Hutton, 1785)


”The present is the key to the past”. Geolog mengartikannya dimana
kejadian alam (geologi) saat ini merupakan kunci dari kejadian masa lalu.
Contohnya adalah peristiwa erupsi gunung api, gempa bumi, pasang surut air
laut dan sebagainya. Unformitarianism dicetuskan oleh ahli geologi asal
Skotlandia bernama James Hutton pada akhir abad 18, lalu dipublikasikan oleh
Charles Lyel dalam Principles of Geology (1930).
Prinsip inilah yang kemudian merupakan konsep dasar dalam
mempelajari geologi modern. Secara ringkas pada prinsip ini dikatakan bahwa
proses-proses fizikal, kimia, dan biologi yang berlangsung sekarang ini adalah
hasil dari kejadian di masa lalu. Jadi tenaga dan proses-proses yang terjadi pada
bumi di masa sekarang ini telah terjadi sejak lama sekali, yakni terbentuknya
bumi ini.
Gambar diatas menjelaskan pada masa zaman Permian hanya terdapat
satu benua yaitu benua Pangea, kemudain pada zaman Triasic benua Pangea
terbelah menjadi benua Laurasia dan gondwana. Pada zaman Jurassic benua
Laurasia dan Gondwana terbelah lagi menjadi beberapa benua hingga akhirnya
sampai saat ini terdapat 5 benua.
5. Faunal Succession (Abble Giraud – Soulavie, 1778)
Hukum faunal Succession di kemukakan oleh Abble Giraud-Soulavie
pada tahun 1778. Hukum ini menunjukan bahwa pada setiap lapisan sedimen
yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil yang berbeda pula. Secara
sederhana bisa juga dikatakan bahwa Fosil yang berada pada lapisan bawah
akan berbeda dengan fosil di lapisan atasnya.  Fosil yang hidup pada masa
sebelumnya akan tertindih dengan fosil yang muncul sesudahnya, dengan
kenampakan fisik yang berbeda. Perbedaan fosil ini bisa dijadikan sebagai
pembatas satuan formasi dalam lithostratigrafi atau dalam koreksi stratigrafi. 
6. Strata Identified by Fossil (Smith,1816)
”Based on the observation that sedimentary rock strata contain fossilized
flora and fauna, and these fossils succeed each other verticaly in a specific,
reliable order that can be identified over wide horizontal distance.”
Maksudnya adalah setiap lapisan batuan sedimen dapat dibedakan
stratanya berdasarkan dari fosil-fosil yang terkandung didalamnya.
7. Cross-Cutting Relationship (A.W.R.Potter & H. Robinson)
Apabila terdapat penyebaran lapisan batuan (satuan lapisan batuan),
dimana salah satu dari lapisan tersebut memotong lapisan yang lain, maka
satuan batuan yang memotong umurnya relatif lebih muda dari pada satuan
bataun yang dipotongnya.
8. Unconformity (ketidakselarasan)
Hubungan antara satu lapisan batuan dengan lapisan batuan lainnya yang
berada diatas atau dibawahnya yang tidak menerus, hal ini disebabkan oleh
adanya rumpang waktu pengendapan. Dalam geologi dikenal empat jenis
ketidakselarasan, yaitu:
a) Angular unconformity: Hubungan antara satu lapisan batuan dengan
lapisan batuan lainnya ditandai dengan hubungan/kontak yang membentuk
sudut.

b) Disconformity: Hubungan antara lapisan batuan sedimen dengan lapisan


batuan sedimen lainnya dibatasi oleh bidang erosional yang menandakan
adanya selang waktu dimana tidak terjadi pengendapan.  
c) Non-conformity: Hubungan antara lapisan batuan sedimen dengan satuan
batuan beku atau metamorf. Biasanya batuan beku/metamorf yang
menjadi basement dan batuan sedimen berada diatasnya. 

d) Paraconformity: Hubungan dua lapisan batuan yang sama dimana bidang


erosional sejajar dengan bidang perlapisan atau malah tidak terdapat batas
bidang erosionalnya.  
9. Law of Inclusion
Hukum ini menyatakan bahwa Inklusi terjadi apabila magma bergerak
keatas menembus kerak, menelan fragmen-fragmen besar disekitarnya yang
tetap sebagai inklusi asing yang tidak meleleh. Jadi jika ada fragmen batuan
yang terinklusi dalam suatu perlapisan batuan, maka perlapisan batuan itu
terbentuk setelah fragmen batuan. Dengan kata lain batuan / lapisan batuan
yang mengandung fragmen inklusi, lebih muda dari batuan lapisan batuan yang
menghasilkan fragmen tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Anon. (2013). HUKUM HUKUM DASAR GEOLOGI [Online]. Terdapar di:


http://fahriadhari.blogspot.com/2013/07/hukum-hukum-dasar-geologi.html
[Diakses pada 13 Desember 2019, pukul 21.53 WIB]

Anon. (2013). Jenis Ketidakselarasan (Unconformity) [Online]. Terdapat di:


https://geograph88.blogspot.com/2013/03/jenis-ketidakselarasan-
unconformity.html [Diakses pada 14 Desember 2019, pukul 22.22 WIB]

Anon. (2015). Geologic Principles for Defining Relative Age [Online]. Terdapat
di: http://geologylearn.blogspot.com/2015/05/geologic-principles-for-
dening-relative.html [Diakses pada 14 Desember 2019, pukul 22.09]

Anon. (2018). Hukum-Hukum Geologi [Online]. Terdapat di:


https://mistergendon95.blogspot.com/2018/09/hukum-hukum-geologi.html
[Diakses pada 13 Desember 2019, pukul 21.51 WIB]

Fatma, Desy. (2018). Hukum Superposisi: Pengertian-Peran-Manfaat [Online].


Terdapat di: https://ilmugeografi.com/geologi/hukum-superposisi [Diakses
pada Jumat 13 Desember, pukul 21.57 WIB]

Hamblin,W. K. and Christiansen, E. H. (2004). Earth’s Dynamic Systems, Tenth


Edition. Prentice Hall, Pearson Education.

Anda mungkin juga menyukai