PENDAHULUAN
Untuk mempelajari semua tentang Bumi, dapat kita mulai dari pembentuk
bumi yang paling dasar yaitu mineral. Mineral dapat kita jumpai disekitar kita,
dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang telah diendapkan pada
dasar sungai.Beberapa mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena
didapatkan dalam jumlah yang cukup besar, sehingga memungkinkan untuk
ditambang seperti emas dan perak. Kecuali beberapa jenis mineral yang memiliki
sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai perwujudan dari susunan
yang teratur didalamnya. Apabila kondisinya memungkinkan, mereka akan
dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang
teratur yang dikenal sebagai “kristal”.
Seperti halnya ilmu-ilmu lainya,geologi ini memiliki konsep dan metodologi yang
komprehensif sebagai sebuah disiplin ilmu.Oleh karena itu,pengetahuan dan
pengalaman dalam bidang keilmuan mahasiswa sangat diperlukan untuk
memperoleh relevansi diantara ilmu-ilmu lain.Batu merupakan unsur yang banyak
terkandung di permukaan Bumi. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri planet kebumian
atau terrestial yang permukaannya tersusun atas batu-batuan. Terdapat banyak
sekali jenis dan ragam batu di permukaan Bumi yang disusun menjadi 3 kelompok
utama batuanSiklus batuan adalah konsep dasar dalam geologi menggambarkan
waktu transisi yang dihabiskan untuk melalui waktu geologis pada tiga jenis
batuan utama: sedimen, metamorf, dan beku. Setiap jenis batu akan berubah atau
hancur saat dipaksa keluar dari kondisi ekuilibriumnya.
Batuan beku seperti basal dapat pecah dan larut saat terkena atmosfer, atau
meleleh saat ditenggelamkan di bawah benua. Karena daya dorong pada siklus
batuan, lempeng tektonik dan siklus air. Batuan juga tidak selalu berada pada
kondisi ekuilibrium, batuan akan mengalami perubahan saat mereka dipaksa
masuk ke lingkungan yang baru.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep teori siklus batuan biasanya dikaitkan dengan James Hutton yang
disebut sebagai Bapak Geologi dari abad ke-18. Siklus batuan adalah bagian dari
Uniformitarianisme Hutton yang menyatakan bahwa di alam semesta memiliki
keteraturan sehingga sebuah kejadian akan bisa terulang kembali.
2
pergeseran ini menghasilkan magma yang dimana magma tersebut akan mendesak
keluar permukaan bumi dan pada saat magma mencair di permukaan bumi, maka
akan menyelimuti tanah yang dilalui oleh cairan magma. Untuk beberapa waktu
magma akan membeku dan berubah menjadi batuan dingin yang dinamakan
"Igneous Rock".
Batuan akan mengalami pelapukan yang disebabkan oleh bebrapa hal diantarnya:
Secara umum di Bumi terdapat tiga jenis batuan yaitu batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut dapat berubah menjadi
batuan metamorf tetapi ketiganya juga bisa berubah menjadi batuan lainnya.
Kerak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan dan mengalami
transformasi menjadi regolit melalui proses yang melibatkan atmosfer, hidrosfer
dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi mentansportasikan regolit dan kemudian
mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami deposisi, sedimen
tertimbun dan mengalami kompaksi dan kemudian menjadi batuan sedimen.
Kemudian, proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan
pengangkatan kerak Bumi menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi.
Penimbunan yang lebih dalam membuat batuan sedimen menjadi batuan
3
metamorik, dan penimbunan yang lebih dalam lagi membuat batuan metamorfik
meleleh membentuk magma yang dari magma ini kemudian terbentuk batuan
beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus batuan ini, tektonik dapat mengangkat
kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga batuan tersebut mengalami
pelapukan dan erosi, siklus batuan ini akan terus berlanjut tanpa henti.
4
2.3 Tahap Siklus Batuan
Secara umum pada siklus batuan terdapat tahapan proses yang terjadi
secara terus menerus dan berulang kembali.
5
batuan beku ekstrusif yang ada di atas permukaan bumi. Hasil pelapukan
batuan beku ini akan mengendap melalui proses yang disebut erosi
(Silahkan baca : Macam- macam Erosi Berdasarkan Penyebabnya).
Endapan dari hasil pelapukan batuan beku itu akan mengeras
membentuk batuan sedimen. Sementara itu batuan beku intrusif yang ada
di bawah permukaan bumi akan terus bergerak sampai di permukaan bumi
melalui serangkaian peristiwa tektonik dan vulkanik. Sesampainya di
permukaan bumi, ia juga akan menmgalami pelapukan dan pengendapan.
• Sementara itu batuan beku intrusif yang tidak berhasil sampai di
permukaan akan terus terkubur lebih dalam akibat tekanan di atas.
Semakin dalam posisinya, semakin besar tekanan dan suhu yang ia terima.
Akibatnya batuan beku ini akan mengalami perubahan baik dari bentuk
maupun susunan kimianya menjadi batuan metamorf (malihan).
• Batuan sedimen yang berasal dari pengendapan sisa-sisa pelapukan batuan
beku juga umumnya berada dibawah permukaan bumi. Batuan sedimen ini
juga akan terus bergerak semakin dalam karena di permukaan bumi terus
terbentuk lapisan sedimen baru. Lapisan batuan sedimen baru ini akan
menghimpit lapisan sedimen sebelumnya sehingga bergerak makin turun
mendekati kamar magma. Akibatnya batuan sedimen ini juga menerima
tekanan dan suhu yang tinggi sehingga bermetamorfosis menajadi batuan
malihan.
• Perubahan suhu dan tekanan juga mempengaruhi batuan sedimen. Batuan
sedimen juga mengalami perubahan secara perlahan-lahan dan
berlangsung lama menjadi batuan metamorf. Sementara itu sebagian dari
batuan sedimen juga bisa melapuk karena waktu. Hasil pelapukannya
mengendap dan mengeras. Yang menghasilkan batuan sedimen jenis baru.
Bisa sama dengan asalnya atau bisa berbeda sama sekali.
• Dalam perjalannnya, batuan metamorf juga mengalami pelapukan serupa
dan berubah kembali menjadi batuan sedimen. Selain itu batuan metamorf
yang memiliki struktur kimia sangat berbeda dengan batuan sedimen dan
batuan beku akan meleleh dan kembali menjadi magma.
• Proses yang sama berlangsung kembali.
6
Siklus ini telah terjadi sejak jutaan atau bahkan miliaran tahun yang lalu.
Dan siklus ini akan terus berlangsung. Setiap jenis batuan akan tetap tersingkap
dan terangkat. Batuan itu akan melapuk dan mengalami erosi. Batuan itu akan
terus mengendap dan bermetamorfosis. Begitulah rancangan alam yang luar biasa.
Dengan begitu jumlah magma/batu di bumi akan tetap sama.
7
Contoh : batu batu profir granit, batu profir gabbro, batu profir syenit, dan batu
granit fosfir.
2. Batuan beku basa : batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 antara 45% -
52%.
Contohnya adalah batu andesit.
3. Batuan beku intermediate : batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 antara
52% - 66%.
Contohnya adalah batu dasit.
4.Batuan beku asam : batuan beku yang memiliki kandungan SiO2 lebih dari
66%.
Contohnya adalah batu riolit.
8
Jenis Batuan Sedimen :
9
molekul zat. Molkul zat yang terpisah kemudian bersatu dengan
molekul zat lainnya, dan akhirnya terbentuklah batuan. Namun, ada
yang mengatakan juga bahwa batuan sedimen khemis adalah larutan di
dalam air dan langsung diendapkan.
Batuan sedimen organis : batuan sedimen yang terbentuk karena
kumpulan jasad renik yang kemudian menjadi batuan. Namun ada juga
yang mengatakan bahwa batuan sedimen organis adalah larutan di
dalam air yang kemudian diambil oleh organisme, dan melalui
organisme itu membentuk batuan endapan oranis.
Contoh batuan metamorf kontak antara lain batu marmer di Tulung Agung, dan
batu bara di Bukit Barisan.
10
3. Batuan Metamorf Kontak Pneumatalitis
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan
dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk
kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini
berjalan secara kontinyu atau berulang dan tidak pernah berakhir. Siklus ini
adalah fenomena yang terjadi di kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan
atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal atau
energi panas dari dalam Bumi dan energi panas yang datang dari matahari.
Batuan Metamorf atau Batuan Malihan adalah batuan yang berasal dari
batuan sedimen dan batuan beku atau batuan metamorf itu sendiri yang
mengalami perubahan karena panas dan tekanan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13